Perbedaan pengaruh ceramah dan ceramah testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap perilaku guru wanita sekolah dasar di kota Yogyakarta - USD Repository

  

PERBEDAAN PENGARUH CERAMAH DAN CERAMAH-TESTIMONI

TENTANG KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PERILAKU

GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi

  Oleh : Fransisca Meindria Narasty

  NIM : 058114059

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  

PERBEDAAN PENGARUH CERAMAH DAN CERAMAH-TESTIMONI

TENTANG KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PERILAKU

GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi

  Oleh : Fransisca Meindria Narasty

  NIM : 058114059

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  B erserulah kepada T uhan,sebab D ia tidak pernah jauh Mer a sa l ebih pint a r da r i a l l a h, sebua h k ebodoha n Tuhan kit a akan membent uk siapa diri kit a Apa yang terjadi padaku saat ini, adalah yang terbaik bagiku menurut kehendak-Nya

  

PRAKATA

  Rasa syukur yang tak berkesudahan penulis panjatkan kepada Tuhan karena atas kesempatan, berkat, dan kehendakNya skripsi yang berjudul “Perbedaan Pengaruh Ceramah dan Ceramah-Testimoni Tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Perilaku Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta” berhasil disusun oleh penulis.

  Mendengar istilah kanker sudah pasti memberi kesan menakutkan seperti seorang terpidana mendapatkan hukuman mati, begitu pula pandangan masyarakat mengenai kanker serviks, namun sebenarnya kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini papsmear. Kurangnya perilaku masyarakat untuk melakukan papsmear dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk kurangnya edukasi tentang kanker serviks dan papsmear itu sendiri.

  Perjalanan panjang proses penyusunan skripsi ini tak lepas dari dukungan banyak pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus, atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan pada saya untuk menelusuri perjalanan panjang skripsi ini serta kasih yang tiada henti mengalir.

  2. Walikota Yogyakarta dan BAPEDA DIY yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Kota Yogyakarta.

  3. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang telah menyediakan tempat untuk penelitian dan membantu kelancaran penelitian.

  4. Sekolah Dasar Pangudi Luhur yang telah menyediakan tempat untuk pelaksanaan penelitian dan membantu kelancaran penelitian.

  5. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memperlancar jalannya penelitian.

  6. dr. Ediati Triningsih, M.Sc., Sp.PA. yang telah bersedia menjadi dosen pembimbing I untuk segala masukan yang diberikan selama proses pembimbingan skripsi ini dan terima kasih telah bersedia menjadi narasumber dalam penelitian.

  7. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II yang telah menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, masukan, dan pencerahan demi selesainya skripsi ini.

  8. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

  9. dr. Fenty, S.Ked., M.Kes., Sp.PK. yang telah bersedia menjadi dosen penguji dan memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

  10. Romo Sunu Hardiyanta, S.J., S.Si. dan Bapak Aris Dwiatmoko, M.Sc. yang telah membantu dan memberikan pencerahan dalam pengolahan statistik data penelitian.

  11. Mas Narto yang telah membuat berbagai surat ijin yang membantu kelancaran proses pengambilan data.

  12. Seluruh guru sekolah dasar yang bersedia hadir mengikuti acara ceramah maupun ceramah testimoni dan menjadi responden dalam penelitian ini serta guru-guru kelompok kontrol yang bersedia mengisi kuesioner yang sama berulang kali, terima kasih karena telah memperlancar jalannya penelitian.

  13. Pihak Yayasan Kanker Indonesia atas bantuan yang telah diberikan dalam acara ceramah dan ceramah-testimoni yang juga memperlancar jalannya penelitian.

  14. Dra. I. M. Sunarsih, S.U., Apt. atas bantuan dan masukan yang telah diberikan selama proses pelaksanaan pengambilan data dalam penelitian.

  15. Ibu Silah Parjono atas kesediaanya menjadi testimoner untuk membagikan sekelumit pengalaman hidup, yang membantu berlangsungnya penelitian.

  16. Pak Wiwid dan Bu Wiwid atas bantuannya saat pelaksanaan acara ceramah dan ceramah-testimoni, serta pengurusan sertifikat.

  17. dr. Milana dari Yayasan Kanker Indonesia, yang telah bersedia menjadi penceramah dalam penelitian ini, terima kasih atas bantuannya.

  18. Nenekku tersayang, terima kasih untuk doanya setiap malam.

  19. Pak Uwo dan (Alm) Mbok Uwo yang selalu mendorongku untuk tidak patah semangat dalam menghadapi persoalan dalam hidup.

