BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3
85
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu secara resmi didirikan
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak,
Kantor
Pelayanan Pajak
Bumi dan
Bangunan,
Kantor
Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, dan Kantor Penyuluhan dan
Pengamatan Potensi Perpajakan. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu
merupakan pecahan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang telah
terlebih dahulu terbentuk yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Malang. Pemecahan Kantor Pelayanan Pajak Pratama tersebut bertujuan
untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak serta
penggalian potensi dalam rangka meningkatkan penerimaan negara dari
sektor perpajakan.
Pada awal berdiri Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu beralamat
di Jl. Diponegoro No. 8 Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu
dengan status sewa gedung. Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu ini berada di pusat Kota Batu, secara geografis letak tersebut
sangat strategis karena berada di tengah-tengah wilayah kerja Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu yang meliputi Kota Batu, Kabupaten
86
Malang bagian Barat, Kabupaten Malang bagian Utara, dan Kabupaten
Malang bagian Selatan sehingga mudah dijangkau oleh wajib pajak.
Sejak tanggal 2 Januari 2005 Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu telah menempati gedung baru bersama Kanwil DJP Jatim III
di Jl. Letjen S. Parman No. 100 Malang dengan status gedung sendiri.
Kantor Pelayanan Pajak Batu terbentuk berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 443/KMK.01/2001 tanggal
23
Juli 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi
dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, dan Kantor
Penyuluhan
dan
Pengamatan
Potensi
Perpajakan.
Dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : KMK.23/
KM.1/UP.11/2002 tanggal 23 Januari 2002 tentang Mutasi dan
Pengukuhan para pejabat Eselon III di lingkungan Direktorat Jenderal
Pajak Departemen Keuangan, untuk pertama kalinya ditunjuk Drs.
Cepi D Sutman (NIP. 060044275) selaku Kepala Kantor Pelayanan
Pajak Batu yang kemudian terhitung mulai tanggal 1 Desember 2002
memasuki masa purna bakti. Kemudian beliau digantikan oleh Drs. Y.
Tandililing S. MM sebagai kepala kantor kedua KPP Pratama Batu
untuk masa bakti 2002-2007. Sedangkan untuk saat ini Kepala KPP
Pratama Batu dijabat oleh Lidia Kuntjahjaningtyas.
87
2. Logo Perusahaan
Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Gambar 4.1
Arti dari lambang tersebut adalah:
a.
Keterangan Umum
Motto : Nagara Dana Rakca
Bentuk : Segilima dengan ukuran 5cm dan tinggi 7 cm
Tata warna : Biru kehitam-hitaman, kuning emas, putih, dan
hijau b.
1.
Makna
Padi sebanyak 17 bulir berwarna kuning emas dan kapas
sebanyak 8 butir dengan susunan 4 buah berlengkung 4 dan 4
buah berlengkung 5, dan berwarna putih dengan kelopak
berwana hijau. Keduanya melambangkan cita-cita Indonesia
sekaligus diberi arti tanggal lahirnya negara Republik
Indonesia.
2.
Sayap
berwarna
kuning
emas
ketangkasan dalam menjalankan tugas.
melambangkan
88
3. Gada berwarna kuning emas melambangkan daya upaya
menghimpun, mengarahkan, dan mengamankan keuangan
negara.
4. Ruangan
segilima
melambangkan
berwarna
dasar
negara
biru
Republik
kehitam-hitaman
Indonesia
yaitu
Pancasila.
c. Arti Keseluruhan
Makna dari keseluruhan lambang tersebut sesuai dengan
motto “Nagara Dana Rakca” adalah ungkapan suatu daya yang
mempersatukan dengan menyerasikan dalam gerak kerja untuk
melaksanakan tugas Departemen Keuangan.
3. Tugas dan Fungsi
Tugas KPP Pratama Batu secara umum melaksanakan pelayanan,
pengawasan administrasi,
dan pemeriksaan sederhana terhadap
Wajib Pajak di Bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak
Tidak Langsung Lainnya (PTLL), dan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu dalam melaksanakan
tugasnya, menyelenggarakan fungsi :
(1)
Pengumpulan
dan
pengolahan
data,
penyajian
informasi
perpajakan, pengamatan potensi perpajakan, ekstensifikasi Wajib
Pajak, dan intensifikasi penerimaan pajak.
(2)
Penelitian dan penatausahaan SPT Tahunan, SPT Masa,
SPPT, SPOP dan LSPOP serta berkas wajib pajak lainnya.
89
(3)
Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan 9PPh0, PPN,
PPnBM, PTLL, PBB.
(4)
Penatausahaan piutang pajak dan penerimaan pajak.
(5)
Pemeriksaan pajak dan penerapan sanksi
perpajakan. (6)
(7)
4.
Pelaksanaan administrasi KPP lainnya.
Wilayah kerja dan organisasi.
Deskripsi Jabatan dan Struktur Organisasi
Sesuai dengan Pasal 30 Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
443/KMK.01/2001 tentang organisasi dan tata kerja kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, serta
Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan.
a. Deskripsi Jabatan
Deskripsi jabatan yang dilaksanakan oleh pegawai Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Batu antara lain
:
(1) Kepala Kantor Pelayanan Pajak
(a)
Menetapkan
rencana
pengamanan
penerimaan
pajak
berdasarkan potensi pajak, perkembangan kegiatan ekonomi,
keuangan serta realisasi penerimaan pajak tahun lalu.
(b) Menetapkan rencana pencarian data strategis dan potensial dalam
rangka intensifikasi/ekstensifikasi perpajakan.
(c) Menetapkan STP, SKPKB, SKPLB, SKPN, SKKPP, Pbk, SKB,
SPMKP, SPMIB, SPPT, DHKP, DHR, SKP PBB, SKKP PBB,
90
STP PBB, STTS, SKBKB, SKBKBT, STB, SKBLB, SKBN,
serta produk hukum lainnya.
(d) Menetapkan penyusunan monografi perpajakan.
(e) Menjamin terlaksananya pemantauan laporan dan pembayaran
masa dan tahunan PPh, dan pembayaran masa PPN/PPnBM, serta
pembayaran PBB untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib
Pajak serta mengendalikan/melaksanakan Pemeriksaan Pajak.
(2) Sub Bagian Umum
(a)
Melaksanakan pengurusan surat masuk KPP yang bukan dari
wajib pajak.
(b)
Melaksanakan pengurusan surat keluar dari lingkungan
KPP. (c)
Membimbing pelaksanaan tugas tata usaha
kepegawaian.
(d)
Melaksanakan pembuatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) dan data kebutuhan dari Sub bagian Umum dan Seksiseksi di lingkungan KPP.
(3)
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
(a) Menyusun estimasi penerimaan pajak berdasarkan potensi
pajak. (b) Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data.
(c) Melaksanakan pelayanan peminjaman data dan penyaluran
informasi dalam ragka pemanfaatan data perpajakan.
(4)
Seksi Pelayanan
(a)
Melaksanakan
penerimaan
dan
penatausahaan
permohona dari wajib pajak dan surat lainnya.
surat-surat
91
(b)
Melaksanakan penyelesaian registrasi wajib pajak, objek
pajak dan atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP).
(c)
Melaksanakan penerbitan STP, SKPKB, SKPLB, SKPN,
SKKPP, Pbk, SKB, SPMKP, SPMIB, SPPT, DHKP, DHR, SKP
PBB, SKKP PBB, STP PBB, STTS, SKBKB, SKBKBT, STB,
SKBLB, SKBN, serta produk hukum lainnya.
(5) Seksi Penagihan
(a) Menyusun penyesuaian rencana kerja tahunan Seksi Penagihan.
(b) Pemindahbukuan dalam rangka pengawasan tunggakan dan
pelunasan pajak.
(c) Menyusun
konsep
Surat
Keputusan
Angsuran/Penundaan
Pembayaran Pajak dalam rangka memberikan pelayanan kepada
wajib pajak.
(6)
Seksi Pemeriksaan
(a)
Melakukan
penyesuaian
rencana
pemeriksaan
pajak
agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar.
(b)
Menyusun
Daftar
Nominatif dan/atau
Lembar
Penugasan
Pemeriksaan wajib pajak yang akan diperiksa.
(c)
Melakukan pengawasan pelaksanaan jadwal pemeriksaan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan.
(7) Seksi Waskon
(a)
Meneliti estimasi penerimaan pajak
berdasarkan potensi
pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan.
92
(b)
Meneliti pengawasan kepatuhan formal wajib pajak serta
penelitian dan analisa kepatuhan material wajib pajak atas
pemenuhan kewajiban perpajakannya.
(c)
Menetapkan pembuatan/pemutakhiran profil wajib pajak serta
usul rencana kunjungan kerja ke lokasi wajib pajak dalam ragka
pengawasan dan pemutakhiran dan wajib pajak.
(8)
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
(a)
Menyusun konsep rencana kerja pendataan (pembentukan
dan/atau pemeliharaan basis data) obyek dan subyek pajak.
(b)
Melaksanakan pendataan dan menatausahakan hasil pendataan
(pembentukan dan/atau pemeliharaan basis data) obyek dan
subyek pajak.
(c)
Menyusun
konsep
surat
teguran
dan
surat
pengembalian SPOP.
b.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi KPP Pratama Batu terdiri
atas : (1)
(2)
Sub Bagian Umum
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
(PDI) (3)
Seksi Pelayanan
(4)
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
(5)
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
(6)
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
(7)
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
(8)
Seksi Penagihan
(9)
Seksi Pemeriksaan
(10) Kelompok Jabatan Fungsional
penundaan
3
KPDJP
KANWIL DJP JATIM
III
KPP PRATAMA
BATU
PEG.
FUNGSIO
NAL
SUB BAG.
UMUM
SEKSI
PENGOLAHAN
DATA DAN
INFORMASI
SEKSI
PELAYANAN
SEKSI
PENAGI
HAN
JURU
SITA
PELAKSA
NA
SEKSI
PEMERIKSA
AN
SEKSI
PENGAWASAN
DAN KONSULTASI
I
SEKSI
PENGAWASAN
DAN KONSULTASI
II
SEKSI
PENGAWASAN
DAN KONSULTASI
III
ACCOUNT
REPRESE
N TATIVE
ACCOUNT
REPRESE
N TATIVE
ACCOUNT
REPRESE
N TATIVE
PELAKS
A NA
PELAKS
A NA
PELAKS
A NA
SEKSI
EKSTENSIFIKASI
PERPAJAKAN
PEMERIK
SA
PAJAK
PELAKSA
NA
PENILAI
PBB
PELAKS
A NA
PEMERIKS
A PAJAK
PELAKSAN
A
LANJUTAN
PEMERIKS
A PAJAK
MUDA
PEMERIKS
A PAJAK
MADYA
PELAKS
ANA
BENDA
HARA
WAN
PELAKS
A NA
PELAKS
A NA
PELAKS
A NA
OPERATO
R
CONSOLE
SEKR
E
TARIS
Gambar 4.2
Struktur Organisasi KPP Pratama Batu
PELAKS
A NA
94
5. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Visi yang akan diwujudkan KPP Pratama Batu sejalan dengan Visi
Direktorat
Jenderal Pajak
yaitu
:
“Menjadi pemerintah
yang
menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif,
efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme
yang tinggi”, sedangkan Misi yanga akan diwujudkan adalah :
“Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-Undang
Perpajakan
yang
mampu
mewujudkan
kemadirian
pembiayaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi
perpajakan yang efektif dan efisien”. Untuk mewujudkan Visi dan Misi
tersebut, jajaran KPP Pratama Batu telah membuat suatu komitmen
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dalam kualitas maupun
kuantitas, serta dalam waktu yang lebih cepat dari standar yang
ditentukan.
6. Jam Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu
Hari
Keterangan
Jam/Waktu
Senin-Kamis
Masuk
07.30
Istirahat
12.00-13.00
Pulang
17.00
Masuk
07.30
Istirahat
12.00-13.30
Pulang
17.00
Jumat
Sumber Data : KPP Pratama Batu
95
7. Produk dan Layanan
KPP Pratama Batu merupakan salah satu BUMN yang tidak
memproduksi
suatu
barang
layaknya
perusahaan-perusahaan
manufaktur, namun KPP ini bergerak dalam bidang pelayanan jasa
kepada masyarakat berupa pelayanan pajak bagi masyarakat Kota Batu
dan Kabupaten Malang. Adapun pelayanan-pelayanan tersebut antara
lain :
(a)
Pengumpulan dan Pengolahan Data,
Penyajian Informasi
Perpajakan, Pengamatan Potensi Perpajakan, dan Ekstensifikasi
wajib pajak.
