PENGARUH PRICE EARNING RASIO PER EARNING
PENGARUH PRICE EARNING RASIO (PER), EARNING PER SHARE (EPS),
RETURN ON ASSET (ROA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER)
TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SUB-SEKTOR INDUSTRI
SEMEN YANG TERDAFTAR DI BEI
Mohammad Idris Rifa’i
Universitas Trilogi
1. Latar Belakang
Salah satu faktor pendorong berjalannya sebuah industri adalah ketersediaan
dana. Dana industry bisa didapatkan dengan melakukan trading di pasar modal. Pasar
modal merupakan tempat bagi pemilik industri untuk menawarkan sahamnya kepada
para investor. Indstri menjual sahamnya dipasar modal tidak lain adalah untuk
mendapatkan dana tambahan dalam rangka mengembangkan usahanya.
Transaksi surat berharga merupakan cara untuk mendapatkan dana tambahan
dari masyarakat. Dengan menjual saham dipasar modal tidak hanya perusahaan yang
akan memperoleh keuntungan tapi juga masyarakat dalam hal ini adalah para investor
yang akan meningkatkan pendapatnnya. Perusahaan
Penawaran dan permintaan saham di pasar modal dapat mempengaruhi harga
dan jumlah saham industry. Industry harus mempertimbangkan harga saham yang
akan dijual dipasar modal. Apabila industry mengeluarkan harga terlalu rendah maka
investor akan berfikir bahwa performa dari perusahaan itu kurang bagus. Disisi lain
apabila industry mengeluarkan harga terlalu tinggi melampaui daya beli dari para
investor maka investor akan sulit untuk membeli saham tersebut.
Harga saham suatu industry dipengaruhi oleh laporan keungannya. Laporan
keungan berfungsi untuk memberikan informasi kepada internal dan eksternal
perusahaan tentang kinerja perusahaan tersebut. Laporan keungan dibuat agar
investor dapat mengetahui informasi mengenai Earning Per Share(EPS), Price On
Ratio(PER), Ratio on Equity (ROE), Ratio on Activa (ROA), Financial Leverage
(FL), Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rasio profitabilitas yakni EPS, PER
dan ROA. Eps diperlukan untk melihat seberapa besar keuntungan yang bisa
diperoleh dari selembar saham. Tetapi analisa eps memiliki kekurangan seperti tidak
bisa menentukan harga saham tersebut wajar atau tidak. Oleh karena itu diperlukan
analisa PER. Rasio PER merupakan parameter kepercayaan investor terhadap
perkembangan perusahaan sehingga banyak investor yang memilih pendekatan PER,
PER juga memberikan hasil yang lebih baik untuk menilai harga perlembar saham
jika dibandingkan dengan EPS.
Peneliti memilih rasio ROA untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan
didalam mengoperasionalkan perusahaan. Ketiga metode ini dipilih untuk
menganalisis rasio profitabilitas dan juga ingin melihat apakah EPS, PER, ROA dan
DER memiliki pengaruh atau tidak terhadap harga saham perusahaan Sub-sektor
Industri Semen.
Peneliti memilih perusahaan sub-sektor industri Semen karena pertumbuhan
permintaan semen di Tanah Air meningkat di atas 10% per tahun dalam tiga tahun
terakhir, melebihi angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang hanya 6% per
tahunnya. Permintaan semen yang terus meningkat di Tanah Air juga ditunjang oleh
pertumbuhan properti, serta program pembangunan infrastruktur yang terus didorong
pemerintah hingga beberapa tahun ke depan. Apabila proyek – proyek MP3EI yang
dijalankan oleh pemerintah berjalan tepat waktu maka permintaan akan semen
diindonesia akan meningkat secara signifikan. Hal tersebut membuat banyak investor
– investor asing tertarik untuk berinvestasi di sector industry semen di Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian
dengan judul ” PENGARUH PRICE EARNING RASIO (PER), EARNING PER
SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO
2
(DER)
TERHADAP
HARGA
SAHAM
PERUSAHAAN
SUB-SEKTOR
INDUSTRI SEMEN YANG TERDAFTAR DI BEI”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang bisa dirumuskan
adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap perubahan harga
saham di industry semen?
b. Bagaimana pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap perubahan harga
saham di industry semen?
c. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap perubahan harga
saham di industry semen?
d. Bagaimana pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap perubahan harga
saham di industry semen?
