terhitung sejak peneliti pertama kali mewawancarai responden pertama hingga berakhir di responden terakhir.
Dalam penelitian, peneliti menggunakan metode wawancara secara mendalam dan pengamatan terhadap para narasumber di lapangan. Proses wawancara dibantu
dengan panduan pertanyaan dan alat perekam. Panduan wawancara tidak berfungsi untuk membatasi pertanyaan, tetapi membantu peneliti berdasarkan keterangan
responden. Sedangkan alat perekam digunakan untuk membantu peneliti menulis transkrip. Hampir seluruh pengamatan di lapangan dilakukan di pos-pos yang
merupakan tempat para narasumber kuliah atau bersekolah. Antara lain di rumah, sekolah dan kampus.
4.2 Hasil Penelitian
Setelah melakukan wawancara, maka langkah terbaik yang dilakukan peneliti adalah secepatnya mencatat hasil wawancaranya itu. Bila dalam wawancara tersebut
peneliti memungkinkan menggunakan tape recorder, peneliti tinggal memutar dan mencatatnya. Tapi bila tidak menggunakan tape recorder, maka peneliti harus
secepatnya menulis apa saja jawaban yang peneliti kumpulkan. Dalam kegiatan pengkodingan pencatatan ini, peneliti menggunakan alat
perekam, kemudian membaca ulang seluruh material wawancara dan mencoba mendapatkan garis besar atau gambaran umum hasil wawancara. Setelah itu peneliti
membagi transkrip wawancara ke dalam topik-topik. Selanjutnya topik-topik ini dipisahkan berdasarkan kategorinya sesuai tujuan riset. Kategori ini harus dapat
mengcover semua transkrip wawancara dan diusahakan tidak tumpang tindih antar kategori. Dari masing-masing kategori ini, peneliti selanjutnya menganalisis
Kriyantono. 2010:109. Peneliti dilakukan terhadap lima informan yang merupakan remaja pengguna
instagram di kota Medan. Informan dibagi atas tiga bagian remaja yaitu masa remaja awal, masa remaja pertengahan dan masa remaja akhir sehingga bisa terlihat jelas
pembentukan identitas diri mereka masing-masing melalui instagram. Remaja awal berusia antara dua belas sampai lima belas tahun. Dari lima
responden yang termasuk remaja pada masa awal adalah Arini Grace Marpaung. Arini Grace Marpaung berusia empat belas tahun. Pada masa remaja awal, remaja ini
mengalami pertumbuhan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual
yang sangat intensif, sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada masa ini remaja tidak ingin disebut kanak-kanak walaupun kenyataanya individu belum
bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada masa remaja ini belum tahu apa yang diinginkannya, remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak puas dan
merasa kecewa Kartono, 1990. Remaja pertengahan berusia antara lima belas sampai delapan belas tahun.
Yang termasuk remaja pertengahan dari informan adalah Melati Panjaitan dan Winda Sere Elisabeth Tambun. Melati Panjaitan berusia 17 tahun dan Winda berusia 17
tahun. Kepribadian remaja pada masa ini bersifat kekanak-kanakan namun sudah mulai timbul unsur baru, yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah
sendiri. Remaja mulai menemukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis. Dari perasaan yang penuh keraguan pada usia
remaja awal maka pada rentang usia ini mulai timbul kematapan pada diri sendiri yang lebih berbobot. Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada
dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang telah dilakukannya. Selama pada masa ini remaja mulai menemukan diri sendiri atau jati dirinya Kartono,
1990. Remaja pada masa akhir berusia antara 18 hingga 21 tahun. Yang termasuk
remaja pada masa akhir adalah Syahfitri Sinaga dan Nanda Lukita Audi. Syahfitri Sinaga berusia 19 tahun dan Nanda Lukita Audi berusia 20 tahun. Remaja pada masa
ini sudah merasa mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri, dengan itikad baik dan keberanian.