(b)
Penelitian dan penatausahaan SPT, serta berkas wajib
pajak. (c)
(d)
Pengawasan pembayaran.
Penatausahaan
penerimaan,
penagihan,
banding
dan
piutang pajak.
(e)
Penyelesaian keberatan, dan restitusi pajak.
(f)
Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi
perpajakan. (g)
Penerbitan dan pembetulan Surat Ketetapan
Pajak.
(h)
Pengurangan sanksi pajak.
(i)
Penyuluhan konsultasi
perpajakan. (j)
Pelaksanaan
administrasi KPP.
Adapun Prinsip Pelayanan kepada Wajib Pajak yang berpedoman
pada Prinsip-prinsip Pelayanan Publik yang tertuang dalam Keputusan
MenPAN Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, antara
lain :
96
(a)
Kesederhaaan
Berupaya agar pelayanan yang kami berikan semakin memberikan
kemudahan kepada wajib pajak yang ingin melakukkan pelaporan
dan pembayaran.
(b)
Akurasi
Berusaha memastikan produk yang dihaslkan tidak mengandung
kesalahan dan terukur.
(c)
Keamanan
Memastikan bahwa di tempat-tempat yang rawan terdapat sistem
pengamanan.
(d)
Tanggung Jawab
Setiap pegawai dipastikan mempunyai tanggung jawab yang jelas
berdasarkan job description.
(e)
Kenyamanan
Dipastikan memiliki sistem yang dapat mendeteksi tingkat
kenyamanan baik untuk karyawan maupun wajib pajak.
(f)
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Disesuaikan dengan apa yang paling dibutuhkan karyawan dan
wajib pajak denga memperhatikan limitas biaya.
(g)
Kemudahan Akses
Memastikan kemudahan akses lokasi, memastikan kebutuhan data
untuk karyawan dapat diakses tepat waktu.
97
(h)
Kedisiplinan, Keramahan, dan Kesopanan
Memastikan bahwa kedisiplinan, keramahan, dan
kesopanan terukur.
8. Pendidikan dan Pelatihan (In House Training) yang Pernah
Diberikan
Kantor Pelayanan
Pajak
Pratama
Batu
kepada
Pegawainya
Tabel 4.1 : In House Training KPP Pratama Batu Tahun 2011-2012
No.
1.
2.
3.
Tema In House
Waktu
Training
Pelaksanaan
Pelatihan yang Bersifat Umum
Motivation Building
Peserta
Training
Jumat,
Seluruh
27 Mei 2011
Pegawai
Senin,
Seluruh
4 Juli 2011
Pegawai
Semangat Ramadhan
Kamis,
Seluruh
untuk Pencapaian
18 Agustus 2011
Pegawai
Siap Melaksanakan
Sabtu,
Seluruh
Tugas dengan
17 September
Pegawai
Disiplin, Jujur, dan
2011
Raise Your Spirit
Jumlah
Peserta
66
66
66
Penerimaan Pajak
4.
66
Peduli untuk
meningkatkan
Profesionalisme dan
Integritas
5.
KMK
Selasa,
Seluruh
454/KMK.01/2011
27 Maret 2012
Pegawai
tentang Pengelolaan
Kinerja di
Lingkungan
66
98
Kemenkeu
6.
Analisis Beban Kerja Rabu,
Seluruh
di Lingkungan DJP 9 Mei 2012
Pegawai
66
Tahun 2012
7.
8.
Review Aplikasi e- Jumat,
Seluruh
Performance
14 September 2012 Pegawai
PMK
Kamis,
73/PMK.03/2012
22 November 2012 Pegawai
Seluruh
66
66
tentang Jangka Waktu
Pendaftaran
Pelaporan
Usaha,
dan
Kegiatan
Tata
Cara
Pendaftaran,
Pemberian,
dan
Penghapusan NPWP,
serta Pengukuhan dan
Pencabutan
Pengusaha
Kena
Pajak
9.
Angsuran
dan Selasa,
Penundaan
Seluruh
66
27 November 2012 Pegawai
Pembayaran Pajak
10.
11.
Pengelolaan
Kinerja Rabu,
Seluruh
Pegawai
28November 2012 Pegawai
Pentingnya Asuransi
Kamis,
Seluruh
20Desember 2012
Pegawai
66
66
Sumber : Sekretariat DJP KPP Pratama Batu
B. Gambaran Umum Responden
Gambaran umum tentang responden akan diuraikan melalui halhal yang berhubungan dengan kondisi umum responden, yaitu berdasarkan
jenis
99
kelamin, usia, pendidikan tertinggi, masa kerja, status marital, dan unit
kerja. Data tersebut diperoleh dari wawancara dan hasil penyebaran
kuesioner terhadap responden yaitu seluruh pegawai Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Batu. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 23 Agustus
2013 sampai
dengan
tanggal
6
September
2013.
Penyebaran
kuesioner dilakukan dengan memberikan kepada 66 responden
telah
diketahui
data-datanya
melalui
wawancara
dan
yang
kuesioner.
Karakteristik responden secara umum dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1.
Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian, jumlah responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
Jumah (Orang) Persentase (%)
1.
Laki-laki
42
64 %
2.
Perempuan
24
36 %
66
100 %
Total
Sumber : Data primer diolah, 2013
100
Gambar 4.3
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
36%
Laki-laki
Perempuan
64
%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa persentase
responden adalah laki-laki sebanyak 42 orang dan perempuan 24 orang.
Hal
ini
disebabkan
karena
kedudukan
seperti
account
representative, pelaksana, dan fungsional didominasi oleh pegawai lakilaki.
2.
Usia
Dari hasil penelitian, jumlah responden berdasarkan usia dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
No.
Usia
Jumah (Orang) Persentase (%)
1.
20-30 Tahun
20
30 %
2.
31-40 Tahun
21
32 %
3.
41-50 Tahun
17
26 %
4.
> 51 Tahun
8
12 %
66
100 %
Total
Sumber : Data primer diolah, 2013
Gambar 4.4
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Usia
USI
A
12
%
20-30 Tahun
30
%
26%
31-40 Tahun
41-50 Tahun
≥51 Tahun
32
%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan usia persentase pegawai KPP Pratama Batu usia 2030 tahun sebanyak 30 % (20 orang), usia 31-40 tahun sebanyak 32 %
(21 orang), usia 41-50 tahun sebanyak 26 % (7 orang), dan usia di atas
samadengan 51 tahun sebanyak 12 % (8 orang).
3.
Pendidikan Tertinggi
Dari
hasil
penelitian,
jumlah
responden
berdasarkan
pendidikan tertinggi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi
No.
Usia
Jumah (Orang) Persentase (%)
1.
SMA Sederajat
14
21 %
2.
D3
30
46 %
3.
S1
16
24 %
Sumber : Data primer diolah,
2013
4.
S2
Total
Sumber : Data primer diolah,
2013
6
9%
66
100 %
Gambar 4.5
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi
PENDIDIKAN TERTINGGI
9%
SMA Sederajat
21
%
24%
D3
S1
S2
46
%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan pendidikan tertinggi, jumlah persentase terbesar
dimiliki oleh responden dengan pendidikan tertinggi D3 sebanyak 46 %
(30 orang), S1 sebanyak 24 % (16 orang), SMA Sederajat 14 % (21
orang), dan S2 sebanyak 9 % (6 orang). Maksud dari pendidikan
tertinggi ini adalah pendidikan terakhir yang telah lulus dilakukan oleh
responden.
4.
Masa Kerja
Dari hasil penelitian,
jumlah responden berdasarkan masa
kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No.
Tabel 4.5
Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja
Jumah (Orang) Persentase (%)
1.
< 1 Tahun
0
0%
2.
2-10 Tahun
24
36 %
3.
11-20 Tahun
26
40 %
4.
> 21 Tahun
Total
16
24 %
66
100 %
Gambar 4.6
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja
MASA KERJA
36
0% % 40
%
≤ 1 Tahun
2-10 Tahun
11-20 Tahun
≥ 21 Tahun
16 %
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan masa kerja,
jumlah persentase dimiliki oleh
responden dengan masa kerja < 1 Tahun sebanyak 0 % (tidak ada),
2-10 Tahun sebanyak 36 % (24 orang), 11-20 Tahun sebanyak 40 %
(26 orang), dan
> 21 Tahun sebanyak 24 % (16 orang).
5.
Status Marital
Dari hasil penelitian, jumlah responden berdasarkan status marital
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.6
Jumlah Responden Berdasarkan Status Marital
No.
1.
Status Marital
Menikah
Sumber : Data primer diolah,
2013
Jumah (Orang) Persentase (%)
53
80 %
2.
Belum Menikah
Total
Sumber : Data primer diolah,
2013
13
20 %
66
100 %
Gambar 4.7
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Status Marital
STATUS MARITAL
20%
Menikah
Belum Menikah
80
%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan status marital, jumlah persentase responden yang
menikah adalah sebanyak 80 % (53 orang) dan yang belum menikah
sebanyak 20 % (13 orang). Yang dimaksud status marital disini adalah
status Pernikahan.
6.
Unit Kerja
Dari hasil penelitian, jumlah responden berdasarkan unit kerja
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.7
Jumlah Responden Berdasarkan Unit Kerja
Unit Kerja
Jumah (Orang) Persentase (%)
No.
1.
Kepala Kantor
1
1%
2.
Kepala Seksi
8
13 %
3.
Account Representative (AR)
17
26 %
4.
Pelaksana
29
44 %
5.
Juru Sita
2
3%
6.
Operator Console (OC)
2
3%
7.
Bendaharawan
1
1%
8.
Fungsional
6
9%
Total
66
100 %
105
Gambar 4.8
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Unit Kerja
UNIT KERJA
1%
Kepala
Kantor
1%
Kepala
3
%
Seksi AR
3%
9%
13
%
Pelaksa
na Juru
Sita OC
26
%
Bendaharawan
Fungsional
44%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan unit kerja, jumlah persentase dimiliki oleh responden
dengan unit sebagai kepala kantor sebanyak 1 % (1 orang), kepala seksi
sebanyak 13 % (8 orang), account representative (AR) sebanyak 26
% (17 orang), pelaksana 44 % (29 orang), operator console (OC)
sebanyak
3 % (2 orang), bendahara sebanyak 1 % (1 orang), dan
fungsional sebanyak 9 % (6 orang).
C. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian
Distribusi
frekuensi
adalah
untuk
penyebaran jawaban responden dari kuesioner
mengetahui
tentang
yang disebarkan pada
pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu, berdasarkan indicator dan
item-item pernyataan dari sub variable pendidikan dan pelatihan, lingkungan
kerja non fisik dan kinerja, dengan keterangan sangat setuju, setuju,
cukup setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Keterangan lebih
lanjut akan diperjelas dengan hasil kuesioner yang sudah di dapat sebagai
berikut :
106
1.
Sub Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1)
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Sub Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1)
Item
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
STS
F
%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
TS
F
0
0
0
0
0
0
2
2
2
%
0
0
0
0
0
0
3,0
3,0
3,0
Skor Jawaban
N
S
F
%
F
%
9 13,6 36 54,5
9 13,6 40 60,6
10 15,1 43 65,2
14 21,2 45 68,2
18 27,3 41 62,1
20 30,3 40 60,6
22 33,4 41 62,1
21 31,8 42 63,7
32 48,5 28 42,5
SS
F
21
17
13
7
7
6
1
1
4
%
31,9
25,8
19,7
10,6
10,6
9,1
1,5
1,5
6,0
Sumber : Data primer diolah, 2013
Keterangan :
X1.1 = Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
materi
pendidikan dan pelatihan yang diberikan sudah lengkap dan tepat
sesuai bidang masing-masing.
X1.2 =
Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan memperkuat
pembelajaran dalam menjalankan tugas.
X1.3 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pelatihan
yang diberikan tersusun secara sistematis.
X1.4 =
Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
metode pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang ditetapkan
sudah tepat.
X1.5 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa metode
yang diberikan mudah dimengerti.
107
X1.6 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pegawai
memiliki perubahan lebih baik dalam melaksanakan tugas.
X1.7 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pegawai dengan
mudah menyelesaikan tugasnya dengan baik.
