Upaya meningkatkan pembinaan hidup religius para suster yunior puteri reinha rosari dalam menghadapi tantangan zaman sekarang - USD Repository

  

UPAYA MENINGKATKAN PEMBINAAN

HIDUP RELIGIUS PARA SUSTER YUNIOR

PUTERI REINHA ROSARI DALAM MENGHADAPI

TANTANGAN ZAMAN SEKARANG

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Ermelinda Du’e NIM: 041124029

  0leh: Ermelinda Due

  NIM: 041124029 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2008

  

UPAYA MENINGKATKAN PEMBINAAN

HIDUP RELIGIUS PARA SUSTER YUNIOR

PUTERI REINHA ROSARI DALAM MENGHADAPI

TANTANGAN ZAMAN SEKARANG

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Ermelinda Du’e NIM: 041124029

  0leh: Ermelinda Due

  NIM: 041124029 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2008

  

PERSEMBAHAN

  Dengan penuh syukur dan pujian skripsi ini kupersembahkan kepada para suster kongregasi Puteri Reinha Rosari.

  

MOTTO

“Yesus Kristus Anak Allah yang hidup terang dunia.

  Aku sembah sujud pada-MU. Untuk Engkau aku hidup, untuk Engkau aku mati.”

  (Mgr. Gabriel Manek, SVD, pendiri kongregasi PRR) “Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”

  (1Tes 5:24)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ermelinda Due Nomor Mahasiswa : 041124029 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN PEMBINAAN HIDUP RELIGIUS PARA SUSTER YUNIOR PUTERI REINHA ROSARI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ZAMAN SEKARANG beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dan membentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan , mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul UPAYA MENINGKATKAN PEMBINAAN HIDUP

  

RELIGIUS PARA SUSTER YUNIOR PUTERI REINHA ROSARI DALAM

MENGHADAPI TANTANGAN ZAMAN SEKARANG. Pemilihan judul bertitik

  tolak dari keprihatinan penulis akan kehidupan para suster yunior PRR dan hasil wawancara dengan para suster yunior yang mana mereka kurang setia menjalankan panggilan hidup secara sungguh-sungguh serta menggunakan media komunikasi secara tidak bertanggung jawab. Kenyataan ini perlu mendapat perhatian dalam pembinaan integral yang akan memampukan para suster yunior PRR dalam menghayati hidup sebagai religius yang berkaul.

  Permasalahan pokok dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana para suster yunior PRR dapat meningkatkan hidup sebagai religius dalam menghadapi tantangan zaman sekarang. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merumuskan sebagai berikut: Bagaimana proses pembinaan hidup religius bagi para suster yunior PRR selama ini dilaksanakan? Langkah- langkah pokok manakah yang perlu diperhatikan dalam pembinaan hidup religius para suster yunior PRR? Proses pembinaan hidup religius macam apakah yang dirasa efektif bagi para suster yunior PRR saat ini?

  Dalam mengkaji permasalahan di atas, penulis menggunakan metode pendekatan langsung melalui wawancara dengan para suster yunior PRR dan pembina yunior yang dipandu dengan pertanyaan penuntun serta penemuan hasil refleksi pribadi dan studi pustaka. Penulisan skripsi ini membahas arti pembinaan secara umum dan arti pembinaan dalam hidup religius, yang meliputi pengertian pembinaan hidup religius pada umumnya, tujuan pembinaan, unsur-unsur yang perlu diperhatikan, pembinaan integral hidup religius, bentuk-bentuk hidup religius, cara hidup religius, langkah-langkah pembinaan serta aspek-aspek yang diharapkan bertumbuh dalam hidup religius. Penulisan ini membahas pula arti pembinaan hidup religius menurut konstitus i kongregasi PRR, yang meliputi pengertian pembinaan hidup religius PRR, tujuan pembinaan, sasaran pembinaan dan jati diri religius PRR. Penulisan ini membahas pula tahap-tahap pembinaan hidup religius pada umumnya melalui masa aspirat, postulat, novisiat, yuniorat dan bina lanjut (on going formation), serta tahap- tahap pembinaan hidup religius menurut konstitusi kongregasi PRR. Penulis membahas pula pembinaan hidup religius para suster yunior PRR dalam menghadapi tantangan zaman yang meliputi pengertian suster yunior menurut konstitusi kongregasi PRR, tantangan-tantangan hidup religius zaman sekarang dan pengaruhnya bagi suster yunior PRR dalam menghayati hidup sebagai religius serta upaya dalam mengatasi tantangan zaman sekarang.

  Dalam masa pembinan para suster membutuhkan model pembinaan yang membantu mereka berkembang dalam kehidupan religius. Oleh karena itu penulis menawarkan suatu program pembinaan katekese model Shared Christian Praxis (SCP) sebagai salah satu model pembinaan hidup religius yunior PRR. Penulisan ini membahas pula kesimpulan umum dan saran penulis dalam upaya meningkatkan pembinaan hidup religius yunior PRR selanjutnya.