Remaja mulai memahami arah kehidupannya, dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mulai mempunyai pendirian sendiri berdasarkan satu pola yang jelas
yang baru ditemukannya Kartono, 1990. Pendekatan dengan informan dilakukan dengan cara observasi
langsung dan wawancara mendalam antara peneliti dan informan yang berpedoman pada pedoman wawancara serta di tahap analisis data peneliti
menguraikan hasil wawancara terhadap informan penelitian serta hasil observasi. Kemudian peneliti melakukan analisis terhadap jawaban
tersebut berdasarkan penuturan informan yang sesuai dengan pertanyaan- pertanyaan yang peneliti ajukan serta penuturan pihak lainnya yang
berkompeten dengan masalah penelitian. Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni tahun 2014.
Peneliti tidak langsung melakukan wawancara dengan para informan, melainkan terlebih dahulu melakukan pengamatan dan
pendekatan kepada orangtua maupun terhadap remaja tersebut. Setelah mengenal orangtua remaja dan mengamati kegiatan remaja tersebut, lalu
barulah peneliti mewawancarai remaja yang menjadi informan penelitian.
4.2. Data Informan
Berikut hasil wawancara peneliti dengan kelima informan :
Informan 1
Nama : Arini Grace Marpaung
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 19 Juli 2000
Sekolah : SMP St. Thomas 1 Medan Kelas
Alamat : Jl. Sei Berantas No. 17 E
Kegemaran : Baca komik, novel dan dengar lagu
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak Toba
Anak ke : 1dari 3 bersaudara
Informan, sebut saja nama dari Arini Grace Marpaung. Remaja yang lahir pada tanggal 19 Juli 2000 dengan motto hidup berani berbuat berani bertanggung jawab dan
lakukanlah sesuai dengan kata hatimu, memiliki kegemaran membaca komik, novel, dan mendengar lagu. Informan hanya memiliki dua teman dekat.
Remaja yang duduk di bangku sekolah SMP St. Thomas 1 Medan ini tinggal bersama kedua orang tuanya di Jl. Sei Berantas No. 17 E. Ayah informan bekerja sebagai pegawai
negeri sipil dan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Keluarga informan dapat dikatakan sejahtera, informan memiliki dua adik laki-laki
yang duduk di bangku Sekolah Dasar dan TK. Walaupun tidak berkarir, ibu informan adalah lulusan sarjana Psikologi yang sangat mengerti psikologis perkembangan anak. Hubungan
informan dengan Ibunya dekat, karena informan merupakan putri satu-satunya. Di rumah, informan hanya belajar, tidur, mendengar lagu dan membantu sang mama mengangkat kain
sebagai tanggung jawabnya di rumah. Informan mengenal instagram ikut-ikutan dari teman sekelasnya, sejak tahun 2012
dengan jumlah follower dan following yang sama 120 orang. Informan membuka instagram memakai HP Samsung Galaxy 10 dan meminjam tablet temannya. Sebab HPnya sering disita
oleh mamanya dengan alasan nilai informan belum sesuai dengan harapan sang Mama. Informan menganggap instagram itu tidak penting, sehingga instagram informan tidak private
dan boleh dilihat oleh siapa saja. Di instagram, informan memasukkan foto-foto dirinya dan kebanyakan artis favoritnya. Informan tidak mengenal semua follower dan memiliki follower
dari bangsa asing seperti Korea dan Jepang. Informan tidak takut untuk berkenalan dengan followernya karena ia menganggap sesama fans tidak mungkin mencelakakan dan saling
mendukung. Setelah ada instagram, informan merasa jadi mudah bergaul, menambah teman hingga seluruh dunia dan semakin mengerti informasi.
