PENGARUH INOVASI PRODUK LOKASI DAN TATA

PENGARUH INOVASI PRODUK, LOKASI DAN TATA LETAK
TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING
PADA RM. PECEL LELE LELA TASIKMALAYA

Roni Kurniawan
093402040

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
e-mail : rsheva89@ymail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi keunggulan bersaing rumah makan Pecel Lele Lela Tasikmalaya
yaitu melalui inovasi produk, lokasi, dan tata letak.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey Data yang diperoleh
langsung melalui kuesioner kepada 93 responden yang diambil dari konsumen Pecel
Lele Lela Tasikmalaya. Penarikan sampel menggunakan metode convenience sampling
dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur.


Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa inovasi produk, lokasi, tata letak
serta keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya termasuk dalam
klasifikasi baik. Masing – masing variabel inovasi produk, lokasi, dan tata letak
berpengaruh secara parsial terhadap keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya. Secara simultan inovasi produk, lokasi, dan tata letak juga berpengaruh
signifikan terhadap keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya.

Kata Kunci: inovasi produk, lokasi, tata letak, keunggulan bersaing

ABSTRACT

The purpose of this research is to investigate and analyze the factors that affect
the competitive advantage of the restaurant Pecel Lele Lela Tasikmalaya is through
product innovation, location and layout.
The method used is the method of survey data obtained directly through
questionnaires to 93 respondents drawn from consumers the restaurant Pecel Lele Lela
Tasikmalaya. Sampling using convenience sampling methods and methods of analysis
used in this research was the path analysis.
Based on the research results revealed that product innovation, location, layout
and competitive advantage in the restaurant Pecel Lele Lela Tasikmalaya included in

either classification. The eachs variable product innovation, location, and layout of the
partial effect of the competitive advantage in the restaurant Pecel Lele Lela
Tasikmalaya. Simultaneously product innovation, location, and layout also have a
significant effect competitive advantage on the restaurant Pecel Lele Lela Tasikmalaya.
Keywords: product innovation, location, layout, competitive advantage

PENDAHULUAN

Usaha kuliner di Indonesia bukan hal yang diragukan lagi kesuksesannya,
dengan bermodalkan keragaman sumber daya alam indonesia yang cukup tinggi
menjadikan usaha kuliner ini terus berkembang dari waktu ke waktu. Disamping itu,
usaha kuliner adalah usaha yang tidak ada matinya karena makan adalah sebuah
kebutuhan primer bagi manusia. Fenomena yang menarik beberapa tahun ini yakni
semakin tumbuh suburnya bisnis waralaba atau franchise di bidang kuliner atau
makanan.
Dinamisme lingkungan bisnis franchise di bidang kuliner atau makanan ini
telah membawa dampak pada semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dalam
mendapatkan pangsa pasar dan kesempatan untuk memenangkan persaingan
dikarenakan bisnis ini telah menggurita di seluruh pelosok negeri.


Ketatnya persaingan bisnis kuliner, perubahan selera konsumen, serta perubahan
sosial ekonomi memunculkan berbagai tantangan dan peluang dalam bisnis tersebut.
Sehingga RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya sebagai salah satu pelaku usaha kuliner,
harus bisa membuat pilihan terbaik tentang apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan
bagaimana memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen tersebut. Untuk mengatasi
berbagai permasalahan tersebut diperlukan suatu strategi dalam meraih keunggulan
bersaing dan menentukan cara mencapai keunggulan tersebut.
Dalam menciptakan kondisi keungggulan bersaing tersebut, RM. Pecel Lele
Lela Tasikmalaya terus mengembangkan penerapan strateginya terutama melalui
inovasi produk. Dengan produk yang inovatif berupa berbagai macam menu lele.
Disamping strategi inovasi produk yang terus dilakukan, faktor lokasi juga dapat
mempengaruhi keunggulan bersaing pada RM. Pecel lele Lela Tasikmalaya terutama
dalam hal aksesibilitas. Bagi perusahaan jasa seperti RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya,
faktor kedekatan dengan pasar merupakan hal yang sangat penting untuk
dipertimbangkan dalam memilih lokasi (Herjanto, 2008).
Sementara itu untuk efisiensi biaya, penerapan tata letak terus diperhatikan
untuk meningkatkan lingkungan kerja dan memperlancar kontak dengan konsumen.
Seperti yang dinyatakan oleh Render dan Heizer (2001) bahwa tata letak (layout)
merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam
jangka panjang.