  20. Bapak dan Ibu untuk kasih sayang, dukungan moral yang tiada habisnya, material dan perjuangannya.

  21. Pakde Hari, terima kasih atas dukungan moral dan material yang telah diberikan selama kuliah serta pelaksanaan penelitian ini dari awal hingga selesai.

  22. Adik-adikku tersayang Luis dan Abed, terima kasih untuk semangat, dukungan, dan doanya.

  23. Kekasihku Petrus Sigid Nugroho alias Ipek yang telah memberiku dukungan, semangat, kritikan yang membangun mentalku, keceriaan, kasih sayang, perhatian, tenaga, waktu, dan segala hal yang telah kamu berikan untukku selama penyelesaian skripsi ini.

  24. Sahabat-sahabatku Siska dan Ntik, yang tak pernah berhenti mendukungku dalam proses penyelesaian skripsi dan terima kasih untuk persahabatan yang indah ini.

  25. Teman-teman MC, Sisca, Vero, Esti, Anggra, Ichan, Ela, Ninik, Sesil, Lia, Endah, terima kasih untuk keceriaan, kebersamaan, dan semangat di tengah- tengah kesibukan kita masing-masing yang sudah kalian berikan mulai dari awal kita kuliah.

  26. Odet, Ipoet, dan Hestong, mempunyai teman seperti kalian adalah sesuatu yang sangat aku syukuri dalam masa kuliah ini.

  27. Teman-teman seperjuanganku dalam penelitian ini, Hesti, Yuan, Rosye, Rita, dan Jerry.

  28. Teman-teman Farmasi Klinik Komunitas (Bamby, Dewi, Kristin, Ragil, Vira, Dita, Ika, Dewi, Vivi, Siska S, Andin, Mpi’, Rini, Sekar, Nolen, Tami, Stella, Tara, Siska, Lini, Vero, Imel, Vita, dan teman-teman yang lain).

  29. Mba Clara, Mba Lusi, Dini, Lini, Shela, Kath, dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas dukungan dan bantuannya, terima kasih sekali.

  Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”, penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri bagi siapapun yang memberikan kritik yang membangun bagi skripsi ini. Semoga skripsi yang telah penulis susun, berguna bagi ilmu pengetahuan dan bagi berkurangnya angka kejadian kanker serviks.

  Yogyakarta, 19 Desember 2008 Penulis

  

INTISARI

Morbiditas dan mortalitas kanker serviks pada wanita cukup tinggi.

  Menurut data Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada periode 1994-1999, frekuensi relatif kanker serviks di Yogyakarta menempati urutan kedua. Kurangnya edukasi tentang kanker serviks yang diterima masyarakat menghambat perilaku masyarakat dalam mewaspadai kanker serviks, yang salah satunya dengan melakukan papsmear. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh antara metode edukasi ceramah saja dengan ceramah- testimoni terhadap peningkatan perilaku wanita di Kota Yogyakarta.

  Jenis penelitian quasi eksperimental, dengan desain pre-post test

  

intervention with control group . Teknik sampling menggunakan multistage cluster

random sampling dengan jumlah sampel minimal 92 guru wanita SD negeri dan

  swasta di Kota Yoyakarta. Sampel meliputi kelompok kontrol dan eksperimen dengan intervensi ceramah dan ceramah-testimoni. Untuk mengukur perilaku, dilakukan pengisian kuesioner pretest (sebelum intervensi), posttest setelah intervensi dan posttest satu bulan setelah intervensi oleh responden. Hasil dianalisis dengan metode deskriptif evaluatif dan Mann-Whitney U Test.

  Karakteristik responden meliputi, usia, tingkat pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear dan riwayat papsmear. Hasil uji

  

Mann-Whitney U Test , diperoleh signifikansi  0,248, menunjukkan tidak ada

  perbedaan pengaruh antara edukasi dengan metode ceramah-testimoni dibandingkan dengan ceramah saja dalam peningkatan perilaku.

  Kata kunci : ceramah, testimoni, kanker serviks, papsmear, perilaku.

  

ABSTRACT

Morbidity and mortality of cervical cancer in women is quite high.

  According to the data from Anatomic Patology of Medical Faculty of Gajah Mada University in 1994-1999 period, the relative frequency of cervical cancer was in the

  nd

  2 position in Yogyakarta city. Insufficient education about cervical cancer taught to people impede their behavior to keep on guard against cervical cancer, one of which is by doing papsmear test. The purpose of this research is to know if there is any difference of influence between lecture education method and testimonial-lecture about the improvement of womens behaviour in Yogyakarta City.

  The research is quasi experimental, with pre-post test intervention design with control group. The sampling technique was multistage cluster random sampling with 92 women teachers of public and private elementary schools in Yogyakarta city as the minimum sample. The sample covered control and experiment groups with lecture and testimonial-lecture interventions. Pretest questionnaire (before intervention), posttest after intervention and posttest done a month after intervention were done by the respondents to know their behaviours. The result was analyzed by using evaluatif deskriptif and Mann-Whitney U Test methods.

