Teori Komunikasi Teori Komunikasi Massa

Membangun kerangka teoritis akan membantu meningkatkan pengetahuan dan pengertian peneliti terhadap gejala dan hubungan antar gejala yang diamati. Teori adalah gagasan atau ide untuk memandu orang memahami berbagai hal dan memberikan keputusan mengenai tindakan apa yang harus dilakukan. Teori selalu berubah dari waktu ke waktu. Perubahan teori terjadi ketika orang menemukan hal baru atau mendapatkan perspektif baru. Teori dapat menentukan pola – pola dari peristiwa sehingga kita dapat mengetahui apa yang diharapkan akan terjadi. Teori membantu peneliti memutuskan apa yang penting dan apa yang tidak Morissan, 2009: 1. Dalam riset kualitatif, dimana proses risetnya berawal dari suatu observasi atau gejala, maka fungsi teori adalah membuat generalisasi-generalisasi yang abstrak melalui proses induksi. Riset kualitatif bersifat menjelajah exploratory, dimana pengetahuan mengenai persoalan masih sangat kurang atau belum ada sama sekali dan teori-teorinya pun belum ada. Jadi teori sifatnya tidak mengekang si peneliti. Teori berfungsi sebagai pisau analisis, membantu peneliti untuk memaknai data, dimana seorang peneliti tidak berangkat dilandasi dari suatu jenis teori tertentu. Peneliti bebas berteori untuk memaknai data dan mendialogkannya dengan konteks sosial yang terjadi. Teori membantu memperkuat interpretasi peneliti sehingga dapat diterima sebagai suatu kebenaran bagi pihak lain peneliti melakukan blocking interpretation. Karena itu, dalam riset kualitatif tidak dikenal dengan istilah landassan teori. Dari proses pemaknaan data ini, dimungkinkan melahirkan teori-teori baru Kriyantono, 2010: 46.

2.2.1. Teori Komunikasi

Wilbur Schramm mengatakan bahwa manusia itu tidak mungkin tidak berkomunikasi. Manusia dalam kehidupan sehari – hari tidak mungkin tidak berkomunikasi, kendati tengah berada di tengah keramaian kota besar, dan seolah merasa kesepian di kota itu. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia bahkan di tengah suasana masyarakat dimana persaingan makin ketat dalam memperoleh peluang berusaha dan meningkatkan karir, teknik–teknik komunikasi persuasif, taktis dan dialogis makin dibutuhkan. Professor Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tiddak mungkin dapat mengembangkan komunikasi Schramm: 1982. Walaupun istilah komunikasi sudah sangat akrab di telinga, namun membuat definisi mengenai komunikasi teryata tidaklah semudah yang diperkirakan. Stephen W. Little John mengatakan bahwa: communication is difficult to define. The word is abstract and, like most terms, posses numerous meanings komunikasi sulit untuk didefinisikan. Kata komunikasi bersifat abstrak, seperti kebanyakan istilah, memiliki banyak arti.