Penelitian yang dilakukan oleh Meike Supranoto (2009) diperoleh bahwa inovasi
produk berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Sedangkan penelitian oleh
Syahlan A. Sume (2007) menyebutkan bahwa lokasi memiliki hubungan yang sangat
kuat dan positif terhadap kepuasan pelanggan, dan menurut Craven (2000) kepuasan
pelanggan merupakan salah satu alat analisis dari keunggulan bersaing perusahaan.
Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas dan penelitian terdahulu, tujuan
penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan langsung dan tidak langsung antara
Inovasi Produk, Lokasi, dan Tata Letak terhadap Keunggulan Bersaing pada RM. Pecel
Lele Lela Tasikmalaya.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yaitu Penelitian dengan cara
mengajukan pernyataan kepada orang – orang atau subjek dan merekam jawaban
tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis (Sugima, 2008).
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Pecel Lele
Lela Tasikmalaya rata-rata seminggu sebanyak 1251 orang. Untuk menentukan sampel
yang diambil penulis berpedoman pada teori yang dikemukakan oleh Rahmat (1993)
dan diperoleh sampel yang akan diambil sejumlah 93 konsumen.
Metode yang digunakan dalam penarikan sampel pada penelitian ini adalah
dengan teknik pangambilan sampel non-probabilitas (Hermawan, 2009), yaitu penarikan

sampel berdasarkan kemudahan (convenience sampling). Prosedurnya adalah sematamata langsung menghubungi unit-unit penarikan sampel yang mudah dijumpai dan
pernah melakukan pembelian di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (Affandi, 1994).
Tujuan digunakan analisis jalur adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel
X terhadap variabel Y, serta untuk mengetahui pengaruh antar variabel X. Dalam
analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama – sama.
Selain itu juga, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh
langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya
sebagai variabel terikat. Adapun formula Path Analysis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat Diagram Jalur

X1
rx1x2
rx1x3

X2

yx2


yx1

X3

yƐ

Y
yx3

rx2x3

Ɛ

2. Menghitung Koefisien Jalur ()

X
n

yxi  byxi


h 1
n

Y
h 1

2
th

;1,2,...., k

2
th

Dimana byxi dapat ditentukan melalui
byxi   C ij   X jhYh
n

n


h 1

h 1

; i  1,2,...., k

(Sitepu, 1994)

Keterangan:

yxi = Koefisiensi jalur dari variabel Xi terhadap variabel Y

byxi

= Koefisiensi regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y

3. Menghitung Koefisien Korelasi (R)

 CRyxi
; i = 1, 2, ..., k

CRyy

YXi =

(Sitepu, 1994)

Keterangan :

YXi = Koefisien jalur dari variabel Xi terhadap Y
C Ryxi = Unsur atau elemen pada baris ke-y dan kolom ke-xi dari matriks
invers korelasi
Cryy = Unsur atau elemen pada baris ke-y dan kolom ke-y dari matriks invers
korelasi
Besarnya r menunjukkan hubungan antara X dan Y, sedangkan pengaruh yang
terjadi diukur oleh r2 (koefisien determinasi) yang dapat dihitung dengan rumus :
Kd

