Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw : studi kasus siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW Studi kasus: Siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik

  SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Margareta Uduk Seran

  051334001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW Studi kasus: Siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik

  SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Margareta Uduk Seran

  051334001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN

Karya kecilku ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus, keluarga besarku,

para sahabatku yang telah menerima dan mencintai aku apa adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO

Kalau kita sendiri pernah lemah dan mengalami

kekacauan batin, kita dapat merasakan apa yang dialami

oleh orang lain.

  (Butir-Butir Emas St.Vinsensius a Paulo, 24 Mei)

Manusia melihat hasil yang kita kerjakan, tetapi Allah

melihat alasan kita mengerjakannya

  (Bdk kolose 1:10)

Orang yang mencoba melakukan sesuatu tapi gagal jauh

lebih baik ketimbang mereka yang tidak melakukan apa-

apa tapi sukses

  

( Ron Heron)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan atas semua rahmat dan kasih-Nya yang senantiasa penulis rasakan lewat perhatian, dukungan, cinta dan kebaikan banyak orang terlebih mereka yang telah meluangkan waktu, pikiran, tenaga, materi untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Pada kesempatan ini dari lubuk hati yang terdalam penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada mereka yang secara langsung maupun tidak langsung dan dengan caranya masing-masing telah membantu penulis: 1.

  Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Laurentius, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi yang mengerti situasi penulis sekaligus mendukung, memacu semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih Pak, saya yakin ada tangan-tangan tidak kelihatan yang akan selalu merahmati, menuntun, setiap gerak langkah dalam menyelesaikan tugas setiap hari.

  4. Bapak S. Widanarto, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang memahami situasi penulis dan telah berkenan mendampingi, meluangkan waktu, tenaga, pulsa, dan dengan penuh kesabaran membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih pak semoga Tuhan senantiasa memberkati usaha dan karya bapak.

  5. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, memberi kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd.,M.Pd. Selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, memberi kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

  7. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.Si. yang juga mencoba mengerti situasi penulis dan telah merelakan waktu untuk bersharing dengan penulis.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Akuntansi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang tentunya telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  9. Bapak Wawik dan Ibu Aris selaku staf sekretariat PAK yang siap sedia melayani dan membantu urusan administrasi selama penulis kuliah hingga penyusunan skripsi ini.

  10. Bapak Aluysius Riwi Widakdo S.Pd. selaku kepala Sekolah SMP Karitas Ngaglik yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMP Karitas Ngaglik.

  11. Drs. Yacobus Agus Budiyanto selaku guru mata pelajaran IPS yang telah Bapak bersedia membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.

  12. Para siswa-siswi SMP Karitas Ngaglik yang telah bersedia bekerja sama dalam penelitian skripsi ini.

  13. Para suster KYM yang telah berjasa menyumbangkan tenaga, pikiran, waktu, materi dan banyak hal yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

  Terimakasih dan maaf atas keputusan yang mungkin mengecewakan.

  14. Bapa, Ibu dan nenekku yang tercinta, saudara-saudariku (Ka‘ Vin & Ka’Hila, Ka’Merry&Ka’Felix, Ka‘ Mais & ka’Vinsen, Ka‘Mesak & Ka, Manu) yang mengerti, menerima, mencintaiku apa adanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15. Keponakan-keponakanku tercinta yang menjadi spirit bagi kuku untuk meyelesaikan skripsi ini. Khusus untuk Jefry, makasih ya sayang sudah bersedia meminjamkan komputernya untuk kuku.

  16. Suster-Suster SPC, SsPS, FdCC (Sr. Udis, Sr. Lusi, Syirila, Tere, Agustin, Filo, Mia, Via, Denci, Kharita, Tarsi dll) terimakasih atas perhatian dan dukungannya.

  17. Para sahabatku di biara MSF, CMF, CSSR, CMM, SSCC, Rm. Benso, Rm.

  Yosep, Rm. Hiro, Rm In, Rm. La Nike, Rm. Salvador, atas doa, perhatian dan dukungannya.

