Analisis Beban Kerja dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dengan Menggunakan Metode Workload Analysis (WLA) di PT Suryamas Lestari Prima Chapter III VII

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1.

Ergonomi
Ergonomi atau ergonomics sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo

yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum [9]. Dengan demikian ergonomi
dimaksudkan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaannya. Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi
adalah:
1.

Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan
cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.

2.

Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak

sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan
meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif
maupun setelah tidak produktif.

3.

Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis,
ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan
sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi. [11]

3.2.

Manusia dan Pekerjaannya
Setelah seseorang berada dalam dunia pekerjaan, terdapat berbagai faktor

yang mempengaruhi jalannya pekerjaan [10]. Faktor-faktor ini patut diperhatikan

Universitas Sumatera Utara

bukan hanya karena bersifat wajar secara manusiawi tetapi juga akan

menimbulkan

serangkaian

kerugian

bila

tidak

diperhatikan

dan

dapat

mendatangkan keuntungan bagi perusahaan bila sebaliknya. Manusia adalah salah
satu komponen dari sistem kerja, sehingga faktor-faktor tersebut jelas harus
diperhatikan jika dikehendaki suatu rancangan sistem yang optimal. Jika
seseorang bekerja, sangat banyak faktor-faktor yang terlibat dan mempengaruhi

keberhasilan kerja.

3.3. Beban Kerja
Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (2015), pengertian
beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan
oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.
Menurut peraturan menteri dalam negeri (PERMENDAGRI No. 12/2008)
beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau
unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu.
Dengan demikian pengertian beban kerja adalah sebuah proses yang dilakukan
oleh seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan atau kelompok
jabatan yang dilaksanakan dalam keadaan normal dalam suatu jangka waktu
tertentu [13].

3.4. Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam organisasi perusahaan merupakan
kunci keberhasilan perusahaan, karena pada dasarnya sumber daya manusia

Universitas Sumatera Utara


yang merancang, memasang, mengoperasikan dan memelihara dari sistem
integral dari perusahaan. Kepentingan sumber daya manusia terhadap organisasi
tidak dapat diabaikan, mutlak diperlukan karena manusialah yang mengelola
sumber daya yang ada [14].

3.5.

Metode Sampling Kerja (Work Sampling)
Sampling kerja atau work sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan

sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau
pekerja/operator [11]. Pengukuran kerja dengan metode sampling kerja
diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung karena pelaksanaan
kegiatan pengukuran harus secara langsung di tempat kerja yang diteliti. Bedanya
dengan cara jam henti adalah bahwa pada cara sampling pekerjaan pengamat tidak
terus menerus berada ditempat pekerjaan melainkan mengamati hanya pada
waktu-waktu yang telah ditentukan secara acak.

3.5.1. Sampling Pendahuluan
Cara melakukan sampling pengamatan dengan sampling pekerjaan juga

tidak berbeda dengan dilakukan untuk cara jam henti yaitu yang terdiri dari tiga
langkah yaitu melakukan sampling pendahuluan, menguji keseragaman data, dan
menghitung jumlah kunjungan yang diperlukan [15]. Langkah-langkah ini
dilakukan terus sampai jumlah kunjungan mencukupi yang diperlukan untuk
tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara

Pengambilan sampel harus melebihi banyaknya variabel yang akan
diukur pada populasi tersebut. Menurut Slovin, ukuran sampel yang dapat
diambil adalah:

n=
n
N
e

N
1 + Ne 2


= ukuran sampel
= ukuran populasi
= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir [16].
Persentase produktif dari kejadian yang diamati biasanya dinyatakan

dalam bentuk desimal. Rumus persentase produktif dirumuskan dengan:
%P =

3.5.2.

x 100%

Uji Kecukupan Data
Banyaknya pengamatan yang harus dilakukan dipengaruhi oleh dua

faktor utama yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan dari hasil pengamatan.
Dengan asumsi bahwa terjadinya kejadian seorang operator akan bekerja atau
menganggur mengikuti pola distribusi normal, maka untuk mendapatkan jumlah
pengamatan yang harus dilakukan dapat dicari berdasarkan rumus: [9]


k2 (1- P )
N =
s2 P
'

Dimana:
N
= jumlah pengamatan yang perlu dilakukan
P
= persentase produktif
s
= tingkat ketelitian
k
= harga indeks dari tingkat kepercayaan yang diambil

Universitas Sumatera Utara

3.5.3.


Uji Keseragaman Data
Langkah yang dilakukan sebelum pengukuran adalah merancang suatu

sistem kerja dan cara kerja yang baik. Dengan menggunakan peta kontrol ini maka
secara tegas akan dapat dilihat kondisi-kondisi kerja yang terasa tidak wajar,
misalnya terjadinya perubahan sistem yang dapat mempengaruhi aktivitas kerja
dari operator yang sedang diamati.
Dalam penggunaan peta kontrol ini data yang diharapkan dari hasil
pengamatan akan ditetapkan dalam sebuah peta kontrol yang mempunyai batasbatas kontrol sebagai berikut:

BKA = P + k

P (1- P )
n

dan

BKB = P - k

P (1- P )

n

dimana:
P
n
k
k

= persentase produktif
= jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja
= harga indeks besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan
= 1,96 (tingkat keyakinan 95%)

3.5.4.