  

ABSTRACT

  This thesis entitles THE EFFORTS TO INCREASE THE RELIGIOUS LIFE FORMATION OF JUNIOR SISTERS OF DOUGHTERS OF REINHA ROSARY IN FACING THE TODAYS CHALLENGE. It is chosen based on the concern about the lives of junior sisters of the Daughters of Reinha Rosary (PRR) and on the result of the interview to junior sisters of the Daughters of Re inha Rosary (PRR) and their formator that they are not fully faithful to live the vocation and that they are using the media of communication in an irresponsible way. The fact needs attention in order to have an integral formation that will enable junior sisters of the Daughters of Reinha Rosary (PRR) to live out the religious life as a professed sister.

  The main problem of the thesis is how the junior sisters of the Daughters of Reinha Rosary (PRR) are able to increase the full comprehension of religious life in facing the today’s challenge. Based on the problem above, the writer formulated the problem as follows: How has the formation process of religious life for the junior sisters of the Daughters of Reinha Rosary (PRR) done? What kind of identity of the formation that needs concerning in the formation of the junior sisters of Daughters of Reinha Rosary (PRR)? Which kind of formation of religious life that is effective for the junior sisters of the Daughters of Reinha Rosary (PRR)?

  The writer uses the analyzed-descriptive approach through interview to the junior sisters of the Daughters of Reinha Rosary (PRR) and their formator to describe the thesis. The author also uses the private reflection and argumentative-literature research. This thesis describes the meaning of formation in common and the meaning of formation in religious life that consists of the concept of religious life formation in common, the goal of formation, the elements that need to be concerned, the integral formation of religious life, the types of religious life, the religious way of life, the steps of formation and the aspects that hopefully rises from the religious life. This writing also describes the meaning of religious life formation according to the Constitution of the Daughters of Reinha Rosary Congregation (PRR), which consists of the concept of PRR religious life formation, the goal of formation, the target of formation, and the identity of PRR Religious. This writing also explains the formation’s steps of religious life in common such as candidacy, postulancy, novitiate, junior and on going formation as well as the steps of religious life formation according to the constitution of the Daughters of Reinha Rosary (PRR) Congregation. The author also explains the religious life’s formation of the junior sisters of the Daughters of Reinha Rosary (PRR) in facing the today’s challenge that consists of the concept of the junior sisters according to the Constitution of the Daughters of Reinha Rosary (PRR), the challenges of religious life nowadays and the effects to the junior sisters of the Daughters of Reinha Rosary (PRR) as a religious sister and efforts to overcome the today’s challenges. Shared Christian Praxis (SCP), a model of catechesis, is one kind of religious life formation for the junior sister of the Daunghters of Reinha Rosary (PRR). This writing also describes conclusion and the writer’s suggestions as efforts to develop the religious life formation for the junior sisters of the Daunghters of Reinha Rosary (PRR).

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kehadirat Allah yang Mahakuasa atas berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN PEMBINAAN HIDUP RELIGIUS PARA

  

SUSTER YUNIOR PUTERI REINHA ROSARI DALAM MENGHADAPI

TANTANGAN ZAMAN SEKARANG.

  Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan dan upaya penulis, sebagai seorang yunior kongregasi Puteri Reinha Rosari terhadap perkembangan zaman yang membawa perubahan hidup religius para suster yunior PRR sehingga mulai mengalami kekaburan nilai- nilai religius. Oleh karena itu penulisan skripsi ini bertujuan untuk membantu para suster yunior PRR dalam upaya meningkatkan pembinaan hidup religius sehingga mampu menghadapi tantangan zaman melalui teladan hidup bagi orang lain di tengah zaman yang terus berubah.

  Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak membantu memberikan dukungan dan perhatian kepada penulis. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang mulia kepada: 1.

  Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktu, penuh kesabaran dan keterbukaan hati memberikan perhatian, mendampingi dan membimbing penulis, memberikan sumbangan pemikiran yang memperdalam penulisan serta kritikan yang membangun sehingga memotivasi penulis menuangkan ide dalam penulisan skripsi ini.

  2. Drs. F.X Heryatno Wono Wulung., S.J, M.Ed., selaku dosen pembimbing akademik atau dosen wali yang dengan penuh kesetiaan mendampingi penulis dari awal studi sampai penyelesaian penulisan skripsi ini.

  3. Dra. J. Sri Murtini, M.Si., selaku dosen pembimbing ketiga yang telah mendampingi dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  4. Segenap Staf Dosen dan karyawan Prodi IPPAK yang telah mendampingi dan membimbing serta membekali pengetahuan dan ketrampilan bagi penulis selama studi hingga penulisan skripsi ini diselesaikan.

  5. Suster Maria Benedictis, PRR, selaku pimpinan umum kongregasi Puteri Reinha Rosari dan dewan pimpinan umum yang telah memberikan kesempatan, kepercayaan kepada penulis untuk menimba ilmu di prodi IPPAK, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  6. Suster Maria Gabriela, PRR, selaku pembina yunior yang setia mendukung, memberikan usul saran kepada penulis hingga penulisan ini diselesaikan.

  7. Suster Maria Felixia, PRR, selaku pemimpin komunitas Wisma Magnificat, Yogyakarta yang telah memperhatikan, mendukung serta memberikan ide kepada penulis.

