Pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan pedagogi reflektif untuk topik himpunan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK TOPIK
HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :
Felicitas Vera Lylyan Aniswari
NIM : 141414030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur”
~ Filipi 4:6 ~


“Peace begins with a smile”
~ Mother Teresa ~

Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Mama, Papa dan Kakak
Seluruh keluarga besar dan sahabat
Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian
karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka
sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Desember 2018

Penulis

Felicitas Vera Lylyan Aniswari

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KERYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Felicitas Vera Lylyan Aniswari

No. Mahasiswa

: 141414030


Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN

PERANGKAT

PEMBELAJARAN

MATEMATIKA

DENGAN PENDEKATAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF UNTUK
TOPIK

HIMPUNAN

PADA

SISWA

KELAS


VII

SMP

NEGERI

1

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 14 Desember 2018
Yang menyatakan,


Felicitas Vera Lylyan Aniswari

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Felicitas Vera Lylyan Aniswari. 2019. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika dengan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk Topik
Himpunan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran
2018/2019. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian yang mengembangkan perangkat
pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan
model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) pada pokok
bahasan himpunan. Latar belakang penelitian ini adalah pembelajaran matematika
cenderung menggunakan metode ceramah dan siswa belum terlibat aktif dalam proses
pembelajaran selain itu dalam proses menggambar diagram Venn siswa mengalami
kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

matematika, mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran menggunakan PPR
dengan model pembelajaran PAKEM dan mengetahui respon guru dan siswa terhadap
proses pembelajaran matematika pada materi himpunan.
Peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan Sugiyono yang
meliputi: (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4)
Validasi Produk (5) Revisi Desain Produk, (6) Uji coba Produk, dan (7) Revisi
Produk. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Silabus, RPP, Bahan
Ajar, LKS, Alat Peraga dan Istrumen Penilaian. Subjek pada penelitian ini adalah
siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah semua
perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perangkat pembelajaran telah berhasi
dikembangkan dengan menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan menurut
Sugiyono, 2) Hasil validasi perangkat pembelajaran adalah 4,39 termasuk kategori
sangat baik. Hasil ketuntasan siswa mencapai 100% untuk aspek competence. Aspek
conscience terkait sikap tanggung jawab dan percaya diri memperoleh kategori baik.
Aspek compassion terkait sikap saling menghargai, peduli terhadap sesama, dan kerja
sama memperoleh kategori baik. Hasil observasi keterlaksanaan uji coba produk
memperoleh hasil 91,28% kategori sangat baik, 3) hasil kuesioner respon siswa
terhadap proses pembelajaran PPR dengan model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan (PAKEM) memperoleh hasil 102,2 (dengan interval 30 – 150)
termasuk dalam kategori baik. Guru merasa terbantu dalam melaksanakan
pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran dengan pendekatan PPR dan
model pembelajaran PAKEM.
Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, PPR, PAKEM, Himpunan.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Felicitas Vera Lylyan Aniswari. 2019. Learning Materials Development Using
Reflective Pedagogical Paradigm on Set Topic Material in Class VII B SMP Negeri
1 Yogyakarta Academic Year 2018/2019. Thesis. Yogyakarta: Mathematics
Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University.
This research is a research that developed the mathematical learning using
Reflective Pedagogical Paradigm (PPR) with Active, Creative, Effective, and Fun
(PAKEM) learning models on set topic. The background of this research is
mathematics learning use the discourse method, and students have not been actively

involved in the learning process, other than that in drawing Venn diagrams students
feel difficulties. This study aims to develop a mathematical learning Materials,
describe the quality of learning Materialss using PPR with PAKEM learning model
and find out the responses of teachers and students to the learning process of
mathematics on set topic.
The researcher used Sugiyono’s research and development procedures which
included: (1) Potential and Problems, (2) Data Collection, (3) Product Desain, (4)
Product Validation, (5) Product Design Revisions, (6) Product Testing, and (7)
Product Revision. Learning Materials developed are Syllabus, Lesson Plans, Teaching
Materials, Worksheets, Props and Assessment Instruments. Subject in this research
were students of class VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta. The object of this research is
all of learning Materials developed by researches. Data collection techniques used
were observation, interviews, documentation and questionnaires.
The results of the research show that: 1) Learning Materialss have been
successfully developed using researd and development procedures according to
Sugiyono, 2) the result of the validation of learning Materialss are 4,39 including very
good category. The result of student completeness reached 100% for aspects relates to
responsibility and confidence in getting good category. Compassion aspects related to
mutual respect, caring for others, and cooperation gained good category. The result of
observations on product trials 91,28% get results very good category, 3) the result of

the students response questionnaire on the PPR learning process with the Active,
Creative, Effective, and Fun (PAKEM) learning model results 102,2 (with intervals 30
– 150) included in the good category. The teacher feel helped in carrying out learning
using learning Materials with the PPR approach and the PAKEM learning model.
Keywords: Learning Materials, PPR, PAKEM, Sets

