Gambar 13. Garis regresi linier antara dosis ekstrak kulit buah rambutan dengan jumlah eritrosit
2. Kadar Hemoglobin
Data rerata hasil perhitungan kadar hemoglobin grdL pada hari ke 6, 12, 18, 24 dan 30 pada tiap kelompok disajikan pada Tabel 6. Berdasarkan Tabel 6
menunjukkan bahwa rerata kadar hemoglobin dari hari ke 6 sampai hari ke 30 pada kelompok kontrol positif, KP1, KP2 dan KP3 mengalami peningkatan kadar
hemoglobin bila dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif yang mengalami penurunan kadar hemoglobin. Namun pada hari ke 12 kelompok kontrol negatif
mengalami peningkatan dan mengalami penurunan kembali pada hari 18 sampai hari ke 30. Pada hari ke 30 rerata kadar hemoglobin kelompok KP3 lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, KP1 dan KP2. Sedangkan kelompok kontrol negatif memiliki rerata kadar hemoglobin
yang paling rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik pada Gambar 14.
Tabel 6. Rerata kadar hemoglobin grdL selama 30 hari perlakuan Kelompok
Rerata kadar hemoglobin hari ke- 6
12 18
24 30
K+ 12,26
12,38 12,44
12,42 12,48
K- 11,82
12,12 11,6
11,02 10,88
KP 1 12,2
12,36 12,3
12,32 12,34
KP 2 12,34
12,48 12,54
12,58 12,68
KP 3 12,46
12,56 12,62
12,82 13,14
Keterangan: Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4
Gambar 14. Grafik rerata kadar hemoglobin selama 30 hari perlakuan Keterangan:
Perlakuan K+ : Selama penelitian hewan coba hanya diberi minum dan pakan standart
Perlakuan K- : Diberi perlakuan 3 batang rokok kretek pada jam 08.00, jam
12.00 dan jam 14.00 WIB selama 30 hari Perlakuan KP1 : Diberi perlakuan 3 batang rokok kretek pada jam 08.00, jam
12.00 dan jam 14.00 WIB dan 15 mgKgBB ekstrak kulit buah rambutan 1x sehari pada jam 10.00 WIB selama 30 hari
Perlakuan KP2 : Diberi perlakuan 3 batang rokok kretek pada jam 08.00, jam 12.00 dan jam 14.00 WIB dan 30 mgKgBB ekstrak kulit buah
rambutan 1x sehari pada jam 10.00 WIB selama 30 hari Perlakuan KP3 : Diberi perlakuan 3 batang rokok kretek pada jam 08.00, jam
12.00 dan jam 14.00 WIB dan 45 mgKgBB ekstrak kulit buah rambutan 1x sehari pada jam 10.00 WIB selama 30 hari
Data mengenai rerata kadar hemoglobin pada hari ke 30, diuji dengan uji statistik Kolmogorov-smirnov, homogenitas of varian, dan One Way Anova
menggunakan program SPSS ver. 16. Hasil perhitungan uji normalitas kelompok perlakuan diperoleh bahwa nilai sig. 0,420 sig. 0,05
.
, maka H diterima yang
berarti kelima kelompok berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh bahwa nilai sig. 0,119. Karena sig. 0,119 0,05, maka H
diterima yang berarti kelima kelompok memiliki varians yang homogen. Selanjutnya untuk mengetahui rerata semua kelompok, maka dilanjutkan uji One
Way Anova. Hasil uji One Way Anova diperoleh F hitung 10.496 dengan sig. 0,00 0,05, sehingga menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ekstrak
kulit buah rambutan dengan kadar hemoglobin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kelompok memiliki variasi kadar hemoglobin. Untuk mengetahui letak perbedaan masing-masing kelompok
tersebut, dilakukan uji lanjut LSD pada taraf 5. Hasil uji statistik kadar hemoglobin grdL dapat dilihat pada Tabel 7. Hasil uji LSD menunjukkan
terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan taraf siginifkansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 p5 terhadap kelompok
kontrol positif, KP1, KP2 dan KP3. Pada kelompok kontrol positif tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap kelompok KP1, KP2 dan KP3. Sedangkan antara
kelompok KP1, KP2 dan KP3 tidak terdapat perbedaan bermakna. Hasil uji statistika data mengenai kadar hemoglobin selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 7. Tabel 7. Hasil uji LSD terhadap kadar hemoglobin grdL
Kelompok Perlakuan
Kadar Hemoglobin Mean ± SD
K+ Kontrol
12,48 ± 0,506
b
K- 3 batang rokok
10,88 ± 0,725
a
KP 1 Ekstrak kulit buah rambutan 15 mgkgBB
+ Rokok 3 batang 12,34 ± 0,114
b
KP 2 Ekstrak kulit buah rambutan 30 mgkgBB
+ Rokok 3 batang 12,68 ± 0,496
b
KP 3 Ekstrak kulit buah rambutan 45 mgkgBB
+ Rokok 3 batang 13,14 ± 0,826
b
Keterangan : Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan pada setiap kelompok dengan taraf ketelitian p0,05 Lampiran 7.
Pada penelitian ini untuk mengetahui dosis ekstrak kulit buah rambutan yang paling efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin tikus, maka dilakukan
uji statistika berupa regresi linier. Hasil uji regresi linier data kadar hemoglobin menunjukkan hubungan antara dosis ekstrak kulit buah rambutan dan kadar
hemoglobin dengan model persamaan regresi liniernya adalah Y = 11,92 + 0,40X Gambar 15. Artinya bahwa bila dosis ekstrak kulit buah rambutan
bernilai 0 nol maka kadar hemoglobin bernilai 11,92 dan setiap peningkatan dosis sebesar 1 satu maka kadar hemoglobin akan meningkat sebesar 0,40.
Koefisien bernilai positif 0,40 artinya semakin besar dosis ekstrak kulit buah rambutan, maka kadar hemoglobin semakin naik. Jadi ekstrak kulit buah rambutan
dosis 45 mgkgBB merupakan dosis yang paling efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin karena memiliki nilai prediksi kadar hemoglobin Y yang
tertinggi Lampiran 8.
Gambar 15. Garis regresi linier antara dosis ekstrak kulit buah rambutan dengan kadar hemoglobin
3. Persentase Hematokrit