T2 912007016 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian tesis ini adalah penelitian deskriptif,
dimana penulis bermaksud memberikan gambaran yang
mendalam atas suatu profil, kejadian atau situasi (Sauders,
Mark et al. 2009).
3.1 POPULASI DAN SAMPEL
3.1.1 Populasi
Populasi merupakan generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah calon konsumen
pendidikan tinggi, yaitu para siswa SMU. Dengan demikian
diasumsikan bahwa jumlah populasi tidak terbatas.
3.1.2 Teknik dan Jumlah Sampel
Sampel
merupakan
sebagian
dari
kuantitas
dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel
bersifat
mewakili/representatif
terhadap
populasi, sehingga penelitian benar-benar dapat mengungkap
gejala-gejala
yang
terjadi
pada
populasi tersebut.
40
wilayah
penelitian
atau
41
3.1.2.1 Teknik Sampel dan Alasan Pemilihan Sampel
Teknik
sampel
yang
digunakan
adalah
purposive
sampling, dimana peneliti telah memiliki kriteria-kriteria
tertentu dalam penentuan sampel. Kriteria tersebut adalah
sebagai berikut : sampel yang dimaksud adalah siswa-siswa
SMU, baik negeri maupun swasta di Salatiga dan sekitarnya.
Selanjutnya,
dari
masing-masing
SMU
tersebut
diambil
sampel dari siswa kelas 3 atau kelas XII, dengan asumsi
bahwa siswa yang berada pada jenjang terakhir SMU relatif
lebih memperhatikan atau minimal mulai memikirkan jenjang
pendidikan mereka yang selanjutnya.
Penentuan lokasi SMU di Salatiga dan sekitarnya (baik
negeri maupun swasta) berdasarkan pertimbangan bahwa di
kalangan siswa SMU yang lokasinya tergolong dekat dengan
UKSW belum tentu menunjukkan aspek-aspek ekuitas merek
yang kuat terhadap UKSW.
3.1.2.2
Jumlah Sampel
Dengan
asumsi
bahwa
jumlah
populasi
tidak
diketahui/tidak terbatas, maka digunakan ukuran minimal
dengan perhitungan sebagai berikut :
n = ( Z²a ) x P x Q
d²
dimana :
42
n
=
jumlah sampel
Z²a
=
Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu
P
=
proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki
karakter tertentu
d²
=
tingkat
kesalahan
yang
dapat
ditoleransi
(
dinyatakan dalam 100 % )
Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 10 % dengan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi
sebesar ± 10 %. Maka ukuran sampel yang diperlukan adalah
sebagai berikut :
n = ( 1.96 )² x 50 x 50 = 96 dibulatkan menjadi 100
10
Dari enam SMU (negeri maupun swasta) masing-masing
diambil 25 orang siswa sebagai sampel. Dengan demikian
jumlah total sampel adalah 150 dari beberapa wilayah yaitu
Salatiga, Tengaran, Ungaran, dan Ambarawa. Selanjutnya,
dari jumlah 150 tersebut disaring lagi melalui pertanyaan
pendahuluan
yang
berfungsi
mengetahui
ada
tidaknya
awareness terhadap UKSW. Jika tidak terdapat awareness,
maka lembar jawaban responden tersebut tidak disertakan
dalam proses selanjutnya. Setelah dilaksanakan pemilahan
tersebut, maka diperoleh 116 sampel yang dapat diproses
lebih lanjut.
43
3.2
JENIS DAN PROSEDUR PENGUMPULAN
DATA
Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu
data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan data secara
langsung dari sumbernya.
Prosedur
pengumpulan
data
adalah
melalui
penyebaran sekaligus pengambilan kembali kuesioner secara
langsung ke enam SMU yang berbeda, yaitu SMU Kristen 1
Salatiga, SMU Negeri 2 Salatiga, SMU Virgo Fidelis Bawen,
SMU Negeri 1 Tengaran, SMU Negeri 1 Ungaran, dan SMU
Negeri 1 Ambarawa.