X1.8 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pendidikan
dan pelatihan bermanfaat dalam menambah pengetahuan dalam
menjalankan tugas.
X1.9 =
Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
memahami isi/materi pendidikan dan pelatihan dengan baik.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan, terdapat 4
(empat) kriteria jawaban terhadap 9 (sembilan) item pernyataan dari
variabel pendidikan dan pelatihan. Data yang diperoleh sebagai berikut :
1) Pernyataan responden bahwa materi pendidikan dan pelatihan
yang diberikan sudah lengkap dan tepat sesuai bidang masing-masing.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 9 orang
menyatakan netral, 36 orang menyatakan setuju, dan 21
orang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan sudah lengkap
dan tepat sesuai bidang masing-masing.
2) Pernyataan responden bahwa materi pendidikan dan pelatihan
yang diberikan memperkuat pembelajaran dalam menjalankan tugas.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 9 orang
menyatakan netral, 40 orang menyatakan setuju, dan 17
orang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
materi
108
pendidikan
dan
pelatihan
yang
diberikan
memperkuat
pembelajaran dalam menjalankan tugas.
3) Pernyataan responden bahwa pelatihan yang diberikan tersusun
secara sistematis.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 10 orang
menyatakan netral, 43 orang menyatakan setuju, dan 13 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa bahwa pelatihan
yang diberikan tersusun secara sistematis.
4) Pernyataan responden bahwa metode pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan yang ditetapkan sudah tepat.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 14 orang
menyatakan netral, 45 orang menyatakan setuju, dan 7 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa bahwa metode
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang ditetapkan sudah tepat.
5) Pernyataan responden
bahwa
metode yang
diberikan
mudah dimengerti.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 18 orang
menyatakan netral, 41 orang menyatakan setuju, dan 7 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa bahwa metode
yang diberikan mudah dimengerti.
6) Pernyataan responden bahwa pegawai memiliki perubahan lebih
baik dalam melaksanakan tugas.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 20 orang
menyatakan
orang
netral,
40
orang
menyatakan
setuju,
dan
6
109
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa pegawai
memiliki perubahan lebih baik dalam melaksanakan tugas.
7) Pernyataan responden bahwa pegawai dengan mudah
menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 22 orang menyatakan netral, 41 orang
menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pegawai dengan mudah menyelesaikan tugasnya
dengan baik.
8) Pernyataan responden bahwa pendidikan dan pelatihan
bermanfaat dalam menambah pengetahuan dalam menjalankan tugas.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 21 orang menyatakan netral, 42 orang
menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pendidikan dan pelatihan bermanfaat dalam
menambah pengetahuan dalam menjalankan tugas.
9) Pernyataan responden bahwa bahwa memahami isi/materi
pendidikan dan pelatihan dengan baik.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 32 orang menyatakan netral, 28 orang
menyatakan setuju, dan 4 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa isi/materi pendidikan dan pelatihan dengan baik.
110
2.
Sub Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Sub Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Item
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
STS
F
%
0
0
0
0
1
1,5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Skor Jawaban
TS
N
S
F
%
F
%
F
%
5
7,6 18 27,3 33
50
6
9,0 23 34,9 25 37,9
4
6,0 19 28,8 37 56,1
12 18,2 27 41,0 23 34,8
7 10,6 17 25,8 35 53,0
9 13,6 19 28,8 31 47,0
6
9,0 26 39,4 27 41,0
2
3,0 10 15,1 30 45,5
2
3,0 14 21,2 23 34,8
SS
F
10
12
5
4
7
7
7
24
27
%
15,1
18,2
7,6
6,0
10,6
10,6
10,6
36,4
41,0
Sumber : Data primer diolah, 2013
Keterangan :
X2.1 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pengawasan
dilakukan
secara
kontinyu
dengan
menggunakan
sistem
pengawasan yang ketat.
X2.2 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa ada rasa aman
dari para karyawan, baik di dalam maupun di luar kantor.
X2.3 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa
suasana
kerja yang dapat memberikan dorongan dan semangat kerja yang
tinggi.
X2.4 = Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
terjalin
hubungan yang sehat antar pegawai dalam ruangan.
X2.5 = Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
sistem
pemberian imbalan (baik gaji, bonus, uang lembur, dll) yang
menarik.
111
X2.6 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pemberian
imbalan telah dilakukan secara adil.
X2.7 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa perlakuan
dengan baik, manusiawi, tidak disamakan dengan robot atau
mesin, kesempatan untuk mengembangkan karier semaksimal
mungkin
sesuai
dengan
batas
kemampuan
masing-masing
karyawan.
X2.8 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa hubungan
berlangsung
secara serasi,
lebih
bersifat
informal, penuh
kekeluargaan.
X2.9 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa para karyawan
mendapat perlakuan secara adil dan objektif.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan, terdapat 5
(lima) kriteria jawaban terhadap 9 (sembilan) item pernyataan dari
variabel lingkungan kerja non fisik. Data yang diperoleh sebagai berikut :
1)
Pernyataan responden bahwa pengawasan dilakukan secara kontinyu
dengan menggunakan sistem pengawasan yang ketat.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 5 orang
menyatakan tidak setuju, 18 orang menyatakan netral, 33 orang
menyatakan setuju, dan 10 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pengawasan dilakukan secara kontinyu dengan
menggunakan sistem pengawasan yang ketat.
2)
Pernyataan responden bahwa ada rasa aman dari para karyawan,
baik di dalam maupun di luar kantor.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 6 orang
menyatakan tidak
orang
setuju,
23
orang
menyatakan netral,
25
112
menyatakan setuju, dan 12 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa ada rasa aman dari para karyawan, baik di dalam
maupun di luar kantor.
3)
Pernyataan responden bahwa suasana kerja dapat
memberikan dorongan dan semangat kerja yang tinggi.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 1 orang
menyatakan sangat tidak setuju, 4 orang menyatakan tidak setuju, 19
orang menyatakan netral, 37 orang menyatakan setuju, dan 5 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa suasana kerja
dapat memberikan dorongan dan semangat kerja yang tinggi.
4)
Pernyataan responden bahwa terjalin hubungan yang sehat
antar pegawai dalam ruangan.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 12 orang
menyatakan tidak setuju, 27 orang menyatakan netral, 23 orang
menyatakan setuju, dan 4 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa terjalin hubungan yang sehat antar pegawai dalam
ruangan.
5)
Pernyataan responden bahwa sistem pemberian imbalan (baik
gaji maupun perangsang lain) yang menarik.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 7 orang
menyatakan tidak setuju, 17 orang menyatakan netral, 35 orang
menyatakan setuju, dan 7 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa sistem pemberian imbalan (baik gaji, bonus, uang
lembur, dll) yang menarik.
113
6)
Pernyataan
responden
bahwa
pemberian
imbalan
telah
dilakukan secara adil.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 9 orang
menyatakan tidak setuju, 19 orang menyatakan netral, 31 orang
menyatakan setuju, dan 7 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pemberian imbalan telah dilakukan secara adil.
7)
Pernyataan
responden
bahwa
perlakuan
dengan
baik,
manusiawi, tidak disamakan dengan robot atau mesin, kesempatan
untuk mengembangkan karier semaksimal mungkin sesuai dengan
batas kemampuan masing-masing karyawan.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 6 orang
menyatakan tidak setuju, 26 orang menyatakan netral, 27 orang
menyatakan setuju, dan 7 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa perlakuan dengan baik, manusiawi, tidak
disamakan
dengan
robot
atau
mesin,
kesempatan
untuk
mengembangkan karier semaksimal mungkin sesuai dengan batas
kemampuan masing-masing karyawan.
8)
Pernyataan
responden
bahwa
hubungan
berlangsung
secara
serasi, lebih bersifat informal, penuh kekeluargaan.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 10 orang menyatakan netral, 30 orang
menyatakan setuju, dan 24 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa hubungan berlangsung secara serasi, lebih bersifat
informal, penuh kekeluargaan.
114
9)
Pernyataan responden bahwa para karyawan mendapat
perlakuan secara adil dan objektif.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 14 orang menyatakan netral, 23 orang
menyatakan setuju, dan 27 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa para karyawan mendapat perlakuan secara adil dan
objektif.
3.
Sub Variabel Kinerja (Y)
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Sub Variabel Kinerja (Y)
Item
STS
F
%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Y.1
Y.2
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Y.9
Y.10
TS
F
1
0
0
0
2
0
0
1
2
2
%
1,5
0
0
0
3,0
0
0
1,5
3,0
3,0
Skor Jawaban
N
S
F
%
F
%
18 27,3 34 51,5
25 37.9 33
50
15 22,8 45 68,2
22 33,4 40 60,6
15 22,8 46 69,7
16 24,2 50 75,8
17 25,8 36 54,5
16 24,2 42 63,7
17 25,8 44 66,7
16 24,2 45 68,2
SS
F
13
8
6
4
3
0
13
7
3
3
%
19,7
12,1
9,0
6,0
4,5
0
19,7
10,6
4,5
4,5
Sumber : Data primer diolah, 2013
Keterangan :
Y1 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pekerjaan
yang dilakukan selalu sesuai dengan standart kerja.
115
Y2 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pekerjaan yang
dilakukan selalu tepat waktu.
Y3 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pekerjaan yang
dilakukan selalu akurat.
Y4 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa target kerja
yang telah ditetapkan selalu berhasil dicapai.
Y5 = Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
dapat
menyelesaikan pekerjaan walaupun kadang-kadang mendapat
tugas tambahan baru secara mendadak.
Y6 =
Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
mampu memahami tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan.
Y7 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa memiliki
pengetahuan
dan
mampu
menyelesaikan
pekerjaan
yang
ditugaskan atasan.
Y8 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pegawai mampu
bekerja dengan rekan kerja.
Y9 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pegawai selalu
bersikap positif terhadap setiap pekerjaan tim.
Y10 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pegawai
bersedia membantu anggota tim kerja dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan, terdapat 4
(empat) kriteria jawaban terhadap 10 (sepuluh) item pernyataan dari
variabel kinerja. Data yang diperoleh sebagai berikut :
116
1)
Pernyataan responden bahwa pekerjaan yang dilakukan selalu
sesuai dengan standart kerja.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 1 orang
menyatakan tidak setuju, 18 orang menyatakan netral, 34 orang
menyatakan setuju, dan 13 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pekerjaan yang dilakukan selalu sesuai dengan
standart kerja.
2)
Pernyataan responden bahwa pekerjaan yang dilakukan selalu
tepat waktu.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 25 orang
menyatakan netral, 33 orang menyatakan setuju, dan 8 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa pekerjaan yang
dilakukan selalu tepat waktu.
3)
Pernyataan responden bahwa pekerjaan yang dilakukan selalu akurat.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 15 orang
menyatakan netral, 45 orang menyatakan setuju, dan 6 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa pekerjaan yang
dilakukan selalu akurat.
4)
Pernyataan responden bahwa target kerja yang telah ditetapkan
selalu berhasil dicapai.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 22 orang
menyatakan netral, 40 orang menyatakan setuju, dan 4 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa target
kerja yang telah ditetapkan selalu berhasil dicapai.
117
5)
Pernyataan
responden
bahwa
dapat
menyelesaikan
pekerjaan walaupun kadang-kadang mendapat tugas tambahan baru
secara mendadak.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 15 orang menyatakan netral, 46 orang
menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa dapat menyelesaikan pekerjaan walaupun kadangkadang mendapat tugas tambahan baru secara mendadak.
6)
Pernyataan responden
bahwa
mampu
memahami tugas-tugas
yang berkaitan dengan pekerjaan.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 16 orang
menyatakan setuju dan 50 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa mampu memahami tugas-tugas yang berkaitan
dengan pekerjaan.
7)
Pernyataan responden bahwa memiliki pengetahuan dan mampu
menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan atasan.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 17 orang
menyatakan netral, 36 orang menyatakan setuju, dan 13 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa memiliki
pengetahuan dan mampu menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan
atasan.
8)
Pernyataan responden bahwa pegawai mampu bekerja dengan
rekan kerja.
118
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 1 orang
menyatakan tidak setuju, 16 orang menyatakan netral, 42 orang
menyatakan setuju, dan 7 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pegawai mampu bekerja dengan rekan kerja.
9)
Pernyataan responden bahwa pegawai selalu bersikap positif
terhadap setiap pekerjaan tim.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 17 orang menyatakan netral, 44 orang
menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pegawai selalu bersikap positif terhadap setiap
pekerjaan tim.
