4.2.5 Penetapan Kadar Baku Asam Benzoat dan Vitamin C
Pada penetapan kadar baku asam benzoat dan vitamin C, dibuat konsentrasi larutan baku 5 µgml asam benzoat kemudian diukur pada panjang gelombang 229
nm. Sedangkan untuk vitamin C, dibuat konsentrasi larutan baku 7 µgml lalu diukur pada panjang gelombang 242 nm. Hasil penetapan diperoleh kadar sebesar
4,9857 µgg untuk asam benzoat dan 7,0677 µgg untuk vitamin C. Data hasil penetapan kadar baku asam benzoat dan vitamin C dapat dilihat pada Lampiran 8,
halaman 61.
4.2.6 Penetapan Kadar Baku Asam Benzoat dan Vitamin C secara Simultan
Pada penetapan kadar baku asam benzoat dan vitamin C, larutan baku asam benzoat konsentrasi 5 µgml sebanyak 10 ml dicampur dengan larutan baku
vitamin C konsentrasi 7 µgml sebanyak 10 ml kemudian diukur pada panjang gelombang 229 nm dan 242 nm. Kadar yang diperoleh yaitu sebesar 4,9050 µgg
untuk asam benzoat dan 7,0987 µgg untuk vitamin C. Hasil penetapan kadar baku asam benzoat dan vitamin C secara simultan
menunjukkan adanya perbedaan kadar sebelum dan sesudah pencampuran. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa persen kesalahan yaitu 1,62 untuk asam
benzoat dan 0,44 untuk vitamin C. Namun perbedaan kadar ini masih memenuhi persyaratan kadar secara umum untuk sediaan sirup yang terdapat dalam
Farmakope Indonesia edisi ketiga. Data hasil penetapan kadar baku asam benzoat dan vitamin C dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 62, sedangkan contoh
perhitungan kadar baku asam benzoat dan vitamin C dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 63-64.
Universitas Sumatera Utara
4.2.7 Penetapan Kadar Natrium Benzoat dan Vitamin C dalam Sampel
Pada penetapan kadar natrium benzoat dan vitamin C dalam sampel dilakukan pemipetan larutan sampel dengan volume yang berbeda-beda. Hal ini
disebabkan setelah dilakukan orientasi dengan volume yang sama, hasil yang diperoleh di luar dari nilai kurva kalibrasi.
Penetapan kadar natrium benzoat dan vitamin C dilakukan secara spektrofotometri sinar ultraviolet. Natrium benzoat dalam sampel akan bereaksi
dengan asam klorida membentuk asam benzoat dalam suasana asam. Dengan menggunakan dua panjang gelombang yaitu 229 nm untuk asam benzoat dan 242
nm untuk vitamin C, dilakukan perhitungan kadar untuk kedua senyawa secara persamaan regresi. Sampel diukur pada kedua panjang gelombang tersebut.
Dari hasil penetapan kadar campuran natrium benzoat dan vitamin C secara perhitungan persamaan regresi dan eliminasi diperoleh kadar sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Analisis Kuantitatif Kadar Natrium Benzoat dan Vitamin C pada
Minuman Sari Buah.
No Minuman
Sari Buah Kadar Natrium Benzoat
mgkg Kadar Vitamin C
mgkg
1 A
312,5400 ± 9,0464 542,1948 ± 13,1487
2 B
226,0797 ± 1,2558 255,0723 ± 1,8021
3 C
183,9531 ± 0,8519 152,2373 ± 0,2067
4 D
347,6833 ± 3,6567 97,3887 ± 2,8176
Berdasarkan tabel diatas, baik minuman sari buah yang berasal dari dalam negeri sampel A dan B maupun yang berasal dari luar negeri sampel C dan D,
semuanya memenuhi persyaratan kadar natrium benzoat yang tercantum dalam Permenkes 722MenKesPerIX88 yaitu tidak lebih dari 600 mgkg. Sedangkan
untuk vitamin C hingga saat ini belum dibatasi kadar penggunaannya dalam produk minuman sari buah oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Universitas Sumatera Utara
Data hasil penetapan kadar natrium benzoat dan vitamin C dalam sampel dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 65-66, sedangkan contoh perhitungan
kadar natrium benzoat dan vitamin C dapat dilihat pada Lampiran 13-21, halaman 69-99.
4.3 Validasi Metode Analisis 4.3.1 Uji Perolehan Kembali Recovery
Hasil uji perolehan kembali recovery kadar asam benzoat dan vitamin C setelah penambahan masing-masing larutan baku asam benzoat dan vitamin C
dalam sampel dapat dilihat pada Lampiran 23, halaman 104. Perhitungan persen recovery asam benzoat dan vitamin C dalam sampel dapat dilihat pada Lampiran
24, halaman 105-109. Persen recovery asam benzoat dan vitamin C dalam sampel
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 . Persen Uji Perolehan Kembali recovery Asam Benzoat dan Vitamin C
No. Persen Recovery
Syarat rentang persen recovery
1 Asam Benzoat
84,34 80-120
2 Vitamin C
109,32 Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil uji perolehan
kembali recovery untuk asam benzoat 84,34 dan untuk vitamin C 109,32. Persen recovery tersebut menunjukkan kecermatan atau akurasi yang baik pada
saat pemeriksaan kadar asam benzoat dan vitamin C dalam sampel. Hasil uji perolehan kembali recovery ini memenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan,
yaitu berada pada rentang 80-120 Ermer dan Miller, 2005.
Universitas Sumatera Utara