JURNAL INOVASI PENDIDIKAN BERBASIS KEUNG (1)

INOVASI PENDIDIKAN BERBASIS (KEUNGGULAN, MUTU DAN
KUALITAS)
Oleh : Fauza Azmi Rambe
(34153035)
Pendidikan Bahasa Inggris 2/ Semester III.
Universitas Islam Negeri Medan
2016
1. Pendahuluan
Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting dalam kemajuan suatu
negara. Negara maju identik dengan pindidikannya yang maju. Pendidikan
mengambil peran penting dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa.
Seperti yang kita tahu negara Indonesia adalah negara berkembang dengan
sistem pendidikan yang kurang memadai sehingga menghambat pertumbuhan
kemajuan negara kita. Untuk itu seharusnya sebagai negara berkembang yang ingin
maju, pemerintah harus lebih fokus dalam membenahi sistem pendidikan di
Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia
perlu diadakannya inovasi. Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti
pembaruan dan perubahan. Kata kerjanya innnovo yang artinya memperbaharui dan
mengubah. Inovasi adalah suatu perubahan yang baru yang menuju kearah
perbaikan.

Jadi pendidikan di Indoneseia perlu diadakan pembaruan dan perubahan
kearah perbaikan,

yang berbasis keunggulan, mutu, dan kualitas. Diamana

diharapkan anak-anak bersekolah tidak hanya untuk memenuhi keinginan orang
tuanya atas keterpaksaaan, namun diharapkan peserta didik dapat mengaplikasikan
apa yang telah dipelajarinya didalam kehidupan sehari-hari, peserta didik juga
dapat memnfaatkan keunggulan sumber daya alam yang ada dilingkungan tempat
tinggalnya.

1

2. Kajian Teoritik
2.1

Pengertian Inovasi Pendidikan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:333), Inovasi diartikan

pemasukan atau pengenalan hal hal yang baru: penemuan baru yang berbeda dari

yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau alat).
(Subroto, 1990:127) Maksud pengertian inovasi pendidikan disini ialah
suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif , berbeda dari hal yang ada
sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam
rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan. Maksud kata baru dalam
pengertian tersebut adalah apa saja yang belum dipahami, diterima, atau
dilaksanakan oleh sipenerima inovasi meskipun mungkin bukan merupakan hal
yang baru bagi orang lain, sementara itu maksud kata kualitatif adalah bahwa
inovasi tersebut memungkinkan adanya reorganisasi atau pengataran kembali
unsure-unsur dalam pendidikan, jadi bukan semata-mata penambahan atau
penjumlahan unsur.
Ibrahim (dalam Fuad Ihsan 2011:190),

mengemukakan bahwa inovasi

pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk
memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide,
barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan.
(dalam


Imam

Wahyudi,

(2012:

http://infodantutorial.blogspot.co.id/2012/04/pengertiandefinisiarti-inovasimenurut.html). Pengertian, Definisi, arti Inovasi menurut para ahli) inovasi adalah
suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai
suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

Dari beberapa pendapat diatas tentang pengertian inovasi dan inovasi
pendidikan dapat disimpulkan bahwa inovasi pendidikan merupakan subuah
perubahan dalam dunia pendidikan untuk kearah yang lebih baik, dengan
memunculkan hal-hal baru yang kreatif baik dalam rangka memecahakan

2

permasalahan pendidikan maupun untuk meningkatkan mutu dan kualiatas
pendidikan.

Dalam konteks ini pengertian inovasi disamakan dengan pembaharuan
meskipun pada esensinya inovasi dan pembaharuan memiliki pengertian yang
sedikit berbeda, dimana pada inovasi hanya menyangkut perubahan perubahan
tertentu yang dalam arti kecil atau terbatas, sedangkan pembaharuan biasanya
perubahan yang terjadi menyangkut berbagai aspek bahakan mungkin perubahan
secara total.
2.2

Inovasi Pendidikan berbasis (Mutu, Kualitas dan Keunggulan)

Kualitas dan Mutu
Kualiatas dalam bahasa inggris yaitu quality , kata ini sesungguhnya berasal
dari bahasa latin qualitas.
Dikutip dalam buku System Informasi Manajemen Pendidikan oleh Eti
Rochaety (2006:105) Pengertian kualiatas dan mutu menurut beberapa ahli sebagai
berikut:
1. Menurut Deming W.E

