PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTIK SALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK KEC.BANCAK KAB.SEMARANG TAHUN 20132014 SKRIPSI

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTIK SALAT MELALUI

METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV MI

DARUSSALAM BANCAK KEC.BANCAK KAB.SEMARANG

TAHUN 2013/2014

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

Ayu Afida Ilmi

NIM 115 09 044

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Ayu Afida Ilmi NIM :115 09 044 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Praktik Salat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014 Telah kami setujui untuk dimunaqosyahkan.

  Salatiga, Desember 2013 Dosen Pembimbing

  Drs. Bahroni, M. Pd NIP. 19640818 199403 1 004

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ayu Afida Ilmi NIM : 115 09 044 Jurusan : Tarbiyah Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Desember 2013 Yang menyatakan,

  Ayu Afida Ilmi

  

MOTTO

           

       

  Artinya: “katakanlah, sesungguhnya salatku, ibadatku, dan matiku hanyalah untuk

  Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah

  ”

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Bapak & Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, doa dan dukungannya selama ini.

  2. Kakak-kakak tersayang yang selalu memberi nasehat dan dukungan.

  3. Ibu Miftachur Rif‟ah M. Ag, selaku pembimbing akademik.

  4. Bapak Drs.Bahroni, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan perhatian dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Bapak Suwardi, M.Pd, Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  6. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, Ketua Program Studi PGMI.

  7. Para dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmunya.

  8. Kepala Sekolah dan segenap guru MI Darussalam Bancak yang telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.

  9. Teman saya trimis Legowowati yang selalu setia menemani di manapun.

  10. Semua teman-teman seperjuangan PGMI B 2009.

  11. Dan calon suami saya Agusta Indra Kusumajati yang selalu memberi motivasi.

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan pada Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabat serta umatnya.

  Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Praktik Salat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014”. Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

  Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada :

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd, Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  3. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd, selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah STAIN Salatiga.

  4. Ibu Miftachur Rif‟ah M. Ag selaku pembimbing akademik 5.

  Bapak Drs. Bahroni, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan perhatian dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  6. Para dosen dan karyawan STAIN Salatiga.

  7. Bapak dan Ibu serta keluarga yang telah memberikan do‟a restu serta dukungan kepada penulis.

  8. Kepala Sekolah dan segenap guru MI Darussalam Bancak yang telah 9.

  Siswa-siswi kelas IV MI Darussalam Bancak yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data.

  10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

  Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Salatiga, Desember 2013 Penulis

  ABSTRAK

  Ilmi, Ayu Afida. 2013. Peningkatan Kemampuan Praktik Salat Melalui Metode

  Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014 . Skripsi, Jurusan Tarbiyah

  Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd. Kata kunci: kemampuan praktik salat, metode demonstrasi

  Kurangnya pengelolaan guru dalam pembelajaran menyebabkan sebagian besar siswa mengalami hambatan dalam melakukan praktik salat, lebih khususnya pada gerakan dan bacaan salat. Berdasarkan observasi, proses pembelajaran di MI Darussalam Bancak masih menggunakan metode ceramah. Guru jarang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, sehingga siswa pasif dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Hal ini yang tepat dapat mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dilaksanakan penelitian ini sebagai upaya peningkatan kemampuan praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Tahun ajaran 2013/2014.

  Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar dalam praktik salat siswa? dan (2) apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan bacaan yang benar dalam praktik salat siswa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode demonstrasi mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fiqih dalam materi salat, dibuktikan dengan adanya peningkatan gerakan siswa pada pra siklus 50,37% mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 55,09%, pada siklus II meningkat menjadi 58,24%, dan pada siklus III meningkat menjadi 66,57%. Demikian juga adanya peningkatan bacaan siswa pada pra siklus 62,31% mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 66,2%, pada siklus II meningkat menjadi 70,27%, dan pada siklus III meningkat menjadi 75,46%.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................. v HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................ vii ABSTRAK .................................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3 D. Definisi Operasional........................................................................ 4 E. Hipotesis ......................................................................................... 4 F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5 G. Metode Penelitian............................................................................ 5 H. Sistematika Penulisan...................................................................... 9

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Praktik Salat dan Unsur-unsurnya ................................................... 10 1. Pengertian Praktik Salat ......................................................... 10 Jenis Praktik Salat .................................................................. 10 3. Dasar Ibadah Salat ......................................................... ......... 20 B. Metode Demonstrasi ....................................................................... 22 1. Pengertian Metode Demonstrasi sebagai Metode Pengajaran.