Instagram informan termasuk jarang dibuka, dia menggunakannya hanya untuk mengisi waktu luang dan saat membuka instagram informan suka melihat foto-foto orang dan
foto fashion dari Bangkok. Dalam bergaul dengan teman-temannya di dunia nyata, informan tidak merasa ada perubahan dan teman-temannya juga suka menyindir dengan editan foto
dirinya sendiri di instagram. Di instagram, informan merasa orang yang belum dikenal terutama seniornya menjadi sok kenal padahal untuk berkomunikasi langsung mereka merasa
canggung. Informan sebagai pengguna instagram, twitter, line, facebook, sound cloud, snap
memilih instagram karena saat ini instagram yang sedang tren tetapi Informan lebih intens memakai twitter sebab foto-foto di twitter bisa disimpan tidak seperti instagram yang hanya
bisa like, comment dan bila mau menyimpan foto maka foto harus difoto ulang. Menurut informan meniru dan ingin terlihat fashionable boleh tapi harus
menyesuaikan dengan keuangan, tidak usah terlalu lebay bila mengupload foto ke instagram yang hanya bisa membuat orang yang melihat menjadi iri dan terkesan menjadi anak yang
paling update sedunia. Harapan informan untuk instagram semoga pengunjung instagram lebih percaya diris dan aplikasi instagram makin banyak fitur tidak hanya video dan like.
Informan 2
Nama : Melati Panjaitan
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 14 Agustus 1998
Sekolah : SMA Negeri 4 Medan X IPA9
Alamat : Jl. Sei Rokan No.19
Kegemaran : Modern dance
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak Toba
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Informan perempuan yang lahir pada tanggal 14 Agustus 1998 bernama Melati Panjaitan dengan motto hidup seberat apapun beban hidup, tetap aja nikmati dan jalani.
Informan menyukai modern dance dan ingin mengikuti jejak sang mama menjadi seorang notaris. Ayah informan adalah seorang pengusaha kebun sawit.
Informan mengenal instagram dari teman-temannya dan sudah menjadi pengguna instagram tiga tahun terakhir. Menurut informan, instagram merupakan tempat dimana kita
bisa mengabadikan suatu best momen biar bisa dilihat banyak orang. Dengan rutinitas informan yang setiap jam membuka instagram dengan HP Samsung Core dan gadget
Samsung, informan memiliki follower 108 dan following 69. Informan sengaja mengatur instagramnya menjadi private karena instagram informan
dipenuhi dengan foto pribadi, informan mau hanya orang-orang yang dikenal atau orang- orang yang follower yang melihat fotonya.
Informan tidak mengenal semua followernya dan masih takut untuk berhubungan dengan orang yang tidak dikenal. Saat membuka instagram, informan biasa membuka feeds,
akun orang dan akun teman-temannya, serta melihat foto dari momennya bukan ke cara berpakaian orang-orang tersebut, informan juga suka me-like foto-foto sesama pengguna
instagram yang dianggapnya merupakan best momen dari pengguna. Informan menggunakan instagram untuk bisa mengekspresikan diri atau mengabadikan momen di instagram bahkan
melihat foto dan aktivitas doi pria incarannya. Selain instagram, informan juga memakai Path. Tapi informan lebih suka instagram karena sekarang lagi semarak-semaraknya
instagram dan bangga bila dia memiliki banyak follower dan fotonya banyak yang like. Sebelum ada instagram, informan bingung untuk memajang foto-fotonya yang bagus,
namun dengan adanya instagram informan bisa memajang fotonya di instagram dibanding dengan Path yang sasarannya lebih luas untuk update tempat, location, dan apa saja yang kita
dengar. Saat membuka instagram, informan selalu membuka timeline. Setelah melihat foto teman-temannya, informan bertanya ke dalam dirinya sendiri dan ada keinginan untuk meniru
foto seperti itu, kemudian informan melihat comment-comment di foto tersebut bila positif informan juga mau turut serta me-like foto itu. Efek instagram yang membuat eksis dirasakan
oleh informan, sejalan dengan tujuan informan menggunakan instagram untuk gaul-gaulan. Informan ingin dikenal sosok gadis yang nerd yang bebas mengekspresikan dirinya dan tidak
peduli dengan tanggapan orang lain. Menurut informan banyak orang yang memiliki beragam cara mengekspresikan diri melalui instagram, termasuk memfoto segala aktivitas bahkan
makanan yang dimakannya dan itu tidak masalah selama foto itu tidak merugikan orang lain. Tetapi bila pengguna terlalu mengatur foto yang di share ke instagram informan tidak setuju.
