this PDF file STUDENTS’ PERCEPTION ON THE ACT OF PLAGIARISM IN WRITING FINAL ASSIGNMENT (PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME DALAM PENYUSUNAN TUGAS AKHIR) | Silvana | EDUTECH 1 PB

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

STUDENTS’ PERCEPTION ON THE ACT OF PLAGIARISM
IN WRITING FINAL ASSIGNMENT
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME DALAM PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
Oleh:
Hana Silvana, Gema Rullyana, Angga Hadiapurwa
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : hanasilva@upi.edu
Abstract, This research is based on the issue of plagiArism in the academic world especially
in Higher Education. The main issue studied in this study is the perception of students on the act of
plagiarism in writing final assignment. This study was conducted with the aim to describe the act
of plagiarism in preparing the final assignment of students. The method used in this research is
descriptive analytical method. The informants are students of UPI Education Sciences Faculty .
The research was conducted in 2017 at odd semester. The research results showed that there were
lack of knowledge about styles of writing, limited time availability in the preparation of the final
task of students, the development of information technology facilitates and opens opportunities to
cheat. Moreover, many lecturers have not addressed plagiarism issue, use of anti plagiarism application is minimum, and socialization of plagiarism issue is still not sufficient. This research also
found that training on final assignment writing has not been done as needed.
Keywords : Plagiarism, Student, Final Project
Abstrak, Penelitian ini dilatar belakangi dengan isu plagiarisme dalan dunia akademik

khususnya di Perguruan Tinggi. Permasalahan pokok yang dikaji pada penelitian ini persepsi mahasiswa terhadap tindak plagiarisme di dalam penyusunan tugas akhir mahasiswa. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang tindak plagiarisme di dalam penyusunan
tugas akhir mahasiswa. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Informan penelitian ini adalah mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah minimnya
pengetahuan mengenai gaya selingkung penulisan, ketersediaan waktu yang terbatas dalam
penyusunan tugas akhir mahasiswa, perkembangan teknologi informasi (khususnya internet) yang
memudahkan dan membuka peluang berbuat curang, sebagian dosen belum protektif pada isu plagiarisme, penggunaan aplikasi anti plagiarisme masih minim, juga sosialisasi mengenai isu plagiarisme yang masih belum mencukupi kebutuhan informasi yang perlu diketahui oleh mahasiswa.
Kegiatan Workshop atau pelatihan penulisan tugas akhir yang belum dilaksanakan sesuai kebutuhan.
Kata Kunci: Plagiarisme, Mahasiswa, Tugas Akhir

A. PENDAHULUAN
Perguruan tinggi sebagai institusi

didikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat. Pada pelaksanaan komponen

yang bergerak di bidang pendidikan

pendidikan


mempunyai tujuan yang mengacu pada

mengatur dalam proses pendidikan terse-

tri dharma perguruan tinggi yang sudah

but, diantaranya adalah orisionalitas da-

dicanangkan oleh pemerintah yaitu pen-

lam karya ilmiah baik oleh dosen ataupun

338 Persepsi

ada

rambu-rambu

yang


Mahasiswaterhadap Tindakan Plagiarisme Dalam Penyusunan Tugas

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

mahasiswa. Terkait hal tersebut pada

melakukan segala cara agar tujuan terse-

proses akademik yang dilaksanakan pada

but

perguruan

terjadi

penyebab terjadinya tindakan plagia-

pelaksanaannya


risme seperti yang dikemukakan oleh

yang salah satunya adalah plagiarisme

Herqutanto (2010) terdapat dua hal

yang dilakukan oleh mahasiswa dalam

secara umum yang menjadai alasan pla-

membuat karya ilmiah terutama pada

giator, yang pertama adalah plagiator

proses tugas akhir yang harus mereka

tidak mengetahui bahwa tindakan yang

laksanakan sebagai mahasiswa.


dilakukannya adalah plagiat. Alasan

tinggi

seringkali

penyimpangan dalam

tercapai.

