Ekstraksi Minyak dari Biji Kurma (Phoenix dactylifera L.) dengan Metode Soxhlet Extraction dengan Menggunakan Etil Asetat

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Kurma (Phoenix dactylifera L.) telah menjadi sebuah jenis buah yang

penting di beberapa negara sebagai sebuah sumber nutrisi dan ekonomi. Kurma
mengandung 73-79% karbohidrat, 14-18% total serat diet, 2,5% abu, 2,1-3,0%
protein, tergantung dari jenis kurma [1]. Kandungan buah dan biji kurma dapat
dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Kandungan Buah dan Biji Kurma [1]

Komponen

Daging
Buah Kurma

Biji Kurma
Segar


Biji Kurma
(basis kering)

Kelembaban
Protein
Lemak
Abu
Serat Diet
Karbohidrat

9,7-17,7
1,1-3,0
0,5-3,3
1,4-2,6
5,9-18,4
72,8-85,0

8,6-12,5
4,8-6,9

5,7-8,8
0,8-1,1
67,6-74,2
2,4-4,7

5,2-5,6
10,2-12,7
1,1-1,2
81,0-83,1

Biji Kurma
yang
dipanggang
(basis kering)
7,1
8,1
1,0
62,3

Daging buah kurma mengandung 0,2-0,5 % minyak, dimana pada bijinya

mengandung 7,7-9,7 % minyak [2]. Asam lemak yang terdapat di dalam daging
dan biji kurma adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh. Pada biji kurma
mengandung 14 tipe asam lemak, akan tetapi hanya 8 dari 14 asam lemak yang
terdapat di dalam daging buah. Asam lemak tak jenuh meliputi asam palmitat,
asam oleat, dan asam linoleat [3]. Pada minyak biji kurma yang diekstraksi
dengan metode Soxhlet Extraction mengandung komposisi asam lemak yang
dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut.

Tabel 1.2 Komposisi Asam Lemak pada Minyak Biji Kurma [4]
Komposisi
Asam Kaprilik
Asam Kaprat
Asam Laurat

Saturasi

Berat (%)

C8:0
C10:0

C12:0

0,7
0,713
11,363

1
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.2 Komposisi Asam Lemak pada Minyak Biji Kurma Lanjutan...... [4]
Komposisi
Asam Tridekanoik
Asam Miristat
Asam Pentadekenoik
Asam Palmitat
Asam Heptadekanoik
Asam Oleat
Asam Stearat

Saturasi


Berat (%)

C13:0
C14:0
C15:0
C16:0
C17:0
C18:1
C18:0

0,103
11,447
0,068
13,848
0,14
51,456
6,56

Berat rata-rata per buah kurma adalah 2 sampai 60 gram, sedangkan berat rata-rata

biji kurma adalah 0,5 gram sampai 4 gram [5].
Biji berperan sebagai bagian yang penting dari tumbuhan dalam
menghasilkan generasi tumbuhan baru. Normalnya, biji mengandung protein,
karbohidrat, dan lipid; yang mana berupa wax, lemak atau minyak. Di antara tiga
komponen

tersebut,

kandungan

minyak

adalah

yang terpenting untuk

perkecambahan biji sebagai penyuplai energi yang dibutuhkan untuk proses
perkecambahan dibandingkan protein dan karbohidrat [1]. Biji kurma adalah suatu
limbah yang dihasilkan dari banyak komoditi industri. Umumnya, biji kurma
dijadikan pakan ternak yang diolah secara tradisional yang mudah untuk

dilakukan. Dengan perkembangan teknologi, minyak biji kurma telah digunakan
sebagai bahan pengganti

dari minyak nabati dalam pembuatan krem badan,

shampo, dan sabun [5]. Biji kurma berpotensi sebagai edible oil [6].
Cara untuk mendapatkan minyak yang terkandung di dalam biji kurma salah
satunya adalah dengan metode soxhlet extraction. Soxhlet extraction adalah teknik
standar dimana pelarut segar dikontakkan dengan sampel secara berkala [7].
Efisiensi metode soxhlet extraction dapat ditentukan oleh beberapa faktor seperti
ukuran rata-rata partikel, waktu ekstraksi dan penggunaan pelarut polar dan nonpolar [8]. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan tentang ekstraksi
minyak biji kurma:

2
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.3 Penelitian yang Telah Dilakukan tentang Ekstraki Minyak Biji Kurma
No
Judul Penelitian
Metode / Variabel

Hasil
1
Phytochemical Properties of Solvent Extraction
Menghasilkan yield
Date Palm (Phoenix
Variabel:
tertinggi dengan
Dactylifera) fruit exract [2]
Perbandingan (w/w),
varitas Karbaline
waktu pengadukan 48 menggunakan
jam dengan interval 3 pelarut metanol
jam, pelarut (n(5,01±0,75),
heksana dan metanol), sedangkan
jenis sampel varitas
menggunakan nKarbaline dan Dora
heksan dari varitas
Dora menghasilkan
yield terendah
(0,62±0,34)

2.