Dengan adanya instagram, informan merasa hubungannya semakin akrab dengan teman- teman di dunia nyata bahkan menjadi sering foto narsis bersama. Informan berharap
instagramnya akan di follow banyak orang tanpa harus memfollow back pengguna instagram tersebut.
Informan 3
Nama : Winda Sere Elisabeth Tambun
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 27 April 1998
Sekolah : SMA Negeri I Medan Kelas XI IPA 3
Alamat : Komplek Pertambangan Pasar I
Kegemaran : Menyanyi, Bermain piano
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak Toba
Anak ke : 1 dari 1 bersaudara
Informan, putri tunggal dari Bapak Washington Tambun mantan Kepala Dinas Pertambangan Sumatera Utara dan Ibu Farida Marpaung lahir pada tanggal 27 April 1998
dengan motto hidup jadi diri sendiri. Informan tinggal bersama orang tuanya di Komplek Pertambangan Pasar I Medan.
Informan mengecap pendidikan di SMA Negeri I Medan, kelas XI IPA 3 dan bercita-cita melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Ibu
informan adalah seorang Ibu rumah tangga dan sering mengeluh dengan kebiasaan informan yang sangat suka bermain gadget.
Selain belajar, les, di sekolah informan mengikuti ekstrakurikuler paduan suara Sola Gratia. Informan termasuk tipe anak yang intovert dan agak pendiam seperti papanya.
Informan memakai instagram sejak Juli tahun 2012. Instagram buat informan tempat untuk orang nge-post foto yang menurut mereka bagus atau menurut sebagian orang, mencari trend
baru dan berbagi gaya hidup. Informan membuka instagram setiap hari saat waktu luang dan dengan menggunakan HP
Samsung Core dan tablet Samsung. Informan membuat akun instagramnya private dan memiliki follower 199 dan
following 134 orang dengan alasan informan tidak mau fotonya dilihat sembarang orang. Informan tidak memiliki teman baru dari instagram, tapi lebih ke online shop saja. Informan
suka bernyanyi dan bermain piano, utk itu di instagram informan ingin dinilai sebagai gadis yang bertalenta. Selain instagram, informan memakai line, path, ask fm, snapchat, sound
cloud, informan memakai instagram dengan tujuan mencari tren-tren baru, fashion atau tren- tren model rambut, dan mencari tahu aktivitas kawan lama.
Sebelum memakai instagram informan merasa kurang tahu tren, dan setelah pakai instagram informan mendapat banyak kepuasan apalagi kalau fotonya banyak yang like dan
teman-teman informan di dunia nyata menjadi tahu bahwa informan bisa bernyanyi dan bermain piano.
Menurut informan, pengguna instagram seharusnya bijak mem-post foto yang mana yang layak untuk dimasukkan ke instagram. Tidak semua foto yang tidak penting
dimasukkan ke instagram. Informan berharap agar instagram ke depannya tidak menjadi media sosial yang kampungan seperti facebook.
Informan 4
Nama : Syahfitri Sinaga
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 12 Maret 1994
Sekolah : Fakultas Kedokteran Gigi USU Semester 4
Alamat : Jl. Bromo
Kegemaran : Santai-santai
Agama : Islam
Suku : Padang
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Informan, yang bernama Syahfitri Sinaga. Gadis yang lahir tanggal 13 Maret 1994 yang belum punya motto hidup, mahasiswi semester 4 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara dan suka untuk santai-santai. Informan adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah informan adalah seorang pegawai di Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara dan Ibu informan adalah seorang ibu rumah tangga. Menurut informan, instagram itu adalah media sosial yang membuat kita lupa jati diri
kita dan karena pengalaman pahitnya ditipu oleh online shop, informan menganggap instagram itu tempat penipuan perdagangan. Informan menggunakan instagram sejak dia
berpacaran pada tahun 2012. Pacar informan adalah temannya sejak SMA bernama Afif. Awalnya informan sering melihat dan menertawakan instagram mantan Afif yang berasal
dari kalangan menengah ke bawah dan gaya high class, informan merasa kasihan dengan Afif yang sudah ditipu setahun oleh mantan pacarnya. Mereka menjalin hubungan jarak jauh long
distance relationship, dan itu menjadi alasan informan menggunakan instagram. Informan membuka instagram setiap hari selama ada paket internet. Dengan instagram, pacarnya bisa
melihat perkembangan informan dari ujung rambut ke ujung kaki dan mengetahui perkembangan doi, perkembangan dunia dan perkembangan zaman.
