MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS I.A SDN 9 KABAWO MATERI AJAR SUMBER ENERGI GERAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS I.A SDN 9 KABAWO
MATERI AJAR SUMBER ENERGI GERAK
Wa Ndolawa
Guru SD negeri 9 Kabawo Kabupaten Muna
Email: wandolawa@gmail.com
Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo
dengan menggunakan model pembelajaran Contextual teaching and Learning (CTL). Subyek penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo tahun ajaran 2013/2014. Desain penelitian ini mengikuti
desain penelitian tindakan kelas dengan prosedur penelitian yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
evaluasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus tindakan yang masing-masing siklus
dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data primer berupa
aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh dari lembar observasi dan tes hasil belajar. Analisis data dilakukan
dengan statistik deskriptif. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 67,14 dengan presentase
ketuntasan klasikal sebesar 47,62. Pada siklus II persentase ketuntasan belajar IPA siswa secara klasikal
meningkat menjadi 80,48.
Kata Kunci: Hasil belajar IPA, Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pelajaran IPA merupakan bagian yang tidak
dapat terpisahkan dari kehidupan manusia.
Pemecahan masalah adalah sebagai salah satu hal

yang penting yang perlu dimiliki siswa.
Pembelajaran hendaknya dimulai dengan pengenalan
atau pengajuan masalah yang sesuai dengan situasi.
Dengan pengajuan masalah kontekstual, maka
peserta didik secara bertahap mendapat bimbingan
untuk menguasai pelajaran IPA.
Berdasarkan hasil rata-rata nilai raport
semester ganjil pada mata pelajaran IPA di kelas I
SD Negeri 9 Kabawo rata-rata 64,35 menunjukkan
siswa belum mencapai KKM, yaitu 65. Rendahnya
hasil belajar tersebut terlihat berdasarkan hasil
wawancara tidak terstruktur pada siswa kelas satu
diperoleh data sebagian siswa tidak tertarik belajar
IPA. Hal ini disebabkan pembelajaran yang
diterapkan guru adalah pembelajaran konvensional,
guru masih mendominasi dalam pembelajaran,
sehingga siswa hanya sebagai penerima pengetahuan
yang pasif, siswa hanya mendengarkan ,mencatat dan
mengulangnya, sehingga siswa kurang antusias dan
pada akhirnya aktifitas siswa dalam pembelajaran

menjadi rendah dan berdampak pada rendahnya hasil
belajar siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: “Apakah melalui penerapan model
pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL), hasil belajar IPA pada materi ajar sumber
energi gerak siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo

PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting bagi setiap orang. Seiring dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sekarang ini, pendidikan dirasakan
sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi.
Pendidikan tidak terlepas dari dunia sekolah, yang
mana sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal dan sekolah menghendaki anak didiknya
mempunyai prestasi belajar yang baik. Pendidikan
dapat terlaksana melalui kegiatan proses belajar
mengajar, dimana guru merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan,
itulah sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan
khususnya dalam pembelajaran selalu bermuara
pada faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa
betapa pentingnya peran guru dalam dunia
pendidikan.
Sekolah Dasar sebagai salah satu pusat
kegiatan
pendidikan
merupakan
lembaga
pendidikan tingkat dasar yang membelajarkan
siswa berbagai macam mata pelajaran , salah satu
mata pelajaran yang diajarkan yang memegang
peranan cukup penting dalam kehidupan manusia
adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada
pembelajaran IPA sangat berkaitan dengan dunia
nyata dalam kehidupan sehari-hari. IPA merupakan
konsep pembelajaran alam dan mempunyai
hubungan yang sangat luas terkait dengan

kehidupan manusia.
[56]

dapat ditingkatkan?” sedangkan tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar IPA siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo
pada materi ajar sumber energi gerak melalui
penerapan model pendekatan Contextual Teaching
And Learning (CTL).

2.

Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan
menggunakan tes meliputi tes siklus I dan tes
siklus II.
3. Data tentang refleksi diri diambil dengan
menggunakan jurnal refleksi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif. Proses
analisis data terdiri atas analisis pada saat dilapangan

yaitu pada saat pelaksanaan kegiatan dan analisis
data yang sudah terkumpul. Data yang sudah
terkumpul berupa hasil observasi, hasil tes siswa,.
Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif. Tahap analisis data dimulai dengan
membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai
sumber, kemudian mengadakan reduksi data. Kriteria
keberhasilan peningkatan hasil belajar IPA terlihat
dari hasil pengamatan telah menunjukkan bahwa
pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan
rencana dan siswa memperlihatkan hasil yang tinggi
dan skor hasil belajar IPA menunjukkan angka yang
baik yaitu memenuhi KKM.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan
kelas
(PTK).
Arikunto

(2009)
mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersamaan.
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 20
Januari sampai 27 Februari 2014 pada semester
genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 9
Kabawo dengan subjek penelitian adalah siswasiswi kelas I.A dengan jumlah siswa 21 orang
terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 14 orang
siswa perempuan.
Faktor-faktor yang diselidiki dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor siswa yaitu dengan melihat aktivitas
(perilaku) dan hasil belajar siswa dalam
mempelajari sumber energi gerak dengan
menggunakan pendekatan Contextual Teaching
And Learning (CTL).
2. Faktor guru yaitu dengan melihat persiapan dan

pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
Contextual Teaching And Learning (CTL) yang
dilakukan guru dalam kelas.
Sumber data dalam penelitian ini adalah
siswa dan guru. Jenis data dalam penelitian ini
terdiri atas : data kualitatif dan kuantitatif. Data
kualitatif diperoleh melalui lembar observasi dan
jurnal refleksi diri, sedangkan data kuantitatif
diperoleh dari tes hasil belajar IPA setelah
dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
model pendekatan Contextual Teaching And
Learning (CTL).
Teknik pengumpulan data yaitu :
1. Data tentang kondisi pelaksanaan model
pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL) diambil dengan menggunakan lembar
observasi meliputi observasi terhadap guru dan
siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA siswa
kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo, dengan tujuan untuk
memperbaiki proses pembelajaran IPA. Tindakan
yang dilakukan dalam penelitian ini sesuai dengan
tahapan intervensi tindakan. Sebelum siswa diberi
tindakan pembelajaran, terlebih dahulu diberikan tes
awal (pretest). Pretest diberikan dengan tujuan
sejauh mana pengetahuan siswa mengenai materi
gerak benda. Selanjutnya di akhir setiap siklus siswa
diberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui
penguasaan siswa terhadap materi yang telah
diajarkan.
Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus I peneliti
membuat perencanaan tindakan yang meliputi:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang mengacu pada kurikulum.
2) Mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompok

belajar.
3) Menyediakan media.
4) Lembar soal evaluasi.

[57]

b.
1)

Tahap Pelaksanaan
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Senin, 20 Januari 2014 berlangsung selama 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan
adalah tentang sumber energi gerak. Guru
membuka
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam kemudian mengajak siswa

untuk berdoa bersama lalu mengabsen siswa. Guru
memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.
Peneliti menginformasikan kepada siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung
dianjurkan agar siswa aktif untuk bertanya dan
menjawab. Setelah memberitahukan kepada siswa
kemudian peneliti membagi siswa menjadi
beberapa kelompok kecil, tiap kelompok terdiri
dari 4 sampai 5 orang dan meminta siswa untuk
bergabung dalam kelompoknya masing-masing.
Tiap kelompok mempunyai kemampuan yang
beragam agar siswa yang berkemampuan tinggi
dapat membantu siswa yang berkemampuan
kurang.
Siswa mendiskusikan kegiatan yang
terdapat pada LKS. Pada kegiatan ini ada
kelompok yang mengerjakan sendiri karena belum

terbiasa untuk berdiskusi. Tetapi setelah dijelaskan
oleh peneliti siswa tersebut dapat mengerjakannya
bersama kelompoknya. Di dalam LKS siswa
mendiskusikan sumber energi gerak dengan
menggunakan media magnet, batu baterai, pegas,
senter, mobil-mobilan dan jam dinding.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan hari Rabu,
22 Januari 2014. Kegiatan diawali dengan berdo’a
dan mengucapkan salam dengan dipimpin oleh
ketua kelas lalu dijawab oleh peneliti, kemudian
peneliti mengabsen dan menanyakan kabar siswa.
Peneliti mengulang kembali materi sumber energi
gerak yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
Serta
menyampaikan
tujuan
pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari. Selanjutnya setiap kelompok dibagikan
LKS dan media yang telah disediakan. Kemudian
siswa diminta untuk mendiskusikan kegiatan yang
ada pada LKS. Dengan menggunakan media
magnet, batu baterai, pegas, senter, mobil-mobilan
dan jam dinding, siswa secara kelompok diarahkan
untuk mendiskusikan sumber energi gerak.