  ................................................................................................. 25 2. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Proses Belajar

  Mengajar (PBM ) .................................................................. 25 3. Manfaat Metode Demonstrasi ................................................. 29 4.

  Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi .................... 31

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ............................................................................ 35 B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus .................................................. 39 1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ............................................... 39 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................... 42 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................. 45 4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ......................................... ...... 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .............................................................................. 51 B. Pembahasan .................................................................................... 51

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 76 B. Saran ....... ........................................................................................ 78 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  DAFTAR TABEL

  5.1 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Pra Siklus ............................ 64

  5.7 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Siklus II ................................. 72

  5.6 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Siklus I .................................. 70

  5.5 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Pra Siklus .............................. 69

  5.4 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Siklus III ............................. 68

  5.3 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Siklus II ............................... 66

  5.2 Hasil Penilaian Gerakan Siswa pada Siklus I ................................. 65

  4.8 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Siklus III ........................... 60

  3.1 Daftar Guru MI Darussalam Bancak ............................................. 37

  4.7 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Siklus III ......................... 59

  4.6 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Siklus II ............................ 58

  4.5 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Siklus II........................... 57

  4.4 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Siklus I ............................. 56

  4.3 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Siklus I ............................ 55

  4.2 Hasil Pengamatan Bacaan Siswa pada Pra Siklus ......................... 54

  4.1 Hasil Pengamatan Gerakan Siswa pada Pra Siklus ....................... 53

  5.8 Hasil Penilaian Bacaan Siswa pada Siklus III ................................ 73

  DAFTAR GAMBAR

  4.1 Grafik Gerakan Salat Siswa ........................................................... 62

  5.1 Grafik nilai gerakan salat siswa............................................. ........ 75

  5.2 Grafik nilai Bacaan salat siswa............................................. ........ 75

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III Lampiran 5 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA PRA SIKLUS Lampiran 6 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA SIKLUS I Lampiran 7 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA SIKLUS II Lampiran 8 LEMBAR PENGAMATAN GERAKAN SISWA SIKLUS III Lampiran 9 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA PRA SIKLUS Lampiran 10 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA SIKLUS I Lampiran 11 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA SIKLUS II Lampiran 12 LEMBAR PENGAMATAN BACAAN SISWA SIKLUS III Lampiran 13 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU PRA SIKLUS Lampiran 14 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS I Lampiran 15 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS II Lampiran 16 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU SIKLUS III Lampiran 17 FOTO KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik (guru)

  dengan peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ditentukan. Pendidik, peserta didik dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama pendidikan, yang jika hilang salah satunya, maka hilang pula hakikat pendidikan. Mendidik adalah pekerjaan profesional.

  Mutu pendidikan banyak tergantung pada guru dalam membimbing proses belajar mengajar. Selain itu guru harus mampu mengembangkan metode-metode dalam mengajar. Pemilihan dan penggunaan metode pengajaran hendaknya didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, materi yang ingin disampaikan dan kondisi anak. Metode tersebut diharapkan mampu membangkitkan dan mengembangkan aktifitas belajar siswa.

  Materi salat merupakan materi tertua dalam pendidikan agama Islam. Pengajaran salat telah dilakukan Rosulullah secara langsung bersamaan dengan pertumbuhan agama Islam. Salat merupakan kewajiban yang mendasar bagi setiap pribadi muslim. Salat pertama kali diperintahkan pada malam Isra‟ dan Miraj Rosulullah Muhammad SAW.

  Tata cara ibadah salat sendiri memiliki ketentuan khusus yang telah diatur dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

  Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan metode demonstrasi. Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlibatkan suatu gerak atau proses kerja sesuatu. Pelaksanaanya bisa kerja sesuatu itu. Jadi aktifitas siswa lebih banyak pada mengamati apa yang didemonstrasikan. Dalam menangani masalah semacam ini penulis mengambil judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN PRAKTIK SALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS

  IV MI DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013/20

  14”. Dari judul yang peneliti teliti ini nantinya akan bisa merubah cara guru dalam penyampaian materi pembelajaran, karena disini siswa diajak untuk ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu melalui metode demonstrasi. Melalui metode ini diharapkan siswa bisa dengan cepat dan mudah menangkap materi yang telah disampaikan.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Bagaimana hubungan antara metode demonstrasi dengan praktik salat? 2.

  Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014?

  3. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan bacaan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014?

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk menemukan hubungan antara metode demonstrasi dengan praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.