Informan mengetahui instagram dari teman-temannya dan membuka instagram dengan gadget Samsung Wonder. Informan membuat instagramnya private, memiliki 506
follower dan tidak mengenal semua follower. Setiap membuka instagram, informan hanya men-stalking orang, yang artinya informan pengen tahu gaya pengguna instagram itu, selera
fashionnya seperti apa dan melihat barang-barang yang sedang heboh di dunia online shop. informan memiliki follower orang asing dan takut untuk mengenal lebih jauh karena sang
mama melarang Ia dekat dengan bule. Menurut informan, orang sekarang sedang demam arrogancy economic kesombongan ekonomi, yang seolah-olah berasal dari keluarga mampu
padahal faktanya dari kalangan menengah ke bawah. Di dunia nyata, informan merasa teman-temannya iri dengan dia dan informan paling tidak suka dengan teman-teman yang sok
pencitraan ramah di instagram padahal aslinya canggung. Melalui instagram, informan ingin dikenal sebagai orang yang sederhana. Sebelum
adanya instagram, informan tidak termasuk suka foto dan dulu tidak tahu apa-apa dengan perkembangan zaman. Tapi sekarang sejak adanya instagram, informan menjadi suka foto,
mengedit foto dan upload ke instagram.
Informan 5
Nama : Nanda Lukita Audi
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 3 Februari 1993
Sekolah : Fakultas Psikologi USU Semester 8
Alamat : Komplek Oma Deli Blok. B 36
Kegemaran : Shopping, Baca, Tidur
Agama : Islam
Suku : Melayu
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Informan adalah remaja perempuan yang lahir pada tanggal 3 Februari 1993 dengan motto hidup bebas tapi terarah. Anak kedua dari tiga bersaudara, dengan Ayah adalah
seorang manager perkebunan dan Ibu adalah Ibu rumah tangga. Informan tingga l di Komplek Oma Deli Blok B. 36 bersama orang tua, kakak perempuan dan adik laki-lakinya. Informan
menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara semester akhir, dan sudah bertunangan dengan Sofyan Bahri ketua himpunan pengusaha muda Indonesia di
Jakarta. Kegemaran informan belanja, membaca dan tidur. Informan ingin kelak menjadi seorang
wanita karir, istri yang baik, mendapat suami yang mapan, hidup tenang, nyaman, dan sejahtera.
Menurut informan, instagram itu adalah tempat untuk berbagi momen-momen penting kita bersama orang yang kita kasihi, keluarga, teman, pacar, dan lain-lain. Dan menjadi
tempat untuk kita tahu moment-moment orang, buat promosi misal kalau ada bisnis agar dapat dicakup banyak orang dengan mudah. Informan aktif memakai instagram sejak akhir
tahun 2012. Berawal dari ajakan teman-teman yang mengatakan instagram itu asik, kita bisa berbagi momen-momen kita, bisa follow teman dan instagram saat itu sedang semarak.