Pengukuran Akurasi Work Sampling
Banyaknya pengamatan yang harus dilakukan dalam sampling kerja

akan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu tingkat ketelitian (akurasi) dan
tingkat kepercayaan dari pengamatan [9]. Rumus yang digunakan untuk

menghitung akurasi dari observasi work sampling adalah sebagai berikut:
S=

k
p

p (1- p )
N

Dimana:
S = tingkat akurasi
k = harga indeks yang besarnya tergantung dari tingkat kepercayaan yang
diambil

Universitas Sumatera Utara

N = jumlah pengamatan
p = proporsi aktivitas (work atau idle) sebagai persentase N

3.5.5.


Rating Factor dan Allowance
Rating factor (faktor penyesuaian) merupakan perbandingan performansi

seorang operator dengan konsep normalnya. Cara menentukan rating factor
dengan Westinghouse mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap
menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan
(skill), usaha (effort), kondisi kerja dan konsistensi atau disebut juga westinghouse
factor.

Faktor
Keterampilan

Usaha

Tabel 3.1. Nilai Westinghouse Factor
Kelas
Lambang
Penyesuaian
A1
+ 0,15
Superskill
A2
+ 0,13
B1
+ 0,11
Excellent
B2
+ 0,08
+ 0,06
C1
Good
+ 0,03
C2
+ 0,00
D
Average
− 0,05
E1
Fair
− 0,10
E2
− 0,16
F1
Poor
− 0,22
F2
A1
+ 0,13
Excessive
A2
+ 0,12
+ 0,10
B1
Excellent
+ 0,08
B2
+ 0,05
C1
Good
+ 0,02
C2
+ 0,00
D
Average
E1
− 0,04
Fair
− 0,08
E2
F1
− 0,12
Poor
− 0,17
F2

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1. Nilai Westinghouse Factor (Lanjutan)
Faktor
Kelas
Lambang
Penyesuaian
Kondisi Kerja
Ideal
A
+ 0,06
Excellent
B
+ 0,04
Good
C
+ 0,02
Average
D
+ 0,00
Fair
E
− 0,03
Poor
F
− 0,07
Konsistensi
Perfect
A
+ 0,04
Excellent
B
+ 0,03
+ 0,01
Good
C
+ 0,00
Average
D
Fair
E
− 0,02
Poor
F
− 0,04

3.6.

Metode Work Load Analysis (WLA)
Work Load Analysis atau Analisis beban kerja adalah suatu analisis

mengenai banyaknya pekerja yang harus dipekerjakan untuk menyelesaikan
sesuatu pekerjaan tertentu.
Tahap-tahap metode Work Load Analysis (WLA) adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan dukungan dari organisasi untuk melaksanakan pengelolaan
proyek analisis beban kerja
2. Menetapkan sasaran yang strategis dari proyek analisis beban kerja
3. Menentukan ruang lingkup kerja produktif
4. Menentukan deskripsi jabatan pada departemen untuk Work Load Analysis
5. Mengkalkulasikan beban kerja pegawai dan jumlah pegawai
Beban kerja dapat dihitung sebagai berikut:
Beban kerja =

Universitas Sumatera Utara

Penentuan jumlah tenaga kerja dapat dicari dari rumus:

6. Menentukan tindakan perbaikan

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

4.1.

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di perusahaan daun pintu yang berlokasi

Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Maret
2017- Juni 2017.

4.2.

Jenis Penelitian
Penelitian

ini

termasuk

penelitian

deskriptif,

karena

hanya

menggambarkan atau menguraikan aspek-aspek dalam pengukuran beban kerja
dengan metode Work Load Analysis dan bertujuan untuk mendeskripsikan secara
sistematik, factual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat objek.

4.3.

Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah tenaga kerja, aktivitas kerja dan beban

kerja di stasiun pengeleman, perakitan, dan finishing pembuatan daun pintu (solid
door).

4.4.

Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

Universitas Sumatera Utara

a.

Work tenaga kerja, yaitu aktivitas kerja dari seorang tenaga kerja dalam
rentang waktu kerjanya yang diamati secara langsung dengan metode work
sampling.

b.

Jam kerja, yaitu rentang waktu tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan.

c.

Elemen kegiatan, yaitu aktivitas yang dilakukan tenaga kerja dalam
melaksanakan pekerjaannya.

d.

Rating factor, yaitu perbandingan performansi seorang tenaga kerja
dengan konsep normalnya.

e.

Allowance, yaitu kelonggaran waktu yang diberikan untuk tiga hal yaitu
kebutuhan pribadi, melepaskan kelelahan dan hambatan-hambatan yang
tidak dapat dihindarkan.

f.

Jumlah produksi, yaitu banyaknya produk yang dihasilkan tenaga kerja
dalam waktu tertentu.

2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi atau ditentukan
oleh variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a.

Persentase produktif, yaitu persentase waktu kerja yang digunakan tenaga
kerja untuk hal-hal produktif sesuai job desc-nya.

b.

Waktu standar, yaitu waktu yang dibutuhkan tenaga kerja yang
berkemampuan normal dalam menyelesaikan aktivitasnya secara wajar
pada situasi dan kondisi normal.

Universitas Sumatera Utara

c.

Beban kerja, yaitu besarnya beban yang dialami oleh masing-masing
tenaga kerja sebagai dasar untuk perhitungan jumlah tenaga kerja optimal.

d.

Jumlah tenaga kerja, yaitu jumlah tenaga kerja yang seharusnya bekerja
pada stasiun kerja pengeleman, perakitan, dan finishing supaya produk
dapat diselesaikan sesuai target.

4.5.

Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh melalui observasi langsung di lapangan dan

atau informasi dari atasan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:
1.

