PENGEMBANGAN INOVASI PRODUK YANG BERDAYA SAING CYPHO JELLY DRINK

PENGEMBANGAN INOVASI
PRODUK YANG BERDAYA SAING CYPHO JELLY DRINK
1

Casnan1) 2), M. Syamsul Maarif 1) Yandra Arkeman1)
Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fateta IPB Bogor
2
STKIP Muhammadiyah Kuningan, JABAR
casnan.ipb@gmail.com

ABSTRAC
Beverage industry is a segment of the food industry wich is quite the trend these
days. The industry is rapidly innovate, make changes, and have more buzzing dynamics than
the other segments. Beverage industry was seen easier to adopt scientific concepts regarding
food ingridien functionality when compared to other food industries. Beverage industry is no
longer producing beverages to satisfy thirst, but many offer the concepts and features diverse
functionality. Eggplant Netherlands (Cyphomandra betecea Sendt.) Rich in provitamin A
good for eye health and vitamin C to treat thrush and increase endurance. Essential
minerals, such as potassium, phosphorus and magnesium were able to keep and maintain
good health. High fiber of the dutch eggplant benefit prevent cancer and constipation. And
one of the advantages of other dutch eggplant is capable of lowering high blood pressure.

Beverage industry needs to be developed as the Indonesian original product that utilizes
local commodities dutch eggplant is Cypho Jelly Drink beverages functional raw materials
based local eggplant netherlands (Cyphomandra betecea Sendt.) lowering high blood
pressure.
Keyword: Chypo Jelly Drink, Innovation, Competitiveness, Functional Beverages.
ABSTRAK
Industri minuman merupakan segmen industri pangan yang cukup tren dewasa ini.
Industri ini cepat melakukan inovasi, melakukan perubahan, dan mempunyai dinamika yang
lebih berdengung apabila dibandingkan dengan segmen yang lain. Industri minuman pun
terlihat lebih mudah mengadopsi konsep ilmiah mengenai fungsionalitas ingridien pangan
apabila dibandingkan dengan industri pangan lainnya. Industri minuman tidak lagi
memproduksi minuman untuk menghilangkan rasa haus, tetapi banyak menawarkan konsep
dan fitur fungsionalitas yang beraneka. Terung Belanda (Cyphomandra betecea Sendt.) kaya
akan provitamin A yang bagus untuk kesehatan mata dan vitamin C untuk menghobati
sariawan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mineral penting seperti potasium, fosfor dan
magnesium mampu menjaga dan memelihara kesehatan tubuh. Serat yang tinggi di dalam
terong belanda bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit. Dan salah satu
keunggulan terung belanda lainnya adalah mampu menurunkan tekanan darah tinggi.
Industri minuman yang perlu dikembangkan sebagai produk asli indonesia yang
memanfaatkan komoditas lokal terong belanda yaitu Cypho Jelly Drink Minuman

Fungsional Berbasis Bahan Baku Lokal Terong Belanda (Cyphomandra betecea Sendt.)
Penurun Tekanan Darah Tinggi.
Keyword : Chypo Jelly Drink, Inovasi, Daya saing, Minuman Fungsional.

Inovasi produk jely drink (Casnan dkk) )

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 38

1.

minuman fungsional di AS mencapai
angka US$21.3bn dan di pasar Eropa
mencapai US$8bn. The Nielsen Indonesia
menyebutkan bahwa pertumbuhan RTD di
Indonesia sangat tinggi, yakni mencapai
33,8% . Indonesia sebenarnya kaya akan
potensi ingridien yang bisa digunakan
untuk mengembangkan aneka minuman
fungsional. Indonesia juga mempunyai
koleksi minuman tradisional yang bisa

masuk kategori minuman fungsional ini.
Sebut saja bandrek dan bajigur. Kekhasan
nilai etnis dan eksotisnya juga dapat
menjadi nilai jual tersendiri di pasar
internasional. Suatu potensi yang perlu
digarap dengan lebih serius.
Terong Belanda (Cyphomandra
betecea Sendt.) adalah salah satu komoditi
lokal
Indonesia
yang
banyak
dikembangkan di daerah Sumatera
terutama di Sumatera Utara, Garut, dan
Kuningan. Komodoti ini memiliki tingkat
produktivitas yang cukup tinggi. Terung
Belanda (Cyphomandra betecea Sendt.)
kaya akan provitamin A yang bagus untuk
kesehatan mata dan vitamin C untuk
menghobati sariawan dan meningkatkan

daya tahan tubuh. Mineral penting seperti
potasium, fosfor dan magnesium mampu
menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.
Serat yang tinggi di dalam terong belanda
bermanfaat untuk mencegah kanker dan
sembelit. Dan salah satu keunggulan
terung belanda lainnya adalah mampu
menurunkan tekanan darah tinggi.[1]