Informan membuat akunnya private karena ia tidak mau ada teman yang tidak dikenal menganggu dia dan memiliki 662 follower dan 262 following. Informan membuka instagram
dengan menggunakan iPhone dan Android. Informan tidak takut dengan orang-orang baru bila membuka instagram informan sebab informan tidak pernah berbagi momen-momen yang
frontal atau tidak layak dikonsumsi publik. Saat membuka instagram, informan melihat momen-momen yang baru dan foto di akunnya
serta melihat siapa yang member respon berupa like atau comment di foto informan. Informan tidak membuka instagram setiap hari, hanya keisengan untuk mengisi waktu
luang.Untuk informan, dalam pergaulan instagram sangat mempengaruhi statusnya sebab di instagram kita berbagi momen foto dengan keluarga, atau momen penting kita seperti hadiah
atau perjalanan kita. Dari situ orang bisa menilai apalagi pikiran dan perasaan orang lain yang melihatnya tidak bisa kita kendalikan. Setiap informan menge-post foto momen dirinya,
banyak juga teman yang iri dan informan yakin yang iri pertanda tidak mampu dan berasal dari keluarga yang levelnya dibawah keluarga informan.
Walaupun informan berasal dari keluarga yang mampu, informan ingin dinilai sebagai informan yang tidak kampungan dan tujuan informan memakai instagram adalah supaya
eksis. Dengan bergaul dan bergabung dengan sosial media instagram yang didukung oleh teknologi yang semakin canggih, informan menjadi bisa bergaul dengan teman yang berasal
dari keluarga menengah ke bawah. Tidak ada perubahan sebelum dan sesudah informan memakai instagram, karena dia tidak terkejut dengan instagram malah informan heran dan
kasihan dengan pengguna instagram yang mengedit-edit fotonya agar terlihat menarik dan pengguna instagram yang kampungan untuk berbagi semua momen palsu di hidupnya untuk
dikonsumsi publik di instagram. Informan melihat instagram orang dari jumlah follower dan followingnya, bila following lebih banyak daripada follower berarti si pemilik akun
kampungan. Harapan informan untuk instagram adalah instagram jangan sampai menjadi media
sosial yang kampungan seperti facebook, pertanyaan profile perlu ditambah misalnya nomor identitas diri KTP, dan akun-akun yang memiliki lebih dari 10000 follower sebaiknya
ditiadakan. s
Tabel Kategorisasi Hasil Penelitian No
. Kategori
Arini Melati
Winda Syahfitri
Nanda 1.
Makna Instagram
Memshare foto
Mengabadikan best moment
Memposting foto
Media sosial
Share moment
dan promosi
bisnis
2. Status Sosial
Tidak mempengaru
hi Menjadi eksis
Tidak mempengaru
hi Lupa jati
diri Memberi
label memvonis
3. Jumlah
follower 120
108 199
506 662
4. Jumlah
following 120
69 134
100 262
5. Intensitas
Menggunakan Instagram
Jarang Sejam sekali
Setiap hari Setiap hari
Jarang
6. Media sosial
lain yang digunakan
Twitter, Line, Facebook,
Soundcloud, Snap
Path Path, Line,
Askfm, Snap chat,
Soundcloud Skype
Path, Twitter,
Askfm, Facebook,
Friendster, Whatsapp,
Yahoo
7. Online shop
Tidak pernah beli
Pernah beli Pernah beli
Pernah beli dan ditipu
Pernah beli 8.
Edit Foto Otomatis jadi
suka edit Tambah suka
edit foto Suka
Suka Menjadi
pandai edit 9.
Lama menggunakan
instagram 2 Tahun
2-3 Tahun 2 Tahun
2 Tahun 1,5 Tahun
10. Gadget yang digunakan
Samsung Galaxy
Samsung Core Samsung Core
Samsung W
iPhone dan Android
11. Awal mengenal instagram
Teman sekelas
Teman Teman
Pacar Teman
12. Fungsikeguna an
menggunakan instagram
Melihat feeds,
fashion, artis update
info terbaru Melihat feeds
teman dan akun pengguna
lain Melihat
feeds, akun teman, trend
dan akun teman lama
Stalking orang lain
Melihat feeds, akun
pengguna lain,
beautiful place
update artis
13. Alasan menggunakan
Instagram Trend dan
supaya eksis Bisa
mengekspresik an diri, gaul-
gaulan dan mengabadikan
moment Trend
Supaya doi bisa
melihat perkemban
gan saya dan
sebaliknya perkemban
gan zaman. Eksis dan
mengenal teman
berbagai kalangan
4.3 Pembahasan Penelitian