Terdapat

beberapa

Pemerintah pada tahun 2010 melalui

lainnya adalah tidak sengaja melakukan

peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor


plagiarisme karena terpengaruh oleh apa

17 memberikan definisi bahwa “Plagiat

yang mereka baca sehingga tanpa sadar

adalah perbuatan sengaja atau tidak

menyalin apa

sengaja dalam memperoleh atau menco-

dangkan

ba memperoleh kredit atau nilai untuk

penelitiannya mennyimpulkan berbagai

suatu karya ilmiah, dengan mengutip


faktor yang menyebabkan plagiarisme

sebagian atau seluruh karya dan atau

skripsi terjadi di kalangan mahasiswa

karya ilmiah pihak lain yang diakui se-

Departemen Sosiologi FISIP USU dian-

bagai karya ilmiahnya, tanpa menya-

taranya adalah kurangnya pengetahuan

takan sumber secara tepat dan me-

tentang aturan penulisan karya ilmiah,

madai”.


kemampuan menulis rendah dan kurang

yang dibacanya. Se-

Sinaga

(2010)

dalam

Seperti kita ketahui bersama saat ini

memahami materi yang akan ditulis da-

muncul beberapa kasus terkait plagia-

lam skripsi, ketidaksengajaan atau lupa

risme (khususnya di dunia akademisi),


memasukkan

hal ini begitu memprihatinkan

karena

menginginkan nilai bagus, ingin cepat

seharusnya institusi seperti perguruan

selesai dan mencari jalan pintas, kemala-

tinggi menjadi garda terdepan dalam me-

san pada diri mahasiswa kurang komu-

nangani tindakan plagiarisme, mengingat

nikasi dengan pembimbing serta ku-


tindakan

rangnya pengawasan dari pihak institusi

plagiarisme

bertentangan

dengan nilai-nilai pendidikan. Tindakan

daftar

pustaka,

hanya

pendidikan.

plagiarisme tentu tidak terjadi begitu sa-


Ada berbagai macam cara mencegah

ja, tuntutan agar dapat menghasilkan sua-

praktik plagiarisme, di antaranya adalah

tu karya tulis menggiring kita untuk

(a) menumbuhkan integritas mahasiswa,

339 Persepsi

Mahasiswaterhadap Tindakan Plagiarisme Dalam Penyusunan Tugas

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

sehingga mereka jujur dalam melakukan

ta,2009) plagiarisme adalah perbuatan

kajian ilmiah; (b) meningkatkan fungsi

sesuatu seolah-olah karya orang lain ter-

dan peran pembimbing skripsi/penelitian,

sebut adalah karya kita dan mengakui

karena penelitian mahasiswa juga meru-

hasil karya tersebut adalah milik kita.

pakan pertaruhan karier dari si pembimb-

Sedangkan menurut Dowshen, “ Plagia-

ing; dan (c) menggunakan software an-

rim is a form of cheating, but it’s a little

tiplagiarisme (Wijaya, 2010).

complicated so a kid might do it without

Pada dunia akadamik tindakan pla-

understanding

that

it’s

wrong”

.

giairisme rawan terjadi, seorang mahasi-

Menurut Istiana dan Purwoko (2013) da-

wa dalam kesehariannya tentu saja akan

lam

disibukkan dengan tugas-tugas seperti

menurut

membuat makalah atau karya tulis ilmiah

“Plagiat adalah pengambilan karangan

lainnya, sudah menjadi rahasia umum di

(pendapat dan sebagainya) orang lain dan

era digital saat ini internet dirasa menjadi

menjadikannya

solusi yang jitu ditengah menumpuknya

(pendapat) sendiri. “

artikelnya

menuliskan

kamus

bahasa

seolah-olah

bahwa
Indonesia

karangan

tugas-tugas yang diberikan, tak pelak

Institusi seperti Perguruan Tinggi ten-

kegiatan copy paste dianggap menjadi

tu memiliki tanggung jawab yang besar

metode terbaik dalam menyelesaikan sa-

dalam menghadapi permasalahan tinda-

tu

kan plagiarisme, mengingat perguruan

karya

tulis

ilmiah

khususnya

dikalangan mahasiswa. Hal tesebut apa-

tinggi

bila kita resapi jauh lebih dalam adalah

penghasil ilmu pengetahuan. Perguruan

hal yang sangat memprihatinkan, alih-

tinggi bertanggungjawab wajib mem-

alih merasa berupaya dengan sangat

berikan edukasi kepada civitas akade-

keras menyelesaikan tugas-tugasnya pa-

miknya terkait plagiarisme.

