Pengaruh ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta - USD Repository

  PENGARUH CERAMAH DAN TESTIMONI TENTANG KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN

  PERILAKU GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh :

  Yeremia Priyadi NIM. 058114085 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  “Karena begitu besar kasih ALLAH akan dunia ini sehingga

  IA mengaruniakan Anak

  NYA YANG TUNGGAL SUPAYA BARANGSIAPA

YANG PERCAYA KEPADA NYA TIDAK AKAN BINASA

MELAINKAN BEROLEH HIDUP YANG KEKAL”

  “Maka JANGANLAH hendaknya engkau kuatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah segala hal yang engkau inginkan kepada ALLAH dalam DOA

disertai dengan UCAPAN SYUKUR”

  “Serta berbahagialah orang yang takut akan TUHAN dan mengandalkan TUHAN , yang menaruh

harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti POHON

yang ditanam DI TEPI ALIRAN AIR,yang MERAMBATKAN AKAR-AKARNYA ke tepi batang air,

dan yang TIDAK MENGALAMI datangnya panas terik,

yang daunnya TETAP HIJAU, yang TIDAK KUATIR dalam tahun kering, dan yang TIDAK BERHENTI MENGHASILKAN BUAH, APA SAJA yang diperbuatnya BERHASIL”

  “KUPERSEMBAHKAN KARYA TERBAIKKU UNTUK YESUS KRISTUS, TUHAN DAN JURUSELAMATKU, KELUARGA TERCINTA, KEKASIHKU LINDA

TERCINTA, SERTA ALMAMATERKU…”

PRAKATA

  Pujian, hormat, serta syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah dan Bapa kami karena hanya oleh berkat, anugerah, kemurahan, kasih setia, dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Ilmu Farmasi (S.Farm).

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukanlah sesuatu hal yang mudah, hanya dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus Allah dan Bapa kami, atas semua kasih setia dan anugerah-Nya, tanpa-Nya penulis tidak mampu untuk menyelesaikan penelitian ini.

  2. Yayasan Kanker Indonesia yang telah bersedia bekerja sama untuk melakukan penelitian ini.

  3. Walikota Yogyakarta c.q BAPEDA Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di kota Yogyakarta.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian kepada guru-guru wanita sekolah dasar di Kota

  Yogyakarta

  5. Rita Suhadi M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  6. Dra. I.M. Sunarsih, S.U., Apt. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis.

  7. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis.

  8. Aris Widayati, M.Si., Apt. atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan penelitian yang telah direncanakan dan diprogramkan.

  9. Romo Drs. Petrus Sunu Hardiyanta, S.J., S.Si. yang telah memberikan arahan dan bimbingan mengenai statistik untuk pengolahan data.

  10. Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc. yang telah memberikan arahan dan bimbingan mengenai statistik untuk pengolahan data.

  11. Orangtua tercinta yang telah merawat, membesarkan, dan mendidik penulis, serta telah memberi dukungan baik materiil maupun spirituil dan juga atas kasihnya yang tiada terkira.

  12. Saudara-saudaraku terkasih, Yohan, Ester, Anto, David, dan Lukas yang telah menjadi saudara-saudaraku yang luar biasa dan atas kasih, dukungan, serta pengorbanannya.

  13. Ibu Yan Ik, Erna, Liu, dan Bapak Tjong Kwan, dan semua saudara- saudaraku yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, atas dukungan dan bantuannya, baik materiil maupun spirituil serta persaudaraan yang luar biasa.

  14. Kekasihku tercinta Linda Setiawati, atas dukungan, kesabaran, pertolongan, dan cinta kasihnya yang tiada terkira, yang senantiasa

  15. Keluarga Linda Setiawati, atas dukungan dan kepeduliannya.

  16. Ibu-ibu guru SD di kota Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

  17. Bapak Wiwid dan istri, atas bantuannya selama penelitian.

  18. Teman-teman satu kelompok penelitian, Kaka, Hesti, Rosye, Yuan, dan Rita, atas kerjasamanya sejak awal, pertengahan, hingga akhir penelitian.

  19. Teman-teman kelas B angkatan 2005, khususnya kelompok praktikum D, Illon, Tami, Lina, Ong Hengky, Rio, Hani, Vika, Yesi, Bambe, Alfa, Lina Chang, Eva, Yoke, Bustan, Vita, Imel, dan Maya atas persahabatannya.