PENDAHULUAN
Industri minuman merupakan
segmen industri pangan yang cukup tren
dewasa ini.. Industri ini cepat melakukan
inovasi, melakukan perubahan, dan
mempunyai
dinamika
yang
lebih
berdengung apabila dibandingkan dengan
segmen yang lain[7][11][14]. Industri

minuman pun terlihat lebih mudah
mengadopsi konsep ilmiah mengenai
fungsionalitas ingridien pangan apabila
dibandingkan dengan industri pangan
lainnya. Industri minuman tidak lagi
memproduksi
minuman
untuk
menghilangkan rasa haus, tetapi banyak
menawarkan
konsep
dan
fitur
fungsionalitas yang beraneka.[2]
Beberapa ahli menyatakan bahwa
fenomena dengung yang terjadi di industri
minuman masih dalam taraf permulaan
dan pertumbuhan yang sangat cepat.
Aneka
produk

minuman
banyak
ditawarkan,
umumnya
di
dalam
formulasinya menggunakan ingridien
“baru” seperti rempah-rempah, vitamin,
mineral, asam amino dan/atau aneka jus
buah dan sayuran; misalnya jus manggis,
delima, dan lain-lain. Aneka kategori
produk minuman baru pun dimunculkan;
seperti sports and performance drinks,
energy drinks, ready to drink (RTD)-teas,
enhanced fruit drinks, soy beverages
bahkan ada pula enhanced water. Semua
itu bisa dikategorikan sebagai minuman
fungsional.
Fenomena bisnis minuman sangat
menarik untuk dicermati[12]. Faktor

pendorong utama dari fenomena ini
adalah tumbuhnya pengetahuan dan
kesadaran konsumen atas pentingnya gaya
hidup
sehat
ditambah
dengan
meningkatnya
pengetahuan
tentang
manfaat rempah dan aneka ingridien alami
lainnya.
Dinamika
bisnis
minuman
fungsional ini bisa dilihat dari angka
pertumbuhannya.
Euromonitor,
melaporkan bahwa dari 2003 sampai
2008, penjualan global industri minuman

fungsional akan meningkat mencapai
37%. Pada tahun 2006 penjualan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Daya Saing Produk Cypho Jelly
Drink
Daya saing merupakan salah satu
alat ukur untuk mengetahui posisi setiap
entitas
(unit,
produk,
organisasi,
perusahaan, industri maupun negara)
dalam peta persaingan, baik lingkup
industri, nasional, regional maupun
internasional.
Daya
saing
adalah


Inovasi produk jely drink (Casnan dkk) )

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 39

2.

METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam
penulisan ini menggunakan data sekunder
dengan metode deskriptif kualitatif.

kemampuan produsen untu
ntuk memproduksi
suatu komoditas dengann m
mutu yang baik
dan ongkos produksii yang rendah,
sehingga pada harga-ha
harga di pasar
internasional tetap dapat

at diperoleh laba
yang
mencukupi,
serta
dapat
mempertahankan kelanj
anjutan kegiatan

produksinya dan mampu
pu memperpanjang
[17][18]
pertumbuhannya
.
Tiga
modell
inovasi
bagi
penciptaan produk atau
au proses baru yaitu,
(1) model linier seder

derhana, (2) Model
linier revisi dan (3)) model hubungan
rantai.[14][15]