  8. Para suster sekomunitas Magnificat, Yogyakarta yang telah memberikan dukungan, perhatian yang besar sejak awal studi hingga penulisan ini diselesaikan.

  9. Para suster yunior PRR, khususnya peserta yuniorat wilayah Jawa tahun 2006 s/d 2007 yang telah me luangkan waktu dan memberikan sumbangan pemikiran yang memperkaya penulisan skripsi ini.

  10. Teman-teman angkatan 2004 yang telah berjuang bersama selama studi, teristimewa Suster Maria Silvina PRR, Suster Maria Xaverine, PRR, Suster Angelina, FCJM, Suster Gratiana, SFD, Frater Ireneus, BHK, Bruder Agustinus, MTB, Bruder Triyono, SCJ, Vincentius Hendy Kurniawan, Marina Yulita.

  11. Orang tua dan anggota keluarga yang telah mendukung penulis lewat doa dan cinta serta perhatian selama ini.

  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya yang selama ini memberikan perhatian dan dukungan bagi penulis.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan lebih lanjut. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi para suster yunior kongregasi Puteri Reinha Rosari.

  Yogyakarta, 7 November 2008 Penulis

  Ermelinda Due

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv MOTTO ................................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................. viii ABSTRACT............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... x DAFTAR ISI........................................................................................................... xi DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... xvi

  BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Penulisan............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah....................................................................................... 5 C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 5 D. Manfaat Penulisan....................................................................................... 6 E. Metode Penulisan........................................................................................ 6 F. Sistematika Penulisan ................................................................................. 7 BAB II. GAMBARAN UMUM PEMBINAAN HIDUP RELIGIUS PARA SUSTER YUNIOR DALAM KONGREGASI PRR .............................. 9 A. Sejarah Singkat Berdirinya Kongregasi PRR ............................................. 10 1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya kongregasi PRR .......... 10 2. Tujuan berdirinya kongregasi PRR.......................................................... 13 3. Visi kongregasi PRR................................................................................ 14 4. Misi kongregasi PRR............................................................................... 14 B. Pembinaan Hidup Religius Yunior PRR dalam Tahun 2006 s/d 2007....... 15 1. Pembinaan yunior berkala tahun 2006.................................................... 16

  a.

  Jumlah peserta pertemuan tahun 2006............................................... 17 b.

  Latar belakang pendidikan peserta tahun 2006.................................. 18 c. Waktu pelaksanaan pembinaan tahun 2006....................................... 18 d.

  Materi pembinaan tahun 2006............................................................ 19 e. Pembina peserta tahun 2006 .............................................................. 21 f. Evaluasi pembinaan tahun 2006 ........................................................ 21 2. Pembinaan yunior berkala tahun 2007.................................................... 22 a.

  Jumlah peserta pertemuan tahun 2007............................................... 22 b.

  Latar belakang pendidikan peserta tahun 2007.................................. 23 c. Waktu pelaksanaan pembinaan tahun 2007....................................... 24 d.

  Materi pembinaan tahun 2007............................................................ 24 e. Pembina peserta tahun 2007 .............................................................. 26 f. Evaluasi pembinaan tahun 2007 ........................................................ 26 C. Permasalahan-permasalahan dalam Pembinaan Yunior PRR..................... 27 1.

  Permasalahan dari dalam diri yunior ...................................................... 27 2. Permasalahan dari luar diri yunior........................................................... 28 3. Program pembinaan belum efektif........................................................... 28 4. Program pembinaan di komunitas belum maksimal................................ 28

  BAB III. PEMBINAAN HIDUP RELIGIUS YUNIOR MENURUT KONSTITUSI KONGREGASI PRR DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ZAMAN ......................................................................... 30 A. Pembinaan Hidup Religius ......................................................................... 30

  1. Arti pembinaan secara umum ................................................................. 31 a.

  Pengertian pembinaan......... ............................................................... 31 b.

  Tujuan pembinaan.............................................................................. 32 c. Pendekatan-pendekatan dalam program pembinaan.......................... 33 d.

  Macam-macam pembinaan. ............................................................... 34 2. Arti pembinaan dalam hidup religius....................................................... 35 a.

  Pengertian pembinaan hidup religius pada umumnya ....................... 36 b.

  Tujuan pembinaan hidup religius....................................................... 37 c. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam pembinaan hidup

  Religius............................................................................................... 39

  d.

  Pembinaan integral hidup religius ..................................................... 40 e. Bentuk-bentuk hidup religius............................................................. 43 f. Cara hidup Kristus bagi hidup religius .............................................. 44 g.

  Langkah-langkah pembinaan hidup religius ...................................... 46 h. Aspek-aspek yang diharapkan bertumbuh dalam hidup religius ....... 48 3. Arti pembinaan hidup religius menurut konstitusi kongregasi PRR ...... 50 a.

  Pengertian pembinaan hidup religius PRR ........................................ 50 b.

  Tujuan pembinaan hidup religius PRR .............................................. 51 c. Sasaran pembinaan hidup religius PRR............................................. 52 d.

