COST ANALISIS PADA UPGRADE SISTEM DATA V

COST ANALISIS PADA UPGRADE SISTEM DATA,VOICE DAN AUDIO
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GPON DI HOTEL ABC
1. ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia yang cukup bagus, maka banyak
perusahan yang berinvestasi di berbagai sektor dan salah satunya di sektor properti. PT.XYZ adalah
salah

satu

perusahaan

yang

usaha

bisnisnya

bergerak

di


bidang

properti

yaitu

sebagai

developer/pengembang. Salah satu gedung yang saat ini dikembangkan dan dikelola oleh PT. XYZ
adalah hotel ABC. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan tamu dan operasional hotel, maka di setiap
kamar hotel, area kantor pengelola dan di beberapa tempat yang lain disediakan layanan data
(wifi/LAN), voice(telephone) dan audio (TV). Instalasi yang yang saat ini terpasang, untuk masingmasing layanan ( telephone, data dan TV) menggunakan sistem independent dengan penyalur
jaringanya menggunakan kabel tembaga. Dengan sistem yang terpasang saat ini, diperlukan space yang
cukup banyak, power consumption yang cukup besar tapi dengan kapasitas layanan yang terbatas.
Untuk mengatasi hal tersebut, dapat digunakan satu sistem integrasi dengan penyalur jaringan
menggunakan kabel fiber optic yaitu dengan sistem GPON (Gigabit passive optical network). Dengan
sistem berikut memungkinkan penggunaan satu jaringan tetapi dapat digunakan untuk beberapa
layanan seperti layanan telephone, data dan TV. Pada penelitian berikut dibuat analisa perbandingan
cost yaitu capital expenditure (CAPEX) dan operasional expenditure (OPEX) dari sistem existing dan
upgrade sistem menggunakan teknologi GPON sehingga dapat dihitung pula analisa manfaat dari sisi

ekonomi yaitu analisa return of investment (ROI), Payback periode dan Net Present Value (NPV). Dari
hasil perhitungan diperoleh nilai ROI untuk sistem GPON adalah 331.2% dan sistem existing 112.7%,
untuk payback periode sistem GPON 1.78 tahun dan sistem existing 2.47 tahun, sedangkan untuk NPV
sistem GPON sebesar Rp. 2.823.876.237 dan sistem existing Rp.1.947.644.540. Dari hasil perhitungan
tersebut dapat disimpulkan bahwa dari sisi ekonomi sitem GPON lebih menguntungkan dibandingkan
dengan sistem konvensional menggunakan jaringan kabel tembaga. Dengan banyaknya properti yang
akan dibangun oleh PT.XYZ, maka hasil penelitian berikut diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi saat penentuan sistem layanan data, voice dan audio.
2. PENDAHULUAN
Hotel ABC merupakan sebuah hotel bintang 4 yang berlokasi di Bekasi dan dioperasikan mulai
awal bulan desember 2014. Hotel ini terdiri dari 17 lantai dengan luas total sekitar 18.000 m2 dan
terdapat 332 room dan dilengkapi fasilitas seperti bisnis lounge, boutiq, restaurant, gym, spa, kolam

renang, meeting room dan function hall. Untuk mendukung penggunaan fasilitas berikut maka
diperlukan satu Hotel operating sistem yang dapat mengintegrasikan bebarapa fasilitas berikut ke
dalam satu sistem management hotel sehingga setiap penggunaan fasilitas oleh tamu hotel baik yang
menginap maupun yang tidak menginap dapat dikelola. Pengelolaan yang bisa dilakukan oleh hotel
operating sistem berikut diantaranya reservasi, billing, payroll, asset management dan lain sebagainya.
Untuk sistem integrasi berikut maka diperlukan satu sistem jaringan data menggunakan LAN (local
area network). Selain itu untuk pemenuhan kebutuhan penggunaan akses internet bagi pengunjung,

maka disetiap area hotel disediakan koneksi internet menggunakan sistem WIFI. Arsitektur jaringan
LAN dan WIFI terlihat seperti gambar 1. berikut.

Gambar 1. Arsitektur jaringan data
Untuk kebutuhan layanan di BOH/office menggunakan BOH core switch sedangkan untuk layanan
tamu menggunakan Guest core switch.

Selain fasilitas data, fasilitas lain yang diperlukan untuk pengoperasian hotel adalah fasilitas
voice/telephone. Fasilitas ini digunakan baik oleh pengelola hotel maupun tamu hotel. Sistem telephone
dipasang di tiap kamar, area BOH/office dan area fasilitas umum. Sistem telephone ini diintegrasikan
dengan Hotel Operating Sistem sehingga setiap pemakaian telephone dapat dimasukan ke dalam sistem
billing. Sistem jaringan telephone pada hotel terlihat seperti pada gambar 2. berikut.