(1986) , mutu adalah fitness for use, yaitu


kesesuaian dengan kebutuhan atau keinginan.
2. Menurut Crosby, P,B (1999) mutu adalah conformance to requirement, yaitu
sesuaian dengan yang disyaratkan atau yang distandarkan oleh cacat nol ,
kesempurnaan dan kesesuaian.
3. Menurut Feigemembaum A.V (1986) mutu adalah kepuasan yang
sepenuhnya (full customer satisfaction)
4. Menurut Garvin dan Davis (2001) mutu adalah kondisi yang dinamis
terkait produk , tenaga tugas dan lingkungan yang dapat memenuhi dan
melebihi keinginan dan harapan.
Menurut Suryadi, (dalam Idochi

Anwar, : 2013: 109). mutu proses

pendidkan dapat diukur dengan indicator-indicator yaitu efisiensi, produktivitas,
relevansi, akuntabilitas, kesehatan organisasi, dsan semanagt berinovaasi. suatu
proses pendidikan yang efisien ialah yang mampu mencipakan keseimbangan

3

antara sumber-sumber yang dibutuhkan dengan yang tersedia, guna mengurangi

hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan pendidikan.
Anwar (2013:106) meskipun definisi mutu sangat bervariasi, namun dapat
dirumuskan sejumlah batasan tentang mutu pendidikan sebagai berikut:
a. Mutu pendidikan merupakan masesuaikan layanan dengan spesifikasi atau
sandar yang telah diciptakan..
b. Mutu pendidikan merupakan kemampuan layanan dalam memenuhi atau
melampaui kebutuhan pengguna jasa pendidikan.
c. Mutu pendidikan mencakup pengetahuan , tenaga pendidik, proses dan
lingkungan.
d. Mutu pendidian merupakan sesuatu yang bersifat global dan dinamis serta
berkembang sesuai dalam masyarakat.
Sudradjad (2005 : 17) pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang
mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan atau kompotensi, baik
kompetensi akademik maupun kompetensi kejuruan, yang dilandasi oleh
kompetensi personal dan sosial, serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya
merupakan kecakapan hidup (life skill), lebih lanjut Sudradjat megemukakan
pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mampu menghasilkan manusia
seutuhnya (manusia paripurna) atau manusia dengan pribadi yang integral
(integrated personality) yaitu mereka yang mampu mengintegralkan iman, ilmu,
dan amal.

Husaini Usman (2006 : 411) mengemukakan 13 (tiga) belas karakteristik yang
dimiliki oleh mutu pendidikan yaitu :


Kinerja (performa) yakni berkaitan dengan aspek fungsional sekolah
meliputi : kinerja guru dalam mengajar baik dalam memberikan penjelasan
meyakinkan, sehat dan rajin mengajar, dan menyiapkan bahan pelajaran
lengkap, pelayanan administratif dan edukatif sekolah baik dengan kinerja
yang baik setelah menjadi sekolah vaforit



Waktu wajar (timelines) yakni sesuai dengan waktu yang wajar meliputi
memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu, waktu ulangan tepat.

4



Handal (reliability) yakni usia pelayanan bertahan lama. Meliputi pelayanan

prima yang diberikan sekolah bertahan lama dari tahun ke tahun, mutu
sekolah tetap bertahan dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.



Data tahan (durability) yakni tahan banting, misalnya meskipun krisis
moneter, sekolah masih tetap bertahan



Indah (aesteties) misalnya eksterior dan interior sekolah ditata menarik,
guru membuat media-media pendidikan yang menarik.



Hubungan manusiawi (personal interface) yakni menunjung tinggi nilainilai moral dan profesionalisme. Misalnya warga sekolah saling
menghormati, demokrasi, dan menghargai profesionalisme.




Mudah penggunaanya (easy of use) yakni sarana dan prasarana dipakai.
Misalnya aturan-aturan sekolah mudah diterapkan, buku-buku perpustakaan
mudah dipinjam di kembalikan tepat waktu.



Bentuk khusus (feature) yakni keuggulan tertentu misalnya sekolah unggul
dalam hal penguasaan teknologi informasi (komputerisasi).



