Sintesis Pati Sitrat Dari Pati Singkong (Manihot Utilissima P.) Dengan Metode Kering

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan singkong

41
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Gambar tanaman singkong (Manihot utilissima P.)

Tanaman Singkong

Umbi Singkong

Pati Singkong

42
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Flowsheet isolasi pati singkong

Umbi singkong

Dikupas kulit umbi

Dicuci sampai bersih
Ditimbang berat umbi
Diparut
Ditambahkan air suling sampai
terlihat seperti bubur
Diperas dengan menggunakan kain
blacu berwarna putih
Filtrat
Filtrat

Residu
Direndam selama lebih kurang 24 jam
Dibuang cairan atas
Dilakukan pencucian secara berulang-ulang

Pati putih
Dikeringkan dibawah sinar matahari
Dikeringkan massa lembab dikeringkan dilemari
pengering pada suhu 40-50oC selama lebih kurang ±72 jam.


Pati singkong kering

43
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Perhitungan rendemen pati singkong

Perhitungan Rendemen Pati Singkong
Berat awal umbi singkong

= 20 kg

Berat umbi singkong

= 14,5 kg

Berat kulit umbi singkong

= 5,5 kg


Berat serat umbi singkong

= 400 gram

Berat pati singkong

= 750 gram

Rendemen Pati Singkong =

=

Berat pati singkong (g)
 100%
Berat umbi singkong (g)

750 gram
 100%
14.500 gram


= 5,17%

44
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Flowsheet pembuatan pati sitrat
PATI SITRAT I
100 g pati
singkong

Dicampurkan dengan 100 g asam sitrat
Ditambahkan sedikit air
Digerus hingga menjadi campuran yang lembab
Dimasukkan ke dalam oven
Dikeringkan pada suhu 60oC selama 24 jam
Disesuaikan pada suhu 135-160oC selama 2 jam
Dikeluarkan dari oven
Diaduk dalam air selama 10 menit
Disaring, dicuci
Dikeringkan selama 1 malam di lemari pengering

Pati Sitrat I

PATI SITRAT II
100 g pati
singkong

Dicampurkan dengan 200 g asam sitrat
Ditambahkan sedikit air
Digerus hingga menjadi campuran yang lembab
Dimasukkan ke dalam oven
Dikeringkan pada suhu 60oC selama 24 jam
Disesuaikan pada suhu 135-160oC selama 2 jam
Dikeluarkan dari oven
Diaduk dalam air selama 10 menit
Disaring, dicuci
Dikeringkan selama 1 malam di lemari pengering
Pati Sitrat II

45
Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5. (Lanjutan)
PATI SITRAT III
100 g pati
singkong

Dicampurkan dengan 300 g asam sitrat
Ditambahkan sedikit air
Digerus hingga menjadi campuran yang lembab
Dimasukkan ke dalam oven
Dikeringkan pada suhu 60oC selama 24 jam
Disesuaikan pada suhu 135-160oC selama 2 jam
Dikeluarkan dari oven
Diaduk dalam air selama 10 menit
Disaring, dicuci
Dikeringkan selama 1 malam di lemari pengering
Pati Sitrat III

46
Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6. Hasil pengayakan pada mesh ukuran 100, 40 dan 20

Distribusi ukuran partikel pati sitrat I

Distribusi ukuran partikel pati sitrat II

Distribusi ukuran partikel pati sitrat III

47
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. Perhitungan distribusi ukuran partikel pati sitrat
Rumus yang digunakan adalah:

Ukuran Partikel Pati (%) =

Jumlah serbuk terlewati ( gram)
x100%
Jumlah seluruh serbuk ( gram)


PATI SITRAT I
Ukuran partikel pati mesh 20

=

34,59 gram
x100%
68,25 gram

= 50,68%
Ukuran partikel pati mesh 40

=

29,52 gram
x100%
68,25 gram

= 43,25%

Ukuran partikel pati mesh 100 =

4,83 gram
x100%
68,25 gram

= 7,07%
PATI SITRAT II
Ukuran partikel pati mesh 20

=

48,01 gram
x100%
82,34 gram

= 58,31%
Ukuran partikel pati mesh 40

=


29,04 gram
x100%
82,34 gram

= 35,27%
Ukuran partikel pati mesh 100 =

5,14 gram
x100%
82,34 gram

= 6,24%

48
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. (Lanjutan)
PATI SITRAT III
Ukuran partikel pati mesh 20


=

62,85 gram
x100%
103,27 gram

= 60,86
Ukuran partikel pati mesh 40

=

22,59 gram
x100%
103,27 gram

= 21,88%
Ukuran partikel pati mesh 100 =

17,82 gram
x100%
103,27 gram

= 17,26%

49
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8. Perhitungan bobot jenis pati sitrat
Rumus yang digunakan adalah:

Bobot jenis =

BJ 2  BJ 1
x100%
BJ 2

PATI SITRAT I
BJ 1

=

24,06 g
50 ml

BJ 2

= 0,48 g/ml
Bobot jenis

=

=

BJ 2  BJ 1
x100%
BJ 2

=

24,06 g
41 ml

= 0,58 g/ml

0,58  0,48
x100%
0,58

= 17.24%

PATI SITRAT II
BJ 1

=

21,16 g
50 ml

BJ 2

= 0,42 g/ml
Bobot jenis

=

=

BJ 2  BJ 1
x100%
BJ 2

=

21,16 g
46 ml

= 0,46 g/ml

0,46  0,42
x100%
0,46

= 8,69%

50
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8. (Lanjutan)
PATI SITRAT III
BJ 1

=

26,01 g
50 ml

BJ 2

= 0,52 g/ml
Bobot jenis

=

=

BJ 2  BJ 1
x100%
BJ 2

=

26,01 g
44 ml

= 0,59 g/ml

0,59  0,52
x100%
0,59

= 11,86%

51
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 9. Perhitungan derajat substitusi pati sitrat
PATI SITRAT I

Abs -OH

Derajat Substitusi

=

1 

log 0,79 



=

0,1024

=

 0,1024 
 0,1675 



=

0,61

=

1 

log 0,80 



=

0,0969

=

 0,0969 
 0,1426 



=

0,68

=

1 

log 0,60 



=

0,2218

=

 0,2218 
 0,2518 



=

0,88

Abs ester

=

1 

log 0,68 



=

0,1675

=

1 

log 0,72 



=

0,1426

=

1 

log 0,56 



=

0,2518

PATI SITRAT II

Abs -OH

Derajat Substitusi

Abs ester

PATI SITRAT III

Abs -OH

Derajat Substitusi

Abs ester

52
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10. Hasil pemeriksaan mikroskopik pati singkong

53
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 11. Hasil pemeriksaan mikroskopik pati sitrat

54
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12. Hasil spektroskopi infra merah asam sitrat

55
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 13. Hasil spektroskopi infra merah pati singkong

56
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. Hasil spektroskopi infra merah pati sitrat I

57
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. Hasil spektroskopi infra merah pati sitrat II

58
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 16. Hasil spektroskopi infra merah pati sitrat III

59
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 17. Dokumentasi penelitian

Proses pencampuran pati sitrat

EVO MA10 SEM Zeiss

Pati sitrat mengalami kerusakan

Neraca analitik Dickson

Spektroskopi IRPrestige-21FTIR Shimadzu

Oven Memmert

60
Universitas Sumatera Utara