10) Pernyataan responden bahwa pegawai bersedia membantu
anggota tim kerja dalam menyelesaikan pekerjaan.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 16 orang menyatakan netral, 45 orang
menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pegawai bersedia membantu anggota tim kerja
dalam menyelesaikan pekerjaan.
A. Pembahasan
1.
Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahan suatu instrument (Arikunto, 2002). Dari
hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa item pernyataan yang
ada di
119
dalam variabel pendidikan dan pelatihan, lingkungan kerja non
fisik, dan kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu dinyatakan
valid. Hal
itu
dapat
dilihat
dengan
menggunakan
tingkat
signifikan α =
0.05% dan nilai sig.1-tailed = 0.000. Karena nilai sig.1-tailed < α,
maka item pernyataan dinyatakan valid. Apabila probabilitas
signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0.05 maka dinyatakan
valid dan sebaliknya bila lebih besar dari 0.05 maka dinyatakan
tidak valid. Hasil validitas dapat dilihat melalui keseluruhan
variabel penelitian rhitung > rtabel, dengan tingkat signifikan α = 0.05
dan n = 66 diperoleh
rtabel = 0.239. Dari Tabel 4.11 di bawah
ini diketahui bahwa nilai signifikansinya < 0.05 dan dapat
diketahui r hasil tiap- tiap item > 0.239 berdasarkan hasil tersebut
dapat dikatakan bahwa instrument yang digunakan valid sebagai
instrument dalam penelitian atau pernyataa-pernyataan yang
diajukan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.
Lihat Tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Instrument
No.
1
Variabel
Pendidikan
dan
Pelatihan
(X1)
Item
rhitung
rtabel
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
0.695
0.700
0.676
0.691
0.685
0.754
0.752
0.675
0.623
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
Sig.1tailed
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Tarif
Sig.α
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
120
2
3
Lingkungan
Kerja Non
Fisik
(X2)
Kinerja
(Y)
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
Y1
Y2
Y.3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y9
Y10
0.759
0.764
0.803
0.681
0.686
0.721
0.693
0.692
0.675
0.689
0.593
0.663
0.648
0.689
0.629
0.577
0.601
0.613
0.591
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer diolah, 2013
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari
sebuah skor atau skala pengukuran. Uji reliabilitasndimaksudkan
untuk menunjukkan tentang sifat suatu alat ukur apakah cukup
akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang diinginkan.
Dengan ketentuan jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0.60, maka item
pernyataan dinyatakan reliabel. Dari hasil perhitungan reliabilias
item pernyataan yang ada di dalam variabel pendidikan dan
pelatihan, lingkungan kerja non fisik, dan kinerja pegawai Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu hasilnya nilai Cronbach Alpha ≥
0.60 yang berarti semua item pernyataan yang ada dalam masingmasing
121
variabel dinyatakan reliabel sehingga dapat digunakan untuk
analisis berikutnya. Lihat pada Tabel 4.12 berikut ini :
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrument
No.
Variabel
Item
1
Pendidikan dan
Pelatihan
(X1)
Lingkungan
Kerja Non Fisik
(X2)
Kinerja
(Y)
2
3
Keterangan
9
Nilai
Cronbach
Alpha
0.871
9
0.883
Reliabel
10
0.826
Reliabel
Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2013
2.
Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah distribusi
data normal atau tidak, dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan
Hasil pengolahan
menunjukkan
berikut :
distribusi komulatif dari distribusi
dengan
menggunakan
SPSS
normal.
yang
garis dari normal probability plot adalah sebagai
122
Gambar 4.9
Grafik Normal P.P Plot Of Regression
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kinerja
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : Data primer diolah, 2013
Dengan melihat grafik normal probability plot dapat
diketahui bahwa grafik tersebut terlihat titik-titik menyebar disekitar
garis
diagonal
serta
penyebarannya
mengikuti
arah
garis
diagonal. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Ghozali
(2006:77) bahwa jika distribusi data adalah normal, maka garis
yang menggambarkan
123
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Oleh karena
itu, grafik di atas menunjukkan bahwa model regresi pada
penelitian ini layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
Nilai Residual berdistribusi normal merupakan suatu kurva
berbentuk lonceng (bell-shaped curve) yang kedua sisinya melebar
sampai tidak terhingga. Hasil pengolahan dengan menggunakan
SPSS yang menunjukkan bahwa nilai residual berdistribusi normal
dengan ditunjukkan kurva berbentuk
lonceng (bell-shaped curve)
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.10
Histogram Normalitas
Histogram
Dependent Variable: Kinerja
12
Frequency
10
8
6
4
2
0
-4
-2
0
2
Regression Standardized Residual
Sumber : Data primer diolah, 2013
4
Mean = -9.53E-16
Std. Dev. = 0.984
N = 66
124
Selain
dengan
menggunakan
histogram regression
residual yang sudah distandarkan serta menggunakan analisis
kolmogorov- smirnov. Kurva ini residual terstandarisasi dikatakan
menyebar dengan normal apabila nilai asymp.sig. > α (0.05).
Perhitungan yang terdapat pada Tabel 4.11 di bawah dapat
digunakan untuk membuktikan label normal pada model yang
digunakan. Tampak hasil Kolmogorov-Smirnov Test (0.843 > 0.05)
menunjukkan label yang normal pada model yang digunakan,
seperti terlihat pada Tabel
4.13 di bawah ini :
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas
Variabel
Pendidikan dan Pelatihan (X1) dan
Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Kinerja (Y)
KolmogorovSmirnov Test
Asymp. Sig. (2tailed)
0.615
0.843
Sumber : Data primer diolah, 2013
b. Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi
diantara variabel bebasnya. Jika pada model persamaan regresi
mengandung gejala multikolinearitas, berarti terjadi korelasi
(mendekati sempurna) antara variabel bebas. Untuk mengetahui ada
tidaknya multikolinearitas antar variabel, salah satu caranya adalah
dengan melihat dari nilai variance inflation factor (VIF) dari
masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Bila
nilai VIF <
10 maka tidak terjadi multikolinearitas dan bila nilai VIF > 10 maka
125
terjadi multikolinearitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 4.14 berikut ini :
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Tolerance
VIF
Pendidikan dan Pelatihan
0.761
1.315
Lingkungan Kerja Non Fisik
0.761
1.315
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan output pada coefficiens model dikatakan bahwa
model regresi dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya gejala
multikolinearitas, karena VIF < 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas.
Adanya heteroskesdastisitas berarti ada varian variabel dalam
model yang tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi gejala
heteroskedastisitas, ada atau tidaknya pola yang terjadi pada nilai
residu pada model, metode yang digunakan menggunakan metode
park gleyser. Dengan metode ini gejala heteroskedastisitas akan
ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing-masing variabel
independen terhadap nilai absolute residunya (e), jika nilai
probabilitasnya > nilai alpha-nya (0.05) maka dapat dipastikan
model ini tidak mengandung heteroskedastisitas atau t hitung ≤
ttabel pada alpha 0.05. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table
4.15 berikut ini :
126
Tabel 4.15
Hasil Uji Heteroskedatisitas
Variabel
Sig.
Pendidikan dan Pelatihan (X1)
Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
0.232
0.287
Nilai
Kritis
0.05
0.05
Keterangan
Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer diolah, 2013
Dari hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan rang
spearman terlihat bahwa nilai probabilitas > 0.05. Hal ini terlihat
bahwa nilai probabilitas > 0.05. Hal ini berarti model yang
diestimasi bebas dari heteroskedastisitas.
3.
Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda ditujukan untuk memproduksi
seberapa jauh pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel
terikat.
Tabel 4.16
Koefisien Regresi, Uji t, Uji F, dan R
Variabel
Konstanta (a)
Pendidikan dan Pelatihan
Lingkungan Kerja Non Fisik
B
10.978
0.559
0.229
2
t
4.003
6.368
3.611
F = 50.028
e = 2.387
2
R = 0.614
Sumber : Data primer diolah, 2013
Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Maka dari Tabel 4.16 diperoleh hasil sebagai berikut :
Kinerja = 10.978 + 0.559X1 + 0.229X2 + 2.387
Dari persamaan regresi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Sig
0.000
0.000
0.001
127
a.
Konstanta (a) = 10.978
artinya kinerja pegawai
Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu akan bernilai sebesar 10.978 jika
variabel pendidikan dan pelatihan (X1) dan lingkungan kerja non
fisik (X2) tidak ikut mempengaruhi kinerja pegawai Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu. Atau dengan kata lain jika
semua
variabel independen
bernilai
nol,
maka
kinerja
pegawai akan bernilai
10.978.
b.
Koefisien regresi X1
=
0.559
artinya setiap
peningkatan
(penambahan) 1% variabel pendidikan dan pelatihan (X1) akan
meningkatkan kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu (Y) sebesar 55,9%. Dengan asumsi variabel lingkungan kerja
non fisik (X2) konstan. Jika variabel pendidikan dan pelatihan (X1)
kecenderungan
meningkat,
maka
kinerja
pegawai
Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu akan meningkat. Jika variabel
pendidikan dan pelatihan (X1) kecenderungan menurun, maka
kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu juga akan
menurun.
c.
Koefisien regresi X2 = 0.229 artinya setiap peningkatan
(penambahan) 1% variabel lingkungan kerja non fisik (X 2) akan
meningkatan kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu (Y) sebesar 22,9%. Dengan asumsi variabel pendidikan dan
pelatihan (X1) konstan. Jika variabel lingkungan kerja non
fisik
128
(X2) ada kecenderungan meningkat, maka kinerja pegawai Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu akan meningkat. Jika variabel
lingkungan kerja non fisik (X2) ada kecenderungan menurun,
maka kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu juga
akan menurun.
d.
Error term (e) = 2.387, yaitu tingkat kesalahan yang mana
variabel lain yang ikut mempengaruhi kinerja pegawai Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu sebesar 2.387. Variabel lain yang
dimaksudkan adalah variabel lain yang belum dibahas dalam
penelitian ini.
e.
2
R (R Square) = 0.614, artinya bahwa sumbangan efektif variabel
pendidikan dan pelatihan (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2)
terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu (Y) sebesar 61,4%, sedangkan untuk sisanya sebesar 38,6%
dipengaruhi oleh variabel lain selain pendidikan dan pelatihan
serta lingkungan kerja non fisik.
Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bagaimana pengaruh sub
variabel pendidikan dan pelatihan (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2)
terhadap variabel kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu (Y).
Sedangkan
error
term
termasuk
dalam
variabel
lain
yang
juga
mempengaruhi kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu (Y),
namun belum ikut dibahas tau disinggung kepastiannya dalam penelitian sebagai
pengaruh kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu.
129
4.
Uji Hipotesis
a. Hipotesis Pertama (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikan dari pengaruh
variabel-variabel bebas, yaitu pendidikan dan pelatihan (X1) dan
lingkungan kerja non fisik (X2) secara parsial terhadap kinerja
pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu (Y). Pengujian uji t
yang dilakukan menggunakan tingkat signifikansi α = 0.05, dengan
jumlah sampel (n) = 66 orang dan jumlah variabel bebas (k) = 2,
sehingga degree of freedom (df) yang dihasilkan adalah df = n – k –1
= 66 – 2 – 1 = 63. Hasil t tabel yang diperoleh adalah ± 1.669.
Ketentuan yang digunakan adalah :
-
Jika (-) t tabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima atau tidak
berpengaruh signifikan/tidak berpengaruh secara nyata.
-
Jika t hitung < (-) ttabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak atau
berpengaruh signifikan/berpengaruh secara nyata.
Dengan menggunakan pengolahan data pada Tabel 4.16
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1)
Nilai thitung pendidikan dan pelatihan adalah 6.368 > t tabel
1.669 atau tingkat signifikan t adalah 0.000 > tingkat signifikan α
= 0.05, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga
dapat disimpulkan pengaruh variabel pendidikan dan
pelatihan (X 1)
130
terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu
(Y) adalah signifikan atau berpengaruh secara
nyata. b. Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Nilai thitung lingkungan kerja non fisik adalah 3.611 > t tabel
1.669 atau tingkat signifikan t adalah 0.000 < tingkat signifikan
signifikan α = 0.05, yang berarti Ho ditolak dan Ha di
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu secara resmi didirikan
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak,
Kantor
Pelayanan Pajak
Bumi dan
Bangunan,
Kantor
Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, dan Kantor Penyuluhan dan
Pengamatan Potensi Perpajakan. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu
merupakan pecahan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang telah
terlebih dahulu terbentuk yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Malang. Pemecahan Kantor Pelayanan Pajak Pratama tersebut bertujuan
untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak serta
penggalian potensi dalam rangka meningkatkan penerimaan negara dari
sektor perpajakan.