  2. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.

  3. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan bacaan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.

D. Definisi Operasional 1.

  Praktik Salat Praktik berarti cara melakukan apa yang disebut dalam teori (Poerwadarminta, 2006:909).

  Salat ialah ibadat yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah Ta‟ala dan disudahi dengan memberi salam (Sabiq, 1973:205).

2. Metode Demonstrasi

  Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlihatkan suatu gerak atau proses kerja sesuatu (Sriyono,

  E. Hipotesis

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti menggunakan hipotesis sebagai berikut:

  1. Adanya hubungan antara metode demonstrasi dengan praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.

  2. Metode demonstrasi dapat meningkatkan gerakan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.

  3. Metode demonstrasi dapat meningkatkan bacaan yang benar dalam praktik salat siswa kelas IV MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun 2013/2014.

  F. Manfaat Penelitian 1.

  Secara teoritis: Hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas dunia pendidikan islam yang diperoleh dari penelitian ini pada khususnya.

2. Praktis a.

  Guru dapat menggunakan metode demonstrasi pada pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai media pembelajaran b.

  Penelitian ini dapat sebagai masukan pengambilan kebijakan untuk pembinaan kepada guru Pendidikan Agama Islam terutama dalam hal kreatifitas pemilihan dan penggunaan metode demonstrasi.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Suyadi (2011:22), menjelaskan beberapa poin yang harus digarisbawahi, yaitu : a.

  PTK adalah suatu bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.

  b.

  PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah.

  c.

  PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.

  d.

  Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar Mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan.

  Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah seperti yang terdapat pada gambar 1 mengenai bagian siklus. un

  Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan e. Pengamatan Siklus III

Gambar 1.1 Tahap-tahapan pelaksanaan PTK menurut Suyadi (2011: 50).

  

a. Perencanaan tindakan menggambarkan hal-hal yang dilakukan

  sebelum pelaksanaan tindakan kelas, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, alat peraga, serta lembar evaluasi.

  b.

  Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.

  

c. Pengamatan dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan yaitu

dengan cara menggambarkan objek yang diamati.

  d.

  Refleksi menjadi landasan untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu tindakan yang telah dilakukan.

  2. Lokasi, waktu, Subjek penelitian a.

  Lokasi penelitian 1)

  Tempat penelitian : MI Darussalam Bancak

  Mata Pelajaran 3)

  Materi pokok : Praktik salat

  4) Kelas/semester

  : IV/I b. Waktu penelitian

  Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dimulai semester I tahun 2013/2014.

  c.

  Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Darussalam Bancak kecamatan Bancak kabupaten Semarang.

  3. Instrument penelitian a.

  Lembar observasi b. Lembar rencana pembelajaran 4. Teknis pengumpulan data a.

  Dokumentasi Dokumentasi berarti pemberian atau pengumpulan bukti- bukti dan keterangan (Poerwadarminta, 2006:299). Dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar siswa kelas IV MI Darussalam Bancak tahun 2013/2014. b.

  Tes Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dalam hal shalat. Tes yang dimaksud c.

  Observasi Observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan pembelajaran berkaitan dengan keaktifan siswa dalam mata pelajaran fiqih untuk meningkatkan keterampilan salat.

5. Analisis data

  Analisis data dengan menggunakan tes praktik salat, untuk mengukur keterampilan gerak dan bacaan salat siswa. Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian sedang berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mengetahui hasil keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran, peneliti menggunakan statistik sederhana yaitu:

  P= x100% Keterangan: P= jumlah nilai dalam persentase f= jumlah siswa N= jumlah seluruh siswa.

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas disusun dalam format skripsi sebagai berikut: Bagian awal terdiri dari:

  Halaman sampul, lembar logo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

  2. Bagian inti terdiri dari :

  BAB I Pendahuluan, berisikan definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II Kajian pustaka BAB III Pelaksanaan penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, Deskripsi pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksanaan siklus III. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, deskriptif per siklus dan pembahasan tiap siklus. BAB V Penutup, memuat kesimpulan dan saran.

  3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Praktik Salat dan Unsur-unsurnya 1. Pengertian Praktik Salat Praktik salat secara bahasa terdiri dari dua kata, yaitu praktik dan

  salat. Praktik berarti cara melakukan apa yang disebut dalam teori (Poerwadarminta, 2006:909). Sedangkan salat ialah ibadat yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah T a‟ala dan disudahi dengan memberi salam (Sabiq, 1973:205).