Standar tertentu (comformence to specification) yakniu memenuhi standar
tertentu. Misalnya sekolah tetlah memenuhi standar pelayanan minimal.



Konsistensi (concistency) yakni keajengan, konstan dan stabil, misalnya
mutu sekolah tidak menurun dari dulu hingga sekarang, warga sekolah
konsisten dengan perkataanya.




Seragam (uniformity) yakni tanpa variasi, tidak tercampur. Misalnya
sekolah melaksanakan aturan, tidak pandang bulu, seragam dal berpakaian.



Mampu melayani (serviceability) yakni mampu memberikan pelayanan
prima. Misalnya sekolah menyediakan kotak saran dan saran-saran yang
masuk mampu dipenuhi dengan baik sehingga pelanggan merasa puas.

5



Ketepatan (acuracy) yakni ketepatan dalam pelayanan misalnya sekolah
mampu memberikan pelayanan sesuai dengan yang diinginkan pelanggan
sekolah.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa mutu atau kualitas


adalah sesuatu yang dapat diginakan sesuai dengan harapan. Mutu pendidikan
dapat dilihat dari prosesnya sehingga menghasilakan efisiensi, produktifitas,
relevansi dan lain-lain yang mendukung proses pendidikan dan dapat menghasilakn
anak didik yang berkualiatas.
Keunggulan
(Anwar,

2013:11)

Pengembangan

visi

keunggulan

dalam

system

penyelenggaraan pendidikan dapat dilakukan dengan dua cara. pertama, penciptaan
iklim yang kondusif secara makro institusional terhadap pengembangan wawasan
keungggulan dalam keseluruhan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan, antara
lain memeberikan motivasi berprestatsi kepada semua pihak , kesadaran
mengembangkan keahlian dan professional. Kedua, menciptakan iklim kompetitif
yang positif dalam semua aktivitas pendidikan. Dalam hal ini dibutuhkan system
yang terbuka dan adil dalam memberikan reward dan punishment kepada semua
pihak yang terlibat. System yang demikian memungkinkan terciptanya ketekunan
dan dedikasi kerja yang tinggi bagi setiap orang.
(Anwar, 2013: 13) Bagi sekolah visi keunggulan menempati posisi sentral
agar mampu meningkatkan efektifitas dan efensiensi baik secara internal mapun
eksternal. Efektivitas dan efisiensi internal berarti sekolah mampu menghasilkan
lulusan (output) yang berkualitas dengan biaya yang kompetetif (cost effectiveness)
dibanding dengan jenis pendidikan lainnya.sedangkan efektivitas dan efesiensi
eksternal berarti sekolah mampu meningkatkan relevansi pendidikan (outcome)
dengan tntutan profesi lulusan.
Perencanaan pendidikan untuk visi keunggulan sekolah selaras dengan
hakiat pembaruan pendidikan. Dalam pembaruan tersebut , beberapa hal harus
dilakukan , antara lain menyangkut perubahan dari pendekatan supply drive
kependekatan demand drive. lebih lanjut, perubahan pendekatan itu menuntut agar

6

sekolah : (1) memiliki sense of quality (2) memahami kebutuhan pasar ; (3)
menetapkan wawasan mutu dan wawasan keunggulan ; dan (4) mengubah pola
pengajarannya dari pengejaran mata pelajaran ke program berbasis kompetensi.
Salah satu aplikasi inovasi pendidikan berbasis keunggulan ialah
keunggulan

local.

Mengutip

Akhmad

Sudrajat

(2008:

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/13/konsep-dasar-pendidikanberbasis-keunggulan-lokal-pbkl/comment-page-1/) Keunggulan lokal adalah segala
sesuatu yang merupakan ciri khas kedaerahan yang mencakup aspek ekonomi,
budaya, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain. Sumber lain
mengatakan bahwa Keunggulan lokal adalah hasil bumi, kreasi seni, tradisi,
budaya, pelayanan, jasa, sumber daya alam, sumber daya manusia atau lainnya
yang menjadi keunggulan suatu daerah . Dari kedua pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa Keunggulan Lokal (KL) adalah suatu proses dan realisasi
peningkatan nilai dari suatu potensi daerah sehingga menjadi produk/jasa atau
karya lain yang bernilai tinggi, bersifat unik dan memiliki keunggulan komparatif.
Mengutip

