Analisis Biomekanika Dan Fisiologi Pada Pemanen Kelapa Sawit Dengan Menggunakan Dodos Di PT. Perkebunan Nusantara III (Kebun Rambutan)

V-34

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

Sejarah Perusahaan
PT.PN III (PT. Perkebunan Nusantara III) Kebun Rambutan merupakan

salah satu unit PT. PN III yang memiliki 8 wilayah kerja yang dibagi berdasarkan
afdeling, luas dari ke delapan afdeling tersebuat berjumlan 4.329,75 ha lahan
kelapa sawit dan 1.372,5 ha lahan dengan tanaman karet. Kebun Rambutan
terletak di sekitar Kota Madya Tebing Tinggi sekitar ± 70 Km dari kota Medan.
Secara umum Kebun Rambutan berada pada ketinggian 18 m dari permukaan laut,
dan bertofografi datar yang didominasi oleh jenis tanah podsolik merah kuning,
Aluvial dan hidromorfik kelabu. Curah hujan per tahun 1.300 - 2.100 mm, dan
bulan basah ± 8 bulan serta bulan kering ± 4 bulan. Hal tersebut sangat sesuai
dengan tumbuhan seperti kelapa sawit dan karet.

2.2


Ruang Lingkup Bidang Usaha
Pada PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rambutan terdiri kebun kelapa

sawit dan karet dari mulai tanam, perawatan sampai pemanenan dengan hasil:
1. Tandan Buah Segar (TBS)
2. Karet

2.3

Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

V-35

Tenaga kerja pada PTPN III Kebun Rambutan berjumlah 1.211 orang,
yang terdiri atas tenaga kerja pria dan wanita dengan tingkat pendidikan yang
bervariasi dari SD, SLTP, SMU, dan Sarjana.
Jumlah tenaga kerja PTPN III Kebun Rambutan dapat dilihat pada Tabel
2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PTPN III Kebun Rambutan

Uraian
Pria
Wanita
Jumlah
Pekerjaan
(orang)
(orang)
(orang)
Karyawan
16
0
16
Pimpinan
Karyawan
1.098
97
1.195
Pelaksana
Jumlah
1.114

97
1.211
Sumber : PTPN III Kebun Rambutan

Berdasarkan peraturan Departemen Tenaga Kerja yang menyatakan bahwa
jam kerja seorang karyawan adalah 7 jam per hari dan 40 jam kerja per minggu
sehingga selebihnya diperkirakan merupakan jam kerja lembur atau premi. Waktu
kerja di PTPN III Kebun Rambutan terdiri atas tiga bagian yaitu waktu kerja pada
karyawan bagian produksi dan waktu kerja karyawan pada bagian kantor dan
kebun. Adapun pembagian waktu kerja tersebut adalah sebagai berikut:
a. Waktu kerja karyawan kantor
Senin- Jumat

:

07.00 – 16.00

Sabtu

:


07.00 – 12.00

b. Waktu kerja karyawan produksi
Untuk karyawan produksi terbagi atas 2 shift, diamana waktu kerja efektif
adalah 6 hari dengan jam kerja adalah 40 jam, yaitu:
Shift I

:

07.00 – 16.00 WIB

Shift II

:

19.00 – 07.00 WIB

V-36


c. Waktu kerja karyawan kebun
Untuk karyawan kebun waktu kerja efektif adalah dari pukul 07.00-12.00 pada
pemanen kelapa sawit (senin-sabtu) sedangkan untuk karyawan penyadap
karet adalah pukul 07.00-12.00 (senin-minggu).
2.4

Premi Panen
Premi pemanen merupakan prestasi kerja pemanen yang dibayarkan atas

pencapaian basis tugas dan premi ini diberikan untuk merangsang pemanen dalam
meningkatkan

produktivitas

pemanen,baik

kualitas

maupun


kuantitas.

