dari bank. Demikian juga analisa aspek keuangan digunakan untuk mengetahui estimasi cash flow serta rencana pelunasan kredit yang telah
diterima. Untuk mengetahui berbagai informasi tentang keuangan maka analis kredit memerlukan berbagai data yang bersumber dari neraca dan
laporan labarugi beberapa periode terakhir. Pengawasan kredit merupakan kunci utama keberhasilan penyaluran
kredit. Hal ini dapat dilihat apabila terjadi kredit bermasalah maka dapat dipastikan itu akibat kelemahan dan kelalaian bank dalam melakukan
pengawasan. Irmayanto,2004. Kegiatan pengawasan kredit dapat dilakukan dalam bentuk :
1. Penggunaan administrasi kredit yang memadai computer. 2. Kewajiban nasabah menyampaikan laporan secara berkala, menyangkut
produksi, penjualan, utang dan piutang, laporan neraca dan rugilaba, laporan tenaga kerja.
3. Kewajiban wira kredit mengunjungiproyek yang dibiayai. 4. Konsultasi manajemen yang terprogram antara nasabah dengan bank.
5. Sistem peringatan warning system pada administrasi bank yang menangani nasabah.
2.3 Kredit Umum Pedesaan KUPEDES
Surat keputusan Direksi BRI Nokep: S.62-DIRADK092001 tanggal 18 September 2001 menjelaskan tentang pedoman pelaksanaan kredit bisnis mikro
Universitas Sumatera Utara
PPK-BM. Kupedes adalah fasilitas kredit bersifat umum, individual, selektif dan berbunga wajar yang bertujuan untuk mengembangkan atau meningkatkan
UMKM yang layak. Dari pengertian diatas Kupedes adalah salah satu segmen bisnis yang ada di BRI yang merupakan suatu sistem perbankan yang
dilaksanakan oleh BRI unit dalam menjalankan fungsinya sebagai financial intermediary untuk pembiayaan usaha mikro.
Dalam Kupedes BRI, terdapat beberapa pengelompokan, pengelompokan dilakukan berdasarkan sektor dan segmen bisnis yang dijalankan oleh pengusaha
kecil. Sektor dan segmen Kupedes digolongkan berdasarkan kegunaan atau berdasarkan kegunaan segmen dari kredit yang diberikan, yaitu Kupedes modal
kerja usaha eksploitasi dan Kupedes investasi. Kupedes juga terbagi menjadi sektor-sektor seperti : Kupedes eksploitasi agribisnis, Kupedes eksploitasi non
agribisnis, Kupedes investasi agribisnis dan Kupedes investasi non agribisnis. Untuk Kupedes eksploitasi agribisnis terdapat beberapa sektor yaitu eksploitasi
pertanian, eksploitasi perindustrian, eksploitasi perdagangan, dan eksploitasi jasa lainnya, dan untuk Kupedes investasi agribisnis antara lain : Kupedes investasi
pertanian, investasi perindustrian, investasi perdagangan, dan investasi jasa lainnya. Agribisnis dalam hal ini merupakan usaha dari hulu sampai hilir yang
dibiayai oleh Kupedes. Pada umumnya, sasaran pemberian Kupedes ditujukan kepada golongan
masyarakat pengusaha dan golongan masyarakat berpenghasilan tetap yaitu : 1. Pengusaha, yaitu semua pengusaha yang bergerak di berbagai sektor ekonomi
yang ada di wilyah kerja BRI Unit, seperti sektor pertanian, perindustrian,
Universitas Sumatera Utara
perdagangan dan jasa lainnya yang usahanya benar-benar layak untuk diberikan Kupedes.
2. Golongan Masyarakat Berpenghasilan Tetap a. Pegawai Negeri yang dimaksudkan dalam peraturan pemerintah PP No 6
tahun 1974 bab I pasal 1 adalah : 1 Pegawai Negeri Sipil
2 Anggota Tentara Nasional Indonesia TNI dan Kepolisian 3 Pegawai Badan Usaha Milik Negara.
4 Pegawai Perusahaan daerah b. Pensiunan dari golongan masyarakat berpenghasilan tetap tersebut pada butir
2.a c. Pegawai tetap dari perusahaan swasta.
Dalam jumlah terbatas, direksi BRI mengambil kebijakan agar Kupedes dapat pula diberikan kepada golongan masyarakat yang berpenghasilan tetap.
Sebagai kredit skala mikro, prosedur Kupedes sangat mudah dan sederhana, namun dalam penyalurannya perlu pemahaman secara tepat dari pejabat kredit lini
yang menyangkut kebijakan dan prinsip-prinsip dasar pemberian Kupedes yaitu : 1. Umum, yaitu dapat diberikan kepada siapa saja, dalam arti tidak dibatasi
dalam sektor ekonomi tertentu, keanggotaan tertentu, kelompok masyarakat tertentu, sepanjang calon nasabah yang bersangkutan telah memenuhi segala
ketentuan persyaratan yang telah ditetapkan. 2. Individual, yaitu pemberian Kupedes dilakukan dengan melalui pendekatan
secara individual dan kasus perkasus, bukan berbentuk paket massal.