Mendefenisikan work dan idle setiap tenaga kerja berdasarkan job
description. Work dikatakan apabila tenaga kerja melakukan pekerjaan sesuai
dengan elemen tugasnya, selain dari itu disebut idle.

2.

Menentukan populasi dan sampel pengamatan dan membagi waktu
pengamatan ke dalam interval waktu, dengan rumus sebagai berikut:

n≥
Jumlah sampel:

N
1 + Ne 2

Populasi Pengamatan =
pada penelitian ini adalah 1 menit.
3.

Menentukan rating factor tenaga kerja dengan menggunakan metode
Westinghouse, digunakan sebagai data untuk menentukan waktu standar.

4.

Menentukan allowance tenaga kerja sesuai keadaan di lantai produksi yaitu
untuk kebutuhan pribadi, melepas lelah, dan kelonggaran untuk fatigue,
digunakan sebagai data untuk menghitung waktu standar.

Universitas Sumatera Utara

4.6.

Metode Pengolahan Data
Langkah-langkah pengolahan data pengukuran beban kerja sebagai

berikut:
1. Menentukan aktivitas dan waktu penyelesaian aktivitas tiap tenaga kerja.
2. Menentukan waktu-waktu pengamatan secara random.
3. Melakukan pengamatan dengan menggunakan metode work sampling.
4. Menghitung waktu produktif dari masing-masing tenaga kerja dari data work
dan idle, dengan rumus:
%P =

x 100%

5. Melakukan uji keseragaman data untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan sudah seragam atau tidak, dengan rumus:

BKA = P + k

P (1 − P )
N

BKB = P − k

P (1 − P )
N

6. Melakukan uji kecukupan data untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan sudah memenuhi syarat ketelitian yang ditetapkan, dengan
rumus:
N' =

7.

k 2 (1- P )
s2 P

Menghitung tingkat akurasi yaitu untuk mengetahui tingkat ketelitian yang
diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, dengan rumus:
S=

k p (1- p )
p
N

Universitas Sumatera Utara

8.

Menghitung waktu standar berdasarkan total waktu pengamatan, waktu
produktif, jumlah produk, nilai rating factor, dan allowance, dengan rumus:
WS =

9.

Menghitung total waktu pengerjaan dengan rumus:
Total Waktu Pengerjaan = Waktu Standar x Jumlah Produk

10. Menghitung persentase beban kerja sesuai dengan Total Waktu Pengerjaan
(TWP) dengan Total Waktu Tersedia (TWT) dengan rumus:
Beban kerja =
11. Penentuan jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja dan rata-rata beban
kerja, dengan rumus:
Total beban kerja

= ∑ Beban Kerja Seluruh Tenaga Kerja

Rata-rata beban kerja =

4.7.

Metode Analisis
Analisis dilakukan terhadap hasil work sampling, analisis beban kerja

aktual dan analisis jumlah tenaga kerja, serta perbandingan kondisi aktual dan
usulan pemecahan masalah.
Tahapan penelitian dapat dilihat pada block diagram Gambar 4.2.

Universitas Sumatera Utara

Perumusan Masalah
Penetapan Tujuan

Studi Literatur
1. Teori Buku
2. Jurnal Penelitian
3. Hasil Penelitian Terkait

StudiPendahuluan
1. Kondisi Perusahaan
2. Informasi Pendukung

Identifikasi Masalah Awal
Beban kerja dan jumlah
pekerja
Pengumpulan Data

Data Primer
1. Jam kerja dan elemen kegiatan
2. Data work dan idle
3. Rating factor dan allowance
4. Jumlah hasil produksi

Data Sekunder
1. Gambaran Umum Perusahaan
- Struktur Organisasi
- Sejarah Perusahaan

Pengolahan Data
1. Menentukan persen produktif dan
nonproduktif
2. Pengujian keseragaman data
3. Pengujian kecukupan data
4. Perhitungan tingkat akurasi
5. Perhitungan waktu standar
6. Perhitungan beban kerja
7. Perhitungan jumlah pekerja

Analisis Pemecahan Masalah
Analisis work sampling, beban
kerja aktual dan jumlah tenaga
kerja, serta perbandingan kondisi
aktual dan usulan
Kesimpulan dan Saran

Gambar 4.2. Block Diagram Proses Penelitian

Universitas Sumatera Utara

BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1.

Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan secara

langsung menggunakan metode work sampling terhadap tenaga kerja stasiun
pengeleman, perakitan, dan finishing di perusahaan pembuatan daun pintu.
Alokasi tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Alokasi Tenaga Kerja
Jumlah Tenaga
No
Stasiun Kerja
Kerja (Orang)
2
1 Stasiun Pengeleman
3
2 Stasiun Perakitan
10
3 Stasiun Finishing
Jumlah
15
Sumber : Pengumpulan Data

Setiap tenaga kerja di bagian produksi memulai pekerjaannya pada waktu
yang sama yaitu dimulai pada pukul 08.00 WIB.

5.1.1.