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada TuhanYang Maha Esa karena yang
telah melimpahkan kasih karunia dan penyertaan-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika dengan Pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk Topik Himpunan
pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019” ini dengan
tepat waktu. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat yang harus peneliti
penuhi demi memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak tantangan dan

kesulitan yang peneliti hadapi, oleh karena itu tanpa bantuan dari berbagai pihak
skripsi ini tidak dapat terselesaikan tepat waktu. Pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
3. Maria Suci Apriani, S.Pd., M.Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika.
4. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
pengarahan, semangat dan sumbangan pemikiran dari awal penulisan skripsi
hingga selesai.
5. Dewa Putu Wiadnyana Putra S.Pd., M.Sc. dan Margaretha Madha Melissa
M.Pd. selaku dosen yang bersedia menjadi validator instrumen penelitian dan
perangkat pembelajaran.
6. Dra. Y. Niken Sasanti, M.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 1 Yogyakarta yang
telah memberikan izin sehingga penelitian ini dapat berlangsung dengan
baik.
7. Maria Roostika, S.Pd., selaku guru matematika SMP Negeri 1 Yogyakarta
yang telah bersedia menjadi validator perangkat pembelajaran sekaligus
menguji cobakan perangkat pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta yang telah terlibat aktif selama
proses penelitian.
9. Kedua orang tua FX. Hendro Dwi Raharjo dan Dra. C. Vonny Indrasari yang
senantiasa menjadi sumber semangat dan memberikan dukungan serta doa
bagi penulis.
10. Kakakku V. Berlian Prima Hendra Putri yang selalu memberi dukungan
dalam menyelesaikan skripsi.
11. Partnerku Christina Aan Ervy Arista yang selalu mau mendengarkan keluh
kesah peneliti dalam setiap persoalan saat menyelesaikan skripsi.
12. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dan memotivasi
menyelesaikan skripsi: Ulin, Ana, Aan, Ian, Kak Rendi, Kak Kres, Yanti, dan
Venny
13. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2014 kelas A yang telah
memberikan bantuan dan dukungan bagi peneliti.
14. Semua pihak yang telah banyak berjasa dalam penelitian ini dan tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan pendidikan
matematika.

Peneliti
Felicitas Vera Lylyan Aniswari

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ….…………………………………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN ......…………………………………………………….. iii
HALAMAN MOTO …............…………………………………………………….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …....……………………………………….. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …...……………………………… vi
ABSTRAK …………………………………………....…………………………… vii
ABSTRACT ……………............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ……………………………………....……………………… ix
DAFTAR ISI …………………………………………………....………………….. xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………....……………….. xii
DAFTAR GAMBAR ………...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….....………... xiv
BAB I PENDAHULUAN...………………………………………………...………. 1
A. Latar Belakang Masalah ................……………………………………....... 1
B. Identifikasi Masalah ...............…………………………………………….... 5
C. Pembatasan Masalah …..............………………………………………….... 5
D. Rumusan Masalah ……………...........…………………………………....... 6
E. Tujuan Penelitian ……………………............…………………………….... 6
F. Manfaat Penelitian …………………………..............…………………….... 7
G. Penjelasan Istilah …………………………………….............…………....... 8
BAB II LANDASAN TEORI ….................………………………………………..... 10
A. Kajian Pustaka ……………..........………………………………………....... 10
B. Penelitian Yang Relevan …………................……………………………..... 34
C. Kerangka Berpikir ………………………………………….............……...... 36
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………………....... 38
A. Jenis Penelitian ……………………………………...........………………..... 38
B. Seting Penelitian ………………………………………….............………..... 41
C. Bentuk Data ……………………………………………………….........….... 42
D. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data ……………….............................. 43
E. Teknik Analisis Data …………………………………………..............…...... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………………....... 71
A. Hasil Penelitian …………………………….............……………………........ 71
B. Pembahasan ....................................................................................................... 120
C. Keterbatasan Penelitian ………………………………....................……........ 139
BAB V PENUTUP……………………………………………………………….......... 141
A. Kesimpulan ……………………………………........……………………...... 141
B. Saran ……………………………………………………………......……...... 145
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………....... 147
LAMPIRAN …………………………………………………………………….......... 152

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi pedoman wawancara potensi dan masalah ………………………….

47

Tabel 3.2 Kisi-kisi pedoman wawancara respon guru ………………………………….

48

Tabel 3.3 Kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan uji coba produk ………………….

50

Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner siswa ……………………………………………………

52

Tabel 3.5 Kisi-kisi penilaian competence ………………………………………………

53

Tabel 3.6 Kisi-kisi penilaian sikap conscience …………………………………………

58

Tabel 3.7 Kisi-kisi penilaian sikap compassion ………………………………………..

59

Tabel 3.8 Kisi-kisi angket validasi produk ……………………………………………..

61

Tabel 3.9 Kisi-kisi angket validasi instrumen penelitian ……………………………….

63

Tabel 3.10 Kategori penilaian kualitas …………………………………………………

66

Tabel 3.11 Kategori skor penilaian kualitas ……………………………………………

66

Tabel 3.12 Pedoman penskoran kuesioner …………………………………………….

