PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF T (1)

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP
HASIL BELAJAR PKN
I Gusti Agung Ayu Novia Cahyani 1, I Made Tegeh2, I Komang Sudarma3
1,2,3

Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: cahyani.novia92@gmail.com1, imadetegehderana@yahoo.com2
Sudarmadede@gmail.com3
Abstrak
Hasil belajar PKn siswa kelas VII SMP di SMP Negeri 1 Sawan masih tergolong rendah,
untuk itu dipandang perlu diadakan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia pembelajaran terhadap hasil belajar PKn.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn siswa
yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia

pembelajaran dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Sawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 yang berjumlah 10 kelas, yang
berjumlah 338 siswa. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling.
Jumlah sampel dalam penelitian adalah 2 kelas yang terdiri dari 62 siswa. Data diambil
dengan menggunakan instrumen tes pilihan ganda, selanjutnya dianalisis dengan analisis
statistik deskriptif dan statistik inferensial yaitu uji-t. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn siswa yang mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia pembelajaran dan siswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional dengan thitung 6,045 > ttabel 2,000. Hal ini berarti terdapat
pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan multimedia
pembelajaran terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Sawan.
Kata kunci: STAD, multimedia, hasil belajar PKn
Abstract
Civics education learning outcomes of students in 7th grade in SMP Negeri 1 Sawan still
relatively low, it is necessary to more carefully conducted studies on the effects of
cooperative learning models types STAD assisted multimedia learning on learning outcomes
PKn. This research aims to differences of learning outcomes of civic education between
students who followed cooperative learning types STAD assited multimedia learning and
students who followed conventional learning on 7th grade in SMP Negeri 1 Sawan. This

research is a quasi experimental research. Population of this research was all of students on
7th grade in SMP Negeri 1 Sawan consisted of 10 classes which the total was 338 students.
Sample of this research was taken by cluster random sampling tehcnique. Total of sample in
this research was 2 classes consisted of 62 students. The data were taken using a multiplechoice test instrument, then analyzed with descriptive statistical analysis and inferential
statistics, namely t-test to test for differences in student learning outcomes.The results show
there are differences in learning outcomes of civics education students who followed
cooperative learning models types STAD assisted multimedia learning and learning with
conventional learning models with tcount 6,045 > ttable 2,000. This means there is effect

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
application of cooperative learning model type STAD assisted multimedia learning for
learning outcomes of Civics on 7th grade SMP Negeri 1 Sawan.
Keywords: STAD, multimedia, learning outcomes of civic education

PENDAHULUAN
Proses pembelajaran merupakan
salah satu proses pendewasaan dari
peserta didik dalam mengembangkan
bakat, dan keterampilan yang dimiliki.

Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional
No.
20
Tahun
2003
disebutkan
pembelajaran
sebagai suatu
proses
interaksi antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar dalam suatu
lingkungan belajar. Sehingga pembelajaran
dapat memberikan peranan penting dalam
memberikan pemahaman yang baik guna
meningkatkan kualitas pendidikan yang
lebih baik. Berbagai upaya tentunya harus
dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia. Upaya-upaya yang
selama ini telah dilakukan adalah
peningkatan kualitas guru, penyempurnaan

kembali kurikulum pendidikan, perbaikan
sarana dan prasarana pembelajaran, dan
peningkatan kualitas proses pembelajaran.
Peningkatan
kualitas
pendidikan
tentunya sejalan dengan peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Seperti yang tercantum dalam UUD 1945
No. 20 tahun 2003, yang menyatakan
bahwa usaha sadar untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran
agar
peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensinya untuk memiliki
kekuatan
spritual

keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan
akhlak yang mulia serta keterampilan yang
diperlukan bagi dirinya, masyarakat dan
bangsa. Pengembangan diri peserta didik
dapat
dilakukan
dalam
proses
pembelajaran di sekolah.
Sejalan dengan kondisi di atas maka
seorang guru perlu untuk meningkatkan
kemampuan
dalam
melaksanakan
pembelajaran.
Menciptakan
suasana
pembelajaran yang efektif tentunya dapat
dilakukan dengan menerapkan model

pembelajaran yang sesuai dan bantuan
media pembelajaran. Suprijono (2009:46)
mengemukakan bahwa “melalui model
pembelajaran yang inovatif di dalam kelas
guru dapat membantu peserta didik

