PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN FILM ANIMASI
1
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN FILM ANIMASI TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PRASETYA GORONTALO
Warni I. Ayuba, Mohamad Jahja, Daud Yusuf
Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Geografi
F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo
Email: Warni.ayuba@yahoo.com
ABSTRAK
Warni I. Ayuba. 2013. Pengaruh media pembelajaran film animasi
terhadap hasil belajar siswa ( Suatu penelitian eksperimen di kelas X SMA
Prasetya Gorontalo). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa pada kelas yang menggunakan media pembelajaran Film animasi
dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran power point pada materi
litosfer. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Prasetya
Gorontalo dan sampel dalam penelitian ini yakni kelas Xb dengan jumlah siswa 25
sebagai kelas eksperimen dan kelas Xc dengan jumlah siswa 27 sebagai kelas
kontrol. Desain penelitian yang digunaka dalam penelitian ini adalah posttest-only
control group design. Pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan
instrument test. Instrument penelitian berupa tes essay sebanyak 8 butir soal.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membuat daftar hasil tes siswa pada
kedua kelompok tersebut. Selanjutnya data diuji normalitasnya dengan
menggunakan analisis statistik Chi-kuadrat. Hasilnya adalah bahawa χ2hitung ttabel, maka H0 ditolak karena terdapat
perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menerapkan media pembelajaran
Film animasi dengan kelas yang menerapkan media power point.
Berdasarkan pada penelitan diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa
antara kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran Film animasi
dan kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran Power point. Perbedaan
rata-rata skor hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada Gambar 2.
84
82
80
kontrol
78
eksperimen
76
eksprimen
kontrol
Gambar 2:Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa Antara Kelas Eksperimen
Dengan Kelas Kontrol.
8
Berdasarkan Gambar 2 di atas menunjukan bahwa, rata-rata skor hasil
belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Nilai rata-rata
skor hasil belajar siswa kelas eksperimen yaitu 82% sedangkan kelas kontrol
sebesar 78% dengan selisi 4%. Detail proses numerik pengujian statistik dapat
dilihat pada Lampiran 11.
Selanjutnya untuk menentukan perbedaan hasil belajar siswa untuk setiap
item soal pada mata pelajaran goegrafi pokok bahasan Litosfer
antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkann
dengan kelas kontrol. Perbedaan skor hasil belajar tersebut dapat dilihat pada
Gambar 3.
RATA-RATA SKOR
perbandingan kelas eksperimen
dan kelas
kontrol dari semua butir soal.
100
50
96.6 92
94.7 92.8
93.2
86.1 81.1
86.1 84.1
84.5
66.1 60.6 65.4
54
45.9
47.7
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
0
1
2
3
4
5
6
7
8
NOMOR SOAL
Gambar 3: Perbedaan Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa Geografi Antara
Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol.
Dari gambar di atas menunjukan bahwa, perbedaan hasil belajar siswa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk semua item soal, perbedaan yang
paling besardari semua item soal antara kelas ekperimen dan kelas kontrol yaitu
pada soal nomor 3 untuk aspek Pemahaman (C2) adalah 26.7% dan nomor 4
untuk aspek Aplikasi (C3,) dengan selisi 20.2%. besar perbedaan ini karena pada
kelas eksperimen diterapkan media pembelajaran film animasi, dimana siswa
diminta untuk menganalisa video animasi tentang litosfer pada saat pembelajaran.
9
Melalui analisis film inilah siswa dapat dengan mudah mengembangkan
pengetahuan dan pemahamannya lebih mendalam dan bisa memberikan contoh
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk kelas control diterapkan media
pembelajaran power point, dimana pada proses pembelajaran siswa diminta untuk
menganalisa gambar melalui tampilan slide power point, oleh sebab itu pada
kedua kelas ini terjadi perbedaan hasil kognitif.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan
antara hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan media pembelajaran film
animasi dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran Power point.
Dalam penelitian diperoleh data skor hasil belajar kognitif siswa melalui
tes evaluasi yang berbentuk essay sebanyak 8 item dari meteri yang telah
diajarkan dapat dilihat pada Lampiran 10. Rata-rata skor hasil belajar kognitif
siswa dapat dilihat pada Gambar 4.
Perbandingan aspek kognitif antara
kelas
dan kelas kontrol
91.9
91.1eksperimen
RATA-RATA SKOR
100
86.1
72.1
80
65.8105
60.6315
41.8
60
49
Experimen
Kontrol
40
20
0
Pengetahuan Pemahaman
Aplikasi
Analisis
ASPEK KOGNITIF
Gambar 4: Rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa kelas
eksperimen yang menggunakan media pembelajaran film animasi
dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran
film animasi.