2. Jenis Praktik Salat Salat merupakan materi tertua dalam pendidikan agama islam.

  Pengajaran salat telah dilakukan Rosulullah secara langsung bersamaan dengan pertumbuhan agama islam. Salat merupakan kewajiiban yang mendasar bagi setiap pribadi muslim.

  S alat pertama kali diperintahkan pada saat malam isra‟ dan mi‟raj Nabi Muhammad SAW. Tata cara ibadah salat sendiri memiliki ketentuan khusus yang telah diatur berdasarkan tata cara yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Salat yang wajib dikerjakan adalah salat Zhuhur, salat Ashar, salat Maghrib, salat Isya dan salat Subuh yang masing-masing mempunyai waktu tertentu, antara lain: a.

  Waktu salat Zhuhur adalah sejak matahari mulai tergelincir hingga bayangan suatu benda sama dengan panjang benda tersebut (tanpa memperkirakan bayangan yang muncul disaat matahari tepat diatas kita).

  b.

  Waktu salat Ashar dimulai sejak panjang bayangan suatu memperkirakan bayangan yang muncul tepat saat matahari tergelincir) hingga panjang bayangan suatu benda sama dengan dua kali panjang bendanya.

  c.

  Waktu salat Maghrib adalah sejak matahari terbenam hingga megamerah hilang.

  d.

  Waktu salat Isya adalah sejak mega merah hilang hingga separuh waktu malam berlalu. Separuh waktu malam ini dihitung dengan cara membagi malam dalam dua waktu. Sementara itu, waktu malam bermulasejak matahari terbenam hingga terbit fajar.

  e.

  Waktu salat Subuh adalah sejak terbit fajar (melebar) hingga terbit matahari (Asyraf, 2005:46-47).

  Dalam hal ini, Asyraf (2005:22-31) menyatakan bahwa salat mempunyai keutamaan umum dan keutamaan khusus. Berikut dijelaskan masing-masing keutamaan salat.

  a.

  Keutamaan salat secara umum 1) Membersihkan hati dan badan. 2) Menghapus dosa. 3) Menyejukkan hati.

  4) Bermunajat kepada Allah. 5) Satu-satunya kewajiban yang ditetapkan di langit. 6) Perbuatan yang paling disukai Allah.

  Salat adalah cahaya, petunjuk dan keselamatan. 8) Salat adalah wasiat terakhir rasulullah. 9) Kewajiban syariat yang terbaik.

  b.

  Keutamaan salat secara khusus 1)

  Keistimewaan salat Subuh Diriwayatkan oleh Jundub Al Bajali bahwa Rasulullah SAW bersabda:

  ْنِه الله ْنُكَّنَبُلْطَي َلاَف ِالله ِتَّهِذ ىِف َىُهَف َحْبًّّصلا ىَّلَص ْنَه َنَّنَهَج ِراَن يِف ُهَّبُكَيَف ُهُك ِرْدُيَف ٍءْيَشِب ِهِتَّهِذ

  Artinya: “Barang siapa melaksanakan salat Subuh, maka dia masuk dalam jaminan Allah,

  (dengan begitu) Allah tidak akan mengambil tindakan sedikitpun karena jaminanNya. Siapa yang diambil tindakan oleh Allah, maka Allah pasti akan menemuinya, kemudian Allah akan menelungkupkan wajahnya dalam neraka jahanam”.

  2) Keistimewaan salat Subuh dan Ashar

  Abu Musa meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

  تَّنَجْلا َلَخَد َنْيَدْرَبْلا ىَّلَص ْنَه

  Artinya: ”Siapa yang melakukan salat Subuh dan Ashar, maka dia akan masuk surga”.

  3) Peringatan bagi orang yang meninggalkan salat Ashar Buraidah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

  ُهُلَوَع َطِبَح ْدَقَف ِرْصَعْلا َةَلاَص َكَرَت ْنَه

  Artinya: “Siapa yang meninggalkan salat Ashar, maka amal kebaikannya akan terhapus”.

  4) Keistimewaan salat Isya dan Subuh berjamaah Ustman bin Affan berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda

  ”:

  ْنَهَو ِلْيَّلا َفْصِن َماَق اَوَّنَأَكَف ٍتَعاَوَج ىِف َءاَشِعْلا ىَّلَص ْنَه ُهَّلُك َلْيَّللا ىَّلَص اَوَّنَأَكَف ٍتَعاَوَج يِف َحْبُّصلا ىَّلَص

  Artinya: “Siapa yang melakukan Salat Isya berjamaah, maka dia seakan-akan menuaikan salat setengah malam. Dan siapa yang melakukan Subuh berjamaah, maka seakan- akan menuaikan salat sepanjang malam penuh”.

