Tabel 2.4 ASKEP ANAK DENGAN DHF

Tabel 2.4
Perencanaan Keperawatan
N Diagnosa Keperawatan
o
(1)
(2)
1
Hipertermi
berhubungan
dengan
proses infeksi virus
dengue.

Tujuan
(3)
Suhu tubuh normal setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama 3x24
jam.
KH :

1. Suhu tubuh antara 3637,5 0 C
2. Anak mengatakan tidak
panas lagi.

Intervensi
(4)
 Kaji tanda-tanda vital

Rasional
(5)
 Tanda vital merupakan acuan
untuk mengetahui keadaan umum
anak.
 Mengetahui peningkatan suhu
tubuh, mempermudah intervensi

 Kaji suhu tubuh anak

 Mengurangi
pemindahan

konduksi

 Beri kompres air hangat

 Untuk mengganti cairan tubuh
yang hilang akibat evaporasi

panas
panas

dengan
secara

 Memberikan rasa nyaman dan
tidak merangsang peningkatan

41

suhu tubuh.
 Anjurkan

anak
banyak minum


Anjurkan anak untuk
memakai baju tipis dan
menyerap keringat

 Observasi
intake
output, tanda vital



(1)

(2)

(3)


untuk

 Mendeteksi dini kekurangan
cairan
serta
mengetahui
keseimbangan
cairan
dan
elektrolit dalam tubuh.
 Pemberian cairan sangat penting

dan

Kolaborasi pemberian
cairan
intravena
dan
pemberian obat sesuai
(4)


(5)

42

program

2

Risiko
kekurangan
volume
cairan
berhubungan
dengan
pindahnya
cairan
intravaskuler
ke
ekstravaskulr


pada anak dengan suhu tubuh
tinggi. Obat khususnya untuk
menurunkan suhu tubuh pasien.

Tidak terjadi deficit volume  Observasi vital sign tiap 3
cairan setelah dilakukan
jam
tindakan keperawatan selam
3x24 jam
KH :
1. Intake
dan
output
seimbang
 Observasi capillary refill

 Vital
sign
membantu

mengidentifikasi fluktuasi cairan
intravaskuler.

2. Vital sign dalam batas
normal

 Penurunan keluaran urine pekat
dan peningkatan BJ merupakan
indikasi dehidrasi

3. Tidak ada tanda presyok.
4. Akral hangat

 Observasi intake output,
catat
warna
urine,
konsentrasi, bj urine
 Anjurkan
anak

banyak minum

untuk

5. Capillary refill < 2 dtk


Kolaborasi pemberian
cairan intravena

 Menunjukkan
indikasi
keadekuatan sirkulasi perifer

 Untuk memenuhi
cairan tubuh peroral.

kebutuhan

 Dapat

meningkatkan
cairan
tubuh, untuk mencegah terjadinya
syok hipovolemik.

43

3

(1)

Risiko
gangguan
kebutuhan
nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan intake nutrisi


Tidak
terjadi
gangguan  Kaji
riwayat
nutrisi,
pemenuhan kebutuhan nutrisi
termasuk makanan yang
setelah dilakukan tindakan
disukai anak
keperawatan selama 3x24
jam.
 Observasi
dan
catat
masukan makanan pasien.

(2)
(3)
yang tidak adekuat KH :
akibat

mual
dan 1. Tidak ada tanda-tanda
penurunan napsu makan
malnutrisi

(4)

 Untuk
mengidentifikasi
defisiensi, menduga kemungkinan
intervensi
 Mengawasi asupan

(5)
kalori/kwalitas
konsumsi makanan.

kekurangan

 Mengawasi penurunan BB
2. BB seimbang
3. Nafsu makan meningkat

 Timbang BB tiap hari bila
memungkinkan

 Berikan makanan sedikit
tapi sering atau makan
diantara
waktu
makan

 Makanan
sedikit
dapat
menurunkan kelemahan dan
meningkatkan masukan juga
mencegah distensi gaster

 Berikan dan bantu oral

 Meningkatkan napsu makan dan

44

hygiene

Hindari makanan yang
merangsang
dan
mengandung gas

 Dapat menurunkan distensi dan
iritasi gaster.

 Monitor
tanda-tanda
penurunan jumlah trombosit
yang disertai tanda klinis.

