27 Dari perbandingan penelitian – penelitian terdahulu yang relevan Tabel
2.1, maka pada penelitian ini digunakan kertas termal sebagai bahan baku utama. Sedangkan bahan larutan pemasak yang digunakan adalah CaOH
2
dan bahan kolektornya adalah minyak zaitun. Yang membuat perbedaan dari penelitian–
penelitian sebelumnya adalah bahan baku, larutan pemasak dan bahan kolektor.
2.5 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLOTASI
a. Surfaktan
Penambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya tegangan permukaan larutan. Setelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan permukaan
akan konstan walaupun konsentrasi surfaktan ditingkatkan. Bila surfaktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini maka surfaktan mengagregasi membentuk
misel. Konsentrasi terbentuknya misel ini disebut Critical Micelle Concentration CMC. Tegangan permukaan akan menurun hingga CMC tercapai. Setelah CMC
tercapai, tegangan permukaan akan konstan yang menunjukkan bahwa antar muka menjadi jenuh dan terbentuk misel yang berada dalam keseimbangan dinamis
dengan monomernya [29]. b.
Laju alir udara Laju alir udara mempunyai pengaruh yang signifikan pada flotasi. Secara umum,
udara mempunyai dua pengaruh pada flotasi. Ketika laju alir udara sangat rendah, penambahan laju alir udara dapat memberikan efek yang positif pada flotasi.
Pengaruh lain dari laju alir udara adalah udara dapat juga menurunkan densitas dari slurry flotasi dan udara yang berlebihan akan menghasilkan rendahnya
konsentrasi pemulihan [30] c.
Ukuran partikel Ukuran partikel yang besar membuat partikel tersebut cenderung untuk
mengendap sehingga susah untuk terflotasi [31]. Di dalam penelitian, dihasilkan bahwa pemulihan tertinggi flotasi didapatkan pada ukuran partikel antara 10 dan
50 mikron. Penurunan recovery yang tajam terjadi ketika ukuran partikel di atas 50 mikron dan di bawah 10 mikron [30].
Universitas Sumatera Utara
28 d.
Densitas pulp Densitas pulp yang tinggi akan menyebabkan gelembung kelebihan muatan
overloading sehingga flotasi akan mustahil. Densitas pulp yang tinggi juga dapat menciptakan gelembung yang sangat kecil yang mana terlalu berat untuk
mengapung [30]. e.
Waktu flotasi Pengaruh dari waktu flotasi terhadap pemulihan yang terjadi pada flotasi yaitu
bahwa semakin bertambahnya waktu maka pemulihan yang terjadi akan semakin bertambah [32].
f. Suhu Flotasi
Suhu tergantung pada bahan baku dan proses yang dikehendaki. Secara umum proses di bawah suhu 60°C digolongkan sebagai proses dingin, sedangkan suhu di
atas 60°C digolongkan sebagai proses panas. Proses yang dilakukan pada suhu tinggi relatif rnernerlukan waktu penguraian yang lebih pendek. Untuk kertas
dengan tinta cetak non impak sebaiknya dilakukan pada suhu di atas 50°C untuk lebih meningkatkan efektivitas proses penghilangan tinta [33]
g. Konsistensi Flotasi
Pemasakan umumnya dilakukan pada kekentalan konsistensi sesuai dengan proses pemisahan tinta flotasi, yaitu 0,8-1,0. Pada kandungan bahan kering
kertas dalam air 0,4-0,8 akan terpisahkan logam, pasir dan partikel tinta yang besar. Jika konsistensi semakin besar maka akan sulit memisahkan tintanya [33].
Universitas Sumatera Utara
29
2.6 FAKTOR PENGHILANGAN TINTA DEINKABILITY