  The characteristic of the respondents covered age, education level, information background about cervical cancer and papsmear, and papsmear records. The result of Mann Whitney U Test, the significancy obtained was  0,248, meaning that there was no difference of influence between lecture-testimony education method compared to merely lecture method in behavior improvement. Key words : lecture, testimony, cervical cancer, papsmear, behaviour

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................... vi PERNSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH................................................... vii PRAKATA...................................................................................................... viii

  INTISARI........................................................................................................ xiii

  ABSTRACT ...................................................................................................... ix

  DAFTAR ISI................................................................................................... xv DAFTAR TABEL........................................................................................... xix DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xxi DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xxiii

  BAB I. PENGANTAR.............................................................................. 1 A. Latar Belakang.................................................................... 1

  1. Perumusan Masalah..................................................... 5

  2. Keaslian Penelitian....................................................... 5

  3. Manfaat Penelitian....................................................... 5

  B. Tujuan Penelitian................................................................ 6

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................ 8

  A. Kanker................................................................................. 8

  B. Kanker Serviks.................................................................... 8

  1. Definisi……................................................................. 8

  2. Penyebab dan Faktor Resiko........................................ 8

  3. Gejala dan Tanda......................................................... 9

  4. Pencegahan dan Deteksi Dini...................................... 10

  C. Papsmear ............................................................................. 10

  1. Pengertian..................................................................... 11

  2. Tujuan.......................................................................... 11

  3. Pelaksanaan Papsmear................................................ 12

  4. Interpretasi Hasil Papsmear………………………..... 13

  5. Rekomendasi Papsmear…........................................... 14

  D. Edukasi Kesehatan.............................................................. 14

  1. Pendidikan Kesehatan….............................................. 14

  2. Metode Pendidikan Kesehatan……………..….......… 15

  3. Tingkat Pelayanan Pendidikan Kesehatan……..…..... 16

  E. Perilaku............................................................................... 16

  1. Pengertian dan Bentuk Perilaku…..……............……. 16

  2. Karakteristik Perilaku….............................................. 17

  3. Perilaku Kesehatan…................................................... 17

  4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat....... 17

  F. Tindakan.............................................................................. 20

  G. Landasan Teori………….......…………………………..... 21

  H. Kerangka Konsep……......……………………………….. 22

  I. Hipotesis….......……..……………………………………. 22

  BAB III. METODE PENELITIAN............................................................. 24 A. Jenis dan Rancangan Penelitian.......................................... 24 B. Variabel Penelitian.............................................................. 25 C. Definisi Operasional............................................................ 25 D. Tempat Penelitian................................................................ 26 E. Bahan Penelitian.................................................................. 27

  1. Populasi Penelitian……..……………………………. 27

  2. Sampel dan Teknik Sampling…….…………….....… 27

  3. Besar Sampel………….......…………………………. 29

  F. Instrumen Penelitian........................................................... 30

  G. Tata Cara Penelitian……………….......……….……........ 32

  1. Perijinan....................................................................... 32

  2. Penelusuran Data Populasi........................................... 33

  3. Pembuatan Kuesioner.................................................. 33

  4. Perhitungan dan Randomisasi Sampel......................... 36

  5. Pelaksanaan Intervensi................................................. 38

  6. Pengambilan data......................................................... 39

  7. Pengolahan Data.......................................................... 39

  H. Kesulitan Penelitian............................................................ 43

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 45 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 79

  A. Kesimpulan......................................................................... 79

  B. Saran.................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 80 LAMPIRAN.................................................................................................... 82 BIOGRAFI PENULIS..................................................................................... 123

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Profil pertanyaan dalam kuesioner mengacu ke NCI Tabel I. (2007).......................................................................................

  32 Tabel II. Jenis pertanyaan dan pengelompokannya berdasarkan variabel dalam kuesioner.........................................................

  34 Tabel III. Hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov....... 41 Karakteristik tingkat usia responden pada kelompok Tabel IV. ceramah, ceramah-testimoni, dan kontrol................................

  47 Tabel V. Karakteristik tingkat pendidikan responden pada kelompok ceramah, ceramah-testimoni, dan kontrol................................

  49 Tabel VI. Karakteristik latar belakang informasi responden tentang kanker serviks dan papsmear pada kelompok ceramah, ceramah-testimoni, dan kontrol...............................................

  51 Tabel VII. Karakteristik riwayat papsmear responden pada kelompok ceramah, ceramah-testimoni, dan kontrol................................

