Magister Pendidikan Bahasa Indonesia NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017

PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN CERITA
PENDEK BERBASIS LECTORA INSPIRE SEBAGAI BAHAN
BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 2 BATU
Sumiyatun
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
miyahartawan@gmail.com
Abstrak: Pengembangan ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1)
pengumpulan informasi awal pengembangan e-modul pembelajaran
cerita pendek berbasis lectora inspire sebagai bahan belajar mandiri
peserta didik kelas XI MAN 2 Batu, (2) pengembangan produk
awal e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire
sebagai bahan belajar mandiri peserta didik kelas XI MAN 2 Batu,
(3) uji coba produk e-modul pembelajaran cerita pendek berbasis
lectora inspire sebagai bahan belajar mandiri peserta didik kelas XI
MAN 2 Batu, dan (4) mendeskripsikan bentuk produk akhir emodul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire sebagai
bahan belajar mandiri peserta didik kelas XI MAN 2 Batu.
Pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg &
Gall sebagai dasar pengembang produk. Model pengembangan
Borg & Gall terdiri dari 10 langkah, kemudian disederhanakan oleh
pengembang sesuai dengan kebutuhan peneliti. Penyederhanaan ini
meliputi (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2)

mengembangkan produk awal, (3) uji coba, dan (4) membuat
produk akhir. Berdasarkan analisis data, maka hasil akhir dari
pengembangan ini berupa hasil validasi e-modul oleh beberapa ahli.
Ahli yang pertama yaitu ahli isi dan bahasa, secara keseluruhan
produk pengembangan e-modul pembelajaran cerita pendek
berbasis lectora inspire yang dikembangkan termasuk pada kriteria
valid dengan nilai rata-rata 80%. Selanjutnya hasil validasi e-modul
pembelajaran cerita pendek berbasis lectora inspire oleh ahli media,
secara keseluruhan produk pengembangan e-modul yang
dikembangkan termasuk pada kriteria dengan nilai rata-rata 70%.
Kemudian hasil validasi e-modul pembelajaran cerita pendek
berbasis lectora inspire oleh ahli perancang pembelajaran, secara
keseluruhan produk pengembangan sudah valid dengan nilai ratarata 73%. E-modul pembelajaran cerita pendek berbasis lectora
inspire dapat digunakan sebagai bahan ajar elektronik secara
mendiri karena e-modul pembelajaran cerita pendek ini
dikembangkan berdasarkan kurikulum yang berlaku dan sesuai
dengan kebutuhan di sekolah.
Kata-kata Kunci: pengembangan, e-modul, pembelajaran cerita pendek,
lectora inspire.


NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 162

PENDAHULUAN
Penggunaan media dan sumber
belajar merupakan bagian dari
komponen
yang
memengaruhi
pembelajaran. Bahan ajar perlu
disesuaikan dengan kondisi siswa dan
strategi pembelajaran yang digunakan
guru. Pemanfaatan dan pemberdayaan
modul untuk menunjang pembelajaran
merupakan suatu keniscayaan, bukan
hanya untuk meningkatkan efektifitas
dan kualitas pembelajaran, tetapi yang
lebih
penting
adalah
untuk

meningkatkan penguasaan materi, baik
guru maupun siswa.
Berhasilnya
suatu
tujuan
pendidikan tergantung pada bagaimana
proses belajar-mengajar yang dialami
oleh siswa. Seorang guru di samping
dituntut untuk teliti dalam memilih dan
menerapkan metode mengajar yang
sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, juga mampu memilih media
yang sesuai dengan materi untuk
mempermudah dalam menyampaikan
materi, untuk itu diperlukan media
yang dapat menimbulkan daya Tarik
peserta didik dalam menyerap materi.
Salah satu media yang dapat
dikembangkan
adalah

modul
pembelajaran berupa elektronik modul
(E-Modul).
Kegiatan pembelajaran saat ini
menekankan pada keterampilan proses
dan active learning, maka media
pembelajaran menjadi semakin penting
untuk menunjang kegiatan belajarmengajar di kelas. E-Modul dapat
menfasilitasi peserta didik dalam
belajar mandiri maupun konvensional.
E-Modul dilengkapi dengan petunjuk
untuk belajar sendiri, sehingga peserta
didik dapat belajar sesuai dengan
kemampuannya dan dapat memenuhi
seluruh kompetensi yang harus dikuasi
peserta didik. E-Modul merupakan alat

atau sarana pembelajaran dalam bentuk
elektronik. Sesuai dengan karakteristik
materi elektronika dasar, dalam