Dari gambar di atas menunjukan bahwa, hasil belajar kognitif siswa antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan perbedaan hasil belajar kognitif
10
siswa untuk aspek pengetahuan (C1) kelas eksperimen memiliki nilai lebih
tinggi dari kelas kontrol dengan selisih lebih besar 4 % yaitu 5%, untuk
aspek pemahaman (C2) nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol dengan selisi 19.8% untuk aspek (C3) yaitu aplikasi
nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan
selisi lebih besar 4% yaitu 24.01% dan untuk aspek analisi (C4) nilai kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Dari penjelasan di atas, untuk semua aspek kognitif kelas
eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisi
masih di bawah 4%. Tetapi pada tingkat aplikasi (C3) perbedaan hasil
belajar kognitif siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol sangat besar
dengan selisi di atas dari 4% yaitu 24.01%.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh hasil belajar
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Hal ini karena kelas eksperimen diterapkan media pembelajaran film
animasipada mata pelajaran geografi materi Litosfer. Geografi adalah mata
pelajaran yang mengkaji fenomena alam seperti kerusakan alam akibat
ulah manusia ataupun akibat alam itu sendiri, seperti gempa bumi yang
diakibatkan meletusnya gunung merapi dan lain sebagainya. Dari latar
belakang diatas peneliti menggunakan media pembelajaran film animasi
sebagai media yang diterapkan di sekolah SMA Prasetya gorontalo melalui
penelitian eksperimen pada materi Litosfer.
Media pembelajaran film animasi
adalah salah satu media
pembelajaran yang dapat membangun motivasi siswa dalam memahami
berbagai proses fenomena alam yang ada. Sehingga dalam proses
pembelajaran siswa tak hanya mengkhayal atau menduga-menduga materi
yang diterima, melainkan dapat menyaksikannya langsung melalui
tampilan film animasi yang sesuai dengan indikator dan standar
kompotensi sekolah.
Penerapan media pembelajaran film animasi juga dapat membangkitkan
minat belajar siswa dan dapat menimbulkan adanya stimulus dan respon serta
11
dapat meningkatkan proses belajar mengajar, sehingga dalam proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik dan lebih menyenangkan. Sedangkan pada kelas
control yang diterapkan media pembelajaran power point, dimana dalam proses
pembelajarannya siswa diminta untuk mengamati gambar melalui tampilan slideslide power point. Setelah itu, siswa diminta untuk menganalisa gambar-gambar
tersebut melalui pemahamannya masing-masing. Proses inilah yang menimbulkan
adanya perbedaan hasil belajar siswa kelas eksoerimen yang meggunakan film
animasi dengan kelas kontrolyang menggunakan media power point.
Berdasarkan pada penelitian ini diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perbedaan
tersebut ditunjukkan oleh distribusi rata-rata skor hasil belajar pada setiap item
test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada hasil penelitian.
Berdasarkan Gambar 2 rata-rata skor hasil belajara siswa untuk kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, Sedangkan pada
Gambar 3 rata-rata skor hasil belajar siswa pada item tes nomor 1 sampai 8 untuk
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini karena
diterapkanmedia pembelajaran film animasi pada siswa kelas Xbkelas eksperimen,
sehingga materi yang diberikan bisa dikuasai secara menyeluruh dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
Jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen dengan menerapkan
media pembelajaran film animasi sebanyak 23 siswa dan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 2 orang siswa dari 25 siswa. Dibanding pada
kelas kontrol yang
menerapkan media pembelajaran power point hasil belajar siswa rendah dengan
jumlah siswa yang tuntas 17 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 10 siswa
dari 27 jumlah siswa.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka penelitan ini menguatkan teori
yang telah dipaparkan dalam Bab I, dimana dengan menerapakan media
pembelajaran film animasi, proses pembelajaran lebih menyenangkan dandapat
membantu siswa lebih termotivasi dengan materi yang sesuai dengan indikator
dan standar kompotesi. Melalui media animasi, siswa dapat lebih memperluas
12
pengetahuan dan pemahamannya baik di dalam proses belajar mengajar maupun
dalam kehidupan sehari-hari.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelititelah
dirumuskan yaitu “Media pembelajaran Film animasi berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa geografi kelas X pada materi Litosfer di SMA Prasetya Gorontalo”.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang menerapkan media
pembelajaran Film Animasi dengan yang menerapkan media pembelajaran power
point pada materi Litosfer. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hipotesis thitung =
6,366 dan ttabel = 1,6759. Demikian pula pada hasil belajar siswa yang
dibelajarkan menggunakan media pembelajaran film animasi lebih tinggi dari
hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan media power point. Hal ini
dapat dilihat dari skor rata-rata ̅ 1 = 78,2 dan ̅ 2 = 73,84. Dengan demikian untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi litosfer dapat dilakukan melalui
pembelajaran yang menerapkan media pembelajaran film animasi.