  20. Teman-teman kos Tasura 52 dan kos Ksatria atas persahabatannya, serta Bapak dan Ibu kos yang telah memberi dukungan,

  21. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

  Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan pikiran, waktu dan tenaga.

  Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini lebih mendekati sempurna. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua.

  Yogyakarta, 25 Desember 2008 Penulis

  INTISARI Kanker serviks adalah kanker yang menyerang jaringan leher rahim yang banyak terjadi dan berisiko menimbulkan kematian pada wanita dan merupakan kanker urutan kedua terbanyak yang diderita wanita di dunia dan juga di kota Yogyakarta. Kanker serviks dapat dicegah, bahkan diobati hingga sembuh apabila terdeteksi dini melalui papsmear. Papsmear adalah pemeriksaan sel – sel serviks untuk mendeteksi adanya sel kanker atau sel abnormal yang bertendensi menjadi kanker.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita SD di kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimental, dengan desain pre-post test intervention with

  . Populasi penelitian adalah guru wanita SD di Kota Yogyakarta.

  control group

  Teknik sampling dengan multistages cluster random sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Analisis meliputi deskriptif evaluatif dan uji statistik menggunakan Paired T-Test dan Wilcoxon untuk kelompok eksperimental serta Two Independent Sample T-Test dan Mann-Whitney U

  

Test untuk membandingkan eksperimen dan kontrol dengan taraf kepercayaan

  95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear secara signifikan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di kota Yogyakarta.

  Kata kunci : ceramah dan testimoni, kanker serviks, papsmear

  ABSTRACT Cervical cancer is a cancer that attacks cervix tissues, which is often happened, has death risk to women, and also the second greatest number of women cancer in all around the world and Yogyakarta city. It is preventable and even curable if the cancer early detected with papsmear. Papsmear is cervical cels screening to detect cancer cel or abnormal cel that potentially become a cancer.

  The purpose of this research is to know the influence of cervical cancer and papsmear training and testimony to knowledge, attitude, and behaviour of women teacher in elementary school at Yogyakarta city. It is a quasy experimental research with pre-post test intervention with control group design. The population is the women elementary school teacher in Yogyakarta city. The sampling method is multistages cluster random sampling. The research instrument is questionnaire. The analysis include evaluative descriptive and statistical test with Paired T-Test and Wilcoxon for experimental group and Two Independent Samples T-Test and Mann-Whitney U Test to compare the experimental and control group with 95% of signification. Result of this research shows that cervical cancer and papsmear training and testimony significantly increased the knowledge, attitude, and behaviour of women teacher in elementary school at Yogyakarta city.

  Keywords : training and testimony, cervical cancer, papsmear

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vi PRAKATA ....................................................................................................... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... x

  INTISARI ........................................................................................................ xi

  

ABSTRACT ...................................................................................................... xii

  DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xviii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xx DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxi BAB I. PENGANTAR ....................................................................................

  1 A. Latar Belakang ............................................................................

  1 1. Permasalahan .......................................................................

  4 2. Keaslian penelitian ..............................................................

  4 3. Manfaat penelitian ..............................................................

  6 B. Tujuan Penelitian ........................................................................

  6 1. Tujuan umum ......................................................................

  6

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................

  28 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................

  33 G. Instrumen Penelitian .................................................................

  31 3. Besar sampel .......................................................................

  31 2. Sampel (responden/subyek) dan teknik sampling ...............

  31 1. Populasi Penelitian ..............................................................

  31 F. Bahan Penelitian .......................................................................

  30 E. Tempat Penelitian ....................................................................

  29 D. Subjek Penelitian ......................................................................

  29 C. Definisi Operasional .................................................................

  28 B. Variabel Penelitian ....................................................................

  27 BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................

  8 A. Kanker .......................................................................................

  27 J. Hipotesis ...................................................................................

  26 I. Kerangka Konsep ......................................................................

  22 H. Landasan Teori ..........................................................................

  20 G. Perilaku ......................................................................................

  17 F. Sikap ..........................................................................................

  12 E. Pengetahuan ..............................................................................

  10 D. Edukasi Kesehatan ....................................................................

  8 C. Papsmear ..................................................................................

  8 B. Kanker Serviks ..........................................................................

  34

  1. Perijinan ..............................................................................

  37 2. Penelusuran Data Populasi ..................................................

  37 3. Pembuatan Kuesioner ..........................................................

  37 a. Pembuatan pertanyaan dalam kuesioner ........................

  37

  b. Uji validitas .................................................................... 39 c. Uji reliabilitas ................................................................