Gambar 2. Sistem telephone
Fasilitas lain yang disediakan di Hotel ini adalah video/TV. TV dipasang disetiap kamar dan di
beberapa area umum seperti loby, restaurant dan Gym. Selain digunakan untuk layanan TV dari
provider maupun dari areal chanel, jaringan TV berikut juga digunakan sebagai in house chanel yang
difungsikan untuk promosi/marketing. Sistem jaringan TV pada hotel terlihat seperti gambar 3. berikut.

Gambar 3. Sistem TV


Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa untuk tiap layanan menggunakan satu sistem independent
dengan peralatan yang independent pula. Hal ini mengakibatkan kebutuhan space untuk penempatan
peralatan menjadi lebih banyak karena banyaknya peralatan yang harus dipasang, dan dengan
banyaknya peralatan yang dipasang juga memerlukan konsumsi daya yang lebih besar juga. Selain itu,
dengan perkembangan teknologi informasi saat ini yang lebih focus pada transfer data, maka dengan
sistem penyalur jaringan yang saat ini terpasang menggunakan jaringan kabel tembaga menjadikan
kapasitas transfer datanya tidak bisa optimal.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi di atas adalah dengan menggunakan satu
sistem integrasi yaitu dengan satu sistem penyalur jaringan yang dapat digunakan untuk beberapa
layanan. Sistem integrasi yang dapat digunakan yaitu sistem PON (passive optical network) dengan
sistem GPON (Gigabit passive optical Network).

PON merupakan arsitektur jaringan akses broadband berbasis serat optik yang menggunakan
perangkat pasif optik, sehingga dapat digunakan pada konfigurasi point-to-multipoint. Karena termasuk
jaringan broadband, PON memilki beberapa keunggulan antara lain jaringan ini mempunyai koneksi
kecepatan tinggi yang memungkinkan akses internet secara cepat dan terkoneksi. Dengan
menggunakan sistem multiplekser PON bisa menyediakan layanan telepon, data, dan video dalam satu
saluran. Selain itu, PON tidak memerlukan catuan listrik secara langsung dari sentral sehingga akan
lebih menghemat daya. Keunggulan lain yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah PON dapat

diintegrasi dengan jaringan tembaga (copper). Dengan demikian kinerja PON dapat ditingkatkan dan
biaya operasi dapat ditekan. GPON adalah teknologi jaringan akses lokal fiber optik berbasis PON
yang distandardisasi oleh ITU-T (ITU-T G.984 series). Pada GPON, sebuah atau beberapa

OLT,

interface sentral dengan jaringan fiber optik, dihubungkan dengan beberapa ONT, interface pelanggan
dengan jaringan serat optik, menggunakan pasif optical distribution network (ODN), seperti splitter,
filter, atau perangkat pasif optik lainnya. Arsitektur sistem GPON dapat dilihat pada gambar 4.
Penerapan sistem GPON di PT.XYZ pada properti Hotel ABC terkendala dengan mahalnya
biaya infrastruktur jaringan sistem GPON. Hal ini terindikasi saat proses perencanaan dimana saat
perhitungan CAPEX diperoleh hasil perhitungan untuk sistem GPON lebih mahal daripada sistem
existing yang saat ini terpasang.
3. PERUMUSAN MASALAH
Dalam penentuan sistem harus dilakukan evaluasi dan analisa secara menyeluruh baik yang
menyangkut investment cost (CAPEX), operation cost (OPEX), Return of investment (ROI),Pay back
periode, Net present Value (NPV), maintenance purpose, space availability dan aspek teknis yang
menyangkut kualitas dan kapasitas jaringan. Penentuan sistem pada Hotel ABC yang dilakukan oleh
PT.XYZ baru melihat dari sisi investment cost dan belum menggunakan analisa manfaat keuangan
sehingga referensi yang digunakan untuk penentuan sistem sangat terbatas sehingga pengambilan

keputusan yang dilakukan menjadi kurang komprehensip.
4. PEMBATASAN MASALAH
Sesuai perumusan masalah di atas, maka analisa pada penelitian berikut dibatasi pada beberapa
hal :
- Perhitungan CAPEX sistem existing sesuai perhitungan aktual cost yang dikeluarkan oleh PT.XYZ
sesuai kontrak dengan vendor terkait. Perhitungan CAPEX sistem upgrade sesuai harga pasar saat

