Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi Teknologi Petani Dalam Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1 Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara „purposive’yaitu penentuan secara

sengaja di kecamatan PerbaunganKabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera
Utara.Penelitian dilakukan di dua desa yaitu Desa Lubuk Rotan dan Desa Melati II,
Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian yaitu bahwa Kabupaten Serdang
Bedagai merupakan salah satu wilayah sentra produksi Padi dan juga salah satu
wilayah yang melakukan teknologi anjuran Jajar Legowo.

3.2

Metode Penentuan Sampel
Populasi penelitian adalah 312 petani padi yang melakukan usahatani

dengan sistem budidaya dengan menerapkan teknologi anjuran sistem tanam
jajaran legowo 2:1. Metode penentuan sampel dilakukan dengan teknik Simple

Random Sampling,dimana sampel diambil secara acak yaitu sebanyak 40 petani
sampel. Roescoe dalam buku Research Methods For Business memberikan saran
tentang penelitian salah satunya adalah ukuran sampel yang layak dalam
penelitian antara 30 sampai dengan 500 (Sugiyono, 2010).

3.3

Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan serta
wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan atau
kuesioner yang telah disiapkansebelumnya. Wawancara akan dilakukan langsung

Universitas Sumatera Utara

25

oleh peneliti terhadap responden atau sampel. Data sekunder diperoleh dari
instansi- instansi terkait dengan penelitian ini serta literatur dan buku

pendukunglainnya.

3.4

Metode Analisis Data

3.4.1 Model Analisis
Untuk identifikasi masalah 1 dan 2 dianalisis dengan mengunakan metode
model regresi logit binomial (binomial logit regresi) yang mengunakan lebih dari
2 variabel Independen. Regresi logit binomial sebenarnya sama dengan regresi
berganda hanya saja variabel terikatnya merupakan variabel dummy (0 dan 1).
Regresi logit mempunyai asumsi normalitas meskipun screening data outlier tetap
bisa dilakukan.
Model regresi logit binomial mengunakan transformasi logit. Pada model ini
yang diregresikan adalah peluang variabel respon = 1. Model regresi logit
binomial untuk hipotesis pertama adalah

{[

]} = β0 + β1


+ β2

+ ......... β5

+

ln (p/(1-p) adalah Odd Ratio (perbandingan resiko)
dimana (p) menyatakan probabilitas terjadinya peistiwa (y =1) : y =

Dan (p-1) menyatakan probabilitas tidak terjadinya peristiwa (y=0).
= Konstanta
Keterangan :
X1

= Umur (Tahun)

X2

= Tingkat Pendidikan (Tahun)


Universitas Sumatera Utara

26

X3

= Jumlah Pendapatan (Rp/hari)

X4

= Penyuluhan

X5

= Biaya tenaga kerja (hko)

Y

= Adopsi Teknologi

= 1, Tinggi
= 0, Rendah

3. 4. 2 Pengujian Parameter
Model persamaan yang diperoleh perlu dilakukan pengujian signifikansi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetehui apakah variable yang terdapat
dalam model memiliki kontribusi yang nyata bagi variable respon. Pengujian yang
dilakukan adalah :
1.Uji Multikolonieritas
Untuk memastikan apakah didalam sebuah model regresi ada interkorelasi atau
kolonieritas antar variabel bebas, maka sebelum melakukan logit.
2. Test Goodness of fit of model
a. Uji Individu (Uji Wald)
Dimaksudkan untuk memeriksa siginifikansi parameter

secara individu.

Hipotesis pengajian ini adalah :

H0 ;


H1 :

Dengan uji statistik :
W (Wald)

Daerah penolakan : tolak H0 apabila

atau p- value maka terima H0 tolak H1 (Hosmer dan Lemeshow 2002)

3.5

Definisi dan Batasan Operasional

3.5.1 Definisi
1.

Tingkat Pendidikan adalah tingkat pendidikan responden yang telahdicapai
pada saat penelitian dilakukan dan diperhitungkan berdasarkan tahun
pendidikan formal yang berhasil ditamatkan dan diukur dengan skala

ordinal.

2.

Pendapatan adalah Selisih dari penerimaan petani dengan biaya produksi

3.

Luaslahan adalah luas lahan yang dikuasai oleh petani untuk
mengusahakan budidaya padi yang dinyatakan dalam hektar (ha) dan
diukur dengan skala ordinal.

Universitas Sumatera Utara

28

4.

Umur petani adalah Umur petani pada saat dilakukan penelitian yang
dinyatakan dalam satuan tahun


5.

Penyuluhan adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku
petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai
kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau
kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya.

6.

Biaya tenaga kerja merupakan keseluruhan upah tenaga kerja yang
dibayarkan oleh petani selama proses produksi usahatani berlangsung.

7.