  18. Fr. Relly dan Fr. Yano yang selalu meluangkan waktu ditengah-tengah kesibukannya untuk membantu banyak hal, mendukung, memotivasi, mengkritik walau kadang-kadang sedikit cerewet, membuat dongkol tetapi disyukuri sebagai cara Allah bekerja lewat orang-orang yang baik.he..he..he...terimakasih ya, maju terus kami mendoakan.

  19. Teman-teman kos Menur 15: Dencia, Lorita, Indri, Putri, Ocha, Lina, Sari, Tina, Martha, Evin, Ela, Deci. Terimakasih banyak atas dukungan dan persahabatan yang terjalin. Kalian semua adalah sahabat, teman, adik yang telah mengajariku untuk mengerti situasi orang muda yang sesungguhnya tanpa ada yang harus di tafsir. Khusus untuk Lorita, Ita dan Indri...terimakasih adikku, ayo...tetap semangat.

  20. Teman-teman PAK 05 yang dengan caranya masing-masing telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Yogyakarta, Maret 2010 Penulis

  Margareta Uduk Seran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

  Studi kasus pada siswa-siswi kelas VIII SMP Karitas Ngaglik MARGARETA UDUK SERAN

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2010 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS siswa. Penerapan model pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan pelaku ekonomi di masyarakat serta pranata dan penyimpangan sosial. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Karitas Ngaglik dengan jumlah siswa 18 orang.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif dalam beberapa siklus. Masing-masing variabel diukur dengan instrumen yang berbeda dan dilakukan dalam dua siklus. Motivasi diukur dengan lembar penilaian diri, sedangkan hasil belajar diukur dengan membandingkan nilai ulangan sebelum implementasi tindakan dan sesudah implementasi tindakan. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar penilaian diri tentang motivasi dan dokumentasi. Lembar observasi terdiri dari dua jenis yakni lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar penilaian diri memuat lima indikator motivasi yakni minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, semangat melaksanakan tugas, tangggung jawab melaksanakan tugas, rasa senang dan puas terhadap pelajaran, reaksi yang terhadap stimulus. Sedangkan dokumentasi disimpan dalam bentuk rekaman video yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan suasana kelas selama penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran koopertif tipe jigsaw meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Kesimpulan itu didasarkan pada adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dari kondisi awal serta target yang ditetapkan sebelum implementasi tindakan dengan hasil yang dicapai pada saat implementasi tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE EFFORTS IN UPGRADING THE MOTIVATION AND THE

LEARNING RESULT OF SOCIAL SCIENCES STUDENTS

BY THE APPLICATION OF JIGSAW TYPE THE COOPERATIVE

LEARNING METHOD

th

  A Case Study on the 8 grade students of Karitas Junior High School MARGARETA UDUK SERAN

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2010 The aim of this research is to find out the effect of applying Jigsaw Type, the cooperative teaching model in upgrading the motivation and the learning result of social sciences students. This teaching model is applied on the subject study of social sciences with the economic agent in the society as the main discussion, and the institution and the social disorder. The subjects of this research are 18 students of the

  th 8 grade students of Karitas Junior High School.

  This research is a class action research, the research that combines the research procedures with a substantive action in several cycles. Each variable is measured by a different kind of instrument, and it is done in two cycles. The motivation is measured by the self-evaluation sheet, while the learning result is measured by comparing the test scores before and after the implementation. Instruments employed in this research are the observation sheet and the self- evaluation sheet of motivation and documentation. The observation sheet consists of two types: the observation sheet of teachers’ activities and observation sheet of students’ activities. The self-evaluation sheet contains of five motivation indicators: the students’ interest and attention toward the school subjects, students’ enthusiasm in doing the task, students’ responsibility in finishing the task, the pleasure and the satisfaction toward the school subjects, and the reaction toward the stimulus given. The documentation is recorded in the form of video recording which functions as the instrument to depict the class situation during the application of Jigsaw type the cooperative teaching method.