Pada awal berdiri Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu beralamat
di Jl. Diponegoro No. 8 Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu
dengan status sewa gedung. Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu ini berada di pusat Kota Batu, secara geografis letak tersebut
sangat strategis karena berada di tengah-tengah wilayah kerja Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu yang meliputi Kota Batu, Kabupaten
86
Malang bagian Barat, Kabupaten Malang bagian Utara, dan Kabupaten
Malang bagian Selatan sehingga mudah dijangkau oleh wajib pajak.
Sejak tanggal 2 Januari 2005 Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu telah menempati gedung baru bersama Kanwil DJP Jatim III
di Jl. Letjen S. Parman No. 100 Malang dengan status gedung sendiri.
Kantor Pelayanan Pajak Batu terbentuk berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 443/KMK.01/2001 tanggal
23
Juli 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi
dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, dan Kantor
Penyuluhan
dan
Pengamatan
Potensi
Perpajakan.
Dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : KMK.23/
KM.1/UP.11/2002 tanggal 23 Januari 2002 tentang Mutasi dan
Pengukuhan para pejabat Eselon III di lingkungan Direktorat Jenderal
Pajak Departemen Keuangan, untuk pertama kalinya ditunjuk Drs.
Cepi D Sutman (NIP. 060044275) selaku Kepala Kantor Pelayanan
Pajak Batu yang kemudian terhitung mulai tanggal 1 Desember 2002
memasuki masa purna bakti. Kemudian beliau digantikan oleh Drs. Y.
Tandililing S. MM sebagai kepala kantor kedua KPP Pratama Batu
untuk masa bakti 2002-2007. Sedangkan untuk saat ini Kepala KPP
Pratama Batu dijabat oleh Lidia Kuntjahjaningtyas.
87
2. Logo Perusahaan
Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Gambar 4.1
Arti dari lambang tersebut adalah:
a.
Keterangan Umum
Motto : Nagara Dana Rakca
Bentuk : Segilima dengan ukuran 5cm dan tinggi 7 cm
Tata warna : Biru kehitam-hitaman, kuning emas, putih, dan
hijau b.
1.
Makna
Padi sebanyak 17 bulir berwarna kuning emas dan kapas
sebanyak 8 butir dengan susunan 4 buah berlengkung 4 dan 4
buah berlengkung 5, dan berwarna putih dengan kelopak
berwana hijau. Keduanya melambangkan cita-cita Indonesia
sekaligus diberi arti tanggal lahirnya negara Republik
Indonesia.
2.
Sayap
berwarna
kuning
emas
ketangkasan dalam menjalankan tugas.
melambangkan
88
3. Gada berwarna kuning emas melambangkan daya upaya
menghimpun, mengarahkan, dan mengamankan keuangan
negara.
4. Ruangan
segilima
melambangkan
berwarna
dasar
negara
biru
Republik
kehitam-hitaman
Indonesia
yaitu
Pancasila.
c. Arti Keseluruhan
Makna dari keseluruhan lambang tersebut sesuai dengan
motto “Nagara Dana Rakca” adalah ungkapan suatu daya yang
mempersatukan dengan menyerasikan dalam gerak kerja untuk
melaksanakan tugas Departemen Keuangan.
3. Tugas dan Fungsi
Tugas KPP Pratama Batu secara umum melaksanakan pelayanan,
pengawasan administrasi,
dan pemeriksaan sederhana terhadap
Wajib Pajak di Bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak
Tidak Langsung Lainnya (PTLL), dan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu dalam melaksanakan
tugasnya, menyelenggarakan fungsi :
(1)
Pengumpulan
dan
pengolahan
data,
penyajian
informasi
perpajakan, pengamatan potensi perpajakan, ekstensifikasi Wajib
Pajak, dan intensifikasi penerimaan pajak.
(2)
Penelitian dan penatausahaan SPT Tahunan, SPT Masa,
SPPT, SPOP dan LSPOP serta berkas wajib pajak lainnya.
89
(3)
Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan 9PPh0, PPN,
PPnBM, PTLL, PBB.
(4)
Penatausahaan piutang pajak dan penerimaan pajak.
(5)
Pemeriksaan pajak dan penerapan sanksi
perpajakan. (6)
(7)
4.
Pelaksanaan administrasi KPP lainnya.
Wilayah kerja dan organisasi.
Deskripsi Jabatan dan Struktur Organisasi
Sesuai dengan Pasal 30 Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
443/KMK.01/2001 tentang organisasi dan tata kerja kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, serta
Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan.
a. Deskripsi Jabatan
Deskripsi jabatan yang dilaksanakan oleh pegawai Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Batu antara lain
:
(1) Kepala Kantor Pelayanan Pajak
(a)
Menetapkan
rencana
pengamanan
penerimaan
pajak
berdasarkan potensi pajak, perkembangan kegiatan ekonomi,
keuangan serta realisasi penerimaan pajak tahun lalu.
(b) Menetapkan rencana pencarian data strategis dan potensial dalam
rangka intensifikasi/ekstensifikasi perpajakan.
(c) Menetapkan STP, SKPKB, SKPLB, SKPN, SKKPP, Pbk, SKB,
SPMKP, SPMIB, SPPT, DHKP, DHR, SKP PBB, SKKP PBB,
90
STP PBB, STTS, SKBKB, SKBKBT, STB, SKBLB, SKBN,
serta produk hukum lainnya.
(d) Menetapkan penyusunan monografi perpajakan.
(e) Menjamin terlaksananya pemantauan laporan dan pembayaran
masa dan tahunan PPh, dan pembayaran masa PPN/PPnBM, serta
pembayaran PBB untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib
Pajak serta mengendalikan/melaksanakan Pemeriksaan Pajak.
(2) Sub Bagian Umum
(a)
Melaksanakan pengurusan surat masuk KPP yang bukan dari
wajib pajak.
(b)
Melaksanakan pengurusan surat keluar dari lingkungan
KPP. (c)
Membimbing pelaksanaan tugas tata usaha
kepegawaian.
(d)
Melaksanakan pembuatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) dan data kebutuhan dari Sub bagian Umum dan Seksiseksi di lingkungan KPP.
(3)
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
(a) Menyusun estimasi penerimaan pajak berdasarkan potensi
pajak. (b) Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data.
(c) Melaksanakan pelayanan peminjaman data dan penyaluran
informasi dalam ragka pemanfaatan data perpajakan.
(4)
Seksi Pelayanan
(a)
Melaksanakan
penerimaan
dan
penatausahaan
permohona dari wajib pajak dan surat lainnya.
surat-surat
91
(b)
Melaksanakan penyelesaian registrasi wajib pajak, objek
pajak dan atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP).
(c)
Melaksanakan penerbitan STP, SKPKB, SKPLB, SKPN,
SKKPP, Pbk, SKB, SPMKP, SPMIB, SPPT, DHKP, DHR, SKP
PBB, SKKP PBB, STP PBB, STTS, SKBKB, SKBKBT, STB,
SKBLB, SKBN, serta produk hukum lainnya.
(5) Seksi Penagihan
(a) Menyusun penyesuaian rencana kerja tahunan Seksi Penagihan.
(b) Pemindahbukuan dalam rangka pengawasan tunggakan dan
pelunasan pajak.
(c) Menyusun
konsep
Surat
Keputusan
Angsuran/Penundaan
Pembayaran Pajak dalam rangka memberikan pelayanan kepada
wajib pajak.
(6)
Seksi Pemeriksaan
(a)
Melakukan
penyesuaian
rencana
pemeriksaan
pajak
agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar.
(b)
Menyusun
Daftar
Nominatif dan/atau
Lembar
Penugasan
Pemeriksaan wajib pajak yang akan diperiksa.
(c)
Melakukan pengawasan pelaksanaan jadwal pemeriksaan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan.
(7) Seksi Waskon
(a)
Meneliti estimasi penerimaan pajak
berdasarkan potensi
pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan.
92
(b)
Meneliti pengawasan kepatuhan formal wajib pajak serta
penelitian dan analisa kepatuhan material wajib pajak atas
pemenuhan kewajiban perpajakannya.
(c)
Menetapkan pembuatan/pemutakhiran profil wajib pajak serta
usul rencana kunjungan kerja ke lokasi wajib pajak dalam ragka
pengawasan dan pemutakhiran dan wajib pajak.
(8)
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
(a)
Menyusun konsep rencana kerja pendataan (pembentukan
dan/atau pemeliharaan basis data) obyek dan subyek pajak.
(b)
Melaksanakan pendataan dan menatausahakan hasil pendataan
(pembentukan dan/atau pemeliharaan basis data) obyek dan
subyek pajak.
(c)
Menyusun
konsep
surat
teguran
dan
surat
pengembalian SPOP.
b.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi KPP Pratama Batu terdiri
atas : (1)
(2)
Sub Bagian Umum
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
(PDI) (3)
Seksi Pelayanan
(4)
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
(5)
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
(6)
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
(7)
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
(8)
Seksi Penagihan
(9)
Seksi Pemeriksaan
(10) Kelompok Jabatan Fungsional
penundaan
3
KPDJP
KANWIL DJP JATIM
III
KPP PRATAMA
BATU
PEG.
FUNGSIO
NAL
SUB BAG.
UMUM
SEKSI
PENGOLAHAN
DATA DAN
INFORMASI
SEKSI
PELAYANAN
SEKSI
PENAGI
HAN
JURU
SITA
PELAKSA
NA
SEKSI
PEMERIKSA
AN
SEKSI
PENGAWASAN
DAN KONSULTASI
I
SEKSI
PENGAWASAN
DAN KONSULTASI
II
SEKSI
PENGAWASAN
DAN KONSULTASI
III
ACCOUNT
REPRESE
N TATIVE
ACCOUNT
REPRESE
N TATIVE
ACCOUNT
REPRESE
N TATIVE
PELAKS
A NA
PELAKS
A NA
PELAKS
A NA
SEKSI
EKSTENSIFIKASI
PERPAJAKAN
PEMERIK
SA
PAJAK
PELAKSA
NA
PENILAI
PBB
PELAKS
A NA
PEMERIKS
A PAJAK
PELAKSAN
A
LANJUTAN
PEMERIKS
A PAJAK
MUDA
PEMERIKS
A PAJAK
MADYA
PELAKS
ANA
BENDA
HARA
WAN
PELAKS
A NA
PELAKS
A NA
PELAKS
A NA
OPERATO
R
CONSOLE
SEKR
E
TARIS
Gambar 4.2
Struktur Organisasi KPP Pratama Batu
PELAKS
A NA
94
5. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Visi yang akan diwujudkan KPP Pratama Batu sejalan dengan Visi
Direktorat
Jenderal Pajak
yaitu
:
“Menjadi pemerintah
yang
menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif,
efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme
yang tinggi”, sedangkan Misi yanga akan diwujudkan adalah :
“Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-Undang
Perpajakan
yang
mampu
mewujudkan
kemadirian
pembiayaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi
perpajakan yang efektif dan efisien”. Untuk mewujudkan Visi dan Misi
tersebut, jajaran KPP Pratama Batu telah membuat suatu komitmen
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dalam kualitas maupun
kuantitas, serta dalam waktu yang lebih cepat dari standar yang
ditentukan.
6. Jam Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu
Hari
Keterangan
Jam/Waktu
Senin-Kamis
Masuk
07.30
Istirahat
12.00-13.00
Pulang
17.00
Masuk
07.30
Istirahat
12.00-13.30
Pulang
17.00
Jumat
Sumber Data : KPP Pratama Batu
95
7. Produk dan Layanan
KPP Pratama Batu merupakan salah satu BUMN yang tidak
memproduksi
suatu
barang
layaknya
perusahaan-perusahaan
manufaktur, namun KPP ini bergerak dalam bidang pelayanan jasa
kepada masyarakat berupa pelayanan pajak bagi masyarakat Kota Batu
dan Kabupaten Malang. Adapun pelayanan-pelayanan tersebut antara
lain :
(a)
Pengumpulan dan Pengolahan Data,
Penyajian Informasi
Perpajakan, Pengamatan Potensi Perpajakan, dan Ekstensifikasi
wajib pajak.
