PAPER HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Pap

PAPER
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Kewarganegaraan
Pengampu : IGB Wirya Agung

Oleh :
I Kade Adi Haryawan
NIM : 1108605059

Program Studi Teknik Informatika
Jurusan Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Udayana
Bukit Jimbaran
2014

KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Anugerah-Nya paper ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan. Paper ini dibuat
dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Hak dan Kewajiban warga negara yang sangat
diperlukan dengan harapan mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana hak dan kewajiban

warga negara dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata
kuliah “Kewarganegaraan”.
Dalam proses pendalaman materihak dan kewajiban warga negara ini, tentunya penulis
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalamdalamnya kami sampaikan :
 Dosen mata kuliah “Kewarganegaraan”
 Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk laporan ini.
Demikian laporan ini penulis buat semoga bermanfaat bagi pembaca,

Jimbaran, November 2014

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Batasan Masalah
2


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Pengertian Geostrategi Indonesia
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan sebagai usaha
dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA untuk
melaksanakan kenijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitanya dengan kehidupan suatu Negara,
geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
melalui proses pembangunan yang arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan
dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik,
lebih aman dan bermatabat.
Bagi bangsa Indonesia geostrategic diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan
nasional.
Oleh karena itu geostrategi Indonesia sebagai suatu cara atau metode dalam
memanfaatkan segenap konstelasi geografi negara Indonesia dalam menentukan kebijakan,
arahan serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa dengan berdasar asas
kemanusiaan dan keadilan sosial.
2.1.2


Konsep Geostrategi Indonesia

Konsep geostrategi Indonesia pada hakekatnya bukan mengembangkan kekuatan untuk
penguasaan terhadap wilayah di luar Indonesia atau untuk ekspansi terhadap negara lain, tetapi
konsep strategi yang didasarkan pada kondisi metode, atau cara untuk mengembangkan potensi
kekuatan nasional yang ditujukan untuk pengamanan dan menjaga keutuhan kedaulatan Negara
Indonesia dan pembangunan nasional dari kemungkinan gangguan yang datang dari dalam
maupun dari luar negeri. Untuk mewujudkan geostrategis Indonesia akhirnya dirumuskan
Bangsa Indonesia dengan Ketahanan Nasional Republik Indonesia.
Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal pembentukan hingga sekarang :
1. Pada awalnya, geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando Angkatan
Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Konsep geostrategi Indonesia yang terumus
adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan
Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh komunis. Geostrategi Indonesia
pada saat itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun

kemampuan territorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di
Indonesia.
2. Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan konsep geostrategi
Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut : bahwa geostrategi Indonesia

harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan,
juga pengembangan kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini
agak lebih progresif tapi tetap terlihat sebagai konsep geostrategi Indonesia awal dalam
membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan pengangguh bahaya.
3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstitusi Indonesia. Pada era itu
konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi
ketahanan nasional dalam menciptakan kesejahteraan menjaga indentitas kelangsungan
serta integritas nasional.
4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan dalam bentuk rumusan
ketahanan nasional sebagai kondisi metode dan doktrin dalam pembangunan nasional.
2.1.3

Tujuan Geostrategi Indonesia

Berbagai konsep dasar serta pengembangan geostrategi Indonesia pada dasarnya
bertujuan untuk:
1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada aspek
ideologi, politik, sosial budaya, bahkan aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya

kelestarian dan eksistansi hidup Negara dan Bangsa dalam mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional.
2. Menunjang tugas pokok pemerintah Indonesia dalam :
o Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order)
o Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (Welfare and Prosperity)
o Terselenggara pertahanan dan keamanan (Defense and Prosoerity)
o Terwujudnya keadilan hukum & keadilan sosial (Yuridical Justice & Social
Justice)
o Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (Freedom Of The
People)
Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran bahwa bangsa dan negara ini mengandung
sekian banyak anasir-anasir pemecah belah yang setiap saat dapat meledak dan mencabik-cabik
persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam era kepemimpinan Habibie dapat disaksikan dengan jelas
bagaimana hal itu terjadi beserta akibatnya. Tidak hanya itu saja, tatkala bangsa kita lemah
karena sedang berada dalam suasana tercabik-cabik maka serentak pulalah harga diri dan
kehormatan dengan mudah menjadi bahan tertawaan di forum internasional. Disitulah

ketidakberdayaan kita menjadi tontonan masyarakat internasional, yang sekaligus, apabila kita
sekalian sadar, seharusnya menjadi pelajaran berharga.
Apabila dikehendaki agar hal itu tidak akan terulang lagi, maka jangan sekali-kali

