Besi Fe .1 Penentuan Kurva Standar Besi Fe
No Stasiun Perulangan
Absorbansi Y
Konsentrasi Ni mgL
Kadar Ni mgKg
Kadar Nikel Ni
U1 0,0055 0,0958 0,19
U2 0,0059 0,1005 0,20
1 ST1 U3 0,0063
0,1052 0,30 0,1005 ±
0,0100 mgL
U1 0,0089 0,1357 0,27
U2 0,0087 0,1334 0,26
2 ST2 U3 0,0077
0,1216 0,24 0,1299 ±
0,0141 mgL
U1 0,0160 0,2190 0,44
U2 0,0169 0,2296 0,46
3 ST3 U3 0,0155
0,2131 0,42 0,2202 ±
0,0141 mgL
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Nikel Ni Pada Kerang Bulu dari Beberapa Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan.
No Stasiun Perulangan
Absorbansi Y
Konsentrasi Ni mgL
Kadar Ni mgKg
Kadar Nikel Ni
U1 0,0030 0,0665 0,13
U2 0,0005 0,0372 0,07
1 ST1 U3 0,0038
0,0759 0,15 0,0595 ±
0,0212 mgL U1 0,0072
0,1158 0,23 U2 0,0058
0,0994 0,20 2 ST2
U3 0,0058 0,0994 0,20
0,1052 ± 0,0141 mgL
U1 0,0072 0,1158 0,23
U2 0,0058 0,0994 0,20
3 ST3 U3 0,0058
0,0994 0,20 0,1052 ±
0,0141 mgL
4.1.4 Besi Fe 4.1.4.1 Penentuan Kurva Standar Besi Fe
Universitas Sumatera Utara
Pembuatan kurva standar Besi Fe dilakukan dengan larutan dengan berbagai konsentrasi larutan pengukuran yaitu 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 mgL,
kemudaian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 248,3 nm. Data hasil pengukuran absorbansi larutan Besi Fe tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.19 Kondisi Alat SSA untuk logam Fe NO Parameter
1 Panjang Gelombang
248,3 nm 2
Type Nyala Air Asetylen
3 Lebar Celah
0,2 4
Lampu Katoda 12 mA
Sumber:Petunjuk Penggunaan Alat Type Shimadzu AA6-300
Tabel 4.20 Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Besi Fe No Konsentrasi mgL
Absorbansi Rata-rata
1 0,5000 0,3447
2 1,0000 0,4649
3 1,5000 0,6352
4 2,0000 0,7883
5 2,5000 0,8907
Kurva larutan standar Besi Fe dari pengukuran absorbansi larutan standar Besi Fe terhadap konsentrasi larutan standar Besi Fe, selanjutnya linearitas
kurva standar dihitung dengan menggunakan metode least square pada tabel 4.21 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21 Perhitungan Persamaan Garis Regresi Logam Besi Fe No Xi
Yi Xi-X Xi-X2 Yi-Y Yi-Y2 Xi-XYi-Y
1 0.5000 0.3447 -1.0000 1.0000 -0.2801 0.0784 0.2801
2 1.0000 0.4649 -0.5000 0.2500 -0.1599 0.0256 0.0799
3 1.5000 0.6352 0,0000 0,0000 0.0104 0.0001
0,0000 4 2.0000
0.7883 0.5000 0.2500 0.1635 0.0267 0.0818
5 2.5000 0.8907 1.0000 1.0000 0.2659 0.0707
0.2659 ∑ 7.5000
3.1238 0,0000 2.5000 0,0000 0.2016 0.7077
X =
5 5000
, 7
= 1,5000
Y =
5 1238
, 3
= 0,6248
a =
n i
X Xi
2
n i
Y Yi
X Xi
a = 5000
, 2
7077 ,
a = 0,2831 b = Y – aX
b = 0,6248 – 0,28311,5000 b = 0,2002
dimana, a =
slope b = intersep
Universitas Sumatera Utara
maka, persamaan garis regresinya adalah Y = 0,2831 X + 0,2002 Maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut :
r =
i i
Y Yi
X Xi
2 2
n n
n i
Y Yi
X Xi
r =
2016 ,
5000 ,
2 7077
,
r = 0,9969
Gambar 4.4 Kurva Standar Larutan Logam Besi Fe
Dari hasil perhitungan kurva standar diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,2831 X + 0,2002, dengan koefisien korelasi r 0,9969. Koefisien korelasi ini
dapat diterima karena memenuhi syarat yang ditetapkan 0,9500. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kadar dan
Universitas Sumatera Utara
absorbansi atau dengan kata lain meningkatnya konsentrasi maka absorbansi juga
akan meningkat.
4.1.4.2 Penentuan Kadar Besi Fe dari Sampel Kerang Darah dan Kerang Bulu dari Beberapa Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan
Penentuan absorbansi Besi Fe pada sampel dilakukan secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA pada panjang gelombang 248,3 nm dan penetapan kadar
Besi Fe dilakukan dengan metode addisi standar. Hasil perhitungan kadar analisis statistik dari kadar Besi Fe dapat dilihat pada tabel 4.22 sedangkan hasil
penetapan kadar Besi Fe pada sampel dapat tertera pada tabel 4.23 dan 4.24 berikut :
Tabel 4.22 Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Ion Ferrum Fe pada Kerang Darah dari Stasiun 1 di Kota Tanjung Balai Asahan
No Xi Xi-X
Xi-X
2
1 0,9792 -0,0033 0,0001
2 0,9964 0,0138 0,0002
3 0,9721 -0,0105 0,0001
n = 3 X = 0,9826
∑ Xi-X
2
= 0,0004
SD =
SD =
= 0,0141
Kadar ion Ferrum Fe dari stasiun 1 = X ± SD
Universitas Sumatera Utara
= 0,9826
± 0,0141
mgL
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Kadar Ion Ferrum Fe pada Kerang Darah dari Beberapa Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan.
No Stasiun Perulangan Absorbansi
Y Konsentrasi
Fe mgL X
Kadar Fe mgKg
Kadar Ion
Ferrum Fe
U1 0,0973 0,9792 1,95
U2 0,0982 0,9964 1,99
1 ST1 U3 0,0964
0,9721 1,94 0,9826 ±
0,0141 mgL
U1 0,0871 0,8734 1,75
U2 0,0841 0,8654 1,73
2 ST2 U3 0,0822
0,8566 1,71 0,8651 ±
0,0122 mgL
U1 0,0794 0,8432 1,68
U2 0,0763 0,8364 1,67
3 ST3 U3 0,0802
0,8463 1,69 0,8420 ±
0,0122 mgL
Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Kadar Ion Ferrum Fe pada Kerang Bulu dari Beberapa Stasiun di Kota Tanjung Balai Asahan.
No Stasiun Perulangan Absorbansi
Y Konsentrasi
Fe mgL X
Kadar Fe
mgKg Kadar Ion
Ferrum Fe
U1 0,0978 0,9877
1,98 U2 0,0980
0,9920 1,98
1 ST1 U3 0,0973
0,9821 1,96
0,9873 ± 0,0122
mgL U1 0,0876
0,9571 1,91
U2 0,0861 0,9429
1,88 2 ST2
U3 0,0881 0,9588
1,92 0,9529 ±
0,0158 mgL
Universitas Sumatera Utara
U1 0,0852 0,8761
1,75 U2 0,0831
0,8568 1,71
3 ST3 U3 0,0827
0,8411 1,68
0,8580 ± 0,0187
mgL
4.1.5 Krom Cr 4.1.5.1 Penentuan Kurva Standar Krom Cr