3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui adanya pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap
perubahan harga saham di industry semen.
b. Untuk mengetaui adanya pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap
perubahan harga saham di industry semen.
c. Untuk mengetaui adanya pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap
perubahan harga saham di industry semen.
d. Untuk mengetaui adanya pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap
perubahan harga saham di industry semen.
4. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan masalah yang telah dijelaskan di atas maka
hipotesis yang dapat peneliti adalah :
3
H1 : Price Earning Ratio (PER), akan memiliki pengaruh positif
terhadap harga saham
terhadap harga saham
harga saham
H2 : Earning Per Share (EPS), akan memiliki pengaruh positif
H3 : Return On Asset (ROA), akan memiliki pengaruh positif terhadap
H4 : Debt to Equity Ratio (DER), akan memiliki pengaruh positif
terhadap harga saham
5. Landasan Teori
Ada beberapa teori yang akan dibahas peneliti berhubungan dengan masalah
yang telah diuraikan diatas, teori – teori tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Harga saham
Harga saham adalah jumlah sekarang yang akan diterima oleh investor yang
diperoleh dari transaksi saham dengan harapan mendapatkan dividen dari
suatu perusahaan. Menurut Anoraga (2001 : 100) harga saham adalah uang
yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan suatu
perusahaan.
Terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi harga saham dari
suatu perusahaan yaitu:
a. Faktor Internal:
1) Laba Perusahaan.
2) Pertumbuhan aktiva tahunan
3) Likuiditas
4) Kekayaan total dan penjualan.
b. Faktor Eksternal:
4
1) Kebijakan atau regulasi pemerintah.
2) Kurs
3) Perubahan suku bunga
4) Merger dan akuisisi
2. Rasio Kinerja Keuangan
Terdapat bebrapa rasio yang akan peneliti bahas dalam penelitian ini yaitu,
Price Earning Ratio merupakan rasio yang digunakan untu menilai kinerja
internal perusahaan yang berupa laba bersih yang dapat dinilai oleh investor.
Earning Per Share, berguna untuk menilai harga per lembar saham yang
diterima oleh investor. Return On Asset, digunakan untuk mengukur
efektivitas penggunaan sumber daya yang dimiliki. Dan Debt to Equity Ratio
yang menunjukan hubungan antara hutang dan equitas suatu perusahaan.
6. Penelitian Terdahulu
No
Pengarang
1.
Ema
(2013)
Judul
Metode
Novasari Pengaruh Per, Eps, Regresi
Roa
Dan
Terhadap
Der Berganda
Harga
Saham Perusahaan
Sub-Sektor Industri
Textile Yang Go
Public
Efek
Di
Bursa
Indonesia
(Bei) Tahun 20092011
Hasil
Secara parsial variabel
PER
dan
EPS
berpengaruh
tidak
terhadap
harga saham sedangkan
variable ROE dan DER
berpengaruh
harga
terhadap
saham.
Secara
simultan
pengaruh
terdapat
PER,
EPS,
profitabilitas
(ROA),DER,
terhadap
harga saham.
5
2.
1. Dorothea Ratih
Pengaruh Eps, Per, Regresi Linear
EPS berpengaruh positih
2. Apriatni E.P
Der, Roe Terhadap
terhadap harga saham,
3. Saryadi
Harga Saham Pada
PER berpengaruh positi
Perusahaan Sektor
terhadap harga saham,
Pertambangan
DER
Yang Terdaftar Di
Bursa
Efek
Indonesia
(Bei)
negative terhadap harga
saham,
1.Putri
Pengaruh
Hermawanti
per share(eps),
earning Regresi
Sederhana
2. Wahyu Hidayat Price earning ratio berganda
(per), debt to equity
(der),return on asset
(roa), dan return on
equity
(roe)
terhadap
harga
saham studi kasus
dan
ROE
berpengaruh positif.
