Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Pertambangan Terbuka di Bursa Efek Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Kebijakan Dividen
Menurut Syahyunan (2013:315), terdapat beberapa teori yang tentang
kebijakan dividen diantaranya adalah:
1. Dividend Irrelevance Theory (Ketidakrelevanan Teori)
Teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai
pengaruh terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Modigliani dan
Miller (MM) menyimpulkan bahwa nilai perusahaan saat ini tidak dipengaruhi
oleh kebijakan dividen. Keuntungan yang diperoleh atas kenaikan harga saham
akibat pembayaran dividen akan diimbangi dengan penurunan harga saham
karena adanya penjualan saham baru. Oleh karenanya, pemegang saham dapat
menerima kas dari perusahaan saat ini dalam bentuk pembayaran dividen atau
menerimanya dalam bentuk capital gain. Kemakmuran pemegang saham sama
sekali tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen saat ini maupun dimasa datang.
2. The Bird in The Hand Theory
Gordon dan Lintner berpendapat bahwa investor lebih merasa aman untuk
memperoleh pendapat berupa pembayaran dividen daripada menunggu capital
gain. Sementara itu Modigliani dan Miller (MM) berpendapat dan telah

dibuktikan secara matematis bahwa investor memandang satu burung ditangan
lebih berharga daripada seribu burung di udara. Sementara itu MM
berpendapat bahwa tidak semua investor berkeinginan untuk menginvetasikan

Universitas Sumatera Utara

kembali dividen mereka diperusahaan yang sama atau sejenis dengan memiliki
resiko yang sama oleh sebab itu,tingkat resiko pendapatan mereka dimasa
datang bukannya ditentukan oleh kebijakan dividen, tetapi ditentukan oleh
tingkat resiko investasi baru.
3. Tax Preference Theory
Investor menghendaki perusahaan untuk menahan laba setelah pajak dan
dipergunakan untuk pembiayaan investasi daripada dividen dalam bentuk kas.
Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya menentukan dividend payout ratio yang
rendah atau bahkan tidak membagikan dividen. Karena dividen cenderung
dikenakan pajak yang lebih tinggi daripada capital gain, maka investor akan
meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk saham dengan dividend
yield yang tinggi.
4. Teori Signaling Hypothesis
Ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, sering diikuti dengan

kenaikan harga saham. Sebaliknya, penurunan dividen pada umumnya
menyebabkan harga saham turun, fenomena ini dapat dianggap sebagai bukti
bahwa para investor lebih menyukai dividen dari pada capital gain. Tapi
Modigliani dan Miller (MM) berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen yang
diatas, biasanya merupakan suatu “sinyal” kepada para investor bahwa
manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik dividen masa
mendatang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen atau kenaikan dividen yang
di bawah kenaikan normal (biasanya) diyakini investor sebagai suatu sinyal
bahwa perusahaan menghadapi masa sulit di waktu mendatang. Seperti teori

Universitas Sumatera Utara

dividen yang lain, teori “Signaling Hypothesis” ini juga sulit dibuktikan secara
empiris. Adalah nyata bahwa perubahan dividen mengandung beberapa
informasi. Tapi sulit dikatakan apakah kenaikan dan penurunan harga setelah
adanya kenaikan dan penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek
“sinyal” atau disebabkan karena efek “sinyal” dan preferensi terhadap dividen.
5. Teori “Clientele Effect”
Teori ini menyatakan bahwa kelompok (Clientele) pemegang saham yang
berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen

perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada
saat ini lebih menyukai dividend payout ratio yang tinggi. Sebaliknya,
kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih
senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. Bukti
empiris menunjukkan bahwa efek “Clientele” ini ada. Tapi menurut
Modigliani dan Miller (MM) hal ini tidak menunjukkan bahwa dividen besar
lebih baik dari dividen kecil, demikian sebaliknya. Efek “Clientele” ini hanya
mengatakan bahwa bagi sekelompok pemegang saham, kebijakan dividen tentu
lebih menguntungkan mereka.