penelitian ini dilaksanakan
- Perhitungan OPEX sistem existing sesuai dengan harga kotrak servis antara PT.XYZ dengan vendor
terkait. Perhitungan OPEX untuk sistem upgrade sesuai harga pasar saat penelitian ini dilaksanakan.
- Perhitungan return of investment mengacu pada nilai inflasi dan nilai bunga bank pada saat
penelitian ini dilaksanakan.
- Analisa teknis yang menyangkut kualitas dan kapasitas jaringan tidak disertakan dalam penelitian
ini.
5. TUJUAN PENELITIAN
Dengan banyaknya properti yang akan dikembangkan oleh PT.XYZ, hasil penelitian yang
berupa cost analisist baik analisa CAPEX, OPEX, ROI, Pay back periode dan NPV diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan referensi yang lebih komprehensip pada saat perencanaan sehingga dapat
ditentukan sistem data, voice dan video yang lebih efektif dan effisien.
6. METODE PENELITIAN DAN ANALISA

Untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai pada tujuan penelitian, maka diperlukan suatu
perencanaan langkah-langkah yang akan dilakukan supaya semua data, variable maupun indikator yang
diperlukan dapat diperoleh secara benar dan sesuai. Sebelum dilakukan perhitungan dan analisa, maka
dibuat suatu usulan penerapan sistem GPON untuk Hotel ABC. Sistem yang diusulkan seperti pada
gambar 4. Skema yang digunakan adalah layanan content service dari provider TV, internet dan
telephone yang diintegrasikan pada perangkat ODF melalui OLT, kemudian didistribusikan
menggunakan kabel fiber optic dan pada sisi pengguna dipasang ONT sebagai final terminal yang akan
disambunkan ke perangkat TV, data dan telephone menggunakan kabel tembaga. Selanjutnya dibuat
suatu cost analisis berupa CAPEX dan OPEX sesuai dengan sistem yang diusulkan dan dilakukan
analisa manfaat keungan yang meliputi perhitungan ROI, pay back periode dan Net present Value
(NPV)

Gambar 4. Arsitektur sistem GPON
Perhitungan CAPEX
CAPEX atau capital expenditure adalah biaya yang diperlukan untuk mengadakan seluruh barang dan
jasa yang akan digunakan untuk memperoleh pendapatan. Biaya ini hanya dikeluarkan satu kali saja
dan sering juga disebut investment cost atau biaya investasi. Untuk mengetahui biaya investasi dari
sistem existing, data diperoleh dari nilai kontrak antara PT.XYZ dengan vendor terkait untuk
pengadaan sistem TV, Data dan Telephone pada Hotel ABC. Sedangkan untuk CAPEX dari sistem
GPON diperoleh dari harga pasar yang berlaku pada tahun 2014. Tabel 1 dan Tabel 2 merupakan

CAPEX dari ke dua sistem.

Tabel 1. Perhitungan CAPEX sistem existing
SISTEM EXISTING (DATA)
No
Item
1
Router
2
Main switch
3
Switch hub 24 port
4
Acces point
5
Kabel UTP cat 5, 2 pairs
6
Kabel UTP cat 6, 32 pairs
7
Setting sofware

8
Training
9
Tray dan assesories lainya

jumlah
1
pcs
1
pcs
6
pcs
102
pcs
2040
m
180
m
1
lot

1
lot
1
lot

Harga satuan
Rp15.000.000
Rp40.000.000
Rp35.000.000
Rp1.500.000
Rp12.000
Rp22.000
Rp5.000.000
Rp5.000.000
Rp30.000.000

harga total
Rp15.000.000
Rp40.000.000
Rp210.000.000

Rp153.000.000
Rp24.480.000
Rp3.960.000
Rp5.000.000
Rp5.000.000
Rp30.000.000

SISTEM EXISTING (TELEPHONE)
10
MDF - TP
1
11
JB - TP, 32 pairs
17
12
Telephone outlet
374
13
kabel ITC, 2 pairs
2040
14
Kabel ITC, 32 pairs
180
15
Setting sofware
1
16
Training
1
17
Tray dan assesories lainya
1

pcs
pcs
pcs
m
m
lot
lot
lot

Rp6.000.000
Rp2.000.000
Rp155.000
Rp42.000
Rp120.000
Rp5.000.000
Rp5.000.000
Rp20.000.000