  Jati diri dalam pembinaan hidup religius PRR .................................. 52 B. Tahap-tahap Pembinaan Hidup Religius .................................................... 53 1.

  Tahap-tahap Pembinaan Hidup Religius pada Umumnya ....................... 53 a.

  Aspirat................................................................................................ 54 b.

  Postulat............................................................................................... 54 c. Novisiat .............................................................................................. 55 d.

  Yuniorat ............................................................................................. 56 e. Bina lanjut.......................................................................................... 57 2. Tahap-tahap Pembinaan Hidup Religius menurut konstitusi kongregasi PRR ....................................................................................... 57 a.

  Promosi panggilan PRR..................................................................... 57 b.

  Postulat............................................................................................... 58 c. Novisiat PRR ..................................................................................... 59 d.

  Yuniorat PRR..................................................................................... 60 e. Tahap akhir yuniorat PRR.................................................................. 60 f. Bina lanjut PRR ................................................................................. 61 g.

  Usia senja PRR................................................................................... 61 C. Pembinaan Hidup Religius Para Suster Yunior PRR dalam

  Menghadapi Tantangan Zaman Sekarang................................................... 62 1.

  Pengertian suster yunior menurut konstitusi kongregasi PRR................. 63 2. Tantangan-tantangan hidup religius zaman sekarang ............................. 65 3. Pengaruh tantangan zaman bagi suster yunior PRR dalam menghayati

  hidup religius ........................................................................................... 70 4.

  Upaya mengatasi tantangan zaman bagi suster yunior PRR.................... 73

  BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMBINAAN HIDUP RELIGIUS BAGI PARA SUSTER YUNIOR PRR DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ZAMAN SEKARANG ...................... 76 A. Katekese model Shared Christian Praxis................................................... 76 1. Peristilahan dalam katekese model SCP .................................................. 77 2. Langkah-langkah SCP.............................................................................. 79 a. Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual (Mengungkapkan Pengalaman Peserta) .............................. 79 b. Langkah II: Refleksi Kritis atas Sharing Pengalaman Hidup

  Faktual (Mendalami Pengalaman Hidup Peserta) ........ 80 c. Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi danVisi Kristiani

  Terjangkau (Menggali Pengalaman Iman Kristiani) ....... 81 d. Langkah IV: Interpretasi Dialektis antara Tradisi Kristiani dengan Tradisi dan Visi Peserta

  (Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Konkret Peserta).............................................................. 82 e. Langkah V: Keterlibatan Baru demi makin Terwujudnya

  Kerajaan Allah di Dunia (Mengusahakan Aksi Konkret) ........................................ 83 B. Usulan Program Katekese Model Shared Christian Praxis dalam............. Upaya Meningkatkan Pembinaan Hidup Religius Suster Yunior PRR ...... 85 1.

  Latar belakang pemilihan program.......................................................... 86 2. Usulan tema dan tujuan katekese............................................................. 86 3. Penjabaran program katekese................................................................... 89 4. Petunjuk pelaksanaan program................................................................ 91 5. Contoh satuan program (SP) persiapan katekese model SCP.................. 92

  BAB V. PENUTUP ................................................................................................ 103 A. Kesimpulan................................................................................................. 103 B. Saran............................................................................................................ 104 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 106 LAMPIRAN ............................................................................................................ 108

  DAFTAR SINGKATAN A. Singkatan Kitab Suci

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat.

  (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja EV :

  Evangelium Vitae

  , Ensiklik Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II mengenai nilai hidup manusiawi yang tak dapat diganggu-gugat, 25 maret 1995.

  GS : Gaudium et Spes , Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja di dunia dewasa ini, 7 Desember 1965.

  PC : Perfectae Caritatis

  , Dekrit Konsili Vatikan II tentang pembaharuan penyesuaian hidup religius, 28 Oktober 1965.

  PV : Pastores Dabo Vobis, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang pembinaan imam dalam situasi zaman sekarang, 25 Maret 1992.

  VC : Vita Consecrata,

  Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang hidup bakti bagi para religius, 25 Maret 1996.

C. Singkatan Lain

  ASM : Akademi Sekretari Marsudirini DPU : Dewan Pimpinan Umum FKIP : Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Hal : Halaman

  IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Konst : Konstitusi.

  KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia Mgr : Monseigneur PGA : Pendidikan Guru Agama PGTK : Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak Prodi : Program Studi PRR : Puteri Reinha Rosari PU : Pimpinan Umum s/d : sampai dengan SCP : Shared Christian Praxis SDB : Serikat Salesian Don Bosco SMA : Sekolah Menengah Atas SMEA : Sekolah Menengah Ekonomi Atas SP : Satuan Persiapan SSpS : Servae Spiritus Sancti (Suster Abdi Roh Kudus) SVD : Societas Verbi Divini ( Serikat Sabda Allah)

BAB I PENDAHULUAN Panggilan hidup religius dipahami sebagai rahmat yang semestinya

  disyukuri sekaligus sarana untuk melayani Tuhan dan sesama sehingga secara personal rasa syukur tersebut dapat diwujudkan dalam komitmen dan tanggung jawab memurnikan motivasi panggilan yang merupakan latihan yang terus-menerus untuk bersatu dengan Tuhan (Mardiatmadja, 2000: 7). Situasi demikian dialami oleh setiap anggota kongregasi tertentu dalam memilih cara hidup sebagai religius dengan segala konsekuensi yang akan dihadapi.