  53 Tabel VIII. Pengaruh usia terhadap persentase perubahan perilaku pada ceramah dan ceramah-testimoni..............................................

  57 Tabel IX. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap persentase perubahan perilaku pada ceramah dan ceramah-testimoni……...….........

  60 Tabel X. Pengaruh latar belakang sumber informasi responden terhadap persentase perubahan perilaku pada ceramah dan

  ceramah-testimoni.................................................................... 64

  Tabel XI. Pengaruh riwayat papsmear responden terhadap persentase perubahan perilaku pada ceramah dan ceramah-testimoni......

  67 Hasil uji normalitas.................................................................. 74 Tabel XII.

  Tabel XIII. Hasil uji hipotesis perbedaan peningkatan perilaku pada kelompok ceramah dibandingkan dengan kontrol...................

  75 Tabel XVI. Perbandingan rata-rata selisih nilai pretest-posttest 1 bulan antara kelompok ceramah dan ceramah-testimoni...................

  78 Hasil uji hipotesis perbedaan peningkatan perilaku pada Tabel XV. kelompok ceramah dibandingkan dengan kelompok ceramah-testimoni...................................................................

  77 Tabel XIV. Hasil uji hipotesis perbedaan peningkatan perilaku pada kelompok ceramah-testimoni dibandingkan dengan kontrol......................................................................................

  76

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Proses pelaksanaan papsmear……...................…………… 12 Gambar 1.

  Gambar 2. Kerangka konsep penelitian..................................................

  22 Gambar 3. Diagram batang karakteristik tingkat usia responden........... 48

  Gambar 4. Diagram batang karakteristik tingkat pendidikan responden 50 Gambar 5. Diagram batang karakteristik latar belakang informasi

  responden...............................................................................

  52 Gambar 6. Diagram batang karakteristik riwayat papsmear responden 54

  Gambar 7. Diagram batang pengaruh usia terhadap persentase

  perubahan perilaku pada ceramah (C) dan ceramah- testimoni (CT).......................................................................

  58 Gambar 8. Diagram batang pengaruh pendidikan terhadap persentase perubahan perilaku pada ceramah (C) dan ceramah- testimoni (CT).......................................................................

  62 Gambar 9. Diagram batang pengaruh sumber informasi responden terhadap perubahan perilaku pada ceramah dan ceramah- testimoni................................................................................

  65 Gambar 10. Diagram batang pengaruh riwayat papsmear responden terhadap perubahan perilaku pada ceramah dan ceramah- testimoni................................................................................

  69 Gambar 11. Diagram batang alasan responden tidak melakukan

  papsmear (kelompok ceramah)............................................. 72 Gambar 12. Diagram batang alasan responden tidak melakukan papsmear (ceramah-testimoni)..............................................

  72 Gambar 13. Diagram pie perbandingan jumlah responden yang melakukan papsmear antara kelompok ceramah dan ceramah-testimoni.................................................................

  73

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman

  Lampiran 1. Kuesioner yang digunakan untuk uji validitas.................... 82 Lampiran 2. Data uji validitas awal......................................................... 84 Lampiran 3. Kuesioner yang lolos uji validitas dan digunakan sebagai instrument penelitian...........................................................

  85 Lampiran 4. Hasil uji validitas kuesioner................................................ 88 Hasil uji reliabilitas kuesioner............................................. 89 Lampiran 5.

  Lampiran 6. Data sekolah dasar hasil randomisasi yang digunakan sebagai kelompok ceramah.................................................

  90 Lampiran 7. Data sekolah dasar hasil randomisasi yang digunakan sebagai kelompok ceramah-testimoni.................................

  92 Data sekolah dasar hasil randomisasi yang digunakan Lampiran 8. sebagai kontrol....................................................................

  94 Lampiran 9. Nilai pretes, posttest, dan posttest satu bulan ceramah....... 95

  Lampiran 10. Nilai pretes, posttest, dan posttest satu bulan kelompok ceramah-testimoni...............................................................

  99 Output uji normalitas data ................................................. 103 Lampiran 11.

  Lampiran 12. Rekapan hasil uji normalitas............................................... 108 Lampiran 13. Output uji Mann-Whitney U Test pada kelompok ceramah

  dibandingkan kelompok kontrol......................................... 109

  Lampiran 14. Output uji Mann-Whitney U Test pada kelompok

  ceramah- testimoni dibandingkan kelompok kontrol.......... 111

  Lampiran 15. Output uji Mann-Whitney U Test pada kelompok ceramah

  dibandingkan kelompok ceramah-testimoni....................... 113 Hasil uji data menggunakan Mann Whitney U Test............ 114 Lampiran 16.