2.1.2 Jenis-jenis Dividen
Berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan, dividen dapat dibedakan atas
2 (dua) jenis, yaitu: dividen tunai (cash dividend) dan dividen saham (stock
dividend). Dividen tunai merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk uang
tunai. Dividen saham merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk saham
dengan proporsi tertentu.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan periode satu tahun buku maka dividen dapat dibagi atas dua

jenis, yaitu: dividend intern dan dividend final. Dividend intern merupakan
dividen yang dibayarkan oleh perseroan antara satu tahun buku dengan tahun
buku berikutnya atau antara dividen final satu dengan dividen final berikutnya.
Dividend final merupakan dividen hasil pertimbangan setelah penutupan buku
perseroan pada tahun sebelumnya yang dibayarkan pada tahun buku berikutnya.
Dividen final ini juga memperhitungkan dan mempertimbangkan hubungannya
dengan dividen interim yang telah dibayarkan untuk tahun tersebut.

2.1.3 Pengertian Dividen dan Kebijakan Dividen
Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak
dikurangi dengan laba ditahan. Dividen ini untuk dibagikan kepada para
pemegang saham sebagai keuntungan laba dari perusahaan. Rasio pembayaran
dividen (dividend payout ratio) yaitu perbandingan antara Dividend per Share
(DPS) dengan Earning per Share (EPS). Keputusan mengenai jumlah laba yang
ditahan dan dividen yang dibagikan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) (Setiawan, 2015).
Menurut Syahyunan (2013:267) Kebijakan Dividen (Dividend Policy)
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan
perusahaan. Secara definisi, kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham

dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna
pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara

Apabila perusahaan memilih untuk dibagikan sebagai dividen, maka akan
mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya akan mengurangi total sumber
dana intern atau internal financing. Laba ditahan merupakan salah satu dari
sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan,
sedangkan dividen merupakan aliran kas yang dibayar kepada pemegang saham
(Nurmaida, 2015).

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Menurut

Syahyunan

(2013:314)

ada


beberapa

faktor-faktor

yang

mempengaruhi kebijakan dividen, diantaranya adalah:
1. Posisi Solvabilitas Perusahaan
Apabila perusahaan dalam kondisi solvabilitasnya kurang menguntungkan,
biasanya perusahaan tidak membagikan laba. Hal ini disebabkan karena laba
yang diperoleh digunakan untuk memperbaiki struktur modal perusahaan.
2. Posisi Likuiditas Perusahaan
Perusahaan membayarkan dividen berarti harus bisa menyediakan uang kas
yang cukup banyak dan ini akan menurunkan tingkat likuiditas perusahaan.
Bagi perusahaan yang likuiditas perusahaannya kurang baik, biasanya dividend
payout ratio kecil, sebab sebagian laba yang digunakan untuk menambah
likuiditas.
3. Kebutuhan Untuk Melunasi Hutang.
Hutang-hutang harus dibayar pada saat jatuh tempo, dan untuk membayar

hutang-hutang tersebut disediakan dana. Semakin banyak hutang yang harus

Universitas Sumatera Utara

dibayar, maka semakin besar dana yang harus disediakan sehingga akan
mengurangi jumlah dividen yang harus dibayarkan kepada pemegang saham.
4. Rencana Pelunasan
Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan
perusahaan dan hal ini bisa dilihat dari perluasan yang dilakukan perusahaan.
Konsekuensinya, semakin besar dana yang dibutuhkan untuk itu.
5. Kesempatan Investasi
Semakin terbuka kesempatan investasi, maka semakin kecil dividen yang
dibayarkan sebab dananya digunakan untuk memperoleh kesempatan investasi.
Namun bila kesempatan investasi kurang baik, maka dananya akan digunakan
untuk membayar dividen.
6. Stabilitas Pendapatan
Perusahaan yang pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas yang
banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak
stabil harus menyediakan uang yang besar untuk berjaga-jaga.
7. Pengawasan terhadap Perusahaan

Perusahaan mencari sumber dana dari modal sendiri, kemungkinan akan masuk
investor baru dan ini tentunya akan mengurangi kekuasaan pemilik/pemegang
saham lama dalam mengendalikan perusahaan. Jika dibelanjai dari hutang,
risikonya cukup besar. Oleh karena itu, perusahaan cenderung tidak membagi
dividennya agar pengendalian tetap bisa dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

Adapun penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang diduga paling
berpengaruh terhadap rasio pembayaran dividen terhadap harga saham yang
antara lain sebagain berikut:
1. Likuditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek pada waktunya. Rasio yang paling umum digunakan
adalah current ratio yang menunjukkan

untuk mengukur tingkat likuiditas

seberapa besar aktiva lancar dapat menutupi kewajiban lancar.
Current


ratio merupakan

salah

satu

faktor penting

yang harus

dipertimbangkan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan pendapatan para investor melalui pembagian
dividen. Semakin besar current ratio maka kemampuan perusahaan untuk
menutupi kewajiban lancarnya juga semakin besar. Rumus menghitung current
ratio adalah:
Current Ratio =

