Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Biomassa dan Kandungan β-Sitosterol Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Secara In Vitro

39

DAFTAR PUSTAKA
Aziz, S. A. 2013. Prosedur operasional baku budidaya bangun-bangun
(Plectranthus amboinicus). Southeast Asian Food and Agricultural
Science and Technology (SEAFAST) Centre Research and Community
Service Institution. IPB, Bogor.
Bintang, M. 2010. Biokimia. Teknik Penelitian. Departemen Biokimia. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. IPB, Bogor.
Carew, D. P and R. J. Krueger. 1977. Catharathus roseus tissue culture.
The Effects of Medium Modifications on Growth and Alkaloid
Production. J. Nat. Prod. 40: 326-336.
Collin, H. A. and Edwards. 1998. Plant cell culture. BIOS Sci. Publ. Ltd. 158 pp.
Conger, B. V. 1980. Cloning agricultural plants via in vitro technique. CRC Press
Inc. Florida. pp. 11-22.
Damanik, R. M., H. Syarief., T. Sinaga dan T. H. Doloksaribu. 2014. Pemanfaatan
daun bangun-bangun dalam pengembangan produk makanan tambahan
fungsional untuk ibu menyusui. JIPI. ISSN 0853-4217. 19 (1): 38-42.
Dalimoenthe, S. L. 1987. Kultur jaringan sebagai sarana untuk menghasilkan
metabolit sekunder. dalam Pramono, S., D. Gunawan dan
C. J. Soegihardjo (ed.) Buku Risalah Seminar Nasional Metabolit

Sekunder 1987. Yogyakarta: PAU Bioteknologi UGM.
Darminto, A., Alimuddin dan D. Iwan. 2009. Indentifikasi senyawa
metabolit sekunder potensial menghambat pertumbuhan bakteri
Aeromonas hydrophyla dari kulit batang tumbuhan Aveccennia spp.
J. Chemica. 10 (2): 92 – 99.
Davies, P. J. 1990. Plant hormones and their role in plant growth and
development. USA: Kluwer Academic Publisher. pp. 593-613.
Fancy, S. A and K. Rumpel. 2008. GC-MS based metabolomics in methods in
pharmacology and toxicology. Biomarker Methods in Drug Discovery and
Development. Humana Press. Totowa. pp. 317–340.
Kaliappan N. D and P. K Viswanathan. 2008. Pharmacognostical studies on the
leaves of Plectranthus amboinicus (Lour) Spreng. Int. J. Green Pharm.
2 (3): 182-184.
Khajarern, J and S. Khajarern. 2002. The efficacy of origanum essentiqal oils in
sow feed. Int. Pig Topics.

Universitas Sumatera Utara

40


Kristina, N. N dan S. F. Syahid. 2014. Pemanfaatan tanaman kelor
(Moringa oleifera) untuk meningkatkan produksi air susu ibu. Warta
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Balitro.
Lestari, E. G 2011. Peranan zat pengatur tumbuh dalam perbanyakan tanaman
melalui kultur jaringan. J. Agro Biogen. 7 (1): 63-68.
Lukhoba, C. W., M. S. J. Simmonds and A. J. Paton. 2005. Plectranthus:
a preview of ethnobotanical use. J. Ethnopharmacol. 103 (1): 1-24.
Mahadi, I., S. Wulandari dan D. Trisnawati. 2013. Pemberian NAA dan kinetin
terhadap pertumbuhan eksplan buah naga (Hylocereus costaricensis)
melalui teknik kultur jaringan secara in vitro. Program Studi Pendidikan
Biologi Jurusan FMIPA FKIP. Universitas Riau, Pekanbaru.
Mendanha, A. B. L., A. T. Roberto and B. F. Adelson. 1998. Micropropagation
of rubber trees (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). Genet. Mol. Biol. 21 (3).
Nasution, R. 2013. Isolasi dan penentuan struktur senyawa steroid dari daun
tumbuhan kulu (Artocarpus camansi: sukun berbiji) yang bersifat
antidiabetes. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Nuke.

2008. Kajian berbagai komposisi media serta kondisi gelap

dan terang terhadap induksi kalus tanaman jati belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk.). Skripsi. Program Studi Agronomi. Fakultas
Pertanian. Universitas Sebelas Maret.