dari

Cahya

Surya

(

2009:

https://csuryana.wordpress.com/2009/05/24/mutu-dan-keunggulan-pendidikan-1/ )
Konsep excellence mulai dipopulerkan oleh Tom Peters dan Robert Waterman
(1982) dalam buku yang berjudul “In Search of Excellence”. Keunggulan dalam hal
ini adalah suatu karya dengan kualitas terbaik sebagai ciri utamanya. Dapat
dikemukakan “bahwa Keunggulan = Kualitas Terbaik”. Lembaga pendidikan
dikatakan unggul jika mampu menunjukkan kualitas terbaiknya dibandingkan
dengan lembaga pendidikan lain. Oleh karena itu, makna keunggulan tidak pernah
terlepas dari kualitas. Keunggulan dalam kehidupan sehari-hari sering dimaknai
sebagai ‘kelebihan’, ‘lebih baik’, atau ‘lebih berkualitas’. Istilah keunggulan sering
pula digunakan untuk memposisikan suatu produk (barang atau jasa) dalam
persaingan. Dalam hal ini dikenal dua jenis keunggulan yaitu keunggu-lan
komparatif dan keunggulan kompetitif.
Jadi pendidikan yang berbasis keunggulan ialah pendidikan yang
menghasilkan (out put) yang berkualitas yang mampu bersaing secara komperatif
maupun kompetitif didalam dunia nyata bukan hanya dalam bidang pendidikan
7

namun juga bidang ekonomi maupun budaya, dengan memnfaatkan kekayaan alam
yang ada di Indonesia sehingga kehidupan berbangsa menjadi lebih maju.
3. Pembahasan
3.1

Tujuan Inovasi
Menurut Susanto (dalam Fuad Ihsan 2011: 192) tujuan utama inovasi yakni

meningkatkan sumber sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan
prosedur organisasi.
Fuad Ihsan ( 2011:194) Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan
efisiensi , relevansi, kualitas, dan efektifitas: sarana serta jumlah peserta didik
sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut criteria
kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan)
Madyo (dalam Hasbullah 2012:194) inovasi pendidikan merupakan
perubahan pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha sadar, terencana, berpola
dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesusai dengan kebutuhan
yang dihadapai dan tuntutan zamannya. Dalam inovasi pendidikan gagasan baru
hasil pemikiran kembali haruslah mampu memecahkan persoalan yang tidak
terpecahkan oleh cara cara tradisional yang bersifat komersial.
Dari beberapa pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa didalam dunia
pendidikan butuh adanya inovasi dalam rangka meingkatkan kualitas dan mutu
pendidikan. Selain itu inovasi diadakan untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan yang mungkin belum terselesaikan maka dari itu harus ada inovasi.
Zaman terus berubah dan teknologi semakin berkembang oleh karena itu
pendidikan juga harus mengkuti perkembangan agar tidak tertinggal dari Negaranegara maju, maka dari itu pendidikan di Indonesia juga harus maju dengan adanya
inovasi.
3.2

Faktor yang Memperngaruhi Inovasi Pendidikan
Salah satu factor yang mempengaruhi inovasi adalah visi terhadap

pendidikan. Pendidikan merupakan

persoalan asaasi bagi manusia. Manusia

8

sebagai makhluk yang dapat dididik dan harus didik akan tumbuh menjadi manusia
dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Menurut tim dosen FIP IKIP
Malang

(Hasbullah 2012: 195),

sejak kelahirannya, manusia telah memiliki

potensi dasar yang universal, berupa:
a. Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk (moral
identity)
b. Kemampuan dan kebebasan untuk mengembangkan diri sendiri sesuai
dengan pembawaan dan cita-citanya (individual identity)
c. Kemampuan untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain (social
identity)
d. Adanya ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain
(individual differences)
Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secra alamiah, yaitu yang
ia dapatkan dari pergaulan dalam lingkungan. Dengan upaya pendidikan , potensi
universal anak akan tumbuh dan membentuk diri anak yang unik sesuai dengan
pembawaan, lingkungan, budaya dan zamannya.
Usaha-usaha pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orang tua,
lembaga-lembaga

penyelenggara

pendidikan,

masyarakat

dan

bangsanya.

Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti
diketahui bahwa kehidupan ini selalu mengalami perubahan, tujuan pembangunan
bangsa mengalami pergeseran dan peningkatan dan

perubahan sesuai dengan

waktu, kedaaan dan kondisnya.
Masyarakat Indonesia harus mempersiapkan anak sejak kecil dengan upaya
pendidikan.

Tujuan

pendidikan

untuk

kebahagian

individu,

keselamatan

masyarakat, dan kepentingan Negara. Karena danya visi yang kuat dari pendidikan
menjadi factor penting dalam mempengaruhi inovasi pendidikan agar tercapainya
visi pendidikan.
3.3

Masalah-Masalah yang Menuntut Inovasi
Fuad Ihsan (2012: 193) adapun masalah- masalah yang menuntut diadakan

inovasi di Indonesia:

9

a. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi
yang mempengaruhi kehidupan social, ekonomi, politik, pendidikan dan
kebudayaan bangsa Indonesia.
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan transformasi sosial. Sebab
pendidikan juga bagian dari sistem sosial. Relevansi antara dunia pendidikan
dengan dunia riil menjadi kebutuhan mendesak untuk direalisasikan. Inovasi
pendidikan telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat yang peduli
terhadap pendidikan. Inovasi ini tidak hanya tataran konseptual strategik tetapi juga
terjadi proses inovasi pada tataran praktis. Mulai dari kurikulum, pola manajemen,
pembelajaran, hingga promosi lulusan lembaga pendidikan pada setiap jenjang.
Diakui bahwa system pendidikan yang kita miliki dan kita laksanakan
selama

ini masih belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dunia pendidkan masih belum
dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangun yang kreatif , aktif, dan terampil.
Bagaimanpun

berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-

dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaaan kemampuan yang terus-menerus.
b. Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya
tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya
perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan yang secara komulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang
memadai. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya mennetukan bagimana relevansi
pendidikan dengan dunia kerja karena tidak seimbangnaya out put lembaga
pendidikan dengan kesempatan yang tersedia.
c. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik, sedangkan (dipihak lain) kesempatan sangat terbatas.
Munculnya inovasi pendidikan berkaitan erat dengan adanya tantangan dan
persoalan

yang

dihadapi oleh dunia pendidikan sekrang ini. Salah satu

penyebabnya adalah kemajuan Iptek, kemajuan Iptek yang terjadi senantiasa

10

mempengaruhhi aspirasi masyarakat. Pada umumnya mereka mendambakan
pendidikan yang lebih baik, padahal disatu sisi kesempatan itu sangat terbatas
sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan
ini pula sekrang bermunculan sekolah sekolah favorite, plus bahkan ungulan.
d. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kualitas pendidikan yang dirasakan menurun menuntut sejumlah perubahan
, bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan.
e. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif serta belum timbulnya
suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan
perubahan yang dituntut oleh keadaaan sekarang dan yang akan datang.
Kenyataan yang seperti ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan
wawasan masyarakat untuk membangun dirinya pada kemajuan-kemajuan.
Itulah bebrapa masalah sekaligus factor-faktor yang mendorong adanya
inovasi dalam pendidikan guna menyelesaikan masalah -masalah yang terjadi
didunia pendidikan yang

mana dapat

kita lihat fenomena

pendidikan di

Indonesia masih perlu dibenahi.
3.4

Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan
Peningkatan mutu

pendidikan merupakan isu sentral dinegara Negara

berkembang termasuk Indonesia. Masalah ini sudah lama dicoba diatasi namun
hasilnya belum optimal adapun cara-cara yang dikemukan oleh Eveline (2004:2)
antara lain :
1. Media Pembelajaran Sebagai Pilihan dalam Srategi Pembelajaran.
Pembelajaran

merupakan

upaya untuk menciptakan kondisi dengan

sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya. Dalam
setiap pembelajaran perlu dipilih strategi yang tepat agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai, pada setiap pembelajaran terlebih dahulu harus dirumuskan

