PROSES PENGELOLAAN KLAIM PASIEN BPJS UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT DR. R. ISMOYO KOTA KENDARI TAHUN 2016 Nia Lewiani1 Lisnawaty2 Akifah3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo 123 nialewyahoo.co.od1 lisnaradhiyahgmail.com2 akifahfgmail.com3 ABS

PROSES PENGELOLAAN KLAIM PASIEN BPJS UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT DR. R. ISMOYO KOTA KENDARI TAHUN 2016

Nia Lewiani 1 Lisnawaty 2 Akifah 3

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo 123

nialew@yahoo.co.od 1 lisnaradhiyah@gmail.com 2 akifahf@gmail.com 3

ABSTRAK

Kelengkapan berkas dokumen menjadi bagian penting dalam proses klaim. Apabila pihak rumah sakit dapat memenuhi kelengkapan dokumen, maka kemungkinan semakin cepat proses penggantian biaya pelayanan kesehatan yang telah diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Proses Pengelolaan Klaim Pada Pasien BPJS Unit Rawat Inap Di Rumah Sakit Dr.R.Ismoyo Kota Kendari Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomonologis. Teknik penentuan informan dengan prosedur purposive sampling dan prosedur kuota. Informan dalam peneltian ini terdiri atas 2 yaitu informan kunci yaitu kepala rekam medis serta informan biasa yaitu Dokter, Petugas rekam medis, Verifikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verifikasi berkas klaim dimulai dari verifikasi administrasi kesehatan, verifikasi administrasi pelayanan, verifikasi pelayanan, dan verifikasi menggunakan software verifikasi. Verifikasi administrasi berupa verifikasi berkas klaim. Berkas klaim yang di verifikasi meliputi Surat Eligibilitas Peserta (SEP) dan bukti pelayanan yang mencantumkan diagnosa dan prosedur serta tandatangan dokter penanggung jawab pasien. Setelah berkas diverifikasi, diteliti kesesuaian berkas klaim antara surat eligibilitas peserta dengan data yang diinput kedalam aplikasi INA CBGs. Apabila terjadi ketidaksesuaian data maka berkas dikembalikan ke pihak RS untuk di lengkapi. Berkas klaim dalam pengklaiman BPJS diharapkan agar bisa dilengkapi oleh pihak peserta agar dalam verifikasi berkas klaim yang diajukan bisadiverfikasi langsung dan di entry lebih cepat di program INA CBG’s agar dalam verifikasi administrasi bisa lebih cepat

Kata Kunci: Pengelolaan klaim, Rumah sakit, berkas klaim, SDM, INA CBG’s

ABSTRACT

Completeness of the document file becomes an important part of the claims process. If the hospital can meet the complete document, then it is likely the faster reimbursement of health care costs that have been given. The purpose of this study was to find out How to the claims process management of BPJS patient in inpatient unit of Dr. R. Ismoyo hospital of Kendari city in 2016. This type of study was a qualitative study with phenomenologist approach. Informant determining technique was purposive sampling procedures and quota procedures. The informant in this study consists of two key informants namely the head of their medical records unit and regular informants i.e. doctor, medical records clerk, and verifiers. The results showed that the verification of the claim file was started from health administration verification, services administration verification, service verification, and verification using the verification software. The administrative verification was verification of the claim file. File claims in verification include Participant Eligibility Letter (PEL) and evidence of services that include diagnoses and procedures as well as the signature of the physician who responsible to the patient. Once a file has been verified, it was examined about the suitability of the claim file between letter of participant eligibility with the data which inputted into INA CBGs application. In case of discrepancy of data the file was returned to the hospital for equipped. Claim file in the BPJS claim is expected to be completed by the participants in order to in verification of claim file submitted can be direct verified and faster entry in INA CBG's programs so that the administration could be faster in verification

Keywords: Claims management, Hospital, claims file, human resources, INA CBG's

PENDAHULUAN

Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa pembayaran klaim diajukan dan diverifikasi setelah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh

lima belas hari kerja dan dibayarkan ke BPJS. Dan manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan

masih terdapat masalah atau hambatan dalam proses dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang pengklaiman yaitu kelengkapan administrasi pasien diberikan kepada setiap orang yang telah yang masih kurang seperti pasien tidak membawa membayaran iurannya dibayar oleh pemerintah. KTP,kartu keluarga dan lain-lain. Sehingga petugas Untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan

BPJS kesehatan memberi waktu kepada pasien 3x24 pemerintah membentuk badan hukum yaitu badan

jam melengkapi berkas apabila melewati batas akan penyelenggara jaminan sosial Kesehatan yang

dikenakan denda, Dan lama waktu sejak pengklaiman disingkat dengan BPJS Kesehatan 1 diajukan 6-7 hari.

Pada tahun 2014 jumlah kunjungan peserta pencapaian universal coverage yaitu seberapa

WHO merumuskan tiga

dimensi dalam

BPJS rawat inap sebanyak 2,274 pasien dan yang penduduk yang dijamin, jenis pelayanan kesehatan

diklaimkan 2,244 pasien dan pada tahun 2015 jujmlah yang dijamin dan proporsi biaya kesehatan yang masih

kunjungan peserta BPJS rawat inap sebanyak 2,540 ditanggung oleh penduduk. Dimensi pertama adalah

dan yang diklaimkan sebanyak 2,508 hal ini jumlah penduduk yang dijamin. Dimensi kedua adalah

dikarenakan kurang lengkapnya berkas pasien rawat

layanan kesehatan yang dijamin (sebatas rawat inap inap Rumah sakit Dr.R.Ismoyo 4 .

atau termasuk rawat jalan). Dimensi ketiga adalah Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik proporsi biaya kesehatan yang dijamin (biaya

untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Studi kesehatan seluruhnya dijamin pemerintah atau

Pengelolaan Klaim Pasien BPJS Di unit Rawat Inap penduduk harus membayar sebagian biaya rumah

Rumah Sakit Dr.R.Ismoyo Tahun 2017. sakit). Perluasan jaminan ketiga dimensi tergantung

METODE

pada kemampuan keuangan suatu Negara dan pilihan penduduknya 2

Jenis penelitian yang digunakan dalam . penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan Untuk program jaminan kesehatan yang di pendekatan fenomonologis yang bertujuan untuk selenggarakan oleh BPJS Kesehatan, Implementasinya memperoleh informasi secara mendalam mengenai telah dimulai sejak 1 Januari 2014. Program tersebut pengelolaan klaim pasien BPJS pada unit rawat inap selanjutnya disebut disebut sebagai program Jaminan rumah sakit Dr.R.Ismoyo Kota Kendari 5 . Penelitian ini Kesehatan Nasional

(JKN). Pengaturan

teknis

akan dilaksanakan pada bulan Desember hingga pelaksanaan lebih lanjut program JKN dituangkan selesai. Di wilayah Rumah Sakit Dr.R.Ismoyo Kota dalam berbagai peraturan sebagai turunan dari kedua

Kendari Tahun 2016.

undang-undang tersebut diatas, baik dalam bentuk Peneliti berperan sebagai instrument utama peraturan pemerintah (PP), Peraturan Presiden penelitian, dimana informan kunci dan informan biasa (Perpres), Peraturan Mentri Kesehatan (Permenkes), sebagai instrument pendukung dengan menggunakan Keputusan Mentri Kesehatan (Kepmenkes), Surat alat bantu panduan wawancara, alat rekam, serta Edaran (SE) Menteri Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan

panduan observasi.