Adopsi adalah penerapan penggunaan sesuatu ide atau alat teknologi atau
baru yang dapat disampaikan lewat pesan komunikasi (lewat penyuluhan).

3.5.2 Batasan Operasional
1.


Tempat penelitian adalah Kecamatan Perbaungan Desa Lubuk Rotan dan
desa Melati II Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara

2.

Waktu penelitian adalah November - Desember 2016

3.

Responden penelitian adalah Petani Padi yang menerapkan sistem tanam
2:1

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1


Deskripsi Umum Kabupaten Serdang Bedagai
Luas wilayah Kabupaten Serdang Bedagai sebesar 1.900, 22km². Wilayah

Kabupaten SerdangB edagai sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka,
sebelahselatan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah timur dengan Kabupaten
Batu Bara danKabupaten Simalungun, serta sebelah barat dengan Kabupaten Deli
Serdang.
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki 24 sungai dimana sungai yang
terpanjang adalah Sungai Padang dan Bah Hilang yang masing- masing panjangnya
25.000 m², sementara Sungai Mendaris dan Sei Rampah adalah sungai
terpendek masing-masing 5.000 m².

4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten Serdang Bedagai terletak antara 03‟01‟2,5‟‟ Lintang Utara dan
03‟46‟33‟‟ Lintang Utara dan 98‟44‟22‟‟ Bujur Timur dan 99‟19‟01‟ Bujur Timur
dengan ketinggian 0 - 500 meter di atas permukaan laut. Kabupaten Serdang
Bedagai merupakan salah satu dari 33 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara dengan
luas daerah sekitar 1.900,22 km².
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi
iklimnya hampir sama dengan Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induk.

Pengamatan Stasiun Sampali menunjukkan rata-rata kelembaban udara per bulan
sekitar 83%, curah hujan berkisar antara 74 mmsampai dengan 489 mm perbulan.

Universitas Sumatera Utara

30

Luas Kabupaten Serdang Bedagaitermasuk besar apabila dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang tinggal setiap kilometer perseginya. Berdasarkan
kecamatannya, Kota Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 17 kecamatan yang
memiliki luasan wilayah yang sangat beragam. Kecamatan dengan luasan wilayah
terkecil adalah Kecamatan Serba jadi yaitu 50,69 km2, sedangkan kecamatan
dengan luasan wilayah terbesar adalah Kecamatan Dolok Masihul yaitu 237,42
Km2. Luas kecamatan di Serdang Bedagai secara lebih rinci dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 4. Luas Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai menurut Kecamatan
Kecamatan
01. Kotarih
02. Silinda
03. Bintang Bayu
04. Dolok Masihul
05. Serbajadi
06. Sipispis
07. Dolok Merawan
08. Tebing Tinggi
09. Tebing Syahbandar
10. Bandar Khalipah
11. Tanjung Beringin
12. Sei Rampah
13. Sei Bamban
14. Teluk Mengkudu
15. Perbaungan
16. Pegajahan
17. Pantai Cermin
Jumlah Total

Luas wilayah (km²)
78,02
56,74
95,59
237,42
50,69
145,26
120,60
182,29
120,30
116,00
74,17
198,90
72,26
66,95
111,62
93,12
80,30
1,900.22

(Sumber : Serdang Bedagai dalam angka, 2015)

Universitas Sumatera Utara

31

4.1.2 Keadaan Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai
Jumlah penduduk pria dan wanita cenderung hampir berimbang untuk
setiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, hanya sedikit lebih dominan
penduduk dengan jenis kelamin laki-laki. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan
Kabupaten baru yang merupakan hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Deli
Serdang. Jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2015
berjumlah 608.691 jiwa dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki 305.513
jiwa dan perempuan 303.178 jiwa.
Berikut adalah tabel penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin di
Kabupaten Serdang Bedagai :
Tabel 5. Jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai menurut
Kecamatan dan jenis kelamin
Kecamatan
01. Kotarih
02. Silinda
03. Bintang Bayu
04. Dolok Masihul
05. Serbajadi
06. Sipispis
07. Dolok Merawan
08. Tebing Tinggi
09. Tebing Syahbandar
10. Bandar Khalipah
11. Tanjung Beringin
12. Sei Rampah
13. Sei Bamban
14. Teluk Mengkudu
15. Perbaungan
16. Pegajahan
17. Pantai Cermin
Jumlah Total

Laki-laki
4,118
4,262
5,449
24,344
9,829
16,402
8,691
20,525
16,441
12,540
19,204
32,677
21,865
21,167
51,742
13,839
24,418
305,513

Perempuan
4,015
4,210
5,319
24,940
10,069
15,780
8,615
20,666
16,364
12,698
18,413
32,187
21,894
20,862
51,554
13,556
21,036
303,178