Kuesioner terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama,
yaitu lembar pertama, diberikan terlebih dahulu. Lembar
pertama
menguji
mengenai
brand
awareness/kesadaran
merek, dimana responden diminta menyebutkan nama 5
perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah, sesuai urutan yang
pertama kali muncul dalam ingatan mereka. Diharapkan
pemisahan ini dapat meniadakan pengaruh/bias. Setelah
lembar pertama selesai diisi dan ditarik kembali, barulah
bagian kedua (lembar kedua) dibagikan.
Kuesioner bagian kedua (butir-butir pertanyaan brand
association dan perceived quality) menggunakan prinsip skala
Likert,
yang
lazim
digunakan
untuk
mengukur
sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau suatu kelompok,
terhadap suatu kejadian atau suatu gejala sosial tertentu.Tiap
pertanyaan berisikan lima alternatif jawaban yaitu : Sangat
44
Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju, & Sangat Tidak
Setuju. Masing-masing alternatif tersebut memiliki skor 5, 4,
3, 2, dan 1. Sedangkan butir-butir pertanyaan mengenai
perceived price dan brand loyalty hanya menyediakan opsi YA
dan TIDAK. Pada akhir kuesioner bagian kedua, terdapat
pertanyaan dan opsi jawaban berupa skala mengenai jumlah
pendapatan orangtua siswa per bulan, untuk melengkapi
gambaran/profil responden.
3.3
PENGUKURAN KONSEP & INDIKATOR
EMPIRIK
Pengukuran konsep dilakukan pada aras nominal dan
ordinal. Pada aras nominal disediakan opsi jawaban. Pada
aras ordinal digunakan skala Likert (dengan skala 1-5).
Selanjutnya, masing-masing variabel dalam penelitian
ini perlu dituangkan dalam indikator empirik, sebagai berikut
Tabel III.1
Konsep, Definisi Konsep serta Indikator Empirik
Konsep
Ekuitas Merek
Berbasis
Konsumen yang
terdiri atas :
Brand
Awareness
Brand
Association
Perceived
Quality
Perceived Price
Brand Loyalty
Definisi Konsep
Brand Awareness :
Kekuatan merek dalam
ingatan konsumen
(kemampuan konsumen
mengidentifikasikan
suatu brand melalui
kategorinya; mampu
mengingat kembali brand
yang pernah
dilihat/didengar)
Brand Association :
Kumpulan keterkaitan
dari suatu merek pada
saat konsumen
mengingat merek tersebut
Indikator Empirik
Menyadari/mengetahui
keberadaan UKSW atau
tidak.
Atribut tertentu yang
dilekatkan oleh konsumen
terhadap UKSW.
45
Perceived Quality :
Persepsi konsumen atas
kualitas suatu
produk/jasa berdasarkan
asosiasi terhadap
produk/jasa tersebut
serta perbandingan
terhadap produk/jasa
alternatif
Perceived Price :
Persepsi konsumen atas
pengorbanan finansial
yang dilakukan dalam
memperoleh suatu
produk/jasa
Persepsi dan ekspektasi
calon konsumen terhadap
UKSW jika dibandingkan
dengan pesaing.
Brand Loyalty :
Preferensi konsumen
terhadap suatu brand
dalam suatu kategori
produk/jasa
Ada tidaknya keinginan
untuk memilih UKSW
maupun keinginan untuk
merekomendasikannya
kepada pihak-pihak lain.
Persepsi mengenai besarnya
pengorbanan finansiil yang
harus dilakukan jika kuliah
di UKSW serta upaya
mencari info yang
sesungguhnya.
3.4
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis kualitatif dalam konteks penelitian yang bersifat
deskriptif. Ukuran-ukuran yang digunakan adalah distribusi
frekuensi, mean, nilai minimum dan nilai maximum.
Ukuran-ukuran
tersebut
dimaksudkan
untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai profil
responden.
memberikan
dinyatakan
Tujuan
lainnya
gambaran
melalui
adalah
atas
indikator
butir-butir
memperjelas
empirik,
serta
yang
pertanyaan kuesioner.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian tesis ini adalah penelitian deskriptif,
dimana penulis bermaksud memberikan gambaran yang
mendalam atas suatu profil, kejadian atau situasi (Sauders,
Mark et al. 2009).
