TINJAUAN YURIDIS HAK PENGELOLAAN PEMERINTAH KOTA BATAM ATAS TANAH HASIL REKLAMASI (STUDI PADA HPL YANG DIKELOLA PEMERINTAH KOTA BATAM) TESIS
TINJAUAN YURIDIS HAK PENGELOLAAN PEMERINTAH KOTA BATAM ATAS TANAH HASIL REKLAMASI (STUDI PADA HPL YANG DIKELOLA PEMERINTAH KOTA BATAM) TESIS Oleh MAHVIRA SIREGAR 117011008/M.Kn FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
TINJAUAN YURIDIS HAK PENGELOLAAN PEMERINTAH KOTA BATAM ATAS TANAH HASIL REKLAMASI (STUDI PADA HPL YANG DIKELOLA PEMERINTAH KOTA BATAM) TESIS Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Oleh MAHVIRA SIREGAR 117011008/M.Kn FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Judul Tesis : TINJAUAN YURIDIS HAK PENGELOLAAN
PEMERINTAH KOTA BATAM ATAS TANAH HASIL REKLAMASI (STUDI PADA HPL YANG DIKELOLA PEMERINTAH KOTA BATAM) Nama Mahasiswa : MAHVIRA SIREGAR Nomor Pokok : 117011008 Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Pembimbing Pembimbing
(Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum) (Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn)
Ketua Program Studi, Dekan, (Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum) Tanggal lulus : 31 Juli 2013Telah diuji pada Tanggal : 31 Juli 2013 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota : 1. Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum
2. Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
4. Chairani Bustami, SH, SpN, MKn
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : MAHVIRA SIREGAR Nim : 117011008 Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU Judul Tesis : TINJAUAN YURIDIS HAK PENGELOLAAN
PEMERINTAH KOTA BATAM ATAS TANAH HASIL REKLAMASI (STUDI PADA HPL YANG DIKELOLA PEMERINTAH KOTA BATAM)
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan, Yang membuat Pernyataan Nama : MAHVIRA SIREGAR Nim : 117011008
ABSTRAK
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menyebutkan pengertian dari Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. Perencanaan reklamasi harus diselaraskan dengan rencana tata ruang kota. Kewenangan Reklamasi pantai berada di wilayah kerja Walikota, Gubernur dan Menteri terkait. Hak Pengelolaan yang dipegang Oleh Pemerintah Kota Batam seluruhnya adalah berasal dari laut yang ditimbun (Reklamasi). Lahirnya HPL Pemko atas tanah hasil Reklamasi untuk Kawasan Pesisir Teluk Tering, Sertipikat HPL Nomor 86/Teluk Tering adalah pada tanggal
18 Oktober 2004. Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2007 Tentang Kawasan Bebas dan Perdagangan Bebas Batam, dimana kawasan Batam yang menetapkan Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas, dan Pelabuhan Bebas, diatur pula peralihan HPL Otorita Batam menjadi HPL Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, karena secara kelembagaan Otorita Batam juga dengan Peraturan Pemerintah tersebut mengalihkan Otorita Batam menjadi Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, termasuk HPL Pemerintah Kota Batam, saat itu juga “beralih” menjadi HPL Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, artinya, saat itu juga diresmikanlah adanya dualisme kewenangan pemerintahan. Hal inilah secara yuridis perlu diteliti.
Untuk mengkaji hal tersebut dilakukan penelitian bersifat deskriptif kualitatif, dengan metode pendekatan yuridis normatif dan dianalisis dengan kenyataan di lapangan dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara secara mendalam kepada pejabat pada Kantor Pemerintah Kota Batam, pejabat pada Kantor Otorita Batam dan Kantor Pertanahan Kota Batam.