Jumlah
8,133
8,472
10,768
49,284
19,898
32,182
17,306
41,191
32,805
25,238
37,617
64,864
43,759
42,029
103,296
27,395
44,454
608,691

(Sumber : Serdang Bedagai dalam angka, 2015)

Universitas Sumatera Utara

32

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten
Serdang Bedagai sebanyak 608.691 jiwa terdiri dari 305.513 jiwa orang laki-laki
dan sebanyak 303.178 jiwa orang perempuan. Dari data ini dapat diketahui bahwa
diKabupaten Serdang Bedagai saat ini jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari
jumlah penduduk perempuan.
Dilihat dari segi penyebaran penduduk, jumlah penduduk terbanyak adalah di
Kecamatan Perbaungan yaitu sebesar 103.296Jiwa. Jumlah penduduk terendah ada
di Kecamatan Kotarihyaitu sebesar 8.133 jiwa.

4.2 Data Keadaan Desa Lubuk Rotan
4.2.1 Keadaan Geografi Desa Lubuk Rotan
Desa Lubuk Rotan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai,
Propinsi Sumatera Utara terdiri dari 5 Dusun, dengan Luas Wilayah 4.09 km
dengan Ketinggian tempat 0-10 meter diatas permukaan laut. Batas Wilayah Desa
Lubuk Rotan. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Naga Kisar Kecamatan
Pantai Cermin. Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Tanah Merah Kecamatan
Perbaungan.Sebelah Barat berbatas dengan DesaKesatuan Kecamata Perbaungan
Sebelah Timur berbatas dengan Desa Lubuk Bayas kecamatan Perbaungan Secara
Geografis Desa Lubuk Rotan merupakan dataran rendah yang beriklim tropis
dengan suhu maksimum 30 - 32 0,dengan luas lahan Persawahan seluas 260 Ha
yang terdapat di Desa Lubuk Rotan.

Universitas Sumatera Utara

33

Tabel 6. Keadaan Umum Luas Lahan Desa Lubuk Rotan

No

1

Luas Lahan Sawah
Irigasi (Ha)

Desa

Klm

Total
Luas
Baku
(Ha)

11,3

1,7

379

11,3

1,7

379

Luas Lahan Kering (Ha)

Tek
nis

½
Teknis

Sederh

Keb

Pekargn

Lainlain

Lubuk
Rotan

-

292

-

34

40

Jlh

-

292

-

34

40

Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Lubuk Rotan Kecamatan Perbaungan ( UPTB BPKP ) Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

4.2.2 Keadaan Penduduk Desa Lubuk Rotan
Secara umum keadaan penduduk di Desa Lubuk Rotan sesuai dengan
Data Statistik Kecamatan Perbaungan dalam angka tahun 2016 menurut mata
pencahariannya adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian di Desa Lubuk Rotan
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
No

Dusun

Petani

Nelayan

Pedagang

Peg.Negeri

Karywn
Swasta

1
2
3
4
5

I
II
III
IV
V
Jumlah

192
148
140
95
97
672

-

23
17
16
12
17
85

5
2
3
10

13
17
13
14
18
75

TNI
/
Polri
-

JasaLain

Jlh
(KK)

83
74
48
11
26
242

204
183
140
56
84
667

Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Lubuk Rotan Kecamatan Perbaungan ( UPTB
– BPKP Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

Tabel 7 menjelaskan bahwa rata rata penduduk memiliki mata pencaharian
bertani berjumlah 672 orang yang terdiri dari jumlah keseluruhan dari dusun 1 sampai
dengan dusun 5 didesa Lubuk Rotan Keamatan PerbaunganKabupaten Serang
Bedagai.

Universitas Sumatera Utara

34

Tabel 8. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Lubuk Rotan
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
No

Dusun

Jlh KK

1
2
3
4
5

I
II
III
IV
V
Jumlah

204
183
140
56
84
667

Jenis Kelamin
Laki - Laki
Perempuan
378
377
366
312
225
232
78
81
145
150
1192
1152

Jumlah
Penduduk
773
691
480
183
217
2344

Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Lubuk Rotan Kecamatan Perbaungan ( UPTB
- BPKP ) Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

Tabel 8 menjelaskan bahwa Jumlah penduduk secara keseluruhan di desa
Lubuk Rotan adalah 2344 orang yang terdiri dari jenis kelamin perempuan
berjumlah 1152 sedangkan untuk yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah
1192 dengan jumlah 667 KK dari keseluruhan jumlah dusun.
Tabel 9. Data Penduduk berdasarkan umur di Desa Lubuk Rotan
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
No

Desa / Dusun

1
2
3
4
5

I
II
III
IV
V
Jumlah

0 - 15

239
75
97
95
121
627

Menurut Kelompok Umur (Tahun)
16 - 60
>61

316
289
344
369
302
1611

17
16
18
11
27
89

Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Lubuk Rotan Kecamatan Perbaungan ( UPTB
BPKP ) Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