69

Tabel 3.13 Pedoman kriteria hasil kuesioner …………………………………………..

70

Tabel 4.1 Hasil validasi perangkat pembelajaran ……………………………………....

86

Tabel 4.2 Revisi desain perangkat pembelajaran ………………………………………

87

Tabel 4.3 Jadwal pelaksanaan uji coba produk ………………………………………..

88

Tabel 4.4 Hasil observasi keterlaksanaan uji coba produk …………………………….

119

Tabel 4.5 Hasil ulangan siswa ………………………………………………………...

128

Tabel 4.6 Nilai tugas siswa ……………………………………………………………

129

Tabel 4.7 Penilaian percaya diri siswa ………………………………………………...

130

Tabel 4.8 Penilaian tanggung jawab siswa …………………………………………….

130

Tabel 4.9 Penilaian kerjasama siswa …………………………………………………..

131

Tabel 4.10 Penilaian peduli siswa ……………………………………………………..

132

Tabel 4.11 Penilaian saling menghargai siswa ………………………………………...

133

Tabel 4.12 Hasil kuesioner siswa ……………………………………………………... 137

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Alat peraga diagram Venn ……………………………………………...

85

Gambar 4.2 Penggalian konteks pertemuan pertama ………………………..............

90

Gambar 4.3 Siswa berdiskusi dalam kelompok ……………………………………..

92

Gambar 4.4 Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi ………………………………

93

Gambar 4.5 Penggalian konteks pertemuan kedua ………………………………….

97

Gambar 4.6 Siswa berdiskusi dalam kelompok ……………………………………..

98

Gambar 4.7 Siswa melakukan tahap komunikasi ……………………………………

99

Gambar 4.8 Penggalian konteks pertemuan ketiga …….............................................

103

Gambar 4.9 Guru melakukan tahap interaksi ………………………………………

105

Gambar 4.10 Penggalian konteks pertemuan keempat ……………………………..

107

Gambar 4.11 Siswa berdiskusi didalam kelompoknya ……………………………..

109

Gambar 4.12 Siswa melakukan tahap komunikasi …………………………………

110

Gambar 4.13 Guru melakukan tahap interaksi ……………………………………..

111

Gambar 4.14 Penggalian konteks pertemuan kelima ………………………………

114

Gambar 4.15 Siswa menggunakan alat peraga Venn Fun …………………………

115

Gambar 4.16 Siswa melakukan tahap komunikasi ………………………………...

116

Gambar 4.17 Siswa menuliskan refleksi ………………………………………….. 117

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat keterangan sudah penelitian ……………………………………… 153
Lampiran 2 Hasil validasi pedoman wawancara setelah uji coba produk …………… 154
Lampiran 3 Hasil validasi kuesioner respon siswa ………………………………….. 155
Lampiran 4 Hasil scanning lembar validasi instrument ……………………………... 156
Lampiran 5 Hasil validasi perangkat pembelajaran …………………………………. 160
Lampiran 6 Hasil scanning lembar validasi perangkat pembelajaran ………………. 166
Lampiran 7 Hasil scanning validasi penilaian 3C ………………………………….... 188
Lampiran 8 Hasil observasi proses pembelajaran …………………………………... 197
Lampiran 9 Hasil olah data kuesioner respon siswa ……………………………….. 207
Lampiran 10 Silabus ………………………………………………………………... 213
Lampiran 11 RPP …………………………………………………………………...

227

Lampiran 12 Bahan ajar ……………………………………………………………. 261
Lampiran 13 LKS …………………………………………………………………...

269

Lampiran 14 Instrumen penilaian conscience & compassion ……………………… 288
Lampiran 15 Soal ulangan harian dan pedoman penskoran ……………………….. 290
Lampiran 16 Hasil penilaian conscience & compassion …………………………… 294
Lampiran 17 Hasil scanning lembar jawab ulangan harian ………………………… 309
Lampiran 18 Hasil scanning LKS …………………………………………………... 328
Lampiran 19 Hasil scanning lembar jawab ulangan harian ………………………… 342
Lampiran 20 Hasil scanning refleksi siswa …………………………………………

351

Lampiran 21 Hasil scanning aksi siswa ……………………………………………. 352
Lampiran 22 Transkrip wawancara analisis kebutuhan ……………………………. 363
Lampiran 23 Observasi analisis kebutuhan …………………………………………. 365
Lampiran 24 Transkrip wawancara setelah uji coba ……………………………….. 367
Lampiran 25 Transkrip wawancara respon siswa ………………………………….. 370
Lampiran 26 Daftar nilai siswa …………………………………………………….. 378
Lampiran 27 Validitas dan Reliabilitas …………………………………………….. 380
Lampiran 28 Hasil Scanning Kuesioner Respon Siswa .............................................. 387
Lampiran 29 Hasil scanning post test ……………………………………………… 393