3)

Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari
Sabtu, 25 Januari 2014. Pada pertemuan ini
dilakukan tes siklus I untuk mengetahui hasil belajar
siswa pada materi sumber energi gerak. Seperti pada
kegiatan sebelumnya, kegiatan pembelajaran diawali
dengan dipimpin oleh ketua kelas dan dijawab oleh
peneliti, kemudian peneliti mengabsen dan
menanyakan kabar siswa.
Peneliti membagikan soal tes pada setiap
siswa. Instrumen tes berisi tentang soal-soal sumber
energi gerak untuk mengukur hasil belajar siswa
kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo. Pada waktu
mengerjakan dan menjawab soal siswa sangat serius
dan suasana kelas terlihat tenang, semua siswa
mengerjakan sendiri dan mereka percaya diri sendiri.
Pada kegiatan siklus I siswa meyelesaikan Lembar
Kerja Siswa.
Hasil yang diperoleh beragam dengan nilai
tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Tes siklus I ini
berjalan lancar dan tertib. Pada tahap pelaksanaan
siklus I dengan menggunakan CTL, diperoleh hasil
belajar siswa.
Tindakan pembelajaran pada penelitian ini
dilakukan pada siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo
dengan pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL). Sebelum menggunakan pendekatan
CTL, proses pembelajaran IPA di kelas I.A SD
Negeri 9 Kabawo masih menggunakan pembelajaran
konvensional yang dalam proses pembelajaran di
dominasi oleh guru. Hal ini menjadikan siswa kurang
aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa
menjadi cepat bosan dan tidak bersemangat,
akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada
siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang
dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2014, 22
Januari 2014 dan 25 Januari 2014 dan begitu juga
siklus II juga dilaksanakan sebanyak tiga kali
pertemuan yaitu pada tanggal 29 Januari 2014, 1
Februari 2014 dan hari 3 Februari 2014.
Pada siklus I, yaitu ada beberapa kendala
terlihat pada saat pembelajaran berlangung
diantaranya banyak siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru, pada saat diskusi kelompok tidak
semua siswa aktif yang didominasi oleh siswa yang
aktif dan yang pemalu atau pendiam hanya
memperhatikan temannya, karena mereka belum
terbiasa berdiskusi. Masih ada siswa yang belum
dapat bekerja sama dengan baik didalam

[58]

kelompoknya, karena sebagian besar siswa pasif
dan malu untuk mengajukan pertanyaan pada
materi yang sedang dipelajari.
Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan
pada siklus I diperoleh nilai paling rendah yang
diperoleh siswa adalah 50 dan nilai tertinggi 90.
Jumlah siswa yang tuntas 10 orang dari 21 orang
siswa, dengan nilai rata-rata 67,14. Dari hasil
wawancara, berapa siswa mengatakan sangat
senang belajar dengan media langsung, karena
mereka mendapatkan pengalaman baru saat belajar.
Ini berarti pendekatan Contextual Teaching And
Learning (CTL) yang digunakan sudah efektif
dalam meningkatkan hasil belajar. Tetapi indikator
keberhasilan penelitian belum tercapai.
Hasil dari pengamatan diketahui bahwa
siswa yang belum tuntas belajar karena kurang
memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran,
karena itu peneliti melanjutkan ke siklus II
mencoba untuk memperbaiki pada siklus II. Pada
pelaksanaan siklus II, guru mengatur posisi dan
kelompok yang berbeda. Karena siswa yang
mengobrol ditukar atau di pindahkan.
Hasil belajar siklus II diperoleh rata-rata
67,14 dan pada siklus II naik menjadi 80,48.
Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian
sudah tercapai. Penerapan tindakan perbaikan pada
siklus II menampakan adanya peningkatan aktivitas
belajar siswa bila dibandingkan dengan siklus
sebelumnya, kekompakan terjalin baik, solidaritas
dalam kelompok terjalin baik dan setiap siswa
dalam kelompoknya sudah memiliki rasa tanggung
jawab kepada kelompoknya, serta memunculkan
semangat belajar. Penggunaan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Contextual
Teaching And Learning (CTL) pada siklus 1 dan
siklus II dapat memberikan hasil yang positif dalam
kegiatan belajar, yakni dapat dilihat hasil belajar
siswa mengalami peningkatan. Peningkatan ini
terjadi dikarenakan guru menerapkan model belajar
dengan menggunakan pedekatan Contextual
Teaching And Learning (CTL).
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa siswa menyukai proses
pembelajaran IPA materi sumber energi gerak
dengan menggunakan pendekatan Contextual
Teaching
And
Learning
(CTL).
Model
pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, peningkatan hasil belajar siswa diikuti pula
dengan peningkatan aktivitas belajar siswa. Dengan