  The result of this research shows that the application of the cooperative teaching method increases the students’ motivation and their learning result. This conclusion is derived from the fact that describes the increase of students’ motivation and their learning result from the beginning of the application, and from the determined target before the action implemented the goal when implementing at the time of the action.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv MOTTO ............................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... x ABSTRAC ......................................................................................................... xi DAFTAR ISI...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL.............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah............................................................................ 4 C. Batasan Masalah .............................................................................. 5 D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Kooperatif Learning.................................... 7 B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw............................... 17 C. Motivasi Belajar............................................................................ 20 D. Hasil Belajar.................................................................................. 21

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E.

  Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... 22 F. Kerangka Berpikir......................................................................... 26

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian.............................................................................. 29 B. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 29 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 29 D. Variabel Penelitian........................................................................ 30 E. Indikator dan Pengukuran ............................................................. 30 F. Prosedur Penelitian ....................................................................... 32 G. Instrumen Penelitian ..................................................................... 37 H. Pembagian Peran Guru dan Peneliti.............................................. 38 I. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data....................................... 39 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Berdirinya SMP Karitas Ngaglik ..................................... 41 B. Visi dan Misi SMP Karitas Ngaglik ............................................. 41 C. Sistem Pendidikan dan Satuan SMP Karitas Ngaglik................... 42 D. Kurikulum Satuan Pendidikan SMP Karitas Ngaglik................... 43 E. Struktur Organisasi SMP Karitas Ngaglik.................................... 45 F. Sumber Daya Manusia SMP Karitas Ngaglik............................... 57 G. Siswa SMP Karitas Ngaglik.......................................................... 52 H. Kondisi Fisik dan Lingsungan SMP Karitas Ngaglik................... 52 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi .............................................................................. 54

  1. Sebelum Implementasi Tindakan.............................................. 54

  a). Motivasi .............................................................................. 54

  b). Hasil Belajar ....................................................................... 54

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Proses Implementasi Tindakan ................................................. 56

  a). Siklus I ................................................................................. 56

  b). Siklus II................................................................................ 67

  B. Analisis Dan Pembahasan ............................................................. 76

  1. Siklus I ....................................................................................... 76

  a). Motivasi ............................................................................... 76

  b). Hasil Belajar ........................................................................ 77

  2. Siklus II ..................................................................................... 79

  a). Motivasi ............................................................................... 79

  b). Hasil Belajar ........................................................................ 81

  BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................... 89 B. Keterbatasan ................................................................................... 90 C. Saran .............................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 94

LAMPIRAN ..................................................................................................... 96

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran kooperatif .................................... 13Tabel 3.1 Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa................................................. 31Tabel 3.2 Penggolongan Skor Motivasi Belajar ......................................... 32Tabel 3.3 Pembagian Peran Guru dan Peneliti............................................ 39Tabel 4.1 Muatan Mata Pelajaran SMP Karitas Ngaglik............................ 44Tabel 4.2 Jumlah Guru dan Jabatan di SMP Karitas Ngaglik..................... 51Tabel 4.3 Jumlah Siswa SMP Karitas Ngaglik ........................................... 53Tabel 5.1 Hasil belajar Sebelum Implementasi Tindakan .......................... 55Tabel 5.2 Hasil Observasi Guru Setelah Implementasi

  Tindakan Siklus I ........................................................................ 65

Tabel 5.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Setelah Implementasi

  Tindakan Siklus I ........................................................................ 65

Tabel 5.4 Hasil Observasi Guru Siklus II ................................................... 74Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II .................................. 74Tabel 5.6 Hasil Analisis Motivasi Siklus I.................................................. 76Tabel 5.7 Rekap Hasil Analisis Motivasi Siklus I ...................................... 77Tabel 5.8 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus I ................................. 78Tabel 5.9 Hasil Analisis Motivasi belajar Siklus II .................................... 79Tabel 5.10 Rekap Hasil Analisis Motivasr Siklus II.................................... 80Tabel 5.11 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II................................ 82Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Analisis Siklus I dan Siklus II ....................... 84Tabel 5.13 Kondisi Awal, Indikator Keberhasilan dan Realisasi