dahal dia sudah menipu orang lain dan

adalah

salah

satu

lembaga

Konsep dan pemikiran di atas yang

dirinya sendiri. Menipu orang lain karena

menjadi landasan dalam

tindakannya

lain

bangkan penelitian ini. Pencegahan tin-

dengan mencuri karya orang lain, meni-

dakan plagiarisme di dalam penyusunan

pu diri sendiri, dengan tindakanya seolah

tugas akhir skripsi mahasisiwa diharap-

-olah merasa berhasil, mencari dan men-

kan dapan menjadi salah satu cara yang

guasai apa yang ditulisnya, padahal sama

efektif dalam mengurangi atau bahkan

sekali tidak dikuasainya.

menghilangkan tindakan-tindakan yang

Menurut
340 Persepsi

merugikan

orang

mengem-

Achmad (dalam NovanMahasiswaterhadap Tindakan Plagiarisme Dalam Penyusunan Tugas

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

mengarah pada plagiarisme khususnya

pus. Untuk memperoleh data dan infor-

mahasiswa dilingkungan UPI .

masi dari penelitian ini akan mengem-

Analisis permasalahan secara umum

bangkan alat/instrumen pengumpul data

yaitu; “Bagaimana Persepsi Mahasiswa

berupa panduan wawancara dan panduan

terhadap tindak plagiarisme pada maha-

pengamatan. Penyusunan dan pengem-

siswa Fakultas Ilmu Pendidikan Univer-

bangannya dilakukan sesuai dengan jad-

sitas Pendidikan Indonesia di dalam

wal yang sudah ditentukan pada jadwal

penyusunan tugas akhir”. Berdasarkan

penelitian.

perumusan masalah yang disusun, maka

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

tujuan penelitian ini adalah untuk mem-

Pemerintah melalui Permendiknas

peroleh gambaran tentang persepsi ma-

No. 17 tahun 2010 mendefinisikan pla-

hasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UPI

giat sebagai perbuatan secara sengaja

tentang tindak plagiarisme di dalam

atau tidak sengaja dalam memperoleh

penyusunan tugas akhir.

atau mencoba memperoleh kredit atau

Persepsi adalah sudut pandang yang

nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan

dimiliki oleh seseorang berdasarkan hasil

mengutip sebagian atau seluruh karya

pengalaman dan pengamatan. Menurut

dan/atau karya ilmiah pihak lain yang

Pendekatan penelitian menggunakan

diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa

studi kasus. Metode penelitian yang dil-

menyatakan sumber secara tepat dan me-

akukan adalah deskriptif analitis. Hal ini

madai. Di berbagai perguruan tinggi, isu

dilakukan dengan harapan dapat sesuai

plagiarisme kerap mendapatkan per-

dengan tujuan penelitian yaitu untuk

hatian khusus, langkah-langkah pencega-

mengetahui Pencegahan tindak plagia-

han selalu diupayakan agar terbebas dari

risme di dalam penyusunan tugas akhir

plagiarisme. Plagiarisme dianggap se-

mahasiswa di Fakultas Ilmu Pendidikan.