Tahun 2010-2012
3.
berpengaruh
EPS
berpengaruh
dan signifikan terhadap harga
saham,
PER
tidak
berpengaruh terhap harga
saham,
DER
berpengaruh
harga
saham,
berpengaruh
terhadap
ROA
terhadap
pada perusahaan
harga
Go public sektor
berpengaruh
Property dan real
harga saham, EPS, PER
estate
DER ROA dan ROE
yang
saham,
tidak
ROE
terhadap
terdaftar di bursa
secara
simultan
efek
berpengaruh
terhadap
indonesia
tahun 2010-2014
harga saham.
6
7. Kerangka Berpikir
Price Earning Ratio (PER)
Earning Per Share (EPS)
Harga
Saham
Return On Asset (ROA)
Debt to Equity Ratio (DER)
8. Metode Penelitian
A. Data
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan sector industry semen yang
terdaftar di BEI yang mempublikasikan kinerjanya dari tahun 2014-2017 sebanyak 5
perusahaan.
No
Kode Saham
Nama Emiten
1
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
2
SMBR
PT.Semen Baturaja (Persero) Tbk.
3
SMCB
Holcim Indonesia Tbk.
4
SMGR
Semen Indonesia (Persero) Tbk.
5
WTON
Wijaya Karya Beton
7
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder yang
yang berasal dari data historis di Bursa Efek Indonesia, melalui pengutipan data dan
keterangan dari pihak yang kompeten. Dan juga data yang digunakan merupakan data
time series, yakni data yang yang dikumpulkan dari waktu ke waktu.
B. Variabel Penelitian
Variable penelitian kali ini berupa variable terikat (dependen) dan variable
bebas atau tidak terikat (independent). Variable terikat dalam penelitian ini yaitu
harga saham, dan variable bebasnya yaitu Price Earning Ratio (PER), Earning Per
Share (EPS), Return on Asset (ROA), dan Debt To Equity Ratio (DER)
Devinisi variable penelitian akan menjelaskan pengertian dari masing-masing
variable yang akan digunakan peneliti dalam penelitian kali ini.
a. Saham
Saham merupakan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan yang
menunjukan bagian atau hak atas kepemilikan dari suatu perusahaan. Dengan
membali saham dipasar modal berarti telah memiliki ha katas perusahaan
tersebut.
b. Price Earning Ratio (PER)
Price earning ratio adalah rasio perbandingan antara harga saham pasar per
lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham.
Semakin tinggi nilai PER maka harga sahamnya juga semakin tinggi dan
semakin rendah nilai per maka harga sahamnya juga rendah. Dengan nilai
PER rendah, semakin mudah saham tersebut untuk dibeli dan meningkatkan
kinerja perlembar saham dan meningkatkan pendapatan.
8
c. Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) merupakan rasio antara pendapatan setelah pajak
dengan
jumlah
saham
yang
beredar.
Earning
Per
Share
(EPS)
menggambarkan laba bersih dibagi jumlah saham beredar. (Sawidji
(2005:102).
EPS dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dapat disimpulkan bahwa EPS memperlihatkan berapa laba yang diterima
oleh pemegang saham perlembarnya.
d. Return On Asset (ROA)
Return on asset adalah rasio laba bersih sebelum pajak terhadap total asset
yang dimiliki oleh perusahaan.
ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA digunakan untuk menunjukan persentase keuntungan yang diperoleh
oleh perusahaan jika dilihat dari sumberdaya yang dimilikinya
e. Debt To Equity Ratio (DER)
DER digunakan untuk mengukur seberapa baik struktur investasi suatu
perusahaan. DER menunjukan proporsi relatif dari total liabilitas dan equitas
yang digunakan untuk membiayai asset perusahaan.
DER dapat dirumuskan sebagai berikut:
9
DER juga dapat digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk
memnuhi kewajibannya.
C. Analisis Statistik
Dalam uji analisis ini peneliti akan menggunakan alat analisis berupa software
SPSS 22. Metode yang akan digunakan yaitu, Uji Regresi Berganda. Uji Regresi
berganda berguna untuk melihat pengaruh variable dependent dengan variable
independent.