  Tindakan Siklus II dan Siklus II................................................. 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Spiral Kemis dan Taggart ............................................ 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………………………. 97 Lampiran 2 Lembar Pembagian Kelompok…………………………… 111 Lampiran 3 Lembar Kerja Kuis................................................................ 113 Lampiran 4 Lembar Penilaian Diri tentang Motivasi…………………. 117 Lampiran 5 Analisis Tingkat Kesulitan Soal…………………………. 119 Lampiran 6 Surat-surat………………………………………………… 121 Lampiran 7 Foto Aktivitas Siswa dan Media ......................................... 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang A. Pendidikan di sekolah memiliki peranan yang sangat penting bagi

  kehidupan dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia, baik secara individu maupun sosial. Karena itu, kegiatan belajar harus dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup yang sesuai dengan lingkungan hidup dan kebutuhan peserta didik yang akan mereka hadapi selama mereka hidup.

  Upaya pembekalan ini hanya akan efektif jika melibatkan secara aktif kedua pihak pelaku pendidikan yakni guru dan peserta didik. Namun mengingat para guru sebagai penanggungjawab pertama dan utama sebuah proses pembelajaran di kelas maka keterlibatan peserta didik tergantung pula dari ketepatan pemilihan dan penggunaan model serta metode pembelajaran oleh guru.

  Al Muchtar (1991) dalam penelitiannya menemukan bahwa proses belajar mengajar yang berlangsung dewasa ini tidak merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dan belum menumbuhkan budaya belajar di kalangan siswa. Masih banyak guru yang belum memiliki kemampuan dan keterampilan memadai dalam memilih serta menggunakan berbagai metode pembelajaran yang dapat mengembangkan iklim pembelajaran yang kondusif bagi siswa. Bahkan, banyak dari antara guru yang tidak memiliki kurikulum tertulis yang menjadi pedoman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dasar pemilihan metode pembelajaran.

  Ketidaktepatan pemilihan metode pembelajaran oleh guru akan berdampak pada tidak sedikitnya jumlah siswa yang mengalami kesulitan untuk ikut berpartisipasi dalam pelajaran di kelas. Proses belajar mengajar pun berlangsung secara kaku, sehingga kurang mendukung proses pembekalan dan pengembangan pengetahuan, prestasi belajar, sikap moral serta ketrampilan siswa.

  Kesulitan pelibatan dan keterlibatan siswa tersebut terlihat pula di kelas VIII SMP Karitas Ngaglik Yogyakarta sebagai subyek penelitian penulis.

  Berdasarkan hasil observasi penulis pada tanggal 23 Juli 2009 pada umumnya siswa kurang aktif. Mereka hanya menjawab pertanyaan kalau diajukan oleh guru terhadap mereka secara pribadi. Selain itu, ada siswa yang sibuk dengan diri sendiri, berbicara dengan teman semeja, bahkan ribut dan bernyanyi-nyanyi kecil ketika guru sedang mengajar. Tampaknya siswa tidak berminat mengikuti proses pembelajaran. Tidak terlihat adanya inisiatif dari para siswa untuk bertanya kepada guru bahkan kalau pun mereka tidak mendengar dengan jelas apa yang baru saja disampaikan oleh guru. Menurut guru mata pelajaran IPS motivasi belajar siswa juga sangat kurang.

  Kesulitan keterlibatan serta kurangnya motivasi belajar ini berpengaruh juga pada prestasi belajar para siswa. Hal ini terlihat dari nilai ulangan, nilai ujian mid, serta ujian akhir para siswa pada semester sebelumnya yang rata-rata di bawah nilai 85. Untuk nilai ulangan satu orang siswa mendapat nilai 35, dua orang siswa mendapat nilai 40, lima orang siswa mendapat nilai 60, 4 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  siswa mendapat nilai 70, dan satu orang siswa mendapat nilai 90. Nilai ujian mid semester hanya 1 orang siswa yang mendapat nilai 85, selebihnya di bawah 71, bahkan ada yang mendapat nilai 30. Nilai ujian akhir hanya 1 orang mendapat nilai 80 selebihnya di bawah 71. Berdasarkan hasil ujian para siswa pada semester sebelumnya menurut penulis masih belum maksimal.

