Struktur Perbankan dan Perkreditan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Perbankan dan Perkreditan

Undang-undang Pokok Perbankan UU No.141967 dan Undang-undang Bank Sentral UU No. 131968 merupakan tonggak pembaharuan kehidupan perbankan dan perkreditan di Indonesia. Sistem perbankan di Indonesia sebagian terbesar terdiri dari bank-bank komersial. Jenis-jenis bank, dipandang dari segi fungsikegiatan maupun miliknya, menurut UU No. 141967 adalah sebagai berikut : a. Bank Umum adalah bank yang dalam pengumpulannya dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka panjang. Dari segi kepemilikan bank umum dapat dibedakan antara bank umum milik negara, bank umum koperasi, bank umum swasta dan bank umum asing. b. Bank Tabungan adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam bentuk kertas berharga. Bank-bank tabungan menurut pemilikannya dapat dibedakan antara bank tabungan swasta dan bank tabungan koperasi. c. Bank Pembangunan adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito danatau mengeluarkan kertas Universitas Sumatera Utara berharga jangka menengah dan panjang, dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang dibidang pembangunan. Apabila bank semacam ini menerima simpanan giro, maka penggunaannya dilakukan menurut bimbingan Bank Indonesia. Berdasar kepemilikannya ada tiga macam yaitu bank pembangunan milik negara, bank pembangunan milik swasta dan pembangunan koperasi. Dengan adanya penyaluran kredit bank memperoleh bunga sebagai pendapatan bagi bank. Terdapat beberapa alasan bank melakukan penyaluran kredit. Menurut Dahlan Siamat 1995 alasan atau kondisi yang mendorong hal tersebut adalah : 1. Sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dan unit defisit. 2. Penyaluran kredit memberikan spread yang pasti sehingga besarnya pendapatan dapat diperkirakan. 3. Melihat posisinya dalam bidang pelaksanaan kebijaksanaan moneter, perbankan merupakan sektor usaha yang paling diatur oleh pemerintah sehingga bank-bank di beberapa negara kegiatannya dibatasi. 4. Sumber dana utama bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara modal mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Lembaga-lembaga kredit yang beroperasi di daerah pedesaan menurut luas daerah operasinya dapat dibagi menjadi dua kelompok : Universitas Sumatera Utara a. Lembaga-lembaga kredit yang biasanya beroperasi terbatas hanya pada suatu desa tertentu saja. Termasuk dalam kelompok ini adalah BKD Bank Kredit Desa, Lumbung Desa, dan Koperasi-Koperasi Serba Guna atau Koperasi- Koperasi Kredit simpan-pinjam. b. Lembaga-lembaga kredit yang daerah kerjanya meliputi beberapa desa mungkin meliputi satu kecamatan, kawedanan atau kabupaten, misalnya BKK Badan Kredit Kecamatan, Perjan Pegadaian, Bank Rakyat Indonesia BRI kantor cabang atau perwakilan, atau unit desa, atau lembaga kredit usaha per- orangan.

2.2 Teori Kredit