(Manlak), Petunjuk Teknis (Juknis), Panduan Praktis dan lain-lain 3 .

HASIL

1) Gambaran Informan Penelitian penting dalam proses klaim. Apabila pihak rumah sakit

Kelengkapan berkas dokumen menjadi bagian

a. Informan kunci penelitian ini terdiri dari 1 dapat memenuhi kelengkapan dokumen, maka

orang, yaitu : LM, adalah Verifikator BPJS kemungkinan semakin cepat proses penggantian biaya

Rumah Sakit, berjenis kelamin laki-laki, dan pelayanan kesehatan yang telah diberikan. Ada

berumur 25 tahun.

beberapa syarat yang harus dilengkapi dalam proses

b. Informan biasa penelitian ini terdiri dari 5 klaim, yaitu sebagai berikut: formulir pengajuan klaim,

orang, yaitu : R, adalah Verifikator BPJS Center, softcopy luaran aplikasi, kwitansi asli bermaterai, bukti

berjenis kelamin perempuan dan berumur 24 pelayanan yang sudah ditandatangani oleh peserta

tahun. LMS, adalah Dokter Penanggung Jawab atau anggota keluarga, dan kelengkapan lain yang

Pasien , berjenis kelamin laki-laki dan berumur dipersyaratkan oleh masing-masing tagihan klaim.

28 tahun. IT, adalah Petugas Rekam Medis, Wawancara dengan petugas yang menangani

berjenis kelamin laki-laki dan berumur 34 klaim BPJS kesehatan di Rumah Sakit Dr.R.Ismoyo

tahun.

2) Fasilitas Kesehatan Bagaimana proses langkah-langkah pengajuan

a. Berkas Klaim

berkas klaim?

Data apa saja yang harus di isi di rekam medik Langkah-langkahnya.. Dari perawatan lalu pasien ?

dibawa ke BPJS untuk di input untuk aplikasi Data-data yang direkam medik pasien?

namanya aplikasi INA-CBGs, diberikan INA- yang pertama...identitas pasien, nama, umur,

CBGs dalam satu bulan, lalu dibawa ke BPJS jenis kelamin, nomor rekam medik data pada

Center.(LM, 25 tahun).

saat masuk pasien? mulai dari anamnesis, Adakah instrumen khusus yang digunakan pemeriksaan fisik yang didapat serta terapi

dalam pengajuan berkas klaim? rencana pemeriksaan selanjutnya apa yang

Seperti kelengkapannya? Seperti laporan akan di lakukan. Bila tidak terjadi kelengkapan

hasil baca.. laporan operasi, EKG.. serta USG. data pasien , maksudnya seperti bagaimana?

(LM, 25 tahun).

diagnosis? didiagnosis semua pasien, tidak Apa hal-hal yang diperhatikan dalam pengajuan mungkin tidak di diagnosis, terapi itu sesuai

berkas klaim?

diperhatikan seperti semua. (LMS, 28 tahun)

diagnosis. Kalau diagnosis pasti dilengkapi

Yang

perlu

kelengkapan berkas senamersi dokter dan Apa saja yang harus ada dalam rekam medik

penunjang-penunjang lainnya, pasien ?

diagnosa...

biasanya jika tidak lengkap dikembalikan lagi Yang harus ada.. pasien BPJS saja atau

ke perawatan, lalu seperti catatan perawat dan pasien ? rincian kwitansi misalnya rincian

laporan operasi...(LM, 25 tahun). umumya rujukan, SEP.. memakai KTP, kartu

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh BPJS atau Kartu KIS.. kartu keluarga...

bahwa verifikasi berkas klaim dimulai dari ringkasan masuk dan keluar, resume, ruang

pengumpulan berkas pasien hingga entry klaim transfusi, operasi, tunjangan perawat, bila

dilakukan yang menghasilkan keluaran klaim tidak ditanda tangan oleh dokter berarti

berupa txt yang akan dikirimkan kepada pihak dikembalkani? Iya.. dikembalikan harus di

BPJS Kesehatan. Pengumpulan berkas pasien tanda tangani oleh dokter. Lalu dikembalikan

bertujuan untuk penerbitan Surat Eligibilitas lagi diruang perawatan.. dokter... yang tidak

Peserta (SEP) yang merupakan salah satu syarat lengkap dikembalikan diruangan perawatan

untuk verifikasi berkas klaim yang akan diajukan toh,

biasanya dituliskan

dikertas

lalu

kepada BPJS Kesehatan.

dimasukkan ke ruang perawatan, karena di

3. Verifikator BPJS

profais ditutup diresumenya lalu di isi,

1) Verifikasi Administrasi Kepesertaan. dilaporan operasi, ini harus ada laporan

Siapa yang melakukan verifikasi berkas operasinya serta laporan tindakan. (IT,35

klaim?

tahun). Untuk verifikasi yang menangani pihak Itu buat penyaringan dulu tugasnya dari

BPJS center (LM, 25 tahun). rumah sakit bila orang BPJS itu hanya legalisasi

Verifikator itu yg sudah ada SK nya dari pihak BPJS, dicek apakah kartunya masih aktif

kantor pusat yang menyatakan bahwa dia atau ktpnya tidak ada, misalnya peserta sudah

verifikator. Kalo untuk BPJS itu tp kalo rumah dibuatkan penjaminannya tinggal BPJS yang

sakit ada sendiri dia tim nya, mereka bikinkan legalisasi atau dicek kembali. Pemeriksaan

SK direktur rumah sakitnya to. Untuk BPJS itu penunjang harus lengkap seperti pemeriksaan

ada juga SK dari PPSDM dari kantor pusat. lab ada hasil labnya bila difoto ada hasil

Seperti itu.(R, 25 tahun). fotonya dan jika operasi ada laporannya. (LM,

Apa ada program tertentu untuk membantu

25 tahun)

program verifikasi?

Data apa saja yang dibutuhkan untuk proses Programnya dalam bentuk txt. Rata-rata pengklaiman?

itu belum diolah. Kemudian dirubah ke excel. Berkas pasien, lalu foto kopi bpjs..

