View of Pengaruh Metode Team Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Gabuswetan Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

Pengaruh Metode Team Games Tournament (TGT)
terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika
pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Gabuswetan
Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu
Ade Sutrisno
STKIP Al Amin Indramayu
Email: adesutrisno@gmail.com

ABSTRAK
Sebagian pendidik sampai saat ini masih belum banyak menggunakan
metode pembelajaran, oleh karena itulah dilakukan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran Team
Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi seluruh
siswa kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu yang terdiri dari
6 kelas. Sedangkan sampelnya 2 kelas yang dipilih secara acak.
Intrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar berupa soal uraian

sebanyak 5 soal. Sebelum instrumen digunakan, instrumen tersebut
diuji cobakan ke sekolah lain terlebih dahulu. Setelah dilakukan
perlakuan yang berbeda, masing-masing kelas diberikan tes akhir.
Berdasarkan analisis data diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen
yaitu 15,02 dan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 11,87. Skor minimal
dan maksimal kelas eksperimen 8 dan 19 dan kelas kontrol 7 dan 18.
Simpangan baku dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 2,51
dan 2,71. Dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus
uji‐t dan taraf signifikan (a) = 0,05, disimpulkan bahwa terdapat
METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

49

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

pengaruh hasil belajar yang menggunakan metode pembelajaran
Team Games Tournament (TGT)

Kata Kunci: Metode Pembelajaran Team Games Tournament (TGT)
dan Hasil Belajar Siswa
ABSTRACT
Most educators today are still not widely used learning metode, which
is why research aimed to determine the effect of learning metode
Team Games Tournament (TGT) on student learning outcomes.
This study is a descriptive study population of all students of SD
Islam Al Jannah Indramayu I which consists of 6 classes. While the
sample 2 randomly selected classes. Instruments used are the test
results to learn as much as 5 a question. Before the instrument is
used, the instrument is tested to another school first. After different
treatments, each class was given the final test. Based on the analysis
of the data obtained by the average value of the experimental class is
15,02 and the average value of the control class is 11,87. Minimum and
maximum score of 8 and 19 experimental classes and control classes
7 and 18 Standard deviation of experimental class and control class
is 2,51 and 2,71. From the results of hypothesis testing using t-test
formula and the significant level (a) = 0,05, it was concluded that
there are significant learning outcomes using learning metodes
Team Games Tournament (TGT) by using a metode of learning that

does not Team Games Tournament (TGT).
Keywords: Think Learning Metode Team Games Tournament (TGT)
and Results of Study
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah program yang melibatkan sejumlah
komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai
tujuan yang diprogramkan (Purwanto, 2013: 01). Seperti yang diungkapkan
oleh Trianto (2010: 1) menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
50

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

tanggung jawab. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa hasil
berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik maka perlu
sistem pendidikan yang baik pula. Menurut Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 3
menyatakan bahwa “sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional”. Berdasarkan Undang-undang
di atas, komponen pendidikan berarti bagian dari sistem pendidikan
yang berperan dalam berlangsungnya proses pendidikan untuk
mencapai tujuan. Komponen-komponen tersebut saling terkait sehingga
melemahnya satu atau lebih komponen dapat menghambat tercapainya
tujuan belajar (Herdianto, 2006: 9).
Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan nasional ialah
guru. Guru merupakan pihak yang sangat dekat dengan siswa dan
terlibat secara langsung dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan
demikian guru memiliki kewajiban untuk menciptakan pembelajaran
yang baik. Guru harus memiliki kemampuan atau kompetensi yaitu

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 44) yang dikutip dari
skripsi Kuntum Ending Palupi (2012:1) mengatakan bahwa “kegiatan belajar
mengajar merupakan inti kegiatan dalam pendidikan, segala sesuatu
yang diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar”.
Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang
mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan bersifat ideal, sedang
hasil belajar bersifat aktual. Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya
tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur sangat tergantung
pada tujuan pendidikannya.
Metode pembelajaran efektif dalam proses pembelajaran matematika
antara lain adalah yang dapat menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Peserta
didik SD dan SMP senang dalam bentuk permainan dan pertandingan,
sehingga guru dapat menggunakan Metode pembelajaran yang mempunyai
unsur permainan dan pertandingan. Metode pembelajaran Teams Games
METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

