MENGENAL MODEL CAPM DAN APT DALAM INVEST (1)

Click icon to add picture

CAPM DAN APT
Dalam investasi

Oleh
Widia Damayanti (1505098)
Pendidikan Akuntansi 2015

Kemampuan untuk mengestimasi return
sekuritas merupakan hal yang sangat penting
dan diperlukan oleh seorang investor. Untuk
dapat mengestimasi retur dengan baik, maka
digunakan suatu model estimasi. Model yang
dikembangkan adalah Capital Asset Pricing
Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory
(APT).

2

CAPM

Capital Asset Pricing Method

CAPM merupakan model yang menghubungkan
tingkat return harapan dari suatu aset berisiko
dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar
yang seimbang (Tandelilin, 2010).
Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan tingkat return yang diharapkan dari aset yang berisiko dan untuk
menghitung risiko yang tidak dapat diversifikasi dalam suatu portofolio dan membandingkannya dengan prediksi
tingkat pengembalian.

4

1

Asumsi
dalam CAPM

Semua investor mempunyai distribusi
probabilitas tingkat return dimasa depan yang
identik, karena mereka mempunyai harapan

yang hampir sama.

2

Semua investor mempunyai satu periode
waktu yang sama, misalnya satu tahun.

3

Semua investor dapat meminjam atau
meminjamkan uang pada tingkat return yang
bebas risiko.

5

4

5

6


Tidak ada biaya transaksi, yaitu biaya-biaya
pembelian dan penjualan saham seperti biaya
broker, biaya penyimpanan saham (custodian)
dll.

Saham dapat dipecah-pecah dalam satuan
yang tidak terbatas, sehingga investor dapat
membeli saham dalam ukuran pecahan.

Tidak ada pajak pendapatan pribadi, sehingga
bagi investor tidak masalah apakah
mendapatkan return dalam bentuk dividen
atau capital gain.

6

7

8


9

Tidak ada inflasi

Terdapat banyak sekali investor dan tidak ada
satupun investor yang dapat mempengaruhi
harga suatu sekuritas.

Pasar dalam keadaan seimbang

7

Click icon to add picture

E(Ri) = Rf +βi [E (Rm) –
Rf]
Keterangan:
E (Ri)
= return yang diharapkan dari sekuritas i yang mengandung risiko

Rf = return bebas risiko
E (Rm) = return portofolio pasar yang diharapkan
βi =koefisien beta sekuritas i (tolak ukur risiko yang tidak bisa terdiversifikasi dari berharga yang
ke-i)

Click icon to add picture

Untuk menentukan beta digunakan rumus berikut ini:
βiu = βi/1+(1-t)(B/S)
keterangan:
βi= beta dari saham
βiu= beta perusahaan seandainya menggunakan 100% modal sendiri
t= tarif pajak penghasilan
S= nilai modal sendiri
B= nilai utang

CONTOH

Misalkan beta saham suatu industri textil ditaksir sebesar
1,32. Rata-rata perbandingan antara utang dengan modal

sendiri dengan modal sendiri yang dipergunakan oleh
perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut adalah 0,5 :
0,5. Tarif pajak penghasilan sebesar 35%. Berdasarkan atas
informasi tersebut, bisa dihuitung beta aktiva industri tekstil,
yaitu:

10

Click icon to add picture

JAWABAN

βiu= [1,32/{1+(0,5/0,5)(1-0,35)}]
=1,32/1,65
=0,80
 
Misalkan tingkat keuntungan rata-rata investasi disekuritas diharapkan untuk tahun-tahun
yang akan datang akan sebesar 20%. Tingkat keuntungan dari investasi bebas risiko sebesar
8%. Apabila perusahaan akan membangun pabrik textil, maka expected return adalah:


11

Click icon to add picture

E(Ri) = Rf +βi [E (Rm) –Rf]
= 0,08 + 0,80(0,20-0,08)
= 0,176
= 17,6%
 
Jadi dapat diketahui bahwa tingka keuntungan yang diharapkan
adalah sebesar 17,6%

12

APT
Arbitrage Pricing Theory

Click icon to add picture

Merupakan return harapan dari

suatu sekuritas ditentukan oleh
multi faktor atau indeks dari
sumber risiko-risiko lainnya.
Asumsi yang dipakai dalam APT:
• Investor mempunyai kepercayaan yang bersifat homogen
• Investor adalah risk averse yang berusaha untuk memaksimalkan utilitas
• Pasar dalam kondisi sempurna
• Return diperoleh dengan menggunakan model faktorial

14

RUMUS APT

SEARCH

Click icon to add picture

E(Ri) = Rf +β1F1t+ β2F2t+...+
βnFnt
Keterangan:

E(Ri)
: return harapan dari sekuritas i
Rf : tingka bunga bebas risiko
F1 : tingkat inflasi yang tidak diharapkan pada periode t
F2 : tingkat GDP yang tidak diharapkan pada periode t
F3 : tingkat suku bunga SBI yang tidak diharapkan pada periode t
β1 : tingkat sensitivitas return terhadap inflasi
β2 : tingkat sensitivitas return terhadap GDP
β3 : tingkat sensitivitas return terhadap SBI

16

Click icon to add picture

Perbedaan
APT dan CAPM

Perbedaan antara CAPM dan APT tersebut terletak pada perlakuan
APT terhadap hubungan antar tingkat keuntungan sekuritas. APT
mengasumsikan bahwa tingkat keuntungan tersebut dapat

dipengaruhi berbagai faktor dalam perekonomian dan industri. Baik
CAPM maupun APT berpendapat bahwa ada hubungan yang positif
antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan risiko

17

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Click icon to add picture

CONTOH
misalkan ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan semua saham, dan faktor-faktor tersebut adalah
pertumbuhan GDP dan inflasi. Misalkan lebih lanjut:
• Tingkat keuntungan bebas risiko adalah sebesar 10%
• Tingkat keuntungan yang diharakan untuk saham yang mempunyai unit kepekaan (β=1,0) terhadap pertembuhan
GDP dan kepekaan 0 (β=0,0) terhadap inflasi adalah 15%
• Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk saham yang mempunyai unit kepekaan (β=1,0) terhadap inflasi dan
kepekaan nol (β=0,0)terhadap pertumbuhan GDP adalah 13%.
Suatu saham (untuk mudahnya kita sebut saham i) mempunyai kepekaan terhadap pertumbuhan GDP sebesar 1,40
dan kepekaan terhadap inflasi sebesar -0,30.


18

jawaban

E(Ri) = 10% + (15%-10%)1,4 + (13%-10%)
(-0,3)
=16,1%
Jadi tingkat keuntungan inilah yang
dipergunakan sebagai tingkat bunga dalam
perhitungan NPV.

19