Current Assets
Current Liabilities


2. Leverage Ratio
Menurut Syahyunan (2013:104), “Leverage Ratio digunakan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh hutang-hutangnya
atau dengan kata lain rasio ini dapat pula digunakan untuk mengetahui bagaimana
perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan
hutang atau ekuitas”. Leverage Ratio yang menjadi fokus pada penelitian ini
adalah Debt to Equity Ratio dan Debt to Total Assets.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Syahyunan (2013:105), ”Debt to Equity Ratio adalah perbandingan
hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan
modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban”. Rumus
menghitung Debt to Equity Ratio adalah:
Debt to Equity Ratio =

Total Liabilities
Total Equity


Menurut Sartono (2006:30) Debt to Total Assets Ratio (DAR) digunakan
untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total
hutang. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman
yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan. Rumus menghitung Debt to Total Assets adalah:
Debt to Total Assets =

Total Liabilities
Total Assets

3. Profitabilitas
Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan oleh Return on Assets dan
Return on Equity (ROE) yang berarti kemampuan perusahaan menghasilkan laba
yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Keuntungan yang layak
dibagikan kepada para pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan
memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak. Karena
dividen diambil dari keuntungan bersih perusahaan maka keuntungan tersebut
akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio. Perusahaan yang
memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi keuntungan yang lebih
besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan
semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

Universitas Sumatera Utara

Return on Asset (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang
digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Rumus menghitung Return
on Assets adalah:
Return on Assets =

Earning After Tax
Total Aktiva

Menurut Wahyuni (2015), Return On Equity (ROE) adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan
menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi
pemilik atau investor. ROE sangat bergantung pada besar kecilnya perusahaan,
misalnya untuk perusahaan kecil tentu memiliki modal yang relatif kecil, sehingga
ROE yang dihasilkanpun kecil, begitu pula sebaliknya untuk perusahaan besar.
Rumus menghitung Return on Equity adalah:
Return on Equity =

Earning After Taxes
Total Equity

4. Growth
Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan
dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhannya. Perusahaan
tersebut biasanya akan lebih senang untuk menahan pendapatannya daripada
dibayarkan sebagai dividen. Apabila perusahaan telah mencapai tingkat
pertumbuhan yang mapan, dimana kebutuhan dananya dapat dipenuhi dengan
dana yang berasal dari pasar modal atau sumber dana ekstern lainnya, maka
keadaannya adalah berbeda. Dalam hal yang demikian perusahaan dapat

Universitas Sumatera Utara

menetapkan dividend payout ratio yang tinggi. Rumus untuk menghitung Growth
adalah:
Growth =

Total Assetst − Total Assetst −1
Total Assetst −1

5. Collaterizable Assets (COL)
Perusahaan sebagai debitur menggunakan aset tetap sebagai jaminan
pinjamannya.

Besarnya aset tetap yang digunakan debitur sebagai jaminan

disebut Collaterizable assets. Penjaminan aset tetap adalah aset dalam bentuk
property, surat berharga, atau harta lain yang telah terikat sebagai jaminan untuk
mendukung penerbitan obligasi, surat utang atau pinjaman. Semakin besar
collaterizable assets, semakin besar dana perusahaan yang diinvestasikan pada
aktiva tetap, sehingga semakin

kecil dividen yang dibagikan. Rumus untuk

menghitung Collaterizable Assets adalah:
Collaterizable Assets =

Fix Assets
Total Assets

6. Firm Size
Ukuran perusahaan (Size) diproyeksikan dengan Log Natural dari total aset
(Ahmad dan Wardhani, 2014). Apabila harga saham naik, maka jumlah investor
akan bertambah dan menyebabkan laba perusahaan juga bertambah. Semakin
tinggi laba, maka ukuran perusahaan juga semakin besar. Suatu perusahaan besar
yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal,
sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak
kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar
modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh

Universitas Sumatera Utara

dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran
dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Rumus untuk menghitung
Firm Size adalah:
Frim Size = Ln Total Assets