Terhadap hal tersebut di atas, maka disarankan agar Pemerintah Kota Batam dan Otorita Batam membuat sebuah keputusan bersama sebagai keputusan yang paling tepat yang disepakati oleh kedua belah pihak untuk mengelola bersama tanah hasil reklamasi tersebut. Karena keduanya berdasarkan peraturan perundanga- undangan seperti dalam Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 1953, Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1973 juncto Keputusan Presiden Nomor 94 tahun1998 dan Peraturan Menteri Negara Agraria /Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 merupakan subjek HPL. Sehingga tidak perlu ada permasalahan. Disini ada kepentingan yang lebih besar yang perlu diperhatikan yaitu sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat (kepentingan masyarakat Kota Batam).
Kata Kunci : Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Batam, Tanah hasil Reklamasi.
i
ABSTRACT
Law No. 27/2007 on the Management of Coastal Area and Small Islands states that what it means by Reclamation is people’s activities to improve the use of land resources, viewed from environment and socio-economy by filling up the land with soil and drying the land or drainage. Reclamation planning should be in line with town interior design. The authority of coastal reclamation is under the Mayor, the Governor, and the related Ministers. The management rights, under the Batam city Administration, are from the sea which is filled (Reclamation). The issuance of HPL Certificate No. 86/Teluk Taring by the Batam city Administration on the reclaimed land was on October 18, 2004. The Government Regulation No. 46/2007 is on Batam Free Area and Free Trade in which the government stipulates that Batam is functioned as Free Trade Area and Free Port. It is also stipulated the transfer from HPL of Batam Authority to HPL of Exploiting Body of Batam Free Trade Area and Free Port because institutionally Batam Authority, with this government regulation, transfers Batam Authority to the Exploiting Body of Batam Free Trade and Free Port, including HPL of Batam city Administration which was “transferred” to HPL of the Exploiting Body of Batam Free Trade Area and Free Port. It means that at that time there was the establishment two dualism of the government authority. This case will be analyzed judicially.The research was descriptive qualitative with judicial normative approach. The data were analyzed by conducting field research and gathering information through in-depth interviews with the officials at Batam Administration Office, the officials at Batam authority Office, and officials at the Land Office, Batam.
It is recommended that the Batam city Administration and Batam Authority make correct joint regulation, agreed by both of them to manage the reclaimed land because both parties, according to the Government Regulation No. 8/1953, the Presidential Degree No. 41/1973, in conjunction with the Presidential Decree No. 94/1998, are HPL subjects. Therefore, there is no problem. Here, the most important thing is for the benefit if the people, particularly for Batam residents.
Keywords: Management Rights of Batam city Administration, Reclaimed Land
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul
“TINJAUAN YURIDIS HAK PENGELOLAAN PEMERINTAH KOTA
BATAM ATAS TANAH HASIL REKLAMASI (Studi Pada HPL Yang Dikelola
Pemerintah Kota Batam)”. Penulisan tesis ini merupakan suatu persyaratan yang
harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister dalam bidang Ilmu Kenotariatan (M.Kn) Fakultas HukumUniversitas Sumatera Utara. Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat dan amat terpelajar Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH,
MS, CN, Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum dan Bapak Notaris Dr.
Syahril Sofyan SH, MKn selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas
memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Dalam kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan ucapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A (K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH. MHum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi kesempatan dan fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dr.
T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum
, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen Pengajar pada Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan membimbing penulis sampai kepada tingkat Magister Kenotariatan.
5. Sungguh rasanya suatu kebanggaan tersendiri dalam kesempatan ini penulis juga turut menghaturkan sembah sujud dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang teristimewa Ayahanda dan Ibunda tercinta Umar Harun
Siregar & Hj. Suaidah Hajar orang yang paling penulis hormati dan cintai
yang telah banyak memberi penulis limpahan cinta, doa dan kasih sayang yang tak jemu-jemu memberi nasehat, semangat, motivasi, dan dorongan hingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Terimakasih juga kepada adik-adik saya tercinta, Akmaliah Siregar SE, MMP dan Suami (Dani Kartika), Shiddiq
Umar Siregar, SPdi dan Habibie Umar Siregar, SH juga untuk keponakanku
sibuah hati tercinta Ghaniyya. Juga kepada seluruh Keluarga besar penulis yaitu Keluarga H. Harun Abdul Kadir Siregar, H. Ibnu Hajar, H. Ibnu
Arbi, Assaqinah dan Majelis Zikir Annisa Batam.