Tabel 9 menjelaskan bawa data penduduk dilihat berdasarkan kelompok
umur yang secara keseluruhan diperoleh dari jumlah masing - masing dusun,
dimana untuk kelompok umur 0-15 berjumlah 627 orang,kelompok umur 16-60
berjumlah 1.611 orang dan kemolpok umur lanjut usia berjumlah 89 orang

Universitas Sumatera Utara

35

Tabel 10. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Lubuk
Rotan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Tahun 2016

1

I

29

26

Tingkat Pendidikan
Akademi
SD SMP SMA
D1-D3
206
210
74
7

2
3
4
5

II
III
IV
V
Jumlah

25
16
9
12
91

23
20
7
18
94

211
179
75
97
768

No

Dusun

PAUD

TK

305
289
96
127
1027

71
89
34
51
300

Sarjana
S1
5

9
6
4
26

7
6
3
21

Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Lubuk Rotan Kecamatan Perbaungan ( UPTB BPKP ) Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

Tabel 10 menjelaskan bahwa tingkat pendidikan yang paling tinggi yaitu
pada tingkat pendidikan SMP berjumlah 1027 orang sedangkan untuk tingkat
pendidikan Sarjana hanya berjumlah 21 orang, hal ini disebabkan faktor ekonomi
keluarga sehingga untuk melanjutkan sekolah hanya sampai batas pendidikan
SMP saja,serta pola fikir seorang anak untuk membantu orang tuanya bertani
sehingga menyebabkan anak tersebut tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi.

Tabel 11. Keadaan sarana dan prasarana penunjang pertanian di Desa
Lubuk Rotan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang
Bedagai Tahun 2016
No

Sarana Penunjang

Jumlah (Unit )

Keterangan

I

Fasilitas Usaha Tani

1

BRI Cabang dan Unit

-

-

2

BNI 46 - Bank Sumut

-

-

3
4

Bank Perkreditan Rakyat
Koperasi Unit Desa (KUD)

-

-

5

Koperasi Tani (KOPTAN)

2

-

6

Koperasi Serba Usaha (KSU)

-

-

7

Usaha Dagang Saprodi (UD)

1

-

8

Pos Inseminasi Buatan

-

-

Universitas Sumatera Utara

36

Tabel.11. lanjutan
No

Sarana Penunjang

Jumlah (Unit )

Keterangan

9

Poultri shop

-

-

10

Rumah potong hewan

-

-

11

Pedagang ayam potong

-

-

No

Sarana Penunjang

Jumlah (Unit )

Keterangan

II
1

Kilang Padi (RMU)
Kilang padi besar

1

-

2

Kilang padi sedang

-

-

3
Kilang padi kecil
4
Kilang padi berjalan
Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Lubuk Rotan Kecamatan Perbaungan ( UPTB BPKP ) Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

Tabel 11 menjelaskan bahwa keadaan sarana dan prasarana di desa Lubuk
Rotan sangat kurang, untuk itu Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan,
terutama untuk pengadaan sarana dan prasarana fasilitas Usahatani (Bank) ini
sangat berguna untuk memudahkan petani agar belajar menabung untuk
kepentingan keluarga dan masa depan anak.

4.3 Data Keadaaan Desa Melati II
4.3.1 Keadaan Geografi Desa Melati II
Desa Melati II Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai,
Propinsi Sumatera Utara terdiri dari 23 Dusun, dengan Luas Wilayah 11.8 Km 2
dengan Ketinggian tempat 15 m diatas Permukaan Laut.
Batas Wilayah Desa Melati II : Sebelah Utara Berbatasan Dengan Kelurahan
Melati I Sebelah Selata Berbatasan Dengan PTPN II Kebun Melati Sebelah Barat
Berbatasan Dengan Desa Citaman Jernih Sebelah Timur Berbatasan Dengan Desa
Jati Mulya Kecamatan Pegajahan.
Topografi daerah umumnya datar, secara geografis wilayah Penyuluhan
Pertanian, Desa Melati II adalah dataran rendah, beriklim tropis dengan suhu

Universitas Sumatera Utara

37

minimum 30 - 32oC, curah hujan tinggi pada bulan Nopember sampai Desember,
sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Januari sampai bulan Agustus,
umumnya wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian Desa Melati II, Kecamatan
Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai merupakan daerah pertanian yang cukup
subur ditanami sepanjang tahun serta potensi peternakan yang cukup baik untuk
dikembangkan.
Tabel 12. DataKeadaan Umum Luas lahan Desa Melati II
Luas Lahan Sawah
Irigasi (Ha)

Luas Lahan Kering
(Ha)
Kolam
No
Desa
Lain
½
Sede Kebun Pekar
(Ha)
Teknis
Teknis
rh
g
lain
Melati II
934
30
187
23
3
1
TOTAL
934
30
187
28
3
Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Melati II Kecamatan Perbaungan
BPKP ) Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

Total
Luas
Baku
(Ha)
1180
1180
( UPTB -

4.3.2 Keadaan Penduduk Desa Melati II
Secara umum keadaan penduduk di Desa Melati II, sesuai dengan data
statistik disetiap kecamatan Perbaungan, dalam angka tahun 2016 dan menurut
mata pencahariannya adalah sebagai berikut :

Tabel 13. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian di Desa Melati II
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun
2016.

