Lokasi Penelitian Batasan Operasional Teknik Pengumpulan Data Defenisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur ilmiah yang dilakukan dalam mendapatkan data atau informasi untuk kegunaan atau tujuan tertentu. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan pendekatan ekonometrika dengan metode kuantitatif menggunakan model regresi linier berganda. Hal ini dilakukan karena penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

3.1 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilakukan pada Kecamatan Lubuk Pakam yang berada di Kabupaten Deli Serdang. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono, 2008. Berdasarkan pendapat ahli diatas, yang menjadi populasi dalam penelitian ini digolongkan dengan kriteria sebagai berikut : • Merupakan Petani Padi yang berada di Kecamatan Lubuk Pakam. • Merupakan nasabah debitur Kupedes pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” Sugiyono, 2008. Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Area Cluster Sampling, dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data luas lahan yang tersebar di Kecamatan Lubuk Pakam. Sesuai dengan ketentuannya, teknik sampling jenis ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap selanjutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu yang akan dijadikan responden. Menurut pertimbangan peneliti, daerah yang memungkinkan dilakukannya pengambilan sampel tidak secara keseluruhan kelurahandesa yang berada di Kecamatan Lubuk Pakam. Oleh karena itu, peneliti menetapkan jumlah responden dengan pertimbangan KelurahanDesa yang memiliki kriteria sebagai berikut : • Mempunyai luas lahan pertanian 50 Ha • Memiliki potensi nasabah debitur Kupedes BRI Dengan demikian jumlah sampel dapat di tentukan sebagaimana yang dijelaskan melalui tabel berikut : Tabel 3.1 Jumlah Sampel Menggunakan Area Cluster Sampling No. KelurahanDesa Luas Lahan Ha Jumlah Sampel 1 Kelurahan Paluh Kemiri 134 7 2 Kelurahan Petapaan 200 10 3 Desa Pasar Melintang 945 47 4 Desa Pagar Jati 186 9 5 Desa Sekip 270 13 Jumlah 86 Sumber : Badan Pusat Statistik Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pendapat Sugiyono 2008, Ukuran minimal sampel yang layak dalam penelitian adalah 30, maka peneliti menetapkan sampel sebanyak 86 responden yang juga telah memenuhi kriteria populasi, yang mana menurut M.Iqbal 2002, bahwa pokok pengambilan dari accidental sampling adalah sampel ditentukan oleh peneliti sendiri.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini hanya di batasi pada petani padi sawah yang berada di Kecamatan Lubuk Pakam dan melihat dari segi pengaruh yang terjadi antara realisasi kredit yang diberikan dan hasil produksi kemudian memberikan pengaruh pada pendapatan mereka. 2. Penelitian ini hanya melihat perbedaan produksi ketika sebelum dan sesudah realisasi kredit yang kemudian berpengaruh terhadap perubahan tingkat pendapatan petani padi sawah.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data mempunyai sifat memberikan gambaran tentang suatu masalah atau persoalan. Data primer yang dilakukan di dalam penelitian ini berupa wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara dokumentasi. Dokumentasi merupakan pengumpulan data-data atau meneliti dokumen–dokumen atau Universitas Sumatera Utara sumber-sumber tertulis lainnya yang berhubungan dalam penelitian seperti publikasi BPS, Penelitian Terdahulu, dan publikasi Jurnal Ilmiah. 3.5 Analisis Data 3.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kuadrat terkecil Ordinary Least Square. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik persamaan linier berganda. Penerapan metode ini akan menghasilkan tingkat hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti sehingga dapat dilihat seberapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta arah hubungan yang terjadi hubungan positif atau negatif. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi Software SPSS Statistics 20 for Windows. Bentuk model ekonometrika dengan persamaan linier berganda, dapat diformulasikan yaitu sebagai berikut : Dimana : Y = Pendapatan Petani α = Intercept β 1 , β 2 = Koefisien Regresi X 1 = Realisasi Kredit X 2 = Produksi ε = Term of Error Universitas Sumatera Utara Bentuk hipotesisnya secara matematis adalah sebagai berikut : 1 ∂ ∂ LogX LogY artinya apabila terjadi kenaikan pada X 1 , maka Y akan mengalami kenaikan, ceteris paribus. 2 ∂ ∂ LogX LogY artinya apabila terjadi kenaikan pada X 2 , maka Y akan mengalami kenaikan, ceteris paribus. 3.5.2 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian 3.5.2.1 Koefisien Determinasi R-Square Koefisien determinasi R-Square yaitu angka yang menunjukkan besarnya kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-variabel independen yang menerangkan variabel dependen atau angka yang menunjukkan seberapa besar variabel dependen dipengaruhi oleh variabel-variabel independennya. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 0R²1, dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik karena semakin dekat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya.