6. Sahabat-sahabat tercinta yaitu Mas Sudiyono dan Keluarga, Shania Ivanna Barus SH, Zuliani, SH dan Keluarga, kakak Devi Septrianti, Amd dan Suami, Notaris Aryanti Artisari, SH, MKn (mba Yanti), Si kembar Defha Defhy, Elfitri, SE, Oktania Ariska, ST, Mba Yulinda, SH dan Keluarga, dr. Artha Falentin, Abang Tanjung Simanjuntak, SH dan adikku Ika Nora, SH terimakasih buat doa, suport dan semangatnya selama ini.
7. Teman-teman di SMU Negeri 1 Batam, Teman-teman di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Notaris/PPAT Nani Fitriyah, SH, SP1 dan Staff, Notaris/PPAT Agus Setyadi Hadisusilo, SH, MKn dan Staff, Ibu Abriana Kusumadewi, SH dan Keluarga besar Djou terimakasih buat doa, suport dan semangatnya kepada saya.
8. Bapak Wahyu Daryatin selaku Kasubdit Pengukuran dan Pemetaan Badan Pertanahan Daerah Kota Batam, Bapak Nanang Hardiwibowo selaku Kasubdit Pengadaan Tanah BP Batam (Otorita Batam), Bapak Meijanto.BP selaku
Kasubdit Alokasi Tanah Wilayah II BP Batam (Otorita Batam), Bapak Denny
Tondano
selaku Kasi Peralihan Hak Alokasi Tanah dan Penyelesaian Sengketa BP Batam (Otorita Batam), Ibu Lita Noisen Ujung, Plt. Kasubsi Instansi Pemerintah Mayarakat Kantor Pertanahan Kota Batam dan Notaris/PPAT Agus Setyadi Hadisusilo, SH, MKn yang telah berkenan menjadi narasumber utama dalam penulisan tesis saya ini.
9. Rekan-Rekan Mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 khususnya GRUP A yang telah berjuang bersama-sama dalam menyelesaikan pendidikan dan pelatihan, semoga sukses untuk kita semua. Serta seluruh teman-teman penulis yang nama-namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.
10. Para pegawai/karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang selalu membantu kelancaran dalam hal manajemen administrasi yang dibutuhkan.
11. Dan tidak lupa juga seluruh staf dan pegawai di Fakultas Hukum, Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum, Perpustakaan Pusat USU, dan juga staf di pusat dokumen dan informasi hukum atas segala bantuannya
Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan dan rezeki yang melimpah kepada kita semua. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,namun tak ada salahnya jika penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Medan, July 2013 Hormat Penulis,
(Mahvira Siregar)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I.
Nama : Mahvira Siregar Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 22 Maret 1984 Jenis Kelamin : Perempuan Status : Belum Menikah Agama : Islam Alamat : Jalan Ranai No. 45 Bengkong Asrama Polisi
Kota Batam, Propinsi Kepulauan Riau
II. KELUARGA
Nama Ayah : Umar Harun Siregar Nama Ibu : Suaidah Hajar Nama Saudara :
1. Akmaliah Siregar SE, MMP
2. Shiddiq Umar Siregar, SPdi
3. Habibie Umar Siregar, SH
III. PENDIDIKAN
1990 - 1996 : SD Negeri 023 Batam 1996 - 1999 : SLTP Islam Ibnu Sina Batam 1999 - 2002 : SMU Negeri 1 Batam 2002 - 2006 : Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara 2011 - 2013 : Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
vii
20 1. Kerangka Teori...................................................................
31 B. Wilayah Pesisir Kota Batam sebagai Kawasan Pengembangan Pantai Kota Batam ..........................................
31 A. Reklamasi Pantai ......................................................................
PENYELENGGARAAN REKLAMASI PANTAI DI KOTA
BATAM ..........................................................................................
28 BAB II DASAR HUKUM PENGATURAN DALAM
23 G. Metode Penelitian .....................................................................
20 2. Konsepsi.............................................................................