Jenis Pekerjaan Work dan Idle
Defenisi dari kegiatan work diketahui melalui pengamatan langsung dan

wawancara dengan tenaga kerja pada stasiun produksi. Kegiatan masing-masing
tenaga kerja pada setiap elemen kerja adalah sebagai berikut:
a. Stasiun Pengeleman
a. Pemberian lem pada sisi style

Universitas Sumatera Utara

1) Mengambil style (3 detik)
2) Merekatkan sisi style dengan menggunakan lem kayu (67 detik)
3) Meletakkan ke tumpukan style (3 detik)
4) Memindahkan style yang sudah dilem ke stasiun perakitan secara
manual oleh tenaga kerja 1 (33 detik)
b. Pemberian lem pada sisi panel
1) Mengambil panel (3 detik)
2) Merekatkan sisi panel dengan menggunakan lem kayu (76 detik)
3) Meletakkan ke tumpukan panel (2 detik)
4) Memindahkan panel yang sudah dilem ke stasiun perakitan secara
manual oleh tenaga kerja 2 (33 detik)
c. Pemberian lem pada sisi top rail
1) Mengambil top rail (3 detik)
2) Merekatkan sisi top rail dengan menggunakan lem kayu (85 detik)
3) Meletakkan ke tumpukan top rail (4 detik)
4) Memindahkan Top rail yang sudah dilem ke stasiun perakitan secara
manual oleh tenaga kerja 1 (33 detik)
d. Pemberian lem pada sisi bottom rail
1) Mengambil bottom rail (3 detik)
2) Merekatkan sisi bottom rail dengan menggunakan lem kayu (81 detik)
3) Meletakkan ke tumpukan bottom rail (2 detik)
4) Memindahkan Bottom rail yang sudah dilem ke stasiun perakitan secara
manual oleh tenaga kerja 2 (33 detik)

Universitas Sumatera Utara

b. Stasiun Perakitan
a. Pemberian lubang pada style dengan menggunakan single head borer
1) Mengambil style (3 detik)
2) Memberi lubang pada style sesuai dengan ukuran (77 detik)
3) Meletakkan ke tumpukan style (2 detik)
4) Memindahkan style ke stasiun perakitan (33 detik)
b. Pemberian lubang pada top rail dengan menggunakan single head borer
1) Mengambil top rail (3 detik)
2) Memberi lubang pada top rail sesuai dengan ukuran (85 detik)
3) Meletakkan ke tumpukan top rail (3 detik)
4) Memindahkan top rail ke stasiun perakitan (30 detik)
c. Pemberian lubang pada bottom rail dengan menggunakan single head
borer
1) Mengambil bottom rail (3 detik)
2) Memberi lubang pada bottom rail sesuai dengan ukuran (82 detik)
3) Meletakkan ke tumpukan bottom rail (2 detik)
4) Memindahkan bottom rail ke stasiun perakitan (33 detik)
d. Perakitan komponen daun pintu menggunakan dowel
1) Menyusun style, panel, top rail dan bottom rail (102 detik)
2) Merakit style, panel, top rail dan bottom rail (302 detik)
3) Memindahkan komponen daun pintu yang telah dirakit secara manual
ke stasiun pengepressan (33 detik)

Universitas Sumatera Utara

e. Pengepresan daun pintu dengan doorpress
1) Mengambil daun pintu (3 detik)
2) Mengepress daun pintu (85 detik)
3) Meletakkan daun pintu yang sudah di press ke lantai (3 detik)
4) Memindahkan tumpukan daun pintu ke stasiun finishing untuk di
dempul menggunakan forklift (30 detik)
c. Stasiun Finishing
a. Pendempulan daun pintu dengan alat dempul
1) Mengambil daun pintu (3 detik)
2) Mendempul daun pintu (203 detik)
3) Meletakkan daun pintu di lantai (3 detik)
4) Menghaluskan daun pintu yang telah di dempul (33 detik)
b. Penghalusan daun pintu dengan kertas pasir
1) Mengambil daun pintu (3 detik)
2) Menghaluskan daun pintu (56 detik)
3) Meletakkan daun pintu di lantai (3 detik)
4) Memindahkan daun pintu ke stasiun packing untuk di kemas
menggunakan forklift (30 detik)
Pada saat pengamatan work sampling, segala kegiatan yang dilakukan
tenaga kerja diluar elemen kerja yang telah ditetapkan pada uraian kerja di atas
adalah idle.

Universitas Sumatera Utara

5.1.2.

Penentuan Waktu Pengamatan
Waktu pengamatan ditetapkan dengan interval 1 menit, dengan teknik

pengambilan sampel adalah systematic random sampling. Pengamatan dilakukan
selama 7 jam pada waktu-waktu yang ditentukan secara random yaitu mulai pukul
08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB (Istirahat pukul 12.00-13.00 WIB).
Untuk menentukan banyaknya bilangan random yang diperlukan
selama total waktu kerja dapat dilihat dari perhitungan berikut ini :

Perhitungan diatas menunjukkan bahwa jumlah pengamatan per hari tidak
lebih dari 420 kali.

5.1.3. Penentuan Jumlah Sampel
Jumlah sampel dari waktu kerja yang diperlukan dapat dihitung dengan
menggunakan metode slovin.

Diketahui:
n = sampel, N= Populasi, d= Tingkat Kepercayaan (95%), Ketelitian (presisi) =
0.05

Universitas Sumatera Utara

Hasil dari perhitungan diatas menunjukkan penelitian ini diambil
sebanyak 205 kali pengamatan dalam satu hari. Pengamatan dilakukan dengan
metode randomisasi. Metode ini dibantu dengan microsoft excel dengan formula
RANDBETWEEN untuk menentukan waktu pengamatan.

5.1.4.

Kegiatan Work Sampling
Kegiatan work sampling dilakukan pada waktu-waktu terpilih selama

hari-hari pengamatan, dilakukan dengan mengamati aktivitas work atau idle
operator dan memberi checklist (√) pada tabel pengamatan.