penyampaian materi atau penjelasan
kepada siswa memerlukan berbagai
media, karena bagi siswa untuk
memahami materi ini memerlukan
abstraksi yang cukup tinggi, sehingga
peserta didik dapat mengingat dengan
baik.
Daryanto (2013:9) memaparkan
“e-modul merupakan salah satu bentuk
bahan ajar yang dikemas secara utuh
dan sistematis, di dalamnya memuat
seperangkat pengalaman belajar yang
terencana
dan
didesain
untuk
membantu peserta didik menguasai
tujuan belajar yang spesifik.
Dalam buku Pedoman Umum
Pengembangan Bahan Ajar (2004)

yang diterbitkan oleh Diknas, modul
diartikan sebagai sebuah buku yang
ditulis dengan tujuan agar peserta didik
dapat belajar secara mandiri tanpa atau
dengan bimbingan guru (2014:104).
Surahman
(dalam
Prastowo,
2014:105) menyatakan bahwa “emodul
adalah
satuan
program
pembelajaran terkecil yang dapat
dipelajari oleh peserta didik secara
perseorangan
(self
intructional);
setelah peserta didik menyelesaikan
satu satuan dalam modul, selanjutnya
peserta dapat melangkah maju dan

mempelajari satuan modul berikutnya.
Berdasarkan
beberapa
pengertian
modul di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa modul adalah bahan ajar atau
bahan pembelajaran yang dikemas
sedemikian rupa dan menarik dalam
bentuk satuan terkecil yang berupa teks
dan dapat dipelajari oleh siswa sendiri
secara perseorangan.
Menurut
Menurut
Daryanto
(2013:24)
sebaiknya
dalam
pengembangan e-modul dipilih struktur

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 163


atau kerangka yang sederhana dan
yang paling sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi yang ada. Kerangka modul
adalah (1) halaman sampul, (2) kata
pengantar, (3) peta kedudukan modul,
(4) glosarium, (5) pendahuluan, (6) dan
pembelajaran.
E-modul dikemas dalam bentuk
media pembelajaran elektronik. Media
pembelajaran adalah segala sesuatu
yang
dapat
digunakan
untuk
menyalurkan
pesan
(bahan
pembelajaran)
sehingga

dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran,
dan perasaan peserta didik dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Adapun
kontribusi
media
pembelajaran menurut Kemp and
Dayton (dalam Daryanto, 2011:5)
adalah: (a) penyampaian pesan
pembelajaran dapat lebih standar, (b)
pembelajaran dapat lebih menarik, (c)
pembelajaran menjadi lebih interaktif
dengan menerapkan teori belajar, (d)
waktu pelaksanaan pembelajaran dapat
diperpendek, (e) kualitas pembelajaran
dapat
ditingkatkan,
(f)

proses
pembelajaran
dapat
berlangsung
kapanpun dan dimanapun diperlukan,
(6) sikap positif peserta didik tergadap
materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan, dan
(7) peran guru mengalami perubahan
ke arah yang positif.
Levie & Lentz, dalam Arsyad
(2013:20)
mengemukakan
empat
fungsi media pembelajaran, yaitu
(fungsi atensi, (2) fungsi afektif, (3)
fungsi kognitif, dan (4) fungsi
kompensatoris.
Media yang digunakan dalam
pengembangan ini adalah lectora

inspire yang berupa perangkat lunak.
Lectora inspire merupakan salah satu
media pembelajaran yang berupa

perangkat lunak yang digunakan untuk
pengembangan konten e-learning yang
dikembangkan
oleh
Trivantis
Corporation Autralia (dalam Azizah,
2014:17).
Materi yang digunakan dalam
produk pengembangan adalah teks
cerita pendek. Cerita pendek atau yang
lebih dikenal dengan cerpen adalah
karangan pendek yang berbentuk
prosa. Sebuah cerpen mengisahkan
sepenggal kehidupan tokoh yang penuh
pertikaian, peristiwa, dan pengalaman.
Tokoh dalam cerpen tidak mengalami
perubahan nasib (Pusat kurikulum,
2014:6).
Adapun ciri-ciri teks cerita pendek
adalah, (1) bentuk tulisan singkat,
padat, dan lebih pendek dari novel; (2)
tulisan kurang dari 10.000 kata; (3)
sumber cerita dari kehidupan seharihari, baik pengalaman sendiri maupun
orang lain; (4) tidak melukiskan
seluruh kehidupan pelakunya karena
mengangkat masalah tunggal atau
intinya saja; (5) dibaca sekali duduk
dan hanya mengisahkan sesuatu yang
berarti bagi pelakunya; (6) tokohtokohnya
dilukiskan
mengalami
konflik sampai pada penyelesaiannya;
(7) penggunaan kata-katanya sangat
ekonomis
dan
mudah
dikenal
masyarakat; (8) meninggalkan kesan
mendalam dan efek pada perasaan
pembaca; (9) menceritakan satu
kejadian dari terjadinya perkembangan
jiwa dan krisis, tetapi tidak sampai
menibulkan perubahan nasib; (10)
beralur tunggal dan lurus; dan (11)
penokohannya
sangat
sederhana
singkat dan tidak mendalam.
METODE
Pengembangan
e-modul
ini
menggunakan model pengembangan
Borg & Gall sebagai dasar untuk