A. Latar Belakang Penulisan

  Dunia dewasa ini berada di tengah proses globalisasi yang tiada henti meresapi segala aspek kehidupan masyarakat luas sekaligus mendatangkan banyak kemajuan dan kecemasan dalam hidup manusia. Masyarakat mulai mengalami perub ahan-perubahan yang disebabkan oleh cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perbedaan paham dan pluralisme agama (Mintara, 2002: 16). Manusia semakin kehilangan kemampuan membangun dimensi afektif, kognitif dan psikomotorik, kehilangan kemamp uan menjadi hening untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Budaya instan menawarkan hal praktis dan serba cepat yang menyebabkan orang tidak bertahan dalam percobaan jika menghadapi tantangan berat yang membutuhkan daya tahan lama. Orang digoda untuk menghalalkan segala cara dalam mencapai keinginan, kurang jujur dan terbuka, konsentrasi dan

  2007a: 140). Perkembangan dibidang media masa yang lebih menarik daripada berpikir banyak, suatu media yang menawarkan hiburan sehingga membentuk hidup dalam pengandaian dan angan-angan belaka.

  Perkembangan zaman telah membawa kemajuan sekaligus kegelisahan bagi manusia zaman sekarang, suatu perubahan dunia yang perlahan- lahan mempengaruhi pola berpikir, cara bertindak dan berpenampilan. Perubahan- perubahan ini telah mempengaruhi kehidupan kaum religius yang mulai mengaburkan tujuan dan gaya hidup asketis seorang religius. Kehidupan kaum religius terutama para suster yunior mengalami permasalahan ya ng sangat kompleks khususnya dalam pembinaan hidup religius. Faktor- faktor yang menghambat proses perkembangan dan kedewasaan hidup religius, secara khusus suster yunior dalam kongregasi Puteri Reinha Rosari yakni adanya hambatan-hambatan yang berasal dari dalam maupun dari luar diri seorang yunior.

  Hambatan-hambatan yang berasal dari luar diri suster yunior seperti situasi komunitas yang kurang kondusif, tuntutan kerja yang terlalu berat dan menyita waktu, kesibukan dalam studi, kecenderungan menikmati acara televisi berjam- jam daripada menciptakan waktu berdoa, bermeditasi, kontemplasi, bacaan rohani, belajar atau menyelesaikan tugas-tugas kampus dan tugas di komunitas, penggunaan

handphone yang terus berganti model dan merek tanpa sepengetahuan komunitas.

  Keadaan ini sangat mempengaruhi proses pembentukan kepribadian seorang suster yunior karena seorang yunior akan menyerap sebagian besar nilai- nilai yang dialami dalam hidup berkomunitas dan lingkungan sekitar. Kemajuan teknologi yang canggih dapat menjadi penghambat dalam pembinaan diri yang utuh sehingga menyebabkan yunior bersangkutan kurang dewasa dan matang dalam menyikapi situasi zaman, mudah terbawa arus dan tidak mempunyai prinsip hidup yang jelas.

  Hambatan-hambatan yang berasal dari dalam diri suster yunior seperti kurang menjaga keheningan batin, kurang disiplin diri dan waktu, lemahnya daya juang dan refleksi, kurang mendalami bacaan rohani, Kitab Suci dan konstitusi, malas berdoa, kurang bersemangat dan mudah me ngeluh, putus asa, kurang jujur dalam penggunaan handphone, meninggalkan komunitas secara diam-diam tanpa menyampaikan informasi kepada pemimpin dan anggota komunitas. Kejenuhan hati menghadapi pola hidup yang rutinitas sehingga memiliki kecendrungan mengikuti tuntutan hidup berkomunitas secara terpaksa dan mencari kesenangan di luar komunitas serta mempunyai relasi khusus dengan lawan jenis secara eksklusif.

  Situasi dan permasalahan yang terjadi dalam diri suster yunior PRR ini, memotivasi kongregasi Puteri Reinha Rosari berupaya menanggapi permasalahan yang terjadi melalui pembinaan hidup religius bagi para suster yunior secara efektif dan integral. Untuk mengarahkan dan membimbing kepribadian seorang yunior menuju kepada kematangan afeksi, kognitif dan psikomotorik dalam pembinaan, maka tugas tersebut diserahkan kepada para pemimpin komunitas dan pembina khusus untuk membantu proses pembinaan hidup religius para suster yunior dalam mencapai kematangan pribadi dan kedewasaan hidup religius. Menanggapi pentingnya seorang pembina yunior, maka dibutuhkan tenaga-tenaga pembina yang memiliki kemampuan dan wawasan yang luas dalam membina dan mendampingi para suster yunior. Seorang pembina harus memiliki ketrampilan, berjiwa besar dalam membina serta dapat menjadi teladan hidup bagi generasi muda.