Adapun saran dalam penelitian ini hendaknya dalam proses belajar
mengajar guru lebih kreatif dalam memilih media yang cocok digunakan dalam
proses pembelajaran, sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
aktif, dan menyenangkan, serta dapat menimbulkan motivasi cara berfikir siswa
baik di dalam kelas maupun dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Bakri. Hasrul . 2010. Desain media pembelajaran animasi berbasis adobeFlash cs3
pada mata kuliah Sinstalasi listrik 2. Jurnal . UNM: Makassar
Dikse, I Wayan dan I Putu Sundika. 2011. Animasi dengan Flash 8. Yogyakarta:
GrahaIlmu
Djamarah. 2008. Psikologi belajar . Jakarta: Rineka Cipta
Margono. 2009. Metodologi Penelitian pedidikan. Jakarta: RinekaCipta
Rahmattullah. Muhammad. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran
Film Animasi Terhadap Hasil Belajar. Skripsi.Di akses tanggal 2 januari
2013
Riduwan. 2010. Dasar- dasar Statistika . Bandung : Alfabeta
Sudjana, Nana. 2002. Metode Statistika . Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung: PT.
Remaja Rosdikarya
Sugiono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sumiati. 2007. Metode pembelajaran. Bandung: CV Wacana prima
Suprijono Agus. 2009. Cooperatif Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar
Utami,
D.
2007.
Animasi
dalam
.www.uny.ac.id/akademik/default.php.
Desember 2012.
Pembelajaran
Langsung
Diakses pada tanggal 17
Yuliana, Jein. 2007. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui media
pembelajaran power point. Skripsi.UNG: Gorontalo
Wardiyatmoko.2006. Geografi ntuk kelas X. Jakarta: PT Gelora aksara pratama
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN FILM ANIMASI TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PRASETYA GORONTALO
Warni I. Ayuba, Mohamad Jahja, Daud Yusuf
Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Geografi
F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo
Email: Warni.ayuba@yahoo.com
ABSTRAK
Warni I. Ayuba. 2013. Pengaruh media pembelajaran film animasi
terhadap hasil belajar siswa ( Suatu penelitian eksperimen di kelas X SMA
Prasetya Gorontalo). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa pada kelas yang menggunakan media pembelajaran Film animasi
dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran power point pada materi
litosfer. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Prasetya
Gorontalo dan sampel dalam penelitian ini yakni kelas Xb dengan jumlah siswa 25
sebagai kelas eksperimen dan kelas Xc dengan jumlah siswa 27 sebagai kelas
kontrol. Desain penelitian yang digunaka dalam penelitian ini adalah posttest-only
control group design. Pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan
instrument test. Instrument penelitian berupa tes essay sebanyak 8 butir soal.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membuat daftar hasil tes siswa pada
kedua kelompok tersebut. Selanjutnya data diuji normalitasnya dengan
menggunakan analisis statistik Chi-kuadrat. Hasilnya adalah bahawa χ2hitung ttabel, maka H0 ditolak karena terdapat
perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menerapkan media pembelajaran
Film animasi dengan kelas yang menerapkan media power point.
Berdasarkan pada penelitan diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa
antara kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran Film animasi
dan kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran Power point. Perbedaan
rata-rata skor hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada Gambar 2.
84
82
80
kontrol
78
eksperimen
76
eksprimen
kontrol
Gambar 2:Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa Antara Kelas Eksperimen
Dengan Kelas Kontrol.
8
Berdasarkan Gambar 2 di atas menunjukan bahwa, rata-rata skor hasil
belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Nilai rata-rata
skor hasil belajar siswa kelas eksperimen yaitu 82% sedangkan kelas kontrol
sebesar 78% dengan selisi 4%. Detail proses numerik pengujian statistik dapat
dilihat pada Lampiran 11.
Selanjutnya untuk menentukan perbedaan hasil belajar siswa untuk setiap
item soal pada mata pelajaran goegrafi pokok bahasan Litosfer
antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkann
dengan kelas kontrol. Perbedaan skor hasil belajar tersebut dapat dilihat pada
Gambar 3.