Berdasarkan pencatatan produksi dalam buku harian mandor dan pencatatan
produksi yang sudah disyahkan oleh pabrik. Harga premi pemanen kelapa sawit
dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Harga Premi Pemanenan Kelapa Sawit
No
Pekerjaan
Harga/Kg(Rp)
Pemanen Kelapa
1
38,50
Sawit
2
Pengutip Berondolan
150
Sumber : PTPN III Kebun Rambutan

2.5


Proses Pemanenan Kelapa Sawit
Cara panen meliputi cara-cara memotong tandan buah, pengaturan

pelepah, dan pengumpulan buah sampai ke TPH. Pelaksanaan panen di PTPN III
menggunakan 2 cara yaitu sistem giring dan sistem tetap. Penggunaan sistem
giring apabila produksi relatif tinggi. Sementara itu, penggunaan sistem tetap jika
pemanen diberi ancak tetap yang merupakan bagian kebun untuk pemanen dengan
luas tertentu secara rotasi. Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara

V-37

panen terakhir hingga panen berikutnya ditempat yang sama. Rotasi panen
tergantung dari cepat matangnya buah. Pada panen permulaan, rotasi panen
biasanya 15 hari, 10 hari, dan terakhir 7 hari. Rotasi panen menggunakan simbol
5/7, yang artinya 5 hari memanen dengan rotasi 7 hari.
Proses pemanenan tandan buah segar kelapa sawit sampai dengan
pengutipan brondolan dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Memeriksa TBS yang sudah membrondol

Memotong Pelepah dan Tandan Sawit dari

pohon

TBS > 30 dibelah menjadi 2 bagian

Memotong Pelepah dan menyusun pelepah
digawang mati

Mengangkat TBS dengan angkong ke TPH

Mengutip Berondolan
Sumber : PTPN III Kebun Rambutan

Gambar 2.1 Block Diagram Tahapan Proses Pemanenan Kelapa Sawit

2.5

Alat Panen Kelapa Sawit
Untuk memotong tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan

mengangkutnya diperlukan sarana pendukung yaitu peralatan panen. Alat yang

paling vital dalam kegiatan panen adalah egrek dan dodos. Egrek dan dodos

V-38

manual yang digunakan dalam panen pun memiliki spesifikasi khusus sesuai
dengan tinggi tanaman. Alat dan perlengkapan panen yang digunakan harus sesuai
dengan kondisi dan umur tanaman. Adapun alat panen kelapa sawit yang
digunakan di PTPN III KKebun Rambutan dapat dilihat pada Tabel 2.3. sebagai
berikut

No

1

Tabel 2.3 Alat Panen Kelapa Sawit dan Pemakaiannya
di PTPN III Kebun Rambutan
Nama Alat
Spesifikasi
Pemakaian
Dodos Kecil

Lebar mata 8 cm, lebar
tengah 7 cm, tebal tengah
0.5 cm, tebal pangkal 0.7
Potong buah
cm, diameter gagang 4.5
tanaman umur 3-4
cm, panjang total 18 cm
tahun
Dodos Besar

2

Egrek

3

Lebar mata 14 cm, lebar
tengah 12 cm, tebal tengah
0.5 cm, tebal pangkal 0.7
cm, diameter gagang 4.5

cm, panjang total 18 cm

Potong buah
tanaman umur 5-8
tahun

Berat 3 kg, panjang
pangkal 20 cm, panjang
pisau 45 cm, sudut
lengkung dihitung pada
sumbu 135

Potong buah
tanaman umur > 9
tahun

Harvesting pole

Aluminium ukuran 6 m
dan 12 m

Galah pisau egrek

Gancu

Besi beton 3/8 inci,
panjang sesuai kebiasaan
setempat

Memuat/membon
gkar TBS ke/dari
alat transport

Sesuai kebiasaan setempat

Memuat/membon
gkr TBS ke/dari
alat transport

4

5
Tombak
6

Sumber : PTPN III Kebun Rambutan