  Oleh karena itu, target pengajaran salat bukan sekedar edukatif, tetapi jug a syar‟i. Secara umum praktik salat meliputi gerakan dan bacaan salat.

  Salat mempunyai rukun-rukun dan fardhu, darimana tersusun hakikat dan sari patinya, hingga bila ketinggalan salah satu diantaranya, maka hakikat tersebut tak dapat tercapai dan shalat diang gap tidak sah menurut syara‟ (Sabiq, 1973:316). Berikut akan dijelaskan mengenai syarat-syarat wajib salat, syarat sah salat, rukun salat, sunat salat, hal-hal yang makruh dalam salat, hal-hal yang membatalkan salat, hal-hal yang diperbolehkan dalam salat dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam salat : a.

  Syarat-syarat wajib salat Dalam hal ini, Rasjid (1986:73-76) menyatakan bahwa syarat wajib salat adalah: 1) Islam. 2) Suci dari haidh (kotoran) dan nifas. 3) Berakal. 4) Baligh (dewasa).

  5) Telah sampai da‟wah (perintah Rasulullah SAW). 6) Melihat atau mendengar. 7) Jaga (tidak sedang tidur atau lupa). salat adalah:

  1) Islam. 2) Berakal (sadar). 3) Baligh. 4) Masuk waktu. 5) Bersih dari haid dan nifas.

  b.

  Syarat-syarat sah salat Dalam hal ini, Rasjid (1986:76-79) menyatakan bahwa syarat sah salat adalah:

  1) Suci dari hadats besar dan hadats kecil. 2) Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis. 3) Menutup aurat. 4) Mengetahui masuknya waktu shalat. 5) Menghadap ke kiblat (ka‟bah).

  c.

  Rukun salat Dalam hal ini, Rasjid (1986:83-89) menyatakan bahwa rukun salat adalah:

  1) Niat. 2) Berdiri bagi orang yang kuasa.

  3) Takbiratul ihram (membaca Allahu Akbar). 4) Membaca surat Fatihah. 5) Ruku‟ serta tumakninah.

  I‟tidal secara tumakninah. 7) Sujud dua kali serta tuma‟ninah. 8) Duduk diantara dua sujud serta tuma‟ninah. 9) Duduk akhir. 10) Membaca tasyahud akhir. 11) Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW. 12) Memberi salam yang pertama (ke kanan). 13) Menertibkan rukun.

  d.

  Sunat-sunat salat Dalam hal ini, Rasjid (1986:94-100) menyatakan bahwa sunat salat adalah:

  1) Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram sampai setentang tinggi ujung jari dengan telinga, dan telapak tangan setinggi bahu serta keduanya dihadapkan ke kiblat.

  2) Mengangkat kedua tangan ketika ruku‟, ketika berdiri dari ruku‟, dan ketika berdiri dari tasyahud awal dengan.

  3) Meletakkan telapak tangan kanan atas punggung tangan kiri dan keduanya diletakkan di bawah dada.

  4) Melihat kearah tempat sujud. 5)

  Membaca doa iftitah sesudah takbiratul ihram, sebelum membaca Al-Fatihah.

  Membaca a‟udzubillah sebelum membaca bismillah. 7)

  Diam sebentar sebelum membaca Al-fatihah dan sesudahnya.

  8) Membaca amin sehabis membaca fatihah. 9)

  Membaca surat atau ayat Quran bagi imam atau orang shalat sendiri sesudah membaca Al-Fatihah pada dua rakaat yang pertama. 10) Sunat bagi makmum mendengarkan bacaan imamnya. 11)

  Mengeraskan bacaan pada shalat subuh dan pada dua rekaat yang pertama shalat Maghrib dan Isya‟.

  12) Takbir tatkala turun dan bangkit, selain bangkit dari ruku‟.

  13) Membaca sami-Allahu limanhamidah. 14) Membaca rabbana walakal-hamdu. 15) Meletakkan dua telapak tangan diatas lutut ketika ruku‟. 16) Membaca tasbih tiga kali ketika ruku‟. 17) Membaca tasbih tiga kali ketika sujud. 18) Membaca doa ketika duduk antara dua sujud. 19)

  Duduk iftirasy pada semua duduk dalam salat kecuali duduk akhir.