51


Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

Tournament (TGT) salah satu alternatif yang dapat digunakan guru SD dan
SMP, karena Metode pembelajaran ini sesuai dengan karakter peserta didik
SD dan SMP yang senang dengan permainan dan pertandingan. Metode
pembelajaran TGT juga memiliki dinamika motivasi yang tinggi sehingga
diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Menurut Purwanto (2013: 50) menyatakan bahwa hasil belajar ranah
kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi.
Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari
penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan
dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali informasi
ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Pada penelitian ini, yang
digunakan hanya pada bidang kognitif.
Namun di SD Islam Al-Jannah Gabusweta hasil belajar siswa khususnya
pada mata pelajaran Matematika belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Sesuai pengalaman ketika Program Pengalaman
Lapangan (PPL) disalah satu SDN, hasil belajar siswa masih di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Matematika adalah
70, kenyataannya masih ada siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 25%.
Masih adanya hasil belajar yang di bawah kriteria ini dapat disebabkan
karena faktor di antaranya kurangnya minat belajar, motivasi, serta
penggunaan metode yang tidak sesuai. Kemudian faktor yang datang dari
luar diri peserta didik itu sendiri atau faktor lingkungan seperti kualitas
pengajaran, dimana pendidik mengajar dengan media atau metode yang
monoton dan mengharapkan peserta didik duduk, diam, catat, dengar dan
hafal (Sudjana, 2005:45). Kondisi seperti itu tidak akan meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam memahami mata pelajaran matematika.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, penggunaan metode yang tidak tepat
dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar peserta didik. Oleh karena
itu, hendaknya pendidik harus cerdik dalam menggunakan dan memilih
metode yang cocok dalam materi yang diajarkan. Metode pembelajaran
yang diduga dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik salah satunya
yaitu metode Team Games Tournament (TGT).
Menurut Slavin (2009:166) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
tipe TGT terdiri dari 5 komponen utama, yaitu : Presentasi di kelas,
tim (kelompok), game (permainan), turnamen (pertandingan), dan

52

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

penghargaan kelompok. Prosedur pelaksanaan TGT dimulai dari aktivitas
guru dalam menyampaikan pelajaran, kemudian siswa bekerja dalam tim
mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai
pelajaran. Selanjutnya diadakan turnamen, di mana siswa memainkan
game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin
bagi skor timnya.
Agar pembelajaran Matematika menjadi pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM), perlu diadakan penelitian
untuk membuktikan bahwa melalui “Pengaruh Metode Team Games
Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika
Pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Gabuswetan Kecamatan Gabuswetan

Kabupaten Indramayu”.
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik. Menurut Sugiyono (2012 : 14), metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
Desain penelitian ini menggunakan true experimental design, Menurut
Sugiyono (2012 : 112) dikatakan true experimental design (eksperimen yang
betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua
variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan true expermental design – post test only control
design. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 3.1.
R1
R2


X
X

O2
O4

Gambar 3.1. Desain Penelitian.

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

53

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

Keterangan :
R
= Kelas yang dipilih secara random

X
= Perlakuan (Treatment)
O2
= Post test kelompok eksperimen
O4
= Post test kelompok kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random (R). Kedua kelompok ini diberikan perlakuan (treatment)
yang berbeda. Kelompok pertama diberikan perlakuan metode pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) disebut kelompok eksperimen. Sedangkan
kelompok kedua diberikan perlakuan metode pembelajaran konvensional
disebut kelompok kontrol.
1.

Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2012 : 117), populasi adalah “wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh siswa SD Islam Al-Jannah Gabuswetan
Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu. Subjek dalam penelitian
ini seluruh siswa kelas V di SD Islam Al-Jannah Gabuswetan Kecamatan
Gabuswetan Kabupaten Indramayu sedangkan objek dalam penelitian
ini adalah hasil belajar yang diukur dengan posttest.
Menurut Sugiyono (2012: 118), “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, yaitu satu kelas sebagai kelas
eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.
2. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan untuk
menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian. Teknik analisis
data juga merupakan usaha untuk memperoleh jawaban permasalahan
penelitian. Data yang sudah terkumpul kemudian dihitung, bagaimana
hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) dengan yang menggunakan metode
pembelajaran konvensional. Kemudian diolah dengan perhitungan
54

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
statistik, diinterpretasikan
Matematika dan
padasimpulkan.
Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

3. Deskripsi Data
Data yang telah terkumpul, sebelum dianalisis terlebih dahulu
dideskripsikan. Deskripsi data dapat ditunjukkan dengan menggunakan
tabel distribusi frekuensi, kemudian dilanjutkan dengan menghitung
keadaan kelompok dan digambarkan dengan diagram batang. Menurut
Riduwan (2012: 66), mengatakan bahwa distribusi frekuensi adalah
penyusunan suatu data mulai dari terkecil sampai terbesar yang
membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas. Kegunaan data
yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan
dalam penyajian data, mudah dipahami, dan mudah dibaca sebagai
bahan informasi. Adapun langkah-langkah teknik pembuatan distribusi
frekuensi dilakukan menurut Riduwan (2012: 69-70), adalah sebagai
berikut:
a. Urutkan data dari terkecil sampai terbesar
b. Menghitung jarak atau rentangan (R), yaitu data terbesar
dikurangi data terkecil. Dengan rumus :
R= Data tertinggi – Data terendah
c. Menghitung jumlah kelas interval (K), dengan menggunakan
rumus: Jumlah Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
n = Jumlah data
d. Menghitung panjang kelas interval (P) dengan rumus :

e. Membuat Diagram
f. Menghitung Rata-rata

x=

∑fx
∑ f
i

i

i

Keterangan:
x = Rata‐rata

f i = Frekuensi yang sesuai dengan batas kelas
x i = Nilai tengah interval
METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

55

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

g. Menghitung standar deviasi
n∑ f i x i − (∑ f i x i )

2

2

s=

n(n − 1)

(Riduwan, 2012 : 157)

Keterangan :
s = Simpangan baku sampel
n = Banyaknya subjek
Untuk menggunakan uji parametrik (uji t) maka harus memenuhi
syarat kedua datanya berdistribusi normal dan kedua variansnya
homogen, yaitu dengan menggunakan uji sebagai berikut:
Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya
dengan menggunakan chi kuadrat yang bertujuan untuk mengetahui
apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukan terhadap tes akhir yang diperoleh dari post test kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Uji normalitas ini menggunakan
chi kuadrat dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Sugiyono, 2012 : 106)
Keterangan :
x² = chi kuadrat
= frekuensi observasi
= frekuensi yang diharapkan
Untuk mencari = L x n, Kemudian chi kuadrat hitung dibandingkan
dengan nilai chi kuadrat tabel dengan taraf signifikan 5 % dan derajat
kebebasan db = n‐3.
Kriteria pengujian

1) Ho: Diterima, Jika x² hitung < x ² tabel.
2) Ha: Ditolak, Jika x² hitung ≥ x ² tabel
Jika keduanya berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan
56

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

uji homogenitas varians dari kedua kelas dengan cara mencari nilai F
dengan rumus sebagai berikut:

F=
(Sugiyono, 2012 : 140)
Kriteria pengujiannya adalah :

1) Ho: Diterima, Jika F hitung < F tabel.
2) Ha: Ditolak, Jika F hitung ≥ F tabel.
Alternatif Analisis

1. Jika kedua kelas berdistribusi normal dan variansnya homogen
maka dilanjutkan dengan uji daya pembeda dengan cara
sebagai berikut:

t=
(Sugiyono, 2012 : 181)
Keterangan :
t
= Skor t hitung
= Rata – rata skor kelas eksperimen
= Rata – rata skor kelas kontrol
= Jumlah sampel kelas eksperimen
= Jumah sampel kelas kontrol
= Varians gabungan
Mencari varians gabungannya adalah sebagai berikut:

=
Kriteria pengujiannya adalah
¾ Ho: Diterima (Terdapat perbedaan nilai rata-rata dari kedua
kelas) jika t hitung > t tabel.