= r2 x 100%

4. Menghitung Faktor Residu (Ɛ )

Sedangkan pengaruh variabel lainnya atau faktor residu/sisa dapat ditentukan
melalui :

y i  1  R 2 yi x1 x2 ...xk

dimana R2yix1x2...xk =

 yx ryx
k

i 1

1

i

(Sitepu, 1994)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kriteria hipotesis secara simultan dengan tingkat keyakinan 95% atau α = 0,05 dan

derajat kebebasan (df)(k-1) maka :
Ho :

1= = =O

Berarti tidak ada pengaruh inovasi produk, lokasi, dan
tata letak terhadap keunggulan bersaing pada Pecel Lele
Lela Tasikmalaya

Ha

O Berarti ada pengaruh inovasi produk, lokasi, dan tata
letak terhadap keunggulan bersaing pada Pecel Lele Lela
Tasikmalaya

Kriteria Hipotesis secara parsial:
Ho1:

=O

berarti tidak ada pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan
bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya

Ha1 :

≠O

berarti ada pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan
bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya

Ho2 :

=O

berarti tidak ada pengaruh lokasi terhadap keunggulan bersaing
pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya

Ha2 :

≠O

berarti ada pengaruh lokasi terhadap keunggulan bersaing pada
Pecel Lele Lela Tasikmalaya

Ho3 :

=O

berarti tidak ada pengaruh

tata letak terhadap keunggulan

bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Ha3 :

≠O

berarti ada pengaruh tata letak terhadap keunggulan bersaing
pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya

PEMBAHASAN
Deskripsi Variabel
Berdasarkan Tabel 4.1 dibawah

rata-rata tanggapan responden terhadap

indikator variabel inovasi produk setuju bahwa inovasi produk pada RM. Pecel Lele
Lela Tasikmalaya berjalan baik. Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa indikator menu
lele yang berbeda dari menu rumah makan lain merupakan hal yang menjadi salah satu
faktor keberhasilan inovasi produk yang telah dilaksanakan oleh RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya. Hal ini ditunjukan dari hasil tanggapan responden dengan skor rata-rata
yang paling tinggi diantara indikator-indikator lain dalam variabel inovasi produk.

Dengan

standar deviasi sebesar 0.611 menunjukan penyimpangan dari indikator

tersebut terbilang cukup rendah. Artinya rata-rata responden setuju bahwa menu lele
yang disajikan di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya memang benar-benar baru dan
berbeda dari menu makanan di rumah makan lain.
Penyajian menu makanan yang higienis dan

menu lele yang beragam

menempati peringkat kedua dan ketiga indikator variabel inovasi produk. Sedangkan
untuk indikator menu lele agar sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen harus
lebih ditingkatkan lagi, karena hasil dari tanggapan responden mengenai indikator
tersebut merupakan skor paling rendah dalam variabel inovasi produk.
Tabel 4.1
Deskripsi Variabel Inovasi Produk
Uraian

Rata-rata

Standar Deviasi

Rangking

4.1290

.61194

1

3.5591

.77266

6

4.0645

.60445

2

Menu lele di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
beragam

3.8710

.76933

3

Greeting di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
tidak khas

3.7957

.95050

4

3.7419

.80627

5

Menu lele yang ditawarkan RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya berbeda dari rumah makan lain
Menu lele di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
tidak sesuai keinginan konsumen
Penyajian menu makanan di RM. Pecel Lele
Lela Tasikmalaya higienis

Menu makanan RM.
Tasikmalaya unik
Sumber : Data diolah

Pecel

Lele

Lela

Tabel 4.2 menunjukan bahwa rata-rata penilaian responden mengenai lokasi
RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya cukup tinggi, artinya responden setuju bahwa lokasi
RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya sangat strategis. Skor paling tinggi diperoleh dari
indikator lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen. Meskipun dengan standar
deviasi (penyimpangan) cukup tinggi, indikator tersebut merupakan faktor penting
dalam variabel lokasi artinya sebagian konsumen setuju bahwa lokasi RM. Pecel Lele
Lela Tasikmalaya mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun umum.
Sementara itu perhatian kepada masyarakat sekitar harus lebih ditingkatkan lagi.
Karena indikator dari dukungan masyarakat terhadap keberadaan RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya memperoleh skor paling rendah.