bagai kecurangan dalam dunia pendidi-

Fokus penelitian lebih diarahkan pada

kan (cheating academic) dengan berbagai

analisis pencegahan tindak plagiarisme

asosiasi makna seperti bentuk penipuan,

di dalam penyusunan tugas akhir maha-

bentuk ketidakjujuran, dan bentuk ke-

siswa. Subjek penelitian pada penelitian

bohongan (Sutherland-Smith, 2008). Isu

ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Pen-

plagiarisme kerap menjadi tersendiri di

didikan (FIP) UPI. Pemilihan informan

lingkungan perguruan tinggi, plagiarisme

didasarkan pada keaktifan dalam perkuli-

dianggap sebagai aib yang sulit dimaaf-

ahan dan organisasi di lingkungan kam-

kan, perguruan tinggi disamping sebagai

341 Persepsi

Mahasiswaterhadap Tindakan Plagiarisme Dalam Penyusunan Tugas

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

penghasil gray literature tentu saja harus

berupa gagasan orang lain atau

memastikan karya-karya yang dihasilkan

seorang ahli yang dituangkan

harus orisinil dan bebas plagiarisme.

ke dalam sebuah kalimat teruta-

Berdasarkan hasil penelitian yang

ma dalam karya-karya ilmiah”

telah dilaksanakan melalui wawancara
mendalam terhadap mahasiswa pada

“Plagiat itu berarti mencontek

Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas

hasil karya orang lain dengan

Pendidikan Indonesia, secara umum ter-

hmmmm tidak mengutip nama

dapat tiga aspek yang berkaitan dengan

pengarangnya”. (HS)

persepsi mahasiswa terhadap tindakan
plagirisme

dalam

penyusunan

tugas

akhir. Menurut reponden tindakan pla-

Tindakan yang termasuk pada kate-

giarisme dalam penyusunan tugas akhir

gori plagirisme cukup beragam, menurut

yang

adalah

Webe-wulff (2014) setidaknya terdapat

men-

sepuluh bentuk plagiarisme yang sering

catumkan sumber aslinya, pendapat re-

terjadi, tindakan plagiarisme tersebut

sponden ini beriringan dengan pan-

meliputi ; copy paste, penerjemahan, pla-

dangan pemerintah terhadap tindakan

giat terselubung, shake and paste and

plagiraisme itu sendiri, pendapat re-

collections,

sponden mengenai plagirisme tergambar

struktural, pawn sacrifice, cut and slide,

dari petikan wawancara yang dilakukan.

self-plagiarism, other dimensions. Dari

dilakukan

melakukan

mahasiwa

pengutipan

“hmmm

tanpa

tindakan

clause

quilts,

plagiat

melakukan

hasil wawancara mendalam yang dil-

semacam pengutipan gitu atau

akukan pada mahasiwa Fakultas Ilmu

pengambil alihan hak cipta

Pendidikan, mereka menyatakan bahwa

orang lain tanpa sepengetahuan

mereka pernah melakukan tindakan pla-

dan tanpa aturan yang baik dan

giarisme selama penyusunan tugas akhir.

yang seharusnya”

Sebagaimana dinyatakan oleh responden

yang tergambar dari petikan wawancara
“plagiarisme itu hmmmm men-

yang dilakukan.

gutip tanpa mencantumkan sum-

“Pernah saya melakukan copy-

ber aslinya. Hmmm iyaa pen-

paste secara per bagian. Itu kan

dapat orang lain yang tidak di-

biasanya saya karena kepepet

cantumkan gitu. Pendapatnya

tuh waktunya nya yang jarak

342 Persepsi

Mahasiswaterhadap Tindakan Plagiarisme Dalam Penyusunan Tugas

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

bimbingannya terlalu dekat….”