RATA-RATA SKOR
perbandingan kelas eksperimen
dan kelas
kontrol dari semua butir soal.
100
50
96.6 92
94.7 92.8
93.2
86.1 81.1
86.1 84.1
84.5
66.1 60.6 65.4
54
45.9
47.7
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
0
1
2
3
4
5
6
7
8
NOMOR SOAL
Gambar 3: Perbedaan Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa Geografi Antara
Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol.
Dari gambar di atas menunjukan bahwa, perbedaan hasil belajar siswa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk semua item soal, perbedaan yang
paling besardari semua item soal antara kelas ekperimen dan kelas kontrol yaitu
pada soal nomor 3 untuk aspek Pemahaman (C2) adalah 26.7% dan nomor 4
untuk aspek Aplikasi (C3,) dengan selisi 20.2%. besar perbedaan ini karena pada
kelas eksperimen diterapkan media pembelajaran film animasi, dimana siswa
diminta untuk menganalisa video animasi tentang litosfer pada saat pembelajaran.
9
Melalui analisis film inilah siswa dapat dengan mudah mengembangkan
pengetahuan dan pemahamannya lebih mendalam dan bisa memberikan contoh
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan untuk kelas control diterapkan media
pembelajaran power point, dimana pada proses pembelajaran siswa diminta untuk
menganalisa gambar melalui tampilan slide power point, oleh sebab itu pada
kedua kelas ini terjadi perbedaan hasil kognitif.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan
antara hasil belajar kognitif siswa yang menggunakan media pembelajaran film
animasi dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran Power point.
Dalam penelitian diperoleh data skor hasil belajar kognitif siswa melalui
tes evaluasi yang berbentuk essay sebanyak 8 item dari meteri yang telah
diajarkan dapat dilihat pada Lampiran 10. Rata-rata skor hasil belajar kognitif
siswa dapat dilihat pada Gambar 4.
Perbandingan aspek kognitif antara
kelas
dan kelas kontrol
91.9
91.1eksperimen
RATA-RATA SKOR
100
86.1
72.1
80
65.8105
60.6315
41.8
60
49
Experimen
Kontrol
40
20
0
Pengetahuan Pemahaman
Aplikasi
Analisis
ASPEK KOGNITIF
Gambar 4: Rata-rata skor hasil belajar kognitif siswa kelas
eksperimen yang menggunakan media pembelajaran film animasi
dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran
film animasi.
Dari gambar di atas menunjukan bahwa, hasil belajar kognitif siswa antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan perbedaan hasil belajar kognitif
10
siswa untuk aspek pengetahuan (C1) kelas eksperimen memiliki nilai lebih
tinggi dari kelas kontrol dengan selisih lebih besar 4 % yaitu 5%, untuk
aspek pemahaman (C2) nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol dengan selisi 19.8% untuk aspek (C3) yaitu aplikasi
nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan
selisi lebih besar 4% yaitu 24.01% dan untuk aspek analisi (C4) nilai kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Dari penjelasan di atas, untuk semua aspek kognitif kelas
eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisi
masih di bawah 4%. Tetapi pada tingkat aplikasi (C3) perbedaan hasil
belajar kognitif siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol sangat besar
dengan selisi di atas dari 4% yaitu 24.01%.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh hasil belajar
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Hal ini karena kelas eksperimen diterapkan media pembelajaran film
animasipada mata pelajaran geografi materi Litosfer. Geografi adalah mata
pelajaran yang mengkaji fenomena alam seperti kerusakan alam akibat
ulah manusia ataupun akibat alam itu sendiri, seperti gempa bumi yang
diakibatkan meletusnya gunung merapi dan lain sebagainya. Dari latar
belakang diatas peneliti menggunakan media pembelajaran film animasi
sebagai media yang diterapkan di sekolah SMA Prasetya gorontalo melalui
penelitian eksperimen pada materi Litosfer.
Media pembelajaran film animasi
adalah salah satu media
pembelajaran yang dapat membangun motivasi siswa dalam memahami
berbagai proses fenomena alam yang ada. Sehingga dalam proses
pembelajaran siswa tak hanya mengkhayal atau menduga-menduga materi
yang diterima, melainkan dapat menyaksikannya langsung melalui
tampilan film animasi yang sesuai dengan indikator dan standar
kompotensi sekolah.