  40 4. Perhitungan Sampel dan Randomisasi Sampel ...................

  41 a. Perhitungan Sampel ......................................................

  41 b. Randomisasi Sampel ......................................................

  41 i. Randomisasi Klaster Kecamatan ...........................

  41 ii. Randomisasi Sekolah Dasar Setiap Klaster Kecamatan Yang Dipilih ........................................

  42 5. Pelaksanaan Intervensi .........................................................

  42

  a. Penyebaran Undangan Untuk Guru Wanita Di Sekolah Dasar Yang Digunakan Sebagai Sampel .........

  42 b. Pelaksanaan Ceramah Ddan Ceramah Testimoni .........

  42 6. Postest 1 Bulan Setelah Intervensi .......................................

  43 7. Pengolahan Data ..................................................................

  44 a. Manajemen data ............................................................

  44 i. Editing ....................................................................

  44 ii. Processing ..............................................................

  45 iii. Cleaning ..............................................................

  45

  i. Uji Normalitas Data ..............................................

  45 ii. Uji Signifikansi ......................................................

  49 iii. Metode Statistik Deskriptif Evaluatif ...................

  51 I. Kesulitan Penelitian ..................................................................

  51 J. Kelemahan Penelitian ...............................................................

  52 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................

  53 A. Karakteristik Responden dan Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku ...................................................................

  53 1. Umur ....................................................................................

  53 2. Tingkat Pendidikan .............................................................

  58

  3. Riwayat Informasi Tentang Kanker Serviks dan Papsmear

  63 4. Riwayat Papsmear ..............................................................

  67 B. Pengaruh Ceramah Testimoni terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Responden tentang Kanker Serviks dan Papsmear ...................................................

  70 1. Kelompok Perlakuan ...........................................................

  70 2. Kontrol ................................................................................

  73 3. Kelompok Perlakuan Dibanding Kontrol ...........................

  75 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

  84 A. Kesimpulan ...............................................................................

  84 B. Saran .........................................................................................

  85 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  86

  BIOGRAFI ...................................................................................................... 124

  DAFTAR TABEL Halaman

  Tabel I. Profil Pertanyaan dalam Kuesioner Mengacu ke NCI (2007) .......................................................................................

  35 Tabel II. Pembagian Pertanyaan Favorable dan Unfavorable ..............

  38 Tabel III. Uji Validitas .............................................................................

  40 Tabel IV. Uji Normalitas Kelompok Perlakuan dan Kontrol ...................

  46 Tabel V. Jenis Analisis Data yang Digunakan Pada Perlakuan dan Kontrol .....................................................................................

  47 Tabel VI. Uji Normalitas Kelompok Perlakuan Dibanding Kontrol........

  48 Tabel VII. Umur Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Pengetahuan ............................................

  54 Tabel VIII. Umur Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Sikap ........................................................

  55 Tabel IX. Umur Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Perilaku ....................................................

  57 Tabel X. Tingkat Pendidikan Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Pengetahuan ..........................................

  59 Tabel XI. Tingkat Pendidikan Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Sikap ...................................

  60 Tabel XII. Tingkat Pendidikan Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Perilaku ...............................

  62 Tabel XIII. Riwayat Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Pengetahuan ..........................................................

  63 Tabel XIV. Riwayat Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Sikap ......................................................................

  65 Tabel XV. Riwayat Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Perilaku .................................................................

  66 Tabel XVI. Riwayat Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Pengetahuan ........................

  67 Tabel XVI. Riwayat Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Sikap ...................................

  68 Tabel XVIII. Riwayat Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terhadap Perubahan Pengetahuan ........................

  69

  Tabel XX. Selisih Nilai Pretest-posttest dan Pretest-posttest 1 Bulan Pada Kelompok Perlakuan ......................................................

  71 Tabel XXI. Hasil Uji Signifikansi Kelompok Kontrol ..............................

  74 Tabel XXII. Selisih Nilai Pretest-posttest dan Pretest-posttest 1 Bulan Pada Kelompok Kontrol .........................................................

  74 Tabel XXIII. Hasil Uji Statistik Kelompok Perlakuan Dibanding Kontrol ...

  76

  DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Kerangka Konsep .....................................................................

  27 Gambar 2. Skema rancangan pre-post test intervention design .................

  44 Gambar 3. Penentuan Uji Signifikansi Berdasarkan Uji Normalitas Data .........................................................................................