2.2 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat
persamaan dan perbedaan. Obyek pada penelitian ini adalah Perusahaan
Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel dependen yang
digunakan adalah Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai proksi dari kebijakan
dividen dan variabel independen yaitu Return on Equity, Debt to Equity Ratio,
Growth, dan Collaterizable Assets
Wahyuni (2015) meneliti tentang Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas
terhadap Besarnya Dividen yang Dibagikan

kepada Pemegang Saham pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap besarnya dividen yang
dibagikan kepada pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI (Periode 2010-2014). Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI (Periode 2010-2014). Sampel penelitian ini sebanyak 14
perusahaan manufaktur yang diambil secara purposive sampling dan data yang
dikumpulkan secara time series, sehingga total sampel sebanyak 70 perusahaan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh komponen laporan
keuangan tahunan perusahaan. current ratio, return on equity, dan dividend
payout ratio. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis linier berganda

Universitas Sumatera Utara

dan pengujian data menggunakan program SPSS 16.0. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara parsial profitabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap besarnya dividen. Pada variabel likuiditas,

menunjukkan

bahwa secara parsial variabel likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap besarnya dividen. Secara simultan, profitabilitas dan likuditas
berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Herdianto (2015), meneliti tentang Analisis Current Ratio, Debt to Equity
Ratio, Return on Asset, Growth dan Pengaruhnya terhadap Dividend Payout Ratio
pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji analisis cash ratio, debt to equity ratio,
return on asset, growth dan pengaruhnya terhadap dividend payout ratio pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode
pengamatan 2009-2013. Teknik

sampel yang digunakan adalah purposive

sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 13 perusahaan. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil
analisis ini menunjukkan bahwa variabel cash ratio, debt to equity ratio, dan
growth berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio,
sedangkan variabel return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dividend payout ratio.
Setiawan (2015) meneliti tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividen pada Perusahaan Wholesale dan Retail Trade di BEI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,
kepemilikan manajerial, profitabilitas (return on equity), likuiditas (current ratio),

Universitas Sumatera Utara

financial leverage (debt to equity ratio) pada kebijakan dividen perusahan
wholesale dan retail trade di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Dari 24
perusahaan wholesale dan retail trade yang terdaftar hanya 10 perusahaan yang
digunakan sebagai sampel sesuai dengan kriteria purposive sampling. Berdasarkan
hasil analisis hipotesis diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan, kepemilikan
manajerial, dan financial leverage (debt to equity ratio), tidak berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen, sedangkan hasil analisis hipotesis diketahui
bahwa profitabilitas (return on equity) dan likuiditas (current ratio) berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen.
Nurmaida (2015) meneliti tentang Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity
Ratio, Growth, Collaterzible Assets, Return on Equity terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR) pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Periode 2010-2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh current ratio, debt to equity ratio, growth, collaterizable
assets dan return on equity terhadap dividend payout ratio.Pengambilan sampel
dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang diambil
adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2013 yang
memiliki laporan keuangan lengkap dan membagikan

dividen secara teratur

sebanyak 28 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier
Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan secara simultan variabel CR,DER,
Growth, COL dan ROE mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR), sedangkan

secara parsial hanya variabel ROE yang

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).

Universitas Sumatera Utara

Susanti (2015) meneliti tentang Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity
Ratio, Return on Asset dan Growth terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan
Sektor Industri yang Terdaftar di BEI. Tekhnik analisis yang digunakan adalah
regresi linier berganda. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 15 perusahaan Penelitian ini
menunjukkan bahwa current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dividend payout ratio,debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap dividend
payot ratio, return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend
payout ratio.dan growth berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend
payout ratio.
Ahmad

dan

Wardhani

(2014)

meneliti

tentang

Pengaruh

Faktor

Fundamental terhadap Kebijakan Dividen dari 98 perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode 2006-2009. Penelitian ini menggunakan
regresi logit untuk mengetahui antara hubungan variabel dependen dan variabel
independen. Penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan ukuran
perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kebijakan dividen.
Likuiditas dan leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan
dividen. Profitabilitas, leverage, likuiditas, growth dan firm size signifikan
terhadap kebijakan dividen.
Fitria (2014) meneliti tentang Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan
Growth terhadap Kebijakan Dividen. Penelitian ini dilakukan untuk menguji
pengaruh variabel profitabilitas dengan perhitungan Return on Asset, likuiditas
dengan perhitungan Current Ratio

dan Growth (growth of sales) terhadap

Universitas Sumatera Utara

Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang listed di periode 2009-2012. Teknik
sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 11 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda
dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk
menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian
pengaruh secaraa bersama-sama dengan level of significance 5%. Selain itu juga
dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas dan uji autokolerasi. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa
variabel profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap dividend payout
ratio, Likuiditas tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio dan growth
tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
Margaretha dan Putra (2014) meneliti tentang Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Dividen pada Perusahaan Non Keuangan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009. Profitabilitas, growth, tax,
debt to equity ratio sebagai variabel independen. Sedangkan dependen dari
penelitian ini adalah kebijakan dividen. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas
berpengaruh terhadap dividend payout ratio, growth juga mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan Variabel
lainnya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout

Universitas Sumatera Utara

ratio. Hasil ini menunjukkan bahwa manajemen harus memperhatikan
profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan ketika membuat suatu kebijakan
dividen pada suatu perusahaan.
Zurigat dan Khaled (2013) meneliti tentang Pengaruh Struktur Kepemilikan
terhadap Kebijakan Dividen. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh
hubungan antara struktur kepemilikan yang terdaftar pada perusahaan French.
Sampel dari penelitian ini adalah 91 perusahaan yang terdaftar di Prancis periode
tahun 2003 sampai 2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio
pembayaran dividen secara negatif dipengaruhi oleh proporsi investor instuisi,
growth dan leverage berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Secara
efisien, dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian
sekarang menggunakan populasi perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan menggunakan data keuangan tahun 2011-2015.
Sementara, penelitian terdahulu menggunakan populasi perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menggunakan data keuangan tahun
2008-2010.
Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu
No
1.

Penelitian
/
Tahun
Wahyuni
(2015)

Judul
Penelitian
Pengaruh
Profitabilitas dan
Likuiditas
terhadap Besarnya
Dividen yang
Dibagikan kepada
Pemegang Saham
pada Perusahaan
Manufaktur yang
terdaftar di BEI.

Variabel
Penelitian
Depeden:
Kebijakan Dividen
Independen:
1. Current Ratio
2. Return on Equity

Teknik
Analisis
Data
Regresi
Linier
Berganda

Hasil Penelitian
1. Profitabilitas
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap besarnya
DPR.
2. Likuiditas
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap besarnya
dividen.

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 2.1
No
2.

3.

4.

Penelitian/
Tahun
Hendriano
(2015)

Setiawan
(2015)

Nurmaida
(2015)

Judul
Penelitian
Analisis Current
Ratio, Debt to
Equity Ratio,
Return on Asset,
Growth dan
Pengaruhnya
terhadap Dividend
Payout Ratio pada
Perusahaan
Pertambangan
yang Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia

Analisis Faktor
yang
Mempengaruhi
Kebijakan
Dividen pada
Perusahaan
Wholesale dan
Retail Trade di
BEI

Pengaruh Current
Ratio (CR), Debt
to Equity Ratio
(DER),Growth,
Collaterizable
Assets (COL),
Return on Equity
(ROE) terhadap
Dividend Payout
Ratio (DPR) pada
perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI.

Variabel
Penelitian
Dependen:
Kebijakan dividen

Teknik
Analisis
Data
Regresi
Linier
Berganda

Independen :
1. Current Ratio
2. DER
3. Return on
Assets
4. Growth

Dependen :
Kebijakan Dividen

Independen:
1. Current Ratio
(CR)
2. Debt to Equity
Ratio (DER)
3. Growth
4. Collaterizable
Assets (COL)
5. Return on Equity
(ROE)

1. CR berpengaruh
negative dan
signifikan terhadap
DPR
2. DER Ratio
berpengaruh negatif
dan tidak signifikan
terhadap DPR
3. Growth
berpengaruh
negative dan
signifikan terhadap
DPR
4. ROA berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
DPR

Regresi
linier
Berganda

1. Current Ratio
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap dividend
payout ratio
2. Leverage
berpengaruh negatif
dan tidak signifikan
terhadap kebijakan
dividen.
3. Return on Equity
berpengaruh
signifikan terhadap
kebijakan dividen.

Regresi
Linier
Berganda

1. Current Ratio
mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
DPR
2. DER mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
DPR.
3. Growth mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
DPR.
4. COL dan ROE
mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
DPR.

Independen :
1. Return Common
on Equity
2. Debt to Equity
Ratio
3. Current Ratio

Dependen:
Dividend Payout
Ratio (DPR)

Hasil Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 2.1
Teknik
Analisis
Data

No

Penelitian/
Tahun

5.