3.5.2.2 Uji F-statistik Uji keseluruhan

Uji F atau uji keseluruhan ini dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh dari semua variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel tak bebasnya. Disamping menguji berarti atau tidaknya variabel-variabel bebas secara bersamaan, uji F juga sekaligus menguji koefisien determinasinya R². Dengan Universitas Sumatera Utara demikian, hasil uji F yang signifikan akan menyebabkan nilai R² yang diperoleh secara statistik tidak sama dengan nol. Untuk pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut : Ho : βi = β2 = 0 Ha : βi = β2 0 Hasil pengujian akan menunjukkan : • Apabila Nilai Sig α toleransi, maka Ha diterima, yang artinya setiap variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel tak bebasnya. • Apabila Nilai Sig α toleransi, maka Ho diterima, yang artinya setidaknya satu dari variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tak bebasnya. Nilai F-hitung diperoleh dengan rumus : F-hitung = 1 1 2 2 k n R k R − − − Dimana : R 2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel

3.5.2.3 Uji t-statistik Uji Parsial

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dalam hal ini, digunakan hipotesis sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Ho : β1; β2 = 0 Ha : β1; β2 ≠ 0 Ho akan diterima Ha ditolak pada tingkat kepercayaan tertentu jika Nilai Sig. α toleransi, dengan demikian variabel bebas yang diuji tidak mempengaruhi variabel terikat tidak signifikan. Sebaliknya Ho akan ditolak Ha diterima pada tingkat kepercayaan tertentu jika Nilai sig α toleransi sehingga variabel bebas yang diuji mempengaruhi variabel dependen signifikan. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus sebagai berikut : t-hitung = bi S bi Dimana : bi = Parameter yang diestimasi Sbi = Standart error yang diuji Sbi = Simpangan baku dari variabel independen ke-i 3.5.3 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.5.3.1 Multikolinearitas Multikolinearitas adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang kuat atau kombinasi antara independen variabel. Suatu model regresi linier akan menghasilkan estimasi yang baik apabila model tersebut tidak mengandung multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi karena adanya hubungan yang kuat antara sesama independen variable dalam suatu model estimasi. Ciri-ciri multikolinearitas ditandai dengan : Universitas Sumatera Utara • Standard error yang tidak terhingga • sangat tinggi • Terjadinya perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori • Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α = 1, α = 5 dan α = 10

3.5.3.2 Heteroskedastisitas

Asumsi penting dalam regresi linier klasik adalah bahwa gangguan yang muncul dalam model regresi korelasi adalah homoskedastisitas yaitu semua gangguan mempunyai varians yang sama. Namun, bila asumsi ini tidak dapat dipenuhi maka dalam penelitian tersebut terdapat heteroskedastisitas yang berakibat bahwa estimasi tidak efisien. Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat digunakan uji korelasi Rank Spearman dimana korelasinya dirumuskan sebagai berikut : rs = 1 6 1 2 − − ∑ n n Di Dimana : Di = Selisih dalam rank dua karakteristik yang berbeda n = banyaknya sampel yang diteliti Selanjutnya untuk memastikan apakah model memiliki gejala heteroskedastisitas digunakan rumus : t = Rs 2 1 2 rs n − − Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Ho : Rs = 0 tidak terdapat gejala heterokedastisitas Ha : Rs ≠ 0 terdapat gejala heterokedastisitas Dengan keriteria pengujian pada tingkat kepercayaan 1- α sbb : Ho diterima jika t- hitung tα Ha diterima jika t- hitung tα