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 164

mengembangkan
produk.
Model
pengembangan Borg & Gall memiliki
10 tahapan pengembangan, akan tetapi
oleh peneliti disederhanakan sesuai
dengan kebutuhan peneliti menjadi 4
tahapan yaitu, (1) penelitian dan
pengumpulan informasi awal, (2)
mengembangkan produk awal, (3) uji
coba, dan (4) membuat produk akhir.
Adapun jenis data yang digunakan
yaitu ada dua data, yang pertama
kualitatif yang dihasilkan berupa saran
dan komentar yang diperoleh dari
subyek para ahli dan peserta didik
sebagai penilaian dari produk yang
dihasilkan. Kemudian yang kedua
berupa data data kuantitatif diperoleh
dari hasil penskoran validasi subyek
ahli, praktisi, dan angket siswa.
Dalam penelitian ini peneliti
merupakan instrumen kunci (utama).
Sebab, peneliti bertindak sebagai
pengumpul
data
untuk
mengembangkan
produk
media
pembelajaran materi cerita pendek
berbasis
lectora
inspire
yang
dikembangkan
dengan
model
pengembangan Borg & Gall (Four
melalui tahapan penelitian dan
pengumpulan
informasi
awal,
pengembangan produk awal, uji coba
produk, pembuatan produk akhir.
Peneliti sebagai alat penelitian, artinya
peneliti sebagai alat utama pengumpul
data
yaitu,
dengan
metode
pengumpulan
data
berdasarkan
pengamatan dan wawancara.
Di samping itu, peneliti sebagai
instrumen utama didukung oleh
instrumen
pendukung
berupa
observasi, angket, dan wawancara
dengan harapan dapat memenuhi
standar objektivitas dalam penelitian
pengembangan
ini.
Instrumen
pendukung dalam penelitian ini adalah

dokumentasi, lembar validasi, dan
angket respon siswa.
Data yang diperoleh dari validator
digunakan untuk menilai model
pengembangan. Secara keseluruhan
penilaian validator dikatakan baik jika
prosentase dari masing-masing aspek
berada pada selang 55% - 100%.
HASIL PENGEMBANGAN
Produk
penelitian
dan
pengembangan yang dihasilkan dalam
penelitan
ini
berupa
media
pembelajaran pembelajaran cerita
pendek berbasis lectotra inspire
peserta didik kelas XI MAN. Untuk
memperoleh
produk
media
pembelajaran ini dilakukan tahapan
sebagai berikut.
Pengumpulan Informasi Awal
Pengumpulan informasi awal
merupakan kegiatan pengembang
mencari dan mengoservasi seubjek
penelitian.
Tujuan
tahap
ini
memperoleh informasi awal sebelum
mengembangkan produk. Pada tahap
ini peneliti melakukan observasi
sekolah, kelas, dan melakukan
wawancara terhadap beberapa peserta
didik untuk memperoleh informasi
mengenai materi dan media yang akan
dikembangkan.
Dari hasil analisis wawancara
peserta didik kelas XI MAN 2 Batu,
maka diperoleh kesimpulan bahwa (1)
dalam pembelajaran bahasa Indonesia
guru hanya menggunakan strategi
belajar yang kurang kreatif sehingga
peserta didik merasa bosan di dalam
kelas, (2) guru mengajar hanya
menggunakan buku cetak saja seperti,
bahan ajar, modul, dan tidak pernah
menggunakan media pembelajaran
elektronik sebagai penunjang proses
belajar mengajar, (3) peserta didik