18 F. Kerangka Teori dan Konsepsi...................................................
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ........................................................................................................ i ABSTRACT .......................................................................................................18 E. Keaslian Penelitian ...................................................................
17 D. Manfaat Penelitian .............................................................
17 C. Tujuan Penelitian .....................................................................
1 B. Perumusan Masalah .................................................................
1 A. Latar Belakang .........................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vi DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. ix DAFTAR ISTILAH ASING ............................................................................ x BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
ii
43
C. Penataan Ruang Wilayah Kota Batam Dan Kaitannya Dengan Reklamasi Pantai ........................................................
51 D. Dasar Hukum Pengaturan Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan di Kota Batam..................
63 BAB III HUBUNGAN HUKUM DAN KEWENANGAN
PEMERINTAH KOTA BATAM SEBAGAI PEMEGANG
HAK PENGELOLAAN ATAS TANAH HASIL
REKLAMASI YANG DIPERLAKUKAN SEBAGAI
KAWASAN HPL BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN
PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS
BATAM (OTORITA BATAM) ................................................ ..
77 A. Hubungan Hukum dan Kewenangan antara Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (Otorita Batam) dalam Bidang Pertanahan ................................................................................
77 B. Hak Pengelolaan .......................................................................
95 C. Lahirnya Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Batam atas Tanah Hasil Reklamasi di Kawasan Pesisir Teluk Tering Kota Batam (Sertipikat HPL Nomor 86/Teluk Tering) ............ 109
BAB IV KENDALA-KENDALA PEMERINTAH KOTA BATAM SEBAGAI PEMEGANG HAK PENGELOLAAN DALAM
PENYELENGGARAAN REKLAMASI PANTAI DAN
UPAYA PENANGGULANGANNYA ......................................... 114 A. Kendala-Kendala Pemerintah Kota Batam Sebagai Pemegang Hak Pengelolaan Dalam Penyelenggaraan Reklamasi Pantai ...................................................................... 114 B. Upaya-Upaya Penanggulangan ................................................ 123 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 129 A. Kesimpulan .............................................................................. 129 B. Saran ......................................................................................... 131 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 133 LAMPIRANviii
DAFTAR SINGKATAN
ix
AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan BOB Badan Otorita Batam B3 Bahan Berbahaya dan Beracun BPD Badan Pertanahan Daerah BPN Badan Pertanahan Nasional DAS Daerah Aliran Sungai FTZ Free Trade Zone GSB Garis Sempadan Bangunan HGB Hak Guna Bangunan HMN Hak Menguasai Negara HP Hak Pakai HPL Hak Pengelolaan
IMB Izin Mendirikan Bangunan KDB Koefisien Dasar Bangunan KLB Koefisien Lantai Bangunan PAD Pendapatan Asli Daerah PBB Pajak Bumi Bangunan PL Penetapan Lokasi RDTR Rencana Detail Tata Ruang RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah RTRWN Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional RZWP-3-K Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil SPJ Surat Perjanjian UUPA Undang-Undang Pokok Agraria UWTO Uang Wajib Tahunan Otorita ZEE Zona Ekonomi Eksklusif
DAFTAR ISTILAH ASING
Absentee
Pemilik tanah pertanian yang bertempat tinggal di luar kecamatan tempat letak tanahnya
Autos sendiri Batimetri Kontur kedalaman dasar perairan Beheer Hak penguasaan
Biogeofisik Rangkaian keterkaitan seluruh komponen ekologis
yang kesemuanya berjalan seimbang dan selaras dengan menekankan pada fungsinya masing-masing dalam menunjang ketercapaian ekologis yang dinamis
Bonafide
Jujur; dapat dipercaya
Bonded zone Wilayah usaha kawasan berikat Conditio sine qua non Keadaan yang harus dipenuhi, tidak boleh tidak Coastal road Jalan utama Content analysis Analisa yang menggunakan metode yang dipakai untuk
mengetahui isi dokumen
Demand Permintaan Domein
Daerah kekuasaan; wilayah; kawasan
Depth interview
Wawancara dilakukan secara mendalam
Deskriptif
Penelitian yang bertujuan untuk melukiskan keadaan obyek atau peristiwanya
De Facto Pada kenyataannya atau pada praktiknya
x
Drainase Pengeringan lahan Dredging Pengerukan Dual functions Dua kegunaan Estate management Panduan pengembangan dan pengelolaan kawasan Enterport Pintu masuk pelabuhan Guide line Garis Pedoman Genealogis berkaitan dengan garis keturunan manusia dalam
hubungan keluarga sedarah
Geomorfologi
meliputi bentuk dan tipologi pantai
Geoteknik meliputi sifat-sifat fisis dan mekanis lapisan tanah Geotextile lembaran sintesis yang tipis, fleksibel yang digunakan
untuk stabilisasi dan perbaikan tanah untuk menguatkan timbunan tanah
High water level di atas muka air laut tinggi Hidro-oceanografi meliputi pasang surut, arus, gelombang, dan sedimen
dasar laut.
