Jumlah Eritrosit Hasil Penelitian

33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian tentang efek ekstrak kulit buah rambutan terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit darah tikus yang dipapar asap rokok selama 30 hari, didapatkan data hasil pengamatan sebagai berikut:

1. Jumlah Eritrosit

Data rerata hasil perhitungan jumlah eritrosit 10 6 µl pada hari ke 6, 12, 18, 24 dan 30 pada tiap kelompok disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa rerata jumlah eritrosit dari hari ke 6 sampai hari ke 30 pada kelompok kontrol positif, KP1, KP2 dan KP3 mengalami peningkatan jumlah eritrosit bila dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif yang mengalami penurunan jumlah eritrosit. Namun pada hari ke 12 kelompok kontrol negatif mengalami peningkatan dan mengalami penurunan kembali pada hari 18 sampai hari ke 30. Pada hari ke 30 rerata jumlah eritrosit kelompok KP3 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, KP1 dan KP2. Sedangkan kelompok kontrol negatif memiliki rerata jumlah eritrosit yang paling rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik pada Gambar 12. Tabel 4. Rerata jumlah eritrosit 10 6 µl selama 30 hari perlakuan Kelompok Rerata jumlah eritrosit hari ke- 6 12 18 24 30 K+ 7,36 7,44 7,50 7,48 7,53 K- 6,90 7,15 6,97 6,73 6,64 KP 1 7,24 7,29 7,38 7,47 7,58 KP 2 7,32 7,45 7,49 7,63 7,79 KP 3 7,42 7,58 7,62 7,89 8,16 Keterangan: Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 Gambar 12. Grafik rerata jumlah eritrosit selama 30 hari perlakuan Keterangan: Perlakuan K+ : Selama penelitian hewan coba hanya diberi minum dan pakan standart Perlakuan K- : Diberi perlakuan 3 batang rokok kretek pada jam 08.00, jam 12.00 dan jam 14.00 WIB selama 30 hari Perlakuan KP1 : Diberi perlakuan 3 batang rokok kretek pada jam 08.00, jam 12.00 dan jam 14.00 WIB dan 15 mgKgBB ekstrak kulit buah rambutan 1x sehari pada jam 10.00 WIB selama 30 hari Perlakuan KP2 : Diberi perlakuan 3 batang rokok kretek pada jam 08.00, jam 12.00 dan jam 14.00 WIB dan 30 mgKgBB ekstrak kulit buah rambutan 1x sehari pada jam 10.00 WIB selama 30 hari Perlakuan KP3 : Diberi perlakuan 3 batang rokok kretek pada jam 08.00, jam 12.00 dan jam 14.00 WIB dan 45 mgKgBB ekstrak kulit buah rambutan 1x sehari pada jam 10.00 WIB selama 30 hari Data mengenai rerata jumlah eritrosit pada hari ke 30, diuji dengan uji statistik Kolmogorov-smirnov, homogenitas of varian, dan One Way Anova menggunakan program SPSS versi 16. Hasil perhitungan uji normalitas kelompok perlakuan diperoleh bahwa nilai sig. 0,789 sig. 0,05, maka H diterima yang berarti kelima kelompok berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh bahwa nilai sig. 0,108. Karena sig. 0,108 0,05, maka H diterima yang berarti kelima kelompok memiliki varians yang homogen. Selanjutnya untuk mengetahui rerata semua kelompok, maka dilanjutkan uji One Way Anova. Hasil uji One Way Anova diperoleh F hitung 13.219 dengan sig. 0,00 0,05, sehingga menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ekstrak kulit buah rambutan dengan jumlah eritrosit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kelompok memiliki variasi jumlah eritrosit. Untuk mengetahui letak perbedaan masing-masing kelompok tersebut, dilakukan uji lanjut LSD pada taraf 5. Hasil uji LSD jumlah eritrosit 10 6 µl dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil uji LSD menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif terhadap kelompok kontrol positif, KP1, KP2 dan KP3. Pada kelompok kontrol positif tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap kelompok KP1, KP2 dan KP3, namun terdapat perbedaan yang bermakna terhadap kelompok KP3 dengan taraf siginifkansi lebih kecil dari 0,05 p5. Hasil uji statistika mengenai data rerata jumlah eritrosit ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 5. Hasil uji LSD terhadap jumlah eritrosit 10 6 µl Kelompok Perlakuan Jumlah Eritrosit Mean ± SD K+ Kontrol 7,53 ± 0,200 b K- 3 batang rokok 6,64 ± 0,339 a KP 1 Ekstrak kulit buah rambutan 15 mgkgBB + Rokok 3 batang 7,58 ± 0,516 b KP 2 Ekstrak kulit buah rambutan 30 mgkgBB + Rokok 3 batang 7,79 ± 0,347 b KP 3 Ekstrak kulit buah rambutan 45 mgkgBB + Rokok 3 batang 8.16 ± 0,082 c Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan pada setiap kelompok dengan taraf ketelitian p0,05 Lampiran 5. Pada penelitian ini untuk mengetahui dosis ekstrak kulit buah rambutan yang paling efektif untuk meningkatkan jumlah eritrosit tikus, maka dilakukan uji statistika berupa regresi linier. Hasil uji regresi linier data jumlah eritrosit menunjukkan hubungan antara dosis ekstrak kulit buah rambutan dan jumlah eritrosit dengan model persamaan regresi liniernya adalah Y = 7,26 + 0,29X Gambar 13. Artinya bahwa bila dosis ekstrak kulit buah rambutan bernilai 0 nol maka jumlah eritrosit bernilai 7,26 dan setiap peningkatan dosis sebesar 1 satu maka jumlah eritrosit akan meningkat sebesar 0,29. Koefisien bernilai positif 0,29 artinya semakin besar dosis ekstrak kulit buah rambutan, maka jumlah eritrosit semakin naik. Jadi ekstrak kulit buah rambutan dosis 45 mgkgBB merupakan dosis yang paling efektif dalam meningkatkan jumlah eritrosit karena memiliki nilai prediksi jumlah eritrosit Y yang tertinggi Lampiran 6. Gambar 13. Garis regresi linier antara dosis ekstrak kulit buah rambutan dengan jumlah eritrosit

2. Kadar Hemoglobin

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK

4 25 21

"PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN BERBAGAI VITAMIN (A, C DAN E) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus) YANG DIPAPAR ASAP ANTI NYAMUK BAKAR"

1 9 25

Efek Ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) terhadap Peningkatan Kadar Superoksida Dismutase (SOD) Plasma Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang Dipapar Asap Rokok

1 21 17

“PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN BERBAGAI VITAMIN (A, C DAN E) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH JANTAN (Rattusnovergicus) YANG DIPAPAR ASAP ANTI NYAMUK BAKAR”

0 13 1

EFEK EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn.) TERHADAP PENINGKATAN KADAR SOD (Superoksida Dismutase) PLASMA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK

1 18 23

EFEK EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN TERHADAP KADAR MDA DAN SOD TIKUS YANG DIPAPAR ASAP ROKOK

0 18 85

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA MERAH TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH YANG DIPAPAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PONSEL

1 13 68

Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana) terhadap Jumlah Eritrosit, Leukosit, Hemoglobin (Hb) dan Gambaran Histologik Jantung Mencit (Mus musculus) yang Terpapar Asap Rokok.

0 0 3

AKTIVITAS JUS BUAH TERONG BELANDA TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH ERITROSIT DAN NILAI HEMATOKRIT TIKUS ANEMIA

5 20 43

PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum) TERHADAP KUALITAS SPERMA TIKUS YANG TERPAPAR ASAP ROKOK

0 5 35