Pandey, B. P. 2007. Taxonomy of angiosperms. S. Chand and Company Ltd.
New Delhi.
Panjaitan, E. 2005. Respons pertumbuhan tanaman anggrek (Dendrobium sp.)
terhadap pemberian BAP dan NAA secara in vitro. J. Penelitian
Bidang Ilmu Pertanian. Universitas Methodist Medan, Medan.
(3): 45-51.
Prakash, O. R., R. Acharya., S. K. Mishra and R. Sahoo. 2012. Patorchur
(Coleus aromaticus): a review of the medicinal evidence for its
phytochemistry and pharmacology properties. IJABPT. 3 (4): 54-348.
Prasetyo, C. H. 2009. Teknik kultur jaringan Dendrobium sp. di pembudidayaan
anggrek Widorokandang Yogyakarta. Program Studi Agribisnis
Hotikultura dan Arsitektur Pertamanan. Fakultas Pertanian. Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Priyatno, T. P. 2013. Pangan tradisional Sumatera Utara berbasis budaya dan
pelestarian in situ. Warta Plasma Nutfah Indonesia


Universitas Sumatera Utara

41

Pullaiah, T. 2006. Encyclopaedia of world medicinal plants. Regency Publication.
New Delhi.
Puteri, R. F. 2014. Pengaruh penambahan berbagai konsentrasi NAA
(Napthalene Acetic Acid) dan BAP (Benzyl Amino Purine) terhadap
induksi kalus daun Sirsak (Annona muricata) secara in vitro. Lentera Bio.
3 (3): 154-159.
Ramachandran, K. 1967. Cytology of genus coleus. Cytologia. 32 : 474-480.
Razzaque, A. and B. E. Ellis. 1977. Rosmarinic acid production in coleus cell
cultures. Planta. 137 (3): 287-291.
Reddy, P. S., R. Rodrigues and R. Rajasekharan. 2001. Shoot organogenesis and
mass propagation of Coleus forskohlii from leaf derived callus. Plant Cell
Tissue and Organ Culture. 66: 183-188.
Sahay, R., S. Banerjee and K. Kundu. 2011. Coleus aromaticus Benth: a nutritive
medicinal plant of potential therapeutic value. IJPBS. 2 (3): 488-496.
Santoso, U dan F. Nursandi. 2004. Kultur jaringan tanaman. Edisi Pertama. UMM
Press. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Shofiyani, A dan A. M. Purnawanto. 2010. Pengaruh kombinasi 2,4 D dan Benzil
Amino Purin (BAP) terhadap pembentukan kalus pada eksplan daun
kencur (Kaemferia galangl L.) secara in vitro. Laporan Penelitian Dosen
Muda. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Steel, R. G. D dan J. H. Torrie. 1995. Prinsip dan prosedur statistika. Penerjemah
Bambang Sumantri. Gramedia Pustaka, Jakarta
Sugiyarto, A. D. Setyawan dan A. Pitoyo. 2006. Estimasi kemelimpahan dan
distribusi Plantago major L. di Gunung Lawu. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Bioteknologi dan Biodiversitas. Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Warsiki, E., E. Damayanthy dan R. Damanik. 2009. Karakteristik mutu sop daun
torbangun (Coleus amboinicus Lour) dalam kemasan kaleng dan
perhitungan total migrasi bahan kemasan. J. Teknol. Indust. Pertan.
18: 21-24.
Wattimena, G. A., L. W. Gunawan., N. A. Maatjik., E. Sjamsudin., N. M. A.
Wiendi dan A. Ernawati. 1992. Bioteknologi tanaman laboratorium kultur
jaringan. Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Universitas Sumatera Utara


42

Wetherell, D. F. 1982. Pengantar propagasi tanaman secara in vitro. Oleh Dra.
Koensoemardiyah Seri Kultur Jaringan Tanaman. Avery Publ. Group Inc.
New Jersey. 110 pp.
Wetter, L. R dan F. Constabel. 1991. Metode kultur jaringan tanaman. Edisi
Kedua. Penerbit ITB Bandung, Bandung.
Yelnititis dan T. E. Komar. 2010. Upaya induksi kalus embriogenik dari potongan
daun ramin. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi
Alam. Kementerian Hutan, Bogor.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Bangun-Bangun(Plectranthus Amboinicus (Lour.) Spreng.)

17 99 75

Karakteristik Pertumbuhan Vegetatif, Kandungan Sterol dan Klorofil dari Beberapa Aksesi Tanaman Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

1 9 80

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Biomassa dan Kandungan β-Sitosterol Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Secara In Vitro

2 13 73

Karakteristik Pertumbuhan Vegetatif, Kandungan Sterol dan Klorofil dari Beberapa Aksesi Tanaman Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

0 0 12

Karakteristik Pertumbuhan Vegetatif, Kandungan Sterol dan Klorofil dari Beberapa Aksesi Tanaman Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

0 0 2

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Biomassa dan Kandungan β-Sitosterol Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Secara In Vitro

0 0 12

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Biomassa dan Kandungan β-Sitosterol Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Secara In Vitro

0 1 2

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Biomassa dan Kandungan β-Sitosterol Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Secara In Vitro

0 0 4

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Biomassa dan Kandungan β-Sitosterol Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Secara In Vitro

0 0 12

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Biomassa dan Kandungan β-Sitosterol Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Secara In Vitro

0 0 17