3.1 POPULASI DAN SAMPEL
3.1.1 Populasi
Populasi merupakan generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah calon konsumen
pendidikan tinggi, yaitu para siswa SMU. Dengan demikian
diasumsikan bahwa jumlah populasi tidak terbatas.
3.1.2 Teknik dan Jumlah Sampel
Sampel
merupakan
sebagian
dari
kuantitas
dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel
bersifat
mewakili/representatif
terhadap
populasi, sehingga penelitian benar-benar dapat mengungkap
gejala-gejala
yang
terjadi
pada
populasi tersebut.
40
wilayah
penelitian
atau
41
3.1.2.1 Teknik Sampel dan Alasan Pemilihan Sampel
Teknik
sampel
yang
digunakan
adalah
purposive
sampling, dimana peneliti telah memiliki kriteria-kriteria
tertentu dalam penentuan sampel. Kriteria tersebut adalah
sebagai berikut : sampel yang dimaksud adalah siswa-siswa
SMU, baik negeri maupun swasta di Salatiga dan sekitarnya.
Selanjutnya,
dari
masing-masing
SMU
tersebut
diambil
sampel dari siswa kelas 3 atau kelas XII, dengan asumsi
bahwa siswa yang berada pada jenjang terakhir SMU relatif
lebih memperhatikan atau minimal mulai memikirkan jenjang
pendidikan mereka yang selanjutnya.
Penentuan lokasi SMU di Salatiga dan sekitarnya (baik
negeri maupun swasta) berdasarkan pertimbangan bahwa di
kalangan siswa SMU yang lokasinya tergolong dekat dengan
UKSW belum tentu menunjukkan aspek-aspek ekuitas merek
yang kuat terhadap UKSW.
3.1.2.2
Jumlah Sampel
Dengan
asumsi
bahwa
jumlah
populasi
tidak
diketahui/tidak terbatas, maka digunakan ukuran minimal
dengan perhitungan sebagai berikut :
n = ( Z²a ) x P x Q
d²
dimana :
42
n
=
jumlah sampel
Z²a
=
Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu
P
=
proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki
karakter tertentu
d²
=
tingkat
kesalahan
yang
dapat
ditoleransi
(
dinyatakan dalam 100 % )
Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 10 % dengan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi
sebesar ± 10 %. Maka ukuran sampel yang diperlukan adalah
sebagai berikut :
n = ( 1.96 )² x 50 x 50 = 96 dibulatkan menjadi 100
10
Dari enam SMU (negeri maupun swasta) masing-masing
diambil 25 orang siswa sebagai sampel. Dengan demikian
jumlah total sampel adalah 150 dari beberapa wilayah yaitu
Salatiga, Tengaran, Ungaran, dan Ambarawa. Selanjutnya,
dari jumlah 150 tersebut disaring lagi melalui pertanyaan
pendahuluan
yang
berfungsi
mengetahui
ada
tidaknya
awareness terhadap UKSW. Jika tidak terdapat awareness,
maka lembar jawaban responden tersebut tidak disertakan
dalam proses selanjutnya. Setelah dilaksanakan pemilahan
tersebut, maka diperoleh 116 sampel yang dapat diproses
lebih lanjut.
43
3.2
JENIS DAN PROSEDUR PENGUMPULAN
DATA
Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu
data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan data secara
langsung dari sumbernya.
Prosedur
pengumpulan
data
adalah
melalui
penyebaran sekaligus pengambilan kembali kuesioner secara
langsung ke enam SMU yang berbeda, yaitu SMU Kristen 1
Salatiga, SMU Negeri 2 Salatiga, SMU Virgo Fidelis Bawen,
SMU Negeri 1 Tengaran, SMU Negeri 1 Ungaran, dan SMU
Negeri 1 Ambarawa.