5.1.5.

Rating Factor
Penentuan rating factor menggunakan metode westinghouse yang

mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran
atau ketidakwajaran dalam bekerja. Hal tersebut meliputi: keterampilan, usaha,
kondisi kerja dan konsistensi. Setiap faktor terbagi kedalam kelas-kelas dengan
nilainya masing-masing. Penentuan rating factor sesuai dengan metode
westinghouse untuk tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Westinghouse Factor Tenaga kerja 1
No
1
2
3
4

Westinghouse Factor
Keterampilan : Average (D)
Usaha : Average (D)
Kondisi Kerja : Average (D)
Konsistensi : Average (D)
Total

Nilai
+0.00
+0.00
+0.00
+0.00
+0.00

Nilai rating factor yaitu nilai westinghouse factor ditambah 1.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.6. Rekapitulasi Rating Factor Seluruh Tenaga kerja
Stasiun
Tenaga
Kerja
kerja kePengeleman
1
2
Perakitan
3
4
5
Finishing
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
5.1.6.

Westinghouse
Factor
0.00
0.01
0.09
0.06
0.00
0.03
0.05
0.08
0.00
0.09
0.05
0.06
0.08
0.03
0.12

Rating
Factor
1.00
1.01
1.09
1.06
1.00
1.03
1.05
1.08
1.00
1.09
1.05
1.06
1.08
1.03
1.12

Allowance
Nilai allowance untuk masing-masing stasiun adalah sebagai berikut:

1. Stasiun Pengeleman

No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Tabel 5.7. Nilai Allowance Tenaga kerja Stasiun Pengeleman
Keadaan
Allowance
Tenaga yang dikeluarkan Berdiri (tanpa beban)
Ditumpu dua kaki
Sikap kerja
Normal
Gerakan kerja
Pandangan yang terputus-putus
Kelelahan mata
Keadaan temperatur
Normal
tempat kerja
Adanya debu-debu tidak beracun tetapi banyak
Keadaan atmosfer
Normal
Keadaan lingkungan
Pria
Kebutuhan pribadi
Total

%
1.0
1.0
0.0
0.0
1.0
5,0
0.0
1.0
9.0

Universitas Sumatera Utara

5.1.7.

Jumlah Produk
Jumlah produk adalah banyaknya produk yang dihasilkan tenaga kerja

selama pengamatan. Jumlah produk yang dihasilkan oleh masing-masing tenaga
kerja dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Jumlah Produk
Jumlah
Tenaga
Produk/
No Stasiun Kerja Jenis Produk
Kerja
Tenaga Kerja
(10 hari)
1
Stasiun
Style
1
1122
Pengeleman
Panel
2234
Top Rail
2
568
Bottom Rail
564
2
Stasiun
Komponen
3
164
Perakitan
Daun Pintu
4
163
5
163
3
Stasiun
Daun Pintu
6
49
Finishing
7
51
8
47
9
49
10
50
11
48
12
50
13
49
14
47
15
50
5.2.

Pengolahan Data

5.2.1.

Perhitungan Proporsi aktivitas

Total Produk/
Stasiun Kerja
(10 hari)
1122
2234
568
564
490

490

Perhitungan proporsi aktivitas dilakukan untuk mengetahui persentase
waktu produktif tenaga kerja pada setiap elemen kerja. Persentase

waktu

produktif tenaga kerja dapat diketahui menggunakan rumus sebagai berikut:
% Produktif =

x 100%

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan rumus di atas, perhitungan persentase waktu produktif
untuk tenaga kerja adalah:
% Produktif =

x 100% = 86.34% = 0.8634

Jumlah work dan idle telah dijelaskan pada Tabel 5.4. Data rekapitulasi
% produktif dan % rata-rata masing-masing tenaga kerja pada setiap elemen
kerja dapat dilihat pada Tabel 5.10.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.10. Rekapitulasi Waktu Produktif Masing-masing Tenaga Kerja
Stasiun Kerja

Aktivitas
% Produktif
Pengeleman (1)
% P Rata-rata
% Produktif
Pengeleman (2)
% P Rata-rata
% Produktif
Perakitan (3)
% P Rata-rata
% Produktif
Perakitan (4)
% P Rata-rata
% Produktif
Perakitan (5)
% P Rata-rata
% Produktif
Finishing (6)
% P Rata-rata
% Produktif
Finishing (7)
% P Rata-rata
% Produktif
Finishing (8)
% P Rata-rata
% Produktif
Finishing
(9)
% P Rata-rata
% Produktif
Finishing (10)
% P Rata-rata
% Produktif
Finishing (11)
% P Rata-rata
% Produktif
Finishing (12)
% P Rata-rata
% Produktif
Finishing (13)
% P Rata-rata
% Produktif
Finishing (14)
% P Rata-rata
% Produktif
Finishing
(15)
% P Rata-rata

1

2

3

4

0.8634

0.8683

0.8829

0.8683

0.8829

0.8732

0.8683

0.8878

0.8439

0.8439

0.8439

0.8488

0.8390

0.8439

0.8341

0.8390

0.8488

0.8390

0.8439

0.8390

0.4683

0.4585

0.4780

0.4829

0.4537

0.4634

0.4683

0.4829

0.4439

0.4341

0.4683

0.4634

0.4927

0.4878

0.4732

0.4634

0.4439

0.4537

0.4780

0.4634

0.5512

0.5610

0.5268

0.5415

0.4244

0.4195

0.4341

0.4293

0.5512

0.5366

0.5463

0.5122

0.4585

0.4683

0.4390

0.4585

0.4780

0.4683

5

6

0.4488

0.8780
0.8780
0.8722
0.8634
0.8683
0.8756
0.8488
0.8390
0.8434
0.8488
0.8439
0.8366
0.8341
0.8390
0.8420
0.4634
0.4878
0.4702
0.4585
0.4634
0.4644
0.4732
0.4488
0.4532
0.4780
0.4878
0.4732
0.4829
0.4780
0.4624
0.5366
0.5463
0.5449
0.4488
0.4537
0.4341
0.5317
0.5171
0.5332
0.4390
0.4488