  Permasalahan dalam pembinaan hidup religius zaman sekarang sangat besar maka kompleksitas permasalahan itu memotivasi para pembina mengambil keputusan dan langkah strategis dalam pembinaan yang sesuai dengan situasi zaman. Oleh karena itu para pembina me mbutuhkan dukungan yang memungkinkan mereka bertumbuh dan berkembang dalam membina generasi muda serta mampu menghayati kharisma dan spiritualitas kongregasi PRR. Pembinaan hidup religius suster yunior PRR hendaklah relevan dan sesuai dengan kebutuhan dan situasi zaman sehingga apa yang dicita-citakan kongregasi dapat tercapai. Selama masa yuniorat, para suster dilatih mengembangkan hidup religius, kesediaan untuk diutus ke mana saja dan berjiwa misioner, kesetiaan dalam menghayati ketiga nasihat Injil serta adanya keyakinan bahwa mereka dapat menemukan jati diri dalam panggilan hidup sebagai religius PRR. Seorang yunior mampu menumbuhkan kepercayaan diri menuju kematangan pribadi dan kedewasaan rohani sehingga memiliki kemampuan bekerjasama dengan umat yang akan dilayani serta kemampuan mengambil keputusan dan penyerahan diri kepada Tuhan dan sesama.

  Keadaan ini menjadi alasan kongregasi Puteri Reinha Rosari untuk mengayunkan langkah dalam mewartakan Kristus melalui pembinaan hidup religius yang terus- menerus baik melalui pembinaan yuniorat berkala maupun pembinaan rohani lainnya. Kongregasi semakin menyadari bahwa perkembangan teknologi dan media komunikasi dapat membantu tugas perutusan dan pengembangan hidup religius para suster yunior PRR. Oleh karena itu para pembina diharapkan dapat mencari model pewartaan yang cocok dalam pembinaan hidup religius sehingga membantu para suster yunior menghayati panggilan hidupnya sebagai seorang

  B. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah sebagai berik ut: 1. Bagaimana proses pembinaan hidup religius bagi para suster yunior PRR yang selama ini dilaksanakan?

  2. Jati diri pembinan seperti apakah yang perlu diperhatikan dalam pembinaan hidup religius para suster yunior PRR?

  3. Proses pembinaan hidup religius macam apakah yang dirasa efektif bagi para suster yunior PRR saat ini?

  C. Tujuan Penulisan

  Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: 1. Membantu para suster agar dapat mengetahui gambaran umum tentang pelaksanaan proses pembinaan hidup religius para suster yunior yang selama ini dilaksanakan dalam kongregasi.

  2. Mengetahui jati diri pembinaan yang perlu diperhatikan dalam pembinaan hidup religius para suster yunior PRR dalam menghadapi tantangan zaman.

  3. Membantu para pembina dalam membuat persiapan proses pembinaan hidup religius yang dirasa efektif bagi para suster yunior PRR saat ini.

  4. Sebagai salah satu persyaratan kelulusan Sarjana Strata Satu (SI) Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

D. Manfaat Penulisan

  Manfaat penulisan skripsi Upaya Meningkatkan Pembinaan Hidup Religius Para Suster Yunior PRR Dalam Menghadapi Tantangan Zaman Sekarang sebagai berikut:

  1. Memberikan sumbangan kepada kongregasi dalam mengevaluasi proses pembinaan hidup agar religius para suster yunior PRR yang selama dilaksanakan.

2. Mengetahui jati diri pembinan yang perlu diperhatikan oleh para suster yunior

  PRR dalam proses pembinaan hidup religius sehingga kagiatan ini dapat bermanfaat.

  3. Meningkatkan kemampuan para pembina dalam membuat persiapan proses pembinaan dan memotivasi para suster yunior PRR untuk bersemangat dalam mengikuti pembinaan hidup religius.

  4. Penulis dapat memperoleh wawasan, baik secara teoritis tentang upaya meningkatkan pembinaan hidup religius dan secara praktis memampukan penulis mengkritisi perubahan zaman yang memperngaruhi kehidupan religius saat ini serta menumbuhkan daya refleksi sebagai religius PRR yang berkaul.

E. Metode Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis yakni melalui wawancara bersama suster yunior PRR dan pembina yunior yang dipandu dengan pertanyaan penuntun yang bertujuan memperoleh gambaran nyata pembinaan hidup religius bagi para suster yunior PRR. Pendekatan deskriptif

F. Sistematika Penulisan

  Secara keseluruhan penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab. Adapun perincian sebagai berikut: Bab I diawali dengan pendahuluan yang menjelaskan tentang panggilan hidup sebagai rahmat yang perlu disyukuri disertai konsekuensi yang akan dihadapi seorang religius. Permasalahan ini akan dikaji dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode, sistematika penulisan.

  Bab II berbicara tentang gambaran umum pembinaan hidup religius para suster yunior dalam kongregasi PRR yang diawali dengan sejarah berdirinya kongregasi, faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya kongregasi, tujuan berdirinya kongregasi, visi dan misi kongregasi. Dalam bab ini membahas pula dinamika pembinaan hidup religius yunior PRR tahun 2006 s/d 2007. Pembinaan ini meliputi jumlah peserta, latar belakang pendidikan, waktu pelaksanaan, materi, pembina serta evaluasi. Penulis menjelaskan pula mengenai permasalahan- permasalahan dalam pembinaan yunior PRR.