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat TK sampai
dengan sekolah tingkat menengah dan perguruan tinggi adalah mata pelajaran
matematika. Matematika adalah salah satu pelajaran yang wajib dimuat dalam
kurikulum pendidikan dasar dan menengah, karena merupakan ilmu yang
universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, memiliki peranan
yang penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir
manusia. Menurut Pitadjeng (2015:3), bagi sebagian orang, matematika
masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari, serta gurunya
kebanyakan

tidak

menyenangkan,

membosankan,

menakutkan

dan

sebagainya. Karena takut dan tidak suka belajar matematika, maka prestasi
belajar matematika menjadi semakin merosot. Hal ini perlu mendapat
perhatian khusus dari para guru untuk melakukan suatu upaya agar dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Oleh karena itu, Kline
(dalam Dryne & Vos 2002:22-23) mengatakan bahwa belajar akan efektif jika
dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Untuk itu, guru harus
mengupayakan situasi dan kondisi menyenangkan, strategi belajar yang
menyenangkan.
Pembelajaran matematika yang dipelajari di tingkat sekolah menengah
pertama mempunyai beberapa bagian. Menurut Taufik (2013) himpunan
merupakan bagian yang materinya sulit dipahami siswa. Operasi yang

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

digunakannya berbeda dengan operasi pada bilangan yang biasa digunakan
sejak dari kelas 1 sekolah dasar. Penulisan himpunan dengan menggunakan
notasi pembentuk himpunan sering tidak dipahami siswa, sehingga mereka
kesulitan dalam mempelajarinya. Menurut Rusfansyah (2008), himpunan
adalah konsep dasar dari semua cabang matematika. Banyak masalah yang
dapat diselesaikan dengan menggunakan prinsip dan aturan himpunan. Selain
itu, materi ini juga materi esensial sebagai pengetahuan dasar dalam
mempelajari matematika lebih tinggi, misalnya, persamaan/pertidaksamaan
kuadrat, fungsi, program linier, logika matematika, dan sebagainya. Oleh
karena itu, pemahaman konsepnya perlu ditekankan sedini mungkin.
Mengingat himpunan merupakan bagian yang materinya sulit dipahami
oleh siswa, maka guru harus memahami permasalahan awal yang dialami
siswa, oleh karena itu pembelajarannya harus menggunakan pendekatan yang
tepat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah
pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), karena pendekatan tersebut
guru dituntut untuk lebih memperhatikan latar belakang atau permasalahan
awal yang dialami siswa serta karakteristik setiap siswa dalam proses
pembelajaran (Hartana, dkk. 2016). Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan
salah satu pendekatan yang memiliki potensi lebih, dalam mengembangkan
diri siswa dari aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya (Suparno, 2015 :
65). Menurut Suparno (2015), Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah
pendekatan yang menekankan perkembangan pengetahuan, hati dan karakter
siswa. PPR merupakan pola pikir dalam menumbuhkembangkan pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

siswa menjadi pribadi yang humanis. Dalam membentuk pribadi, siswa diberi
pengalaman,

kemudian

siswa

difasilitasi

dengan

pertanyaan

agar

merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan
pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai
tersebut.
Menurut Rusman (2014 : 321) dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
terdapat tiga unsur penting yang diharapkan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran di lembaga pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia. Ketiga unsur tersebut yaitu: (1) manajemen sekolah, yng
diharapkan sekolah dapat erbuka, adanya akuntabilitas, dan bersifat
partisipatif; (2) peran serta masyarakat, baik secara fisik dan nonfisik/teknis
edukatif; dan (3) pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAKEM), yang sesuai dengan prinsip student centered learning. Untuk itu,
aspek fun is learning menjadi salah satu aspek penting dalam pembelajaran
PAKEM, disamping upaya untuk terus memotivasi anak agar anak
mengadakan eksplorasi, kreasi, dan bereksperimen terus dalam pembelajaran.
Menurut Kamal (dalam Suyadi, 2012:161), istilah PAKEM merupakan
kependeka dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Model pembelajaran matematika pada paradigma baru harus memenuhi
empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO (dalam Rusman,
2014 : 321), yaitu: proses learning to know, learning to do, learning to be,
dan learning to live together, oleh karena itu Pembelajaran Aktif, Kreatif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) dapat diterapkan pada pembelajaran
matematika.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan di SMP Negeri 1
Yogyakarta, siswa masih merasa kebingungan dengan materi himpunan,
karena himpunan merupakan materi yang baru didapat oleh siswa. Kesulitan
yang dialami siswa terletak pada sub materi Diagram Venn, karena siswa
malas untuk menggambar diagram venn dan hanya mengandalkan rumus
cepat untuk memperoleh hasil, tanpa memahami maksud dari soalnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Caryono (2012) faktor-faktor
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa adalah faktor fisiologi, faktor
psikologi, dan faktor lingkungan, salah satunya adalah siswa malas
menggambar diagram Venn. Karena siswa malas menggambar diagram venn,
maka siswa merasa kesulitan ketika memasuki materi selanjutnya yaitu
operasi himpunan, terkait selisih dua himpunan, komplemen dari himpunan.
Berdasarkan fakta permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran matematika pada
pokok bahasan Himpunan dengan menggunakan pendekatan Paradigma
Pedagogik Reflektif (PPR). Oleh karena, peneliti melakukan suatu penelitian
dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Dengan Pendekatan Paradigma Pedagogik Reflektif untuk Topik
Himpunan pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2018/2019.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi permasalahan sebagai berikut.
1. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru didominasi dengan metode
ceramah.
2. Pembelajaran matematika belum melibatkan siswa secara aktif.
3. Siswa kurang memahami konsep matematika secara terintegrasi,
terlebih pada konsep himpunan khususnya Diagram Venn serta operasi
himpunan.
4. Perangkat pembelajaran yang digunakan guru belum menggunakan
pendekatan dan model yang mengakomodasi penilaian aspek 3C
(Competence, Conscience, dan Compassion).