  Penulis menduga bahwa motivasi belajar dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang kurang tepat dan tidak variatif itulah yang ditemukan penulis dalam pengamatan di Kelas VIII SMP Karitas Ngaglik. Guru cenderung memakai metode ceramah dalam mengajar sehingga para siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran di kelas.

  Dengan demikian, permasalahan pokoknya adalah bagaimana guru memilih dan mengemas metode pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Mungkin guru sudah merasa mengajar dengan baik, namun siswanya tidak belajar sehingga terjadi salah konsep antara pemahaman guru yang mengajar berdasarkan target dengan misi pendidikan yang mengacu pada pembekalan pengetahuan serta keterampilan kepada siswa sebagai bekal dalam menjalani kehidupan bermasyarakat (Somantri, 2000).

  Berdasarkan permasalahan tersebut maka upaya peningkatan motivasi belajar serta kualitas belajar mengajar merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak untuk dilakukan. Ada berbagai metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, namun penulis memilih strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw karena akan memberdayakan para siswa untuk bermotivasi belajar dan terlibat aktif dalam proses belajar di kelas.

  Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan strategi alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa bekerja sama dengan orang lain, bertanggungjawab, meningkatkan motivasi belajar serta kualitas proses dan pada saat yang sama meningkatkan prestasi akademik siswa. Selain itu, tipe pembelajaran ini menunjukkan adanya keseimbangan peran antara guru sebagai salah satu sumber belajar dan peran aktif siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuan secara individual dan sosial (Michaelis&Rushdoony, 1987:68).

  Berdasarkan aneka uraian di atas maka penulis mengambil judul ”Upaya

  Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw”.

  Rumusan Masalah: B.

  1. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?

  2. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Batasan Masalah

  1. Motivasi belajar dibatasi pada minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, semangat melaksanakan tugas, tanggungjawab dalam melaksnakan tugas, rasa senang dan puas dalam melaksanakan tugas, reaksi siswa terhadap stimulus.

  2. Hasil pembelajaran dibatasi pada kemampuan siswa dalam mengerjakan kuis

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik D.

  Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk

  1. Mengetahui apakah ada peningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaraan kooperatif tipe Jigsaw

  2. Mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Guru Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi para guru SMP Karitas Ngaglik dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

  2. Bagi Siswa Peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw akan berpengaruh pada motivasi belajar serta kualitas dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Selain itu mereka juga lebih berkembang dalam sikap kepedulian dan tanggung jawab sosialnya.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan referensi bagi penelitian sejenis.

  4. Bagi Penulis Semakin mengetahui berbagai metode pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar, dengan demikian diharapkan mampu memilih metode pembelajaran yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Cooperatif Learning.

  1. Pengertian Cooperative Learning .

  Pembelajaran cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau strategi pembelajaran di mana siswa belajar bersama dengan kelompok-kelompok kecil dan saling membantu satu sama lain dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut Solihitin (2005:4-5):

  Cooperatif learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau

  kelompok kerja karena belajar dalam model cooperative learning harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka yang bisa menimbulkan persepsi yang positif tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk mencapai keberhasilan berdasarkan kemampuan dirinya secara individual dan sumbangsih dari anggota lainnya selama mereka belajar secara bersama-sama dalam kelompok. Definisi lain:

  Cooperatif learning is a succeful teaching strategy in wich small team, each with students of different levels of ability, use a variety of learning activitiesto improve the understanding of the subject. Each members of a team is responsible not only for learning what is taught but also for helping team mates learn, an atmosphere of achievement. (http://www.ed.gov).

  Pada definisi tersebut terkandung pengertian bahwa belajar kooperatif merupakan strategi belajar dengan kelompok-kelompok kecil di mana para siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan beragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu pelajaran. Setiap anggota kelompok tidak hanya bertanggung jawab pada diri sendiri melainkan membantu teman satu team yang lain dalam belajar, sehingga tercipta keberhasilan bersama.