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 165

merasa bosan dengan media yang
hanya menggunakan buku teks atau
buku cetak saja, (4) peserta didik
membutuhkan pembelajaran dengan
menggunakan media elektronik karena
disamping pembelajarannya yang
menarik
juga
bisa
mengasah
kemampuan peserta didik tentang TIK,
(5) peserta didik menginginkan media
pembelajaran
elektronik
dalam
pembelajaran
bahasa
Indonesia
khususnya materi cerpen. (6) Peserta
didik sangat setuju dengan adanya emodul minat belajarnya semakin
bertambak karena dianggap lebih
menarik.
Perumusan Tujuan Pembelajaran
Penyusunan tujuan pembelajaran
(TP) atau indikator pencapaian hasil
belajar didasaran pada KD dan
indikator yang tercantum dalam
kurikulum 2013 tentang suatu konsep.
Perumusan ini mencakup tujuan
pembelajaran teks cerita pendek
Pemilihan Media
Pemilihan
media
dalam
pengembangan e-modul ini dilakukan
sesuai
tujuan
yaitu
dengan
menggunakan materi cerita pendek.
Peneliti
menggunakan
media
elektronik berupa lectora inspire
sebagai media pembelajaran yang
berisi materi tentang cerita pendek.

Gambar 1. Tampilan Awal Media
Lectora Inspire
1) Pengembangan Produk Awal
Tahap ini meliputi di antaranya,
validasi uji ahli materi dan bahasa serta
uji ahli media dan perancang
pembelajaran.
(a) Validasi Ahli Isi dan Bahasa

Ahli isi dan bahasa terdiri dari
dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia yang sudah berpendidikan
minimal S-2 jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada
pengembangan ini yang menjadi
validator ahli isi dan bahasa adalah Dr.
Akhmad
Tabrani,
M.Pd
yang
merupakan dosen bahasa Indonesia
Pascasarjana
Universitas
Islam
Malang. Secara keseluruhan hasil
analisis data validasi dari ahli isi dan
bahasa dilihat dari skala penilaiannya
yaitu tidak sesuai sebanyak 0,00%,
kurang sesuai sebanyak 0,00%, sesuai
sebanyak 76,00%, dan sangat sesuai
sebanyak 24,00%.
Dari analisis per aspek data hasil
validasi ahli isi dan bahasa diperoleh
bahwa (1) aspek kesesuaian dengan
tingkat perkembangan siswa dengan
presentase
75%
artinya
aspek
kesesuaian dengan perkembangan
peserta didik termasuk kriteria baik,
(2) aspek konsep/uraian materi dengan
presentase 83% artinya aspek konsep
atau uraian materi termasuk kriteria
sangat baik, (3) aspek soal latihan
dengan presentase 83% artinya aspek
soal latihan masuk pada kritera sangat
baik, (4) aspek daftar rujukan dengan
presentase 75% masuk pada kritaeria
baik, dan (5) aspek penggunaan kaidah
kebahasaan dengan presentase 83%
artinya keyalayakan kaidah kebahasaan
masuk pada kriteria sangat baik.

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 166

Dasil hasil analisis keseluruh
aspek dalam validasi ahli isi dan
bahasa ini presentase kevalidan adalah
80% artinya perancang isi dan mahasa
dalam e-modul termasuk kriteria
sangat
baik
sehingga
e-modul
pembelajaran cerpen dapat digunakan
tanpa harus revisi.

Sesudah Revisi

Gambar 3. Revisi Validasi Ahli
Media

Gambar 2. Tampilan Bagian Isi dan
Bahasa
Analisis Validasi Ahli Media
Ahli media adalah prang yang
mahir dan faham dalam desain media
pembelajaran, berpendidikan minimal
S-2 jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. Pada pengembangan
ini yang menjadi validator ahli media
adalah Dr. Sri Wahyun, M.Pd. Secara
keseluruhan hasil analisis data validasi
ahli media dilihat dari skala
penilaiannya yaitu tidak sesuai
sebanyak 0,00%, kurang sesuai
sebanyak 20,00%, sesuai sebanyak
60,00%, dan sangat sesuai sebanya
15,00%.