3.5.3.3 Autokorelasi Serial Correlation

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi hubungan yang terjadi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang diurutkan menurut waktu dan ruang time series. Autokorelasi ini menunjukkan hubungan antara nilai-nilai yang berurutan dari variabel-variabel yang sama. Autokorelasi dapat terjadi apabila kesalahan pengganggu suatu periode korelasi dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Ada beberapa cara untuk menguji autokorelasi, yaitu sebagai berikut : • Dengan memplot grafik • Dengan D-W Test Uji Durbin Watson D- hitung = Dengan hipotesis sebagai berikut : Ho : ρ = 0, artinya tidak ada autokorelasi Ha : ρ = 0, artinya ada autokorelasi Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin- Watson untuk nilai α. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Inconclusive inconclusive Auto + auto - Ho diterima 0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4 Gambar 3.1 Kurva Durbin-Watson Dimana : Ho = tidak ada autokorelasi Dwdu = tolak Ho ada korelasi positif Dw4du = tolak Ho ada korelasi negatif DuDw4-du = tolak Ho tidak ada korelasi dl ≤ Dw ≥du = tidak bisa disimpulkan inconclusive 4-du ≤ Dw ≤4-dl = tidak bisa disimpulkan inconclusive

3.5.4 Metode Sign Test Uji Tanda

Sign Test Uji Tanda merupakan metode analisis untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi, dimana datanya mempunyai skala pengukuran paling tidak ordinal. Metode analisis ini menggunakan data yang dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda positif dan negatif dari perbedaan antara pengamatan yang berpasangan. Dengan demikian, statistik uji yang digunakan adalah jumlah tanda plus + atau jumlah tanda minus -. Sign Test menerapkan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tanda + → diberikan apabila data pada sampel pertama dari data sampel kedua Tanda - → diberikan apabila data pada sampel pertama dari data sampel kedua Tanda Nol 0 → diberikan apabila data pada sampel pertama = dari data sampel kedua Berdasarkan ketentuan dalam Uji Tanda diatas, maka dapat di simpulkan bahwa hanya sampel yang bertanda positif + dan negatif - saja yang digunakan dalam perhitungan, sedangkan tanda nol 0 tidak dipergunakan dalam perhitungan. Pada perhitungan uji tanda dengan sampel besar data sampel ≥ 30, maka distribusi mendekati normal. Oleh sebab itu, pendekatan normal dapat dipakai terhadap distribusi binomial dan aturan pengambilan keputusan yang berlaku sesuai dengan aturan distribusi Z. Nilai Z untuk sampel besar dihitung dengan cara : Dimana : Z = Nilai Z hitung R = Jumlah tanda + N = Jumlah Sampel yang relevan Universitas Sumatera Utara Teori hipotesis ditetapkan sebagai berikut : H : Tidak ada beda variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah Kupedes terhadap pendapatan petani. H 1 : Ada beda variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah Kupedes terhadap pendapatan petani. Berdasarkan teori Hipotesis diatas, peneliti menentukan taraf nyata sebesar 5 dengan kriteria pengambilan kesimpulan yaitu : H diterima apabila : Z hitung Z kritis H 1 diterima apabila : Z hitung ≤ Z kritis

3.6 Defenisi Operasional

Adapun defenisi variabel-variabel operasional yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan Petani Padi Y adalah jumlah pendapatan rata-rata yang diterima oleh petani padi yang akan dilihat sebelum dan sesudah menerima Kupedes BRI dan dinyatakan dalam satuan rupiah. 2. Jumlah pemberian Kupedes X 1 adalah jumlah dana pinjaman atau realisasi kredit yang nantinya akan diberikan oleh Kupedes BRI yang dinyatakan dalam satuan rupiah. 3. Produksi X 2 adalah jumlah produktivitas yang dihasilkan petani padi dalam kegiatan usahanya yang akan dilihat perbedaan antara sebelum dan sesudah realiasi Kupedes BRI dan dinyatakan dalam satuan berat Ton. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Lubuk Pakam

Kota Kecamatan Lubuk Pakam merupakan bagian kesatuan dari Kabupaten Deli Serdang. Dimana Kabupaten Deli Serdang sendiri memiliki 22 Kecamatan dan 380 Desa dengan luas 2.394,62 km 2 . Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 25 KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari wilayah pantai timur Provinsi Sumatera Utara terletak diantara 2°57’-3°16’ Lintang Utara dan antara 98°33’- 99°27’ Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Deli Serdang berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka,sebelah Selatan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun,sebelah Timur dengan Kabupaten Asahan,Kabupaten Simalungun dan Serdang Bedagai dan sebelah Barat dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat. Kabupaten Deli Serdang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka,sebagai salah satu daerah lintas pelayaran paling sibuk didunia. Kabupaten ini mengelilingi 2 dua kota Utama di Sumatera Utara yakni Kota Medan Ibukota Provinsi Sumatera Utara , Kota Binjai dan Kota Tebing Tinggi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1984 tantang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang Universitas Sumatera Utara