Universitas Sumatera Utara
3. Selektif, yaitu Kupedes dilaksanakan secara selektif kepada nasabah yang usahanya dinilai layak dan putusan kredit harus sesuai dengan pertimbangan
bank teknis. 4. Bisnis, yaitu keputusan akhir atas suatu permohonan Kupedes ditentukan oleh
BRI Unit sesuai dengan pertimbangan bank teknis. Berdasarkan tujuan penggunaannya Kupedes dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu sebagai berikut : 1. Kupedes Modal Kerja
Kupedes modal kerja diberikan kepada pengusaha dan golongan berpenghasilan tetap sebagai tambahan danapembiayaan untuk mencukupi
kebutuhan modal kerja usahanya atau untuk membiayai keperluan konsumtif maupun non konsumtif produktif.
a. Sektor pertanian, yaitu untuk membiayai semua kegiatan pertanian dan kegiatan lainnya yang terkait dan menunjang pada hasil usaha bercocok
tanam seperti pengecer pupukobat-obatan, pengusaha mikro yang mengumpulkan segala hasil pertanian, peikanan, peternakan, perkebunan,
dan memasarkan kembali dengan atau tanpa proses lebih lanjut. b. Sektor perindustrian yaitu untuk pembiayaan pengolahan bahan mentah
menjadi barang setengah jadi, pengolahan bahan setengah jadi atau menjadi barang jadi, pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
c. Sektor perdagangan yaitu untuk pembiayaan, pembelian, penjualan dan pemasaran barang dagangan misalnya perdagangan sembako Sembilan
bahan pokok, material bangunan, batik atau kain dan sebaginya. Dalam hal
Universitas Sumatera Utara
ini tidak termasuk pembelian, penjualan dan pemasaran hasil langsung pertanian seperti yang dimaksudkan pada butir a di atas.
d. Sektor jasa, yaitu untuk pembiayaan usaha bersifat pelayanan jasa kepada umum, misalnya usaha bengkel, salon, penjahit tansportasi dan lain-lain.
e. Sektor Golongan Berpenghasilan Tetap GBT yaitu untuk pembiayaan konsumtif dan produktif yang pengembaliannya didasarkan pada
pendapatan gaji nasabah. 2. Kupedes Investasi
Kupedes ini diberikan kepada pengusaha untuk pembiayaan pembangunan prasarana dan sarana atau peralatan produksi. Sedangkan bagi golongan
berpenghasilan tetap, kredit tersebut dapat dipergunakan untuk pembelian atau pembangunan rumah, pembelian kendaraan bermotor dan lain-lain yang
bersifat produktif. Adapun sektor-sektor ekonomi yang dibiayai sebagai berikut :
a. Sektor pertanian, yaitu untuk membiayai pembelian alat-alat pertanian seperti bajak, traktor, alat perontok padi, alat sortasi, mesin parut kelapa,
pembuatan gudang, lantai jemur, pembelian bibit tanaman keras tidak habis dalam satu kali panen seperti jeruk, karet, kelapa, teh kopi atau untuk
pembelian bibit ayam petelor, sapi perah, sapi kerja dan lain sebagainya. b. Sektor perindustrian yaitu untuk pembiayaan pengadaan alat-alat produksi
seperti mesin-mesin, wadah tungku dan lain-lain, pembangunan atau perbaikan bangunan pabrik, tempat usaha, tempat jemuran dan sebagainya
asal tujuannya tidak untuk mengolah hasil langsung pertanian.
Universitas Sumatera Utara
c. Sektor perdagangan yaitu untuk pembiayaan pembelian alat-alat berjualan, perbaikan, perluasan tempat berjualan atau pembangunan tempat
berjualanpembangunan perluasanperbaikan gudang yang tidak bertujuan untuk memperdagangkanmenempatkan hasil-hasil langsung pertanian
sebagai barang benda dominan. d. Sektor jasa, yaitu untuk pembiayaan pembelian alat-alat perbengkelan, mesin
jahit, salon, pembelian kendaraan, pembangunan atau perbaikan bangunan bengkel atau salon.
e. Sektor Golongan Berpenghasilan Tetap GBT yaitu dipergunakan untuk pembiayaan investasi yang pengembaliannya didasarkan dari pendapatan
gaji. Dilihat dari tujuan penggunaannya,maka jenis Kupedes investasi diberikan untuk tujuan yang bersifat non konsumtif yaitu barang-barang
berwujud yang fisiknya dapat dilihat secara nyata seperti pembelian kendaraan bermotor guna memperlancar pekerjaan, pembangunan
pembelian rumah tinggal, pembelian perabot rumah tangga, pembelian peralatan kerja, pembelian tanah.
Ditinjau dari dua golongan sasaran Kupedes, maka untuk masing-masing golongan mempunyai persyaratan yang berbeda dan harus dipenuhi sebelum
kredit diproses yaitu : Persyaratan untuk calon nasabah pengusaha barunasabah lama lancar :
1 Penduduk yang berdomisili dalam wilayah kerja BRI Unit setempat yang dibuktikan dengan KTP atau surat keterangan penduduk yang dibuat kepala
Universitas Sumatera Utara
desa setempat. Khusus untuk calon nasabah kupedes tertentu dimungkinkan untuk dilayani BRI Unit diluar domisili nasabah yang bersangkutan setalah
mendapat putusan ijin prinsip dari Kantor CabangKantor WilayahKantor Pusat.
2 Mempunyai usaha yang layak dan mempunyai karakter yang baik untuk dibiayai dengan Kupedes.
3 Bagi calon nasabah yang sudah mempunyai surat izin usaha dari instansi yang berwenang, cukup melampirkan copy surat izin usaha tersebut.
4 Bagi calon nasabah yang belum mempunyai surat izin usaha, maka : a. Untuk permohonan Kupedes sampai dengan 2 juta cukup dengan foto
copy KTP dengan menunjukkan pula KTP aslinya pada petugas BRI Unit pada saat pendaftaran.
b. Untuk permohonan Kupedes diatas 2 juta cukup dengan membawa surat keterangan usaha dari Kepala DesaKelurahan
5 Tidak sedang menikmati kredit lainnya di Kantor Cabang BRI atau di BRI Unit lainnya.
6 Dapat menyediakan agunan kebendaan, baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak.
7 Wajib membuka rekening tabungan di BRI unit yang bersangkutan.
2.4 Teori Pendapatan