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang ditas, untuk menghindari kesalahpahaman dalam
memahami hasil penelitian ini, maka diperlukan batasan istilah sebagai
berikut.
1.

Penelitian ini menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dengan
model

PAKEM

(Pembelajaran

Aktif,

Kreatif,

Efektif,

dan

Menyenangkan).
2.

Penelitian ini hanya meninjau aspek competence, conscience (percaya
diri dan tanggung jawab) dan compassion (saling menghargai, kerja
sama, dan peduli) dengan menggunakan metode diskusi, presentasi
dan tanya jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

3.

Bidang kajian terbatas pada materi dan soal himpunan serta
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka eneliti mencoba
merumuskan beberapa masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana

pengembangan

perangkat

pembelajaran

matematika

menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan model
pembelajaran PAKEM pada materi himpunan kelas VII B SMP Negeri
1 Yogyakarta.
2. Bagaimana kualitas dari perangkat pembelajaran menggunakan PPR
dengan model pembelajaran PAKEM pada materi himpunan kelas VII
B SMP Negeri 1 Yogyakarta yang telah dikembangkan.
3. Bagaimanakah respon guru dan siswa terhadap proses pembelajaran
menggunakan PPR dengan model pembelajaran PAKEM pada materi
himpunan kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat ditentukan tujuan
penelitian ini adalah untuk.
1. Untuk

mengembangkan

perangkat

pembelajaran

matematika

menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

pembelajaran PAKEM pada materi himpunan kelas VII B SMP
Negeri 1 Yogyakarta.
2. Untuk mendeskripsikan kualitas dari perangkat pembelajaran
menggunakan PPR dengan model pembelajaran PAKEM pada materi
himpunan kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta yang telah
dikembangkan.
3. Untuk mendeskripsikan respon guru dan siswa terhadap proses
pembelajaran menggunakan PPR dengan model pembelajaran
PAKEM pada materi himpunan kelas VII B SMP Negeri 1
Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak, yakni.
1. Sekolah
Penelitian ini diharapkan memberikan kejelasan bagi sekolah
mengenai pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif sehingga jika
dipandang perlu, implementasi pembelajaran dengan pendekatan
Paradigma

Pedagogi

Reflektif

dapat

didayagunakan

dalam

pembelajaran matemaika agar para siswa lebih terbantu dalam proses
belajar.
2. Guru matematika
Guru mendapatkan pengalaman dengan terlibat mengajar matematika
menggunakan perangkat pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

Reflektif, sebagai upaya yang tepat untuk membantu siswa dalam
memecahkan permasalahan matematika.
3. Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa ke
arah yang lebih baik setelah diterapkan pembelajaran berbasis
Paradigma Pedagogi Reflektif.
4. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman baru secara
langsung dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis
Paradigma Pedagogi Reflektif dengan model model PAKEM
(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
5. Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan informasi bagi pembaca
yang ingin melakukan penelitian pengembangan lainnya atau pun
meneliti lebih lanjut.

G. Penjelasan Istilah
Agar tidak menimbulkan penafsiran ganda atas penelitian ini, maka diberikan
penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan pola pikir dalam
menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kemanusiaan.
Pola pikir maksudnya dalam membentuk pribadi, siswa diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi
dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan
berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat
dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut.
2. Pembelajaran PAKEM
Pembelajaran

matematika

yang

aktif,

(PAKEM)