  Lampiran 17. Alasan responden tidak melakukan papsmear satu bulan

  setelah ceramah................................................................... 115

  Lampiran 18. Alasan responden tidak melakukan papsmear satu bulan

  setelah ceramah-testimoni................................................... 115 Foto pelaksanaan pengambilan data................................... 116 Lampiran 19.

  Lampiran 20. Surat undangan kepada sekolah-sekolah dasar untuk

  menghadiri acara ceramah dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma…........................................…. 117

  

Lampiran 21. Surat dari Dinas Perizinan Kota Yogyakarta……..……… 118

  Surat rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta..... 121 Lampiran 22.

  

Lampiran 23. Gambaran umum testimoni dan materi ceramah................ 122

  BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Di dunia, kanker serviks menempati urutan kedua dari jenis kanker yang paling sering diderita dan akhirnya menyebabkan kematian pada wanita. Laporan dari NCI (National Cancer Institute) pada tahun 2006, di negara-negara berkembang, kanker serviks menempati urutan kedua dan menjadi jenis kanker ketiga yang paling banyak menyebabkan kematian pada wanita yaitu sekitar 300.000 kematian per- tahun. Empat dari lima kasus baru kanker serviks terjadi di negara berkembang (Ngelangel, 2002).

  Data laboratorium Patologi Anatomi multisenter di Indonesia dan data registrasi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2002, menunjukkan dari 10 jenis kanker yang kerap menyerang perempuan, kanker serviks menduduki peringkat pertama, dengan jumlah penderita yang ditemukan menderita kanker serviks stadium lanjut (stadium IIB-IV) dan sampai sekarang tidak menunjukkan penurunan yang bermakna (Moegni, 2007).

  Menurut Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada tahun 1994-1999, frekuensi relatif kanker serviks di Kota Yogyakarta tertinggi kedua setelah kanker payudara (Ghozali dan Irianiwati, 1999).

  Kanker serviks (cervical cancer) menyerang jaringan serviks atau leher rahim, yang menghubungkan organ uterus dan vagina. Beberapa penyebab kanker serviks adalah virus HPV (Human Papilloma Virus), berganti pasangan, menderita penyakit kelamin, dan lain-lain (Van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1996).

  Kanker serviks merupakan kanker yang berkembang relatif lambat dan kadang tanpa gejala, sehingga banyak terjadi keterlambatan dalam mengetahui serta mengakibatkan keterlambatan dalam penanganannya karena umumnya pasien datang ke rumah sakit saat kanker serviks sudah berada pada stadium lanjut. Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang dapat ditemukan pada stadium dini, karena dalam perkembangan sel normal menjadi sel kanker melalui suatu tahap yang disebut tahap prakanker. Apabila kanker serviks berhasil dideteksi dan masih dalam tahap prakanker, dapat segera diambil tindakan operasi dan diobati sampai sembuh.

  Salah satu upaya deteksi dini kanker serviks adalah dengan melakukan

  

papsmear secara rutin. Menurut laporan NCI (National Cancer Institute), antara

  tahun 1955 sampai 1992, papsmear atau Papanicoloau (Pap) smear menurunkan 74% insidensi kanker serviks di USA. Sebanyak 85% kematian akibat kanker serviks adalah pada penderita yang belum pernah melakukan papsmear (Kasper, Braunwald, Fauci, Hauser, Longo, dan Jameson, 2005).

  Keterbatasan pengetahuan, status sosial ekonomi, kebudayaan, geografi, dan demografi sangat mempengaruhi insidensi kanker serviks. Berdasarkan data dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap kanker serviks masih rendah. Kewaspadaan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan cara mendeteksi lebih dini melalui papsmear, karena kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang dapat ditemukan pada stadium dini (YKI, 2000). Di Indonesia, papsmear belum merupakan program pemerintah, sehingga masih ditangani oleh perorangan, perkumpulan, dan lembaga swadaya (Suwijoyo, 2006).

  Perilaku merupakan respon seseorang terhadap rangsangan dari luar. Terdapat dua bentuk perilaku yaitu perilaku pasif berupa pengetahuan dan sikap, serta perilaku aktif berupa tindakan. Tindakan merupakan sesuatu yang secara nyata dilakukan oleh seseorang dan dapat diamati langsung. Dalam kenyataannya, tindakan yang dilakukan seseorang tidak harus didasari oleh pengetahuan dan sikap, karena tindakan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain (Notoatmodjo, 1993).

