1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompersi serat yang berasal dari pulp yang telah mengalami pekerjaan penggilingan,
ditambah beberapa bahan tambahan yang saling menempel dan jalin menjalin [1]. Kertas termal
adalah produk dengan rekayasa tinggi
yang dilapisi
dengan lapisan sensitif
panas yang bereaksi
dengan kehadiran panas
untuk membuat gambar cetak
[2]
.
Kertas termal memiliki sejumlah keunggulan yang dapat menarik konsumen. Salah satu keuntungan dari kertas termal adalah bahwa mereka yang
hemat biaya. Kertas termal dan printer adalah alternatif untuk mesin cetak biasa dan kertas. Menggunakan printer termal akan membantu untuk menyimpan uang.
Hal ini karena printer termal tidak beroperasi dengan tinta. Kertas termal sudah memiliki tinta di dalamnya. Menurut definisi, kertas termal adalah kertas-kertas
yang diperlakukan dengan bahan kimia dan pewarna yang bereaksi bersama untuk membawa perubahan warna kertas ketika mereka terkena panas. Printer termal
memiliki mekanisme memanaskan kertas termal sehingga menyebabkan reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna. Seluruh proses cepat. Printer termal
bekerja lebih cepat daripada printer biasa. Mekanisme yang memanaskan kertas termal bekerja cepat dan ini membuat pencetakan menjadi lebih mudah dan cepat.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa printer termal dan kertas termal tidak hanya menyimpan uang, mereka juga menambah nilai waktu jika menggunakan
printer dan kertas termal [3].
Universitas Sumatera Utara
2 Gambar 1.1 Perkembangan Produksi Kertas di Indonesia [4]
Meningkatnya konsumsi kertas per kapita memang sangat menguntungkan tetapi kemampuan hutan untuk menyediakan bahan baku secara lestari tidak
memadai sehingga menyebabkan pengurasan sumber daya hutan. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka diperlukan pemanfaatan bahan baku serat
selain yang diperoleh dari kayu. Daur ulang kertas bekas merupakan jalan keluar bagi industri kertas dalam mengatasi kelangkaan dan semakin terbatasnya
keberadaan sumber bahan baku pulp asli. Di samping memberikan nilai ekonomis terhadap biaya produksi pembuatan kertas dan karton, pemanfaatan serat sekunder
ini dapat mengurangi penggunaan kayu, mengurangi pencemaran lingkungan serta menghemat air dan energi [5].
Deinking adalah proses sekunder dalam hal menghilangkan kotoran tinta. Kertas bekas yang biasanya dihilangkan tintanya adalah kertas koran, kertas tulis,
kertas cetak, majalah dan lain-lain. Deinking adalah suatu proses penghilangan tinta dan bahan-bahan lain non serat dari kertas bekas. Penghilangan tinta dapat
diaplikasikan pada berbahgai kertas bekas tetapi mutu produk yang dihasilkan bervariasi [6].
Pada umumnya, metode deinking pada kertas bekas dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu metode pencucian dan metode flotasi. Metode pencucian pada
umumnya terdiri dari tahap penambahan dan penghilangan air secara bertahap pada pulp slurry, atau pemisahan dan pendispersian partikel tinta dari pulp slurry
melalui penyaringan atau dengan peralatan pencucian seperti centrifugal cleaner.
Universitas Sumatera Utara
3 Pada metode ini, pemisahan tinta bergantung pada kondisi mekanikal dari
peralatan pencucian seperti penekanan, penyaringan dan pembersihan. Selain itu, metode pencucian mempunyai beberapa masalah mengenai konsumsi sumber
alam dan energi karena penggunaan air dalam jumlah yang banyak. Sebagai tambahan, metode pencucian sangat bergantung pada faktor mekanikal dan, oleh
karena itu, kemampuan kerja dari setiap langkah dianggap sangat penting. Pada sisi lain, metode flotasi sebagian besar terdiri dari pemisahan partikel tinta dari
pulp slurry dengan melekatkan partikel tinta pada busa yang dihasilkan dari flotator. Jadi, metode pemisahan tinta dengan metode flotasi sangat berbeda dari
metode pencucian dan dengan kata lain, tinta terutama dihilangkan melalui proses kimia tidak sama dengan metode pencucian. Metode flotasi menguntungkan
dalam hal menyelamatkan sumber alam karena penggunaan air pada metode ini lebih sedikit dibandingkan pada metode pencucian. Metode flotasi juga
memberikan hasil pulp dengan derajat putih yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pencucian [7].
Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian sebelumnya terletak pada bahan baku dan bahan larutan pemasak yang digunakan.
Pada penelitian ini digunakan bahan baku kertas termal seperti kertas fax bekas, kertas bank bekas, kertas administrasi bekas, kertas rekening ATM bekas yang
biasanya hanya dibuang dan dibakar. Sedangkan bahan larutan pemasak yang digunakan adalah CaOH
2
, dimana pada penelitian-penelitian sebelumnya yang digunakan adalah NaOH.
1.2 PERUMUSAN MASALAH