11

tujuan pembelajaranya. Tujuan pembelajaran harus bersifat behavioral atau
berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan measurable atau yang dapat diukur.
Kegunaan media komunikasi dalam pembelajaran ;
 Memberikan Pengetahuan Tentang Tujuan Belajar
 Memotivasi Siswa
 Menyajiakn Informasi
 Merangsang Diskusi
 Mengarahkan Kegiatan Siswa
 Melaksanakan Latihan Dan Ulangan
 Menguatkan Belajar
 Memberikan Pengalam Simulasi.
2. Penerapan Konsep dan Prinsip Pembelajaran Konntekstual dan Desain Pesan
Dalam Pengembangan Pembelajaran dan Bahan Ajar.
Masalah-masalah yang melatarbelakangi diperkenankannya

konsep

pembelajaran kontekstual adalah bahwa sebagian besar siswa tidak dapat
menghubungkan apa yang telah mereka pelajari dengan cara pemanfaaatan
pengetahuan tersebut dikemudian hari. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab
oleh para pendidik dalam membelajarkan siswa antara lain :
a. bagaimana suatu materi pelajaran dapat dipahami dalam hubungannya
dengan materi yang lain sehingga merupakan satu kesatuan yang bulat?
b. bagaimana guru dapat mengkomunikasikan kepada siswa tentang alasan ,
makana, dan relevansi materi yang mereka pelajari?
3. Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelegences Untuk Mencapaian
Kopetensi dalam Pembelajaran.
dalam buku Rinda Hedwig konsep mutu dalam

pendidikan menurut

Prof.Dr Sukadji Ranuwihardjo dikutip dalam media kompas 26 januari 1999 ialah
“masalah yang erat kaitannya dengan perbaikan mutu pendidikan perguruan
tinggi adalah system pengelolaan perguruan tinggi yang sekarang dirasaakan sudah
tidak lagi memenuhi kebutuhan”.
Menurut pendapat diatas salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas dan
mutu pendidikan ialah dengan meningkatkan dan memperbaiki proses belajar
mengajarnya. Metode pembelajaran yang bagimana yang harus digunakan dikelas
agar ilmu yang diajaran oleh guru dapat diserap oleh siswa dan mampu
menerapkannya dalam kehidupan.

12

Seperti yang kita lihat banyak guru yang kurang professional dan bermutu
salah satu penyebab hal ini terjadi ialah banyaknya perguruan tinggi yang kurang
selektif dan teliti dalam meluluskan mahasiswa calon guru, maka dari itu perlu
adanya pembenahan dan pembaharuan diperguruan tinggi agar menghasilkan
sumber daya manusia yang mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di
Indonesia.
3.5

Pengaplikasian Inovasi Pendidikan
Contoh inovasi didalam dunia pendidikan antara lain adanya perubahan

cara belajar, target pencapaiaan pembelajaran, waktu belajar, ruangan kelas, halhal seperti ini termasuk contoh tindakan inovatif. Karena besar dan kompleksnya
permasalahan pendidikan kita sekarang inovasi dalam dunia pendidikan sangat
diperlukan, contohnya dikehidupan masyarakat sekarang ini banyak kita lihat
lulusan-lulusan sarjana tidak mendapat pekerjaan atau bahakn mereka bekerja tidak
sesuai dengan jalur pendidikannya, selain adanya keterbatasan dana dalam dunia
pendidikan, ternyata sumber daya manusianya juga kurang memadai. Hal ini perlu
dipertanyakan

tentang

lembaga pendidikan di Indonesia yang

masih sangat

minim menghasilkan sumber daya manusia yang baik.
Selain itu tindakan inovaif lainnya ialah, pendidikan mampu meningkakan
dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia, seperti yang kita
ketahui Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat luas, maka dari itu generasi
muda harus mampu mengolahnya dengan baik dan terarah. salah satunya adalah
melalui pendidikan, dengan memanfaatkan SDA serta meningkatkan kualitas SDM
3.6