2. Jika salah satu atau kedua data tidak berdidtribusi normal
maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dengan rumus
METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

57

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

sebagai berikut:
u = n1 n2 +

atau u = n1 n2 +
(Sugiyono, 2012 : 153)

Keterangan :
u = Nilai U hitung
n1 = Sampel kelas eksperimen
n2 = Sampel kelas kontrol
R1 = Jumlah peringkat pada kelas eksperimen
R2 = Jumlah peringkat pada kelas kontrol
Kriteria pengujian adalah

1) Ho: Ditolak,(Tidak terdapat perbedaan), jika Uhitung < U tabel
2) Ha: Diterima, (Terdapat perbedaan), jika U hitung > U tabel
Jika kedua data tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal tetapi tidak homogen maka digunakan uji-t’
dengan rumus sebagai berikut:

t’ =
(Sugiyono 2012 : 138)
Keterangan:

n1 =
n2 =
=
=

Rata-rata skor kelompok eksperimen
Rata – rata skor kelompok kontrol
Banyak data kelompok eksperimen
Banyak data kelompok kontrol
Varians data kelompok eksperimen
Varians data kelompok kontrol

Penerapan metode pembelajaran Team Games Tournament (TGT)
dikatakan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa apabila terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa di kelas eksperimen
58

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

dan di kelas kontrol.
Uji Hipotesis Penelitian

1) Ho: Ditolak, artinya metode pembelajaran konvensional
tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Ha: Diterima, artinya metode pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hipotesis statistik :
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
Dimana :
µ1 : Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen satu, yaitu
kelas yang mengunakan metode pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT).
µ2 : Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dua, yaitu
kelas yang mengunakan metode pembelajaran konvensional.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Yang Menggunakan Metode
Pembelajaran Team Games Tournament (TGT)
Skor hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran
Team Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran matematika di
SD Islam Al Jannah Gabuswetan Indramayu. Disajikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Yang
Menggunakan Metode pembelajaran Team Games Tournament (TGT)
Kelas Interval
8–9
10 – 11
12 – 13
14 – 15
16 – 17
18 – 19
Jumlah

Frekuensi
1
1
5
7
9
4
27

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

59

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa hasil belajar kelas
yang menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournament
(TGT) yang paling rendah yaitu antara kelas interval 8 - 9 adalah
sebanyak 1 siswa, sedangkan hasil belajar yang paling tinggi yaitu antara
kelas interval 18 - 19 adalah sebanyak 4 siswa. Sedangkan frekuensi yang
paling banyak yaitu 9 siswa berada pada kelas interval 16 – 17. Lebih
jelasnya tentang distribusi frekuensi dapat dilihat pada Gambar 4.1

 











10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
8‐9 10‐11 12‐13 14‐15 16‐17 18‐19

 Skor Kelas Interval 

Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Kelas Yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Team Games Tournament (TGT).
Pada Gambar 4.1 dapat terlihat bahwa frekuensi hasil belajar siswa
yang paling tinggi terdapat pada interval kelas 16 – 17 yaitu 9 siswa,
sedangkan frekuensi hasil belajar siswa yang paling rendah terdapat
pada interval kelas 8 – 9 yaitu 1 siswa. Perhitungan hasil belajar siswa
yang menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournament
(TGT) selengkapnya terdapat pada lampiran.
2. Skor Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional.
Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran
Konvensional pada pada mata pelajaran matematika di SD Islam Al
Jannah Gabuswetan Indramayu. Disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kelas yang Menggunakan Metode
Pembelajaran Konvensional

60

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

Kelas Interval

Frekuensi

7–8

4

9 - 10

4

11 - 12

7

13- 14

8

15 - 16

3

17 - 18

1
27

Jumlah

 
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa hasil belajar yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional yang paling rendah
yaitu antara kelas interval 7 - 8 adalah sebanyak 4 siswa, sedangkan
hasil belajar yang paling tinggi yaitu antara kelas interval 17 - 18 yaitu
1 siswa. Sedangkan frekuensi yang paling banyak yaitu 8 siswa berada
pada kelas interval 13 – 14. Lebih jelasnya tentang distribusi frekuensi
dapat dilihat pada Gambar 4.2.