2.2.2 Teori Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah sebuah proses yang sering kali utamanya dianggap sebagai individualis, tidak personal, dan terisolasi, sehingga mendorong solidaritas serta rasa kebersamaan yang lebih rendah Denis McQuail, 2011. Menurut Karlinah dalam Karlinah dkk 1999 menyebutkan fungsi komunikasi massa secara khusus, adalah meyakinkan to persuade, menganugerahkan status membius narcotization, menciptakan rasa kebersatuan, privatisasi dan privatisasi dan hubungan parasosial. Komunikasi masssa memiliki kapasitas untuk menyatukan individu yang tersebar di dalam khalayak yang lebih besar atau menyatukan pendatang baru ke dalam komunitas urban dan imigran ke dalam negara baru dengan menyediakan seperangkat nilai, ide dan informasi dan membantu membentuk identitas. Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembacapendengarpenonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka. Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca pendengarpenonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka. Banyak definisi tentang komunikasi massa yang dikemukakan para ahli komunikasi. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Sebab awal perkembangannya saja komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication media komunikasi massa. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa Nuruddin, 2003: 6 Kemampuan untuk menjangkau ribuan, atau bahkan jutaan, orang merupakan ciri dari komunikasi massa mass communication, yang dilakukan melalui medium massa seperti televisi atau koran. Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirim pesan kepada audien yang luas untuk tujuan memberi informasi, menghibur atau membujuk. Dalam banyak hal, proses komunikasi massa dan bentuk – bentuk komunikasi lainnya adalah sama. Ciri-ciri komunikasi massa adalah sebagai berikut Nuruddin, 2003:16 : a. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga. Media massa hanya bisa muncul karena gabungan kerjasama dengan beberapa orang. b. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen. Artinya penonton televisi itu beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, jabatan, kepercayaan dan agama yang berbeda pula. c. Pesannya bersifat umum. Pesan – pesan dalam komunikasi massa itu tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. d. Komunikasinya berlangsung satu arah. Dalam media cetak seperti koran komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya media massa yang bersangkutan. Kalaupun bisa, sifatnya tertunda. Jadi komunikasi yang hanya berjalan satu arah itu akan memberi konsekuensi umpan balik feedback yang sifatnya tertunda atau tidak langsung delayed feedback. e. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan Dalam komunikasi massa itu ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan – pesannya. Serempak disini berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. f. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik mekanik atau elektronik. g. Komunikasi massa dikontrol oleh Gate Keeper Gate Keeper atau sering disebut pentapis informasi sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gate Keeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami dan untuk menginterpretasikan pesan, menganalisis, menambah data dan mengurangi pesan – pesannya. Kini pernyataan tentang fungsi komunikasi massa bagi masyarakat disandingkan dengan fungsi media massa pada tingkatan individu. Kita lakukan pergantian dari wide angle lens sudut pandang lensa jauh kepada close up lens sudut pandang lensa dekat dan kita fokuskan pada bagaimana individu menggunakan media komunikasi massa. Dengan perkataan lain, kita berpindah dari analisis makro ke analisis mikro. Pada setiap tingkatan individu kita, ia melakukan pendekatan fungsional yang diberi nama uses and gratification model. Dalam bentuk paling sederhana, uses and gratification model adalah memosisikan khalayak anggota memiliki kebutuhan atau dorongan tertentu yang dipuaskan oleh sumber media dan non media Dominick, 2000:40. Pengharapan dan ketakutan terutama yang kedua yang berlebihan dalam literatur umum