HARGA SAHAM = PER(X1) + EPS(X2) + ROA(X3) + DER(X4)
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dijabarkan diatas maka dilakukan
beberapa pengujian diantaranya, uji parsial (uji-t), signifikansi simultan (uji f), uji
determinasi dan analisa regresi berganda.
1. Uji parsial (uji - t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual apakah mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah sebagai
berikut:
Apabila nilai probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan HA
diterima
Apabila nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan
HA ditolak.
2. Uji sigfikansi simultan (uji – F)
10
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara bersama–sama terhadap variabel dependen dengan melihat
nilai signifikansi F. Kriteria pengujiannya ialah:
Apabila nilai probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan HA
diterima
Apabila nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan
HA ditolak
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
porsi dari variable dependen yang dapat dijelaskan oleh variable independent.
Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk
(R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.
9. Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori dan hipotesis penelitian.
BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, variable penelitian dan
analisis statistic penelitian.
11
BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang pendeskripsian data, pengolahan data analisis
dan pembahasan hasil penelitian.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari analisa hasil
pembahasan masalah diatas.
10. DAFTAR PUSTAKA
1. Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study
of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of
Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
2. Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset
Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in
Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American
Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp.
184-189
3. Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories
and Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No. 08,2016
4. Novasari, E. 2013. Pengaruh Per, Eps, Roa Dan Der Terhadap Harga
Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile Yang Go Public Di Bursa
Efek Indonesia (Bei) Tahun 2009-2011. Universitas Negeri Semarang.
Semarang
5. Hermawati, P. Hidayat, W. Pengaruh Earning Per Share(EPS), Price
Earning Ratio (PER), Debt To Equity (DER),Return On Asset(ROA), dan
Return On Equity (ROE) terhadap harga saham studi kasus pada
perusahaan Go public sektor Property dan real estate yang terdaftar di
bursa efek indonesia tahun 2010-2014.
12
6. Ratih, D. Apriatni, E.P. Saryadi. 2013. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2012. Diponegoro
Journal Of Social And Politic.
7. Syihab, F. 2016. Modul Aplikasi Komputer Bisnis. Jakarta: Universitas
Trilogi.
8. www.sahamok.com, diakses pada 8 April 2018.
13
RETURN ON ASSET (ROA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER)
TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SUB-SEKTOR INDUSTRI
SEMEN YANG TERDAFTAR DI BEI
Mohammad Idris Rifa’i
Universitas Trilogi
1. Latar Belakang
Salah satu faktor pendorong berjalannya sebuah industri adalah ketersediaan
dana. Dana industry bisa didapatkan dengan melakukan trading di pasar modal. Pasar
modal merupakan tempat bagi pemilik industri untuk menawarkan sahamnya kepada
para investor. Indstri menjual sahamnya dipasar modal tidak lain adalah untuk
mendapatkan dana tambahan dalam rangka mengembangkan usahanya.
Transaksi surat berharga merupakan cara untuk mendapatkan dana tambahan
dari masyarakat. Dengan menjual saham dipasar modal tidak hanya perusahaan yang
akan memperoleh keuntungan tapi juga masyarakat dalam hal ini adalah para investor
yang akan meningkatkan pendapatnnya. Perusahaan
Penawaran dan permintaan saham di pasar modal dapat mempengaruhi harga
dan jumlah saham industry. Industry harus mempertimbangkan harga saham yang
akan dijual dipasar modal. Apabila industry mengeluarkan harga terlalu rendah maka
investor akan berfikir bahwa performa dari perusahaan itu kurang bagus. Disisi lain
apabila industry mengeluarkan harga terlalu tinggi melampaui daya beli dari para
investor maka investor akan sulit untuk membeli saham tersebut.