  Bab III membahas tentang pembinaan hidup religius yunior menurut konstitusi kongregasi PRR dalam menghadapi tantangan zaman sekarang yang meliputi arti pembinaan secara umum yaitu pengertian pembinaan, tujuan pembinaan, pendekatan-pendekatan dalam program pembinaan, macam- macam pembinaan. Bagian ini juga membahas arti pembinaan dalam hidup religius yang meliputi pengertian pembinaan hidup religius pada umumnya, tujuan pembinaan hidup religius, unsur- unsur yang perlu diperhatikan dalam pembinaan hidup religius, religius, langkah- langkah pembinaan hidup religius. Penulis membahas pula arti pembinaan hidup religius menurut konstitusi kongregasi Puteri Reinha Rosari yang meliputi pengertian pembinaan hidup religius PRR, tujuan, sasaran serta jati diri dalam pembinaan hidup religius PRR. Tahap-tahap pembinaan hidup religius secara umum meliputi masa aspirat, postulat, no visiat, yuniorat, bina lanjut (on going

  ). Tahap-tahap pembinaan hidup religius me nurut konstitusi kongregasi

  formation

  PRR meliputi masa promosi panggilan, postulat, novisiat, yuniorat, tahap akhir yuniorat, bina lanjut, usia senja. Pembinaan para suster yunior PRR dalam menghadapi tantangan zaman sekarang yang meliputi pengertian suster yunior menurut konstitusi kongregasi PRR, tantangan-tantangan bagi hidup religius zaman sekarang dan pengaruhnya bagi suster yunior PRR dalam menghayati hidup religius serta upaya mengatasi tantangan zaman bagi suster yunior PRR.

  Bab IV memaparkan usulan program katekese model Shared Christian Praxis sebagai upaya meningkatkan pembinaan hidup religius yunior PRR dalam menghadapi tantangan zaman sekarang yakni katekese model Shared Christian yang meliputi peristilahan dalam katekese model Shared Christian Praxis,

  Praxis

  langkah-langkah Shared Christian Praxis. Penulis membuat juga usulan program katekese model Shared Christian Praxis dalam upaya meningkatkan pembinaan hidup religius suster yunior PRR seperti latar belakang pemilihan program, usulan tema dan tujuan katekese, penjabaran program katekese, petunjuk pelaksanaan program, contoh satuan persiapan katekese model Shared Christian Praxis.

  Bab V adalah penutup yang mengemukakan kesimpulan dan saran sebagai masukan dalam upaya meningkatkan pembinaan hidup religius yunior PRR dalam

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PEMBINAAN

HIDUP RELIGIUS PARA SUSTER YUNIOR

DALAM KONGREGASI PUTERI R EINHA R OSARI

Pembinaan dalam panggilan hidup religius membantu seseorang bertumbuh dalam kemampuan menginternalisasikan cita-cita untuk memeluk identitas Yesus. Pembentukan diri dapat berlangsung melalui pembinaan secara integral dalam suatu

  kelompok atau lembaga tertentu. Oleh karena itu pembinaan perlu diarahkan ke dalam upaya meningkatkan kemampuan orang untuk menanggapi rahmat dan panggilan Allah (Mardi Prasetya, 2000b: 105). Melalui kongregasi yang telah dipilih seorang religius akan mengikuti pola hidup yang diwariskan pendiri kepada kongregasi.

  Pada bab ini penulis me mbahas tentang gambaran umum pembinaan hidup religius suster yunior dalam kongregasi PRR yang didukung melalui data-data yang diperoleh dari hasil wawancara bersama para suster yunior PRR. Pembahasan tentang pembinaan ini dibagi dalam tiga bagian. Bagian pertama menguraikan sejarah singkat berdirinya kongregasi Puteri Reinha Rosari yang meliputi faktor- faktor berdirinya kongregasi PRR, tujuan berdirinya kongregasi, visi dan misi kongregasi Puteri Reinha Rosari. Bagian kedua tentang dinamika pembinaan yuniorat berkala dala m dua tahun terakhir tahun, 2006 s/d 2007 yang meliputi jumlah peserta, latar belakang pendidikan peserta, waktu pelaksanaan, materi, pembina peserta dan evaluasi. Bagian ketiga mengenai permasalahan-permasalahan dalam pembinaan yunior PRR.

A. Sejarah Singkat Berdirinya Kongregasi Puteri Reinha Rosari

  Keterlibatan aneka hidup religius dalam karya perutusan Gereja merupakan hasil ge milang yang mencerminkan keanekaragaman karunia-karunia Allah yang dianugerahkan kepada pendiri yang terbuka bagi karya Roh kudus, berhasil menafsirkan tanda-tanda zaman serta bijaksana menanggapi keperluan-keperluan baru (VC, art. 9). Upaya merumuskan jati diri hidup religius dalam tugas perutusan zaman sekarang harus ditempatkan dalam kerangka pembaharuan hidup religius.