mendapatkan informasi, ide, keterampilan,
cara berpikir dan mengekspresikan ide”.
Penerapan model pembelajaran yang
sesuai akan membantu siswa dalam proses
pembelajaran dan peningkatan hasil
belajar.
Sebagai
teknolog
pembelajaran
sesuai dengan definisi teknologi pendidikan
AECT (dalam, HIIynka, Denis dan Michele
Jacobsen, 2009) “Educational technology is
the study and ethical practice of facilitating
learning and improving performance by

creating, using, and managing appropriate
technological processes and resources”
teknologi pendidikan merupakan suatu studi
dan etika praktek untuk memfasilitasi
pembelajaran dan meningkatkan kinerja
dengan menciptakan, menggunakan dan
mengelola proses teknologi yang sesuai
dan sumber daya. Dalam penelitian ini
sebagai teknolog pembelajaran akan
memfasilitasi
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajaran tertentu
dengan
berbantuan
multimedia
pembelajaran.
Menurut hasil wawancara dengan
guru pengampu mata pelajaran PKn kelas
VII di SMP Negeri 1 Sawan, dalam proses

pembelajaran,
materi
pembelajaran
disampaikan dengan cara menggunakan
metode ceramah, tanya jawab, dan
penugasan. Hal ini dilakukan karena
terbatasnya pengetahuan guru tentang
media
pembelajaran
dan
cara-cara
mengajar yang inovatif dan kreatif sehingga
pembelajaran di kelas tidak berlangsung
optimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan
hasil belajar sebelumnya pada mata
pelajaran PKn masih dibawah standar
ketuntasan 80.00. Berdasarkan hal tersebut
teridentifikasi
masalah
seperti:

(1)
rendahnya hasil belajar PKn siswa kelas
VII. (2) guru masih menggunakan metode
ceramah sehingga keiatan pembelajaran
berpusat pada guru. (3) guru belum
menggunakan multimedia pembelajaran
dalam proses pembelajaran.
Salah satu cara yang dianjurkan
adalah penerapan model pembelajaran

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
kooperatif
tipe
STAD
berbantuan
multimedia pembelajaran. Slavin (dalam
Eggen, 2012:144) menyatakan model
pembelajaran tipe STAD merupakan
sebuah strategi pembelajaran kooperatif

yang memberi tim berkemampuan majemuk
latihan untuk mempelajari konsep dan
keahlian. Dalam pembelajaran tipe STAD
siswa akan dibentuk menjadi kelompok.
Siswa dalam kelompok akan memastikan
setiap anggotanya bisa menguasai materi
yang disampaikan. Salah satu kelebihan
model pembelajaran tipe STAD yaitu
menggalakkan interaksi secara aktif dan
positif dan kerjasama anggota kelompok
menjadi lebih baik Sedangkan menurut
Daryanto (2013) multimedia pembelajaran
interaktif merupakan aplikasi multimedia
yang
digunakan
dalam
proses
pembelajaran, yang digunakan untuk
menyalurkan pesan pembelajaran serta
dapat merangsang kemauan dan perhatian

siswa sehingga secara sengaja proses
belajar
terjadi.
Diharapkan
melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe
STAD
berbantuan
multimedia
pembelajaran,
mampu
meningkatkan
perhatian dan minat belajar siswa. Selain
itu, hasil belajar siswa terhadap mata
pelajaran PKn dapat meningkat dari
sebelumnya.
Berdasarkan teori dan kenyataan
tersebut diatas, maka perlu suatu upaya
yang
harus
dilakukan
untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran PKn
guna meningkatkan hasil belajar PKn
dengan mengadakan penelitian guna
melihat
pengaruh
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
berbantuan
multimedia
pembelajaran.
Untuk itu dipandang perlu diadakan
penelitian lebih seksama tentang “Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe
STAD
Berbantuan
Multimedia
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PKn
Siswa KelasVII di SMP Negeri 1 Sawan”.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui perbedaan yang signifikan hasil
belajar PKn antara siswa yang mengikuti
model pembelajaran kooperatif tipe STAD
berbantuan
multimedia
pembelajaran
dengan siswa yang mengikuti pembelajaran
konvensional di kelas VII SMP Negeri 1
Sawan.