Rp6.000.000
Rp34.000.000
Rp57.970.000
Rp85.680.000
Rp21.600.000
Rp5.000.000
Rp5.000.000
Rp20.000.000

SISTEM EXISTING (TV)
11
Head End CATV
12
Tap off 1:4
13
Tap off 1:8
14
Spliter 1:4
15
TV outlet
16
Kabel coaxial RG 6
17
Kabel coaxial RG 11
18
Setting sofware
19
Training
20
Tray dan assesories lainya

set
pcs
pcs
pcs
pcs
m
m
lot
lot
lot

Rp15.000.000
Rp1.200.000
Rp1.600.000
Rp430.000
Rp163.000
Rp44.000
Rp65.000
Rp5.000.000
Rp5.000.000
Rp20.000.000

Rp15.000.000
Rp7.200.000
Rp27.200.000
Rp43.860.000
Rp60.962.000
Rp221.408.000
Rp18.850.000
Rp5.000.000
Rp5.000.000
Rp20.000.000

1
6
17
102
374
5032
290
1
1
1

TOTAL INVESTMENT COST

Rp1.146.170.000

Tabel 2. Perhitungan CAPEX sistem upgrade (GPON)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Item
OLT
ODF
ODP (1:8)
ODP (1:16)
ONT
Acces point
TV outlet
Telephone outlet
Kabel UTP cat 5, 2 pairs
Kabel coaxial RG 6
Kabel ITC 2 pairs
Kabel fiber optik 1 core
Setting sofware
Training
Tray dan assesories
lainya

jumlah
3
pcs
1
pcs
1
pcs
33
pcs
408
pcs
102
pcs
374
pcs
374
pcs
2040
m
2992
m
2992
m
6195
m
1
lot
1
lot
1
lot

Harga satuan
Rp3.500.000
Rp4.650.000
Rp384.000
Rp499.200
Rp1.024.000
Rp1.500.000
Rp163.000
Rp155.000
Rp12.000
Rp44.000
Rp42.000
Rp25.600
Rp12.000.000
Rp5.000.000

harga total
Rp10.500.000
Rp4.650.000
Rp384.000
Rp16.473.600
Rp417.792.000
Rp153.000.000
Rp60.962.000
Rp57.970.000
Rp24.480.000
Rp131.648.000
Rp125.664.000
Rp158.592.000
Rp12.000.000
Rp5.000.000

Rp15.000.000

Rp15.000.000

TOTAL INVESTMENT COST

Rp1.194.115.600

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa sistem GPON memiliki CAPEX yang lebih bsar dari
sitem existing yaitu RP.47.945.000 lebih besar atau sekitar 4% lebih tinggi dari sistem existing.
Perhitungan OPEX
OPEX atau operation expenditure adalah kesluruhan biaya rutin setiap jangka waktu tertentu yang
diperlukan untuk mengoperasikan sistem. Dalam hal ini yang termasuk OPEX adalah electrical cost
atau biaya pemakaian listrik, maintenance cost atau biaya maintenance, operator cost yaitu biaya untuk
membayar gaji operator dan content/provider cost yaitu biaya untuk membayar langganan content atau
service data, telephone dan TV ke provider. Untuk sistem existing, perhitungan biaya berdasarkan
aktual pemakaian saat ini, tetapi karena Hotel ABC baru beroperasi selama 1 bulan sehingga untuk
perhitungan dalam jangka waktu lebih dari satu bulan digunakan simulasi. Untuk OPEX sitem GPON
menggunakan data simulasi dari harga pasar yang berlaku pada tahun 2014. Tabel 3 menunjukan OPEX
dari kedua sistem.

Tabel 3. Perhitungan OPEX sistem Upgrade (GPON) dan sistem existing.
NO

ITEM

SISTEM UPGRADE
(GPON)

SISTEM EXIXTING

1

ELECTRICAL COST

Rp67.206.720

Rp150.479.280

2

MAINTENANCE COST

Rp20.000.000

Rp30.000.000

3

OPERATOR COST

Rp48.000.000

Rp84.000.000

Rp84.000.000

Rp180.000.000

Rp219.206.720

Rp444.479.280

CONTENT/PROVIDER
COST
TOTAL OPERTION COST /
TAHUN
4

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa sistem existing memiliki OPEX yang lebih besar dari
sitem GPON yaitu RP.225.272.560 lebih besar, atau sekitar 102% lebih tinggi dari sistem GPON.
Perhitungan ROI
ROI atau return of investment merupakan ratio keuangan yang digunakan untuk melihat seberapa besar
barang atau jasa yang diinvestasikan dapat memberikan manfaat dalam pengembalian modal.
ROI dihitung dengan rumus sebagai berikut :