Lalu dikirim ke BPJS semua datanya dilihat bila fotokopi kartu keluarga, semua berkas-berkas

sudah sesuai dengan berkas dan SEP. Bila pengklaiman yang ada diberkas-berkas yang

sudah sesuai. Programnya yaitu INA CBG’s ini diklaim? Hanya itu saja!(LM, 25 tahun).

dalam bentuk txt dan lewat telegram, kalau memakai flashdisk bisa saja bervirus kalau dalam bentuk txt dan lewat telegram, kalau memakai flashdisk bisa saja bervirus kalau

BPJS, di SEP itu bagiannya, langsung otomatis Adakah prosedur dalam melakukan verifikasi ?

muncul dan dikirim kembali ke saya lalu saya Iya, prosedurnya ada. (LM, 25 tahun).

perbaiki, dan setelah cocok dikirim kembali ke Apakah dalam berkas klaim harus ada Surat

saya. Datanya langsung muncul lalu dikirim ke Eligibitas Peserta (SEP)?

BPJS. (LM, 25 tahun).

verifikasi administrasi tahun).

Memang harus memakai SEP (R, 24

Harus ada SEP (Surat Eligibilitas Peserta) SEP ditandatangani pasien, laporan karena SEP adalah tanda bahwa peserta

individual, billing RS, rincian pasien umum, tersebut secara administrasi klaim sah. SEP

ringkasan masuk dan keluar pasien di isi (Surat Eligibilitas Peserta) harus ada salah

lengkap, resume medis diisi lengkap, kartu JKN- satunya sebagai identitas dan tanda bahwa

KIS dan kartu identitas termasuk berkas pasien telah diverifikasi status kpesertaannya

lainnya, surat rujukan pasien jika pasien dan secara administrasi sah sebagai pasien

dirujuk, laporan polisi jika pasien kecelakaan, yang dijamin oleh BPJS Kesehatan. SEP (Surat

berkas penunjang medis (hasil lab, dan Eligibilitas Peserta) hanya untuk membuktikan

operasi), persetujuan komite medis bagi klaim bahwa pasien sah secara administrasi klaim.

level 3, Kelengkapan pengajuan seperti FPK, Akan

Kwintasi, Berita Acara, dan Berkas Klaim.(LM, penjaminan peserta. Intinya bila sudah terbit

tetapi SEP bukan

sebagai bukti

25 tahun).

SEP, belum tentu lolos verifikasi klaim medis Apakah ada instrument khusus? serta secara verifikasi administrasi.

Kalau alatnya SEP dengan INA CBG’s dan Permasalahan yang dihadapi?

manual dicocokan berkasnya, dan dilihat Data yang tidak sesuai, masalah-

laporan operasi, dan patograf dan laporan lain, masalah diagnosa dan masalah laporan yang

hanya itu saja kalau untuk instrumen lain tidak belum.(LM, 25 tahun).

ada lagi. (LM, 25 tahun). Apa saran dari masalah yang dihadapi?

kesesuaian antara verifikasi Sarannya datanya harus lengkap semua,

Bagaimana

kepesertaan dan verifikasi seperti nomor rekam medik dan tulisan dokter

administrasi

administrasi pelayanan jika tidak sesuai? harus diperbaiki lagi karena nanti tidak bisa

Kalau tidak sesuai tidak dilayakkan! dibaca, dan perawatan harus lebih dilengkapi

Karena biasa banyak yang memakai kartu lagi dari berkas rekam medis, kalau tulisan

orang lain, kalau di administrasi kepesertaan dokter bisa ditulis lagi oleh perawat, perawat

itu yang dicek, kesesuaian antara identitas biasanya menanyakan lagi oleh dokter, jadi

dengan kartu pasien. Harus ada KTP, SIM atau bisa ditanyakan lagi yang tidak jelas. (LM, 25

kartu keluarga, supaya bisa dicek ini kartunya tahun).

kalau verifikasi pelayanan Berdasarkan hasil penelitian bahwa

atau bukan.

verifikasi berkas supaya berkas-berkas yang Setelah berkas diverifikasi, diteliti kesesuaian

dari Rumah Sakit. kalau pelayanan kepesertaan berkas klaim antara surat eligibilitas peserta

itu dari peserta pasien, kalau verifikasi dengan data yang diinput kedalam aplikasi INA

pelayanan itu dari pihak Rumah Sakiti, semua CBGs. Apabila terjadi ketidaksesuaian data

diagnosa, ada lembar diagnosanya dan ditanda maka berkas dikembalikan ke pihak RS untuk di

tangan oleh dokter. Seperti kalau verifikasi lengkapi. Kesesuaian berkas juga dilihat dari

pelayanan itu harus ada tanggal masuknya koding yang dilakukan, apakah diagnosis yang

pasien, keluarnya.. diagnosanya apa tanda dimasukan kedalam aplikasi sesuai dengan

tangan dan dia dirawat dikelas berapa.(LM, 25 diagnosis yang diberikan oleh dokter apa tidak.

tahun).

2) Verifikasi Administrasi Pelayanan Permasalahan yang dihadapi dengan proses Bagaimana Proses melakukan verifikasi?

administrasi pelayanan ? Proses melakukan verifikasi dari data INA

Kalau verifikasi admisitrasi sebenarnya.. CBGs’ dikirim melalui telegram disesuaikan

dia disini masih agak mudah. karena kita masih datanya jika tidak sesuai. Bila tidak sesuai

menetap dirumah sakit masih bisa tanya-tanya dikembalikan bila ada nomor SEP yang kurang

pasien, tetapi.. kalau misalnya sekarang Rumah

Sakit yang sudah predikah, itu semua BPJS sudah tidak dirumah sakit. Jadi kita itu bisa ceknya langsung dengan mengkonfirmasi langsung oleh pasiennya jadi, harus ada nomer handphone di cantumkan di berkasnya nanti pada saat diajukan.. rekam medisnya harus ada nomor hp jadi kita bisa langsung ke pasien, karena biasanya ada pasien mengakunya kecelakaan apa.. tapi ternyata kecelakaan tunggal padahal ternyata dia itu tabrakan makanya harus ada laporan polisi. Kalau sekarang disini masih bisa kita cek langsung karena kita masih dapat pasien kalau ada yang tidak sesuai berkas begini sudah dibuat oleh pihak rumah sakit kalau tidak sesuai kita bisa menanyakkan sendiri ke pasiennya, kalau pihak BPJS sudah tidak disini.. nanti lewat via telfon.. (LM, 25 tahun). Untuk sarannya itu mengatasi masalah yang tadi ?

Kalau sarannya itu.. semakin diperketat kembali kalau untuk.. sebelum dibuatkan dikonfirmasi memang semuanya, khusunya juga pihak Rumah sakit harus lebih jeli lagi kalau misalnya melihat kasus-kasus begitu.. kecelakaan.. kasus yang bukan dengan medis. (LM, 25 tahun).