F
R
E
K
U
E
N



9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
7‐8

9‐10

11‐12

13‐14

15‐16 17‐18

Skor Kelas Interval 
Gambar 4.2 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Kelas yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional
Pada Gambar 4.2 dapat terlihat bahwa frekuensi siswa yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional yang paling tinggi
METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

61

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

terdapat pada kelas interval 13 – 14 yaitu 8 siswa, sedangkan frekuensi
yang paling rendah terdapat pada kisaran nilai interval antara 17 – 18
yaitu 1 siswa. Perhitungan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran konvensional selengkapnya terdapat pada lampiran.
3. Pengaruh Hasil Belajar Siswa Kelas Yang Menggunakan Metode
Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) Dan kelas Yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional.
Perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan kelas
yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dapat dilihat
pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas Yang Menggunakan
Metode Pembelajaran Team Games Tournament (TGT)Dan Yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional.

Hasil Belajar

Kelas Yang Menggunakan
Metode Pembelajaran
Team Games Tournament
(TGT)

Kelas Yang Menggunakan
Metode Pembelajaran
Konvensional

27

27

19

17

8
15,02

7
11,87

2,51

2,71

Jumlah Siswa
Skor
Maksimum
Skor Minimum
Rata-Rata
Simpangan
Baku

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa hasil belajar
siswa kelas yang menggunakan metode pembelajaran Team Games
Tournament (TGT) diperoleh nilai rata-rata 15,02 dan simpangan
baku 2,51, sedangkan kelas yang menggunakan metode pembelajaran
konvensioan diperoleh nilai rata-rata 11,87 dan simpangn baku 2,71.
Uji Prasarat Analisis
62

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

Setelah rata-rata dan simpangan baku diketahui, maka langkah
selanjutnya adalah uji normalitas dan uji homogenitas, untuk mencari
dua rata-rata dengan menggunakan uji t, adapun hasilnya sebagai
berikut:
Untuk menguji normalitas pada kelas yang menggunakan
metode pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dengan kelas
yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dengan
menggunakan chi- kuadrat. Pada penelitian ini hasil uji normalitas
dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Uji Normalitas Kelas yang Menggunakan Metode Pembelajaran
Team Games Tournament (TGT) dengan Kelas yang Menggunakan
Metode Pembelajaran Konvensional.

Kelas

x²hitung

x²tabel
dk = 3,
α = 0,05

Kelas yang menggunakan
metode pembelajaran Team
Games Tournament (TGT)

0,244

7,815

Distribusi Data Normal

Kelas yang menggunakan
metode pembelajaran
konvensional

0,299

7,815

Distribusi Data Normal

Keterangan

Berdasarkan data pada Tabel 4.6 menunjukan bahwa pada kelas
yang menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournament
(TGT) diperoleh x²hitung = 0,244 dan x²tabel = 7,815. Jika x²hitung < x²tabel maka
Ho diterima kemudian untuk kelas menggunakan metode pembelajaran
konvensional diperoleh x²hitung = 0,299 dan x²tabel = 7,815. Karena x²hitung <
x²tabel maka Ho diterima. Dan untuk perhitungan uji normalitas dengan
menggunakan chi kuadrat.
Setelah data hasil post test kelas yang menggunakan metode
pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional distribusi data normal maka
dilanjutkan dengan perhitungan uji homogenitas dua varians. Adapun
hasil perhitungan yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.7.
METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

63

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Kelas yang Menggunakan Metode
Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan Kelas yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional.
Varians
Kelas yang menggunakan metode pembelajaran Team Games
Tournament (TGT))
6,15

Kelas yang menggunakan metode
pembelajaran
konvensional
7,44

Fhitung

Ftabel
Keterangan
(0,05)(27)
F hitung < F tabel

1,210

1,93

Homogen

Bedasarkan data pada tabel 4.7 dengan taraf signifikan 0,05 dan
dk pembilang 27 dan dk penyebut 27 maka diperoleh Fhitung = 1,210 dan
F tabel = 1,93. Karena F hitung < F tabel, maka Ho diterima, karena data hasil
post test kelas yang menggunakan metode pembelajaran Team Games
Tournament (TGT) dan kelas yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional homogen.
Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dua varians dipenuhi
maka selanjutnya menguji perbedaan dua rata-rata yaitu dengan
menggunakan uji-t adapun hipotesisnya sebagai berikut :
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
Dimana :
µ1 : Rata-rata kelas eksperimen satu yaitu kelas yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional.
µ2 : Rata-rata kelas eksperimen dua yaitu kelas yang menggunakan
metode pembelajaran Team Games Tournament (TGT).
Adapun hasil perhitungan uji-t selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 4.8.