Konsep Sekolah Berkeunggulan Lokal
Sumber daya alam di Indonesia bisa dikatakan cukup kaya, setiap daerah

memiliki keunggulan masing-masing contohnya anak-anak yang hidup didaerah
laut tentu saja kebanyakan dari mereka bahkan orang tua mereka adalah nelayan
dan mungkin bisa jadi suatu saat mereka juga akan menjadi soerang nelayan.
Problema anak nelayan adalah, apabila pergi ke sekolah dia tidak bisa
pergi ke laut membantu keluarganya. Sebailiknya jika melaut membantu orang
tuanya, maka tidak bisa ke sekolah. Pertanyaannya adalah mengapa Melaut tidak
13

menjadi program pendidikan untuk anak nelayan. Sesungguhnya banyak yang
bisa dipelari dan dikembangkan dari kehidupan pesisir dan laut: ilmu perbintangan,
ilmu perikanan, ilmu pembuatan kapal, ilmu konservasi alam dan hutan mangrove,
ilmu menghasilkan energi dari angin dan gelombang air laut dsbnya.
Mengutip

dari

Salahudin

Yuswa

(

2012:

http://salahudin-

yuswa.blogspot.co.id/2012/04/pendidikan-berbasis-keunggulan-lokal.html) Setiap
daerah memiliki potensi dan keragaman karya yang dihasilkan sebagai ciri khas
daerah

tersebut. Misalnya, di Dompu ada keunggulan keunggulan di bidang

pertanian dan peternakan, yaitu padi, kambing, sapi dan Kuda. Di Bima ada
keunggulan lokal bahari dan pertanian, Sumbawa ada pertambangan dan
peternakan, Lombok ada pariwisata dan pertanian, serta keunggulan lokal di daerah
lain. Satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal merupakan paradigma baru
pendidikan untuk mendorong percepatan pembangunan di daerah berdasarkan
potensi yang dimiliki oleh masyarakat lokal.
Ditinjau dari fungsinya, pendidikan merupakan salah satu lembaga
pelayanan

public

bidang

jasa. Sehingga pendidikan perlu meningkatkan

pelayanan pada masyarakat yang salah satunya adalah dengan menyesuaikan
materi pembelajaran sesuai kebutuhan masyarakat sebagai pengguna jasa
pendidikan. Semakin tinggi kesesuaian materi pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat maka akan semakin bagus pelayanan pendidikan yang diberikan pada
masyarakat. Untuk itu, pendidikan perlu memanfaatkan sumberdaya lokal sebagai
acuan untuk meningkatkan mutu dan layanan pendidikan. Selama ini model
pendidikan Indonesia masih belum sinergi antara materi dengan kebutuhan lokal.
Sehingga output lembaga pendidikan belum memiliki keterampilan, pengetahuan,
dan

kecakapan

hidup

yang

memadai

di

tengah-tengah

masyarakat.

Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu mempertimbangkan beberapa aspek,
yaitu:
(1) perlu kebijakan peningkatan mutu dengan mempengaruhi faktor-faktor yang
berperan dalam sekolah,

14

(2) penyelenggaraan pendidikan lebih banyak dilakukan pada tingkat satuan
pendidikan, dan
(3) penyesuaian kurikulum pendidikan dengan kebutuhan lokal. Pernyataan ini
menuntut penyelenggaraan pendidikan yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan
masyarakat lokal. Siswa diajarkan bagaimana cara menggali dan mengelola potensi
daerah sehingga menjadi karya yang bisa memperbaiki taraf hidup masyarakat
dalam berbagai bentuknya.
Dari paparan di atas menegaskan bahwa model Lembaga Pendidikan
berbasis keunggulan lokal telah menjadi kebutuhan dalam sistem pendidikan di
Indonesia. Tentunya dengan

berbagai

pertimbangan, diantaranya adalah

perubahan masyarakat yang cenderung menuntut keterampilan dan pengetahuan
spesifik. Kebutuhan lokal menjadi salah satu tuntutan yang harus dijawab oleh
dunia pendidikan.
Model sekolah berbasis keunggulan ini perlu dikembangkan pada setiap
jenis dan jenjang pendidikan. Tidak hanya SMK saja, tetapi juga sangat mungkin
dikembangkan pada sekolah umum dan madrasah. Sebab pendidikan saat ini perlu
diarahkan pada multi skill. Sehingga lulusan bisa memenuhi kebutuhan pasar. Hal
ini bisa dilakukan dengan cara meningkatkan mata pelajaran keterampilan yang
menjadi

kebutuhan

masyarakat

setempat.