Tahapan selanjutnya dilakukan verifikasi administrasi dan verifikasi lanjutan. Verifikasi administrasi bertujuan untuk melihat status klaim yang diajukan apakah layak secara administrasi, tidak layak atau pending. Pada verifikasi lanjutan bertujuan untuk menghindari terjadinya eror verifikasi dan potensi double klaim

3) Verifikasi pelayanan Bagaimana proses untuk verifikasi pelayanan?

Proses verifikasi pelayanan? intinya kalau Rumah Sakit sudah mengajukan kita memakai aplikasi yang bisa verifikasi, kalau kita aplikasi SEP, kalau Rumah sakit aplikasi INA CBGs. Itu namanya aplikasi SEP, kalau dari pihak rumah sakit memberikan kami yang diolah di aplikasi dan dari itu lalu dicek. (LM, 25 tahun). Bagaimana

administrasi dan verifikasi pelayanan? kalau saya paling sesuai hak kelas, karena biasa peserta disini di aplikasi pasien kelas.. 2 ternyata pasien dirawat di kelas.. 3, dicek sesuai dengan dimana pasien dirawat bukan berdasarkan yang ada di aplikasi jadi

kalau misalnya pasien harusnya kelas 2 tetapi pasien dirawat dikelas 3.. akan tetap dibayar dimana sesuai kelas pasien dirawat. Kalau kepesertaanya sama pelayanannya yang biasa tidak sesuai diajukan karena biasa pasien seharusnya sesuai dengan haknya tetapi biasa tidak sesuai dengan haknya.(LM, 25 tahun). Ada permasalahan yang dihadapi dalam verifikasi pelayanan?

Masalah biasanya... kode diagnosa penyakitnya biasa tidak sesuai, karena biasa di kode lalu tidak sesuai dengan penunjang, jadi dikembalikan, dikonfirmasi kembali ke dokter memang ini tidak sesuai lalu diteruskan.. diganti, dilengkapi atau dipending, kalau dipending diajukan ke yang lebih ahli untuk kode diagnosa seperti itu, nanti.. disesuaikan hasil keputusan tim, namanya DPM (Dewan Pertimbangan Medis).. misalnya ada masalah- masalah diagnosa yang kami, verifikator dan pihak rumah sakit yang tidak sesuai masalah diagnosa kami pending berkasnya.. lalu kami ajukan ke DPM nanti DPM yang menentukkan kalau misalnya DPM disini tidak bisa, nanti kami ajukan ke DPM Divre di makassar, kalau tidak bisa.. maka dibawa ke pusat di jakarta..Contohnya,

tanda

tangan dari dokternya tidak ditanda tangani lalu diagnosa.. diagnosa yang tidak jelas, itu kendalanya.(LM,

25 tahun). Berdasarkan

hasil

penelitian yang diperoleh bahwa verifikasi berkas klaim dimulai dari verifikasi administrasi kesehatan, verifikasi administrasi pelayanan, verifikasi pelayanan, dan verifikasi menggunakan software verifikasi. Verifikasi administrasi berupa verifikasi berkas klaim. Berkas klaim yang di verifikasi meliputi Surat Eligibilitas Peserta (SEP) dan bukti pelayanan yang mencantumkan diagnosa dan prosedur

serta tandatangan dokter penanggung jawab pasien. Setelah berkas diverifikasi, diteliti kesesuaian berkas klaim antara surat eligibilitas peserta dengan data yang diinput kedalam aplikasi INA CBGs. Apabila terjadi ketidaksesuaian data maka berkas dikembalikan ke pihak RS untuk di lengkapi.

4) Verifikasi Menggunakan Software Verifikasi Keuntungan

dan

kerugian

menggunakan software? Kalau keuntungan dan kerugiannya itu saya rasa kalau untungnya kami bisa lebih menggunakan software? Kalau keuntungan dan kerugiannya itu saya rasa kalau untungnya kami bisa lebih

Keuntungannya menggunakan software seperti memudahkan penginputan data pasien dan bisa mempercepat proses pengklaiman lalu kerugiannya paling diagnosa tidak bisa masuk di software, kalau ini rumah sakit tipe C jadi tidak bisa masuk di tipe C. kode diagnosa ada yang tidak bisa masuk di aplikasi INA CBG’s, seperti waktu itu diagnosa tidak muncul tarifnya. Tidak semua diagnosa penyakit ada di software, mungkin itu. Kan kode-kode tertentu juga itu tidak masuk, inikan tipe C. (Verifikator Pengkodean, LM 25 tahun) Apakah ada masalah yag dihadapi melakukan verifikasi menggunakan software?

Masalahnya, pada saat melakukan verifikasi. Masalahnya biasa aplikasi error kadang tidak muncul tarif INA CBG’s nya. Masalah yang lain masalah penginputan itu biasanya dari perawat belum lengkap jadi menghambat juga verifikasi. (LM 25 tahun) Apa masalah yang dihadapi dalam verifikasi dengan menggunakan software?

Sebenarnya kalau software itu INA CBG’s itu di rumah sakit kalau kami cuman terima datanya dari mereka. Kalau misalnya yang ditanyakan oleh verifikatornya itu kendala verifikasi bukan software, karena kalau kendala verifikasi biasa memang ada kalau dokter tidak isi resume medis otomatis seperti kak awir tidak bisa kode kalau tidak ada diagnosa yang di tulis dokter, hanya kalau untuk software INA CBG’s adanya di rumah sakit. Karena yang memiliki software INA CBG’s itu pihak rumah

sakit nantinya mereka entry di aplikasi, diagnose, namanya, dan tindakannya apa, hasilnya yang keluar itulah yang ditagihkan ke kami yang diverifikasi. Dibuat oleh tim NCC kementerian kesehatan, dasarnya penagihan menggunakan software INA CBG’s. rumah sakit yang memiliki wewenang membuka software ini seperti password, user. Kalau SEP untuk mengetahui kartu pasien aktif atau tidak, bisa atau tidak, kalau software INA CBG’s untuk verifikasi dirumah sakit. Intinya kalau rumah sakit setelah entry lalu di serahkan ke BPJS, BPJS yang verifikasi kalau misalnya ada kendala BPJS akan dikembalikan ke verifikator rumah sakit, untuk dikonfirmasi ke dokter misalnya dilengkapi dan tidak ada verifikasinya, tidak ada transfuse, tidak ada bukti, tapi kalau kita mau mengetahui langkah-langkah step by step nya verifikasi bagaimana. Tetapi kalau mau mengetahui apa saja yang saya verifikasi itulah yang kak awir berika ke saya, SEP, berkas pendukungnya seperti laporan operasi, laporan dana. (R 25 tahun) Apa saja yg dibutuhkan dalam proses verifikasi?

Dalam proses verifikasi menggunakan software harus menggunakan software INA CBG’s karena data-data yang diinput masuk dalam aplikasi semua pasien sehingga pada saat proses verifikasi data dikirim ke verifikasi BPJS lalu diverifikasi. Begitu saja. Soalnya data pasien masuk dalam aplikasi. Data-data pasien masuk ke software.(LM 25 tahun) Bagaimana jika terjadi ketidak sesuain antara verifikasi administrasi dan verifikasi pelayanan?