Harga saham suatu industry dipengaruhi oleh laporan keungannya. Laporan
keungan berfungsi untuk memberikan informasi kepada internal dan eksternal
perusahaan tentang kinerja perusahaan tersebut. Laporan keungan dibuat agar
investor dapat mengetahui informasi mengenai Earning Per Share(EPS), Price On
Ratio(PER), Ratio on Equity (ROE), Ratio on Activa (ROA), Financial Leverage
(FL), Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rasio profitabilitas yakni EPS, PER
dan ROA. Eps diperlukan untk melihat seberapa besar keuntungan yang bisa
diperoleh dari selembar saham. Tetapi analisa eps memiliki kekurangan seperti tidak
bisa menentukan harga saham tersebut wajar atau tidak. Oleh karena itu diperlukan
analisa PER. Rasio PER merupakan parameter kepercayaan investor terhadap
perkembangan perusahaan sehingga banyak investor yang memilih pendekatan PER,
PER juga memberikan hasil yang lebih baik untuk menilai harga perlembar saham
jika dibandingkan dengan EPS.
Peneliti memilih rasio ROA untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan
didalam mengoperasionalkan perusahaan. Ketiga metode ini dipilih untuk
menganalisis rasio profitabilitas dan juga ingin melihat apakah EPS, PER, ROA dan
DER memiliki pengaruh atau tidak terhadap harga saham perusahaan Sub-sektor
Industri Semen.
Peneliti memilih perusahaan sub-sektor industri Semen karena pertumbuhan
permintaan semen di Tanah Air meningkat di atas 10% per tahun dalam tiga tahun
terakhir, melebihi angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang hanya 6% per
tahunnya. Permintaan semen yang terus meningkat di Tanah Air juga ditunjang oleh
pertumbuhan properti, serta program pembangunan infrastruktur yang terus didorong
pemerintah hingga beberapa tahun ke depan. Apabila proyek – proyek MP3EI yang
dijalankan oleh pemerintah berjalan tepat waktu maka permintaan akan semen
diindonesia akan meningkat secara signifikan. Hal tersebut membuat banyak investor
– investor asing tertarik untuk berinvestasi di sector industry semen di Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat penelitian
dengan judul ” PENGARUH PRICE EARNING RASIO (PER), EARNING PER
SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO
2
(DER)
TERHADAP
HARGA
SAHAM
PERUSAHAAN
SUB-SEKTOR
INDUSTRI SEMEN YANG TERDAFTAR DI BEI”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang bisa dirumuskan
adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap perubahan harga
saham di industry semen?
b. Bagaimana pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap perubahan harga
saham di industry semen?
c. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap perubahan harga
saham di industry semen?
d. Bagaimana pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap perubahan harga
saham di industry semen?
3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui adanya pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap
perubahan harga saham di industry semen.
b. Untuk mengetaui adanya pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap
perubahan harga saham di industry semen.
c. Untuk mengetaui adanya pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap
perubahan harga saham di industry semen.
d. Untuk mengetaui adanya pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap
perubahan harga saham di industry semen.
4. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan masalah yang telah dijelaskan di atas maka
hipotesis yang dapat peneliti adalah :
3
H1 : Price Earning Ratio (PER), akan memiliki pengaruh positif
terhadap harga saham
terhadap harga saham
harga saham
H2 : Earning Per Share (EPS), akan memiliki pengaruh positif
H3 : Return On Asset (ROA), akan memiliki pengaruh positif terhadap
H4 : Debt to Equity Ratio (DER), akan memiliki pengaruh positif
terhadap harga saham
5. Landasan Teori
Ada beberapa teori yang akan dibahas peneliti berhubungan dengan masalah
yang telah diuraikan diatas, teori – teori tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Harga saham
Harga saham adalah jumlah sekarang yang akan diterima oleh investor yang
diperoleh dari transaksi saham dengan harapan mendapatkan dividen dari
suatu perusahaan. Menurut Anoraga (2001 : 100) harga saham adalah uang
yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan suatu
perusahaan.
Terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi harga saham dari
suatu perusahaan yaitu:
a. Faktor Internal:
1) Laba Perusahaan.
2) Pertumbuhan aktiva tahunan
3) Likuiditas
4) Kekayaan total dan penjualan.
b. Faktor Eksternal:
4
1) Kebijakan atau regulasi pemerintah.
2) Kurs
3) Perubahan suku bunga
4) Merger dan akuisisi
2. Rasio Kinerja Keuangan
Terdapat bebrapa rasio yang akan peneliti bahas dalam penelitian ini yaitu,
Price Earning Ratio merupakan rasio yang digunakan untu menilai kinerja
internal perusahaan yang berupa laba bersih yang dapat dinilai oleh investor.