0.4488

0.4571
0.4732
0.4390

7

8

9

10

0.8634

0.8683

0.8780

0.8732

0.8780

0.8829

0.8829

0.8683

0.8439

0.8341

0.8390

0.8488

0.8293

0.8244

0.8293

0.8341

0.8439

0.8537

0.8293

0.8488

0.4780

0.4537

0.4683

0.4634

0.4780

0.4732

0.4488

0.4537

0.4390

0.4341

0.4732

0.4537

0.4585

0.4634

0.4537

0.4732

0.4683

0.4439

0.4439

0.4683

0.5512

0.5610

0.5317

0.5415

0.4244

0.4195

0.4537

0.4341

0.5220

0.5268

0.5463

0.5415

0.4488

0.4683

0.4732

0.4780

0.4390

0.4488

0.4780

0.4537

0.4585

Universitas Sumatera Utara

5.2.2.

Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan

BKA dan BKB. Perhitungan BKA dan BKB dapat dilakukan dengan rumus
sebagai berikut:
BKA =
pi
n
k
k

=
=
=
=

+k

BKB =

-k

Persentase produktif hari ke-i
Jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja
Harga indeks besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan
1.96 (tingkat keyakinan 95%)
Contoh perhitungan BKA dan BKB pada aktivitas pemberian lem pada

sisi style (Tenaga kerja 1) adalah sebagai berikut ini.
=

= 0.8722

BKA = 0.8722+ 1.96

= 0.8866

BKB = 0.8722 -1.96

= 0.8577

Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data proporsi
aktivitas stasiun pengeleman (tenaga kerja 1) diantara BKA dan BKB yaitu
0.8577 ≤ 0.8722 ≤ 0.8866 maka data dikatakan seragam.

5.2.3.

Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data dilakukan dengan nilai s adalah 5%, rumus

perhitungan dapat dilihat sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Dimana:
N = jumlah pengamatan yang perlu dilakukan
p = persentase produktif
s = tingkat ketelitian
k = harga indeks dari tingkat kepercayaan yang diambil
Jika N’ N, data dikatakan cukup.
Contoh perhitungan uji kecukupan data untuk tenaga kerja 1 pada
stasiun pengeleman adalah sebagai berikut:
= 225.17 ≈ 225
Jumlah pengamatan (N) adalah 2050 dan hasil perhitungan (N’) adalah
225 dapat dilihat bahwa N’ < N, maka data dikatakan cukup.

5.2.4.

Perhitungan Tingkat Akurasi
Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95%

dan tingkat ketelitiannya adalah 5% sehingga rumus yang digunakan yaitu:

L=

1.96
p

p (1 − p )
N

Dimana:
L = tingkat akurasi
N = jumlah pengamatan
p = proporsi aktivitas (work atau idle) sebagai persentase N
Perhitungan rata-rata proporsi aktivitas seluruh tenaga kerja pada stasiun
produksi adalah:
p=

p1 + p 2 + ... + p15
15

Universitas Sumatera Utara

p=

0.8722 + 0.8756 + ... + 0.4585
= 0.6014
15

Perhitungan tingkat akurasi dapat dilihat sebagai berikut:

p (1 − p )
N

L=

1.96
p

S=

1.96 0.6014(1 − 0.6014)
= 0.0352
0.6014
2050
Nilai S = ± 3.52% atau lebih kecil dari 5% yaitu tingkat ketelitian yang

dikehendaki, maka pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 2050 kali, jauh
lebih teliti dari syarat ketelitian yang ditetapkan sebelumnya.

5.2.5.

Perhitungan Waktu Standar
Perhitungan waktu standar dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

waktu yang dibutuhkan tenaga kerja dalam mengerjakan satu unit produk.
Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu standar adalah sebagai berikut.
WS =
Total waktu diperoleh dari lamanya waktu pengamatan yaitu 420 menit
per hari selama 10 hari pengamatan = 4200 menit. Waktu standar untuk setiap
stasiun kerja ditetapkan berdasarkan tenaga kerja normalnya.
Waktu Standar =
Waktu Standar = 3.5974 Menit

Universitas Sumatera Utara

Setelah diperoleh waktu standar maka dilakukan perhitungan total waktu
pengerjaan masing-masing tenaga kerja. Contoh perhitungan total waktu
pengerjaan untuk tenaga kerja 1 sebagai berikut:
Total Waktu Pengerjaan

= Waktu Standar x Jumlah Produk
= 3.5974 x 1119
= 4025.5159 Menit

5.2.6.