  49 Gambar 4. Grafik Pengaruh Umur terhadap Pengetahuan .......................

  54 Gambar 5. Grafik Pengaruh Umur terhadap Sikap ...................................

  56 Gambar 6. Grafik Pengaruh Umur terhadap Perilaku ...............................

  58 Gambar 7. Grafik Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap Perubahan Pengetahuan ............................................................................

  59 Gambar 8. Grafik Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Sikap .............

  61 Gambar 9. Grafik Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Perilaku .........

  62 Gambar 10. Grafik Pengaruh Riwayat Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Pengetahuan .......................

  64 Gambar 11. Grafik Pengaruh Riwayat Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Sikap ....................................

  65 Gambar 12. Grafik Pengaruh Riwayat Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Pengetahuan .......................

  66 Gambar 13. Grafik Pengaruh Riwayat Papsmear terhadap Pengetahuan ..

  68 Gambar 14. Grafik Pengaruh Riwayat Papsmear terhadap Sikap ..............

  69 Gambar 15. Grafik Pengaruh Riwayat Papsmear terhadap Perilaku .........

  70

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Kuesioner .................................................................................

  89 Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ........................

  91 Lampiran 3. Daftar SD Yang Digunakan Dalam Penelitian ........................

  92 Lampiran 4. Daftar Responden .....................................................................

  94 Lampiran 5. Selisih Nilai Kuesioner Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku ......

  97 Lampiran 6. Uji Signifikansi Kelompok Perlakuan dan Kontrol ................. 104 Lampiran 7. Gambaran Pelaksanaan ............................................................ 110 Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian Pengujian Validitas dan Reliabilitas

  Kuesioner Kepada Guru Wanita .............................................. 111 Lampiran 9. Daftar Nama Mahasiswa yang Melaksanakan Penelitian ....... 112 Lampiran 10. Surat Permohonan Ijin Kerjasama dengan Yayasan Kanker

  Indonesia (YKI) ....................................................................... 113 Lampiran 11. Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Dinas Perizinan ............ 114 Lampiran 12. Surat Ijin Melakukan Perpanjangan Penelitian dari Dinas

  Perizinan ................................................................................. 115 Lampiran 13. Surat Pemberian Ijin Dinas Pendidikan untuk Diadakannya

  Penelitian .................................................................................. 116 Lampiran 14. Materi Ceramah Standar YKI ................................................... 117

  BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada jaringan serviks atau leher rahim yang menghubungkan antara organ uterus dan vagina. Di dunia, kanker serviks menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling sering diderita oleh kaum wanita. Berdasarkan data dari NCI (National Cancer Institute) selama tiga dekade terakhir ini di USA, insiden dan mortalitas kanker serviks mempunyai kecenderungan menurun sampai sekitar 50%, namun penyakit ini tetap menjadi masalah kesehatan serius. Di negara yang sama, telah diprediksi bahwa akan terjadi 11.070 kasus baru pada tahun 2008 ini sedangkan kematian yang terjadi adalah 3.870 orang.

  Penyebab penyakit kanker serviks antara lain adanya perubahan gen, terinfeksi virus, mikroba, radiasi, atau pecemaran oleh bahan kimia. Virus di sini misalnya virus HPV (Human Pappiloma Virus). Sementara presentase akibat radiasi nilainya rendah sekali. Penyebab serius lainnya adalah sperma pria. Hal ini disebabkan karena bagian kepala sperma mengandung protein dasar apabila menyatu dengan leher rahim dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan mutasi sel serviks yang terjadi pada masa puber wanita karena pada masa ini serviks belum tumbuh sempurna. Oleh karena itu, disarankan untuk para wanita agar tidak menikah pada usia muda yaitu < 18 tahun serta bila telah menikah atau

  

papsmear setahun sekali, bila hasilnya negatif maka pemeriksaan dapat diulang

pada usia 35 sampai 65 tahun (Anglingsari dan Yudana, 1998).

  Kanker serviks merupakan kanker yang berkembang relatif lambat dan kadang tidak menampakkan adanya gejala. Salah satu upaya deteksi dini adanya kanker serviks adalah dengan melakukan tes papsmear secara rutin. Menurut laporan NCI, antara tahun 1955 sampai tahun 1992 papsmear atau Papanicolaou (Pap) smear dapat menurunkan insidensi kanker di USA sebesar 74%. Sebanyak 85% kematian akibat kanker serviks adalah pada penderita yang belum pernah melakukan papsmear (Kasper, dkk, 2005).