Akan tetap diverifikasi tetapi kalau ada yang tidak sesuai antara verifikasi administrasi dan verifikasi pelayanan tetapi ada perbaikan. Dan dilengkapi terdahulu. lalu diverifikasi ulang jika ada yang tidak sesuai dan dikembalikan lagi ke pihak rumah sakit lalu dilihat lagi mana yang tidak sesuai dan menggunakan software INA CBG’S. laporan yang dikirim ke BPJS bukan softwarenya. (LM 25 tahun)

Berdasarkan

hasil

penelitian yang diperoleh bahwa software yang digunakan dalam proses pengajuan klaim adalah aplikasi INA CBGs versi 4.0 dan aplikasi lain yang digunakan adalah aplikasi untuk penerbitan SEP dan aplikasi untuk verifikasi klaim.Penggunaan software dirasakan sangat membantu petugas verifikator dalam melakukan verifikasi berkas klaim yang akan diajukan, karena dengan penelitian yang diperoleh bahwa software yang digunakan dalam proses pengajuan klaim adalah aplikasi INA CBGs versi 4.0 dan aplikasi lain yang digunakan adalah aplikasi untuk penerbitan SEP dan aplikasi untuk verifikasi klaim.Penggunaan software dirasakan sangat membantu petugas verifikator dalam melakukan verifikasi berkas klaim yang akan diajukan, karena dengan

pendidikan D3 rekam medik bapak sendiri ini.. pengobatan yang dilakukan karena dengan

untuk setiap

tindakan

dan

tapi dia.. ditugaskan.. di pengcodingan BPJS memasukan kode diagnosis penyakit maka

disini kita organiknya..kalau ada.. maksudnya biaya dari tindakan dan pengobatan tersebut

kesulitan di rekam medik kan jelasnya langsung diketahui.

konsultasi sama awir dia yang lebih tahu

5) Petugas Rekam Medik karena dia pernah kuliahkan.. maksudnya.. Berapa orang petugas rekam medik?

tamatannya memang Rekam Medik dia yang Direkam medis berjumlah enam orang

bertanggung jawab, kalaupun penugasannya petugasnya yang satu orangnya dari petugas

untuk.. pertanggung pengkodingan BPJS.(IT, 34 tahun)

pengcodingan

tapi

jawabannya direkam medik tetap rekam medik Bagaimana proses penyetoran dokumen klaim

kita hanya anggotanya..(IT, 34 tahun) rumah sakit ke BPJS ?

Apakah keterlambatan karena tidak lengkapnya Ini rawat Jalan atau rawat Inap? yang

pengisian data rekam medik pasien ? pertama pasien datang ke pendaftaran lalu

bagaimana? Oh iya.. membawa surat rujukan BPJS setelah itu

Maksudnya

memang berpengaruh karena biasanya seperti dibawa ke... BPJS center untuk dibuatkan SEP,

dokter tidak menuliskan hasil diagnosa pasien setelah dibuatkan SEP dibawa ke.. Poli atau di

lalu dikembalikan ke perawat dan perawat UGD. Kalau dokter menyarankan untuk rawat

menghitung lagi bila sudah akan dikembalikan inap jadi rawat inap, kalau rawat jalan, rawat

lagi ke dokter, dalam satu hari, ini kalau jalan saja.. kendalanya.. biasa kalau pasien

masalah yang seperti itu. hal itu sangat lupa membawa kartu BPJSnya. Diberikan waktu

berpengaruh.(LM, 25 tahun)

24 jam, dan 3 hari itu untuk melengkapi Berdasarkan hasil penelitian didapat berkasnya, kalau selama 3 hari berkasnya tidak

informasi bahwa jumlah petugas yang bertugas lengkap

mengurusi klaim dari pihak RS ada 3 orang dan Menjamin dulu berupa biaya administrasi

maka dijadikan

pasien umum.

1 orang dari pihak BPJS Kesehatan yang dokter kalau sudah ada kartunya dikembalikan

bertugas di RS. Sesuai dengan tujuan dari uangnya. Begitu! (IT, 34 tahun)

penelitian bahwa pengelolaan klaim dapat Apa saja yang harus ada dalam rekam

berjalan dengan lancar jika petugas yang mediknya pasien?

berhubungan langsung dengan klaim memiliki Yang harus ada yang pertama kalau

pemahaman dan keterampilan yang baik pasien rawat inap harus ada fotokopi KTP,

sehingga klaim dapat diproses dengan baik. Fotokopi BPJS, fotokopi KK dan disertakan juga dengan status rawat inapnya.. harus ada!

DISKUSI

Untuk medis lembar satu,lembar dua .. yang Sumber utama dalam keberhasilan pengelolaan kelengkapan-kelengkapan

klaim pasien BPJS yang ada di Rumah Sakit statusnya itu beda antara penyakit dalam,

berkasnya.

Dr.R.Ismoyo Kota Kendari ini sangat dibutuhkan kerja bedah, obgyn dengan anak itu berbeda,

keras yang tinggi dalam proses melakukannya. Karena berbeda isi dalamnya, yang membedakan

manajemen yang baik akan mendapatkan hasil yang hanya bagian untuk penyakit dalam berbeda,

memuaskan dan sebaliknya apabila manajemen yang bedah berbeda, obgyn berbeda, anak berbeda,

tidak baik dalam melakukan pengelolaan berupa saraf juga berbeda. Yang membedakan itu

laporan keuangannya pada piutang pasien BPJS akan kalau selalu ada laporan tindakannya, kalau

mendapatkan resiko yang besar. internet begitu kalau penyakit dalam begitu,

Kelengkapan berkas merupakan salah satu obgyn harus memakai patograp? Iya patograp,

persyaratan untuk pengelolaan klaim. Jika berkas- dan pemeriksaan anastesi kalau penyakit

berkas yang akan diverifikasi tidak lengkap maka akan dalam begitu saja, tidak lagi memakai laporan

menyebabkan pengelolaan klaim akan terganggu. tindakan... patograp rawat inap di operasi

Berkas-berkas yang harus disediakan tersebut adalah begitu saja. (IT, 34 tahun)

berkas yang dibawa pasien untuk melakukan Kualitas sumber daya manusianya petugas

pendaftaran administrasi yaitu KTP/KK, Surat Rujukan Rekam Medik ?

dan Kartu Peserta.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh Semua kelengkapan berkas klaim dari proses bahwa

dari entry sampai pengkodingan telah dilakukan dan jika pengumpulan berkas pasien hingga entry klaim dianggap sudah memenuhi kelengkapan maka berkas dilakukan yang menghasilkan keluaran klaim berupa

verifikasi berkas

klaim

dimulai

klaim tersebut siap dikirim ke Pihak BPJS Kesehatan txt yang akan dikirimkan kepada pihak BPJS

dalam bentuk txt untuk dilakukan verifikasi dan Kesehatan. Pengumpulan berkas pasien bertujuan

diklaim serta ditentukan jumlah tarif pembayaran untuk penerbitan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) yang kesehatan. Dan jika terjadi ketidaksesuaian dalam merupakan salah satu syarat untuk verifikasi berkas

berkas klaim maka berkas klaim akan dikembalikan klaim yang akan diajukan kepada BPJS Kesehatan.