G
Gambar
1. Model linier sederhana dan linier revis
visi

Gambar
bar 2. Model hubungan-rantai inovasi (chain-linked
ed model)
Pengembangan industri
ind
di Negara
berkembang pada umumn
mnya mengadopsi
kondisi di Negara lebih
bih maju. Korea
Selatan,
Jepang,
Sin
ingapura
dapat
mengangkat
keterpuruk
rukan
ekonomi
negaranya karena perann sains,
s
teknologi
[19]
dan inovasi. .
Cypho Jelly Drink
D
minuman
berbasis bahan baku lokal
kal terong belanda
(cyphomandra betecea ssendt.) sebagai
minuman fungsional ak
akan mempunyai
daya saing yang lebihh tinggi, hal ini
dikarenakan minuman Cypho
Cy
Jelly Drink
tidak hanya menghilang
ngkan rasa haus
tetapi dapat menurunkan
an tekanan darah
tinggi. Minuman Cypho Je
Jelly Drink secara
aspek sosial akan berdampak
be
pada
masalah kesehatan, sehing
ingga akan mudah

diterima oleh konsum
umen. Pengolahan
minuman
Cypho
Jelly
Drink
menggunakan teknologi
ogi yang sederhana
sehingga mudah untukk diolah
d
dalam skala
kecil ataupun besar.
r. Secara ekonomi
minuman Cypho Jell
elly Drink dapat
dijadikan sebagai pelu
eluang bisnis yang
menguntungkan. Minum
uman Cypho Jelly
Drink menggunakan bahan
ba
dasar terong
belanda yang merupakan
kan komoditas lokal
Indonesia sebagai upay
aya dalam menjaga
dan memelihara kearifan
fan lokal.
3.2.
Inovasi Bisnis
is Model Kanvas
Produk Cyphoo Jelly Drink
Business Mod
odel menjelaskan
dasar pemikiran bag
bagaimana sebuah
perusahaan menciptaka
akan, memberikan,
dan menangkap nilai.
i. Bussines Model

Inovasi produk jely
y drink (Casnan
(C
dkk) )

Jurnal Teknik Industri
tri ISSN: 1411-6340
1
40

adalah gambar relasi antara keuntungan
dan sumber daya perusahaan serta
kegiatan dilakukan untuk memperoleh dan
menciptakan
nilai
yang
membuat
perusahaan
mampu
menghasilkan
keuntungan[8].

dan imajinasi dari model bisnis
diuraikan dalam model "kanvas"
sebagai alat untuk model bisnis yang
akan dilakukan oleh perusahaan[20].
Perusahaan dapat memiliki lebih dari
satu model bisnis yang masing-masing
dapat digambarkan sebagai "Model
bisnis kanvas Cypho Jelly Drink

Business Model Canvas adalah
metode
visual
menggambarkan
bagaimana suatu perusahaan membuat
dan melakukan bisnis. Visualisasi
dengan kanvas lebih komunikatif, hal
ini akan menampilkan "bahasa" lebih
sederhana untuk dimengerti. Ilustrasi

Minuman Fungsional Berbasis Bahan
Baku
Lokal
Terong
Belanda
(Cyphomandra betecea Sendt.) Penurun
Tekanan Darah Tinggi.".

* kaya akan

* Membuka
Cabang
Pemasaran
* Bekerja sama
dengan agen
pengiriman
barang

* Proses Produksi

* Website

provitamin A yang
bagus untuk

* Pengemasan

kesehatan mata,

* Penjualan

* vitamin C untuk

* Pameran
Makanan
* Direct selling

menghobati sariawan

* Manajemen
Keuangan

dan meningkatkan

* Sales Office

daya tahan tubuh,

*Masyarakat
Internasional.

* Serat yang tinggi di

*
Website/online
ordering

dalam terong belanda

* Website

bermanfaat untuk

* Website

mencegah kanker dan
sembelit,

* Pameran
Makanan

* menurunkan

* Direct selling

* Tester
* Brand : Bir
Pletok

* Biaya Proses
Produksi

(Pembuatan,Pengemas
an)

*Masyarakat
Indonesia
semua
Kalangan
(Anak-anak,
Dewasa, dan
Orang tua)

tekanan darah tinggi.