No

1
2
3
4
5
6
7

Dusun

Rambe
Kuini
Kemiri
Pala
Jambu
Sukun
Delima

Petani

120
98
73
85
50
47
67

Nelyn Pdg

-

16
15
11
8
3
6
15

PNS

Kar
Swasta

13
6
7
6
8
6
11

19
23
14
18
10
12
16

TNI/
Polri

Jasa
Lain

2
1
2
2

7
80
95
73
45
40
50

Jlh
(KK)

147
222
134
148
117
113
161

Universitas Sumatera Utara

38

Tabel.13. Lanjutan
No

Petani Nelyan Pdg

PNS

71
60
74
58
200
90
99
39
25
49
13
47
151
39
120
48
3425

6
5
6
6
3
6
21
8
4
5
6
8
8
3
5
5
162

Dusun
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Kelapa
Jeruk
Belimbing
Salak
Langsat
Jering 1& 2
Randu Pisang
Seitontong 1
Seitontong 2
Cepedak
Sumber Sari
Mangga
Duku/Durian
Kenari
Rambutan
Nawarjo
Jumlah

-

7
5
6
5
7
7
15
15
9
6
2
5
7
8
53
34
198

Kar.
TNI
Swasta polri

8
16
14
15
5
14
14
15
11
9
14
12
14
17
19
22
176

1
1
1
1
1
5
17

Jasa
Lain

Jumlah
(KK)

62
67
61
49
55
59
75
37
20
40
8
83
87
75
65
55
183

154
153
162
133
140
150
258
114
69
109
44
155
202
210
489
450
4159

Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Melati II Kecamatan Perbaungan ( UPTB BPKP ) Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

Tabel 13 menjelaskan bahwa rata rata penduduk memiliki mata pencaharian
bertani berjumlah 3.425 orang yang terdiri dari jumlah keseluruhan dari dusun.

Tabel 14. Data Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Melati II
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Dusun

Rambe
Kuini
Kemiri
Pala
Jambu
Sukun
Delima
Kelapa
Jeruk
Belimbing
Salak
Langsat
Jering 1& 2
Randu Pisang

Jumlah
KK

147
222
134
148
117
113
161
154
153
162
133
140
150
258

Jenis Kelamin
Laki - Laki Perempuan

419
394
246
268
230
189
322
263
285
282
248
269
200
489

330
408
238
251
207
187
271
259
251
279
218
239
254
452

Jumlah
Penduduk

749
802
484
519
434
376
593
522
536
561
466
508
454
941

Universitas Sumatera Utara

39

Tabel.14. Lanjutan
Jenis Kelamin
No

Dusun

15
16
17
18
19
20
21
22

Seitontong 1
Seitontong 2
Cepedak
Sumber Sari
Mangga
Duku/Durian
Kenari
Rambutan
Jumlah

Jumlah
KK

Laki-laki

Perempuan

114
69
109
44
155
202
210
489
4159

258
135
176
83
254
387
369
980
7698

230
142
150
77
280
363
379
892
8199

Jumlah Penduduk

488
277
326
160
534
750
748
1872
15.897

Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Melati II Kecamatan Perbaungan ( UPTB BPKP ) Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

Tabel 14 menjelaskan bahwa Jumlah KK secara keseluruhan di desa
Melati 2 adalah 4.159 orang yang terdiri dari penduduk yang berjenis kelamin
perempuan berjumlah 8.199 sedangkan untuk yang berjenis kelamin laki-laki
berjumlah 7698 dari jumlah keseluruhan Dusun.
Tabel 15. Data Penduduk Berdasarkan Tingkat pendidikan dan Umur di
Desa Melati II Tahun 2016
No Desa
1 Melati II
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah

Tingkat Pendidikan
Tamat D-1/ Sederajat
Tamat D-2 / Sederajat
Tamat D-3 / Sederajat
Tamat S1 / Sederajat
Tamat S1/ Sederajat
Tamat S3 / Sederajat
Tamat SD / Sederajat
Tamat SMA / Sederajat
Tamat SMP / Sederajat
Usia 12 - 56 tahun tidak tamat SMP
Usia 18 - 56 tahun pernah SD Tapi tidak Tamat
Usia 18 - 56 tahun tidak pernah sekolah
Usia 18 - 56 tahun tidak tamat SLTA
Usia 3-6 Tahun yang belum masuk TK
Usia 3-6 Tahun yang sedang TK
7-18 tahun yang sedang sekolah
Usia 7 - 18 tahun yang tidak pernah sekolah