oleh pihak BPJS ke Rumah Sakit 7 . Setelah

Verifikasi Berkas klaim merupakan bagian dari pemeriksaan

berkas terkumpul

maka

dilakukan

dilakukan verifikasi administrasi, yang mana berkas klaim yang di pengkodingan menggunakan ICD 10 dan ICD 9 CM.

verifikasi meliputi Surat Eligibilitas Peserta (SEP) dan Pada saat pengkodingan ini lah proses perhitungan

bukti pelayanan yang mencantumkan diagnosa dan biaya dari setiap tindakan yang dilakukan. Perhitungan

prosedur serta tandatangan dokter penanggung jawab dilakukan dengan menggunakan software INA CBGs

pasien. Setelah berkas diverifikasi, diteliti kesesuaian dan akan keluar tarif yang akan dibayarkan untuk

berkas klaim antara surat eligibilitas peserta dengan pelayanan yang diberikan kepada pasien. Setelah

data yang diinput kedalam aplikasi INA CBGs. Apabila pengkodingan selesai dilanjutkan pengentryan klaim

data maka berkas tersebut dan dilakukan pemeriksaan ulang agar tidak

terjadi

ketidaksesuaian

dikembalikan ke pihak RS untuk di lengkapi. terjadi kesalahan pada pengkodingan dan penetapan

Kesesuaian berkas juga dilihat dari koding yang tarif sebelum dikirimkan ke BPJS Kesehatan.

dilakukan, apakah diagnosis yang dimasukan kedalam Berdasarkan

aplikasi sesuai dengan diagnosis yang diberikan oleh verifikasi berkas klaim, dapat diketahui bahwa klaim

dokter apa tidak. Tahapan selanjutnya dilakukan yang akan disampaikan kepada BPJS Kesehatan harus

verifikasi administrasi dan verifikasi lanjutan. Verifikasi sudah lengkap dan sudah siap dibayarkan. Jika dalam

administrasi bertujuan untuk melihat status klaim kondisi tidak lengkap untuk dibayarkan maka akan

yang diajukan apakah layak secara administrasi, tidak menyebabkan klaim tersebut dipending karena

layak atau pending. Pada verifikasi lanjutan bertujuan adanya kesalahan ketidaklengkapan berkas pasien untuk menghindari terjadinya eror verifikasi dan serta informasi yang disampaikan. Seringnya terjadi

potensi double klaim.

kesalahan dalam verifikasi klaim dalam hal ini PPK Sistem pemrosesan klaim secara elektronik tidak dibuat sadar dengan kesalahannya dari awal

dapat meninjau dan melakukan pemeriksaan asuransi pada pengajuan pertama pasien.

kesehatan. Sistem pemrosesan klaim secara elektronik Klaim yang disampaikan ke pihak verifikator

termasuk sistem manfaat, sistem pemeriksaan BPJS harus dalam kondisi yang siap untuk dibayarkan. otomatis, sistem pembayaran dan sistem pelacakan Jika klaim tersebut dalam kondisi yang tidak siap untuk

pembayaran. Sistem pembayaran dilakukan kepada dibayarkan maka klaim tersebut akan menjalani

penyedia pelayanan kesehatan dengan menggunakan proses adjudikasi yang berlarut larut. Penyebab

transfer dana secara elektronik. Pembayaran sistem kondisi klaim yang tidak siap untuk dibayarkan

penyedia pelayanan biasanya ada beberapa informasi yang tidak lengkap, kesehatan untuk dapat memantau status pembayaran tidak benar atau yang menggambarkan diagnosa dan

pelacakan

memungkinkan

klaim setelah pengiriman. Pembayaran yang dilakukan perawatan yang tidak memenuhi syarat untuk

disertai dengan kode ringkasan diagnostik (DRG) dan pembayaran, sehingga waktu pengajuan klaim pengobatan yang menggambarkan kondisi pasien mundur minggu berikutnya. walaupun klaim tersebut

serta perawatan yang diberikan 8 . pada akhirnya akan dibayarkan tetapi setelah

Verifikasi berkas klaim yang dilakukan pihak dilakukan revisi sampai semua lengkap 6 . Di Rumah BPJS berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa Sakit Dr. R.Ismoyo masih sering terjadi kesalahan klaim yang diterima dari pihak RS dilakukan dalam verifikasi klaim sehingga masih ada klaim yang

pengecekan ulang berupa verifikasi administrasi dan dikembalikan dengan status pending. Walaupun dari

verifikasi lanjutan untuk menghindari adanya error pihak RS langsung memperbaiki dan mengirim kembali

verifikasi dan double klaim. Pembayaran yang ke pihak BPJS tapi hal ini tetap saja dapat dilakukan oleh pihak BPJS menggunakan metode INA mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam

terkomputerisasi dapat pengajuan klaim dan pembayaran klaim.

CBGs.

Aplikasi

secara secara

unit keuangan membuat surat perintah melakukan pembayaran.

staf

membayar yang ditanda tangani oleh Kepala Unit Kemudian setelah di verifikator ruangan selesai

dan Kepala Cabang, barulah SPM berkas tersebut akan dikirim ke verifikator klaim BPJS

Keuangan

diserahkan ke bank yang bekerjasama untuk dilakukan untuk pendataan biaya yang harus ditanggung oleh

pembayaran ke rekening faskes 9 . pihak yang sakit pada pasien BPJS. Setelah selesai

Rumah sakit memiliki masalah nyata untuk pihak verifikator klaim akan melaporkan ke rekam menentukan apakah pasien yang datang memenuhi medis untuk mendata penyakit yang dideritanya

syarat untuk memperoleh pelayanan atau tidak. Ketika dengan menggunakan banyak diagnosa penyakitnya

seorang pasien mencari pelayanan kesehatan di dan setelah selesai di data pihak rekam medis akan

rumah sakit maka petugas akan menanyakan apakah melaporkan bahwasanya sudah selesai dibetulkan.

pasien memiliki asuransi kesehatan dan petugas Kemudian berkas di kirim lagi ke pihak verifikator

meminta pasien untuk menunjukan bukti kelayakan klaim untuk pendataan lebih lanjut mengenai proses

dari asuransi kesehatan tersebut berupa kartu yang dilakukan oleh pihak sebelumnya apakah sudah

kepesertaan 10 .