Sebelum Revisi

Dari analisis data hasil validasi
ahli media yang telah dipaparkan,
maka diperoleh kesimpulan bahwa (1)
aspek isi dengan presentase 75%
artinya termasuk pada kriteria baik
dapat tetap digunakan tanpa revisi, (2)
aspek tampilan dengan presentase 65%
artinya aspek tampilan termasuk pada
kriteria baik.
Dari hasil seluruh aspek dalam
validasi ahli media ini presentase
kevalidannya adalah 70% artinya
media dalam e-modul termasuk pada
kriteria baik (valid).
Analisis
Validasi
Pembelajaran

Perancang

Ahli perancang pembelajaran
adalah orang yang faham dan mahir
dalam merancang suatu pembelajaran,
berpendidikan minimal S-2 jurusan
Pendidikan
Bahasa
dan
Sastra
Indonesia. Pada pengembangan ini
yang menjadi validator adalah Dr. Sri
Wahyuni, M.Pd. Secara kesluruhan
hasil analisis data validasi ahli
perancang pembelajaran dari skala
penilaiannya yaitu tidak sesuai
sebanyak 00,00%, kurang sesuai
sebanyak 13,33%, sesuai sebanyak
86,68%, dan sangat sesuai sebanyak
00,00%.
Dari analisis per aspek data hasil
validasi ahli perancang pembelajaran
diperoleh bahwa (1) aspek kesesuaian

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 167

dengan tingkat perkembangan siswa
dengan presentase 75% artinya aspek
kesesuaian dengan perkembangan
peserta didik termasuk kriteria baik,
(2) aspek konsep/uraian materi dengan
presentase 75% artinya aspek konsep
atau uraian materi termasuk kriteria
baik, (3) aspek soal latihan dengan
presentase 75% artinya aspek soal
latihan masuk pada kriteria baik, (4)
aspek daftar rujukan dengan presentase
75% masuk pada kriteria baik, dan (5)
aspek penggunaan kaidah kebahasaan
dengan presentase 63% artinya
keyalayakan kaidah kebahasaan masuk
pada kriteria baik.
Dasil hasil analisis keseluruh
aspek dalam validasi ahli isi dan
bahasa ini presentase kevalidan adalah
73% artinya perancang pembelajaran
dalam e-modul termasuk kriteria
sangat baik.

Sebelum Revisi

Sesudah Revisi

Gambar 4. Revisi Validasi Ahli
Perancang Pembelajaran
Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan di
MAN 2 Batu dengan menggunakan
instrument
berupa
koesioner.
Kuesioner
digunakan
untuk
mendapatkan data berupa penilaian
guru dan beberapa peserta didik
tentang
kualitas
media
yang

dikembangkan. Pada uji coba ini yang
menjadi objek uji coba adalah guru
bahasa Indonesia sebagai ahli praktisi
dan 9 peserta didik kelas XI MAN 2
Batu dengan beberapa kriteria. Kriteria
pertama yaitu peserta didik yang
berkemampuan
tinggi
terhadap
pembelajaran terdiri dari 3 peserta
didik, kedua yaitu peserta didik yang
berkemampuan
sedang
dalam
pembelajaran yang terdiri dari 3
peserta didik, kemudian yang terakhir
3 peserta didik yang berkemampuan
rendah. Data hasil dari uji coba adalah
sebagai berikut.
Analisis Ahli Praktisi
Validator praktisi dipilih dari guru
bahasa Indonesia MAN 2 Batu yaitu
Dr. Purwati. Secara keseluruhan hasil
analisis data validasi dari ahli praktisi
dilihat dari skala penilaiaannya yaitu
sesuai sebanyak 0,00%, kurang sesuai
sebanyak 0,00%, sesuai sebanyak
41,67%, dan sangat sesuai sebanyak
58,33%.
Analisis data per aspek dari ahli
praktisi diperoleh interpretasi bahwa
(1) aspek isi dan tujuan dengan
presentase 88% artinya aspek isi dan
tujuan sangat valid (sangat baik) didak
perlu diadakan revisi dan dapat
digunakan, (2) aspek teknis dengan
presentase 90% artinya aspek teknik
termasuk kriteria sangat valid (sangat
baik) tidak perlu diadakan revisi dan
dapat
digunakan,
(3)
aspek
pembelajaran dengan presentase 92%
artinya sangat valid (sangat baik) tidak
perlu diadakan revisi dan dapat
digunakan.
Dari hasil analisis seluruh aspek
dalam validasi praktisi presentase
kevalidannya adalah 90%, artinya
termasuk pada kriteri sangat valid
sehingga e-modul pembelajaran cerita