(b)
Penelitian dan penatausahaan SPT, serta berkas wajib
pajak. (c)
(d)
Pengawasan pembayaran.
Penatausahaan
penerimaan,
penagihan,
banding
dan
piutang pajak.
(e)
Penyelesaian keberatan, dan restitusi pajak.
(f)
Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi
perpajakan. (g)
Penerbitan dan pembetulan Surat Ketetapan
Pajak.
(h)
Pengurangan sanksi pajak.
(i)
Penyuluhan konsultasi
perpajakan. (j)
Pelaksanaan
administrasi KPP.
Adapun Prinsip Pelayanan kepada Wajib Pajak yang berpedoman
pada Prinsip-prinsip Pelayanan Publik yang tertuang dalam Keputusan
MenPAN Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, antara
lain :
96
(a)
Kesederhaaan
Berupaya agar pelayanan yang kami berikan semakin memberikan
kemudahan kepada wajib pajak yang ingin melakukkan pelaporan
dan pembayaran.
(b)
Akurasi
Berusaha memastikan produk yang dihaslkan tidak mengandung
kesalahan dan terukur.
(c)
Keamanan
Memastikan bahwa di tempat-tempat yang rawan terdapat sistem
pengamanan.
(d)
Tanggung Jawab
Setiap pegawai dipastikan mempunyai tanggung jawab yang jelas
berdasarkan job description.
(e)
Kenyamanan
Dipastikan memiliki sistem yang dapat mendeteksi tingkat
kenyamanan baik untuk karyawan maupun wajib pajak.
(f)
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Disesuaikan dengan apa yang paling dibutuhkan karyawan dan
wajib pajak denga memperhatikan limitas biaya.
(g)
Kemudahan Akses
Memastikan kemudahan akses lokasi, memastikan kebutuhan data
untuk karyawan dapat diakses tepat waktu.
97
(h)
Kedisiplinan, Keramahan, dan Kesopanan
Memastikan bahwa kedisiplinan, keramahan, dan
kesopanan terukur.
8. Pendidikan dan Pelatihan (In House Training) yang Pernah
Diberikan
Kantor Pelayanan
Pajak
Pratama
Batu
kepada
Pegawainya
Tabel 4.1 : In House Training KPP Pratama Batu Tahun 2011-2012
No.
1.
2.
3.
Tema In House
Waktu
Training
Pelaksanaan
Pelatihan yang Bersifat Umum
Motivation Building
Peserta
Training
Jumat,
Seluruh
27 Mei 2011
Pegawai
Senin,
Seluruh
4 Juli 2011
Pegawai
Semangat Ramadhan
Kamis,
Seluruh
untuk Pencapaian
18 Agustus 2011
Pegawai
Siap Melaksanakan
Sabtu,
Seluruh
Tugas dengan
17 September
Pegawai
Disiplin, Jujur, dan
2011
Raise Your Spirit
Jumlah
Peserta
66
66
66
Penerimaan Pajak
4.
66
Peduli untuk
meningkatkan
Profesionalisme dan
Integritas
5.
KMK
Selasa,
Seluruh
454/KMK.01/2011
27 Maret 2012
Pegawai
tentang Pengelolaan
Kinerja di
Lingkungan
66
98
Kemenkeu
6.
Analisis Beban Kerja Rabu,
Seluruh
di Lingkungan DJP 9 Mei 2012
Pegawai
66
Tahun 2012
7.
8.
Review Aplikasi e- Jumat,
Seluruh
Performance
14 September 2012 Pegawai
PMK
Kamis,
73/PMK.03/2012
22 November 2012 Pegawai
Seluruh
66
66
tentang Jangka Waktu
Pendaftaran
Pelaporan
Usaha,
dan
Kegiatan
Tata
Cara
Pendaftaran,
Pemberian,
dan
Penghapusan NPWP,
serta Pengukuhan dan
Pencabutan
Pengusaha
Kena
Pajak
9.
Angsuran
dan Selasa,
Penundaan
Seluruh
66
27 November 2012 Pegawai
Pembayaran Pajak
10.
11.
Pengelolaan
Kinerja Rabu,
Seluruh
Pegawai
28November 2012 Pegawai
Pentingnya Asuransi
Kamis,
Seluruh
20Desember 2012
Pegawai
66
66
Sumber : Sekretariat DJP KPP Pratama Batu
B. Gambaran Umum Responden
Gambaran umum tentang responden akan diuraikan melalui halhal yang berhubungan dengan kondisi umum responden, yaitu berdasarkan
jenis
99
kelamin, usia, pendidikan tertinggi, masa kerja, status marital, dan unit
kerja. Data tersebut diperoleh dari wawancara dan hasil penyebaran
kuesioner terhadap responden yaitu seluruh pegawai Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Batu. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 23 Agustus
2013 sampai
dengan
tanggal
6
September
2013.
Penyebaran
kuesioner dilakukan dengan memberikan kepada 66 responden
telah
diketahui
data-datanya
melalui
wawancara
dan
yang
kuesioner.
Karakteristik responden secara umum dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1.
Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian, jumlah responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
Jumah (Orang) Persentase (%)
1.
Laki-laki
42
64 %
2.
Perempuan
24
36 %
66
100 %
Total
Sumber : Data primer diolah, 2013
100
Gambar 4.3
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
36%
Laki-laki
Perempuan
64
%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa persentase
responden adalah laki-laki sebanyak 42 orang dan perempuan 24 orang.
Hal
ini
disebabkan
karena
kedudukan
seperti
account
representative, pelaksana, dan fungsional didominasi oleh pegawai lakilaki.
2.
Usia
Dari hasil penelitian, jumlah responden berdasarkan usia dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
No.
Usia
Jumah (Orang) Persentase (%)
1.
20-30 Tahun
20
30 %
2.
31-40 Tahun
21
32 %
3.
41-50 Tahun
17
26 %
4.
> 51 Tahun
8
12 %
66
100 %
Total
Sumber : Data primer diolah, 2013
Gambar 4.4
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Usia
USI
A
12
%
20-30 Tahun
30
%
26%
31-40 Tahun
41-50 Tahun
≥51 Tahun
32
%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan usia persentase pegawai KPP Pratama Batu usia 2030 tahun sebanyak 30 % (20 orang), usia 31-40 tahun sebanyak 32 %
(21 orang), usia 41-50 tahun sebanyak 26 % (7 orang), dan usia di atas
samadengan 51 tahun sebanyak 12 % (8 orang).
3.
Pendidikan Tertinggi
Dari
hasil
penelitian,
jumlah
responden
berdasarkan
pendidikan tertinggi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi
No.
Usia
Jumah (Orang) Persentase (%)
1.
SMA Sederajat
14
21 %
2.
D3
30
46 %
3.
S1
16
24 %
Sumber : Data primer diolah,
2013
4.
S2
Total
Sumber : Data primer diolah,
2013
6
9%
66
100 %
Gambar 4.5
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Tertinggi
PENDIDIKAN TERTINGGI
9%
SMA Sederajat
21
%
24%
D3
S1
S2
46
%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan pendidikan tertinggi, jumlah persentase terbesar
dimiliki oleh responden dengan pendidikan tertinggi D3 sebanyak 46 %
(30 orang), S1 sebanyak 24 % (16 orang), SMA Sederajat 14 % (21
orang), dan S2 sebanyak 9 % (6 orang). Maksud dari pendidikan
tertinggi ini adalah pendidikan terakhir yang telah lulus dilakukan oleh
responden.
4.
Masa Kerja
Dari hasil penelitian,
jumlah responden berdasarkan masa
kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No.
Tabel 4.5
Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja
Jumah (Orang) Persentase (%)
1.
< 1 Tahun
0
0%
2.
2-10 Tahun
24
36 %
3.
11-20 Tahun
26
40 %
4.
> 21 Tahun
Total
16
24 %
66
100 %
Gambar 4.6
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja
MASA KERJA
36
0% % 40
%
≤ 1 Tahun
2-10 Tahun
11-20 Tahun
≥ 21 Tahun
16 %
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan masa kerja,
jumlah persentase dimiliki oleh
responden dengan masa kerja < 1 Tahun sebanyak 0 % (tidak ada),
2-10 Tahun sebanyak 36 % (24 orang), 11-20 Tahun sebanyak 40 %
(26 orang), dan
> 21 Tahun sebanyak 24 % (16 orang).
5.
Status Marital
Dari hasil penelitian, jumlah responden berdasarkan status marital
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.6
Jumlah Responden Berdasarkan Status Marital
No.
1.
Status Marital
Menikah
Sumber : Data primer diolah,
2013
Jumah (Orang) Persentase (%)
53
80 %
2.
Belum Menikah
Total
Sumber : Data primer diolah,
2013
13
20 %
66
100 %
Gambar 4.7
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Status Marital
STATUS MARITAL
20%
Menikah
Belum Menikah
80
%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan status marital, jumlah persentase responden yang
menikah adalah sebanyak 80 % (53 orang) dan yang belum menikah
sebanyak 20 % (13 orang). Yang dimaksud status marital disini adalah
status Pernikahan.
6.
Unit Kerja
Dari hasil penelitian, jumlah responden berdasarkan unit kerja
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.7
Jumlah Responden Berdasarkan Unit Kerja
Unit Kerja
Jumah (Orang) Persentase (%)
No.
1.
Kepala Kantor
1
1%
2.
Kepala Seksi
8
13 %
3.
Account Representative (AR)
17
26 %
4.
Pelaksana
29
44 %
5.
Juru Sita
2
3%
6.
Operator Console (OC)
2
3%
7.
Bendaharawan
1
1%
8.
Fungsional
6
9%
Total
66
100 %
105
Gambar 4.8
Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Unit Kerja
UNIT KERJA
1%
Kepala
Kantor
1%
Kepala
3
%
Seksi AR
3%
9%
13
%
Pelaksa
na Juru
Sita OC
26
%
Bendaharawan
Fungsional
44%
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan unit kerja, jumlah persentase dimiliki oleh responden
dengan unit sebagai kepala kantor sebanyak 1 % (1 orang), kepala seksi
sebanyak 13 % (8 orang), account representative (AR) sebanyak 26
% (17 orang), pelaksana 44 % (29 orang), operator console (OC)
sebanyak
3 % (2 orang), bendahara sebanyak 1 % (1 orang), dan
fungsional sebanyak 9 % (6 orang).
C. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian
Distribusi
frekuensi
adalah
untuk
penyebaran jawaban responden dari kuesioner
mengetahui
tentang
yang disebarkan pada
pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu, berdasarkan indicator dan
item-item pernyataan dari sub variable pendidikan dan pelatihan, lingkungan
kerja non fisik dan kinerja, dengan keterangan sangat setuju, setuju,
cukup setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Keterangan lebih
lanjut akan diperjelas dengan hasil kuesioner yang sudah di dapat sebagai
berikut :
106
1.
Sub Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1)
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Sub Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1)
Item
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
STS
F
%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
TS
F
0
0
0
0
0
0
2
2
2
%
0
0
0
0
0
0
3,0
3,0
3,0
Skor Jawaban
N
S
F
%
F
%
9 13,6 36 54,5
9 13,6 40 60,6
10 15,1 43 65,2
14 21,2 45 68,2
18 27,3 41 62,1
20 30,3 40 60,6
22 33,4 41 62,1
21 31,8 42 63,7
32 48,5 28 42,5
SS
F
21
17
13
7
7
6
1
1
4
%
31,9
25,8
19,7
10,6
10,6
9,1
1,5
1,5
6,0
Sumber : Data primer diolah, 2013
Keterangan :
X1.1 = Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
materi
pendidikan dan pelatihan yang diberikan sudah lengkap dan tepat
sesuai bidang masing-masing.
X1.2 =
Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan memperkuat
pembelajaran dalam menjalankan tugas.
X1.3 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pelatihan
yang diberikan tersusun secara sistematis.
X1.4 =
Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
metode pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang ditetapkan
sudah tepat.
X1.5 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa metode
yang diberikan mudah dimengerti.
107
X1.6 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pegawai
memiliki perubahan lebih baik dalam melaksanakan tugas.
X1.7 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pegawai dengan
mudah menyelesaikan tugasnya dengan baik.
X1.8 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pendidikan
dan pelatihan bermanfaat dalam menambah pengetahuan dalam
menjalankan tugas.