64

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

Tabel 4.8 Data Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Kelas
Kelas yang menggunakan
metode pembelajaran Team
Games Tournament (TGT)
Kelas yang menggunakan
metode pembelajaran
konvensional

Standar
Rata- Varians Deviasi
rata
(Sgabungan )

15,02

ttabel
dk = 52,
α = 0,05

12,52

2,000

6,15
2,61

11,87

t hitung

7,44

Berdasarkan Tabel 4.8. di atas dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat
kebebasan 52, t hitung = 12,52 dan t tabel = 2,000. Karena t hitung > t tabel maka
berdasarkan kriteria pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya hasil belajar siswa yang menggunakan
metode pembelajaran Team Games Tournament (TGT) lebih baik dari
pada yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
a. Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Metode Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) di SD Islam Al
Jannah Gabuswetan Indramayu
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa
yang menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournament
(TGT) dengan jumlah siswa 27, skor maksimum 19 dan skor minimum
8, diperoleh rata-rata skor 15,02, artinya terdapat pengaruh baik
hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Team
Games Tournament (TGT). Kemudian berdasarkan Tabel 4.3 dapat
dijelaskan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran Team Games Tournament (TGT) sebanyak 27 siswa,
kelas interval yang paling rendah yaitu antara skor 8–9 adalah
sebanyak 1 siswa, skor 10-11 sebanyak 1 siswa, skor 12-13 sebanyak
5 siswa, skor 14-15 sebanyak 7 siswa, skor 16- 17 sebanyak 9 siswa,
dan skor tertinggi 18-19 sebanyak 4 siswa. kelas interval yang paling
rendah yaitu antara skor 8-9, Ini berarti bahwa siswa tersebut
hanya mampu menjelaskan materi Kelipatan Persekutuan Kecil
(KPK). Selanjutnya siswa tersebut kurang mampu menjelaskan
METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

65

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

materi Faktor Persekutuan Terbesar. Hal ini disebabkan pada waktu
pembelajaran siswa kurang konsentrasi, siswa kurang menyimak
dengan baik materi yang disampaikan oleh pendidik dan siswa
cenderung ribut sendiri.
Kemudian, masih berdasarkan Tabel 4.3 yang ada pada hasil
penelitian bahwa hasil belajar kelas yang menggunakan metode
pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terdapat 4 siswa
yang mendapatkan skor tertinggi yaitu 18–19, ini berarti bahwa
siswa tersebut mampu menjelaskan materi Kelipatan Persekutuan
Kecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar. Hal ini disebabkan
dalam proses pembelajaran siswa tersebut berkonsentrasi penuh
dan menyimak materi yang disampaikan oleh pendidik serta aktif
bertanya ketika pembelajaran berlangsung.
Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (2004: 4), hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut pendapat
Hamzah B. Uno dan Satria Koni, (2004: 22) menyatakan bahwa
keberhasilan proses belajar selalu dikaitkan dengan hasil belajar.
Artinya, proses dapat dikatakan optimal apabila hasil belajar
yang diperoleh (sebagai akibat dari proses) sesuai dengan yang
diharapkan.
b. Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional di SD Islam Al Jannah Gabuswetan
Indramayu
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa
yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dengan
jumlah siswa 27, skor maksimum 17 dan skor minimum 7, diperoleh
rata-rata skor 11,87, artinya tidak terdapat pengaruh baik hasil belajar
siswa yang menggunakan metode pembelajarn konvensional jika
dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran
Team Games Tournament (TGT). Kemudian berdasarkan Tabel
4.4. yang ada pada hasil penelitian bahwa hasil belajar siswa kelas
yang menggunakan metode pembelajaran konvensional sebanyak
27 siswa, terdapat 4 siswa yang mendapatkan skor terendah 7-8.
Skor 9–10 sebanyak 4 siswa, skor 11–12 sebanyak 7 siswa, skor 13–14
sebanyak 8 siswa, skor 15–16 sebanyak 3 siswa dan skor tertinggi
66