Physico-Chemical
Characteristic of Date Seed
Oil Grown in Sudan [9]

Soxhlet Extraction
Variabel:
Jenis varitas sampel
Al-Barakawi dan
Aqundeila, Berat
sampel 750-900 gram,
ukuran 100 mesh,
pelarut heksana,
waktu ekstraksi
kontinu selama 4-6
jam

Menghasilkan yield
6,833 % w/w pada

varitas Al-Barakawi
dan menghasilkan
yield pada varitas
Alqundeila 5,064 %
w/w

3.

Oil Characteristic and Fatty
Acid Profile of Seeds from
Three Varieties of Date Palm
(Phoenix dactylifera)
cultivars in Bushehr-Iran
[10]

Soxhlet Extraction
Variabel: Pelarut
heksan,
Berat sampel 1 kg,
ukuran partikel 2 mm,

tiga varitas sampel
Kabkab, Shekar,
Shalabi

Dihasilkan yield
minyak yang
tertinggi pada varitas
Shalaby yaitu 9,3 %

3
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.3 Penelitian yang Telah Dilakukan....... (lanjutan)
No

Judul Penelitian

Metode/Variabel

Hasil

4

Antioxidant Activity
of Date Seed Oils of
Fifteen Varieties from
Iran [11]

Reflux dan Soxhlet
variabel: suhu
pengeringan oven 50 0C,
waktu pengeringan oven
1 jam, ukuran partikel 13 mm, pelarut n-heksana,
petroleum eter, CCl4,
kloroform, dan dietil eter,
perbandingan rasio 1:2
dan 1:5, waktu operasi
0,5-3 jam

Dihasilkan yield
minyak biji kurma
dari 15 varitas dari
6,2-13,2 % dengan
nilai rata-rata 9,5 %.
Pada varitas Shavitalkh dihasilkan
yield tertinggi yaitu
13,2 %, dan terendah
pada varietas Piarom
yaitu 6,4 %

5.

Extraction of Date
Palm Seed Oil
(Phoenix Dactylifera)
by Soxhlet Apparatus
[4]

Soxhlet Apparatus
Variabel: Ukuran partikel
(2 mm, 1 mm dan 0,425
mm), waktu ekstraksi (1
jam; 2 jam; 4 jam; dan 6
jam), massa sampel 50
gram; pelarut (metanol;
2-propanol; n-heksan;
klorofom; toluena),
volume pelarut 250 mL

Dihasilkan yield
minyak tertinggi 8,5
% pada ukuran
partikel 0,425 mm,
waktu ekstraksi 2
jam, dan pelarut nHeksana

Penelitian-penelitian mengenai ekstraksi minyak dari biji kurma umumnya
menggunakan pelarut n-heksan, namun hingga saat ini penelitian mengenai
ekstraksi minyak dari biji kurma dengan pelarut etil asetat belum pernah
dilakukan.

1.2

PERUMUSAN MASALAH
Atas dasar pemikiran yang telah dipaparkan, maka penulis ingin melakukan

penelitian ekstraksi minyak dari biji kurma menggunakan metode Soxhlet
extraction untuk mendapatkan informasi penting terkait sifat-sifat kimia,

perbandingan pelarut terhadap bahan baku, dan waktu ekstraksi sehingga metode
ini nantinya dapat dikembangkan untuk skala industri.

4
Universitas Sumatera Utara

1.3

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kondisi terbaik ekstraksi minyak

dari biji kurma serta menguji karakteristik minyak yang dihasilkan dan
membandingkan dengan standar edible oil.

1.4

MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah
1. Memahami prosedur ekstraksi minyak dari biji kurma
dengan metode Soxhlet extraction
2. Meningkatkan nilai kegunaan biji kurma
3. Sebagai sumber informasi untuk pengembangan penelitian.

1.5

RUANG LINGKUP PENELITIAN
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah
1. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian, Laboratorium
Operasi Teknik Kimia, Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen
Teknik Kimia, Fakultas Teknik dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit,
Medan. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 3 bulan.
2. Ekstraksi

dilangsungkan dengan memvariasikan dua variabel seperti

berikut:
- Waktu ekstraksi

: 0,5 jam; 1 jam; 2 jam [4]; 3 jam [12]; 4
jam [4]; 5 jam

- Bahan : Pelarut (b/v)

: 1:2 [11]; 1:3; 1:4; 1:5 [11]; 1:6

Sedangkan variabel tetapnya adalah
- Jenis pelarut

: etil asetat

- Jenis sampel

: Biji kurma (Phoenix dactylifera L.)

- Varietas sampel

: Kurma Mesir (Egyptian date )

- Konsentrasi pelarut

: etil asetat 70 %

- Ukuran partikel

: 50 mesh

- Suhu Ekstraksi

: 80 0C

- Massa Biji Kurma

: 50 gram [12]

5
Universitas Sumatera Utara

4. Uji karakteristik minyak biji kurma dilakukan dengan analisis:
- Kualitatif meliputi analisa asam lemak dengan Gas Chromatograph
Mass Spectrometry.

- Kuantitatif meliputi bilangan iodin, bilangan peroksida, spesific
gravity, kadar asam lemak bebas, dan kandungan minyak.

6
Universitas Sumatera Utara