  20) Duduk tawarruk di duduk akhir. 21)

  Duduk istirahat (sebentar) sesudah sujud kedua sebelum berdiri.

  Memberi salam yang kedua (ke kiri). 23)

  Ketika mamberi salam hendaklah diniatkan memberi salam kepada yang disebelah kanan dan kirinya.

  e.

  Hal-hal yang dimakruhkan dalam salat Asyraf (2005:84-88) menyatakan bahwa hal-hal yang makruh dalam salat adalah: 1) Menoleh atau melirik. 2) Memandang keatas. 3) Bertolak tangan (meletakkan tangan diatas pinggang). 4)

  Menyibakkan rambut, menyingsingkan baju atau lengan baju.

  5) Tasybik (menjalin jari-jari tangan). 6)

  Bermain-main dan melakukan semua yang mengganggu kekhusyukan salat.

  7) Membaca ayat saat rukuk atau sujud. 8) Menahan buang air kecil atau besar. 9) Salat saat makanan telah dihidangkan. 10) Salat menggunakan pakaian bergambar atau bertulisan. 11) Salat di tempat maksiat.

  12) Salat ditempat penyembelihan hewan dan pembuangan sampah.

  13) Salat dijalan. Hal-hal yang membatalkan salat

  Asyraf (2005:90-93) menyatakan bahwa hal-hal yang membatalkan salat adalah: 1)

  Meninggalkan salah satu rukun salat, kecuali jika menggantinya di tengah atau sesaat sesudah salat.

  2) Makan dan minum. 3)

  Berbicara seauatu yang tidak berkaitan dengan kebaikan salat.

  4) Tertawa (bukan sekedar tersenyum). 5) Banyak bergerak. 6) Menambah rakaat sebanyak jumlah rakaat salat itu. 7) Seluruh badan berpaling dari arah kiblat. 8) Batal kesuciannya (seperti wudhu).

  g.

  Hal-hal yang diperbolehkan dalam salat Asyraf (2005:94-98) menyatakan bahwa hal-hal yang diperbolehkan dalam salat adalah: 1) Bergerak sedikit. 2) Berdehem karena terpaksa. 3) Memperbaiki salat makmum. 4) Menguap dan meletakkan tangan di mulut.

  5) Membantu bacaan imam atau membaca tasbih saat imam lupa.

  6) Menghalangi orang yang lewat didepannya.

  Membunuh kalajengking atau ular jika menyerang. 8) Menggaruk anggota tubuh. 9)

  Memberi isyarat dengan tangan kepada orang yang mengucapkan salam kepadanya.

  h.

  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam salat Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam salat menurut Asyraf (2005:104-105), antara lain: 1)

  Isti‟adzah (membaca audzubillahi minasy- syitaanirrajim) hanya diawal salat (rakaat pertama).

  2) Basmalah dibaca dengan suara pelan dalam salat yang bersifat jahriyah. Demikianlah yang sesuai dengan sunnah Nabi SAW.

  3) Ayat-ayat Al-Qur‟an dibaca ayat per-ayat, tidak disambung. Demikianlah yang sesuai dengan Sunnah

  Nabi SAW. 4)

  Selalu memandang tempat sujud, karena cara seperti itu lebih mendekati kekhusu‟an.

  5) Orang yang salat boleh mengeluarkan ingus dalam sapu tangan atau bajunya.

  6) Jika ragu keluar sesuatu dari perutnya, tidak perlu membatalkan shalat hingga mencium bau atau mendengar sesuatu (kentut).

  Dasar Ibadah Salat Salat mempunyai kedudukan yang penting dalam Islam. Salat adalah rukun kedua setelah dua kalimat syahadat. Salat adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah. Hanya saja bagimuslimah, kewajiban shalat dapat gugur pada saat menstruasi dan nifas.

  Salat dapat dilakukan secara sendiri maupun berjamaah. Namun salat lebih utama dilakukan secara berjamaah dengan pahala 27 derajat. Pemimpin dalam salat disebut imam, sedangkan yang mengikuti imam disebut makmum. Syarat imam adalah laki-laki, adil dan mengerti hukum. Sedangkan wanita diperbolehkan menjadi imam hanya terbatas untuk makmum wanita dan anak-anak yang masih kecil.

  Hukum sa lat adalah fardhu „Ain, artinya setiap muslim wajib menjalankan salat dan berdosa jika meninggalkanya.