  Definisi lain dikemukakan oleh Roger T. Johnson dan David W. Johnson (http://www.co_operation.org), bahwa:

  Cooperative learning is a relationship in a group of students that requires positive interdependence (a sense of sink or swim together), individual accountability (each of us has to contribute and learn), interpersonal skills (communication, fruit, leadership, decision making, and conflict resolution), face to face promotive interaction and processing (reflection on how well the team is functioning and how to function even better).

  Pada definsi ini terkandung pemahaman bahwa pembelajaran kooperatif merupakan relasi-kerjasama dalam satu kelompok siswa yang menuntut suatu kesalingtergantungan yang positif (rasa kebersamaan) antar anggota. Masing- masing anggota merasa bertanggung jawab terhadap kelompok sehingga harus belajar dan menyumbangkan gagasan. Selain itu diperlukan keterampilan hubungan antar pribadi (komunikasi, keberhasilan, kepemimpinan, pembuatan keputusan, dan penyelesaian konflik) dan tatap muka langsung dalam berinteraksi serta kesediaan untuk terus mengupayakan agar interaksi dan aktivitas kelompok menjadi lebih baik lagi.

  2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Menurut Muslimin Ibrahim (dalam Widanarto, 2006:17) unsur-unsur pembelajaran kooperatif yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka ”sehidup- sepenanggungan bersama”.

  b. Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri.

  c. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelomponya memiliki tujuan yang sama.

  d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggungjawab yang sama di antara anggota kelompoknya.

  e. Siswa belajar sebagai pemimpin dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

  f. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif

  3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Wina Sanjaya (2006:242-244) mengungkapkan ciri-ciri pembelajaran yang menggunakan model kooperatif; a. Pembelajaran secara team

  Pembelajaran secara team diharapkan agar semua anggota kelompok mampu bekerja sama dan saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok harus terdiri atas anggota yang memiliki kemampuan akademis, jenis kelamin, dan latar belakang sosial yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota dapat bertukar pengalaman, dapat saling membantu dan menerima, sehingga setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  anggota dapat memberikan kontribusi untuk keberhasilan kelompok.

  b. Didasarkan pada manajemen kooperatif Empat fungsi pokok manajemen kooperatif: 1) Fungsi perencanaan

  Pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang baik, agar proses belajar dapat berjalan secara efektif.

  2) Fungsi pelaksanaan Dalam fungsi ini, pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.

  3) Fungsi organisasi Pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama, oleh sebab itu perlu adanya pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok.

  4) Fungsi kontrol Dalam fungsi ini, pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilannya.

  c. Kemauan untuk bekerja sama Pembelajaran kooperatif memerlukan adanya kemauan untuk bekerja sama, bukan saja dalam pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok, tetapi juga diperlukan adanya sikap saling membantu. Misalnya: anggota kelompok yang pintar membantu yang kurang pintar.

  d. Keterampilan bekerja sama Setelah memiliki kemampuan untuk bekerja sama, siswa perlu didorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  untuk mau dan mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota kelompoknya. Sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide mengemukakan pendapat dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok

  4. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif Menurut Stahl (1994), ada beberapa prinsip dasar yang harus dikembangakan dalam pembelajaran kooperatif : a. Ketergantungan yang Bersifat Positif

  Untuk mengondisikan terjadinya interdependensi di antara siswa dalam kelompok belajar, maka guru harus mengorganisasikan materi dan tugas- tugas pelajaran sehingga siswa memahami dan mungkin untuk melakukan hal itu dalam kelompoknya. Guru harus merancang struktur kelompok dan tugas-tugas kelompok yang yang memungkinkan setiap siswa untuk belajar dan mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam penguasaan dan kemampuan memahami materi pelajaran. Kondisi belajar ini memungkinkan siswa untuk merasa tergantung secara positif pada anggota kelompok lainnya.