Penerapan media pembelajaran film animasi juga dapat membangkitkan
minat belajar siswa dan dapat menimbulkan adanya stimulus dan respon serta
11
dapat meningkatkan proses belajar mengajar, sehingga dalam proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik dan lebih menyenangkan. Sedangkan pada kelas
control yang diterapkan media pembelajaran power point, dimana dalam proses
pembelajarannya siswa diminta untuk mengamati gambar melalui tampilan slideslide power point. Setelah itu, siswa diminta untuk menganalisa gambar-gambar
tersebut melalui pemahamannya masing-masing. Proses inilah yang menimbulkan
adanya perbedaan hasil belajar siswa kelas eksoerimen yang meggunakan film
animasi dengan kelas kontrolyang menggunakan media power point.
Berdasarkan pada penelitian ini diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perbedaan
tersebut ditunjukkan oleh distribusi rata-rata skor hasil belajar pada setiap item
test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada hasil penelitian.
Berdasarkan Gambar 2 rata-rata skor hasil belajara siswa untuk kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, Sedangkan pada
Gambar 3 rata-rata skor hasil belajar siswa pada item tes nomor 1 sampai 8 untuk
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini karena
diterapkanmedia pembelajaran film animasi pada siswa kelas Xbkelas eksperimen,
sehingga materi yang diberikan bisa dikuasai secara menyeluruh dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
Jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen dengan menerapkan
media pembelajaran film animasi sebanyak 23 siswa dan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 2 orang siswa dari 25 siswa. Dibanding pada
kelas kontrol yang
menerapkan media pembelajaran power point hasil belajar siswa rendah dengan
jumlah siswa yang tuntas 17 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 10 siswa
dari 27 jumlah siswa.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka penelitan ini menguatkan teori
yang telah dipaparkan dalam Bab I, dimana dengan menerapakan media
pembelajaran film animasi, proses pembelajaran lebih menyenangkan dandapat
membantu siswa lebih termotivasi dengan materi yang sesuai dengan indikator
dan standar kompotesi. Melalui media animasi, siswa dapat lebih memperluas
12
pengetahuan dan pemahamannya baik di dalam proses belajar mengajar maupun
dalam kehidupan sehari-hari.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelititelah
dirumuskan yaitu “Media pembelajaran Film animasi berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa geografi kelas X pada materi Litosfer di SMA Prasetya Gorontalo”.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang menerapkan media
pembelajaran Film Animasi dengan yang menerapkan media pembelajaran power
point pada materi Litosfer. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hipotesis thitung =
6,366 dan ttabel = 1,6759. Demikian pula pada hasil belajar siswa yang
dibelajarkan menggunakan media pembelajaran film animasi lebih tinggi dari
hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan media power point. Hal ini
dapat dilihat dari skor rata-rata ̅ 1 = 78,2 dan ̅ 2 = 73,84. Dengan demikian untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi litosfer dapat dilakukan melalui
pembelajaran yang menerapkan media pembelajaran film animasi.
Adapun saran dalam penelitian ini hendaknya dalam proses belajar
mengajar guru lebih kreatif dalam memilih media yang cocok digunakan dalam
proses pembelajaran, sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
aktif, dan menyenangkan, serta dapat menimbulkan motivasi cara berfikir siswa
baik di dalam kelas maupun dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Bakri. Hasrul . 2010. Desain media pembelajaran animasi berbasis adobeFlash cs3
pada mata kuliah Sinstalasi listrik 2. Jurnal . UNM: Makassar
Dikse, I Wayan dan I Putu Sundika. 2011. Animasi dengan Flash 8. Yogyakarta:
GrahaIlmu
Djamarah. 2008. Psikologi belajar . Jakarta: Rineka Cipta
Margono. 2009. Metodologi Penelitian pedidikan. Jakarta: RinekaCipta
Rahmattullah. Muhammad. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran
Film Animasi Terhadap Hasil Belajar. Skripsi.Di akses tanggal 2 januari
2013
Riduwan. 2010. Dasar- dasar Statistika . Bandung : Alfabeta
Sudjana, Nana. 2002. Metode Statistika . Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung: PT.
Remaja Rosdikarya
Sugiono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sumiati. 2007. Metode pembelajaran. Bandung: CV Wacana prima
Suprijono Agus. 2009. Cooperatif Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar
Utami,
D.
2007.
Animasi
dalam
.www.uny.ac.id/akademik/default.php.
Desember 2012.
Pembelajaran
Langsung
Diakses pada tanggal 17
Yuliana, Jein. 2007. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui media
pembelajaran power point. Skripsi.UNG: Gorontalo
Wardiyatmoko.2006. Geografi ntuk kelas X. Jakarta: PT Gelora aksara pratama