pada

hakekatnya

menyenangkan

kreatif,

efektif,

adalah

dan

strategi

pembelajaran terpadu yang menggunakan strategi, metode, pendekatan
dan

teknik

pengajaran

pembelajarannya

dapat

terpadu
terlaksana

sedemikian
dan

sehingga

tercapai

dengan

tujuan
baik.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan guru (pengajar) dan
siswa berinteraksi, membicarakan suatu bahan atau melakukan suatu
aktivitas, guna mencapai tujuan yang dikehendaki.
3. Himpunan
Himpunan adalah kumpulan objek yang memiliki sifat yang dapat
didefinisikan dengan jelas.
4. Penelitian pengembangan
Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang merancang,
mengembangkan, menguji keefektifan produk dan disempurnakan
untuk dapat diproduksi masal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Matematika
Menurut Sugiyono dan Hariyanto (dalam Irham dkk., 2014:131)
pembelajaran didefinisikan sebagai sebuah kegiatan guru mengajar atau
membimbing siswa menuju proses pendewasaan diri. Pembelajaran
menekankan pada proses mendewasakan yang artinya mengajar dalam
bentuk penyampaian materi tidak serta merta menyampaikan materi, tetapi
lebih pada bagaimana menyampaikan dan mengambil nilai-nilai dari
materi yang diajarkan agar dengan bimbingan pendidik bermanfaat untuk
mendewasakan siswa. Menurut Reiser Robert (dalam Ngalimun, 2014:3),
pembelajaran efektif merupakan pembelajaran dimana siswa memperoleh
keterampilan-keterampilan yang spesifik, pengetahuan dan sikap dengan
kata lain pembelajaran efektif akan terjadi apabila terjadi perubahanperubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 20).
Pembelajaran dapat dipahami sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan
oleh guru dalam mengatur dan mengorganisasikan lingkungan belajar
dengan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak didik sehingga
terjadi proses belajar. Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran,

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi dua
arah yang terjadi antara guru dan siswa dalam mengembangkan
kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif.
2. Penelitian dan Pengembangan
Menurut Sugiyono (2017:407) metode penelitian dan pengembangan
(Research dan Development) adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut. Menurut Goll, Gall & Borg dalam “Educational Research”
(2003:570) (dalam Nusa Putra 2015:84) R & D dalam pendidikan adalah
sebuah model pengembangan berbasis industri dimana temuan penelitian
digunakan untuk merancang produk dan prosedur baru, yang kemudian
secara sistematis diuji di lapangan, dievaluasi, dan disempurnakan sampai
mereka memenuhi kriteria tertentu, yaitu efektivitas, dan berkualitas.
Dari kedua pendapat ahli tersebut maka peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa penelitian dan pengembangan (Research and
Development)

adalah

metode

penelitian

yang

bertujuan

untuk

menghasilkan produk-produk tertentu serta menguji validitas dan
keefektifan produk tersebut dalam penerapannya.
Menurut Sugiyono (2017 : 408) adapun langkah-langkah pelaksanaan
strategi penelitian dan pengembangan (Research and Development) untuk
menghasilkan produk tertentu sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Potensi dan
Masalah

Pengumpulan data

Uji coba
Pemakaian

Revisi
Produk

Revisi
Produk

Desain
Produk

Uji coba
Produk

Validasi
Desain

Revisian
Desain

Produksi Masal

a. Potensi dan Masalah
Menurut Sugiyono (2017 : 409) potensi adalah segala sesuatu yang
bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Semua potensi
akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat
mendayagunakan

potensi-potensi

tersebut.

Masalah

adalah

penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. R&D
dapat mengatasi sebuah masalah dengan cara meneliti sehingga
dapat ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan
terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah tersebut.
Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi
bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi
laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih
up to date.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

b. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditentukan, maka selanjutnya
perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan
dapat mengatasi masalah tersebut. Disini diperlukan metode
penelitian tersendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk
penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang
ingin dicapai.
c. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian R & D ini bermacammacam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan
melalui

penelitian

R&D

diharapkan

dapat

meningkatkan

produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak,
berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk
pendidikan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan
pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku
ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi,
model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model
pembelajar tertentu, model unit produksi, model manajemen,
sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain.
d. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi
produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar
atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk
baru yang dirancang tersebut. Validasi desain dapat dilakukan
dalam forum diskusi. Peneliti mempresentasikan proses penelitian
sampai ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya.
e. Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan
para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya.
Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan
cara memperbaiki desain, yang bertugas memperbaiki desain
adalah peneliti yang mau menghasilkan ptoduk tersebut.
f. Uji Coba Produk
Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar
baru dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi. Uji
coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan metode
mengajar tersebut. Setelah disimulasikan, maka dapat diuji
cobakan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah metode
mengajar baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan
metode mengajar yang lama atau yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

g. Revisi Produk
Setelah melakukan pengujian efektivitas metode mengajar baru
pada sampel yang terbatas tersebut dan menunjukkan bahwa
metode mengajar baru ternyata masih kurang dari yang diharapkan,
maka desain

metode

mengajar

perlu

direvisi

agar

hasil

pengujiannya meningkat. Setelah direvisi, maka perlu diuji
cobakan lagi pada kelas yang lebih luas. Setelah diterapkan selama
setengah tahun atau satu tahun, maka perlu dicek kembali,
mungkin ada kelemahannya, apabila ditemukan kelemahan perlu
segera diperbaiki kembali. Setelah diperbaiki maka dapat
diproduksi masal, atau digunakan pada lembaga pendidikan yang
lebih luas.
h. Uji coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada
revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang
berupa metode mengajar baru tersebut diterapkan dalam lingkup
lembaga pendidikan yang luas. Dalam operasinya, metode baru
tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang
muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
i. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian dalam
lebaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan
kelemahan. Dalan uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah
metode mengajar. Hal ini untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan
pembuatan produk baru lagi.
j. Pembuatan Produk Masal
Bila produk yang berupa metode mengajar baru tersebut telah
dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka metode
mengajar baru tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga
pendidikan.
Secara sederhana, R & D (Research and Development) dapat
didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis,
bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki,
mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model,
metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru,
efektif, produktif, dan bermakna.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya melaksanakan strategi penelitian
dan pengembangan sampai pada tahap uji coba produk. Hal tersebut
disebabkan adanya keterbatasan waktu dan apabila akan dilakukan sampai
pada tahap pembuatan produk masal, maka memerlukan waktu penelitian
yang lebih lama karena uji coba pemakaian produk harus pada topik yang
sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

3. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Paradigma

Pedagogi

Reflektif

merupakan

pola

pikir

dalam

menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kemanusiaan. Pola
pikir maksudnya dalam membentuk pribadi, siswa diberi pengalaman akan
suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan
agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi
dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai
dengan nilai tersebut. Menurut Paul Suparno (2015 : 18), PPR adalah
suatu pedagogi bukan hanya sekedar metode pembelajaran. Suatu
pedagogi,

berarti

merupaka

suatu

pendekatan,

suatu

cara

guru

mendampingi siswa sehingga berkembang menjadi pribadi yang utuh.
Kolvenbach (dalam Subagya, 2012:23), menterjemahkan tujuan manusia
utuh dalam pendidikan dalam unsur 3C yaitu: competence, conscience,
dan compassion.
a. Competence: berarti menguasai ilmu pengetahuan/ketrampilan
sesuai bidangnya. Secara sederhana siswa mendalami dan
mengolah materi yang dipelajari ia menjadi kompeten dalam
bidang itu atau materi itu. Maka secara intelek atau secara kognitif
ia memang menguasai materinya, dapat menjelaskan materi itu
dengan benar.
b. Conscience:

berarti

mempunyai

hati

nurani

yang

dapat

membedakan baik dan tidak baik. Selain mengetahui dan
mempunyai kompetensi dalam bidangnya, siswa juga berkembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

kompetensinya dalam hal membedakan baik dan tidak baiknya
bidang itu dan mempunyai kemampuan mengambil keputusan
yang benar. Dengan kata lain, conscience berkaitan dengan diri
siswa sendiri seperti, bertanggung jawab, jujur, teliti, menghargai
pendapat orang lain dan lain sebagainya.
c. Compassion: berarti siswa mempunyai epekaan untuk berbuat
bagik bagi orang lain yang membutuhkan, punya kepedulian pada
orang lain. Kompetensi yang diharapkan terjadi selanjutnya adalah
compassion, kepekaan untuk membantu orang lain. Siswa yang
sungguh ompeten menurut PPR bukan hanya menjadi pandai tetapi
sekaligus akan didorong untuk peka pada kebutuhan orang lain da
juga mau berbuat sesuatu berkaitan dengan bidangnya itu bagi
kemajuan orang lain. Dengan kata lain, compassion berkaitan
dengan orang lain seperti peduli terhadap temannya yang belum
mengerti dengan materi yang diajarkan dan lain sebagainya.
Unsur utama dalam PPR ada tiga yaitu pengalaman, refleksi, dan aksi.
Ketiga unsur utama itu dibantu oleh unsur sebelum pembelajaran yaitu
melihat konteks, dan dibantu oleh unsur setelah pembelajaran dengan
evaluasi. Maka secara garis besar PPR mempunyai dinamika sebagai
berikut: (1) konteks; (2) pengalaman; (3) refleksi; (4) aksi dan (5) evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

KONTEKS

Refleksi:
Memperdalam pemahaman.
Mencari makna
kemanusiaan,
kemasyarakatan.
Menyadari motivasi,
dorongan, keinginan

Pengalaman:
Mempelajari sendiri,
laihan kegiatan sendiri.
Tanggapan afektif
terhadap yang dilakukan,
latihan dari yang
dipelajari

Aksi:
Memutuskan untuk
bersikap, berniat,
berbuat. Perbuatan
konkret

Evaluasi:
Evaluasi ranah
intelektual. Evaluasi
perubahan pola pikir,
sikap, perilaku siswa.

1) Konteks
Dalam mengajar atau memberikan pelajaran, guru perlu mengerti
konteksnya, terutama konteks siswa yang dibantu, mata pelajaran, dan
lingkungan kelas. Guru harus memulai proses pembelajarannya dari
diri siswa (student centered learning) dengan memahami sebanyak
mungkin konteks-konteks yang melingkupi siswa sebagai subjek yang
akan

ditantang,

didorong,

dan

didukung

untuk

mencapai

perkembangan pribadi yang utuh.
Secara praktis, penggalian konteks dapat dilakukan melalui berbagai
cara, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