  Di negara berkembang seperti Indonesia, kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan utama bagi masyarakat. Empat dari lima kasus baru kanker serviks terjadi di negara berkembang (Ngelangel, 2002). Pada tahun 1998, terdapat 25,3% kasus kanker serviks di Indonesia. Angka tersebut merupakan urutan pertama jenis kanker yang terjadi pada wanita menyusul kemudian kanker payudara sebesar 18,4% (WHO, 2006). Pada tahun 2000, sebesar 80% kematian akibat kanker serviks terjadi di negara berkembang (Moegni, 2002). Laporan dari NCI pada tahun 2006 di seluruh dunia terutama di negara – negara berkembang, kanker serviks merupakan jenis kanker pada wanita yang menempati urutan kedua dan menjadi jenis kanker ketiga yang paling banyak menyebabkan kematian yaitu sekitar 300.000 kematian per-tahun. Sedangkan di Yogyakarta, pada periode 1994-1999 kanker serviks menduduki peringkat kedua dari kanker yang paling banyak diderita oleh wanita yaitu sebanyak 16,43%, satu peringkat di bawah Berdasarkan data dari YKI (Yayasan Kanker Indonesia) Pusat, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap kanker masih rendah. Kewaspadaan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan cara mendeteksi lebih dini dengan melakukan papsmear, karena kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang dapat ditemukan pada stadium dini (YKI, 2000).

  Perilaku untuk melakukan papsmear sebagai upaya untuk deteksi dini kanker serviks harus ditingkatkan sehingga akan menurunkan angka kesakitan.

  Pengetahuan dan sikap merupakan penyebab atau motivator bagi seseorang untuk berperilaku (Azwar, 2007). Menurut Sarwono (1997), perilaku seseorang dapat berubah dengan adanya tambahan informasi tentang obyek tersebut. Beberapa model edukasi telah terbukti dapat meningkatkan perilaku, diataranya yaitu: metode CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif) (Suryawati, 2003), edukasi dengan penyuluhan dan leaflet (Supardi, 1998) dan seminar – seminar atau penyuluhan pada umumnya. Testimoni dari seseorang mengenai pengalaman yang terkait dengan kesehatan dapat mempengaruhi perilaku kesehatan orang lain. Testimoni merupakan pernyataan dari seseorang tentang kejadian yang dialami dan diyakininya (Hardon, 2001). Edukasi kesehatan diperlukan untuk mendorong perilaku yang berkaitan dengan promosi kesehatan antara lain adalah upaya – upaya pencegahan terjadinya penyakit (Soebroto, dkk, 2001).

  Metode pendidikan kesehatan yang yang baik untuk kelompok besar besar (lebih dari 15 orang) antara lain adalah ceramah. Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah (Notoatmodjo, 2003). Guru dan menjadi panutan atau teladan bagi masyarakat di sekitarnya baik dalam hal pengetahuan, sikap, maupun perilakunya sehingga dapat menjadi kader yang berpotensi.

  a. Bagaimanakah pengaruh karakteristik responden berdasarkan umur, tingkat pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan

  papsmear , dan riwayat melakukan papsmear terhadap pengingkatan

  pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita Sekolah Dasar (SD) di Kota Yogyakarta?

  b. Apakah ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear berpengaruh pada peningkatan pengetahuan guru wanita Sekolah Dasar (SD) di Kota Yogyakarta?

  c. Apakah ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear berpengaruh pada peningkatan sikap guru wanita Sekolah Dasar (SD) di Kota Yogyakarta?

  d. Apakah ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear berpengaruh pada peningkatan perilaku guru wanita Sekolah Dasar (SD) di Kota Yogyakarta?

  2. Keaslian penelitian Sejauh yang penulis ketahui, penelitian ”Pengaruh Ceramah Dan

  Testimoni Tentang Kanker Serviks Dan Papsmear Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Guru Wanita Sekolah Dasar Di Kota Yogyakarta ” belum

  Penelitian lain yang sejenis dengan penelitian ini adalah : 1. “Pengaruh Penyuluhan Tentang Kanker Serviks Terhadap Perilaku Ibu

  Dalam Deteksi Dini Kanker Serviks Di RT 05 RW 03 Kelurahan Bulak : Penelitian Pra-Experimental (One Group Pra Test-Post Test Design)”, oleh Christina Dewi P., Fakultas Kedokteran UNAIR. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang tinggal di RT 05 RW 03 Kelurahan Bulak and masuk ke dalam kriteria inklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah

  Purposive Sampling . Total sampel 44 responden. Variable independent

  adalah penyuluhan kesehatan tentang kanker serviks. Variable dependent adalah perilaku ibu yang meliputi juga pengetahuan, sikap, dan psikomotor. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan observasi terhadap responden.