X1.9 =
Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
memahami isi/materi pendidikan dan pelatihan dengan baik.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan, terdapat 4
(empat) kriteria jawaban terhadap 9 (sembilan) item pernyataan dari
variabel pendidikan dan pelatihan. Data yang diperoleh sebagai berikut :
1) Pernyataan responden bahwa materi pendidikan dan pelatihan
yang diberikan sudah lengkap dan tepat sesuai bidang masing-masing.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 9 orang
menyatakan netral, 36 orang menyatakan setuju, dan 21
orang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan sudah lengkap
dan tepat sesuai bidang masing-masing.
2) Pernyataan responden bahwa materi pendidikan dan pelatihan
yang diberikan memperkuat pembelajaran dalam menjalankan tugas.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 9 orang
menyatakan netral, 40 orang menyatakan setuju, dan 17
orang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
materi
108
pendidikan
dan
pelatihan
yang
diberikan
memperkuat
pembelajaran dalam menjalankan tugas.
3) Pernyataan responden bahwa pelatihan yang diberikan tersusun
secara sistematis.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 10 orang
menyatakan netral, 43 orang menyatakan setuju, dan 13 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa bahwa pelatihan
yang diberikan tersusun secara sistematis.
4) Pernyataan responden bahwa metode pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan yang ditetapkan sudah tepat.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 14 orang
menyatakan netral, 45 orang menyatakan setuju, dan 7 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa bahwa metode
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang ditetapkan sudah tepat.
5) Pernyataan responden
bahwa
metode yang
diberikan
mudah dimengerti.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 18 orang
menyatakan netral, 41 orang menyatakan setuju, dan 7 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa bahwa metode
yang diberikan mudah dimengerti.
6) Pernyataan responden bahwa pegawai memiliki perubahan lebih
baik dalam melaksanakan tugas.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 20 orang
menyatakan
orang
netral,
40
orang
menyatakan
setuju,
dan
6
109
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa pegawai
memiliki perubahan lebih baik dalam melaksanakan tugas.
7) Pernyataan responden bahwa pegawai dengan mudah
menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 22 orang menyatakan netral, 41 orang
menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pegawai dengan mudah menyelesaikan tugasnya
dengan baik.
8) Pernyataan responden bahwa pendidikan dan pelatihan
bermanfaat dalam menambah pengetahuan dalam menjalankan tugas.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 21 orang menyatakan netral, 42 orang
menyatakan setuju, dan 1 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pendidikan dan pelatihan bermanfaat dalam
menambah pengetahuan dalam menjalankan tugas.
9) Pernyataan responden bahwa bahwa memahami isi/materi
pendidikan dan pelatihan dengan baik.
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 32 orang menyatakan netral, 28 orang
menyatakan setuju, dan 4 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa isi/materi pendidikan dan pelatihan dengan baik.
110
2.
Sub Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Sub Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Item
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
STS
F
%
0
0
0
0
1
1,5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Skor Jawaban
TS
N
S
F
%
F
%
F
%
5
7,6 18 27,3 33
50
6
9,0 23 34,9 25 37,9
4
6,0 19 28,8 37 56,1
12 18,2 27 41,0 23 34,8
7 10,6 17 25,8 35 53,0
9 13,6 19 28,8 31 47,0
6
9,0 26 39,4 27 41,0
2
3,0 10 15,1 30 45,5
2
3,0 14 21,2 23 34,8
SS
F
10
12
5
4
7
7
7
24
27
%
15,1
18,2
7,6
6,0
10,6
10,6
10,6
36,4
41,0
Sumber : Data primer diolah, 2013
Keterangan :
X2.1 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pengawasan
dilakukan
secara
kontinyu
dengan
menggunakan
sistem
pengawasan yang ketat.
X2.2 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa ada rasa aman
dari para karyawan, baik di dalam maupun di luar kantor.
X2.3 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa
suasana
kerja yang dapat memberikan dorongan dan semangat kerja yang
tinggi.
X2.4 = Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
terjalin
hubungan yang sehat antar pegawai dalam ruangan.
X2.5 = Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
sistem
pemberian imbalan (baik gaji, bonus, uang lembur, dll) yang
menarik.
111
X2.6 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pemberian
imbalan telah dilakukan secara adil.
X2.7 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa perlakuan
dengan baik, manusiawi, tidak disamakan dengan robot atau
mesin, kesempatan untuk mengembangkan karier semaksimal
mungkin
sesuai
dengan
batas
kemampuan
masing-masing
karyawan.
X2.8 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa hubungan
berlangsung
secara serasi,
lebih
bersifat
informal, penuh
kekeluargaan.
X2.9 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa para karyawan
mendapat perlakuan secara adil dan objektif.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan, terdapat 5
(lima) kriteria jawaban terhadap 9 (sembilan) item pernyataan dari
variabel lingkungan kerja non fisik. Data yang diperoleh sebagai berikut :
1)
Pernyataan responden bahwa pengawasan dilakukan secara kontinyu
dengan menggunakan sistem pengawasan yang ketat.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 5 orang
menyatakan tidak setuju, 18 orang menyatakan netral, 33 orang
menyatakan setuju, dan 10 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pengawasan dilakukan secara kontinyu dengan
menggunakan sistem pengawasan yang ketat.
2)
Pernyataan responden bahwa ada rasa aman dari para karyawan,
baik di dalam maupun di luar kantor.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 6 orang
menyatakan tidak
orang
setuju,
23
orang
menyatakan netral,
25
112
menyatakan setuju, dan 12 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa ada rasa aman dari para karyawan, baik di dalam
maupun di luar kantor.
3)
Pernyataan responden bahwa suasana kerja dapat
memberikan dorongan dan semangat kerja yang tinggi.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 1 orang
menyatakan sangat tidak setuju, 4 orang menyatakan tidak setuju, 19
orang menyatakan netral, 37 orang menyatakan setuju, dan 5 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa suasana kerja
dapat memberikan dorongan dan semangat kerja yang tinggi.
4)
Pernyataan responden bahwa terjalin hubungan yang sehat
antar pegawai dalam ruangan.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 12 orang
menyatakan tidak setuju, 27 orang menyatakan netral, 23 orang
menyatakan setuju, dan 4 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa terjalin hubungan yang sehat antar pegawai dalam
ruangan.
5)
Pernyataan responden bahwa sistem pemberian imbalan (baik
gaji maupun perangsang lain) yang menarik.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 7 orang
menyatakan tidak setuju, 17 orang menyatakan netral, 35 orang
menyatakan setuju, dan 7 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa sistem pemberian imbalan (baik gaji, bonus, uang
lembur, dll) yang menarik.
113
6)
Pernyataan
responden
bahwa
pemberian
imbalan
telah
dilakukan secara adil.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 9 orang
menyatakan tidak setuju, 19 orang menyatakan netral, 31 orang
menyatakan setuju, dan 7 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pemberian imbalan telah dilakukan secara adil.
7)
Pernyataan
responden
bahwa
perlakuan
dengan
baik,
manusiawi, tidak disamakan dengan robot atau mesin, kesempatan
untuk mengembangkan karier semaksimal mungkin sesuai dengan
batas kemampuan masing-masing karyawan.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 6 orang
menyatakan tidak setuju, 26 orang menyatakan netral, 27 orang
menyatakan setuju, dan 7 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa perlakuan dengan baik, manusiawi, tidak
disamakan
dengan
robot
atau
mesin,
kesempatan
untuk
mengembangkan karier semaksimal mungkin sesuai dengan batas
kemampuan masing-masing karyawan.
8)
Pernyataan
responden
bahwa
hubungan
berlangsung
secara
serasi, lebih bersifat informal, penuh kekeluargaan.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 10 orang menyatakan netral, 30 orang
menyatakan setuju, dan 24 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa hubungan berlangsung secara serasi, lebih bersifat
informal, penuh kekeluargaan.
114
9)
Pernyataan responden bahwa para karyawan mendapat
perlakuan secara adil dan objektif.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 14 orang menyatakan netral, 23 orang
menyatakan setuju, dan 27 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa para karyawan mendapat perlakuan secara adil dan
objektif.
3.
Sub Variabel Kinerja (Y)
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Sub Variabel Kinerja (Y)
Item
STS
F
%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Y.1
Y.2
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Y.9
Y.10
TS
F
1
0
0
0
2
0
0
1
2
2
%
1,5
0
0
0
3,0
0
0
1,5
3,0
3,0
Skor Jawaban
N
S
F
%
F
%
18 27,3 34 51,5
25 37.9 33
50
15 22,8 45 68,2
22 33,4 40 60,6
15 22,8 46 69,7
16 24,2 50 75,8
17 25,8 36 54,5
16 24,2 42 63,7
17 25,8 44 66,7
16 24,2 45 68,2
SS
F
13
8
6
4
3
0
13
7
3
3
%
19,7
12,1
9,0
6,0
4,5
0
19,7
10,6
4,5
4,5
Sumber : Data primer diolah, 2013
Keterangan :
Y1 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pekerjaan
yang dilakukan selalu sesuai dengan standart kerja.
115
Y2 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pekerjaan yang
dilakukan selalu tepat waktu.
Y3 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pekerjaan yang
dilakukan selalu akurat.
Y4 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa target kerja
yang telah ditetapkan selalu berhasil dicapai.
Y5 = Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
dapat
menyelesaikan pekerjaan walaupun kadang-kadang mendapat
tugas tambahan baru secara mendadak.
Y6 =
Tanggapan
responden
terhadap
pernyataan
bahwa
mampu memahami tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan.
Y7 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa memiliki
pengetahuan
dan
mampu
menyelesaikan
pekerjaan
yang
ditugaskan atasan.
Y8 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pegawai mampu
bekerja dengan rekan kerja.
Y9 =
Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pegawai selalu
bersikap positif terhadap setiap pekerjaan tim.
Y10 = Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa pegawai
bersedia membantu anggota tim kerja dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan, terdapat 4
(empat) kriteria jawaban terhadap 10 (sepuluh) item pernyataan dari
variabel kinerja. Data yang diperoleh sebagai berikut :
116
1)
Pernyataan responden bahwa pekerjaan yang dilakukan selalu
sesuai dengan standart kerja.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 1 orang
menyatakan tidak setuju, 18 orang menyatakan netral, 34 orang
menyatakan setuju, dan 13 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pekerjaan yang dilakukan selalu sesuai dengan
standart kerja.
2)
Pernyataan responden bahwa pekerjaan yang dilakukan selalu
tepat waktu.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 25 orang
menyatakan netral, 33 orang menyatakan setuju, dan 8 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa pekerjaan yang
dilakukan selalu tepat waktu.
3)
Pernyataan responden bahwa pekerjaan yang dilakukan selalu akurat.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 15 orang
menyatakan netral, 45 orang menyatakan setuju, dan 6 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa pekerjaan yang
dilakukan selalu akurat.
4)
Pernyataan responden bahwa target kerja yang telah ditetapkan
selalu berhasil dicapai.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 22 orang
menyatakan netral, 40 orang menyatakan setuju, dan 4 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa target
kerja yang telah ditetapkan selalu berhasil dicapai.
117
5)
Pernyataan
responden
bahwa
dapat
menyelesaikan
pekerjaan walaupun kadang-kadang mendapat tugas tambahan baru
secara mendadak.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 15 orang menyatakan netral, 46 orang
menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa dapat menyelesaikan pekerjaan walaupun kadangkadang mendapat tugas tambahan baru secara mendadak.
6)
Pernyataan responden
bahwa
mampu
memahami tugas-tugas
yang berkaitan dengan pekerjaan.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 16 orang
menyatakan setuju dan 50 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa mampu memahami tugas-tugas yang berkaitan
dengan pekerjaan.
7)
Pernyataan responden bahwa memiliki pengetahuan dan mampu
menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan atasan.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 17 orang
menyatakan netral, 36 orang menyatakan setuju, dan 13 orang
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa memiliki
pengetahuan dan mampu menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan
atasan.
8)
Pernyataan responden bahwa pegawai mampu bekerja dengan
rekan kerja.
118
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 1 orang
menyatakan tidak setuju, 16 orang menyatakan netral, 42 orang
menyatakan setuju, dan 7 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pegawai mampu bekerja dengan rekan kerja.
9)
Pernyataan responden bahwa pegawai selalu bersikap positif
terhadap setiap pekerjaan tim.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 17 orang menyatakan netral, 44 orang
menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pegawai selalu bersikap positif terhadap setiap
pekerjaan tim.