Pendidikan dalam penyusunan tugas

“….saya

tuh

akhir pada umumnya meliputi copy

plagia-

paste, shake and paste collection dan

sering

melakukan

banget

tindakan

risme yaaaa kadang perbagian

penerjemahan.

kadang keseluruhan”.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab

“Iyaaa

saya

pernah

tuh

disusun oleh peneliti. Faktor tersebut

melakukan plagiarisme….”
“Iyaaa

pernah

tuh

meliputi factor internal dan eksternal.

plagiarisme,

tapi

Adapun bagannya terdapat dibawah ini :

saya

melakukan

terjadi tindakan plagiarisme yang dapat

saya dari jurnal bahasa inggris
saya translate kan dulu terus
yang berbahasa Indonesia nya
saya copy-paste aja dulu.”(AH)
Bentuk plagiarisme yang umumnya
dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu
FAKTOR
PENYEBA
B TINDAKAN PLA-

FAKTOR

FAKTOR

Sebagian dosen belum protektif
pada isu plagiarisme

Minimnya pengetahuan
mengenai gaya
selingkung
penulisan

Penggunaan aplikasi
anti plagiarisme
belum maksimal

Ketersediaan waktu

Gambar 1
Faktor Penyebab Tindakan Plagirisme Mahsiswa di dalam Penyusunan Tugas
Akhir
343 Persepsi

Mahasiswaterhadap Tindakan Plagiarisme Dalam Penyusunan Tugas

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

Menurut persepsi mahasiswa Fakultas
Ilmu Pendidikan terhadap tindakan plagirisme dalam penyusunan tugas akhir,

faktor-faktor penyebab melakukan tindakan plagiarisme dikalangan mahasiswa
dalam menyusun tugas akhir, faktorfaktor tersebut meliputi ; 1) minimnya
pengetahuan mengenai gaya selingkung
penulisan 2) ketersediaan waktu yang

terbatas 3) perkembangan teknologi informasi (khsusnya internet) yang memudahkan dan membuka peluang berbuat
curang
protektif

4) sebagian dosen belum
pada

penggunaan

isu

aplikasi

plagiarisme
anti

5)

plagirisme

masih minim. 6) minimnya sosialisasi
mengenai isu plagiarisme 7) minimnya
wokrshop atau pelatihan penulisan tugas
akhir.
Perbincangan responden terhadap tema ini tergambar dari beberapa hasil
petikan-petikan wawancara berikut
“Saya baru tahu kalau UPI
menggunakan APA, ga pernah
disosialisasiin kayanya, jadi
selama ini saya hanya melihat
skripsi yang sudah dibuat kakak tingkat, pedoman juga
enggak update sih…enak liat
yang sudah dibuat kakak tingkat…..”(M1)
“pernah denger, waktu itu
dosen yang bilang…tapi enggak
pernah
pake
juga
turnitin…paling dosen tertentu
344 Persepsi

aja sih yang minta
turnitin……”(M2)

cek

“Nah iyaaa nih kang, waktu
deadline ke bimbingan selanjutnya
saya
suka
kepepet…”(M3)
“Kalau menurut saya waktu,
waktu dalam penyusunan tugas
ahir juga tidak terlalu banyak,
kan mahasiswa maunya cepat
selesai ya hehe. Selain itu
dosen juga jarang mengwasi
sih jadinya kita juga ga terlalu
memikirkan plagiat atau tidak,
mungkin yang terakhir karena
intrnet ya..itu dimudahkan
banget jadinya.”(M4)
Iyaaa itu pernah karena
terbatasnya waktu jadi saya
copy-paste dulu tulisan orang
lain, terus dosennya juga jarang merevisi hal tersebut, dan
mungkin internet juga ngaruh
ya, kalau bisa sih ada
wokrshop penulisan skripsi
gitu ya…(M5)
….. dari departemen mulai
dari himbauan penggunaan
buku pedoman karya tulis ilmiah, pengutipan menggunakan
aplikasi mendeley dan pengecekan seberapa persennya
itu saya rasa suatu upaya
pencegahan tindakan plagiat
sih..setau saya sosialisasi plagirisme ga ada…kalau workshop juga saya belum pernah
denger….(M3)
Kebijakan

penggunaan

buku

pe-

doman penulisan karya tulis ilmiah se-

Mahasiswaterhadap Tindakan Plagiarisme Dalam Penyusunan Tugas

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

bagai upaya pencegahan tindakan plagia-

bantu agar terhindar sebagai penjiplak

risme sudah efektif untuk menghindari

karya orang lain.