* Pameran
Makanan
* Direct selling

* Spanduk/Famplet
* Iklan
Televisi/Radio

Gambar 3. Model Bisnis Kanvas
Inovasi produk jely drink (Casnan dkk) )

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 41

4.2.
Inovasi Produk Cypho Jelly
Drink
4.2.1. Definisi Kualitas
Pengertian kualitas dari lima pakar
TQM[6]. Menurut Juran, Kualitas produk
adalah kecocokan penggunaan produk
(fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan pelanggan. menurut Crosby
(1979), kualitas adalah conformance to
requirement, yaitu sesuai dengan yang
disyaratkan atau distandarkan, menurut
Deming (1982), kualitas adalah kesesuaian
dengan kebutuhan pasar atau konsumen,
menurut Feigenbaum (1982), kualitas
adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya
(full customer satisfaction). Menurut
Garvin (1988), kualitas adalah suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, manusia/tenaga kerja, proses dan
tugas, serta lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan atau
konsumen.
4.2.2.

Dimensi Kualitas

Menurut
Garvin,
ada
9
(sembilan) dimensi kualitas dari suatu
produk[6], antara lain adalah :
Performance, yaitu Kesesuaian produk
dengan fungsi utama produk itu sendiri
atau karakteristik operasi dari suatu
produk. Contoh : Pada produk Cypho
Jelly Drink memiliki performance
membuat konsumen tertarik untuk
membelinya walaupun belum minum
produk tersebut. Features, yaitu Ciri
Khas produk yang membedakan dari
produk
lain
yang
merupakan
karakteristik pelengkap dan mampu
menimbulkan kesan yang baik bagi
pelanggan. Contoh : Adapun features
yang ditawarkan pada produk Cypho
Jelly Drink adalah dengan menciptakan
banyak variasi rasa dan pantas disajikan
untuk
acara formal atau pun non
formal.
Realibility,
meliputi
Kepercayaan
pelanggan
terhadap
produk karena kehandalannya atau
karena kemungkinan rusaknya rendah.
Contoh : diharapkan Cypho Jelly Drink
tidak hanya unggul dari segi rasa tapi
juga ketahanannya terhadap suhu dan
kondisi alam/lingkungan yang dapat
Inovasi produk jely drink (Casnan dkk) )

mempengaruhi
kerusakan
produk
tersebut.
Confermance,
adalah
Kesesuaian produk dengan syarat atau
ukuran tertentu atau sejauh mana
karakteristik desain dan operasional
memenuhi standar yg telah ditetapkan.
Contoh : Cypho Jelly Drink ini rasanya
disesuikan
sesuai
dengan
SNI.
Durability, adalah Tingkat keawetan
produk atau lama umur produk. Contoh
: Dikemas secara baik, mudah
penyimpanannya dan tidak mencemari
lingkungan.
Serviceability
adalah
kemudahan pelayanan dan informasi
mengenai produk baik dari esensi,
manfaat
dan
kemudahan
dalam
menggunakan. Contoh : Produk Cypho
Jelly Drink perlu memberikan layanan
customer care dan informasi bagi para
konsumen mengenai kandungan nurisi,
khasiat hingga cara pengolahan praktis
untuk berbagai macam variasi masakan.
Hal ini juga digunakan untuk
mengumpulkan voice of customer agar
produk
bisa
selalu
melakukan
improvement sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Aesthetics,
yaitu Keindahan atau daya tarik produk.
Contoh : Selain diciptakan dengan
berbagai macam rasa juga dikemas
dengan kemasan yang cantik sehingga
dapat menarik keingian pelanggan
untuk ingin tahu dan membeli. Safety,
yaitu bebas dari bahaya. Contoh :
Cypho
Jelly
Drink
dikemas
menggunakan bahan yang aman dan
tidak
mencemari
lingkungan.
Perception, yaitu Fanatisme konsumen
akan merek suatu produk tertentu
karena citra atau reputasi produk itu
sendiri. Contoh : produk Cypho Jelly
Drink yang sesuai dengan keinginan
dan harapan konsumen sehingga
fanatisme pelanggan akan muncul
dengan sendirinya.
Agar produk bisa diterima oleh
masyarakat
dan
dapat
terus
berkelanjutan, maka 14 poin deming
yang
menjadi
pegangan
dalam
menjalankan roda bisnis dan operasi.
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340