  Menurut Sarwono (1997), perilaku dapat berubah dengan adanya tambahan informasi tentang obyek tersebut. Model edukasi yang terbukti dapat meningkatkan perilaku, diantaranya yaitu edukasi dengan CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif), penyuluhan, ceramah dan lain-lain. Testimoni merupakan pernyataan dari seseorang tentang kejadian yang dialami dan diyakininya. Testimoni dari seseorang mengenai pengalaman yang terkait dengan kesehatan dapat mempengaruhi perilaku kesehatan orang lain (Hardon, et al, 2001).

  Edukasi kesehatan diperlukan untuk mendorong perilaku kesehatan, salah satunya berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit (Notoatmodjo, 1993). Dengan edukasi kesehatan diharapkan cara pandang masyarakat terhadap kanker serviks berubah ke arah positif, sehingga mendorong peningkatan perilaku dalam mewaspadai kanker serviks, salah satunya adalah tindakan melakukan papsmear sebagai deteksi dini kanker serviks, sehingga dapat menurunkan angka kejadian kanker serviks.

  Responden yang digunakan adalah guru wanita Sekolah Dasar baik negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta yang telah memenuhi kriteria inklusi penelitian.

  Pemilihan sampel dilakukan dengan beberapa pertimbangan antara lain adalah guru mempunyai tingkat pendidikan yang mampu menyerap informasi dan diharapkan sebagai pendidik mampu menyampaikan informasi tentang kanker serviks dan papsmear kepada masyarakat di tengah kehidupan sosial mereka.

  Di mata masyarakat, seorang guru memilki nilai lebih sebagai panutan, sehingga apa yang disampaikan akan lebih diperhatikan. Dipilih wanita karena kanker serviks menyerang dan berisiko kematian pada wanita. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta jumlah guru wanita SD lebih banyak dibandingkan jumlah guru wanita SMP maupun SMA, maka responden yang digunakan adalah guru SD.

  Penelitian ini merupakan kerjasama dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD). Fakultas Farmasi USD menyelenggarakan pendidikan kefarmasian berbasis pelayanan patient

  

oriented , sehingga masyarakat (pasien) menjadi fokus perhatian. Semangat patient

oriented muncul tidak hanya dalam bidang pengobatan, tetapi juga dalam bidang

  peningkatan kualitas hidup.

  Peningkatan kualitas hidup dapat dilakukan melalui pelayanan komunikasi, informasi, dan edukasi. Dengan adanya edukasi tentang kanker serviks dan papsmear, diharapkan dapat mempengaruhi perilaku untuk melakukan papsmear , sehingga angka kejadian kanker serviks berkurang.

  1. Perumusan Masalah

  a. Bagaimana karakteristik responden pada kelompok kontrol, ceramah, dan ceramah-testimoni berdasarkan usia, tingkat pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear, dan riwayat melakukan

  papsmear ?

  b. Bagaimana hubungan antara karakteristik responden pada kelompok ceramah dan ceramah-testimoni berdasarkan usia, tingkat pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear, dan riwayat melakukan

  papsmear terhadap peningkatan perilaku ditinjau dari persentase pretest- posttest dan pretest-posttest satu bulan?

  c. Apakah edukasi tentang kanker serviks dan papsmear menggunakan metode ceramah-testimoni lebih efektif dibandingkan metode ceramah saja dalam peningkatan perilaku? 2.

   Keaslian Penelitian

  Sejauh yang penulis ketahui, penelitian berjudul ”Perbedaan Pengaruh

  

Ceramah dan Ceramah-Testimoni tentang Kanker Serviks dan Papsmear Terhadap

Perilaku Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta ” belum pernah dilakukan

  dan dipublikasikan oleh para peneliti sebelumnya.

  3. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat teoritis Menambah khazanah pengetahuan mengenai kanker serviks dan papsmear. b. Manfaat metodologis Mengetahui perbedaan pengaruh ceramah dan ceramah-testimoni terhadap peningkatan perilaku masyarakat dalam mewaspadai kanker serviks, salah satunya dengan melakukan papsmear.

  c. Manfaat praktis Mengetahui model edukasi yang efektif dalam upaya meningkatkan perilaku masyarakat dalam menanggulangi semakin meningkatnya angka kejadian kanker serviks.

  B.

  

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum

  Mengetahui perbedaan pengaruh antara metode ceramah dengan metode ceramah yang disertai testimoni terhadap peningkatan perilaku dalam menghadapi kanker serviks.