Potensi

lokal

menjadi

bahan

pertimbangan utama dalam memilih materi pelajaran berbasis keunggulan lokal
ini.
Dengan memperkuat mata pelajaran keterampilan yang mengarah pada
kebutuhan masyarakat ini akan bisa meningkatkan daya eksistensi sekolah di
sebuah daerah. Sebab, minat masyarakat untuk berpendidikan akan meningkat dan
secara otomatis pengakuan masyarakat terhadap keberadaan pendidikan tersebut
akan semakin tinggi. Dengan berbekal mutli skill maka siswa akan cepat diterima
masyarakat, karena keterampilan yang dimiliki bisa dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk itu, model pembelajaran sekolah berbasis keunggulan lokal ini
harus banyak dilakukan dalam bentuk praktek dan bekerjasama dengan dunia
usaha.

15

Dengan demikian, model sekolah berbasis keunggulan lokal menjadi
penting untuk direalisasikan dan dikembangkan pada semua jenis dan jenjang
pendidikan. Selain untuk memenuhi tuntutan masyarakat dalam menyelesaikan
masalah hidup juga meningkatkan daya eksistensi sekolah di daerah.
4. Kesimpulan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan.
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati
sebagai hal yang baru yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau
memecahkan masalah pendidikan.
Tujuan utama inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan dari
sumber-sumber tenanga, sarana dan prasarana termasuk struktur dan prosedur
organisasi , jadi keseluruhan system perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang
direncanakan dapat dicapai dengan sebaik baiknya.
Inovasi berbasis mutu dan kualitas, dalam inovasi berbasiss mutu ada
beberapa aspek yang harus dibenahi diantaranya metode belajar dalam proses
pembelajaran selain itu juga system manajemen yang ada disekolah maupun
perguruan tinggi. Mutu pendidikan dapat dilihat dari prosesnya sehingga
menghasilakan efisiensi, produktifitas, relevansi dan lain-lain yang mendukung
proses pendidikan dan dapat menghasilakan anak didik yang berkualiatas.
Salah satu Bentuk Inovasi yang berbasis keunggulan ialah dengan
memperhatikan sumber daya alam unggulan didaerah tertentu yang menjadi
Diaharapkan pendidikan mampu meningkatkan dan memanfaatkan SDA dan SDM
sehingga mampu bersaing dalam kehidupan nyata.ukuran keberhasilan inovasi ini
ialah out put lembaga pendidikan yang terampil dan diterima masyarakat sesuai
keahlian.
5. Daftar Pustaka
Anwar, Idochi. (2013). Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan
. Jakarta: Raja Grafindo Persada

16

Cahya,

Surya.

(2009).

Mutu

dan

Keunggulan

Pendidikan

:

https://csuryana.wordpress.com/2009/05/24/mutu-dan-keunggulanpendidikan-1/

.

Diakses,

22

November

2016.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. (1990). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hasbullah. (2012). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Ihsan, Fuad. (2011). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rochaety, Eti. (2006). System Informasi Manajemen Pendidikan. Medan: Bumi
Aksara.
Siregar, Eveline. (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencaana..
Subroto, Suryo. (1990). Aspek Aspek Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suderadjat, Hari. (2005). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah .
Sudrajat,

Jakarta: Cipta Jaya.
Akhmad.
(2008).

Pendidikan

Berbasis

Keunggulan Lokal.

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/13/konsep-dasarpendidikan-berbasis-keunggulan-lokal-pbkl/comment-page-1/. Diakses,
22 November 2016.
Usman, Husaini. (2006). Manajemen Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara.
Wahyudi, Imam. (2012). Pengembangan Pendidikan. Jakarta : Prestasi Pustaka
Raya.
Yuswa, Salahudin. (2012). Pendidikan Berbasis
Pondasi

Dasar

Pemberdayaan

Keunggulan Local Sebagai
Masyarakat..

http://salahudin

yuswa.blogspot.co.id/2012/04/pendidikan-berbasis-keunggulanlokal.html. Diakses, 26 Oktober 2016.

17

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP INOVASI PRODUK DENGAN LOYALITAS MEREK

2 79 2

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

DIVERSIFIKASI PRODUK MAKANAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) BERBASIS INOVASI DI KOTA BLITAR

4 89 17

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92