Analisis Kinerja Keuangan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Dengan Menggunakan Metode Z-Score Model Altman, Springate, dan Zmijewski Serta Economic Value Added (EVA) Periode 2010-2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Era globalisasi menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar

mampu menghasilkan produk berkualitas yang mampu bersaing dengan produkproduk lain. Dengan demikian perusahaan akan bisa

mempertahankan

eksistensinya di pasar lokal maupun pasar global, sehingga mampu mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tujuan utama dari sebuah
perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang maksimal, namun
saat ini tujuan perusahaan tidak hanya laba akuntansi, melainkan juga berfokus
pada laba ekonomis. Para stakeholders terutama investor membutuhkan analisis
laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan sebagai dasar
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi agar modal yang mereka
investasikan


mendapat

tingkat

pengembalian

(rate

of

return)

yang

menguntungkan sebanding dengan risiko yang mereka ambil.
Pada umumnya analisis laporan keuangan yang dilakukan perusahaan untuk
mengukur

kinerja


keuangannya

adalah

dengan

menggunakan

metode

konvensional yaitu analisis rasio keuangan. Dalam praktiknya walaupun analisis
rasio keuangan yang digunakan memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup banyak
bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, bukan berarti rasio keuangan yang
dibuat sudah menjamin 100% kondisi dan posisi keuangan yang sesungguhnya
(Kasmir, 2010:103). Penggunaan analisis rasio keuangan memiliki kelemahan
utama yaitu tidak memperhatikan risiko yang dihadapi perusahaan dengan
1
Universitas Sumatera Utara

mengabaikan adanya biaya modal. Untuk mengatasi kelemahan dari analisis rasio

keuangan, maka dikembangkan konsep pengukuran kinerja keuangan berdasarkan
nilai tambah (value added) yaitu Economic Value Added (EVA) dan metode ZScore yang berguna untuk memprediksi kinerja keuangan perusahaan. Kinerja
keuangan yang memburuk dapat memicu kebangkrutan perusahaan. Hal ini
didukung oleh kenyataan kemunduran usaha yang signifikan baik usaha kecil,
menengah, maupun usaha berskala besar, dalam bentuk BUMN maupun
perusahaan go public yang diakibatkan oleh krisis moneter tahun 1997 lalu.
Analisis kebangkrutan yang sering digunakan adalah analisis Z-Score model
Altman, model Springate dan model Zmijewski. Analisis kebangkrutan tersebut
dikenal karena selain caranya mudah dan dalam menentukan prediksi
kebangkrutannya pun cukup akurat. Analisis kebangkrutan tersebut dilakukan
untuk memprediksi suatu perusahaan sebagai penilaian dan pertimbangan akan
suatu kondisi perusahaan. Metode-metode tersebut sering digunakan dalam
melakukan analisis dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut
antara lain rasio likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan stabilitas. Analisis rasio
tersebut digunakan untuk mengukur dan memprediksi kondisi kemampuan kinerja
keuangan perusahaan.
Economic Value Added (EVA) sangat relevan dalam hal ini karena EVA
dapat mengukur kinerja (prestasi) manajemen berdasarkan besar kecilnya nilai
tambah yang diciptakan selama periode tertentu. Fenomena yang membuat EVA
berbeda dengan penghitungan konvensional lain adalah digunakannya biaya

modal dalam perhitungannya, yang tidak dilakukan dalam penghitungan

2
Universitas Sumatera Utara

konvensional. Kondisi EVA yang positif mencerminkan tingkat pengembalian
yang lebih tinggi daripada tingkat biaya modal. EVA yang positif menunjukkan
kemampuan manajemen dalam menciptakan peningkatan nilai kekayaan
perusahaan/pemilik modal, dan sebaliknya, EVA negatif menyiratkan adanya
penurunan nilai kekayaan.
PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau disingkat dengan PT.
INALUM (Persero) yang berlokasi di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka,
Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Indonesiamerupakan perusahaan terbuka
(go public) yang bergerak di bidang pengolahan dan produksi aluminium. Maka
dari itu, mengingat pentingnya menjaga kelangsungan hidup, perkembangan dan
pertumbuhan perusahaan agar dapat bertahan di masa yang mendatang, maka
kinerja keuangan perusahaan harus dalam kondisi yang terbaik.
Berikut ini di sajikan data kinerja keuangandari PT. INALUM (Persero)
berdasarkan dari laporan keuangan periode 2010 sampai dengan periode 2014
yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1
Ringkasan Kinerja Keuangan PT. INALUM (Persero)
(dalam Rupiah)
TAHUN
PENDAPATAN
BIAYA
LABA
2010
6.213.314.874.000
323.928.241.000 1.313.037.336.000
2011
7.509.450.338.000
369.217.537.000 1.195.010.934.000
2012
7.535.802.248.000
378.913.691.000
752.840.556.000
2013
6.614.699.884.000
483.378.298.000

319.185.152.000
2014
6.471.293.491.000
394.927.273.000
892.008.754.000
Sumber: Laporan Keuangan PT. INALUM (Persero) Data Diolah (2015)
Berdasarkan pada Tabel 1.1 pada tahun 2011 PT. INALUM (Persero)
mengalami peningkatan pendapatan sebesar Rp 7.509.450.338.000 atau naik 20%