Tabel 4.2
Deskripsi Variabel Lokasi Perusahaan
Uraian

Rata-rata

Standar Deviasi

Rangking

Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
mudah dijangkau oleh konsumen

4.1935

.71106

1

Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
dilalui berbagai macam kendaraan

4.1505

.73642

2

Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
tidak berada di jalur lalu lintas

3.8387

.81147

5

Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
mudah dilihat

4.1290

.66309

3

Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
tidak dekat dengan pusat keramaian

4.0000

.75181

4

3.2043

.45586

6

Masyarakat sekitar mendukung keberadaan
usaha RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Sumber : Data diolah

Tabel 4.3
Deskripsi Variabel Tata Letak
Uraian
Pergerakan pegawai
RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya tertib
Pelayanan yang tidak ramah diberikan pegawai
RM. Pecel Lele Lela kepada konsumen
Tersedia fasilitas hotspot (wi-fi) yang baik di RM.
Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Toilet dan tempat cuci tangan yang bersih
disediakan RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Mushola yang bersih dan nyaman di RM. Pecel
Lele Lela Tasikmalaya
Tempat duduk di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
berantakan
Tempat duduk di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
dapat disesuaikan dengan jumlah permintaan
konsumen

Rata-rata

Standar Deviasi

Rangking

3.6559

.72972

6

4.0000

.60792

2

3.7634

.75754

5

3.9785

.67532

3

3.5591

.90244

7

4.0753

.39663

1

3.9032

.62666

4

Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas rata-rata tanggapan responden terhadap 8ndicator
8ndicato tata letak setuju bahwa tata letak yang diterapkan pada RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya berjalan baik. Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi 8ndica
penting dalam 8ndicato tata letak yang diterapkan di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
adalah 8ndicator tempat duduk yang disediakan untuk konsumen selalu tersusun

9ndicato nyaman. Hasil tanggapan responden diperoleh hasil rata-rata 9ndicator tersebut
memperoleh skor tertinggi dengan standar deviasi yang rendah..
Adapun yang harus menjadi perhatian adalah keberadaan dan kondisi mushola
yang ada di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya, rata-rata responden menilai fasilitas
tersebut masih kurang dari harapan konsumen. Hal tersebut 9ndi dilihat dari skor yang
paling rendah.

Tabel 4.4
Deskripsi Variabel Keunggulan Bersaing
Uraian
Rasa menu makanan RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya enak
Harga menu makanan di RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya terjangkau
Tersedia buku menu makanan di RM. Pecel Lele
Lela Tasikmalaya
Daftar harga dan gambar menu makanan tidak
terlihat jelas
Pesanan konsumen dilayani dengan cepat
Pegawai RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
mengantarkan makanan tidak sesuai pesanan
Menu makanan RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya disajikan dengan bersih
Konsep fastfood di terapkan pada RM. Pecel Lele
Lela Tasikmalaya
Sumber : Data diolah

Rata-rata

Standar Deviasi

Rangking

4.0968

.41871

1

3.2903

.91581

8

3.9785

.60753

3

3.7419

.52963

6

3.7742

.59214

5

3.9032

.36309

4

4.0430

.35856

2

3.5699

.74305

7

Tabel 4.4 menunjukan rata-rata tanggapan responden terhadap 9ndicator
9ndicato keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya berjalan cukup
baik. Artinya konsumen setuju bahwa RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya memiliki
keunggulan bersaing dalam bisnis kuliner di tasikmalaya. Indikator yang memperoleh
skor paling tinggi dari 9ndicato keunggulan bersaing adalah 9ndicator rasa menu
makanan yang enak dengan penyimpangan sebesar 0,41. Dengan nilai penyimpangan
sebesar itu, dapat diartikan 9ndica semua responden setuju bahwa rasa menu makanan
di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya enak, yang disukai berbagai kalangan konsumen.
Sementara itu indikator paling rendah dalam variabel keunggulan bersaing
adalah indikator harga menu makanan.artinya sebagian responden menilai bahwa harga
menu makanan di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya terbilang mahal.