Perhitungan Beban Kerja
Perhitungan beban kerja merupakan rasio antara Total Waktu

Pengerjaan (TWP) dengan Total Waktu Tersedia (TWT) yang dirumuskan
sebagai berikut:
Beban kerja =
Beban kerja yang baik sebaiknya mendekati 100% atau dalam kondisi
normal. Contoh perhitungan beban kerja pada tenaga kerja 1 adalah sebagai
berikut:
Beban kerja =

= 0.9585

Rekapitulasi beban kerja dengan menggunakan Workload Analysis dapat
dilihat pada Tabel 5.15.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.15. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Beban Kerja Work Load
Analysis
Stasiun Kerja

Tenaga
Kerja

Total Waktu
Pengerjaan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

4025.5159
4081.6886
4596.6098
4433.9024
4209.7561
2338.2473
2353.9781
2362.7384
2284.2725
2433.3860
2761.9680
2221.6316
2779.8419
2272.7569
2479.2599

Stasiun Pengeleman
Stasiun Perakitan

Stasiun Finishing

Total
Waktu
Tersedia
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200

%
Beban
Kerja
0.9585
0.9718
1.0944
1.0557
1.0023
0.5567
0.5605
0.5626
0.5439
0.5794
0.6576
0.5290
0.6619
0.5411
0.5903

Total
beban
Kerja
0.9585
0.9718
3.1524

5.7829

Sumber : Penglahan Data

Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja pada Tabel di atas, maka
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di setiap stasiun dapat dilihat sebagai
berikut:
1. Stasiun Pengeleman
a. Tenaga Kerja 1 (Style dan Panel)
Total beban Kerja = 0.9585
Total beban kerja pada stasiun pengeleman style dan panel kurang dari 1.
sehingga jumlah tenaga kerja tetap.
b. Tenaga Kerja 2 (Top Rail dan Bottom Rail)
Total beban Kerja = 0.9718
Total beban kerja pada stasiun pengeleman Top Rail dan Bottom Rail
kurang dari 1. sehingga jumlah tenaga kerja tetap.

Universitas Sumatera Utara

2. Stasiun Perakitan
Total beban kerja

= Beban Kerja Tenaga Kerja 3 + Beban Kerja
Tenaga Kerja 4 + Beban Tenaga Kerja 5

Total beban kerja

=

1.0944 + 1.0557 + 1.0023

= 3.1524
Rata-rata beban kerja

= 3.1524 / 3
= 1.0508

Rata-rata beban kerja pada stasiun perakitan lebih dari 100%. sehingga tugas
pada bagian ini tidak dapat diselesaikan oleh 3 orang tenaga kerja sesuai
target waktu kerja.
3. Stasiun Finishing
Total beban kerja

= Beban Kerja Tenaga Kerja 6 + Beban Kerja
Tenaga Kerja 7 + Beban Kerja Tenaga Kerja 8 +
Beban Kerja Tenaga Kerja 9 + Beban Kerja
Tenaga Kerja 10 + Beban Kerja Tenaga Kerja
11 + Beban Kerja Tenaga Kerja 12 + Beban
Kerja Tenaga Kerja 13 + Beban Kerja Tenaga
Kerja 14 + Beban Kerja Tenaga Kerja 15

Total beban kerja

= 0.5567 + 0.5605 + 0.5626 + 0.5439 + 0.5794 +
0.6576 + 0.5290 + 0.6619 + 0.5411 + 0.5903
= 5.7829

Rata-rata beban kerja

= 5.7829 / 10
= 0.5783

Universitas Sumatera Utara

Rata-rata beban kerja pada bagian sekitar 57%, sehingga dapat dilakukan
pengurangan jumlah tenaga kerja.

Universitas Sumatera Utara

BAB VI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1.

Analisis Hasil Work Sampling
Pengukuran kerja dengan metode work sampling merupakan pengukuran

kerja secara langsung karena pelaksanannya harus secara langsung di tempat
kerja yang diteliti. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa % waktu
produktif terbesar dimiliki oleh tenaga kerja 2 di bagian pengeleman top rail dan
bottom rail sebesar 87.56% dan waktu produktif terendah adalah tenaga kerja 12
di bagian finishing sebesar 43.41

6.2.

Analisis Beban Kerja Aktual
Berdasarkan uji kecukupan data semua data yang dikumpulkan

dinyatakan telah mencukupi untuk tingkat ketelitian

yang ditetapkan

sebelumnya yaitu 5%. Dan berdasarkan perhitungan derajat ketelitian data yang
diambil jauh lebih banyak dari data yang dibutuhkan hingga ketelitian hasil
pengamatan sangat baik (3.52%).
Beban kerja yang paling tinggi dialami tenaga kerja 3 di stasiun
perakitan yaitu sebesar 109.44 % dan beban kerja yang paling rendah dialami
oleh tenaga kerja 12 di stasiun finishing yaitu sebesar 52.90%. Nilai beban kerja
stasiun finishing jauh di bawah kondisi ideal sehingga perlu menghitung ulang
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Universitas Sumatera Utara

6.3.