  2. Tujuan khusus

  a. Mengetahui karakteristik responden pada kelompok kontrol, ceramah, dan ceramah-testimoni berdasarkan umur, tingkat pendidikan, latar belakang informasi kanker serviks dan papsmear, dan riwayat melakukan papsmear.

  b. Mengetahui hubungan antara karakteristik responden pada kelompok ceramah dan ceramah-testimoni berdasarkan umur, tingkat pendidikan, latar belakang informasi kanker serviks dan papsmear, dan riwayat melakukan

  papsmear terhadap peningkatan perilaku ditinjau dari persentase pretest- posttest dan pretest-posttest satu bulan. c. Mengetahui efektifitas edukasi tentang kanker serviks dan papsmear menggunakan metode ceramah-testimoni terhadap metode ceramah saja dalam peningkatan perilaku.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Kanker Kanker dikenal sebagai tumor, terjadi dari pertumbuhan sel abnormal

  menjadi massa beberapa gram jaringan tumor. Umumnya tidak menunjukkan gejala sebelum mencapai massa kira-kira satu gram, sehingga anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak sensitif untuk diagnostik tumor, dan jika positif umumnya mengarah pada stadium lanjut dari pertumbuhan tumor. Deteksi dini atas dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat membantu bahwa lebih banyak tumor dalam stadium demikian dapat ditangani (Van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1996).

B. Kanker Serviks

  1. Definisi

  Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks, yang merupakan organ yang menghubungkan uterus dan vagina (NCI, 2007).

  2. Penyebab dan Faktor Risiko

  Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV), Tipe onkogenik dari HPV merupakan salah satu penyebab kanker serviks, dimana setiap wanita berisiko terpapar infeksi HPV. Telah terbukti bahwa HPV merupakan penyebab 99,7 % kanker serviks (Van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1996).

  Faktor risiko terjadinya kanker serviks antara lain sering berganti-ganti pasangan seksual, faktor genetik, sudah melakukan hubungan seksual pada masa puber (< 18 tahun), pasangan yang sekarang memiliki riwayat hubungan seks dini atau punya banyak pasangan sebelumnya, suka merokok, terinfeksi HIV, memiliki banyak anak, menderita penyakit kelamin, dan penurunan imunitas akibat pencangkokan organ maupun kemoterapi (NCI, 2007).

3. Gejala dan Tanda

  Perubahan awal pada sel leher rahim tidak selalu merupakan tanda-tanda kanker. Pada fase awal, terdapat kemungkinan bahwa penderita belum mempunyai keluhan akibat hampir tidak ada gejala yang muncul (Van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1996). Pada fase ini, penderita masih dapat melakukan kegiatan sehari- hari, seperti mengasuh anak, mencuci, memasak atau bekerja di kantor, di pabrik, dan lain sebagainya. Kadang-kadang ada pula yang mengalami gejala keputihan atau perdarahan sesudah senggama pada stadium awal (Anonim, 2008a).

  Dalam fase lanjut, akibat nekrosis dan perubahan-perubahan proliferatif jaringan serviks, timbul keluhan-keluhan seperti perdarahan abnormal atau ada bercak-bercak coklat kemerahan setelah berhubungan seksual, keputihan yang makin lama makin berbau, perdarahan sentuh/contact bleeding, perdarahan diantara dua siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi), perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause, perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun), nafsu makan berkurang, kelelahan, nyeri panggul, gangguan defekasi, dan terkadang muncul urinary

  symptom (Kasper, Braunwald, Fauci, Hauser, Longo, dan Jameson, 2005).

4. Pencegahan dan Deteksi Dini

  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencanangkan program pencegahan kanker serviks melalui tiga pendekatan, yaitu : a. Pencegahan primer, bertujuan untuk mengurangi perilaku dan resiko yang memungkinkan seseorang terkena kanker serviks, dilakukan melalui edukasi mengenai upaya mencegah penularan virus HPV dan pemberian vaksin anti HPV. Namun biaya vaksin cukup mahal untuk ukuran negara berkembang.

  b. Pencegahan sekunder, dilakukan dengan deteksi dini untuk menemukan lesi prakanker dan mengobatinya.

  c. Pencegahan tersier, bertujuan untuk menemukan kanker serviks pada stadium serendah mungkin atau menatalaksana kanker serviks seoptimal mungkin (Moegni, 2007).

  Penggunaan kondom bagi golongan faktor risiko tinggi, tidak merokok, setia pada pasangan, menjaga kebersihan alat kelamin, melakukan vaksinasi antiHPV, serta penanganan tepat waktu pada inflamasi dan kelainan epitel serviks dapat mencegah kanker serviks (Van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1996).

  Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan melalui dua cara yaitu berupa inspeksi visual menggunakan asam asetat dan melakukan papsmear secara teratur (Van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1996).

C. Papsmear

  Sebelum sel-sel abnormal berubah menjadi sel-sel kanker, terjadi perubahan pada sel-sel tersebut, biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun. Selama jeda tersebut, penanganan yang tepat dapat segera menghentikan sel-sel yang abnormal berubah menjadi sel kanker. Sel-sel abnormal dapat dideteksi kehadirannya melalui hasil tes papsmear, sehingga semakin dini sel-sel abnormal terdeteksi, maka risiko seseorang untuk terkena dan menderita kanker leher rahim menjadi lebih rendah (Anonim, 2008a).