a) Angket, guru membuat angket/kuesioner yang disebarkan pada
siswa pada awal pembelajaran untuk tahu bagaimana keadaan
siswa. Angket ini dapat berisi tentang pengertian awal mereka
tentang materi yang akan dipelajari, cara mereka belajar, keinginan
mereka tentang mata pelajaran matematika terutama materi yang
akan dipelajari.
b) Tanya jawab, guru dapat menggali situasi siswa lewat tanya jawab
pada awal pembelajaran, terutama mengenai: bagaimana cara
belajar siswa, pengertian awal mengenai materi yang akan
dipelajari, miskonsepsi, dan lain sebagainya.
c) Pretest, test awal diberikan pada mahasiswa tentang bahan yang
mau dipelajari. Dari tes awal ini dapat diketahui pengertian aawal
siswa, miskonsepsi yang mereka punyai, serta bagian mana yang
belum mereka ketahui.
d) Pengamatan, guru juga dapat mengadakan pengamatan kelas saat
sedang memberikan materi. Bagaimana reaksi siswa, bagaimana
pemahaman awal mereka, bagaimana sikap mereka terhadap materi
pada mata pelajaran tersebut. Dari pengamatan itu guru dapat
menanyakan alasan dan latar belakangnya
2) Pengalaman
Unsur penting dalam dinamika PPR adalah pengalaman (experiences).
Pengalaman adalah suatu kejadian yang sungguh terjadi, dilakukan,
dialami, dihidupi, yang dapat menyentuh pikiran, hati, kehendak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

perasaan, maupun asrat siswa. Tanpa pengalaman dalam pembelajaran
maka siswa tidak akan dapat mendalami materi dan memetik makna
yang mendalam dari materi yang dipelajari. Tugas guru adalah
menyediakan pengalaman itu sendiri bagi siswa, sehingga siswa
sungguh mengalami sendiri dan pengalaman itu menjadi miliknya.
3) Refleksi
Dalam tahap refleksi, siswa dibantu untuk menggali pengalaman
mereka sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya, dan menggali makna
bagi hidup pribadi, hidup bersama, dan hidup kemasyarakatan. Guru
memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu untuk berefleksi.
Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan divergen agar siswa secara
otentik dapat memahami, mendalami, dan meyakini temuannya. Siswa
dapat diajak untuk diam dan hening untuk meresapi apa yang baru saja
dibicarakan. Melalui refleksi, siswa meyakini makna nilai yang
terkandung dalam pengalamannya.
4) Aksi
Aksi adalah tindakan, entah masi batin atau sudah tindakan
psikomotorik, yang dilakukan siswa setelah mereka merefleksikan
pengalaman belajar mereka. Secara nyata aksi dapat berupa dua hal
yaitu: sikap diri yang berubah lebih baik dan tindakan nyata keluar
yang dapat dilihat dan dirasakan orang lain. Guru memfasilitasi siswa
dengan pertanyaan aksi agar siswa terbantu untuk membangun niat dan
bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Dengan membangun niat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

dan berperilaku dari kemauannya sendiri siswa membentuk pribadinya
agar nantinya menjadi pejuang bagi nilai-nilai yang direfleksikannya.
5) Evaluasi
Sebagai suatu proses pendidikan, agar dapat terus dikembangkan,
diperlukan evaluasi. Semua proses PPR, terutama proses pengalaman,
refleksi dan aksi perlu dievaluasi, apakah berjalan baik dan
mengembangkan pribadi siswa menjadi lebih kompeten pada bidang
pengetahuan, menjadi punya suara hati yang benar, dan kepekaan pada
kebutuhan orang lain (3C). Apabila tidak berjalan dengan baik, maka
perlu diperbaiki, kalau sudah berjalan baik, maka harus dikembangkan
terus. Guru memberikan evaluasi atas kompetensinya dari sisi
akademik. Namun guru/sekolah juga perlu mengevaluasi apakah ada
perkembangan pada pribadi siswa. Apakah PPR berdampak bagi
perkembangan siswa.
4. Pembelajaran PAKEM
Istilah PAKEM dikembangkan dari AJEL (Active Joyfull and Efective
Learning). Untuk pertama kali di Indonesia, pada tahun 1999 disebut
PEAM (Pembelajaran Efektif, Aktif, dan Menyenangkan). Seiring dengan
perkembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), pada tahun 2002
istilah PEAM diganti menjadi PAKEM, yaitu kependekan dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (Suyadi,
2012:161).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

Mo

Dokumen yang terkait

Pengembangan perangkat pembelajaran Matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif dan jigsaw tipe II pada topik prisma di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 4

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

0 0 133

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif yang mengakomodasi group investigation di kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta.

0 0 2

Implementasi paradigma pedagogi reflektif pada pembelajaran keterampilan berdiskusi siswa kelas VIII SMP N 8 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 4 175

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta

0 9 166

Pengembangan perangkat pembelajaran Matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif dan jigsaw tipe II pada topik prisma di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015 2016

0 32 420

Pemanfaatan media komputer oleh guru dalam pembelajaran matematika dengan topik bahasan irisan dan gabungan dua himpunan kelas VII di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 6 272

Efektivitas pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagogi reflektif untuk topik sistem persamaan linear di kelas X2 SMA Kanisius Harapan Tirtomoyo Wonogiri tahun ajaran 2011/2012 pada aspek kompetensi matematika - USD Repository

0 0 207