  2. “Pengaruh Metode Ceramah dan Media leaflet terhadap Perilaku Pengobatan Sendiri yang Sesuai dengan Aturan untuk Keluhan Demam, Sakit Kepala, Batuk, dan Pilek (Studi di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)”, oleh Sudibyo Supardi, Litbang, Departemen Kesehatan Indonesia. Merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan non equivalent pre-test and post-test with control group terhadap 140 responden di desa perlakuan dan 140 responden di desa di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tahun 1998.

  Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh metode ceramah dan media

  leaflet terhadap perilaku pengobatan sendiri sesuai aturan untuk keluhan a. Manfaat teoritis Meningkatkan pengetahuan dalam bidang kesehatan tentang pengaruh dari ceramah dan testimoni terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku.

  b. Manfaat metodologis Metode ini dapat digunakan untuk melakukan penelitian tentang pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat.

  c. Manfaat praktis Guru wanita Sekolah Dasar di kota Yogyakarta yang telah menerima ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear diharapkan dapat menyalurkan informasi yang didapatkannya dan menganjurkan untuk melakukan papsmear kepada orang lain.

  B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum Mengetahui pengaruh ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita

  SD di Kota Yogyakarta propinsi DIY.

  2. Tujuan khusus

  a. Mengetahui pengaruh karakteristik responden berdasarkan umur, tingkat b. riwayat melakukan papsmear terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita Sekolah Dasar (SD) di Kota Yogyakarta.

  c. Mengetahui pengaruh ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan

  papsmear terhadap peningkatan pengetahuan guru wanita SD di Kota Yogyakarta propinsi DIY.

  d. Mengetahui pengaruh ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan

  papsmear terhadap peningkatan sikap guru wanita SD di Kota Yogyakarta propinsi DIY.

  e. Mengetahui pengaruh ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan

  papsmear terhadap peningkatan perilaku guru wanita SD di Kota Yogyakarta propinsi DIY.

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Kanker Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan maupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala biasanya penyakitnya sudah lanjut (YKI, 2000).

  Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah semua benjolan tidak normal yang bukan radang. Tumor dibagi menjadi dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga pada umumnya tumor jinak tidak cepat membesar. Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga pada umumnya tumor ganas cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke jaringan sehat sekitarnya sehingga dapat merusak jaringan sehat tersebut (YKI, 2000).

  B.

  Kanker Serviks Kanker serviks terbentuk pada jaringan serviks yang merupakan organ yang menghubungkan uterus dengan vagina. Kebanyakan kanker serviks gejala, tetapi dapat dideteksi lebih dini dengan melakukan PAP-test secara teratur (NCI, 2007).

  Kanker serviks terbentuk pada jaringan serviks yang merupakan organ yang menghubungkan uterus dengan vagina (NCI, 2007). Kanker serviks ditandai dengan perdarahan abnormal atau adanya bercak – bercak coklat kemerahan setelah berhubungan seksual, menometrorhagia, intermenstrual bleeding, vaginal

  

discharge, low back pain , dan terkadang muncul urinary symptom (Kasper, dkk,

2005).

  Penelitian-penelitian telah menemukan sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Faktor-faktor ini dapat bekerja bersamaan dalam meningkatkan risiko kanker serviks (Anonim, 2008a) :

  a. Human papillomaviruses (HPVs): infeksi HPV merupakan faktor risiko utama untuk kanker serviks. HPV adalah sekelompok virus yang dapat menginfeksi serviks dan dapat berpindah melalui hubungan seksual. Beberapa tipe HPV dapat menyebabkan perubahan sel-sel pada leher rahim dan dapat selanjutnya dapat menimbulkan kanker.

  b. Sistem imun yang melemah : wanita dengan infeksi HIV atau yang mengkonsumsi obat imunosuppresan mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk berkembangnya kanker serviks.

  c. Usia : kanker serviks banyak terjadi pada wanita usia sekitar 40 tahun dan lebih. d. Riwayat seksual : wanita yang memiliki banyak partner seksual atau wanita yang mempunyai pasangan dengan partner seksual yang banyak mempunyai

  risiko yang lebih tinggi mengalami kanker serviks.

  e. Merokok.

  f. Mempunyai banyak anak : hasil penelitian menunjukkan bahwa melahirkan banyak anak meningkatkan risiko kanker serviks.

