Metode Sign Test Uji Tanda

Inconclusive inconclusive Auto + auto - Ho diterima 0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4 Gambar 3.1 Kurva Durbin-Watson Dimana : Ho = tidak ada autokorelasi Dwdu = tolak Ho ada korelasi positif Dw4du = tolak Ho ada korelasi negatif DuDw4-du = tolak Ho tidak ada korelasi dl ≤ Dw ≥du = tidak bisa disimpulkan inconclusive 4-du ≤ Dw ≤4-dl = tidak bisa disimpulkan inconclusive

3.5.4 Metode Sign Test Uji Tanda

Sign Test Uji Tanda merupakan metode analisis untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi, dimana datanya mempunyai skala pengukuran paling tidak ordinal. Metode analisis ini menggunakan data yang dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda positif dan negatif dari perbedaan antara pengamatan yang berpasangan. Dengan demikian, statistik uji yang digunakan adalah jumlah tanda plus + atau jumlah tanda minus -. Sign Test menerapkan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tanda + → diberikan apabila data pada sampel pertama dari data sampel kedua Tanda - → diberikan apabila data pada sampel pertama dari data sampel kedua Tanda Nol 0 → diberikan apabila data pada sampel pertama = dari data sampel kedua Berdasarkan ketentuan dalam Uji Tanda diatas, maka dapat di simpulkan bahwa hanya sampel yang bertanda positif + dan negatif - saja yang digunakan dalam perhitungan, sedangkan tanda nol 0 tidak dipergunakan dalam perhitungan. Pada perhitungan uji tanda dengan sampel besar data sampel ≥ 30, maka distribusi mendekati normal. Oleh sebab itu, pendekatan normal dapat dipakai terhadap distribusi binomial dan aturan pengambilan keputusan yang berlaku sesuai dengan aturan distribusi Z. Nilai Z untuk sampel besar dihitung dengan cara : Dimana : Z = Nilai Z hitung R = Jumlah tanda + N = Jumlah Sampel yang relevan Universitas Sumatera Utara Teori hipotesis ditetapkan sebagai berikut : H : Tidak ada beda variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah Kupedes terhadap pendapatan petani. H 1 : Ada beda variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah Kupedes terhadap pendapatan petani. Berdasarkan teori Hipotesis diatas, peneliti menentukan taraf nyata sebesar 5 dengan kriteria pengambilan kesimpulan yaitu : H diterima apabila : Z hitung Z kritis H 1 diterima apabila : Z hitung ≤ Z kritis

3.6 Defenisi Operasional

Adapun defenisi variabel-variabel operasional yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan Petani Padi Y adalah jumlah pendapatan rata-rata yang diterima oleh petani padi yang akan dilihat sebelum dan sesudah menerima Kupedes BRI dan dinyatakan dalam satuan rupiah. 2. Jumlah pemberian Kupedes X 1 adalah jumlah dana pinjaman atau realisasi kredit yang nantinya akan diberikan oleh Kupedes BRI yang dinyatakan dalam satuan rupiah. 3. Produksi X 2 adalah jumlah produktivitas yang dihasilkan petani padi dalam kegiatan usahanya yang akan dilihat perbedaan antara sebelum dan sesudah realiasi Kupedes BRI dan dinyatakan dalam satuan berat Ton. Universitas Sumatera Utara