  Meninggalkan salat secara menyangkal dan menantang adalah kafir dan keluar dar i islam dan ijma‟ kaum Muslimin.

  Adapun orang yang meninggalkannya sedang ia masih beriman dan meyakini keharusannya, hanya ditinggalkannya karena lalai atau alpa, bukan karena sesuatu halangan yang diakui oleh syara‟, maka hadits-hadits telah menegaskan bahwa ia kafir dan wajib dibunuh (Sabiq, 1973:212).

  Sementara mereka yang meninggalkan salat karena malas atau meremehkannya, maka sebagian ulama menganggapnya kafir. Namun ulama lain berpendapat bahwa mereka yang meninggalkan salat karena di bawah tingkat kekufuran orang yang keluar dari agama islam, dan mereka lebih buruk dari pezina, pencuri maupun pembunuh. Selain itu, mereka dianggap telah berani berhadapan dengan siksa dan murka Allah di dunia dan di akhirat (Asyraf, 2005:89).

  Adapun dasar kewajiban ibadah salat secara tegas terdapat dalam Al-Quran. Diantara dasar dari perintah salat adalah: a.

  Surat Al-Baqarah, ayat 110

       Artinya: “Dan dirikanlah salat dan kerjakanlah zakat”.

  b.

  Surat An-Nisa‟ ayat 103:

         

  Artinya: “sesungguhnya salat itu adalah fardhu yang telah ditentukan atas orang-orang mukmin ”.

  Dari beberapa ayat Al- Qur‟an diatas, menunjukkan betapa kewajiban salat merupakan kewajiban utama bagi umat islam. Kewajiban individu mengenai salat telah diatur sedemikian rupa berdasarkan wahyu yang telah diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

B. Metode Demonstrasi

  Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Mata pelajaran Pendidikan Agama islam (PAI), banyak ditemukan berbagai materi yang tujuan. Berbagai pengkhususan tersebut menuntut kreatifitas seorang guru agar tujuan yang diperoleh siswa dapat sesuai dengan maksud s yara‟(agama).

  Diantara kreatifitas guru yang perlu ditekankan adalah kemampuan seorang guru untuk memilih metode pembelajaran sesuai dengan materi, target, dan kondisi siswa. Pemilihan metode yang tepat dan sesuai akan menjamin tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal. Karena itu, guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan penentuan metode sebelum kegiatan belajar dilaksanakan di kelas.

  Berbagai alternatif metode pembelajaran dipilih dan digunakan oleh guru dalam Proses Belajar Mengajar di kelas, dengan berbagai pertimbangan, tujuan, isi materi, dan kondisi siswa, sehingga tujuan pengajaran dan bahan pengajaran lebih jelas, serta isi materi pembelajaran dengan mudah diterima siswa.

  Oleh karena itu, apabila guru dengan tepat menentukan metode pengajaran yang sesuai tujuan pengajaran pengajaran, kesiapan guru dan siswa, situasi dan kondisi yang meliputi waktu yang tersedia dan fasilitas yang ada, maka proses belajar mengajar akan lebih berhasildan bermakna dengan baik.

  Metode ialah cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Cara yang sistematik ini merupakan bentuk konkrit daripada penerapan petunjuk-petunjuk umum pengajaran dan proses

  Dalam kaitan dengan metode dalam proses belajar mengajar terdapat berbagai alternatif metode yang dapat dipilih oleh guru. Masing- masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu guru harus mampu memilih dan menggunakan metode tersebut sesuai dengan tujuan, jenis materi, dan kondisi siswa.

  Diantara jenis metode tersebut adalah: metode proyek, metode eksperimen, metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode sosio drama, metode demonstrasi, metode problem solving, metode karyawisata, metode tanya jawab, metode latihan, metode ceramah (Djamarah, 2006:83-97).

  Senada dengan hal tersebut, Simandjuntak (1983:19-31) menyatakan bahwa jenis-jenis metode meliputi ceramah, ceramah dengan tanyajawab, diskusi kelompok, permainan peran(role playing), gaming (permainan), simulation (peniruan), studi kasus, pemecahan masalah, brainstorming (arus melontarkan pendapat), diskusi panel, seminar, tutorial (guru/pengawas), lokakarya, demonstrasi, kunjungan ke lapangan, kerja lapangan, programmed instruction, metode resitasi(PR), simposium, team teaching.