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 168

pendek berbasis lectora inspire ini
tidak perlu diadakan revisi dan tetap
dapat digunakan.
Analisis Angket Respon Siswa
Peserta didik yang dipilih sebagai
validator adalah 9 peserta didik kelas
XI Bahasa MAN 2 Batu, yaitu tiga
peserta
didik
berkemampuan
tinggi/baik,
tiga
peserta
didik
berkemampuan sedang dan tiga peserta
didik berkemampuan kurang sebagai
penilai kevalidan e-modul penyajian
data hasil uji coba e-modul oleh
validator pengguna/user adalah sebagai
berikut.
1) Penyajian data hasil penilaian
peserta didik berkemampuan baik.
Secara keseluruhan hasil analisis
data
validasi
pengguna/user
berkemampuan baik dilihat dari skala
penilaiannya yaitu tidak setuju
sebanyak 0,00%, kurang setuju
sebanyak 7,00%, setuju sebanyak
87,00%, dan sangat setuju sebanyak
60,00%.
Dari hasil analisis seluruh aspek
dalam
validasi
pengguna/user
diperoleh
persentase
kevalidan
sebanyak 85,00% artinya termasuk
kriteria sangat valid, sehingga e-modul
pembelajaran cerita pendek tidak perlu
direvisi dan dapat digunakan.
Dari analisis data hasil validasi
pengguna/user berkemampuan baik
yang telah dipaparkan diperoleh bahwa
(1) aspek penyajian tampilan dengan
presentase
89%
artinya
aspek
penyajian tampilan termasuk pada
kriteria sangat valid tidak perlu
diadakan revisi dan tetap dapat
digunakan, (2) aspek bahan dengan
presentase 85% artinya aspek bahan
termasuk kriteria sangat valid tidak
perlu diadakan revisi dan tetap dapat

digunakan, dan (3) aspek materi
dengan presentase 82% artinya aspek
materi e-modul termasuk pada kriteria
sangat valid tidak perlu diadakan revisi
dan tetap dapat digunakan.
2) Penyajian data
peserta
didik
sedang.

hasil penilaian
berkemampuan

Secara keseluruhan hasil analisis
data
validasi
pengguna/user
berkemampuan sedang dilihat dari
skala penilaiannya yaitu tidak setuju
sebanyak 0,00%, kurang setuju
sebanyak 20,0%, setuju sebanyak
57,7%, dan sangat setuju sebanyak
73,3%.
Dari hasil analisis seluruh aspek
dalam
validasi
pengguna/user
diperoleh
persentase
kevalidan
sebanyak 81,00% artinya termasuk
kriteria sangat valid, sehingga e-modul
pembelajaran cerita pendek tidak perlu
direvisi dan dapat digunakan.
Dari analisis data hasil validasi
pengguna/user berkemampuan sedang
yang telah dipaparkan diperoleh bahwa
(1) aspek penyajian tampilan dengan
presentase
89%
artinya
aspek
penyajian tampilan termasuk pada
kriteria sangat valid tidak perlu
diadakan revisi dan tetap dapat
digunakan, (2) aspek bahan dengan
presentase 85% artinya aspek bahan
termasuk kriteria sangat valid tidak
perlu diadakan revisi dan tetap dapat
digunakan, dan (3) aspek materi
dengan presentase 82% artinya aspek
materi e-modul termasuk pada kriteria
sangat valid tidak perlu diadakan revisi
dan tetap dapat digunakan.
3) Penyajian data
peserta
didik
rendah.

hasil penilaian
berkemampuan

Secara keseluruhan hasil analisis
data
validasi
pengguna/user

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 169

berkemampuan rendah dilihat dari
skala penilaiannya yaitu tidak setuju
sebanyak 0,00%, kurang setuju
sebanyak 63,3%, setuju sebanyak
90,0%, dan sangat setuju sebanyak
3,30%.
Dari hasil analisis seluruh aspek
dalam
validasi
pengguna/user
diperoleh
persentase
kevalidan
sebanyak 66,00% artinya termasuk
kriteria sangat valid, sehingga e-modul
pembelajaran cerita pendek tidak perlu
direvisi dan dapat digunakan.
Dari analisis data hasil validasi
pengguna/user berkemampuan rendah
yang telah dipaparkan diperoleh bahwa
(1) aspek penyajian tampilan dengan
presentase
61%
artinya
aspek
penyajian tampilan termasuk pada
kriteria valid tidak perlu diadakan
revisi dan tetap dapat digunakan, (2)
aspek bahan dengan presentase 70%
artinya aspek bahan termasuk kriteria
valid tidak perlu diadakan revisi dan
tetap dapat digunakan, dan (3) aspek
materi dengan presentase 65% artinya
aspek materi e-modul termasuk pada
kriteria valid tidak perlu diadakan
revisi dan tetap dapat digunakan.