dan penelitian mengenai pengaruh media terhadap anak-anak, terlepas dari isu kekerasan dan kejahatan. Banyak penelitian telah dilakukan terhadap penggunaan dan respon anak-anak kepada media terutama televisi dari awal hingga kini misalnya Himmelweit et al, 1958; Schramm et al, 1961; Noble, 1975; Brown, 1976; Carlsson dan von Feilitzen, 1998; Buckhingham, 2002; Livingstone, 2002. Di antara ide-ide yang diungkapkan dan diuji mengenai efek yang tidak dinginkan adalah pengharapan dari media berikut ini McQuail, 2011:243 : - Peningkatan dalam isolasi sosial - Pengurangan waktu terhadap pekerjaan rumah - Sifat pasif yang semakin meningkat - Berkurangnya waktu untuk bermain dan berolahraga penggantian - Mengurangi waktu untuk membaca karena televisi - Melemahkan otoritas orang tua - Pengetahuan dan pengalaman seksual secara dini - Kebiasaan makan tidak sehat dan obesitas - Dukungan akan kecemasan terhadap citra diri yang berujung pada anoreksia - Kecenderungan depresif Efek yang menguntungkan yang dilekatkan pada media termasuk: - Persyaratan sebagai basis untuk interaksi sosial - Mempelajari mengenai dunia yang lebih luas - Mempelajari sikap dan perilaku prososial - Efek pendidikan - Membantu membentuk identitas - Membangun imajinasi Banyak hipotesis di atas dapat didukung sebagai masuk akal menurut teori pembelajaran sosial dan jumlah yang telah diteliti lihat Perse, 2001. Tidak ada kesimpulan umum yang mungkin dan tidak ada satupun yang dapat dianggap benar-benar terbukti atau benar-benar salah. Pengalaman penelitian mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap banyak pengaruh lain yang berkontribusi terhadap salah satu dari efek ini. Penggunaan media yang berlebihan sering kali dinilai sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak sehat terutama bagi anak-anak, mendorong kecanduan, keterasingan dari realitas, mengurangi kontak sosial, pengalihan dari pendidikan, dan pergeseran aktivitas yang lebih berguna. Televisi telah menjadi tertunduh utama, tetapi film dan komik dahulu juga dianggap demikian, sementara video game, komputer dan internet telah menjadi pelaku kriminal terakhir. Terdapat pertanyaan mengenai masa depan khalayak, terutama dalam sorotan perubahan teknologi komunikasi, menghasilkan kekayaan dan interaktivitas Livingstone, 2003. Salah satu proposisi adalah bahwa khalayak sekelompok pengguna akan menjadi semakin terpecah belah dan semakin terfragmentasi dan kehilangan identitas nasional, lokal atau budaya. Di sisi lain, jenis baru integrasi berdasarkan interaktivitas mungkin akan mengganti hilangnya bentuk lama dari pengalaman bersama. Lebih banyak pilihan untuk pembentukan khalayak berdasarkan interaktivitas mungkin akan mengganti hilangnya bentuk lama dari kesamaan kesukaan tersedia untuk lebih banyak orang, dan akan terdapat lebih banyak kebebasan dan pilihan. Kini pernyataan tentang fungsi komunikasi massa bagi masyarakat disandingkan dengan fungsi media massa pada tingkatan individu. Kita lakukan pergantian dari wide angle lens sudut pandang lensa jauh kepada close up lens sudut pandang lensa dekat dan kita fokuskan pada bagimana individu menggunakan media komunikasi massa. Dengan perkataan lain, kita berpindah dari analisis makro ke analisis mikro. Pada setiap tingkatan individu kita melakukan pendekatan fungsional yang diberi nama uses and gratification model. Dalam bentuk paling sederhana, uses and gratification model adalah memposisikan khalayak anggota memiliki kebutuhan atau dorongan tertentu yang dipuaskan oleh sumber media dan non media Dominick, 2000:40. Kebutuhan aktual dipuaskan oleh media yang disebut media gratifications. Sejumlah peneliti mengklasifikasikan berbagai penggunaan dan kepuasan ke dalam empat kategori sistem : cognition pengetahuan, diversion hiburan, social utility kepentingan sosial, dan withdrawal pelarian. Cognitionkognisipengetahuan. Kognisi mendasari tindakan seseorang untuk mengetahui sesuatu. Seseorang menggunakan media massa untuk memperoleh informasi tentang sesuatu, kemudian dia menggunakan media sebagai bagian dari kognisi. Lebih jauh, kognisi yang dimiliki individu dalam menggunakan media secara langsung sama dengan fungsi pengawasan surveillance function pada tingkat analisis makro. Alasan-alasan ini merupakan bentuk current events peristiwa-peristiwa terkini dari kepuasan kognitif mereka. Ada pula orang-orang yang mengemukakan alasan-alasan menggunakan media sebagai berikut: 1 Saya ingin belajar bagaimana melakukan sesuatu, yang sebelumnya tak pernah dilakukan. 