42

Adapun 14 poin deming dan rencana
implementasinya
adalah
sebagai
berikut:
1. Buat tujuan yang konstan ke arah
perbaikan.
Rencana Implementasi :
Merancang produk yang kualitasnya
selalu bisa diterima dan sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Selalu
melakukan perbaikan secara terus
menerus baik dalam kualitas maupun
variasi produk sesuai dengan
kemajuan zaman, teknologi dan
kebutuhan. Sehingga produk yang
dihasilkan akan selalu menjadi yang
terbaik untuk sekarang, besok dan
yang akan datang.
2. Mengadopsi filosofi baru.
Rencana Implementasi :
Menerapkan Filosofi Total Quality
Management dalam menjalankan
bisnis. Menanamkan kepada seluruh
jajaran organisasi mulai dari top
manajemen hingga pelaksana bahwa
mutu adalah yang terpenting, maka
secara sadar dan ikhlas para
karyawan harus menerapkan bekerja
dengan kualitas dan dengan performa
terbaik. Pelanggan adalah raja,
sehingga kebutuhan atau keinginan
dan harapan pelangganlah yang
menjadi tujuan pertama dan utama
dalam menjalankan bisnis, tanpa
mengabaikan tekanan dari para
kompetitor.
3. Berhenti tergantung pada
Inspeksi/pemeriksaan.
Rencana Implementasi :
Inspeksi adalah sesuatu yang mahal
dan tidak dapat diandalkan, karena
tidak dapat meningkatkan kualitas
hanya
menemukan
kurangnya
kualitas. Oleh karena itu kualitas
dibangun mulai dari bahan baku
masuk hingga produk sampai ke
tangan konsumen. Hilangkan segala
macam kesalahan bukan hanya
mencari
kesalahan
dengan
menggunakan
metode
kendali
statistik.
Inovasi produk jely drink (Casnan dkk) )

4. Gunakan pemasok tunggal untuk
setiap satu item.
Rencana Implementasi :
Dengan melihat pemasok sebagai
mitra bisnis bukan pesaing, maka
kewajiban kita untuk mendorong
mereka untuk selalu meningkatkan
kualitas mereka agar barang yang
dikirim sesuai dengan standar
kualitas yang telah kita inginkan.
Berikan kepada mereka training dan
informasi tentang standar dan detail
produk yang akan mereka kerjakan
serta berikan mereka kepercayaan
bahwa mereka mampu memenuhi
standar kita.
5. Perbaikan secara terus menerus.
Rencana Implementasi :
Terus meningkatkan sistem dan
proses. Deming mempromosikan
pendekatan Plan - Do – Check - Act
untuk memproses analisis dan
perbaikan. Menekankan pelatihan
dan pendidikan sehingga semua
orang dapat melakukan pekerjaan
mereka lebih baik. Gunakan kaizen
sebagai model untuk mengurangi
limbah
dan
meningkatkan
produktivitas,
efektivitas,
dan
keamanan.
6. Gunakan pelatihan di tempat
kerja.
Rencana Implementasi :
Pelatihan di tempat kerja dilakukan
untuk melatih konsistensi karyawan
dalam membantu mengurangi variasi
kualitas.
Pelatihan
juga
akan
membangun pengetahuan umum para
karyawan
dan
memperdalam
pemahaman peran mereka dalam
perusahaan. Selain itu mendorong
para karyawan untuk selalu belajar
satu dengan lainnya dan menanamkan
budaya kerja tim yang efektif.
7. Melaksanakan Kepemimpinan.
Rencana Implementasi :
Maksud
dari
melaksanakan
kepemimpinan
disini
adalah
diharapkan pada supervisor dan
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340

43

manajer untuk lebih memahami
pekerjaan dan proses yang mereka
gunakan. Bukan hanya mengawasi
namun memberikan dukungan dan
kepercayaan kepada para karyawan
agar mereka dapat bekerja dengan
sebaik-baiknya juga memberikan apa
yang benar-benar karyawan inginkan
agar mereka bisa bekerja dengan
sebaik-baiknya.
Supervisor
dan
manajer bukan polisi tapi pelatih atau
mentor yang dapat menekankan
pentingnya manajemen pertisipasi dan
kepemimpinan. Mereka juga dituntut
untuk mencari cara agar dapat
mengelola potensi-potensi yang ada
dengan baik tidak hanya fokus pada
target atau quota.