Gambar 5. Petunjuk Penggunaan
Modul
Petunjuk penggunaan e-modul
dirancang oleh pengembang sebagai
bekal
bagi
pengguna
sebelum
mengoperasikan e-modul. Petunjuk
penggunaan
e-modul
merupakan
langkah-langkah atau cara yang
bertujuan untuk memberi tau bagaimana cara mengoperasikan emodul. Hal ini dilakukan agar pengguna bisa dengan mudah menggunakan
e-modul setelah membaca petunjuk
penggunaan.
2) Halaman Awal (Home)

Pembuatan Produk Akhir
Pembuatan
produk
akhir
merupakan kajian produk akhir berisi
media
pembelajaran
e-modul
pembelajaran cerita pendek berbasis
lectora
inspire
yang
telah
dikembangkan serta telah direvisi
berdasarkan saran dan komentar dari
para ahli. Produk akhir media
pembelajaran e-modul adalah sebagai
berikut.
1) Petunjuk Pengunaan E-Modul

Gambar 6. Halaman Awal Modul
Halaman awal (home) dalam emodul pembelajaran cerpen berbasis
lectora inspire ini memuat judul
produk serta nama pengembang. Pada
tampilan halaman awal terdapat
beberapa
menu
yang
harus
diperhatikan oleh pengguna. Menu
pertama teletak di sebelah kiri
tampilan, menu tersebut merupakan
menu umum e-modul yang meliputi
pengantar, petunjuk, kompetensi, peta
konsep, materi, latihan, glosarium,
pustaka, profil, dan kumcer. Kemudian
menu yang kedua terletak di atas

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 170

tampilan yang merupakan menu untuk
masuk pada materi cerita pendek.
Menu tersebut terdiri dari kompetensi
dasar (KD) 1, kompetensi dasar (KD)
2, kompetensi dasar (KD) 3, dan
kompetensi dasar (KD) 4.

mengoperasikan materi, rangkuman,
serta latihan-latihan yang terdapat
dalam e-modul.
3) Kompetensi (Pemetaan Indikator)

1) Pengantar

Gambar 9. Kompetensi
Gambar 7. Pengantar Modul
Pengantar
pada
e-modul
pembelajaran cerpen ini memuat
tentang
kata
pengantar
dari
pengembang yang berisi ucapan terima
kasih kepada berbagai pihak, serta
memuat tentang pemahaman singkat
mengenai manfaat e-modul.

Halaman kompetensi pada e-modul
pembelajaran cerpen ini memuat
tentang penyajian kompetensi berserta
indicator pencapaiannya. Dalam hal ini
pengembang
menggunakan
4
kompetensi sebagai pembahasan dalam
kajian materi yang akan diterapkan.
4) Peta Konsep

2) Petunjuk

Gambar 10. Peta Konsep

Gambar 8. Petunjuk Modul
Halaman petunjuk pada e-modul
pembelajaran cerpen berbasis lectora
inspire ini memuat tentang langkahlangkah atau cara menggunakan atau

Peta konsep dalam e-modul
pembelajaran cerita pendek berbasis
lectora inspire ini memuat tentang
pemetaan kompetensi dasar untuk
menekankan pemahaman pengguna
mengenai materi yang akan diuraikan
dalam media pembelajaran.
5) Materi
Halaman materi pada e-modul
pembelajaran cerita pendek berbasis
lectora inspire ini memuat tentang

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 171

uraian
materi
yang
dibahas
berdasarkan komtensi dasar yang telah
ditetapkan. Dalam hal ini pengembang
memberikan tes formatif pada tiap-tiap
pembahasan,
tujuannya
untuk
mengasah pemahaman peserta didik
berkaitan dengan materi yang telah
dipelajari. Untuk masuk pada materi
maka
pengguna
bisa
langsung
mengklik tombol KD 1, 2, 3, dan 4
pada bagian atas tampilan.

pendek
ini
bertujuan
agar
memudahkan pengguna menemukan
pengertian dari kata-kata istilah yang
ditemukan dalam materi maupun soal
latihan.
8) Pustaka

6) Latihan
Halaman latihan pada e-modul
pembelajaran cerpen berbasis lectora
inspire ini berupa uji kompetensi yang
memuat soal-soal latihan yang
berkaitan dengan materi-materi yang
telah dipelajari sebelumnya. Tujuan
dari uji kom-petensi ini untuk
mengasah pemahaman peserta didik
tentang pemeblajaran cerita pendek.