Hidrologi meliputi curah hujan, air tanah, debit air sungai/saluran, dan air limpasan. Hill cut and refill Izin pemotongan bukit Hidrodinamika perubahan air (dinamika air) Hiterland Pulau-pulau kecil Hydraulic fill
Pemompaan secara hidrolis
Intervensi Campur tangan Industrial estate Kawasan Industri
Kualitatif Kegiatan menganalisis data secara komprehenship,
yaitu data sekunder dari berbagai kepustakaan dan literatur baik yang berupa buku, peraturan xi perundangan, disertasi, tesis dan hasil penelitian lainnya maupun informasi dari media massa.
Landreform suatu perubahan sistem pemilikan dan penguasaan atas
tanah yang lampau ke arah sistem pemilikan dan penguasaan atas tanah yang baru yang disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan masyarakat yang sedang giat melaksanakan pembangunan ekonomi sesuai dengan cita-cita Pasal 33 ayat (3) UUD 1945
Liquid Dicairkan Mainland Pulau-pulau Besar Makro-spasial Posisi secara makro Mud explosion Semburan lumpur Mud wave Gelombang lumpur Multi Plier effect Pengaruh ganda Nomos Peraturan Normal base line Garis pangkal biasa Originair Hak atas tanah primer yaitu hak atas tanah yang
langsung diberikan oleh negara kepada subyek hak
Operational definition Definisi operasional Overlap Saling meliputi Polder yaitu reklamasi dilakukan dengan cara mengeringkan
perairan yang akan direklamasi dengan memompa air yang berada didalam tanggul kedap air untuk dibuang keluar dari daerah lahan reklamasi
Pro job pembukaan lapangan kerja Pro growth pengembangan wilayah Pro poor
pengentasan kemiskinan xii xiii
Public easement Wilayah pantai dapat dinikmati publik Public beach Ruang publik di pinggir pantai Reclamation yang berasal dari kata kerja reclaim yang berarti
mengambil kembali, dengan penekanan pada kata “kembali”
Ride and park system Sistem parkir dan perjalanan dengan kendaraan Right to use hak untuk menggunakan tanah untuk kepentingan
pelaksanaan tugasnya
Right of dispossal hak untuk mengalihkan Rules and behavior peraturan dan perilaku Run-off kehabisan Site specific Tempat khusus Siteplan Perencanaan tempat Safety keamanan Sustain development Pembangunan nasional yang berkelanjutan Supply Ketersediaan Stakeholders Semua pemangku kepentingan Straight base lines Garis pangkal lurus Sand bag kantong pasir Silt barricade Penghalang endapan lumpur Topografi meliputi kontur permukaan daratan. Trend Kecenderungan Urban design guideline Panduan desain perkotaan Vereniging Theory Teori tentang keadilan, kemanfaatan dan kepastian
hukum
Vertical drain Pengeringan vertikal
Walking land posisi garis pantai bersifat tidak tetap dan dapat
berpindah
Win-win solution Solusi tepat
xiv