Kuesioner terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama,
yaitu lembar pertama, diberikan terlebih dahulu. Lembar
pertama
menguji
mengenai
brand
awareness/kesadaran
merek, dimana responden diminta menyebutkan nama 5
perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah, sesuai urutan yang
pertama kali muncul dalam ingatan mereka. Diharapkan
pemisahan ini dapat meniadakan pengaruh/bias. Setelah
lembar pertama selesai diisi dan ditarik kembali, barulah
bagian kedua (lembar kedua) dibagikan.
Kuesioner bagian kedua (butir-butir pertanyaan brand
association dan perceived quality) menggunakan prinsip skala
Likert,
yang
lazim
digunakan
untuk
mengukur
sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau suatu kelompok,
terhadap suatu kejadian atau suatu gejala sosial tertentu.Tiap
pertanyaan berisikan lima alternatif jawaban yaitu : Sangat
44
Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Tidak Setuju, & Sangat Tidak
Setuju. Masing-masing alternatif tersebut memiliki skor 5, 4,
3, 2, dan 1. Sedangkan butir-butir pertanyaan mengenai
perceived price dan brand loyalty hanya menyediakan opsi YA
dan TIDAK. Pada akhir kuesioner bagian kedua, terdapat
pertanyaan dan opsi jawaban berupa skala mengenai jumlah
pendapatan orangtua siswa per bulan, untuk melengkapi
gambaran/profil responden.
3.3
PENGUKURAN KONSEP & INDIKATOR
EMPIRIK
Pengukuran konsep dilakukan pada aras nominal dan
ordinal. Pada aras nominal disediakan opsi jawaban. Pada
aras ordinal digunakan skala Likert (dengan skala 1-5).
Selanjutnya, masing-masing variabel dalam penelitian
ini perlu dituangkan dalam indikator empirik, sebagai berikut
Tabel III.1
Konsep, Definisi Konsep serta Indikator Empirik
Konsep
Ekuitas Merek
Berbasis
Konsumen yang
terdiri atas :
Brand
Awareness
Brand
Association
Perceived
Quality
Perceived Price
Brand Loyalty
Definisi Konsep
Brand Awareness :
Kekuatan merek dalam
ingatan konsumen
(kemampuan konsumen
mengidentifikasikan
suatu brand melalui
kategorinya; mampu
mengingat kembali brand
yang pernah
dilihat/didengar)
Brand Association :
Kumpulan keterkaitan
dari suatu merek pada
saat konsumen
mengingat merek tersebut
Indikator Empirik
Menyadari/mengetahui
keberadaan UKSW atau
tidak.
Atribut tertentu yang
dilekatkan oleh konsumen
terhadap UKSW.
45
Perceived Quality :
Persepsi konsumen atas
kualitas suatu
produk/jasa berdasarkan
asosiasi terhadap
produk/jasa tersebut
serta perbandingan
terhadap produk/jasa
alternatif
Perceived Price :
Persepsi konsumen atas
pengorbanan finansial
yang dilakukan dalam
memperoleh suatu
produk/jasa
Persepsi dan ekspektasi
calon konsumen terhadap
UKSW jika dibandingkan
dengan pesaing.
Brand Loyalty :
Preferensi konsumen
terhadap suatu brand
dalam suatu kategori
produk/jasa
Ada tidaknya keinginan
untuk memilih UKSW
maupun keinginan untuk
merekomendasikannya
kepada pihak-pihak lain.
Persepsi mengenai besarnya
pengorbanan finansiil yang
harus dilakukan jika kuliah
di UKSW serta upaya
mencari info yang
sesungguhnya.
3.4
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis kualitatif dalam konteks penelitian yang bersifat
deskriptif. Ukuran-ukuran yang digunakan adalah distribusi
frekuensi, mean, nilai minimum dan nilai maximum.
Ukuran-ukuran
tersebut
dimaksudkan
untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai profil
responden.
memberikan
dinyatakan
Tujuan
lainnya
gambaran
melalui
adalah
atas
indikator
butir-butir
memperjelas
empirik,
serta
yang
pertanyaan kuesioner.