Analisis Jumlah dan Pengaturan Tenaga Kerja
Perhitungan jumlah tenaga kerja dilakukan dengan menjumlahkan nilai

beban kerja seluruh tenaga kerja yang berada pada setiap stasiun kerja, sehingga
diperoleh beban kerja per stasiun kerja. Dalam hal ini terlihat adanya beban kerja
yang tidak sesuai dengan jumlah tenaga kerja pada masing-masing bagian kerja,
seperti:
1. Total beban kerja untuk 1 orang tenaga kerja pada stasiun pengeleman style
dan panel adalah 0.9585. Total beban kerja tidak melebihi 1, sehingga tidak
perlu melakukan penambahan maupun pengurangan tenaga kerja.
2. Total beban kerja untuk 1 orang tenaga kerja pada stasiun pengeleman top rail
dan bottom rail adalah 0.9718. Total beban kerja tidak melebihi 1, sehingga
tidak perlu melakukan penambahan maupun pengurangan tenaga kerja.
3. Total beban kerja dari 3 orang tenaga kerja di stasiun perakitan adalah 3.1524
dan rata-rata beban kerjanya adalah 1.0508 sehingga perlu adanya
penambahan tenaga kerja. Jumlah penambahan tenaga kerja yang dibutuhkan
yaitu 1 orang. sehingga dapat mengurangi beban kerja masing-masing tenaga
kerja dari 1.0508 menjadi 0.7881.
4. Total beban dari 10 orang tenaga kerja di stasiun finishing adalah 5.7829 dan
rata-rata beban kerjanya adalah 0.5783 sehingga perlu adanya pengurangan
tenaga kerja sebanyak 4 orang sehingga beban kerja tiap tenaga kerja menjadi
0.9638.

Universitas Sumatera Utara

Alokasi tenaga kerja untuk setiap stasiun kerja masih dapat diatur ulang
agar beban kerja masing-masing tenaga kerja mendekati atau sama dengan 100%.
Dari hasil perhitungan jumlah tenaga kerja dan pengalokasian ulang tenaga kerja
menunjukkan bahwa 15 orang tenaga kerja akan memperoleh hasil kerja yang
sama dengan 11 orang tenaga kerja. Dengan demikian, jumlah tenaga kerja di
stasiun perakitan tetap 3 orang sedangkan jumlah tenaga kerja di stasiun finishing
adalah 6 orang, dan di stasiun pengeleman tetap 2 orang tenaga kerja. Sehingga
terjadi penghematan 4 orang tenaga kerja.

Universitas Sumatera Utara

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan,

dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya:
1.

Hasil work sampling menunjukkan bahwa tenaga kerja 2 di stasiun
pengeleman lebih produktif dari seluruh tenaga kerja lainnya dengan waktu
produktif sebesar 87.56% sedangkan yang paling rendah adalah tenaga kerja
12 di stasiun finishing dengan waktu produktif sebesar 43.41%.

2.

Pada kondisi aktual, beban kerja yang diterima tenaga kerja di stasiun
pengeleman sudah baik, yaitu sebesar 95.85% dan 97.18%; stasiun perakitan
sudah berlebih dan bervariasi mulai 100%-109%, serta stasiun finishing
beban kerjanya sangat rendah hanya berkisar 52%-66%.

3.

Jumlah tenaga kerja optimum di stasiun pengeleman adalah 2 orang, stasiun
perakitan 3 orang, dan stasiun finishing adalah 6 orang.

4.

Pada kondisi usulan, beban kerja sudah baik dimana tenaga kerjanya cukup
11 orang dengan beban di stasiun pengeleman, stasiun perakitan, dan
finishing sudah hampir 100%. Sehingga terjadi penghematan 4 orang tenaga
kerja dari kondisi aktual.

Universitas Sumatera Utara

7.2.

Saran
Saran yang dapat diajukan setelah melakukan penelitian tugas sarjana ini,

adalah :
1.

Jika terjadi beban yang berlebih pada saat tertentu diharapkan pihak
manajemen dapat melakukan pemindahan tenaga kerja dari stasiun yang
berlebih kepada stasiun yang membutuhkan.

2.

Perusahaan perlu melakukan perbaikan metode kerja setiap tenaga kerja
karena setelah dilakukan penelitian ternyata masalah bukan pada jumlah
tenaga kerja namun terdapat pada metode kerjanya sehingga perlu dilakukan
penelitian lain untuk mengatasi masalah penumpukan, seperti meningkatkan
skill dari tenaga kerja, dan sebagainya.

3.

Metode perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja ini
dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam perhitungan kebutuhan tenaga
kerja untuk tahun-tahun berikutnya.

4.

Sebaiknya pihak perusahaan membuat pemstasiun kerja yang jelas agar
tenaga kerja dapat bekerja optimal sesuai pemstasiun kerja yang diberikan.

5.

Sebaiknya pihak perusahaan memberi pelatihan khusus terhadap tenaga kerja
sehingga kinerjanya menjadi lebih baik.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

6 23 92

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

1 1 17

Analisis Beban Kerja dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dengan Menggunakan Metode Workload Analysis (WLA) di PT Suryamas Lestari Prima

1 2 17

Analisis Beban Kerja dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dengan Menggunakan Metode Workload Analysis (WLA) di PT Suryamas Lestari Prima

0 1 1

Analisis Beban Kerja dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dengan Menggunakan Metode Workload Analysis (WLA) di PT Suryamas Lestari Prima

0 1 6

Analisis Beban Kerja dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dengan Menggunakan Metode Workload Analysis (WLA) di PT Suryamas Lestari Prima

1 2 3

Analisis Beban Kerja dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dengan Menggunakan Metode Workload Analysis (WLA) di PT Suryamas Lestari Prima

2 32 3

Analisis Beban Kerja dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dengan Menggunakan Metode Workload Analysis (WLA) di PT Suryamas Lestari Prima

0 1 17

Analisa Keseimbangan Lintasan Produksi dengan Metode Algoritma Genetik dan Peta Regu Kerja di PT. Suryamas Lestari Prima Chapter III VII

0 0 64

Penentuan Jumlah Pekerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja Dengan Metode Work Sampling Dan Workload Analysis Pada Bagian Packing PT Aroma Mega Sari Chapter III VII

2 2 63