  1. Pengertian Papsmear atau disebut paptest (Papanicoloau) diperkenalkan pada tahun

  1950, kata ini diambil dari nama penemunya yaitu George Papani Coloau. Papsmear merupakan suatu cara untuk memeriksa sel-sel yang diambil dari serviks. Serviks merupakan bagian akhir uterus yang menghubungkan antara uterus dan vagina (NCI, 2007).

  Sampel sel-sel epitel dari lendir permukaan serviks memungkinkan kita mempelajari proses-proses dalam keadaan sehat dan sakit. Lapisan atas epitel serviks dilepaskan secara kontinu, sehingga sediaan tidak hanya terdiri dari sel-sel yang lepas saat pengambilan lendir seviks, tetapi juga dari eksfoliasi spontan. Walaupun sediaan berasal dari permukaan epitel, sel-sel tersebut dapat menggambarkan proses yang lebih dalam dengan tepat (Van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1996).

  2. Tujuan

  Tujuan utama dilakukan pemeriksaan papsmear adalah untuk mendeteksi adanya sel abnormal yang bertendensi menjadi sel-sel kanker pada jaringan serviks (NCI, 2007). Pemeriksaan papsmear yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker (Anonim, 2008a).

3. Pelaksanaan Papsmear

  Test papsmear hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga leher rahim terlihat dengan jelas (Anonim, 2008b).

  Sel-sel leher rahim diambil dengan cara mengusap permukaan dinding leher rahim spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim. Usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti. Prosedur pemeriksaan papsmear pada umumnya akan membuat wanita merasa tidak nyaman, tetapi pemeriksaan papsmear tidak akan menimbulkan rasa sakit (Anonim, 2008b).

  

Gambar 1. Proses pelaksanaan papsmear

  Pemeriksaan papsmear dapat dilakukan oleh dokter ahli, dokter umum, maupun bidan yang sudah terlatih untuk melakukan pemeriksaan papsmear.

  Pemeriksaan papsmear diupayakan dilakukan seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi, namun jika anda sudah tidak menstruasi pemeriksaan

  

papsmear dapat dilakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy), tidak perlu lagi melakukan pemeriksaan papsmear karena sudah terbebas dari risiko kanker leher rahim (Anonim, 2008 b).

4. Interpretasi Hasil Papsmear

  Interpretasi hasil apusan setelah melakukan papsmear, menurut kebijaksanaan diagnostik lanjutan pada sitologi serviks menyimpang (Vooys cit Van de Velde, dkk., 1996), meliputi :

  : menunjukkan kualitas hasil apusan tidak cukup untuk diagnostik yang dapat dipercaya, maka dilakukan ulangan jangka pendek I : menunjukkan tiada kelainan, maka dilakukan ulangan 3 tahun lagi

  II : menunjukkan sel planoselular atipik, metaplasi skuamosa atipik, reaksi reparasi, epitel silinder sedikit menyimpang, maka dilakukan ulangan sesudah satu tahun

  IIIA : menunjukkan displasia ringan, displasia sedang. epitel silinder menyimpang sedang, reaksi reparasi atipik, maka dilakukan ulangan sesudah 3 bulan

  IIIB : menunjukkan displasia berat, epitel silinder menyimpang berat, maka dilakukan pemeriksaan histologik

Dokumen yang terkait

Analisis multilevel determinan sosial terhadap kejadian kanker serviks di kota Yogyakarta COVER

0 0 14

Analisis multilevel determinan sosial terhadap kejadian kanker serviks di kota Yogyakarta ARTIKEL

0 0 9

ID pengaruh penggunaan metode ceramah dan metode dialog terhadap hasil belajar sisw

0 0 6

Gambaran tingkat pengetahuan tentang pencegahan dan penyembuhan kanker serviks dengan perilaku deteksi dini kanker serviks pada wanita pasangan usia subur - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 32

Perbedaan hasil pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan metode ceramah dan metode ceramah bervariasi siswa kelas V bagian Tunagrahita ringan SDLB Negeri Cilacap tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 158

Perbedaan antara pengaruh ceramah dengan ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku guru wanita sekolah dasar di kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 193

Pengaruh ceramah tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 172

Perbedan pengaruh ceramah dengan ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan guru wanita sekolah dasar di kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 136

Perbedaan pengaruh ceramah dan ceramah testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap sikap guru wanita sekolah dasar di kota Yogyakarta - USD Repository

0 1 126

Pengaruh ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 2 143