plagiarisme. Buku pedoman karya tulis

“Iyaaaa menurut saya ini
sangat membantu agar
terhindar dari sebagai
penjiplak karya orang
lain, justru dengan buku
pedoman ini saya semakin
nyaman. Sudah sangat
tepat hmmm karena kan
kedua kebijakan itu bertujuan agar kita terhindar
dari tindakan plagiarisme”. (M3)

ilmiah tersebut efektif mencegah tindakan plagiarisme dengan terdapat bab
khusus mengenai tindakan plagiarisme
serte teknik pengutipan.
“Kebijakan pedoman karya tulis ilmiah ini perlu
disampaikan oleh setiap
pembimbing, dan pedoman ini sudah efektif
mampu mencegah saya
agar lebih teliti dan hatihati dalam menulis. Sudah
bagus, tapi kaya nya sih
perlu ditingkatkan, maksudnya keharusannya harus diberikan kepada mahasiswa, uji plagiarisme
itu harus dilakukan”.
(M5)
Informan

M4

mengungkapkan

dengan tegas bahwa dengan adanya bab
khusus mengenai tindakan plagiarisme.

Buku pedoman tersebut sangat membantu dalam penulisan karya tulis ilmiah.
“Sudah terbantu dalam penulisan
karya tulis ilmiah, karena kan
disana dijelaskan ada khusus bab
tindakan plagiarisme. Sudah sangat tepat, saya menyarankan agar
mahasiswa yang lagi menyusun
tugas akhir selalu gitu harus pake
buku pedomannya”. (M4)
Kebijakan penggunaan buku pedoman karya tulis ilmiah sebagai upaya
pencegahan penjiplakan karya tulis orang
lain. M3 mengungkapkan dengan tegas

bahwa buku pedoman ini sangat mem345 Persepsi

Sama

halnya

dengan

RP

mengungkapkan dengan tegas bahwa
mahasiswa akan terhindar dari penjiplakan karya orang lain.

“Kebijakan penggunaan
buku pedoman tersebut
justru agar mahasiswa
terhindar dari copy-paste
atau menjiplak karya
orang lain. Hmmm sudah
tepat sih, penggunaan buku itu kan dijelaskan tentang pengutipan, saya rasa itu akan menghindari
tindakan
plagiarisme”.
(M1)
Sebagaimana dipertegas oleh CNS
bahwa buku pedoman karya tulis ilmiah
ini mampu efektif mencegah penjiplakan
karya orang lain.
“Saya rasa kebijakan
tersebut efektif yah mampu mencegah dalam
mengcopy-paste euh karya orang lain, iyaaa tentu dengan informasi tentang pengutipan yang
jelas sehingga maha-

Mahasiswaterhadap Tindakan Plagiarisme Dalam Penyusunan Tugas

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

siswa dapat memahami
hal tersebut. Dari ketiga
kebijakan yang telah
dibuat oleh Departemen
sudah tepat yah menurut
saya dalam menghindari
tindakan plagiat”. (M2)

akhir atau alasan deadline dengan tengat
waktu tertentu. Selain itu pula perkembangan teknologi informasi (khususnya

internet) yang memudahkan dan membuka peluang berbuat curang.
Hal lain yang mendukung ter-

Adanya pedoman dalam penyusunan
karya ilmiah, mahasiwa terbantu dalam
menghindari tindakan plagiarisme baik

itu secara tidak sengaja ataupun secara
sengaja. Penyusunan pedoman karya
ilmiah yang dibuat oleh pihak universitas
diharapkan dapat tetap dipertahankan
dan

dikembangkan

sesuai

dengan

perkembangan zaman dan perkembangan

ilmu pengetahuan, sehingga manfaatnya
dapat dirasakan oleh seluruh komponen
sivitas akademika di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.