benar apa tidak. Dan kalau sudah benar pihak rumah Berdasarkan hasil wawancara dengan informan sakit Dr.R.Ismoyo Kota Kendari akan menyampaikan

mengenai kelengkapan berkas verifikasi klaim dapat klaim berkas keuangan ke verifikator klaim untuk

disimpulkan bahwa kepesertaan yang dimiliki oleh dibuatkan keseluruhan klaim pasien BPJS dan kalau

pasien merupakan bukti nyata apakah pasien tersebut sudah terlaksana maka klaim tersebut akan di kirim ke

memenuhi syarat untuk memperoleh pelayanan atau pihak BPJS.

tidak. Oleh sebab itu kelengkapan berkas dianggap Dari

proses penting karena berkas inilah yang akan menentukan pengelolaan klaim pasien BPJS di unit rawat inap

hasil penelitian

tentang

pasien akan memperoleh pelayanan atau tidak. Berkas rumah sakit Dr.R.Ismoyo pertama pasien mendaftar ke

ini juga yang akan berpengaruh kepada keuangan loket pendaftaran dengan membawa kartu BPJS, kartu

rumah sakit apakah dapat dibayarkan semua keluarga, KTP beserta surat rujukan dari puskesmas,

pelayanan yang diberikan atau tidak. Tetapi pada setelah itu pasien diarahkan ke loket BPJS Center

kenyataannya di rumah sakit bahwa masih ada pasien untuk pembuatan SEP (Surat Eligibilitas Peserta)

yang tidak membawa berkas yang lengkap dan pihak pasien akan diarahkan ke Poliklinik yang dituju setelah

rumah sakit juga masih terjadi kekurangan atau selesai pemeriksaan oleh dokter apabila ada kesalahan dalam proses verifikasi klaim. penanganan lebih lanjut tentang penyakit pasien maka

Seacara umum pengelolaan klaim dirumah akan diarahkan untuk dirawat inap setelah setelah itu

sakit Dr.R.Ismoyo sudah berjalan dengan baik tetapi berkas pasien diarahkan kembali ke loket BPJS untuk

ada kendala yang di alami oleh pihak rumah sakit perubahan SEP (Surat Eligibilitas Peserta) ke rawat

Dr.R.Ismoyo terutama dibagian verifikator ruangan inap apabila dokter memperbolehkan untuk pulang ataupun lainnya. Kejadian ini dikarenakan adanya dan kelengkapan berkasnya setelah selesai maka

kendala-kendala dalam pelaksanaan klaim tersebut, berkas

pasien akan

di bawah

pengkodingan untuk diklaimkan. Bahwa dalam

a) Masih adanya susulan berkas pasien verifikasi berkas klaim semua kelengkapan berkas

Hal ini dikarenakan ketidaksengajaan pegawai harus dilengkapi untuk diverifikasi dan diajukan ke

yang menangani berkas Karena alur berkas yang pihak BPJS Center untuk diklaimkan dan dibayarkan ke

prosesnya sangat panjang sehingga pihak bagian Pihak Rumah Sakit DR. R. Ismoyo Kota Kendari.

pendapatan seharusnya langsung mengklaimkan Proses klaim rumah sakit dimulai dari

semua pasien yang berobat dan berhubung ada melengkapi berkas dokumen sebagai syarat pengajuan

ketidaklengkapan proses berkas maka pihak rumah klaim oleh petugas koding rumah sakit, lalu berkas

Kota Kendari harus klaim diverifikasi oleh verifikator BPJS center.

sakit

Dr.R.Ismoyo

mengembalikan berkas kepada pasien untuk Verifikasi adalah meneliti, memeriksa kelengkapan,

dilengkapkan. Dan sedikit terhambat akan adanya keabsahan dan kelayakan klaim yang diajukan. Setelah

pengumpulan klaim yang dilakukan oleh pihak dilakukan verifikasi, berkas klaim dikirim ke kantor

rumah sakit Dr.R.Ismoyo.

Cabang BPJS kesehatan. Berkas klaim yang sampai Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit dikantor cabang BPJS Kesehatan disetujui oleh Kepala

Dr.R.Ismoyo Kelengkapan berkas seperti laporan Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan

hasil foto hasil baca, Laporan operasi BKG, USG. (MPKR) untuk diserahkan ke unit keuangan. Kemudian

Kelengkapan berkas pengisian resume medis Kelengkapan berkas pengisian resume medis

petugas klaim BPJS yaitu data yang tidak dikembalikan lagi ke keperawatan, kemudian

lengkap biasanya disebabkan oleh tidak adanya catatan perawat laporan operasi tindakan,

surat rujukan misalnydari semua data pasien selanjutnya yang melakukan verifikasi berkas

satu bulan, data yang tidak lengkap biasanya klaim adalah pihak BPJS center.

disebabkan oleh tidak aa pasien tidak Dalam penelitiannya tentang faktor-faktor

menyerahkan fotocopy kartu keluarga serta yang mempengaruhi pengklaiman BPJS dirumah

diagnosa ketergantungan zat 12 . sakit Bhayangkara Semarang, Dari total 1985

Verifikator BPJS memiliki beberapa verifikasi, pasien peserta BPJS pada tahun 2014 diperoleh 95

antara lain :

sampel berkas yang diteliti.Dari 95 berkas terdapat

1) Verifikasi Administrasi

Administrasi Kepesertaan sisanya sudah lengkap dan bisa diverifikasi untuk

6 berkas yang tidak lengkap atau terjadi kesalahan,

a) Verifikasi

Verifikasi administrasi kepesertaan adalah diklaimkan. Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang

meneliti kesesuaian berkas klaim yaitu belum

antara Surat Eligibilitas Peserta (SEP) pengajuan klaim. Sehingga dalam pelaksanaannya

ada standar

operasional

prosedur

dengan data kepesertaan yang diinput terdapat kendala-kendala yang terjadi pada saat

dalam aplikasi INA CBGs. Bahwa dalam klaim yaitu tidak adanya lembar verifikasi yang

proses Verifikasi harus menggunakan SEP seharusnya

sebagai bukti kepesertaan, dalam proses Diagnosa utama tidak ditulis, tidak sesuainya

pengajuan berkas klaim sebelum diajukan tanggal keluar masuk dan kelas perawatan pada

ke BPJS Kesehatan.

gruper dengan dokumen milik pasien, tidak adanya

b) Verifikasi Administrasi Pelayanan Hal-hal tanda tangan dan nama terang dokter dilembar

yang harus diperhatikan dalam verifikasi resume 11 .

administrasi

pelayanan adalah : a)

1. Administrasi Pengajuan Klaim Pada Pasien BPJS Mencocokkan kesesuaian berkas klaim Rumah Sakit Dr. R. Ismoyo Kota Kendari.

yang dipersyaratkan Berdasarkan hasil penelitian di Rumah

dengan

berkas

sebagaimana tersebut pada poin 1a diatas Sakit

(diuraikan termasuk menjelaskan tentang pengecekkan

Dr.R.Ismoyo

sebelum

dilakukan

kelengkapan dan keabsahan berkas); b) persyaratan oleh petugas verifikator BPJS.

