tangan,pergelangan tangan,serta lengan. Paparan kronis Ni juga biasanya mengakibatkan gangguan pernafasan,berupa asma, penurunan fungsi paru-paru,
serta bronkitis.
2.2.2. Spektrofotometer Serapan Atom SSA
Pada kondisi tertentu setiap zat – zat kimia mampu mengabsorpsi dan memisahkan radiasi. Prinsip tersebut diringkaskan oleh hukum kirchoff 1859.
Pada sarjana kini dapat menggunakan prinsip ini seratus tahun kemudian, ketika A. Walsh 1955 dari Australia menetapkan prinsip tersebut untuk menentukan
elemen – elemen kimia dengan Spektrum Serapan Atom SSA. Sejak diperkenalkan oleh A. Walsh metode SSA telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat dan sampai saat ini dapat menentukan hampir keseluruhan unsur logam yang terdapat dalam Jadwal Berkala tabel periodik.
Prinsip Dasar Spektrofotometri Serapan Atom Prinsip penentuan metode ini berdasarkan pada penyerapan energi radiasi
oleh atom – atom netral pada keadaan dasar dengan panjang gelombang tertentu yang menyebabkan tereksitasinya dalam berbagai tingkatan energi. Keadaan
eksitasi ini tidak stabil dan kembali ke tingkatan dasar dengan melepaskan sebahagian atau seluruh energi eksistansinya alam bentuk radiasi. Sumber radiasi
tersebut dikenal sebagai lampu katoda berongga hallow chode lalmp. Proses – proses yang terjadi dari saat pemasukan larutan dari unsur yang dianalisis sampai
pencatatan adalah atomisasi, interaksi atom dengan berbagai bentuk energi dan penguluran intensitas frekuensi radiasi oleh alat pencatat. Unsur yang diperiksa
Universitas Sumatera Utara
harus dalam keadaan atom yang tidak tereksitasi, proses untuk menghasilkan atom tersebut disebut atomisasi.
Secara garis besar instrumentasi dari Spektrofotometer Serapan Atom dapat digambarkan sebagai berikut:
7. Penguat Arus
6. Detektor 5.
Monokromator 4. Nyala
1. Sumber Cahaya
2. Sampel 3. Udara Gas
Pembakar 8. Pencatat
Gambar 2.2.2. Skematis Peralatan Spektrofotometer Serapan Atom Keterangan :
1. Sumber Cahaya 2. Sampel
3. Udara bahan bakar 4. Nyala
5. Monokromator 6. Detector
7. Penguat Arus 8. Pencatat
Universitas Sumatera Utara
BAB III BAHAN DAN METODE
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia analitik FMIPA USU Medan dengan mengambil sampel kerang darah dan kerang bulu dari muara
sungai Asahan Tanjung Balai Kabupaten Asahan.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah : -
kerang darah Anadara Granosa -
kerang bulu Anadara Inflata -
Aqua Regia -
Air Suling -
Larutan baku Cd -
Larutan baku Cr -
Larutan baku Cu -
Larutan baku Fe -
Larutan baku Ni -
Larutan baku Zn 3.2.2 Alat
Adapun alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah -
Beaker Glass
15
Universitas Sumatera Utara