) x 100%

ROI

Untuk pendapatan dari layanan TV, data dan telephone pada hotel ABC berikut, pendapatan berupa
pendapatan tidak langsung karena pelanggan hotel tidak langsung membayar pemakaian atas layanan
tersebut. Pendapatan dihitung dari prosentasi biaya yang dialokasikan untuk penyediaan layanan
tersebut terhadap total harga sewa kamar hotel. Tabel 4 menunjukan perhitungan pendapatan dalam
satu tahun.
Tabel 4. Perhitungan pendapatan
NO
1
2
3

JUMLAH KAMAR
JUMLAH HARI / TAHUN
AVERAGE OCUPANCY
AVERAGE RATE

332
365
65%
600000

4

ICT COST PORTION

2,0%

ICT INCOME

Rp945.204.000

ROOM
HARI
RP/ROOM
OF ROOM
RATE
/TAHUN

Sehingga ROI dapat dihitung berdasarkan hasil perhitungan pendapatan dan OPEX yang sudah
diperoleh. Grafik 1 menunjukan hasil perhitungan ROI untuk sistem existing dan sistem upgrade.

Grafik 1. Hasil perhitungan ROI
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa sistem GPON memiliki nilai pengembalian investasi yang
lebih tinggi dibanding dengan sistem existing.
Perhitungan Payback Periode
Payback periode merupakan lamanya waktu yang diperlukan untuk pengembalian modal atau
pengembalian investasi. Dalam hal ini payback periode juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi dimana
dalam penelitian berikut diperhitungkan tingkat inflasinya sebesar 8%. Pada grafik 2.

Grafik 2. Hasil perhitungan Payback periode

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa sistem GPON memiliki waktu pengembalian modal yang lebih
cepat dibandingkan dengan dengan sistem existing yaitu dalam waktu 1,78 tahun. Hal ini dikarenakan
karena sistem GPON memiliki tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi dari sistem existing yang
dapat dilihat pada perhitungan ROInya.
Perhitungan NPV
NPV atau net present value merupakan perhitungan untuk melihat nilai saat ini suatu barang atau
sistem setelah dioperasikan pada jangka waktu tertentu. Dalam hal ini perhitungan NPV menggunakan
jangka waktu 5 tahun. Grafik 3. Menunjukan hasil perhitungan NPV dari kedua sistem.

Grafik 3. Hasil perhitungan NPV
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa sistem GPON lebih bernilai jika dibandingkan dengan sistem
existing.
7. KESIMPULAN
Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk layanan TV, data dan telephone, dari sisi
ekonomi sitem GPON lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem konvensional menggunakan
jaringan kabel tembaga. Hal ini dapt dilihat dari hasil perhitungan bahwa sistem GPON memiliki
tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi, payback periode yang lebih cepat dan Net present value
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sistem konvensional.

8. FUTURE WORK
Penelitian berikut menganalisa suatu sistem dari sisi manfaat keuangan, sedangkan pada kenyataanya
performance dari sistem yang menyangkut kualitas layanan juga harus diperhitungkan. Maka untuk
penelitian selanjutnya dapat dilakukan suatu simulasi dan pengukuran performance layanan supaya
dapt diperhitungkan dan dianalisa secara kualitas teknis.
9. DAFTAR PUSTAKA
(1) Stanislav Milanovic (2014). Case Study for a GPON Deployment in the Enterprise Environment.
JOURNAL OF NETWORKS, VOL. 9, NO. 1,
(2) Aldrin Fakhri A, Andrea Vinaldo, Andri Ril lio A, Chandraditya Aridela, Junjungan Nainggolan,
M. Najiburrahman, Ranggi Sistama, Riany Erdianti, M. Guntur Hady, Arianto Sirandan. (2014),
Pengenalan Teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON), Journal Fakultas Teknik
Elektro, Universitas Telkom, Bandung
(3) PT SIGMATEC TATA KARSA. (2012). Laporan Perencanaan Hotel ABC, Bekasi.
(4) Juan Rendon Schneir, Yupeng Xiong (2014). Cost Analysis of Network Sharing in FTTH/PONs,
0163-6804/14/ IEEE
(5) Rizka Hadiwiyanti, Mudjahidin, Mahendrawathi Er, Analisa ekonomi proyek implementasi ERP
dengan memperhatikan faktor tidak langsung dan tidak berwujud (studi kasus PT.Telkom Drive,
finansial service), ITS 8395-5205100005

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25