Jumlah
921
0
488
1.224
55
0
460
3557
2779
761
151
325
442
339
965
2.899
489
15.
897

Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Melati II Kecamatan Perbaungan ( UPTB BPKP ) Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

Universitas Sumatera Utara

40

Tabel 15 menjelaskan bahwa jumlah keseluruhan untuk tingkat pendidikan
yaitu 15.897 dimulai dari yang tidak sekolah berjumlah 489 orang,yang sedang
sekolah berjumlah 2.899 orang, yang sedang TK berjumlah 965 orang, yang
belum masuk TK berjumlah 339 orang,tidak tamat SD berjumlah 151 orang,tidak
tamat SMP berjumlah 761 orang,tamat SMP berjumlah 2779 orang,tamat SMA
berjumlah 3557 orang,tamat SD berjumlah 460 orang, tamat SI berjumlah 1.224
orang, tamat D-3 berjumlah 488 orang dan tamat berjumlah D1 berjumlah 921
orang.

Tabel 16. Sarana dan Prasarana Penunjang Pertanian di Desa Melati II
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016
No
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
II
1
2
3
4

Sarana Penunjang
Fasilitas Usaha Tani
BRI Cabang dan Unit
BNI 46 - Bank Sumut
Bank Perkeriditan Rakyat
Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi Tani (KOPTAN)
Koperasi Serba Usaha (KSU)
Usaha Dagang Saprodi (UD)
Pos Inseminasi Buatan
Poultri Shop
Rumah Potong Hewan
Pedagang Ayam Potong
Kilang Padi (RMU)
Kilang Padi Besar
Kilang Padi Sedang
Kilang Padi Kecil
Kilang Padi Berjalan

Jumlah
( Unit )

Keterangan

1
5
7

-

2
4
5

-

Sumber : Programa Penyuluh Pertanian Desa Melati II Kecamatan Perbaungan ( UPTB BPKP ) Pematang Sijonam Kabupaten Serdang Bedagai 2016

Universitas Sumatera Utara

41

4.4

Deskripsi Karakteristik Responden

4.4. 1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 40 orang responden
petani padi, diperoleh data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,
seperti yang tersaji dalam gambar berikut.

laki-laki

perempuan

10%

90%

Gambar 2. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 2di atas adalah menjelaskan data responden berdasarkan
Jenis kelamin, dari 40 orang responden terdiri atas 36 orang responden
berjenis kelaminlaki-laki dan 4 orang responden berjenis kelamin perempuan.

4.4. 2 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 40 orang responden,
diperoleh data karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan, seperti
yang tersaji dalam gambar berikut.

Universitas Sumatera Utara

42

SMA SMP SD

0%-12%
28%
60%

Gambar 3. Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gambar 3 menjelaskan bahwa data persentase responden berdasarkan
Tingkat Pendidikan, dari 40 orang responden terdiri dari 5 orang responden
berpendidikan SMA, 11 orang responden berpendidikan SMP dan sisanya 24
orang responden berpendidikan SD. Berdasarkan informasi ini tingkat
pendidikan petani di daerah penelitian beragam dan paling banyak adalah
berpendidikan SD.

4.4. 3 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Usia
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 40 orang responden,
diperoleh data karakteristik responden berdasarkan tingkat usia, seperti yang
tersaji dalam gambar berikut.

Universitas Sumatera Utara

43

Usia 19-25

Usia 26-36

Usia 37-49

Usia 50-65

7%
7%
48%

38%

Gambar 4. Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Usia
Gambar

4 menjelaskam bahwa persentase data responden

berdasarkan tingkat usia, dari 40 orang responden terdiri dari

3 orang

responden berusia antara 19-25 tahun, 3 orang responden berusia antara 2636 tahun, 15 orang responden berusia antara

37-49 tahun dan 19 orang

responden berusia di atas 50-65 tahun.