  C.

  Papsmear

  Papsmear seringkali disebut paptest (Papanicolaou) diperkenalkan

  pada tahun 1950 merupakan suatu cara untuk memeriksa sel – sel yang diambil dari serviks yaitu bagian akhir dari uterus yang menghubungkan antara uterus dan vagina. Tujuan utama dari pemeriksaan papsmear adalah mendeteksi adanya sel kanker atau sel abnormal yang bertendensi untuk menjadi sel – sel kanker.

  Pemeriksaan papsmear juga dapat mendeteksi adanya proses inflamasi atau infeksi pada organ serviks (NCI, 2007).

  Pada pemeriksaan papsmear diambil suatu sampel mukus dan sampel sel dari leher rahim / serviks dan endoserviks dengan menggunakan spatula kayu atau dengan cervical brush kecil. Sampel sel yang telah diperoleh kemudian diapuskan pada objek glass dan kemudian difiksasi dengan cairan fiksatif. Sampel ini kemudian diperiksa dengan mikroskop (Anonim, 2008b).

  Pada pengapusan sel-sel serviks harus disadari bahwa material sitologik harus berasal dari zona transformasi yang pada hampir 70% wanita disapukan pada gelas objek, sesudah itu segera dimasukkan cairan fiksasi sesegera mungkin. Penting untuk kualitas usapan serviks ialah jumlah dan macam sel epitel yang ada pada preparat (Velde, Bosman, dan Wagener, 1973).

  Waktu yang tepat untuk melakukan papsmear adalah ketika tidak sedang menstruasi yaitu tepatnya 1 minggu setelah menstruasi selesai. Dua hari sebelum pemeriksaan sebaiknya pasien tidak melakukan hubungan seksual, menghentikan penggunaan obat-obat vaginal (kecuali atas perintah dokter) dan menghentikan penggunaan kontrasepsi vaginal (foams, krim dan jelly), karena hal-hal tersebut dapat mengganggu hasil pemeriksaan apusan sel (Anonim, 2008b).

  Skrining kanker serviks direkomendasikan dilakukan secara rutin 1 tahun sekali dimulai pada wanita usia 30 tahun atau setelah aktif secara seksual sebelum usia tersebut. Dokter dapat mengurangi frekuensi skrining pada pasien yang telah 3 kali berturut-turut (3 tahun) mendapatkan hasil papsmear negatif atau sudah tidak aktif secara seksual (Anonim, 2008b).

  Tidak ada batasan usia maksimum melakukan pemeriksaan ini. Kanker serviks yang terdeteksi paling banyak pada wanita usia lebih dari 40 tahun.

  Bahkan setelah menopause pemeriksaan papsmear masih disarankan. Wanita yang telah mengalami operasi pengangkatan uterus masih disarankan pemeriksaan

  

papsmear tiap tahun bila ada riwayat hasil papsmear abnormal atau riwayat

kanker saluran reproduksi bagian bawah (Anonim, 2008b).

  Hasil test papsmear yang abnormal tidak selalu mengindikasikan Infeksi pada serviks dapat menyebabkan hasil test yang positif. Suatu infeksi

  

yeast , trichomonas, chlamydial atau gonorrheal dapat menyebabkan sel-sel

  serviks terlihat mengalami inflammasi. Setelah infeksi diterapi, hasil test

  

papsmear biasanya akan kembali normal. Apabila seorang wanita memperoleh

  hasil test papsmear yang abnormal maka test ulang perlu dilakukan setiap 4-6 bulan untuk 2 tahun hingga diperoleh 3 hasil test negatif secara berurutan (Anonim, 2008b).

  D.

Edukasi Kesehatan

  Edukasi adalah upaya yang dilakukan agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran dan sebagainya melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau penyuluhan kesehatan (Notoatmodjo, 2003).

  Pendidikan kesehatan sendiri pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan adanya pesan tersebut diharapkan dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut akhirnya dapat berpengaruh terhadap perilaku individu. Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk pendekatan yang dapat digunakan antara lain :

  1. Bimbingan dan penyuluhan.

  Dengan cara ini kontak antara subyek penelitian dan peneliti lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh subyek penelitian dapat diteliti oleh peneliti sehingga dapat dibantu dalam penyelesaiannya. Dengan memberi masukan-masukan positif tentang pendidikan kesehatan, yang pada akhirnya oleh subyek penelitian akan ditangkap dan diterima, kemudian berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan mengubah perilaku sehatnya.