Earning Per Share, berguna untuk menilai harga per lembar saham yang
diterima oleh investor. Return On Asset, digunakan untuk mengukur
efektivitas penggunaan sumber daya yang dimiliki. Dan Debt to Equity Ratio
yang menunjukan hubungan antara hutang dan equitas suatu perusahaan.
6. Penelitian Terdahulu
No
Pengarang
1.
Ema
(2013)
Judul
Metode
Novasari Pengaruh Per, Eps, Regresi
Roa
Dan
Terhadap
Der Berganda
Harga
Saham Perusahaan
Sub-Sektor Industri
Textile Yang Go
Public
Efek
Di
Bursa
Indonesia
(Bei) Tahun 20092011
Hasil
Secara parsial variabel
PER
dan
EPS
berpengaruh
tidak
terhadap
harga saham sedangkan
variable ROE dan DER
berpengaruh
harga
terhadap
saham.
Secara
simultan
pengaruh
terdapat
PER,
EPS,
profitabilitas
(ROA),DER,
terhadap
harga saham.
5
2.
1. Dorothea Ratih
Pengaruh Eps, Per, Regresi Linear
EPS berpengaruh positih
2. Apriatni E.P
Der, Roe Terhadap
terhadap harga saham,
3. Saryadi
Harga Saham Pada
PER berpengaruh positi
Perusahaan Sektor
terhadap harga saham,
Pertambangan
DER
Yang Terdaftar Di
Bursa
Efek
Indonesia
(Bei)
negative terhadap harga
saham,
1.Putri
Pengaruh
Hermawanti
per share(eps),
earning Regresi
Sederhana
2. Wahyu Hidayat Price earning ratio berganda
(per), debt to equity
(der),return on asset
(roa), dan return on
equity
(roe)
terhadap
harga
saham studi kasus
dan
ROE
berpengaruh positif.
Tahun 2010-2012
3.
berpengaruh
EPS
berpengaruh
dan signifikan terhadap harga
saham,
PER
tidak
berpengaruh terhap harga
saham,
DER
berpengaruh
harga
saham,
berpengaruh
terhadap
ROA
terhadap
pada perusahaan
harga
Go public sektor
berpengaruh
Property dan real
harga saham, EPS, PER
estate
DER ROA dan ROE
yang
saham,
tidak
ROE
terhadap
terdaftar di bursa
secara
simultan
efek
berpengaruh
terhadap
indonesia
tahun 2010-2014
harga saham.
6
7. Kerangka Berpikir
Price Earning Ratio (PER)
Earning Per Share (EPS)
Harga
Saham
Return On Asset (ROA)
Debt to Equity Ratio (DER)
8. Metode Penelitian
A. Data
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan sector industry semen yang
terdaftar di BEI yang mempublikasikan kinerjanya dari tahun 2014-2017 sebanyak 5
perusahaan.
No
Kode Saham
Nama Emiten
1
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
2
SMBR
PT.Semen Baturaja (Persero) Tbk.
3
SMCB
Holcim Indonesia Tbk.
4
SMGR
Semen Indonesia (Persero) Tbk.
5
WTON
Wijaya Karya Beton
7
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder yang
yang berasal dari data historis di Bursa Efek Indonesia, melalui pengutipan data dan
keterangan dari pihak yang kompeten. Dan juga data yang digunakan merupakan data
time series, yakni data yang yang dikumpulkan dari waktu ke waktu.
B. Variabel Penelitian
Variable penelitian kali ini berupa variable terikat (dependen) dan variable
bebas atau tidak terikat (independent). Variable terikat dalam penelitian ini yaitu
harga saham, dan variable bebasnya yaitu Price Earning Ratio (PER), Earning Per
Share (EPS), Return on Asset (ROA), dan Debt To Equity Ratio (DER)
Devinisi variable penelitian akan menjelaskan pengertian dari masing-masing
variable yang akan digunakan peneliti dalam penelitian kali ini.
a. Saham
Saham merupakan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan yang
menunjukan bagian atau hak atas kepemilikan dari suatu perusahaan. Dengan
membali saham dipasar modal berarti telah memiliki ha katas perusahaan
tersebut.
b. Price Earning Ratio (PER)
Price earning ratio adalah rasio perbandingan antara harga saham pasar per
lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham.