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

17–18 sebabnya 1 siswa. Skor terendah 7–8 sebanyak 4 siswa, Ini
berarti bahwa siswa tersebut hanya mampu materi FPB. Selanjutnya
keempat siswa tersebut juga kurang mampu menyebutkan Kelipatan
Persekutuan Kecil (KPK). Hal ini disebabkan dalam pembelajaran
siswa kurang konsentrasi, siswa tidak memperhatikan materi yang
disampaikan pendidik, dan siswa ribut sendiri.
Kemudian, masih berdasarkan Tabel 4.4 yang ada pada hasil
penelitian bahwa hasil belajar kelas yang tidak menggunakan
metode pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terdapat
1 siswa yang mendapatkan skor tertinggi yaitu 17–18. Ini berarti
siswa tersebut mampu menjelaskan materi Kelipatan Persekutuan
Kecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar. Hal ini disebabkan
dalam pembelajaran siswa tersebut memperhatikan materi yang
disampaikan oleh pendidik, siswa tersebut aktif bertanya dan siswa
tersebut kosentrasi dalam pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan pendapat Wiliam Burtown yang dikutip
oleh Oemar Hamalik (2001: 158), hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
abilitas, dan keterampilan. Sejalan dengan pendapat Oemar
Hamalik, menurut Lester D. Crow yang dikutip Saiful Sagala (2001:
10), mengemukakan bahwa belajar dikatakan berhasil manakala
seseorang mampu mengulangi kembali materi yang dipelajarinya.
c. Pengaruh Metode Pembelajarn Team Games Tournament
(TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas II Pada Materi
KPK dan FPB di SD Islam Al Jannah Gabuswetan.
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa data hasil penelitian
kelas menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournament
(TGT) mendapatkan rata-rata skor 15,02, Sedangkan pada kelas yang
menggunakan metode pembelajaran Konvensional mendapatkan
rata-rata skor 11,87. Artinya metode pembelajaran Team Games
Tournament (TGT) lebih baik jika dibandingkan dengan yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional. Karena
kelebihan dari metode pembelajaran Team Games Tournament
(TGT) yaitu dapat menggali pengetahuan awal siswa terhadap
materi KPK dan FPB yang telah disampaikan, mengembangkan
kemampuan siswa secara individual dalam menerima materi KPK
METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

67

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

dan FPB, siswa menjadi lebih kritis yaitu aktif bertanya ketika
pembelajaran berlangsung, dan siswa lebih paham terhadap materi
yang telah dipelajari. Hal ini mendukung pendapat Miftahul Huda
(2005:32), Strategi Team Games Tournament (TGT ) mendorong
siswa untuk berpikir, berbicara, dan menuliskan pada suatu topik
tertentu. Sejalan dengan pendapat Miftahul Huda, menurut
Zulkarnaini yang dikutip oleh Ririn Rianti (2009:32), Team Games
Tournament (TGT)) adalah suatu tipe pembelajaran koperatif yang
terdiri anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi
tersebut kepada anggota dalam kelompoknya.
Masih berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa data hasil
belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional mendapatkan nilai rata-rata 11,87. Sedangkan kelas
yang menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournament
(TGT) mendapatkan nilai rata-rata 15,02, Artinya metode
pembelajaran konvensional tidak lebih baik jika dibandingkan
dengan yang menggunakan pembelajaran Team Games Tournament
(TGT).
Hal ini mendukung pendapat Pujiastuti yang dikutip Ririn Rianti
(2009:39), metode konvensional ini biasanya disebut ekspositori.
Ciri metode pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut:
(Guru) : satu-satunya sumber belajar murid, bertindak sebagai
instruktur, sebagai “ bos” murid. (Isi) : mengacu pada buku paket
dan mengikuti kurikulum secara harfiah dan kaku, jarang memakai
alat peraga, membosankan, kurang menarik. (Organisasi kelas):
duduk berjajar, klasikal, biasanya murid harus duduk di bangku,
guru ada di muka kelas. (Ruang belajar): pembelajaran selalu di
dalam ruang kelas saja, ruangan belajar kosong dan bersih dari alat
peraga, suasana kelas sepi, kaku dan terkesan menakutkan.
Berdasarkan penelitian praktikan di SD Islam Al Jannah
Gabuswetan Indramayu tahun ajaran 2017-2018 pada materi KPK dan
FPB dengan jumlah siswa 30. Dapat diketahui bahwa rata-rata skor
hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Team
Games Tourn ament (TGT) lebih baik dari kelas yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional. Kemudian dari uji hipotesis
68