demikian, peneliti memutuskan untuk menghentikan
penelitian ini sampai siklus II, karena pada siklus ini
hasil belajar siswa telah mencapai indikator
keberhasilan penelitian.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and
Learning) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada
konsep sumber energi gerak siswa kelas I.A SD
Negeri 9 Kabawo. Hal ini dapat dilihat dari hasil
belajar IPA siswa tersebut mengalami peningkatan
pada setiap siklusnya.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus
I adalah 67,14 dengan persentase ketuntasan sebesar
47,62 dan masih ada 11 siswa yang mendapat nilai di
bawah KKM dari total 21 orang siswa. Pada siklus II
terjadi peningkatan hasil belajar IPA dengan rata-rata
80,48 dimana seluruh siswa telah memenuhi KKM.
Selain itu, hasil dari observasi proses pembelajaran
dengan pendekatan CTL menjadikan siswa lebih
aktif dan berani untuk bertanya jika ada materi yang
belum dimengerti. Hal tersebut menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas I.A SD
Negeri 9 Kabawo setelah diberikan pendekatan CTL.
DAFTAR PUSTAKA
Alisuf Sabri. 2010. Psikologi Pendidikan
Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta:
Pedoman ilmu Jaya.
Alit Mariana,I.M dan Praginda, W. 2009. Hakikat
IPA dan Pendidikan IPA untuk Guru SD.
Jakarta: PPPPTK IPA.
Arends, R, I. 2004. Learning To Teach Sixth Edition.
American, New york: McGraw -Hill. Dalam
bahasa Indonsia diterbitkan Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Arikunto, S, Suhardjono dan Supardi. 2006.
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Ariyanto F, dkk., Penerapan Cooperative Learning
Tipe Stad untuk Meningkatkan Aktivitas
Pembelajaran IPA SDN 01 Sayan. Volume
3, No. I. Dari: http://jumal.untan.ac.id/index.
Diakses 21 januari 2013.
Bahri Djamarah, S. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Budiamin, A dan Setiawati. 2009. Bimbingan
Konseling, Program Peningkatan Kualifikasi
[59]

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Supriyadi, dkk. 2012. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Profesi Guru Rayon Universitas
Negeri Jakarta. Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta.

Guru Madrasah dan Guru Pendidikan
Agama Islam Pada Sekolah. Jakarta:
DirJen Depag RI.
Gojali, A. 2006. Pendekatan CTL pada
Pembelajaran Konsep Sistim Organ
Manusia Berbasis Nilai-nilai Sains untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep dan
Sikap Positif Siswa. Skripsi pada UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hajir. 2012. Penerapan Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) untuk
Peningkatan Pemahaman IPA Siswa Kelas
IV Sekolah Dasar Negeri 2 Wonosari
Sadang. Skripsi.
Hardini, I dan Puspitasari, D. 2012. Strategi
Pembelajaran
Terpadu.
Yogyakarta:
Yogyakarta Familia
Jihad, A dan Haris, A. 2008. Evaluasi
Pembelajaran.
Yogyakarta:
Multi
Pressindo.
Masitoh dan Laksmi D. 2009. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama RI.
Neni Iska Z. 2008. Bimbingan Dan Konseling:
Pengantar Pengembangan Diri Dan
Pemecahan Masalah Perserta didik dan
Klien. Kizi Broder's.
Safitri, E., dkk. 2013. Motivasi dan Hasil Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran IPA melalui
Penerapan Contextual Teaching and
Learning (CTL) di kelas V SD Negeri 22
UlakKarang Utara Padang. Vol 1, No.2
Dari: http://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.
Diakses 23 Januari 2013
Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Siregar, E dan Hartini N. 2010. Teori Belajar Dan
PembeIajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi.
Jakarta:
PT
Asdi
Mahasatya.
Soegiyanti, A. 2013. Upaya Peningkatan Hasil
Belajar IPA dengan Menggunakan Model
Pembelajaran
Contextual
Teaching
Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III SDN
Nginden Jangkungan 1/247 Kecamatan
Sukolilo
Kota.
Surabaya.
Dari
http://ejournal.unesa.ac.idlindex. Diakses
22 Januari 2013.
[60]

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25