Uji Model
Dari hasil pengolahan data secara keseluruhan, penulis dapat memvisualisasikan
ke dalam struktur pengaruh Inovasi Produk (X1), Lokasi (X2), dan Tata letak (X3)
terhadap Keunggulan Bersaing (Y), sebagai berikut:
Ɛ

X1
0.31

0,379

0,198

0,837

0,190
X2
0,187

Y
0, 246

X3
Gambar 4.1
Hubungan Struktural antara Variabel X1, X2, X3 Terhadap Y

Tabel 4.5
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Antara Inovasi Produk (X1) terhadap Keunggulan Bersaing (Y)
No
1

Nama Variabel
Inovasi Produk (X1)
a. Pengaruh Langsung X1 Tehadap Y
b. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X2
c. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X3
Pengaruh Total X1 Terhadap Y

Formula
(yx1)(yx1)
(0,379)2
(yx1) ( rx1x2)(yx2)
(0,379) (0,031) (0,190)
(yx1) ( rx1x3)(yx3)
(0,379) (0,198) (0,246)
a+b+c……(1)

Jumlah

0,1436
0,0022
0,0185
0,1643

Tabel 4.5 menunjukan bahwa pengaruh variabel Inovasi Produk (X1) terhadap
keunggulan bersaing (Y) secara langsung adalah sebesar 0,1436 atau 14,36 %.
Sedangkan pengaruh tidak langsung terbesar adalah melalui variabel tata letak (X3)
sebesar 0,0185 atau 1,8 % dan pengaruh tidak langsung terkecil adalah melalui variabel
lokasi (X2) sebesar 0,0022 atau 0,22%. Pengaruh variabel inovasi produk secara
keseluruhan (total) terhadap keunggulan bersaing sebesar 0,1643 atau 16,43 %.

Tabel 4.6
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Antara Lokasi (X2) terhadap Keunggulan Bersaing (Y)
No
2

Nama Variabel
Lokasi (X2)
g. Pengaruh Langsung X2 Tehadap Y
h. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X1
i. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X3
Pengaruh Total X3 Terhadap Y

Formula
(yx2)(yx2)
(0,190)2
(yx2)( rx2x1)(yx1)
(0,190) (0,031) (0,379)
(yx2)( rx2x3)(yx2)
(0,190) (0,187) (03246)
d+e+f……..(2)

Jumlah

0,0361
0,0022
0,0087
0,0470

Tabel 4.6 menunjukan bahwa pengaruh variable lokasi (X2) terhadap
keunggulan bersaing (Y) secara langsung adalah sebesar 0,0361 atau 3,61 %.
Sedangkan pengaruh tidak langsung terbesar adalah melalui variabel tata letak (X3)
sebesar 0,0087 atau 0,87 % dan pengaruh tidak langsung terkecil adalah melalui
variabel inovasi produk (X1) sebesar 0,0022 atau 0,22 %. Pengaruh variabel lokasi
secara keseluruhan (total) terhadap keunggulan bersaing sebesar 0,0470 atau 4,70 %.
Tabel 4.7
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Antara Tata Letak (X3) terhadap Keunggulan Bersaing (Y)
No
3

Nama Variabel
Tata Letak (X3)
d. Pengaruh Langsung X3 Tehadap Y
e. Pengaruh Tidak Langsung X3 Melalui X1
f. Pengaruh Tidak Langsung X3 Melalui X2
Pengaruh Total X2 Terhadap Y

Formula
(yx3)(yx3)
(0,246)2
(yx3) ( rx3x1)(yx1)
(0,246) (0,198) (0,379)
(yx3) ( rx3x2)(yx2)
(0,246) (0,187) (0,190)
g+h+i……(3)