  Berdasarkan jenis variasi metode diatas, dalam kegiatan belajar mengajar secara profesional guru dituntut untuk mampu memilih dan menerapkan metode yang sesuai dengan kondisi yang sudah ada. Berhasil seorang guru memilih metode dalam menyampaikan materi pelajaran.

  Sesuai dengan cakupan kajian tentang metode demonstrasi dalam meningkatkan praktik salat, maka uraian berikut lebih difokuskan pada uraian metode demonstrasi dan praktik salat, sebagai berikut: 1.

  Pengertian Metode Demonstrasi sebagai Metode Pengajaran Metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang sesuai dengan materi praktik salat, yang meliputi gerakan dan bacaan salat siswa. Meskipun demikian, efektifitas metode demonstrasi tergantung pada keahlian guru dan kesesuaian kondisi siswa. Sebaik apapun metode tanpa diimbangi kemampuan guru dalam menggunakan metode tersebut, maka tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

  Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan (Djamarah, 2006:90).

  Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Selain itu, siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Proses Belajar Mengajar

  (PBM) Penggunaan metode ini dapat dilakukan secara bersama-sama antara guru dan murid sebagai latihan praktis dari yang sudah atau belum diketahui muridnya. Metode ini dapat dipergunakan apabila: a.

  Memantapkan keterampilan tertentu.

  b.

  Akan memudahkan pemberian penjelasan, karena penggunaan bahasa lisan atau tertulis terbatas.

  c.

  Akan memperlihatkan kepadamurid-murid proses jalannya suatu peristiwa atau kejadian (Dja‟far, 1992:31).

  Agar demonstrasi dapat berhasil baik, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: a.

  Alat dalam demonstrasi harus memadai.

  b.

  Memungkinkan untuk dapat diamati secara jelas.

  c.

  Guru atau orang lain yang ditunjuk untuk mendemonstrasikan sesuatu harus benar-benar siap dan terampil.

  d.

  Semua siswa harus mendapat kesempatan untuk mengadakan percobaan. e.

  Keterangan hendaklah jelas dan apa yang akan dicari diperoleh dari eksperiment itu harus diketahui.

  f.

  Tiap-tiap lagkah dalam eksperiment hendaklah diperhatikan salahnya eksperiment yang dilakukan oleh anak (Sriyono, 1992:116). Menurut Suyanti (2010:75-76), pada penggunaan metode demonstrasi ada dua langkah yang harus dilakukan, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan,yaitu: a.

  Tahap persiapan ada beberapa yang harus dilakukan, yaitu: 1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai. 2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi. 3) Lakukan uji coba demonstrasi.

  b.

  Tahap pelaksanaanyang harus dilakukan, yaitu: 1)

  Langkah pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan, ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya: a)

  Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

  b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai siswa. c) Kemukakan tugass-tugas yang harus dilakukan siswa (mencatat).

  2) Langkah pelaksanaan demonstrasi adalah: a)

  Mulai dengan kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir.

b) Menciptakan suasana yang menyejukkan.

  c) Meyakinkan siswa mengikuti jalannya demonstrasi.

  d) Memberi kesempatan pada siswa untuk aktif berpikir sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi tersebut.

  3) Langkah mengakhiri demonstrasi

  Selesai melakukan demonstrasi, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas- tugas tertentu yang berkaitan dengan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.

  Sedangkan menurut karo-karo dkk (1997:40-41), menjelaskan bahwa langkah-langkah pengajaran dengan metode demonstrasi adalah:

  1) Langkah pertama

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SD NEGERI 2 REJOSARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 42

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA SISWA KELAS IV SD 2 GRIBIG TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 24

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA DENGAN METODE BERMAIN KARTU HURUF SISWA KELAS 1 MI AR-RAHMAN WIDODAREN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 14

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI BANSARI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20072008 SKRIPSI

0 1 78

PENINGKATAN PRESTASI PEM3ELAJARAN FIKIH MELALUI METODE DEMONSTRASI PAD A SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, KECAMATAN PEBELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20092010 SKRIPSI

0 0 138

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 SKRIPSI

0 0 88

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHADAL BACAAN SALAT WAJIB DAN PENGAMALANNYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS III SDN KESONGO 02 KEC.TUNTANG KAB.SEMARANG TAHUN PLEAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 88

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PLEJARAN ALQURAN HADIST PADA MATERI HADIST MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV MI SURUH 02 KAB.SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 84

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERi SUSUNAN DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gela

0 2 152

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 (PTK KOLABORATIF) SKRIPSI Diajukan untuk Memperol

0 0 125