8. Hilangkan rasa takut.
Rencana Implementasi :
Keterbukaan
komunikasi
dan
kejujuran dari para pimpinan dapat
menghilangkan rasa takut dari
karyawan.
Membiarkan
semua
karyawan mengetahui bahwa tujuan
perusahaan adalah mencapai kualitas
yang terbaik. Dengan begitu mereka
terpanggil bahwa mereka adalah
bagian/tim untuk mencapai tujuan
perusahaan tersebut. Mereka tidak
takut dalam mengekspresikan ide-ide
untuk
membantu
menyelesaikan
masalah yang ada dan sebagai
pimpinan
wajib
memberikan
penghargaan agar mereka semua
selalu terdorong untuk mencari cara
yang lebih baik lagi. Jika terjadi
kesalahan sebagai pimpinan jangan
langsung menyalahkan karyawan
sebelum tahu benar dimana letak
kesalahannya.
9. Meruntuhkan penghalang antar
departemen.
Rencana Implementasi :
Membangun Konsep “Pelanggan
Internal” artinya bahwa masingmasing
departemen
mengakui
pengguna output dari departemen lain
Inovasi produk jely drink (Casnan dkk) )

begitu pula sebaliknya. Ini pun dapat
diartikan bahwa semua departemen
adalah suatu tim yang tidak
terpisahkan untuk membangun dan
mencapai
visi/tujuan
bersama.
Sehingga mereka hanya fokus pada
kolaborasi,
konsensus
bukan
kompromi atau permusuhan.
10. Singkirkan slogan yang tidak
jelas.
Rencana Implementasi :
Hapuslah slogan desakan dan target
serta tingkatkan produktivitas tanpa
menambah beban kerja. Berikan
kesadaran bagi setiap pekerja akan
pentingnya mutu produk melalui
perbaikan secara terus menerus pada
setiap tahapan proses. Pemberian
kesadaran tidak cukup hanya dengan
slogan, pengumuman atau publikasi
lainnya namun pimpinan terjun
langsung
memberikan
semangat
kepada
semua
pekerja
untuk
perbaikan mutu produk.
11. Hapuskan standar kerja yang
menggunakan kuota numerik.

Rencana Implementasi :
Mutu produk tidak diukur dengan
nilai
semata
namun
diukur
berdasarkan
tingkat
kepuasan
pelanggan. Dalam pengembangan
produk, perubahan bukanlah sesuatu
yang tabu untuk dilakukan, bahkan
justru
perubahan
harus
terus
dilakukan
seiring
dengan
meningkatnya kebutuhan pelanggan.
12. Menghilangkan hambatan untuk
kebanggaan kerja
Rencana Implementasi :
Hilangkan kendala-kendala yang
merampas kebanggaan pekerja atas
keahliannya Berikan kesempatan yang
sama bagi semua komponen dalam
meningkatkan mutu produk. Dalam
pekerjaan, jangan dibuat suasana
individualis dan persaingan antara di
antara pekerja, namun harus tercipta
kerja tim. Setiap komponen memiliki
andil yang sama.
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340

44

13. Melaksanakan pendidikan dan
perbaikan diri
Rencana Implementasi :
Mempersiapkan diri pada perubahan
dan tantangan yang akan datang
maka diperlukannya pengetahuan
dan keterampilan baru. Maka
setiap
karyawan
diberikan
kesempatan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuannya
agar dapat segera beradaptasi
dengan perubahan sehingga roda
bisnis dapat terus berjalan dan
lebih baik lagi.
14. Membuat “transformasi”
pekerjaan setiap orang.
Rencana Implementasi :
Menempatkan setiap orang dalam tim
kerja terstruktur agar dapat
melakukan suatu transformasi.
Pimpinan harus menjadi “leader
manager” bukan “boss manager”.
Seorang “leader manager” akan
berusaha
mengkomunikasikan
pandangannya selalu berusaha
mengembangkan
kerjasama,
meluangkan waktu dan tenaga
untuk sistem sehingga dengan
adanya contoh nyata, pekerja
menyadari cara untuk melakukan
pekerjaan
yang
berkualitas.
Pimpinan
harus
terjun
memberikan contoh yang baik
bagi semua komponen tentang
bagaimana meningkatkan mutu
melalui proses produksi yang
efektif.