Semakin tinggi nilai PER maka harga sahamnya juga semakin tinggi dan
semakin rendah nilai per maka harga sahamnya juga rendah. Dengan nilai
PER rendah, semakin mudah saham tersebut untuk dibeli dan meningkatkan
kinerja perlembar saham dan meningkatkan pendapatan.
8
c. Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) merupakan rasio antara pendapatan setelah pajak
dengan
jumlah
saham
yang
beredar.
Earning
Per
Share
(EPS)
menggambarkan laba bersih dibagi jumlah saham beredar. (Sawidji
(2005:102).
EPS dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dapat disimpulkan bahwa EPS memperlihatkan berapa laba yang diterima
oleh pemegang saham perlembarnya.
d. Return On Asset (ROA)
Return on asset adalah rasio laba bersih sebelum pajak terhadap total asset
yang dimiliki oleh perusahaan.
ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA digunakan untuk menunjukan persentase keuntungan yang diperoleh
oleh perusahaan jika dilihat dari sumberdaya yang dimilikinya
e. Debt To Equity Ratio (DER)
DER digunakan untuk mengukur seberapa baik struktur investasi suatu
perusahaan. DER menunjukan proporsi relatif dari total liabilitas dan equitas
yang digunakan untuk membiayai asset perusahaan.
DER dapat dirumuskan sebagai berikut:
9
DER juga dapat digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk
memnuhi kewajibannya.
C. Analisis Statistik
Dalam uji analisis ini peneliti akan menggunakan alat analisis berupa software
SPSS 22. Metode yang akan digunakan yaitu, Uji Regresi Berganda. Uji Regresi
berganda berguna untuk melihat pengaruh variable dependent dengan variable
independent.
HARGA SAHAM = PER(X1) + EPS(X2) + ROA(X3) + DER(X4)
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dijabarkan diatas maka dilakukan
beberapa pengujian diantaranya, uji parsial (uji-t), signifikansi simultan (uji f), uji
determinasi dan analisa regresi berganda.
1. Uji parsial (uji - t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual apakah mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah sebagai
berikut:
Apabila nilai probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan HA
diterima
Apabila nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan
HA ditolak.
2. Uji sigfikansi simultan (uji – F)
10
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara bersama–sama terhadap variabel dependen dengan melihat
nilai signifikansi F. Kriteria pengujiannya ialah:
Apabila nilai probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan HA
diterima
Apabila nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan
HA ditolak
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
porsi dari variable dependen yang dapat dijelaskan oleh variable independent.
Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk
(R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.
9. Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori dan hipotesis penelitian.
BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, variable penelitian dan
analisis statistic penelitian.
11
BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang pendeskripsian data, pengolahan data analisis
dan pembahasan hasil penelitian.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari analisa hasil
pembahasan masalah diatas.
10. DAFTAR PUSTAKA
1. Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study
of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of
Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
2. Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset
Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in
Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American
Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp.
184-189
3. Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories
and Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No. 08,2016
4. Novasari, E. 2013. Pengaruh Per, Eps, Roa Dan Der Terhadap Harga
Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile Yang Go Public Di Bursa
Efek Indonesia (Bei) Tahun 2009-2011. Universitas Negeri Semarang.
Semarang
5. Hermawati, P. Hidayat, W. Pengaruh Earning Per Share(EPS), Price
Earning Ratio (PER), Debt To Equity (DER),Return On Asset(ROA), dan
Return On Equity (ROE) terhadap harga saham studi kasus pada
perusahaan Go public sektor Property dan real estate yang terdaftar di
bursa efek indonesia tahun 2010-2014.
12
6. Ratih, D. Apriatni, E.P. Saryadi. 2013. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2012. Diponegoro
Journal Of Social And Politic.
7. Syihab, F. 2016. Modul Aplikasi Komputer Bisnis. Jakarta: Universitas
Trilogi.
8. www.sahamok.com, diakses pada 8 April 2018.
13