58 Gambar 4.5 menunjukkan pengaruh konsistensi pulp terhadap nilai Def.
Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa faktor penghilangan tinta Def menurun dengan semakin meningkatnya konsistensi pulp. Hal ini disebabkan pada saat
konsistensi pulp yang tinggi,derajat putih menurun karena terjadi penumpukan serat sehingga seratnya yang terlalu rapat dapat menghambat munculnya
gelembung udara ke permukaan sehingga mengakibatkan kenaikan penghilangan tinta [23].
Faktor penghilangan tinta dapat mencapai 0-100. Faktor penghilangan tinta yang mendekati 100 menandakan sebuah proses penghilangan tinta yang
sempurna, sedangkan faktor penghilangan tinta yang mendekati 0 menandakan sangat kecilnya proses penghilangan tinta [35]. Nilai faktor penghilangan tinta
dapat dibagi menjadi 3 grade, yaitu good, fair, dan poor deinkability [36]. Berdasarkan dari hasil penelitian yang didapat, diperoleh nilai deinkability
yang paling tinggi, yaitu 68,00 . Bila dibandingkan dengan tabel 2.2, maka nilai tersebut termasuk sebagai good deinkability. Nilai deinkability yang terendah
diperoleh sebesar 32,08 dan termasuk sebagai poor deinkability. Hal ini menunjukkan bahwa penghilangan tinta dengan flotasi cocok diaplikasikan untuk
kertas termal bekas.
4.7 SPESIFIKASI KERTAS HASIL DAUR ULANG
Dilihat dari hasil analisis keseluruhan, maka dapat dilihat perbandingan spesifikasi kertas hasil daur ulang dengan kertas yang ada di pasaran pada tabel
2.3. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Spesifikasi Kertas Hasil Daur Ulang
Jenis Kertas Brightness
Kekuatan Tarik kNm
Kertas koran 53
1,6 Offset printing
59 2,5
Kertas bond 59
1,5 Kertas hasil daur ulang
72 3,7
Kertas pamflet, sampul dan katalog 72
2,7 spesifikasi hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah :
1. Berdasarkan analisa derajat putih yang dilakukan, semakin besar konsistensi
pulp maka derajat putih yang dihasilkan semakin menurun, dengan nilai derajat putih terbesar pada konsistensi pulp 0,8.
2. Berdasarkan analisa derajat putih yang dilakukan, semakin meningkat
konsentrasi pendispersi maka derajat putih yang dihasilkan semakin meningkat, dengan nilai derajat putih terbesar pada konsentrasi pendispersi
1,5. 3.
Faktor penghilangan tinta menurun dengan meningkatnya konsistensi pulp. 4.
Faktor penghilangan tinta meningkat dengan meningkatnya konsentrasi pendispersi.
5. Kertas hasil daur ulang yang paling baik adalah pada konsistensi pulp 0,8
dan konsentrasi pendispersi 1,5 dengan derajat putih sebesar 72,17 dan kekuatan tarik 3,7 kNm, sesuai dengan spesifikasi tersebut maka kertas
hasil daur ulang tersebut dapat memenuhi spesifikasi kertas koran, kertas pamflet, sampul, katalog, kertas bond dan offset printing.
5.2 SARAN Setelah dilakukan penelitian ini maka diketahui pengaruh konsistensi pulp
dan konsentrasi pendispersi terhadap derajat putih yang dihasilkan. Namun diperlukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada
penelitian ini. Adapun hal yang disarankan untuk penelitian selanjutnya, antara lain :
1. Diperlukan adanya perhitungan nilai yield sehingga dapat diketahui berapa
kehilangan pulp setelah penghilangan tinta. 2.
Disarankan adanya analisis terhadap sifat fisik kertas, seperti gramatur, ketebalan dan bulk.
Universitas Sumatera Utara
60 3.
Walaupun sudah dilakukan pengaruh konsistensi pulp tetapi diperlukan penelitian dengan konsistensi flotasi dibawah 0,8, untuk mengetahui
konsistensi terbaik untuk flotasi dengan kertas termal.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KERTAS