METODE
Tempat penelitian ini adalah SMP
Negeri 1 Sawan dan waktu pelaksanaannya
dirancang pada semester genap tahun
pelajaran 2014/2015.
Dalam penelitian ini, populasi yang
digunakan adalah keseluruhan kelas VII
SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran
2014/2015. Banyak siswa seluruhnya 338
orang yang tersebar dalam 10 kelas yaitu
kelas VII.A, VII.B, VII.C, VII.D,VII.E, VII.F,
VII.H, VII.I dan VII.J.
Pemilihan sampel yang digunakan
sebagai kelas eksperimen dan kontrol
dilakukan dengan cara melakukan uji
kesetaraan terhadap nilai UAS siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Sawan. Setelah diketahui
kemampuan siswa kelas VII masing-masing
setara atau tidak, kemudian dilakukan
Cluster sampling. Teknik ini merupakan
pemilihan anggota sampel sesuai dengan
rumpun-rumpun populasi. Siswa yang
memiliki peluang untuk menjadi anggota
sampel
merupakan
siswa
secara
berkelompok (kelas) (Burhan, 2013:123).
Untuk mengetahui kemampuan siswa
kelas VII masing-masing kelas setara atau
tidak, maka terlebih dahulu dilakukan uji
kesetaraan dengan menggunakan analisis
varians satu jalur (ANAVA A).
Berdasarkan hasil analisis dengan
ANAVA A pada taraf signifikansi 5%,
diperoleh nilai Fhit sebesar 0,66 sedangkan
nilai Ftab pada dbantar = 9 dan dbdal = 328 yaitu
diperoleh Ftabel sebesar 1,90. Dengan
demikian, maka terlihat Fhit < Ftab, sehingga
Ho diterima. Dari pernyataan tersebut maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho yang
menyatakan tidak ada perbedaan yang
signifikan hasil belajar ulangan akhir
semester mata pelajaran PKn siswa kelas
VII di SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran
2014/2015 adalah diterima. Dengan kata
lain, tidak ada perbedaan yang signifikan
hasil belajar ulangan akhir semester mata
pelajaran PKn siswa kelas VII di SMP
Negeri
1
Sawan
tahun
pelajaran
2014/2015. Jadi, hasil belajar PKn siswa
kelas VII di SMP Negeri 1 Sawan tahun
pelajaran 2014/2015 adalah setara.
Siswa kelas VII di SMP Negeri 1
Sawan tahun pelajaran 2014/2015, yang
tersebar dalam 10 kelas mendapat hak
yang sama untuk memperoleh kesempatan

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
dipilih menjadi anggota sampel. Dalam
pemilihan sampel tersebut, dilakukan
cluster sampling dengan cara undian untuk
menentukan 2 kelas sebagai sampel
penelitian. Dari 2 kelas tersebut, akan
dirandom
untuk
menentukan
kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil random
memperoleh kelas VII.H sebagai kelas
eksperimen dan kelas VII.I sebagai kelas
kontrol. Kelas VII.H diberi perlakukan
berupa model pembelajaran kooperatif tipe
STAD berbantuan multimedia pembelajaran
dan kelas VII.I diberi perlakukan berupa
pembelajaran konvensional.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan hasil perhitungan
kelompok eksperimen, diperoleh modus
24,19, median diperoleh 23,32, dan mean
22,97, maka dapat diketahui bahwa nilai
modus lebih besar dari median dan mean
(Mo>Md>M). Dengan demikian, sebaran
data hasil belajar PKn siswa kelompok
eksperimen adalah kurve juling negatif.
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
skor yang diperoleh oleh siswa cenderung
tinggi, kecenderungan skor ini dapat
dibuktikan dengan melihat frekuensi relatif
pada tabel distribusi frekuensi dengan
standar deviasi (SD) diperoleh 2,79. Data
hasil post-test kelompok eksperimen
disajikan dalam gambar 1.

Gambar 1. Grafik Data Hasil Post-test
Kelompok Eksperimen
Skor rata-rata data hasil belajar PKn
siswa kelompok eksperimen adalah 22,97.
Jika dikonversi ke dalam PAP Skala Lima,
maka skor rata-rata data hasil belajar PKn
siswa kelompok eksperimen berada pada
kategori sangat tinggi. Dengan demikian,
dapat dinyatakan bahwa hasil belajar PKn
siswa kelas VII.H yang mengikuti model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD

berbantuan
multimedia
pembelajaran
tergolong sangat tinggi.
Sesuai dengan hasil perhitungan
kelompok kontrol, diperoleh modus 18,12,
median diperoleh 18,25, dan mean 18,63,
maka dapat diketahui bahwa nilai modus
lebih kecil dari nilai median dan mean
(Mo ttabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
Jadi kesimpulannya model pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
berbantuan
multimedia pembelajaran
berpengaruh
terhadap hasil belajar PKn Siswa Kelas VII
SMP Negeri 1 Sawan.
Saran yang dapat disampaikan
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut. Kepada siswa,
dalam mengikuti proses pembelajaran
dapat lebih mempersiapkan diri agar lebih
fokus dalam berdiskusi, dan siswa lebih
berani mengungkapkan pendapat dalam
kelompok sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan optimal. Kepada
guru pengampu mata pelajaran PKn agar
menggunakan model pembelajaran inovatif
seperti model pembelajaran kooperatif tipe
STAD, serta menggunakan multimedia
pembelajaran dalam proses pembelajaran
sehingga berpengaruh positif terhadap hasil
belajar siswa. Kepada kepala sekolah agar
selalu mendukung untuk diterapkannya
model pembelajaran yang inovatif dalam
pembelajaran di sekolah seperti model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
berbantuan
multimedia
pembelajaran.
Kepada peneliti lain hendaknya meneliti
permasalahan ini secara lebih mendalam
dengan sampel yang lebih luas,dan variabel
yang lebih bervariasi seperti motivasi
belajar siswa, sehingga diperoleh hasil
penelitian yang lebih mantap.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam proses pembuatan skripsi ini,
sangat banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini disampaikan terima kasih
yang
setulus-tulusnya
kepada
yang
terhormat:.
1) Bapak Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd.,
selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
Universitas
Pendidikan
Ganesha
(UNDIKSHA) yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan pada Jurusan
Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan.
2) Bapak Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd.,
selaku
Ketua
Jurusan
Teknologi
Pendidikan atas arahan dan bimbingan
sehingga studi ini dapat terselesaikan
dengan lancar.
3) Bapak Dr. I Made Tegeh, M.Pd selaku
Pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, petunjuk, dan
saran dalam penyelesaian skripsi ini.
4) Bapak Dr. I Komang Sudarma, M.Pd,
selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan
bimbingan,
arahan,
petunjuk, dan saran dalam penyelesaian
skripsi ini.
5) Bapak I Made Sukeranten, S.Pd., selaku
guru mata pelajaran PKn yang telah
membantu dalam proses penelitian.
6) Para Dosen di Jurusan Teknologi
Pendidikan FIP Undiksha yang telah
banyak memberikan motivasi dan
masukan dalam penyusunan skripsi.
7) Bapak I Ketut Suardika, S.Pd, selaku
kepala SMP Negeri 1 Sawan yang telah
memberikan ijin untuk mengadakan
penelitian di sekolah yang dipimpin.
8) Semua siswa kelas VII H dan VII I SMP
Negeri 1 Sawan yang telah menjadi
subyek dalam penelitian ini.
9) Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan
yang
telah
banyak
memberikan dukungan dan bantuannya
dalam pelaksanaan penelitian ini.
10) Semua pihak yang telah banyak
membantu
dalam
pelaksanaan
penelitian dan penyelesaian skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, H. M. Burhan. 2013. Metodologi
Penelitian
Kuantitatif.
Jakarta:
Kencana.
Cittalaksana, Nulus. 2014. Pengembangan
Multimedia Pembelajaran Untuk
Mata Pelajaran PKN Kelas VII di
SMP Negeri 1 Melaya. Skripsi (tidak

diterbitkan).
Program
Studi
Teknologi Pendidikan, Undiksha.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran.
Yogyakarta: Gava Media.
Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2012.
Strategi dan Model Pembelajaran.
Jakarta: PT. Indeks Permata.
Rukianing, Ayu. 2014. Pengembangan
Multimedia Interaktif PKN Dengan
Model ADDIE Untuk Siswa Kelas VII
SMP Negeri 5 Singaraja. Skripsi
(tidak diterbitkan). Program Studi
Teknologi Pendidikan, Undiksha.
Sharan, Shlomo. 2014. The Handbook of
Cooperatif Learning. Yogyakarta:
Istana Media.
Slavin,

Robert. E. 2008. Cooperatif
Learning: Teori Riset dan Praktik.
Terjemahan
Narulita
Yusron.
Cooperatif
Learning:
theory,
research and
practice.
2005.
Bandung: Nusa Media.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.
Tersedia
pada:
http://www.dikti.go.id/files/atur/UU20
-2003 Sisdiknas.pdf. (diakses pada
tanggal 1 Desember 2014).