Jumlah

0,0605
0,0185
0,0087
0,0877

Tabel 4.7 menunjukan bahwa pengaruh variable tata letak (X3) terhadap
keunggulan bersaing (Y) secara langsung adalah sebesar 0,0605 atau 6,05 %.
Sedangkan pengaruh tidak langsung terbesar adalah melalui variabel inovasi produk
(X1) sebesar 0,0185 atau 1,85 % dan pengaruh tidak langsung terkecil adalah melalui
variabel lokasi (X2) sebesar 0,0087 atau 0,87 %. Pengaruh variabel tata letak secara
keseluruhan (total) terhadap keunggulan bersaing sebesar 0,0877 atau 8,77 %.

Tabel 4.8
Pengaruh Total variabel Inovasi Produk (X1) Lokasi (X2), dan Tata Letak (X3),
terhadap Keunggulan Bersaing (Y)
No
1
2
3

Nama Variabel
Inovasi Produk (X1)
Pengaruh Total X1 Terhadap Y
Lokasi (X2)
Pengaruh Total X2 Terhadap Y
Tata Letak (X3)
Pengaruh Total X3 Terhadap Y
Total Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y
Pengaruh lain yang tidak diteliti

Formula

Jumlah

a+b+c……(1)

0,1643

d+e+f……(2)

0,0470

g+h+i……..(3)
(1)+(2)+(3) = kd
1 – kd = knd
1-0,299

0,0877
0,299
0,701

Tabel 4.8 menunjukan bahwa pengaruh total variabel Inovasi Produk (X1)
Lokasi (X2), dan Tata Letak (X3) terhadap keunggulan bersaing (Y) adalah sebesar
0,299 atau 29,9%. Sedangkan untuk pengaruh lain yang tidak diteliti terhadap
keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya adalah sebesar 0,701 atau
70,1%.
Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh Inovasi Produk (X1), Lokasi (X2), dan Tata Letak
(X3) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) secara simultan dan parsial dapat dilihat dari uji
ANOVA. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa F hitung adalah sebesar 12,659 atau

sig. (0.000)  alpha (0.05) maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif
menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% Inovasi Produk (X1), Lokasi (X2), dan
Tata Letak (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing
(Y) pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya.
Pengujian secara parsial antara inovasi produk (X1) terhadap keunggulan
bersaing (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan

diketahui bahwa thitung adalah sebesar 4,188 atau sig. (0.000)  alpha (0.05) maka Ho
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian dapat diartikan inovasi
produk berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing.

Pengujian secara parsial antara lokasi (X2) terhadap keunggulan bersaing (Y)
dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui

bahwa thitung adalah sebesar 2,106 atau sig. (0.038)  alpha (0.05) maka Ho ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian dapat diartikan lokasi
berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing.
Pengujian secara parsial antara tata letak (X3) terhadap keunggulan bersaing (Y)
dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui

bahwa thitung adalah sebesar 2,667 atau sig. (0.009)  alpha (0.05) maka Ho ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian dapat diartikan tata letak
berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil analisis mengenai pengaruh inovasi produk,
lokasi, dan tata letak terhadap keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
1.

Inovasi Produk yang diterapkan pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
rata-rata sudah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari
indikator-indikator variabel inovasi produk seperti menu lele yang unik dan
berbeda dari rumah makan lain serta greeting atau sapaan khas ketika
menyambut konsumen.

2.

Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya yang berada di Jl. HZ. Mustofa
sudah cukup baik. Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya ini mudah
dijangkau oleh konsumen dan dilalui berbagai macam kendaraan, serta
dekat dengan pusat keramaian.

3.

Tata Letak (Layout) yang diterapkan pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
sudah dilaksanakan dengan baik. Fasilitas- fasilitas yang disediakan seperti,
mushola, toilet dan tempat cuci tangan, fasilitas hot-spot, serta tempat duduk
yang tertata dengan rapi dan bersih.