Susanti (2015)

Financial
Dependen:
Performance:
Kebijakan dividen
Leverage, Debt to
Independen:
Equity Ratio,
Return on Assets, 1. Leverage
2. Debt to Equity
and Growth
Ratio
toward Dividend
3. Return on Assets
Payout Ratio
4. Growth

Regresi
Linier
Berganda

6.

Ahmad dan
Wardhani
(2014)

The effect of
fundamental
factor to Dividend
Policy

Logit
Regression

Judul Penelitian

Variabel
Penelitian

Dependen :
Dividend Payout
Ratio (DPR)
Independen :
1. Profitability
2. Liquidity
3. Leverage
4. Growth
5.Firm size

7.

Fitria (2014)

Analisis Pengaruh
Profitabilitas,
Likuiditas, dan
Growth terhadap
kebijakan dividen.

Dependen :
Kebijakan Dividen
Independen:
1.Current Ratio
2.Return on Asset
3.Growth

Regresi
linier
Berganda

Hasil Penelitian
1. Leverage
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap dividend
payout ratio.
2. Debt to Equity
Ratio berpengaruh
negatif terhadap
dividend payot
ratio.
3. Profitabilitas
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap dividend
payot ratio.
4. Growth
berpengaruh
negatif terhadap
DPR.
1. Liquidity
berpengaruh positif
terhadap DPR.
2. Growth
berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan terhadap
DPR.
3. Firm Size negatif
dan tidak
signifikan terhadap
DPR.
4. Profitability
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap DPR.
1. ROA mempunyai
pengaruh positif
terhadap dividend
payout ratio
2. CR berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan terhadap
dividend payout
ratio
3. Growth tidak
berpengaruh
terhadap DPR

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 2.1
No.
8.

9.

Penelitian
/
Tahun
Margareth
a dan
Putra
(2014)

Zurigat
dan
Khaled
(2013)

Judul Penelitian

Variabel Penelitian

The Determinant
Factor of
Dividend Policy
at Non Finance
Listed Company

Dependen :
Kebijakan Dividen

The effect
ownership
structure on
dividend policy

Depeden :
Kebijakan Dividen

Teknik
Analisis
Data
Regresi
Linier
Berganda

Independen :
1.Profitability
2.Cash flow
3.Tax
4.Sales Growth
5.Debt to Equity Ratio

Hasil Penelitian
1. Profitability
berpengaruh positif
terhadap dividend
payout ratio
2. Cash flow
berpengaruh postif
terhadap dividend
payout ratio
3. Tax berpengaruh
postif terhadap
dividend payout
ratio
4. Sales growth
berpengaruh
negative terhadap
dividend payout
ratio
5. Debt to Equity
Ratio berpengaruh
negative terhadap
dividend payout
ratio

1. Full
1. Firm Size
Adjestmen
berpengaruh positif
t Model
dan signifikan
2. Partial
Independen :
terhadap kebijakan
Adjustmen
Instutional ownership
dividen.
2. Growth dan
t Model
1.Firm size,
berpengaruh
2.Growth,
signifikan terhadap
3.leverage
kebijakan dividen.
4. Collaterizable asset
3. Leverage
berpengaruh
signifikan terhadap
kebijakan dividen.
4. Collaterizable
Asset berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan terhadap
kebijakan dividen.

2.3 Kerangka Konseptual
2.3.1 Pengaruh Likuiditas terhadap Dividend Payout Ratio
Menurut Fitria (2014) likuiditas perusahaan tidak berpengaruh terhadap
kebijakan dividen. Likuiditas

perusahaan yang diukur dengan current ratio

Universitas Sumatera Utara

memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio. Konsep likuiditas perusahaan
dapat menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasi perusahaan dan
melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingi
rendahnya likuiditas perusahaan tidak berarti mempengaruhi besar kecilnya
pembayaran dividen. Untuk itu, perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik
tidak berarti pembayaran dividen lebih baik pula. Likuiditas perusahaan
diasumsikan dalam penelitian ini mampu menjadi alat prediksi tingkat
pengembalian investasi berupa dividen bagi investor.
2.3.2 Pengaruh Leverage terhadap Dividend Payout Ratio
Rasio leverage ialah rasio yang menggunakan proporsi atau penggunaan
utang untuk membiayai investasinya (Sartono 2014:120). Salah satunya ialah
rasio utang terhadap ekuitas juga dapat dinilai sebagai faktor yang mempengaruhi
kebijakan dividen. Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas
usahanya