 Penurunan trombosit merupakan
tanda
adanya
kebocoran
pembuluh darah yang pada tahap
tertentu dapat menimbulkan tanda
klinis seperti epistaksis dan
ptekie.



4

Risiko
terjadinya
perdarahan
berhubungan
dengan
penurunan faktor-faktor
perdarahan

Tidak terjadi perdarahan
setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
jam.
KH :
1. Tidak ada perdarahan
lebih lanjut

masukan peroral

 Aktifitas anak yang tidak

2. Nilai trombosit dalam
batas normal 150.000 –
 Anjurkan
bedrest

(1)

(2)

(3)

anak

(4)

untuk

(5)

45

440.000 /mm3
3. TD 100/60 mmHg, N: 80100 x/mnt, pulsasi kuat,
reguler.

terkontrol dapat
perdarahan.

 Berikan penjelsaan kepada
anak dan keluarga untuk
melaporkan jika ada tanda
perdarahan
seperti
hematemesis,
epistaksis,
melena.

 Antisipasi
adanya
perdarahan, gunakan sikat
gigi yang lunak, pelihara
kebersihan mulut, berikan
tekanan 5-10 menit setiap
selesai mengambil darah.

menimbulkan

 Keterlibatan anak dan keluarga
dapat membantu penanganan dini
penanggulangan perdarahan.

 Mencegah terjadinya perdarahan
lebih lanjut

 Kolaborasi
dalam
memonitor nilai trombosit
setiap hari.

46

 Dapat mengetahui kemungkinan
perdarahan anak dan tingkat
kebocoran pembuluh darah.
5

(1)

Defisiensi pengetahuan
(DBD) berhubungan
dengan
kurang
pengalaman
sebelumnya
(2)

Keluarga
mengutarakan  Kaji tingkat pengetahuan
pemahaman tentang kondisi,
anak dan keluarga tentang
efek prosedur dan proses
penyakitnya.
pengobatan setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1x24

 Untuk mengetahui Seberapa
jauh
pengalaman
dan
pengetahuan anak dan keluarga
tentang penyakitnya.

(3)
jam.
KH :
1. Melakukan prosedur
yang diperlukan dan
menjelaskan
alasan
dari suatu tindakan.

(5)
 Dengan mengetahui penyakit
dan kondisinya sekarang, anak
dan keluarganya akan merasa
tenang dan mengurangi rasa
cemas.

(4)
 Berikan penjelasan kepada
anak dan keluarga tentang
penyakitnya dan kondisi
pasien
 Anjurkan anak dan keluarga
untuk memperhatikan diet
makanan nya.

 Diet dan pola makan yang tepat
membantu proses penyembuhan

47

2. Keluarga
memulai
perubahan gaya hidup
yang diperlukan dan
ikut
serta
dalam  Anjurkan keluarga untuk
memperhatikan perawatan
perawatan
diri dan lingkungan bagi
anggota keluarga yang
sakit.
Lakukan/
demonstrasikan
teknik
perawatan
diri
dan
lingkungan anak.


6
(1)

Defisit perawatan diri
(2)

Minta
anak/keluarga
mengulangi
kembali
tentang materi yang telah
diberikan.

Gangguan aktivitas sehari-  Dekatkan barang-barang
hari dapat teratasi setelah di
lakukan tindakan
(3)
(4)

 Perawatan diri (mandi, toileting,
berpakaian/berdandan)
dan
kebersihan lingkungan penting
untuk menciptakan perasaan
nyaman/rileks anak sakit.

 Mengetahui
seberapa
jauh
pemahaman anak dan keluarga
serta menilai keberhasilan dari
tindakan yang dilakukan.
 Agar anak mudah dala
(5)

48

berhubungan
kelemahan

dengan

keperawatan selama 3x24
jam.
KH :
1. Aktivitas kembali normal

yang sering di gunakan
anak
 Bantu
anak
beraktivitas

memenuhi kebutuhannya

dalam

2. Anak tidak kesulitan
dalam
beraktivitas
 Penuhi kebutuhan dasar
kembali
anak, jika anak sangat
tergantung
dalam
melakukan aktivitas seharihari, izinkan hal ini terjadi
dalam waktu yang tidak
terlalu lama, kemudian
secara
bertahap
meningkatkan kemandirian
anak dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya

 Agar

anak

terasa

terbantu

 Agar kebutuhan dasar anak
tidak terganggu

49