  b. Interaksi yang Bersifat terbuka Interaksi yang terjadi bersifat langsung dan terbuka dalam mendiskusikan materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Suasana belajar seperti ini akan membantu menumbuhkan sikap ketergantungan yang positif di kalangan siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Tanggung Jawab Individu Salah satu dasar penggunaan koopeartif dalam pembelajaran adalah bahwa keberhasilan belajar akan lebih mungkin dicapai secara lebih baik apabila dilakukan secara bersama-sama. Keberhasilan dalam belajar ini dipengaruhi oleh kemampuan individu siswa dalam menerima dan memberi apa yang telah dipelajari kepada siswa lainnya.

  d. Kelompok Bersifat Heterogen Keanggotaan dalam kelompok harus bersifat heterogen sehingga interaksi kerjasama yang terjadi merupakan akumulasi dari berbagai karakter siswa yang berbeda. Dalam suasana belajar seperti itu akan tumbuh dan berkembang nilai, sikap, moral, bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan dan melatih keterampilan dirinya dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis.

  e. Interaksi Sikap dan Perilaku Sosial yang Positif Dalam interaksi dengan siswa lainnya dalam kelompok tidak begitu saja menerapkan dan memaksakan sikap dan pendiriannya kepada anggota lainnya. Dalam kelompok siswa harus belajar bagaimana meningkatkan kemampuan interaksinya dengan memimpin, berdiskusi, bernegosiasi, dan mengklarifikasi berbagai masalah dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok.

  f. Tindak Lanjut Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan tugas dan pekerjaannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  selanjutnya perlu dianalisis bagaimana penampilan dan hasil kerja siswa dalam kelompok belajarnya. Setiap siswa dalam kelompok harus memperoleh waktu yang cukup untuk belajar dalam mengembangkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya.

  5. Sintaks Pembelajaran Model Kooperatif (http://www.ed.gov).

  Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan motivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, selanjutnya siswa dikelompokkan dalam tim-tim belajar. Pada tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama meraka. Fase terakhir dari pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau mengevaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.

  Ada enam tahapan pada pembelajaran kooperatif. Namun ada sedikit perbedaan pada langkah-langkahnya tergantung dari pendekatan yang dipergunakan dalam proses kegiatan pembelajarannya.

  Tabel II.1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Fase-Fase Tingkah Laku Guru Fase 1

Menyampaikan tujuan dan Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin

motivasi siswa dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar

  Fase 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Menyajikan Informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan

jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

  Fase 3

Mengorganisasikan siswa ke Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya

dalam kelompok-kelompok membentuk kelompok belajar dan belajar membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

  Fase 4 Membimbing kelompok Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada bekerja dan belajar saat mereka mengerjakan tugas mereka

  Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil berjanya

  Fase 6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

  6. Manfaat pembelajaraan kooperatif Widanarto, (2006:17), mengemukakan manfaat pembelajaran kooperatif: a. Meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama dan bersosialisasi.

  b. Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap dan perilaku selama bekerjasama.

  c. Mengurangi rasa kecemasan dan menumbuhkan rasa percaya diri meningkatkan motivasi belajar, harga diri dan sikap perilaku yang positif, sehingga siswa tahu kedudukannya dan belajar untuk menghargai satu sama lain.

  d. Meningkatkan prestasi belajar dengan menyelesaikan tugas akademik, sehingga membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.

  7. Model pembelajaran kooperatif Slavin (1995;71-144) memperkenalkan lima variasi model pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kooperatif sebagai berikut:

  a. Student Teams Achievment Division

  Merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dimana siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen. Guru menyajikan pelajaran sementara siswa bekerja didalam tim untuk memastikan bahwa semua anggota telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian pengajar mengadakan kuis.

  b. Teams Games Turnamen (TGT)

  Dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan point pada skor tim mereka. Skor tersebut diperoleh dari sumbangan setiap siswa untuk diakumulasikan. Permainan disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pelajaran di kelas.

  c. Jigsaw

  Siswa dibagi berkelompok dengan jumlah anggota 5-6 orang secara heterogen. Setiap anggota kelompok masing-masing ditugaskan untuk membaca sub bab yang berbeda-beda sesuai dengan yang ditugaskan oleh guru dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagian yang diberikan itu.