2 Saya ingin memuaskan rasa ingin tahu saya. 3 Media membuat saya ingin belajar lebih tentang sesuatu. 4 Media memberi saya ide-ide. Pernyataan-pernyataan tersebut mengilustrasikan bentuk kognisi kedua bagi pengguna media untuk memuaskan hasrat memperoleh pengetahuan. Diversion hiburan. Kebutuhan dasar lainnya pada manusia adalah hiburan. Hiburan dapat diperoleh melalui beberapa bentuk yang dikemukakan para peneliti sebagai berikut: 1 Stimulation atau pencarian untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin. 2 Relaxation santai atau pelarian dari tekanan dan masalah. 3 Emotional release pelepasan emosi dari perasaan dan energi yang terpendam. Social utility kepentingan sosial. Pakar psikologi mengidentifikasi penetapan integrasi sosial, mencakup kebutuhan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga, teman, dan yang lainnya dalam masyarakat. Fungsi media untuk memenuhi kebutuhan ini disebut social utility. Kebutuhan ini diperoleh melalui pembicaraan atau diskusi tentang sebuah program televisi, film terbaru atau program radio siaran terbaru. Media menjadi conversational currency pembicaraan topik yang hangat. Media memberikan kesamaan landasan untuk pembicaraan masalah sosial. Withdrawal pelarian. Orang menggunakan media tidak hanya untuk tujuan santai, tetapi juga sebagai withdrawal pelarian. Orang menggunakan media massa untuk mengatasi rintangan antara mereka dan orang-orang lain atau menghindari aktivitas lain. Elemen dasar seluruh isi media massa, baik itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, atau hasil analisis berupa artikel opini, adalah bahasa verbal dan non verbal. Isi instagram menggabungkan bahasa tulisan, gambar, dan bunyi-bunyian audiovisual. Dengan bahasa para pengguna mengkonstruksikan setiap realitas yang dialaminya. Fungsi lainnya dari tanda adalah mencapai suatu tujuan. Untuk kepentingan si pengguna informan, tanda berfungsi : 1 Untuk menyadarkan sense follower akan sesuatu yang dinyatakannya untuk kemudian supaya memikirkannya. 2 Untuk menyatakan perasaan feeling atau sikap dirinya terhadap suatu objek. 3 Untuk memberitahukan convey sikap informan terhadap khalayaknya. 4 Untuk menunjukkan tujuan atau hasil yang diinginkan oleh si informan, baik disadari atau tidak. Bagi kepentingan follower, tanda berfungsi : 1 Menunjukkan indicating pusat perhatian 2 Memberi ciri characterizing 3 Membuat dirinya sadar akan permasalahan realizing 4 Memberi nilai valuing positif atau negative 5 Mempengaruhi influencing khalayak untuk menjaga atau mengubah status quo 6 Untuk mengendalikan suatu kegiatan fungsi, dan 7 Untuk mencapai suatu tujuan purposing yang ingin dicapainya dengan memakai kata-kata tersebut. Kraus dan Davis mengelompokkan cara media mengkonstruksikan realitas sosial ke dalam lima cara, yaitu : - Pencitraan - Pembuatan realitas komunikasi - Penganugerahan status - Pembuatan peristiwa buatan - Agenda setting Dengan dalilnya yang terkenal, “world outside and pictures in our heads.”, Walter Lippmann sudah sejak lama menyadari fungsi media sebagai pembentuk gambaran realitas yang sangat berpengaruh terhadap khalayak. Fungsi media, menurutnya adalah pembentuk makna the meaning construction of the press; bahwasanya interpretasi media massa terhadap berbagai peristiwa secara radikal dapat mengubah interpretasi orang tentang suatu realitas dan pola tindakan mereka. Walaupun secara tidak khusus menyebut fungsi bahasa dalam menentukan gambaran suatu realitas, Lippman tentu tak bisa membantah bahwa penggambaran itu pasti dilakukan melalui bahasa, baik itu verbal ataupun non verbal. Sementara media adalah wahana dimana bahasa itu didayagunakan dalam mengkonstruksikan realitas.

2.2.3 Teori New Media