4.

Keunggulan bersaing RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya termasuk dalam
klasifikasi baik. Inovasi produk terutama pada menu lele yang berbeda dari

rumah makan lain, lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen serta tata
letak fasilitas yang lengkap dan nyaman merupakan kunci RM. Pecel Lele
Lela Tasikmalaya unggul dalam persaingan bisnis kuliner di Tasikmalaya.
5.

Dalam pengujian secara simultan dan parsial Inovasi Produk, Lokasi, dan
Tata Letak berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing pada RM.
Pecel Lele Lela Tasikmalaya.

Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada manajemen RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari poin terendah dari masingmasing indikator tiap Variabel adalah sebagai berikut :
1.

Memperhatikan dan terus mengembangkan produk-produk baru terutama
pada menu lele yang sudah menjadi ciri khas RM. Pecel Lele Lela yang
sesuai dengan keinginan konsumen.

2.

Memperhatikan lingkungan masyarakat sekitar RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya sebagai pasar potensial sekaligus dalam hal menyediakan
lapangan pekerjaan.

3.

Memperhatikan

kebersihan dan kerapihan fasilitas-fasilitas terutama

mushola serta memberikan pengarahan kepada pegawai agar lebih tertib lagi
dalam setiap pergerakannya.
4.

Menawarkan dan memperhatikan menu makanan kepada konsumen dengan
harga yang lebih terjangkau namun tidak mengurangi cita rasa dari menu
makanan tersebut.

5.

Bagi peneliti berikutnya agar lebih memperhatikan lagi variabel independen
yang akan diteliti karena faktor-faktor selain inovasi produk, lokasi, dan tata
letak memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap keunggulan bersaing
RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya.

DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi 2008. Jakarta :
LP-FEUI.

Bestari, Mitra. 2004. Manajemen Operasi. Edisi pertama. Yogyakarta: UPFE
Universitas Muhammadyah Yogyakarta.
Cravens, D. W. (2000) pemasaran strategis, (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.
Detiana, Tita. 2010. Manajemen Operasional Strategi dan Analisa (Service and
Manufacture). Jakarta: Mitra Wacana Media.

Ellitan, Lena dan Lina Anatan. 2007. Manajemen Strategi Operasi (Teori Dan Riset Di
Indonesia). Bandung : Alfabeta

Handoko T.Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi pertama.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2001. Manajemen Operasi. Edisi ke sembilan. Jakarta:
Salemba Empat.
Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi. Edisi ke tiga.Jakarta: PT Grasindo.
Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Cetakan ke dua
(revisi). Jakarta : Grasindo.
Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights From A to Z: 80 Concepts Every Manager
Needs to Know. Dialih Bahasakan oleh Anies Lastiati. 80 Konsep yang Harus
Dipahami oleh Setiap Manajer. Jakarta: Erlangga.

Moore ,Franklin G. Dan Thomas E. Hendrick. 1989. Manajemen Produksi dan Operasi.
Bandung : CV. Remadja Karya
Muhardi. 2007. Strategi Operasi Untuk Keunggulan Bersaing . Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Porter, Michael. 2007. Strategi Bersaing. Jakarta : Kharisma Publising Group.
Sandjojo, Nidjo. 2011. Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya . Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.

Sudjana. 2000, Statistik Untuk Ekonomi Dan Niaga , Edisi Baru (Edisi Kelima),
Bandung, Penerbit Tarsito.
Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Ketiga, CV. Bandung : Alfabeta.
Suliyanto, 2009. Praktikum Analisis Statistik. Program Pascasarjana Magister Sains
Ekonomi Manajemen UNSOED Purwokerto.
Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Operasi. Jakarta: PT Salemba Emban
Patria.
Tjiptono, Fandy. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta : Andi
Wignjosoebroto, Sritomo. 2009. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi
Ketiga Cetakan Keempat. Surabaya : Gunadaya.