Hubungan Depresi dan Sindroma Dispepsia pada Pasien Penderita yang Diberi Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan

DAFTAR PUSTAKA
Aben, I., Verhey, F., Lousberg, R., Lodder, J., and Honig, A. (2002). Validity of
the Beck Depression Inventory, Hospital Anxiety and Depression Scale,
SCL-90, and Hamilton Depression Rating Scale as screening instruments
for depression in stroke patients. Psychosomatics. 43(5). Hal. 386-393.
Aiessa, W., and Bruno G. (2011). Assessment of Dyspepsia in Advanced Cancer
Patients. Canada: Department of Palliative Care, McGill University,
Montreal. Hal. 1.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 67.
Bintang, Y. A., Kusman I., dan Etika E. (2012). Gambaran Tingkat Kecemasan,
Stres dan Depresi pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi di
Salah Satu RS di Kota Bandung. Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Padjajaran. Hal. 1.
Beck, A. T., and Young, J. E. (1985). Depression. In D. Barlow (Ed.), Clinical
handbook of psychological disorders: A step-by-step treatment manual.
New York: The Guilford Press. Hal. 206-244.
Beck, A. T., Steer, R. A., and Brown, G. K. (2000). BDI-Fast Screen for medical
patients manual. San Antonio: Psychological Corporation.
Calabresi, P dan Bruce, A. C. (2012). Kemoterapi Penyakit Neoplastik. Dalam:
Buku Goodman dan Gilman Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10. Volume
3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 1353.

Cervical Cancer. (2007). American Cancer Society, Inc., available at
www.cancer.org
Chohan, N., Kathy, E. G., Andy, M., and Dorris, W. (2006). The Elsivier guide to
Oncology Drugs and Regiments. United States of America: ELSIVIER.
Hal. 3-10.
Dalton, S. O., Lene, M., Jargen, H. O., Preben, B. M., and Christoffer, J. (2002).
Depression and Cancer Risk: A Registered-based Study of Patients
Hospitalized with Affective Disorders. Denmark: 1969-1993. American
Journal of Epidemology, Vol. 155.(12): 1088-1095.
Departemen Kesehatan RI. (2006). Profil Kesehatan RI Tahun 2005. Jakarta:
www.depkes.go.id
Derogatis, L. R., Gary, R. M., John, F., Doris, P., Sheryl, P., Arthur, M.,
Schmale., Michael, H., Charles, L. M., and Carnicke, Jr. (1983). The
Prevalance of Psychiatric Disorders Among Cancer Patients in: Hawkins
and Grunberg. Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting: CHallenge
& Opportunities for Improved Patients Outcomes. Clinical Journal of
Oncology Nursing. 13(1): 54-62.

42
Universitas Sumatera Utara


Desen, W. (2008). Buku Ajar Onkologi Klinis. Edisi 2. Jakarta: Fakuktas
Kedoteran Universitas Indonesia.
Djojoningrat, D. (2009). Pendekatan Klinis Penyakit Gastrointestinal. Buku Ajar:
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal. 441442.
Globocan. (2012). Estimated Cancer Incidence, Mortality and Prevalence
Worldwide in 2012. Dalam: Kementerian Kesehatan RI. 2015. Stop
Kanker. Pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Hal. 2.
Hadi, S. (2002). Gastroenterologi. Bandung: PT Alumni. Hal. 67-75.
Hadi, P. (2004). Depresi & Solusinya. Yogyakarta: Tugu Publisher. Hal. 15-16,
29-30.
Hamadani, M., Lubna C., Farrukh T., and Awan. (2007). Management of
Platinum-Based Chemotherapy-Induced Acute Nausea and Vomitting: is
there a Superior Seretonin Receptor Antagonist?. Journal of Oncology
Pharmacy Practice. Vol 13(1).
Harvey, R. A. dan Pamela, C. C. (2009). Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi
IV. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 545-547.
Hawari, D. (2008). Manajemen stres, cemas, dan depresi. Jakarta: Balai
Penerbitan FK UI. Hal. 5-20.