Tabel 17. Deskriptif Berdasarkan Pendapatan
Descriptive Statistics
Minimum Maximum

N
Pendapatan
Valid N
(listwise)

40
40

951000

38740000

Mean
11362437,5

Std.
Deviation
8923683,6

Sumber : data primer

Pendapatan minimum petani per-panen adalah Rp 951.000, sementara
pendapatan maksimum petani per-panen adalah Rp 38.740.000. Secara rata-rata
pendapatan petani adalah Rp 11.362.437

Universitas Sumatera Utara

44

4.5 Tingkat adopsi Petani terhadap Penerapan Teknologi Sistem Tanam
Jajar Legowo 2:1
Teknologi pertanian merupakan teknik atau cara bercocok tanam yang
benar untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi, teknologi yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah penerapan teknologi sistem tanam jajar legowo 2 :1
yang mampu meningkatkan produksi hingga mencapai 6- 7 ton/ha.Sehingga
dengan adanya penerapan sistem tanam ini, diharapkan petani mampu untuk
mengadopsi teknologi tersebut.
Tingkat Adopsi Petani Terhadap sistem tanam jajar legowo 2 : 1 di daerah
penelitian dianalisis dengan diperlihatkan oleh jawaban petani terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
Dari jawaban petani terhadap setiap pertanyaan akan diperoleh distribusi
frekuensi responden bagi setiap kategori, kemudian secara kumulatif dilihat
deviasinya menurut deviasi normal sehinggadiperoleh skor (nilai skala untuk
masing-masing jawaban). Interpretasi terhadap skor masing-masing responden
dilakukan dengan mengubah skor tersebut ke dalam skor standar yang mana
dalam hal ini digunakan Model Skala Likert (Skor T). Hasil analisis dengan
metode scoring tersebut dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Tingkat Adopsi Petani terhadap sistem tanam jajar legowo
Kecamatan Perbaungan Desa lubuk rotan dan desa Melati
II Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara
No
1
2

Kategori
Tinggi
Rendah
Jumlah

Jumlah ( Jiwa )
30
10
40

Persentase ( % )
75
25
100

Sumber : data primer

Universitas Sumatera Utara

45

Berdasarkan data pada Tabel 18 diketahui bahwa dari 40 orang petani
sampel, jumlah petani yang memiliki tingkat adopsi tinggi sebanyak 30 orang
(75%), maka dapat diartikan bahwa petani mampu menerima penerapan adopsi
teknologi pada sistem tanam jajar legowo 2:1 dan yang memiliki tingkat adopsi
rendah yaitu sebanyak 10 orang (25%).
Dari 30 orang petani yang mengadopsi teknologi Jajar legowo 2:1, alasan
petani mengadopsi sangat tinggi karena mereka merasakan banyak keuntungan
dari sistem tanam jajar legowo ini, antara lain:meningkatkan populasi tanaman
peranakan jauh lebih banyak, pertumbuhan tanaman lebih sehat dan seragam,
mudah dalam melakukan pemupukan serta dalam penyiangan mengindentifikasi
serangan hama dan penyakit lebih mudah.

4.6 Pengujian Parameter
4.6.1 Uji asumsi multikolinieritas
Untuk memastikan apakah didalam sebuah model regresi ada interkorelasi
atau kolonieritas antar variabel bebas, maka sebelum melakukan logit , terlebih
dahulu melakukan uji multikolonieritas dapat disajikan pada Tabel 19 :
Tabel 19. Nilai Tolerence dan VIF terhadap faktor-faktor sosial ekonomi
petani
Variabel
Umur
Pendapatan
Pendidikan
Penyuluhan
Biaya tenaga kerja

Tolerence

VIF

0,574
0,807
0,522
0,192
0,191

1,741
1,240
1,917
5,206
5,233

Sumber : data primer diolah

Universitas Sumatera Utara

46

Menurut Rasul A (2011) gejala multikolinearitas terjadi jika nilai VIF >10
(untuk R2 maksimum0,9) dan nilai tolerence 0,1, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinieritas di

model persamaan pada

variabel

umur, pendapatan,

pendidikan, penyuluhan, dan biaya tenaga kerja.

4.6.2 Test Goodness of Fit Of Model
a. Uji Omnibus
Uji omnimbus dapat dijelaskan bahwa Apabila Ho diterima, H1 ditolak
artinya Tidak ada perbaikan nyata antara setiap blok dan step, atau penambahan
variabel bebas ke dalam model regresi binary logistic tidak memperbaiki hasil
prediksi model atau model tidak sesuai. Apabila Ho ditolak, H1 diterima artinya
Ada perbaikan nyata antara setiap blok dan step, atau penambahan variabel bebas
ke dalam model regresi binary logistic tidak memperbaiki hasil prediksi model
atau model tidak sesuai.
Berdasarkan Tabel 20 diketahui bahwa nilai Chi-square yang diperoleh
yaitu sebesar 13,3 dengan nilai probabilitas 0,02 < 0,05 Maka Ho ditolak H1
diterima artinya Ada perbaikan nyata antara setiap blok dan step, atau
penambahan variabel bebas ke dalam model regresi binary logistic tidak
memperbaiki hasil prediksi model.