  Kelompok siswa yang sedang mempelajari sub bab ini disebut sebagai kelompok ahli. Setelah itu para siswa kembali ke kelompok asal mereka dan bergantian mengajarkan kepada teman sekelompoknya tentang hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diskusinya di kelompok ahli. Demikian dilakukan oleh semua anggota kelompok atas kajian di kelompok ahli. Satu-satunya cara siswa dapat belajar sub bab lain selain sub bab yang sudah dipelajari adalah mendengarkan secara sungguh-sungguh terhadap penjelasan teman satu kelompok mereka. Setelah selesai pertemuan dan diskusi di kelompok asal siswa diberikan kuis secara individu tentang materi ajar.

d. Think Pair Share

  Tipe ini dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2-6 anggota) dan lebih dicirikan oleh kooperatif daripada individu. TPS ada tiga tahap: 1) Tahap 1: Thinking (berpikir)

  Guru memberikan pertanyaan dan siswa memikirkan jawaban secara mandiri untuk beberapa saat.

  2) Tahap 2 : Pairing (berpasangan) Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang dibahas pada tahap 1.

  3) Tahap 3 : Sharing (berbagi) Pada tahap ini guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan.

  e. Numbered Head Together

Numbered Head Together merupakan model pembelajaran kooperatif yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sejenis dengan Think Pair Share. Sebagai ganti dalam struktur bertanya guru melakukan 4 tahap sebagai berikut: 1) Tahap Penomoran : Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok memilki anggota 3-5 orang. Masing-masing anggota diberi momor 1 sampai 5. 2) Tahap Mengajukan Pertanyaan: Guru mengajukan pertanyaan pada siswa.

  3) Tahap Berpikir Bersama : Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam kelompoknya untuk menjawabnya

  4) Tahap Menjawab: Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangan dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

B. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw

  1. Pengertian Jigsaw Slavin ( 1995:341) mengungkapkan bahwa model pembelajaran tipe

  Jigsaw merupakan suatu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan

  pada interpendensi yang tinggi. Model pembelajaran tipe Jigsaw menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara.

  Dalam tipe Jigsaw ini, siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah 4-6 orang yang mempunyai kemampuan intelektual berbeda. Pelajaran dibagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam beberapa bagian atau sub bab dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan memahami bagian pelajaran tersebut. Semua siswa yang mendapat bagian atau sub bab yang sama belajar bersama dalam sebuah kelompok yang disebut kelompok ahli.

  Dalam kelompok ahli siswa berdiskusi dan mengklarifikasi bahan pelajaran dan menyusun rencana bagaimana cara mereka mengajarkannya kepada teman. Jika semua anggota kelompok ahli sudah siap mereka kembali ke kelompok awal untuk mengajarkan hasil diskusi dalam kelompok ahli kepada teman-teman dalam kelompoknya. Cara belajar demikian menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran karena mempunyai tanggung jawab memahami dan membagikan materi yang menjadi bagiannya kepada anggota kelompoknya. Selain itu siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Siswa juga diberikan motivasi untuk selalu mengevaluasi proses pembelajaran yang sudah di laksanakan lewat refleksi.

  2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Menurut Muslimin Ibrahim (dalam Widanarto, 2006;18), Jigsaw adalah salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep sumber daya alam melalui penerapan model pembelajaran cooperative tipe STAD

0 6 134

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

Perbedaan motivasi dan hasil belajar berdasarkan model cooperative learning tipe STAD pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD.

0 1 228

Penerapan metode kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi : studi kasus pada siswa kelas XII IPS SMA Santa Maria Yogyakarta.

1 11 190

Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw : studi kasus siswa kelas VIII SMP Karitas Ngaglik.

0 1 148

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2.

1 4 188

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe Teams Tournament pada mata pelajaran akuntansi SMA studi kasus siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri I Ngaglik

0 3 201

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar ekonomi - USD Repository

0 1 297