Kepuasan pelanggan adalah respons
pelanggan
terhadap
evaluasi
ketidaksesuaian yang dirasakan antara
harapan sebelumnya (atau norma kinerja
lainnya) dan kinerja aktual produk yang
dirasakan setelah pemakaiannya.[5][9]
4.2.5. Quality Function Deployment
(QFD)
QFD
artinya
penyebaran
atau
pengembangan fungsi suatu produk/jasa.
QFD
dapat
digunakan
untuk
menerjemahkan
kebutuhan
pelanggan
kedalam spesifikasi teknis tertentu.[6]
Menurut Heizer dan Render Quality
Function
Deployment
(QFD)
yaitu
berkaitan dengan (1) menetapkan apa yang
akan memuaskan pelanggan dan (2)
menerjemahkan keinginan pelanggan pada
desain yang ditargetkan.[5] Idenya adalah
untuk memahami keinginan pelanggan dan
memperkenalkan solusi proses alternatif.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh
dari QFD. Manfaat-manfaat tersebut antara
lain 1) Fokus Pada Pelanggan, 2) Efisiensi
Waktu, 3) Orientasi kerjasama tim, 4)
Orientasi pada dokumentasi.[5]
4.2.6. Rumah Kualitas (House of
Quality)
Rumah kualitas merupakan teknik
grafis untu menjelaskan hubungan antara
keinginan pelanggan dan produk atau jasa.
Rumah Kualitas bagian dari proses quality
function deployment yang menggunakan
sebuah
matriks
perencanaan
untuk
menghubungkan “keinginan” pelanggan
dengan
“bagaimana”
perusahaan
melakukan sesuatu untuk
memenuhi “keinginan” tersebut.[4]

4.2.3. Perspektif Kualitas
Setelah diketahui dimensi kualitas,
harus diketahui bagaimana perspektif
kualitas, yaitu pendekatan yang digunakan
untuk mewujudkan kualitas suatu produk.
Menurut Garvin adanya lima alternatif
perspektif kualitas yang digunakan, yaitu
transcendental approach, product-based
approach,
user-based
approach,
manufacturing-based approach, valuebased approach.[5]
4.2.4. Kepuasan Pelanggan
Inovasi produk jely drink (Casnan dkk) )

Gambar . House of Quality (HOQ)
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340

45

Bagian A : Berisi data atau
informasi yang diperoleh dari hasil
penelitian tentang kebutuhan dan keinginan
konsumen. Bagian B : Berisi tiga jenis
data,
pertama
tingkat
kepentingan
keinginan konsumen, kedua data tingkat
kinerja produk atau jasa perusahaan dan
produk pesaing, ketiga tujuan strategis
(nilai target) untuk produk dan jasa.
Keempat, diukur besarnya rasio perbaikan
(improvement). Kelima, sales point,
keenam, menetapkan bobot (weight) dari
setiap atribut jasa. Dan yang terakhir adalah
dengan melakukan normalisasi terhadap
bobot. Bagian C : Berisi respon teknis
untuk produk atau jasa baru yang akan
dikembangkan. Data ini diturunkan
berdasarkan informasi yang diperoleh
mengenai keinginan konsumen. Bagian D :
Berisi penilaian manajemen mengenai
kekuatan hubungan antara eleme-elemen
yang terdapat pada bagian respon teknis
terhadap kebutuhan konsumen yang
dipengaruhinya.
Kekuatan
hubungan
dinyatakan dengan menggunakan simbol
tertentu. Bagian E :Menunjukkan korelasi
antar respon teknis yang satu dengan respon
teknis yang lain. Korelasi antara kedua
respon teknis tersebut ditunjukkan dengan
menggunakan
simbol-simbol
tertentu.
Bagian F : Berisi tiga jenis data, yaitu:
1).Urutan
prioritas
respon
teknis,
2).Informasi hasil perbandingan kinerja
persyaratan teknis produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan terhadap kinerja
produk
pesaing,
3).Target
kinerja
persyaratan teknis produk atau jasa yang
baru dikembangkan.