Universitas Sumatera Utara

47

Tabel 20. Uji Omnibus pada Variabel Karaktersitik Petani
Uji

Omnibus
13.300
0,02

Chi Square
Sig
Sumber : Data Primer Diolah

b.Uji Hosmer & Lemeshow
Untuk mengetahui kesesuaian distribusi observasi dengan distribusi teori
maka dilakukan pengujian Hosmer dan lemeshow. Hasil uji menjelaskan bahwa
Apabila Ho diterima, H1ditolak artinya Tidak ada perbedaan nyata antara data
dengan hasil prediksi model regresi binary logistic, atau model mampu
memprediksi nilai observasi model regresi binary logistic dan model sesuai.
Apabila H0 ditolak, H1 diterima artinya ada perbedaan nyata antara data dengan
hasil prediksi model regresi binary logistic, atau model mampu memprediksi nilai
observasi model regresi binary logistic.
Berdasarkan Tabel 21 diketahui bahwa nilai Chi-square yang diperoleh
yaitu sebesar 5,36 dengan nilai sig 0,71 > 0,05 maka Ho diterima, H1 ditolak
artinya Tidak ada perbedaan nyata antara data dengan hasil prediksi model regresi
binary logistic, atau model mampu memprediksi nilai observasi model regresi
binary logistic dan model sesuai.
Tabel 21. Uji Hosmer & Lemeshow Variabel Karaktersitik petani
Uji
Chi Square
Sig

Hosmer & Lemeshow
5.368
0,71

Sumber : Data Primer Diolah

Universitas Sumatera Utara

48

4.6.3 Uji Pengaruh Variabel Parsial
Untuk mengetahui pengaruh karakteristik sosial ekonomi dengan tingkat
adopsi petani, maka dianalisis dengan menggunakan uji pengaruh variabel
parsialdapat disajikan pada Tabel 19.
Tabel 22. Analisis faktor sosial ekonomi petani dalam mengadposi teknologi
Sistem tanam jajar legowo 2:1

Variabel

B

Umur (X1)
pendapatan(X2)
Pendidikan(X3)
Penyuluhan(X4)
Biaya tenaga
kerja(X5)
Constant

S.E.

Wald

df

Sig.

Exp(B)

.002
-2.075
-.456
-1.437

.047
1.084
.263
.882

.002
3.665
2.999
2.655

1
1
1
1

.964
.005
.008
.103

1.002
.126
.634
.238

1.022

.922

1.229

1

.268

2.779

5.227

4.260

1.505

1

.220

186.169

Sumber : Data primer diolah

Hasil estimasi logit pada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi
teknologi petani terhadap penerapan sistem tanam jajar legowo 2:1adalah :

=5,227 + 0,002 X1 - 2,075 X2 - 0,456 X3 - 1,437X4 + 1,022X5
=e

( 5,227 + 0,002X1 - 2,075 X2- 0,456 X3 - 1,437X4 + 1,022X5)

= e5,227 x e0,002X1 x e-2,075 X2x e0,456 X3 x e-1,437 X3 x e1,022 X5
= 186,169 x 1,002X1 X 0,126X2x 0,634X3x 0,238X4x 2,779X5

Universitas Sumatera Utara

49

Uji Wald
Uji Wald (Uji Parsial) adalah pengujian yang menjelaskan bagaimana
pengaruh variabel umur, pendidikan, pendapatan, penyuluhan dan biaya tenaga
kerja terhadap tingkat adopsi teknologi petani pada penerapan sistem tanam jajar
legowo 2:1. Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat pendapatan dan tingkat
pendidikan berpengaruh terhadap tingkat adopsi. Pendapatan berpengaruh dengan
nilai exp(B) sebesar 0,126 dan nilai koefisien sebesar 3,665 ( sig 0,005 < 0,05)
artinya pendapatan berpengaruh signifikan terhadap adopsi. Sehingga jika
pendapatan naik sebesar 1 rupiah maka kecenderungan untuk tingkat adopsi
menurun sebesar 0,126 kali.
Menurut Soekartawi (1988) yang menyatakan bahwa semakin tinggi
pendapatan usaha tani maka semakin tinggi pula tingkat adopsinya. Hal ini
berbanding terbalik dengan penelitian Lampos Gultom (2008) yang menjelaskan
bahwa tingkat pendapatan tidak berpengaruh nyata pada tingkat adopsi petani. Hal
ini disebabkan pendapatan bersih petani per ha tidak bervariasi. Sementara di
daerah penelitian untuk tingkat pendapatan berpengaruh secara signifikan
terhadap tingkat adopsi. Hal ini disebabkan bahwa tingkat pendapatan petani di
daerah penelitian sangat bervariasi. Penggunaan teknologi baru mampu
meningkatkan pendapatan petani dan di dukung dengan pola fikir petani yang
maju.
Pendidikan berpengaruh dengan nilai exp(B) sebesar 0,634 dan nilai
koefisien

pendapatan

sebesar 2,999 (sig 0,008