3
Universitas Sumatera Utara

diiringi oleh kenaikan biaya operasional perusahaan sebesar Rp 369.217.537.000
atau naik 13% sehingga memperoleh laba bersih yang walaupun mengalami
penurunan sebesar Rp 1.195.010.934.000 atau turun 9%. Pada tahun 2012 PT.
INALUM (Persero) mengalami peningkatan pendapatan walaupun kecil sebesar
Rp 7.535.802.248.000 atau naik 0,3% diiringi oleh kenaikan biaya operasional
sebesar Rp 378.913.691.000 atau naik 2% sehingga memperoleh laba bersih yang
walaupun mengalami penurunan yang drastis sebesar Rp 752.840.556.000 atau
turun 58%. Pada tahun 2013 PT. INALUM (Persero) mengalami penurunan

pendapatan sebesar Rp 6.614.699.884.000 atau turun13% diiringi oleh penurunan
laba bersih secara drastis sebesar Rp 319.185.152.000 atau turun 135% tetapi pada
biaya mengalami kenaikan sebesar Rp 483.378.298.000 atau naik 27%. Pada
tahun 2014 setelah diserahkannya PT. INALUM (Persero) ke Indonesia maka
dapat

dilihat

pada

pendapatannya

mengalami

penurunan

sebesar

Rp


6.471.293.491.000 atau turun 2% diiringi oleh penurunan biaya sebesar Rp
394.927.273.000 atau turun 22% tetapi pada laba bersih mengalami kenaikan yang
sangat baik sebesar Rp 892.008.754.000 atau naik 179%.
Berdasarkan atas fenomena yang terjadi pada Tabel 1.1, pendapatan, biaya
dan laba perusahaan yang fluktuatif menunjukkan kinerja PT. INALUM (Persero)
belum optimal dari segi keuangannya maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang kinerja keuangan dengan metode analisis rasio Z-Score model
Altman, model Springate dan model Zmijewski dan Economic Value Added
(EVA), dalam judul skripsi yang berjudul Analisis Kinerja Keuangan Pada PT.
Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Dengan Menggunakan Metode Z-

4
Universitas Sumatera Utara

Score Model Altman, Springate, dan Zmijewski serta Economic Value Added
(EVA) Periode 2010-2014.

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan diatas, maka penulis membuat perumusan masalah

sebagai berikut: Bagaimana perkembangan kinerja keuangan PT. INALUM
(Persero) dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dengan menggunakan metode
analisis Z-Score model Altman, model Springate, model Zmijewski dan Economic
Value Added (EVA)?

1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penelitian adalah: Untuk mengetahui dan
menganalisis kinerja keuangan PT. INALUM (Persero) dari tahun 2010 hingga
2014 dengan menggunakan metode analisis Z-Score model Altman, model
Springate, model Zmijewski dan Economic Value Added (EVA).
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan penulis dari penelitian ini adalah :
1.


Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini akan bermanfaat untuk
membantu perusahaan dalam menilai kinerja keuangannya dari sisi yang
berbeda.

2.

Bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengetahuan serta memahami
metode analisis Z-Score model Altman, model Springate, model Zmijewski

5
Universitas Sumatera Utara

dan EVA serta prakteknya pada perusahaan tersebut. Hal ini merupakan
masukan bagi penulis sebagai perbandingan dari teori-teori yang selama ini
diterima penulis dibangku perkuliahan.
3.

Bagi kalangan akademis, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan
dan inspirasi bagi yang ingin melanjutkan penelitian mengenai metode
analisis Z-Score model Altman, model Springate, model Zmijewski dan

Economic Value Added (EVA).

6
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Economic Value Added (EVA) Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Indosat, Tbk

6 60 100

Analisis Economic Value Added (EVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.

15 102 104

Analisis Perbandingan Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA) Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Souci Indoprima

12 71 81

Analisis Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III Menggunakan Analisis Metode Z-Score dan Economic Value Added (EVA)

11 82 84

Analisis Kinerja Keuangan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Dengan Menggunakan Metode Z-Score Model Altman, Springate, dan Zmijewski Serta Economic Value Added (EVA) Periode 2010-2014

3 43 109

Analisis Kinerja Keuangan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Dengan Menggunakan Metode Z-Score Model Altman, Springate, dan Zmijewski Serta Economic Value Added (EVA) Periode 2010-2014

0 0 9

Analisis Kinerja Keuangan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Dengan Menggunakan Metode Z-Score Model Altman, Springate, dan Zmijewski Serta Economic Value Added (EVA) Periode 2010-2014

0 1 2

Analisis Kinerja Keuangan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Dengan Menggunakan Metode Z-Score Model Altman, Springate, dan Zmijewski Serta Economic Value Added (EVA) Periode 2010-2014

0 0 32

Analisis Kinerja Keuangan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Dengan Menggunakan Metode Z-Score Model Altman, Springate, dan Zmijewski Serta Economic Value Added (EVA) Periode 2010-2014

0 0 3

Analisis Kinerja Keuangan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Dengan Menggunakan Metode Z-Score Model Altman, Springate, dan Zmijewski Serta Economic Value Added (EVA) Periode 2010-2014

0 0 26