Apabila terjadi ketidak sesuaian antara Petugas menyiapkan dokumen klaim yang telah

kelengkapan dan keabsahan berkas maka dilakukan grouper sesuai paket INA CBGs oleh

berkas dikembalikan ke RS untuk dilengkapi; petugas klaim. Proses administrasi klaim BPJS

c) Kesesuaian antara tindakan operasi adalah petugas klaim menyiapkan dokumen

dengan spesialisasi operator ditentukan klaim berupa hasil pelayanan kesehatan yang

oleh kewenangan medis yang diberikan diberikan kepada pasien sesuai tarif rumah

Direktur Rumah Sakit secara tertulis. Perlu sakit kepada verifikator BPJS, petugas verifikasi

dilakukan dilakukan konfirmasi lebih lanjut. BPJS

c) Verifikasi Pelayanan Kesehatan ketentuan kelayakan dokumen klaim meliputi layak

coding rumah sakit mengikuti panduan kepesertaan, layak medik, dan layak bayar,

coding yang terdapat dalam Juknis INA dokumen yang sudah dicek oleh petugas

CBGs (2014). Dari hasil penelitian tentang verifikasi untuk layak diklaimkan akan direkap

Verifikasi pelayanan bila rumah sakit sudah danya surat rujukan dan pasien tidak

mengajukan dengan menggunakan aplikasi menyerahkan fotokopi kartu keluarga. Hal ini

SEP yang dipakai oleh BPJS sedangkan merujuk pada Juknis Verifikasi Berkas Klaim

rumah sakit memakai aplikasi INA CBGs Tahun 2014 tentang Verifikasi Berkas Klaim

setelah itu pihak rumah sakit memberikan BPJS Kesehatan.

txt untuk diolah diaplikasi SEP (surat Di RSJD Dr.Amino Gondohutomo

eligibilitas peserta). Setelah di coding bahwa

grouping untuk pasien jangka waktu satu terhadap kelayakan persyaratan berkas oleh

bulan diisi semua misalnya untuk bulan petugas verifikator BPJS, petugas verifikator

masukkan total pasien menyiapkan dokumen-dokumen klaim yang

januari

di

selanjutnya pihak rumah sakit memberikan selanjutnya pihak rumah sakit memberikan

ditanggung oleh BPJS Kesehatan sesuai pasien, kelas 3 juga 55 pasien dibuatkan

dengan ketentuan yang berlaku. Surat laporan dan dikirim txt ke BPJS.

Eligibilitas Peserta harus ditandatangani Berdasarkan hasil wawancara dengan

oleh pasien/keluarga pasien dan petugas informan bahwa keseuaian antara verifikasi

BPJS kesehatan.

administrasi pelayanan dan verifikasi pelayanan

3. Software Verifikasi Klaim kalau paling sesuai hak kelas, karena biasa

Software verifikasi klaim digunakan peserta di aplikasi kelas 2 ternyata dirawat di

verifikator BPJS untuk kelas 3. Maka dari itu dicek sesuai dengan

oleh petugas

melakukan verifikasi atau pengecekkan dimana dia dirawat bukan berdasarkan yang

kesesuaian antara data yang ada dengan ada di aplikasi jadi kalau harusnya kelas 2 tapi

yang dibutuhkan untuk dirawat dikelas 3, tetap dibayar dimana sesuai

persyaratan

pengajuan klaim BPJS kesehatan. kelas dirawat. Kalau kepesertaanya sama

Verifikasi Menggunakan Software pelayanannya yang biasa tidak sesuai diajukan

Verifikasi

1. Purifikasi Data Purifikasi berfungsi haknya tapi biasa tidak sesuai dengan haknya.

karena biasa mereka biasa sesuai dengan

untuk melakukan validasi output data Berdasarkan hal itu maka Peserta yang

INA CBGs yang ditagihkan Rumah Sakit melakukan perawat bukan pada kelasnya

data penerbitan SEP. dalam hal ini naik kelas maka peserta tersebut

terhadap

Purifikasi data yang terdiri dari : a) No dikenakan penyesuaian kelas yang sudah diatur

SEP; b) Nomor Kartu Peserta; c) dalam BPJS Kesehatan 13 .

Tanggal SEP

2. Verifikasi Menggunakan Software Verifikasi

2. Langkah dalam melakukan purifikasi Dalam Proses Pengelolaan Klaim Pada Pasein

adalah sebagai berikut : Penarikan BPJS

data INA-CBG’s dapat menggunakan Software yang dimaksud oleh peneliti

pengiriman file TXT. adalah

proses verifikasi digunakan oleh petugas terkait dengan

jenis aplikasi

administrasi Verifikator mencocokan pengelolaan klaim BPJS di rumah sakit

lembar kerja tagihan dengan bukti Dr.R.Ismoyo jenis aplikasi yang digunakan

pendukung dan hasil entry rumah untuk pengelololaan klaim BPJS adalah aplikasi

sakit.

yang digunakan oleh petugas koding (grouping)

4. Proses Verifikasi Lanjutan untuk melakukan perhitungan biaya klaim BPJS

Verifikasi lanjutan dengan yaitu aplikasi INA CBGs versi 4.0. Aplikasi lain

tujuh langkah dilaksanakan dengan yang digunakan adalah oleh petugas verifikator

dan berurutan untuk BPJS yaitu aplikasi pembuatan SEP dan aplikasi

disiplin

menghindari terjadi error verifikasi verifikasi klaim.

dan potensi double klaim. Verifikasi

1. Software INA-CBGs versi 4.0 lanjutan terdiri dari : a) Verifikasi Software INA-CBGs

4.0 double klaim untuk dua (atau lebih) digunakan oleh petugas koding (grouping)

versi

pelayanan RITL Tahap ini berguna untuk menghitung biaya klaim BPJS

untuk melihat kasus readmisi atau berdasarkan tariff INA-CBGs sesuai dengan

pasien yang dipulangkan hanya secara diagnose dan tindakan yang diberikan

administrasi.

kepada pasien.

5. Finalisasi Klaim

2. Software Pembuatan SEP Proses verifikasi berkas klaim Software

dimulai dari pengumpulan berkas merupakan aplikasi yang digunakan untuk

pembuatan

SEP

klaim pada saat pasien mendaftar mencetak surat Eligibilitas Peserta sebagai

sampai dengan pengajuan berkas bukti

klaim ke petugas verifikator BPJS. Pada merupakan peserta BPJS dimana biaya

bahwa pasien

yang

dirawat

tahap awal, petugas verifikasi akan pasien selama mendapatkan pelayanan

memeriksa kelengkapan berkas yang ditanggung oleh peserta BPJS dimana biaya

dibawa oleh pasien apabila berkas dibawa oleh pasien apabila berkas

Dokumen yang terkait

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25