memberi peluang pada anasir-anasir pemecah belah untuk berkesempatan mencabik-cabik
persatuan dan kesatuan nasional. Sentimen SARA yang membabi buta harus ditiadakan, yang
mayoritas harus berlapang dada sedangkan minoritas haruslah bersikap proporsional tanpa harus
mengurut dada. Sekali lagi terbukti bahwa pemimpin yang kuat dan disegani serta mengenal
betul watak dari bangsa Indonesia amatlah diperlukan. Dilain pihak masyarakat perlu menjadi
arif serta pandai menahan diri dalam menghadapi provokasi maupun rongrongan/iming-iming
melalu money politics. Atas dasar adanya ancaman yang laten, terutama dalam bentuk SARA,
maka geostrategi Indonesia sebagai doktrin pembangunan mengandung metode pembentukan
keuletan dan pembentukan ketangguhan bangsa dan negara. Kedua kualita yang harus dibangun
dan dimanfaatkan secara konsisten itu tidaklah hanya ditujukan kepada individu warga bangsa
akan tetapi juga kepada sistem, lembaga dan lingkungan.
Dilain pihak masyarakat harus dibina ketangguhan/kekuatannya agar secara aktif serta
efektif mampu menghadapi bahaya/ancaman yang sifatnya laten tadi. Setidak-tidaknya secara
bergotong-royong dalam lingkungannya masing-masing mampu mengcontain ancaman/bahaya
laten itu. Ketangguhan/kekuatan bisa, antara lain, berupa keberanian dari massa masyarakat
menghadapi apa saja yang mereka anggap dapat berpotensi sebagai anasir pemecah belah
bangsa. Ini sudah barang tentu memerlukan kebersamaan dan kekompakan agar lebih efektif
sebagai kekuatan penangkalan, antara lain memerlukan :
2.1.4 Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional ditinjau secara antropologis mengandung arti kemampuan manusia atau

suatu kesatuan kemampuan manusia untuk tetap memperjuangkan kehidupannya. Rumusan
ketahanan nasional sebagaimana disusun oleh Lemhamnas [3] adalah: Ketahanan Nasional
Idonesia adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek, kehidupan
nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.
2.1.5 Latar Belakang Ketahanan Nasional
Letak kepulauan Indonesia yang strategis sejak dulu kala, memberikan kemudahan sarana untuk
berperan dalam percaturan hubungan antar bangsa di sekitar Indonesia. Kedatangan Bangsa
Eropa yang saling berebut pengaruh mulai bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, sampai

bangsa Asia seperti Jepang menunjukkan bahwa wilayah Nusantara banyak memberikan aspirasi
kepada berbagai bangsa di dunia untuk memperebutkan dan menguasainya.
Disamping keinginan bangsa lain untuk menguasai Indonesia, bukan sesuatu yang mudah untuk
meyakinkan bangsa Indonesia secara menyeluruh, bahwa negara yang di Proklamasikan mampu
mengantar cita-cita dan tujuan perjuangan bangsa Indonesia. Hal ini terbukti adanya
pemberontakan PKI madiun 1948, serta pergolakan lain untuk memisahkan diri dari NKRI,
seperti adanya gerakan Aceh Merdeka, atau keinginanan mendirikan Papua Merdeka

menunjukkan bahwa ancaman dari dalam terhadap keutuhan NKRI ternyata masih terjadi
fluktuasi, yang sampai saat ini masih terjadi.
2.1.6 Ketahanan Sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia
Asas-asas Tannas Indonesia adalah tata laku bedasarkan nilai-nilai pancasila,UUD 1945 dan
wawasan nusantara yang terdiri dari:
1. Asas Kesehjateraan dan Keamanan
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi nasional itu sendiri
berdasarkan nilai- nilai kemandirian. Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan
berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan
adanya interaksi dan ketergatungan dengan dunia internasional.
4. Asas Kekeluargaan
Salah satu cirri khas bangsa Indonesia yang paling menonjol adalah kekeluargaan dan
musyawarah yang bersumber pada Pancasila
2.1.7 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
1. Mandiri
Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekutan sendiri.
2. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat dan menurun, tergantung pada

situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya.
3. Wibawa
Makin tinggi tingkat ketahan nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan
dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.

4. Konsultasi dan Kerjasama
Konsep Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sifat konfrontatif dan
antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih
mengutamakan

sikap

konsultatif,

kerjasama,

serta

saling


menghargai

dengan

mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
2.1.8 Hakikat Ketahanan Nasional
Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk
dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan
nasional ini tergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam membina
aspek alamiah serta aspek sosial,sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di
segala bidang. Ketahanan Nasional mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat
dalam wilayah nasional,baik fisik maupun sosial serta memiliki hubungan erat antara gatra
didalamnya secara komprehensif integral. Kelemahan salahsatu bidang akan mengakibatkan
kelemahan bidang yang lain,yang dapat mempengaruhi kondisi keseluruhan.
2.1.9 Konsep Dasar Ketahanan Nasional
Model Asta Gatra
Model ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung diatas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai
dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh Lemhanas ini
menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional yaitu:

1. Aspek Tri gatra kehidupan alamiah:

 Gatra letak dan kedudukan geografi
 Gatra keadaan dan kekayaan alam
 Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2. Aspek Panca Gatra Kehidupan Sosial
 Gatra ideology
 Gatra Politik
 Gatra ekonomi

 Gatra social budaya
 Gatra pertahanan keamanan
2.2 Pembahasan