Hawkins and Grunberg. (2009). Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting:
CHallenge & Opportunities for Improved Patients Outcomes. Clinical
Journal of Oncology Nursing. 13(1): 54-62.
Henningsen P., Zimmermann T., and Sattel H. (2003). Medically Unexplained
Physical Symptoms, Anxiety, and Depression: A Meta-Analytic Review.
Psycosom Med. 65: 528-33.
Hudayani, F. (2012). Gangguan Makan Pasca Kemoterapi dan Radiasi. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. www.gizi.depkes.go.id. Hal. 5.
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Stop Kanker. Pusat data dan informasi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 1.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riskesdas dalam Angka Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2013. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2013. Hal 86.
Kusuma, N. H. S. (2011). Korelasi skor dispepsia dan skor kecemasan pada
pasien dispepsia rawat jalan Klinik Penyakit Dalam di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto. Mandala of Health. 5(3).
Kusumanto, R., dan Yul I. (1981). Depresi, Suatu Problema Diagnosa dan Terapi
pada Praktek Umum dalam buku Depresi Beberapa Pandangan Teori dan

43

Universitas Sumatera Utara

Implikasi Praktek di Bidang Kesehatan Jiwa. Jakarta: Yayasan Dharma
Graha. Hal. 10-11.
Leidy, N. K., Christina, F., Anne, R. M., Dara, G., Kenneth, L. (2000). Table 3.
Patients- Bassed assessment in dyspepsia development and validation of
Dyspepsia Symptom Severity Index ( DSSI). Digestive Diseases Sciences.
NCBI Pubmed. 45(6): Hal. 1172-9.
Lestari, D. P. (2009). Hidup Sehat Bebas Penyakit. Yogyakarta: Moncer
Publisher. Hal. 86.
Lubis, N. L., dan Hasnida. (2009). Terapi Perilaku Kognitif pada Pasien Kanker.
Medan: USU Press. Hal. 1.
Lutfa, U., dan Arina, M. (2008). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Pasien dalam Tindakan Kemoterapi di Rumah Sakit DR. Moewardi
Surakarta. Surakarta: Berita Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Vol.1(4). Hal. 187-192.
Miranda, C. R., De Resende, C. N., Melo, C. F., Costa, A. L. Jr., Friedman, H.
(2002). Depression before and after uterine cervix and breast cancer
neoadjuvant chemotherapy. International Journal of Gynecological
Cancer. 12: 773-776.

Mudjadid, E. (2001). Permasalahan Gangguan psikosomatik dalam ruang lingkup
penyakit dalam. Simposium Gangguan Psikomatik di Bidang penyakit
Dalam. Medan: Hal. 1-8.
National Cancer Institute. (2015). What is cancer. Februari 2015. available at
www.cancer.gov
Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. Hal. 50.
Piotrowski, C., Sherry, D., and Keller, J. W. (1985). Psychodiagnostic test usage:
A survey of the society for personality assessment. Journal of Personality
Assessment. 49(2): 115-119.
Prastiwi, T. F. (2012). Kualitas Hidup Penderita Kanker. Semarang:
Developmental and Clinical Psychology. Vol. 1(1). Hal 21-27.
Rulianti, M. R., Dedy, A., dan Arina, W. M. (2013). Hubungan Depresi dan
Sindrom Dispepsia pada Pasien Penderita Keganasan Yang Menjalani
Kemoterapi di RSUP DR. M. Djamil Padang (tesis). Padang: Jurnal
Kesehatan Andalas. 2(3).
Smeltzer., Suzanne, C., Brenda, G., and Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan
Medikal-bedah. Edisi VIII. Jakarta: EGC.
Schwartz, S., dan Zahasky, K. (2008). Psychological aspect of chemotherapy.
CME Journal of Gynecologic Oncology. 13:7-20.


44
Universitas Sumatera Utara

Sukardja, D. G. (2000). Onkologi Klinik. Edisi II. Surabaya: Airlangga University
Press. Hal. 1.
Susanti, L., dan Mula, T. (2010). Karakteristik Mual dan Muntah serta Upaya
Penanggulangan oleh Penderita Kanker yang Menjalani Kemoterapi.
Medan: Fakultas Keperawatan, USU. www.jurnal.usu.ac.id
World Health Organization. (2009). World Health Report 2001. Mental Health:
New Understanding, new hope. Geneva: WHO.
World Health Organization. (2015). World Health Report 2014. Cancer. Geneva:
WHO.

45
Universitas Sumatera Utara