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

menggunakan uji-t diperoleh thitung = 12,52 dan α = 0,05, dk = 60,
diperoleh ttabel = 2,000.
Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya hasil belajar siswa
yang menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournament
(TGT)lebih baik dari kelas yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Sebaliknya jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya
hasil belajar siswa yang yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional tidak lebih baik dari yang menggunakan metode
pembelajaran Team Games Tournament (TGT). Ini berarti metode
pembelajaran Team Games Tournament (TGT) berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
D. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh Metode Pembelajaran Team
Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
matematika siswa kelas II di SD Islam Al Jannah Gabuswetan Kecamatan
Gabuswetan Kabupaten Indramayu.
Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Team
Games Tournament (TGT) dengan jumlah siswa 27, skor maksimum 19 dan
skor minimum 8, diperoleh rata-rata skor 15,02, artinya terdapat pengaruh
baik hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Team
Games Tournament (TGT.)
Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional dengan jumlah siswa 27, skor maksimum 17 dan skor minimum
7, diperoleh rata-rata skor 11,87, artinya tidak terdapat pengaruh baik hasil
belajar siswa yang menggunakan metode pembelajarn konvensional jika
dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran Team
Games Tournament (TGT)
Rata-rata skor hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran Team Games Tourn ament (TGT) lebih baik dari kelas yang
menggunakan metode pembelajaran konvensional. Kemudian dari uji
hipotesis menggunakan uji-t diperoleh t hitung = 12,52 dan α = 0,05, dk =
60, diperoleh t tabel = 2,000. Karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya
hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Team Games
Tournament (TGT)lebih baik dari kelas yang menggunakan metode
METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

69

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

pembelajaran konvensional. Sebaliknya jika t hitung < t tabel maka Ho diterima,
artinya hasil belajar siswa yang yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional tidak lebih baik dari yang menggunakan metode pembelajaran
Team Games Tournament (TGT).

70

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

DAFTAR PUSTAKA
Aminatun Khasanah, 2011. Peningkatan motivasi belajar dengan
menggunakan metode pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Semester 2 Pada
Sumber Daya Alam di SD Negeri I Talang Jawa”. Tersedia di http://
www.google.com/url http://www.google.com/url (Kamis 11 April
2017 pukul 20.00).
Hamzah B. Uno & Satria Koni. 2004. Assessment Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Herdianto. 2006. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media
Miftahul Huda. 2005. Metode-Metode Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nana Sudjana. 2004. Penilaian Hasil Proses Balajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara..
Purwanto, M.N. 2013. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Riduwan. 2012. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.
Ririn Rianti. 2013, Skripsi, Efektifitas Metode Pembelajaran TGT berbantu
Macromedia Flash ditinjau dari Hasil Belajar Matematika di SMP
Negeri 1 Sale. Tersedia di http://www.google.com/url. (Selasa 9
April 2017 pukul 21.00).
Saefudin Azwar. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Saiful Sagala. 2001. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV
Alfabeta.
Satria Koni Hamzah. 2013. Asesment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta
: Rineke Cipta
Slavin, R.E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media
Subandi. 2004. Belajar dan pembelajaran teori dan aplikasinya. Tidak di
METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742

71

Ade Sutrisno
Pengaruh Metode TGT terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika pada Siswa Kelas II SD Islam Al Jannah Indramayu

terbitkan.
Sudjana. 2005. Metode Pembelajaran. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta : PT Rineke
Cipta.
Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2).
Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineke Cipta.

72

METODIK: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 1, Nomor 1 Januari 2018
P-ISSN: xxx-xxx, E-ISSN: 2615-3742