4. KESIMPULAN
Pengembangan
Inovasi
produk
minuman sebagai produk asli indonesia
yang memanfaatkan komoditas lokal terong
belanda yaitu Cypho Jelly Drink Minuman
Fungsional Berbasis Bahan Baku Lokal
Terong Belanda (Cyphomandra betecea
Sendt.) Penurun Tekanan Darah Tinggi,
yang mampu berdaya saing dan dan
menjadi produk unggulan dalam negeri
berkelas internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Inovasi produk jely drink (Casnan dkk) )

[1]Deny Supriharti, Elimasni, dan Emita
Sabri. 2007. Identifikasi karyotipe
terung belanda (solanum betaceum cav.)
Kultivar berastagi sumatera utara. Jurnal
Biologi Sumatera, Januari 2007, hlm. 7
– 11. Vol. 2 No. 1. ISSN 1907-5537
[2]Foss, J.Nicolai. (2000). Strategy,
Bargaining, and Business Organization:
Some thoughts on the transaction cost,
Fondations
of
Firm
Strategy.
Frederiksberg Denmark: Copenhagen
Business School.
[3]Hitt, Michael,A, et al. (1996). Strategic
Management: Competitiveness and
Globalization. New York: West
Publishing Company.
[4] Heizer, Jay & Render, Barry. 2005.
Operations Management. Buku I.
Jakarta : Salemba Empat.
[5] Fandy Tjiptono. 1997. Prinsip-Prinsip
Total Quality Service. Yogyakarta :
Andi Offset
[6] Nasution, M.N. 2001. Manajemen Mutu
Terpadu. Jakarta : Ghalia Indonesia.
[7]Rogers, E.M., 2003. Diffusion of
Innovations 5th edition, Free Press. New
York.
[8]Damanpour,
1991.
Organizational
Innovation: A Meta-Analysis of Effects
of Determinants and Moderators. The
Academy of Management Journal
Vol. 34, No. 3 (Sep., 1991), pp. 555590.
[9] Kuusisto, J. & M. Meyer (2003)
Insights into Services and Innovation in
the Knowledge Intensive Economy.
Report. Helsinki: Technology Review –
National Technology Agency. .
[10] Kotler, Philip. 1987. "Broadening the
Concept of Marketing Still Further:
The Megamarketing Concept." In
Contemporary Views on Marketing
Practice, edited by Leonard-Barton.
[11] Danampaour dan Evan, 1984.
Diffusion-of-innovations;
Organizational-change; Publiclibraries-United-States; Performancelevel; Libraries-Automation.
Administrative Science Quarterly ,
29(??), 392 - 409.
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340

46

[12] Damanpour, 1996. Analysis About
Determinants Of Organizational
Innovation.
[13] Kim et al, 1998. Inhibitory CerebelloOlivary Projections and Blocking
Effect in Classical Conditioning.
Science 23 January 1998: Vol. 279
no. 5350 pp. 570-573 DOI:
10.1126/science.279.5350.570.
[14] Hadjimonalis, Anthanasios., Keith
Dickson. 2000. Innovation Strategies
of MEs in Cyprus, A Small
Developing Country. International
Small Business Journal Vol. 18 No. 4
Page :62-79
[15] Ciptono. W. S, (2006), A Sequential
Model Of Innovation StrategyCompany
NonFinancial
Performance Links, Gajah Mada
International journal of Bussiness,
8, 2, pp. 137-178
[16] Vastag, G. 2000. “The theory of
perform a nice frontiers”, dalam
Journal of Operations Management ,
Vol 18, hlm 353-360
[17] Porter, M. E. 1990. Competitive
Advantage of Nations. New York:
The Free Press
[18] Li, Y. dan S. Deng. 1999. “A
methodology
for
competitive
advantage analysis and strategy form
ulation: an example in a transitional
economy”, dalam European Journal
of Operational Research, Vol. 118,
Issue 2, October, hlm 259-270
[19]Zuhal. 2010. Knowledge & Innovation.
Flatform Kekuatan Daya Saing. PT.
Gramedia.
[20] www.modelbussinesgeneration.com

Inovasi produk jely drink (Casnan dkk) )

Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340

47