  Oleh karena itu hadirnya aneka macam hidup bakti merupakan suatu karunia bagi Gereja dalam mendirikan kongregasi baru. Pendiri hendaknya mempertimbangkan cita-citanya secara sungguh berdasarkan kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai.

  Berdasarkan pernyataan di atas, pendiri merumuskan maksud dan tujuan berdirinya kongregasi tertentu. Pendirian kongregasi ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor seperti agama, budaya, pendidikan maupun sosial ekonomi. Situasi demikian pun dialami oleh pendiri dalam sejarah awal berdirinya kongregasi Puteri Reinha Rosari.

1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya kongregasi PRR

  Dalam usaha membangun, mempertahankan dan mengembangkan iman, seorang pendiri telah memiliki keyakinan dan kekuatan tertentu untuk mendirikan kongregasi Puteri Reinha Rosari ini. Faktor- faktor yang melatarbelakangi berdirinya kongregasi Puteri Reinha Rosari, sebagai berikut:

  Pertama, faktor agama yang ditandai dengan kedatangan bangsa Portugis pada abad ke enambelas dan para misionaris Dominikan yang memulai misinya di itu terus berkembang, agama Katolik mulai diperkenalkan, diimani dan dipertahankan terutama pada masa kritis dimana musuh- musuh agama Katolik menyerang umat di kepulauan ini dan memaksa untuk meninggalkan iman akan Kristus dan Bunda Maria. Situasi tersebut menyebabkan para imam meninggalkan Larantuka sebagai pusat kegiatan misi. Oleh karena itu selama kurang lebih dua abad, umat di wilayah ini hidup tanpa bimbingan hirarkhi karena tak ada imam hingga kedatangan misionaris Belanda pada abad sembilan belas. Dalam situasi demikian, umat menemukan harapan akan iman yang kuat pada Yesus dalam sengsara dan kebangkitan-Nya. Keyakinan iman ini terus-menerus direnungkan dalam pristiwa rosario dan devosi-devosi khususnya pristiwa jalan Salib selama masa puasa dan perayaan pekan suci. Bagi umat, Bunda Maria adalah pelindung utama yang setia menyertai dan membantu mereka dalam suka dan duka. Umat dapat mengatur hidup keagamaan di bawah pimpinan awam yang dipilih secara adat atas dasar kesalehan. Keyakinan iman yang kuat dan kesatuan dalam kelompok membuat mereka berhasrat untuk menyelamatkan orang lain di luar kelompok ini (Konst, hal. 13).

  Kedua, faktor sosial ekonomi yang memprihatinkan yakni situasi alam yang kering dan tandus, banyaknya kaum miskin dan para yatim piatu yang menderita, secara khusus penderita kusta yang pada masa itu kurang mendapatkan perhatian dan pengobatan bahkan disingkirkan dari lingkungan keluarga dan masyarakat setempat (Konst, hal. 14).

  Ketiga, faktor dukungan dari para imam dan pembantu pendiri kongregasi yang mana gagasan untuk mendirikan kongregasi Puteri Reinha Rosari ini selalu dengan Pater Van de Burg, SVD yang pada masa itu me njabat sebagai Vikaris Jendral Keuskupan Larantuka. Pimpinan kongregasi SSpS juga mengutus anggotanya Sr. Anfrida, SSpS untuk membantu mendirikan kongregasi pribumi ini (Konst, hal. 15).

  Keempat, faktor pribadi pendiri dalam pengalamannya mengenai perkembangan iman umat di wilayah yang dipimpinnya. Mereka membutuhkan pendampingan, bimbingan serta pembinaan dalam meningkatkan mutu hidup beriman. Oleh karena itu tenaga imam, biarawan-biarawati sangat dibutuhkan umat setempat (Manek, 2003: 2).

  Kelima, faktor pendidikan, khususnya bagi kaum perempuan yang mana mereka kurang mendapatkan tempat dalam menimba ilmu pengetahuan dan mengenyam pendidikan di sekolah. Dalam banyak hal perempuan selalu dinomorduakan oleh kaum pria dan beranggapan bahwa pekerjaan kaum perempuan adalah mengurus rumah tangga (Manek, 2003: 2).

  Keenam, faktor tenaga hirarki yakni para misionaris yang mulai berkurang di wilayah ini, sebab para misionaris yang berkarya diwilayah ini pada umumnya berasal dari Eropa dan jumlahnya sangat terbatas (Manek, 2003: 3).

  Latar belakang tersebut di atas, mengge rakkan hati Mgr. Gabriel Manek, SVD yang pada masa itu menjabat Uskup Larantuka dan Sr. Anfrida, SSpS dalam mendirikan kongregasi religius pribumi untuk menghimpun puteri-puteri yang ingin membaktikan diri bagi kemuliaan Tuhan.

  Kongregasi Puteri Reinha Rosari didirikan pada tanggal 15 Agustus 1958 di Lebao-Larantuka-Flores Timur-NTT-Indonesia oleh yang mulia Mgr. Gabriel