jadinya tindakan plagiarism menurut informan adalah

sebagian dosen belum

protektif pada isu plagiarisme, selain itu

juga penggunaan aplikasi anti plagirisme
masih minim dipakai sebagai bentuk
pencegahan terhadap plagiarisme.
Minimnya sosialisasi mengenai isu
plagirisme di lingkungan kampus juga
menjadi alas an terjadinya tindakan pla-

giarism. Kurangnya kegiatan wokrshop
atau pelatihan penulisan tugas akhir yang
dilakukan baik program studi ataupun
fakultas di lingkungan kampus.
Tindakan plagiarisme di perguruan

C. SIMPULAN

tinggi khususnya di Fakultas Ilmu Pen-

Persepsi mahasiswa terhadap tinda-

didikan dilakukan dengan melakukan

kan plagiarisme pada tugas akhir pada

tindakan pencegahan

dasarnya mempunyai pemahaman ter-

adanya pedoman penulisan karya ilmiah

hadap tindakan plagiarisme tersebut,

yang dibuat di lingkungan Universitas

hanya saja pada kenyataannya mereka

dan di sosialisasikan oleh dosen, baik

mempunyai alasan dalam melakukkan

dalam

tindakan

perkuliahan di kelas.

tersebut

adalah

minimnya

matakuliah

adalah

ataupun

dengan

dalam

pengetahuan mengenai gaya selingkung

D. DAFTAR PUSTAKA

penulisan sehingga

cara pengutipan

Ariani, R. C. (2011). Opini mahasiswa

yang salah dan tidak sesuai dengan

fakultas ilmu sosial dan ilmu poli-

aturan yang berlaku. Ketersediaan waktu

tik Universitas Sirlangga terhadap

yang terbatas

plagiarisme. Jurnal Sosial dan

346 Persepsi

dalam penyusuna tugas

Mahasiswaterhadap Tindakan Plagiarisme Dalam Penyusunan Tugas

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

Politik.
Ernawati,

E

Learning: Improving Academic
.dkk.(2014).

Sistem

Inegrity. New York: Routledge

pendeteksi plagiarisme untuk tu-

Undang-undang Republik Indonesia No-

gas akhir mahasiswa di Univer-

mor 19 Tahun 2002 tentang Hak

sitas Bina Nusantara: studi pen-

Cipta.

dahuluan. Jurnal

Humanio-

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pla-

ra,5(1), hlm.541-548
Ibegbulam, I.J. (2015). Knowledge, per-

giarisme.

ception and attitude of nigerian

Undang-undang Republik Indonesia No-

students to plagiarism: a case

mor 20 Tahun 2003 Tentang Sis-

study. Jurnal International Feder-

tem Pendidikan Nasional.

ation of Library Associations and

Weber-Wulff, D. (2014). False Feathers:

Institutions 41(2) 120–128 Medi-

A Perspective on Academic Pla-

cal Association 57 (08).

giarism. Heidelberg: Springer

Peraturan Menteri Pendidikan Republik

Wibowo, A.(2012). Mencegah dan me-

Indonesia No 17 tahun tahun

nanggulangi plagiarisme di dunia

2010. Tentang. Pencegahan Dan

pendidikan Preventing and Solv-

Penanggulangan

ing Plagiarism in Educational In-

Plagiat

di

stitution.s Jurnal

Perguruan Tinggi.
Putra, S. M. R. (2011). Kiat menghindari

plagiat. Jakarta: Indeks
Sastroasmoro, Sudigdo. (2011). “Few
notes on plagiarism.” Journal of

Kesehatan

Masyarakat Nasional , 6(5) hlm.

195-200.
Sumber online
Kun.ilearning.me, 14 Juni 2015

the Indonesian.
Soelistyo,

H.

(2011).

Plagiarisme:

Pelanggaran Hak Cipta dan Etika.

Jakarta: Kanisius Media
Sudigdo Sastroasmoro. (2007). Majalah
kedokteran Indonesia, volume 57
No. 8. Beberapa catatan tentang
plagiarism. Jakarta.
Sutherland-Smith, W. (2008). Plagia-

rism, the Internet and Student
347 Persepsi

Mahasiswaterhadap Tindakan Plagiarisme Dalam Penyusunan Tugas