  2. Wawancara Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan atau peneliti dengan subyek penelitian untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, kemudian apakah ia tertarik atau tidak terhadap perubahan, selain itu untuk mengetahui apakah perilaku yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi (Notoatmodjo, 2003).

  Suryawati (2003) menemukan model edukasi dengan nama CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif) atau Mothers’s Active Learning Method (MALM) yang dikembangkan oleh Bagian Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. Pada proses pengembangannya, metode CBIA dibandingkan dengan model edukasi berupa seminar dan kelompok kontrol. Hasilnya menunjukkan

  8,3 ± 0,2; P 0,01) dibandingkan dengan metode seminar (4,5 ± 0,6 sampai 6,4 ± 0,3, P 0,5), tetapi tidak signifikan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (4,2 ± 0,4 to 4,8 ± 0,3). Metode CBIA menekankan pada keaktifan peserta edukasi yang terbagi dalam kelompok – kelompok kecil untuk pengenalan obat – obat bebas yang digunakan untuk swamedikasi. Metode CBIA menekankan agar masyarakat belajar mandiri dan yang utama adalah memberdayakan masyarakat dalam peningkatan penggunaan obat yang rasional (Suryawati, 1997). Dalam implementasinya, metode CBIA ini dimodifikasi untuk edukasi berbagai problem kesehatan.

  Supardi (1998) melakukan penelitian tentang pengaruh penyuluhan secara oral dan menggunakan leaflet terhadap peningkatan perilaku swamedikasi.

  Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan antara sebelum dan setelah intervensi dengan penyuluhan dan pemberian leaflet.

  Peningkatan pengetahuan berpengaruh secara signifikan pada sikap dan perilaku swamedikasi.

  Model edukasi yang cukup unik pernah di uji di Peru (Peredes , et al, 1997) untuk swamedikasi kasus diare pada anak. Model edukasi ini menggunakan rekaman video yang dikombinasi dengan siaran radio dan leaflet. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan dalam melakukan swamedikasi diare pada anak. Penggunaan obat yang tidak diperlukan pada kasus diare anak turun dari 43% menjadi 32%.

  Sebuah penelitian pengembangan model edukasi swamedikasi telah

  

shopkeepers di drug store dalam pemberian obat antimalaria. Hasil penelitian

  menunjukkan adanya peningkatan kerasionalan dalam memberikan obat malaria yang signifikan.

  Marsh, et al (1999) juga melakukan uji coba model edukasi bagi remaja tentang pengetahuan seksual mereka dengan cara menyelenggarakan The

  

Youth Variety Show (YVS) pada sebuah stasiun radio remaja di Kenya. Hasilnya

menunjukkan kenaikan minat remaja untuk terlibat dalam acara tersebut.

  Suatu program komputer bernama Personal Education Program –Next

  

Generation (PEP-NG) dikembangkan oleh Neafsey (2005) di USA yang dapat

  meningkatkan pengetahuan mengenai Adverse Effect pada swamedikasi oleh orang dewasa yang menderita hipertensi. Metode ini mampu mereduksi kasus yang terkait dengan reaksi obat yang tidak dikehendaki pada swamedikasi.

  World Health Organization (WHO, 2006) melaporkan beberapa model

  edukasi swamedikasi ke masyarakat yaitu: street theatre yang dilakukan oleh The

  

New Delhi Society for Promotion Of Rational Use of Drug , dilakukan pula di

  Jerman oleh BUKO Pharma-Kampagne. Bentuk edukasi lainnya yaitu: booklet dan komik.

  Metode edukasi ceramah dan testimoni :

Dokumen yang terkait

Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu tentang imunisasi dasar lengkap di pukesmas Ciputat tahun 2009

2 11 92

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 2 122

pengetahuan, sikap dan perilaku seksual remaja

0 1 41

Gambaran tingkat pengetahuan tentang pencegahan dan penyembuhan kanker serviks dengan perilaku deteksi dini kanker serviks pada wanita pasangan usia subur - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 32

Studi deskkriptif tentang metode pengajaran dan perilaku anak di TK Negeri dan TK Swasta di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 1 234

Perbedaan antara pengaruh ceramah dengan ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku guru wanita sekolah dasar di kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 193

Pengaruh ceramah tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 172

Perbedan pengaruh ceramah dengan ceramah dan testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan guru wanita sekolah dasar di kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 136

Perbedaan pengaruh ceramah dan ceramah testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap sikap guru wanita sekolah dasar di kota Yogyakarta - USD Repository

0 1 126