10) Pernyataan responden bahwa pegawai bersedia membantu
anggota tim kerja dalam menyelesaikan pekerjaan.
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 orang
menyatakan tidak setuju, 16 orang menyatakan netral, 45 orang
menyatakan setuju, dan 3 orang menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan bahwa pegawai bersedia membantu anggota tim kerja
dalam menyelesaikan pekerjaan.
A. Pembahasan
1.
Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahan suatu instrument (Arikunto, 2002). Dari
hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa item pernyataan yang
ada di
119
dalam variabel pendidikan dan pelatihan, lingkungan kerja non
fisik, dan kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu dinyatakan
valid. Hal
itu
dapat
dilihat
dengan
menggunakan
tingkat
signifikan α =
0.05% dan nilai sig.1-tailed = 0.000. Karena nilai sig.1-tailed < α,
maka item pernyataan dinyatakan valid. Apabila probabilitas
signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0.05 maka dinyatakan
valid dan sebaliknya bila lebih besar dari 0.05 maka dinyatakan
tidak valid. Hasil validitas dapat dilihat melalui keseluruhan
variabel penelitian rhitung > rtabel, dengan tingkat signifikan α = 0.05
dan n = 66 diperoleh
rtabel = 0.239. Dari Tabel 4.11 di bawah
ini diketahui bahwa nilai signifikansinya < 0.05 dan dapat
diketahui r hasil tiap- tiap item > 0.239 berdasarkan hasil tersebut
dapat dikatakan bahwa instrument yang digunakan valid sebagai
instrument dalam penelitian atau pernyataa-pernyataan yang
diajukan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.
Lihat Tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Instrument
No.
1
Variabel
Pendidikan
dan
Pelatihan
(X1)
Item
rhitung
rtabel
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
0.695
0.700
0.676
0.691
0.685
0.754
0.752
0.675
0.623
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
Sig.1tailed
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Tarif
Sig.α
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
120
2
3
Lingkungan
Kerja Non
Fisik
(X2)
Kinerja
(Y)
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
Y1
Y2
Y.3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y9
Y10
0.759
0.764
0.803
0.681
0.686
0.721
0.693
0.692
0.675
0.689
0.593
0.663
0.648
0.689
0.629
0.577
0.601
0.613
0.591
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.239
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer diolah, 2013
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari
sebuah skor atau skala pengukuran. Uji reliabilitasndimaksudkan
untuk menunjukkan tentang sifat suatu alat ukur apakah cukup
akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang diinginkan.
Dengan ketentuan jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0.60, maka item
pernyataan dinyatakan reliabel. Dari hasil perhitungan reliabilias
item pernyataan yang ada di dalam variabel pendidikan dan
pelatihan, lingkungan kerja non fisik, dan kinerja pegawai Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu hasilnya nilai Cronbach Alpha ≥
0.60 yang berarti semua item pernyataan yang ada dalam masingmasing
121
variabel dinyatakan reliabel sehingga dapat digunakan untuk
analisis berikutnya. Lihat pada Tabel 4.12 berikut ini :
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrument
No.
Variabel
Item
1
Pendidikan dan
Pelatihan
(X1)
Lingkungan
Kerja Non Fisik
(X2)
Kinerja
(Y)
2
3
Keterangan
9
Nilai
Cronbach
Alpha
0.871
9
0.883
Reliabel
10
0.826
Reliabel
Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2013
2.
Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah distribusi
data normal atau tidak, dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan
Hasil pengolahan
menunjukkan
berikut :
distribusi komulatif dari distribusi
dengan
menggunakan
SPSS
normal.
yang
garis dari normal probability plot adalah sebagai
122
Gambar 4.9
Grafik Normal P.P Plot Of Regression
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kinerja
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : Data primer diolah, 2013
Dengan melihat grafik normal probability plot dapat
diketahui bahwa grafik tersebut terlihat titik-titik menyebar disekitar
garis
diagonal
serta
penyebarannya
mengikuti
arah
garis
diagonal. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Ghozali
(2006:77) bahwa jika distribusi data adalah normal, maka garis
yang menggambarkan
123
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Oleh karena
itu, grafik di atas menunjukkan bahwa model regresi pada
penelitian ini layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
Nilai Residual berdistribusi normal merupakan suatu kurva
berbentuk lonceng (bell-shaped curve) yang kedua sisinya melebar
sampai tidak terhingga. Hasil pengolahan dengan menggunakan
SPSS yang menunjukkan bahwa nilai residual berdistribusi normal
dengan ditunjukkan kurva berbentuk
lonceng (bell-shaped curve)
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.10
Histogram Normalitas
Histogram
Dependent Variable: Kinerja
12
Frequency
10
8
6
4
2
0
-4
-2
0
2
Regression Standardized Residual
Sumber : Data primer diolah, 2013
4
Mean = -9.53E-16
Std. Dev. = 0.984
N = 66
124
Selain
dengan
menggunakan
histogram regression
residual yang sudah distandarkan serta menggunakan analisis
kolmogorov- smirnov. Kurva ini residual terstandarisasi dikatakan
menyebar dengan normal apabila nilai asymp.sig. > α (0.05).
Perhitungan yang terdapat pada Tabel 4.11 di bawah dapat
digunakan untuk membuktikan label normal pada model yang
digunakan. Tampak hasil Kolmogorov-Smirnov Test (0.843 > 0.05)
menunjukkan label yang normal pada model yang digunakan,
seperti terlihat pada Tabel
4.13 di bawah ini :
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas
Variabel
Pendidikan dan Pelatihan (X1) dan
Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Kinerja (Y)
KolmogorovSmirnov Test
Asymp. Sig. (2tailed)
0.615
0.843
Sumber : Data primer diolah, 2013
b. Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi
diantara variabel bebasnya. Jika pada model persamaan regresi
mengandung gejala multikolinearitas, berarti terjadi korelasi
(mendekati sempurna) antara variabel bebas. Untuk mengetahui ada
tidaknya multikolinearitas antar variabel, salah satu caranya adalah
dengan melihat dari nilai variance inflation factor (VIF) dari
masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Bila
nilai VIF <
10 maka tidak terjadi multikolinearitas dan bila nilai VIF > 10 maka
125
terjadi multikolinearitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 4.14 berikut ini :
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Tolerance
VIF
Pendidikan dan Pelatihan
0.761
1.315
Lingkungan Kerja Non Fisik
0.761
1.315
Sumber : Data primer diolah, 2013
Berdasarkan output pada coefficiens model dikatakan bahwa
model regresi dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya gejala
multikolinearitas, karena VIF < 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas.
Adanya heteroskesdastisitas berarti ada varian variabel dalam
model yang tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi gejala
heteroskedastisitas, ada atau tidaknya pola yang terjadi pada nilai
residu pada model, metode yang digunakan menggunakan metode
park gleyser. Dengan metode ini gejala heteroskedastisitas akan
ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing-masing variabel
independen terhadap nilai absolute residunya (e), jika nilai
probabilitasnya > nilai alpha-nya (0.05) maka dapat dipastikan
model ini tidak mengandung heteroskedastisitas atau t hitung ≤
ttabel pada alpha 0.05. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table
4.15 berikut ini :
126
Tabel 4.15
Hasil Uji Heteroskedatisitas
Variabel
Sig.
Pendidikan dan Pelatihan (X1)
Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
0.232
0.287
Nilai
Kritis
0.05
0.05
Keterangan
Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer diolah, 2013
Dari hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan rang
spearman terlihat bahwa nilai probabilitas > 0.05. Hal ini terlihat
bahwa nilai probabilitas > 0.05. Hal ini berarti model yang
diestimasi bebas dari heteroskedastisitas.
3.
Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda ditujukan untuk memproduksi
seberapa jauh pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel
terikat.
Tabel 4.16
Koefisien Regresi, Uji t, Uji F, dan R
Variabel
Konstanta (a)
Pendidikan dan Pelatihan
Lingkungan Kerja Non Fisik
B
10.978
0.559
0.229
2
t
4.003
6.368
3.611
F = 50.028
e = 2.387
2
R = 0.614
Sumber : Data primer diolah, 2013
Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Maka dari Tabel 4.16 diperoleh hasil sebagai berikut :
Kinerja = 10.978 + 0.559X1 + 0.229X2 + 2.387
Dari persamaan regresi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Sig
0.000
0.000
0.001
127
a.
Konstanta (a) = 10.978
artinya kinerja pegawai
Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu akan bernilai sebesar 10.978 jika
variabel pendidikan dan pelatihan (X1) dan lingkungan kerja non
fisik (X2) tidak ikut mempengaruhi kinerja pegawai Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu. Atau dengan kata lain jika
semua
variabel independen
bernilai
nol,
maka
kinerja
pegawai akan bernilai
10.978.
b.
Koefisien regresi X1
=
0.559
artinya setiap
peningkatan
(penambahan) 1% variabel pendidikan dan pelatihan (X1) akan
meningkatkan kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu (Y) sebesar 55,9%. Dengan asumsi variabel lingkungan kerja
non fisik (X2) konstan. Jika variabel pendidikan dan pelatihan (X1)
kecenderungan
meningkat,
maka
kinerja
pegawai
Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu akan meningkat. Jika variabel
pendidikan dan pelatihan (X1) kecenderungan menurun, maka
kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu juga akan
menurun.
c.
Koefisien regresi X2 = 0.229 artinya setiap peningkatan
(penambahan) 1% variabel lingkungan kerja non fisik (X 2) akan
meningkatan kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu (Y) sebesar 22,9%. Dengan asumsi variabel pendidikan dan
pelatihan (X1) konstan. Jika variabel lingkungan kerja non
fisik
128
(X2) ada kecenderungan meningkat, maka kinerja pegawai Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu akan meningkat. Jika variabel
lingkungan kerja non fisik (X2) ada kecenderungan menurun,
maka kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu juga
akan menurun.
d.
Error term (e) = 2.387, yaitu tingkat kesalahan yang mana
variabel lain yang ikut mempengaruhi kinerja pegawai Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu sebesar 2.387. Variabel lain yang
dimaksudkan adalah variabel lain yang belum dibahas dalam
penelitian ini.
e.
2
R (R Square) = 0.614, artinya bahwa sumbangan efektif variabel
pendidikan dan pelatihan (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2)
terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu (Y) sebesar 61,4%, sedangkan untuk sisanya sebesar 38,6%
dipengaruhi oleh variabel lain selain pendidikan dan pelatihan
serta lingkungan kerja non fisik.
Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bagaimana pengaruh sub
variabel pendidikan dan pelatihan (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2)
terhadap variabel kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu (Y).
Sedangkan
error
term
termasuk
dalam
variabel
lain
yang
juga
mempengaruhi kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu (Y),
namun belum ikut dibahas tau disinggung kepastiannya dalam penelitian sebagai
pengaruh kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu.
129
4.
Uji Hipotesis
a. Hipotesis Pertama (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikan dari pengaruh
variabel-variabel bebas, yaitu pendidikan dan pelatihan (X1) dan
lingkungan kerja non fisik (X2) secara parsial terhadap kinerja
pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu (Y). Pengujian uji t
yang dilakukan menggunakan tingkat signifikansi α = 0.05, dengan
jumlah sampel (n) = 66 orang dan jumlah variabel bebas (k) = 2,
sehingga degree of freedom (df) yang dihasilkan adalah df = n – k –1
= 66 – 2 – 1 = 63. Hasil t tabel yang diperoleh adalah ± 1.669.
Ketentuan yang digunakan adalah :
-
Jika (-) t tabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima atau tidak
berpengaruh signifikan/tidak berpengaruh secara nyata.
-
Jika t hitung < (-) ttabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak atau
berpengaruh signifikan/berpengaruh secara nyata.
Dengan menggunakan pengolahan data pada Tabel 4.16
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X1)
Nilai thitung pendidikan dan pelatihan adalah 6.368 > t tabel
1.669 atau tingkat signifikan t adalah 0.000 > tingkat signifikan α
= 0.05, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga
dapat disimpulkan pengaruh variabel pendidikan dan
pelatihan (X 1)
130
terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu
(Y) adalah signifikan atau berpengaruh secara
nyata. b. Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Nilai thitung lingkungan kerja non fisik adalah 3.611 > t tabel
1.669 atau tingkat signifikan t adalah 0.000 < tingkat signifikan
signifikan α = 0.05, yang berarti Ho ditolak dan Ha di