Gambar 13. Halaman Daftar
Pustaka
Halaman pustaka pada e-modul
pembelajaran cerita pendek berbasis
lectora inspire memuat daftar pustaka
yang pengembang jadikan refrensi
dalam menyusun materi dalam emodul.
9) Profil

Gambar 11. Petunjuk Latihan
7) Glosarium
Gambar 14. Profil
Halaman profil pada e-modul
pembelajaran cerita pendek berbasis
lectora inspire ini memuat tentang
biodata penyusun/pengembang.
10) Kumcer
Gambar 12. Glosarium
Pengembang memuat glo-sarium
dalam e-modul pembelajaran cerita

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 172

Gambar 15. Halaman Kumpulan
Cerpen
Halaman
kumcer
(kumpulan
cerpen) pada e-modul pembelajaran
cerita pendek berbasis lectora inspire
ini memuat tentang kumpulan
cerpen yang sengaja penyusun sajikan
pada halaman terakhir. Tujuan dari
adanya kumpulan cerpen ini sebagai
refrensi bacaan dan motivasi bagi
pengguna untuk lebih semangat dalam
membaca dan menulis sebuah karya
sastra khususnya cerita pendek.

pembelajaran
e-modul
yang
menggunakan aplikasi lectora inspire.
E-Modul
pembelajaran
cerita
pendek berbasis lectora inspire dapat
digunakan
sebagai
bahan
ajar
elektronik di sekolah secara mandiri
karena e-modul pembelajaran cerita
pendek ini dikembangkan berdasarkan
kurikulum yang berlaku serta sesuai
kebutuhan di sekolah.
E-modul
pembelajaran
cerita
pendek berbasis lectora inspire dapat
digunakan sebagai pedoman atau
media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar. Kemudian yang
kedua,
guru
hendaknya
dapat
mengembangkan media pembelajaran
cerita pendek berbasis lectora inspire
ini lebih lanjut dengan ditambahkan
materi-materi lain yang berkaitan
dengan cerita pendek.
DAFTAR RUJUKAN

SIMPULAN
Produk yang dikembangkan pada
pengembangan e-modul pembelajaran
cerita pendek berbasisi lectora inspire
terdiri dari petunjuk penggunaan emodul, halaman awal (home), halaman
pengantar, halaman petunjuk, halaman
kompetensi, halaman peta konsep,
halaman materi, halaman latihan,
halaman glosarium, halaman pustaka,
halaman profil, dan halaman kumcer.
Pengembangan
e-modul
ini
dikembangkan sesuai dengan model
pengembangan Borg & Gall yang
terdiri dari beberapa tahapan, yaitu (1)
penelitian dan pengumpulan informasi
awal, (2) mengembangkan produk
awal, (3) uji coba produk, dan (4)
membuat
produk
akhir.
Hasil
pengembangan
berupa
petunjuk
penggunaan e-modul yang dikemas
dalam aplikasi flipbook dan media

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi
Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad,
Azhar.
2013.
Media
Pembelajaran. (edisi
revisi).
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tips
Efektif Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam
Dunia Pendidikan. Jogjakarta:
Diva Press.
Azizah, Nur. 2014. Pengembangan
Media Pembelajaran Bahasa
Arab
Mengguankan
Lectora
Inspire Sebagai Sumber Belajar
Mandiri Bagi Siswa Madarasah
Aliyah Kelas XI. Media Penelitian
Pendidikan: Jurnal Penelitian
Bidang Kependidikan.

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 173

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran.
Bandung: Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.
Daryanto. 2013. Menyusun Modul
Bahan Ajar untuk Persiapan Guru
dalam Mengajar. Malang: Gava
Media.
Depdiknas. 2008. Pengembangan
Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP
2008,
(Online),
(http://dc218.4shared.com,
diakses pada tanggal 20 Maret
2016.
Emzir. 2015. Metodologi Penelitian
Pendidikan
Kuantitaif
&
Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Made, Pidarta. 2013. Landasan
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prastowo, Andi. 2014. Panduan
Kreatif Membuat Bahan Ajar
Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.

Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2014.
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri
dan
Akademik
Kelas
XI
SMA/MA/SMK.
Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Setyosari, Punaji. 2012. Metode
Penelitian
Pendidikan
dan
Pengembangan. Malang: Kencana
Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kaulitatif, dan R & B.
Bandung: Alfabeta.
Universitan Islam Malang. 2015.
Pedoman
Penulisan
Karya
Ilmiah: Skripsi, Artikel, dan
Makalah.
Malang:
FKIP
UNISMA.
Widyartono, Didin. 2012. Konsep
Pengembangan
Bahan
Ajar,
(Online),
(http://didin.lecture.ub.ac.id/pemb
elajaran-3/konsep-pengembanganbahan-ajar, diakses 4 April 2016).

NOSI Volume 5, Nomor 2, Februari 2017 __________________________________________ Halaman 174