atau pembiayaan lainnya, maka terdapat tanggung jawab untuk

melunasi pada saat jatuh tempo. Jika perusahaan memutuskan untuk melunasi
utangnya,

maka biasanya laba ditahan yang akan dipergunakan, hal ini

mengurangi tingkat pembagian dividen.
2.3.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio
Profitabilitas perusahaan

merupakan salah satu cara yang digunakan

sebagai penilaian secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan
didapat atas aktivitas investasi yang dilakukan. Sehingga perusahaan yang
mempunyai profitabilitas yang tinggi akan menarik minat para investor untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut dengan harapan akan mendapat keuntungan

Universitas Sumatera Utara

yang tinggi pula. Karena pembagian keuntungan kepada para pemegang saham
sebagai dividen diambil dari tingkat keuntungan bersih yang diperoleh
perusahaan. Hal ini sesuai dengan smoothing theory yang dikembangkan oleh
Linter (1956) mengatakan bahwa jumlah dividen bergantung atas keuntungan
perusahaan sekarang dan dividen tahun sebelumnya.
2.3.4 Pengaruh Growth terhadap Dividend Payout Ratio
Makin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan
dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhannya. Perusahaan
tersebut biasanya akan lebih senang untuk menahan pendapatannya daripada
dibayarkan sebagai dividen. Hendrianto (2015) mengungkapkan pertumbuhan
pada total aset yang besar akan menurunkan pembayaran dividen kepada
pemegang saham karena pengelola perusahaan memanfaatkan laba yang diperoleh
perusahaan untuk aktivitas pendanaan internal. Peluang investasi yang ada,
sehingga semakin besar pertumbuhan pada total aset akan mengakibatkan
perusahaan menurunkan pembayaran dividen. Tingkat pertumbuhan (growth)
perusahaan menjadi gambaran perusahaan yang memiliki keputusan investasi
yang baik. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan akan menurunkan tingkat
dividen yang didapatkan oleh investor sebagai dividen (Subramayam, 2013:118)
2.3.5 Pengaruh Collaterizable Assets terhadap Dividend Payout Ratio
Perusahaan kerap kali melakukan pinjaman menggunakan aset tetap sebagai
jaminan (Collaterizable Assets). Nurmaida (2015) mengungkapkan semakin
tingginya collaterizable assets yang dimiliki perusahaan akan mengurangi konflik
kepentingan antara pemegang saham dengan kreditor sehingga perusahaan dapat

Universitas Sumatera Utara

membayar dividen dalam jumlah besar, sebaliknya semakin rendah collaterizble
assets yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan konflik kepentingan antara
pemegang saham dengan kreditor sehingga kreditor akan menghalangi perusahaan
untuk membayar dividen dalam jumlah besar kepada pemegang saham karena
takut piutang mereka tidak dibayar.
2.3.6 Pengaruh Firm Size terhadap Dividend Payout Ratio
Ukuran perusahaan (firm size) merupakan salah satu alat atau skala untuk
mengukur besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat ditentukan antara lain
oleh besarnya total aktiva, dan total penjualan. Menurut Subramayam (2013:122)
menyatakan bahwa ukuran perusahaan mungkin suatu faktor yang penting bukan
hanya sebagai proksi agency cost tetapi juga disebabkan biaya transaksi yang
berkaitan dengan ukuran perusahaan. Perusahaan besar dengan akses pasar yang
lebih baik seharusnya membayar dividen yang tinggi kepada pemegang saham,
sehingga ukuran perusahaan dan pembayaran dividen memiliki hubungan positif.
Jadi semakin besar perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan
investor untuk melakukan investasi pada perusahan tersebut dan diharapkan
perusahaan membayar dividen lebih tinggi.
Adapun kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini yang
ditunjukkan pada Gambar 2.1 sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Current Ratio
Debt to Total Asset
Debt to Equity Ratio
Return on Equity
Return on Asset

Kebijakan
Dividen

Growth
Collaterizable Assets
Firm Size

Gambar 2.2
Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian teiritis dan kerangka konseptual, maka

hipotesis

penelitian adalah Current Ratio, Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio, Return
on Asset,

Return on Equity, Growth, Collaterizable Assets dan Firm Size

berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan pertambangan
terbuka di Bursa Efek Indonesia.

Universitas Sumatera Utara