datang juga sulit diprediksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga saham cukup banyak antara lain yaitu: faktor ekonomi, hukum, kondisi emiten
dan faktor politik. Bahkan sering kali terjadi pada suatu saat tertentu faktor politik lebih dominan daripada faktor ekonomi. Namun kesulitannya adalah
mengakomodasi faktor politik tersebut dalam suatu analisis harga saham. Selain prediksi hasil sulit diterka, dividen saham biasa juga diharapkan meningkat setiap
tahunnya. Peningkatan grouwth dividen ini sesuai dengan tingkat perkembangan perusahaan.
2
.Saham Preferen Preferen Stock
Saham Preferen merupakan surat penyertaan kepemilikan saham yang mempunyai preferensi keistimewaan tertentu dibanding saham biasa.
Keistimewaan tersebut antara lain mengenai pembayaran dividen dan pembagiaan kekayaan perusahaan yang bersangkutan diliquidasi dibubarkan. Saham
preferensi ini mempunyai sifat mendua campuran yaitu dalam beberapa hal ini mirip dengan obligasi adalah adanya pembayaran dividen yang sifatnya tetap
pertahun dan biasanya dividen saham biasanya dividen tersebut dibayar dahulu sebelum membayar dividen saham biasa. Sifat ini mirip dengan saham biasa
adalah mengenai umur saham preferen yang tidak mempunyai saat jatuh tempo.
2.1.3 Risiko Investasi Saham
Resiko adalah kesenjangan antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang diharapkan. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2001:9 saham dikenal dengan
Universitas Sumatera Utara
karakteristik high risk-high return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi.
Saham memungkinkan pemodal untuk memperoleh keuntungan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham
maka saham juga dapat membuat pemodal mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.
Menurut Anoraga dan Pakarti 2006:78 dalam melakukan investasi, investor dihadapkan pada beberapa risiko. Risiko tersebut antara lain:
a. Risiko finansial, yaitu risiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidak mampuan emiten saham memenuhi kewajiban pembayaran deviden
atau bunga serta pokok investasi. b. Risiko pasar, yaitu risiko akibat menumnnya harga pasar secara substansial
baik keseluruhan saham maupun saham tertentu akibat perubahan manajemen perusahaan atau kebijakan pemerintah.
c. Risiko psikologis, yaitu risiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi perubahan harga saham berdasarkan optimisme dan
pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan harga saham. d. Risiko tingkat bunga, yaitu risiko perubahan suku bunga umum yang
mempengaruhi harga surat berharga terutama yang berpenghasilan tetap.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Harga Saham
Harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai saham ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. Menurut Widoatmojo 1996:43, nilai saham adalah nilai penyertaan atau kepemilikan
seseorang dalam suatu perusahaan. Sedangkan harga saham adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Sedang harga pasar terjadi setelah
saham tersebut dicatatkan ke bursa efek pada pasar sekunder. Jadi harga saham yang diterbitkan setiap harinya adalah harga pasar. Dari waktu ke waktu harga
suatu saham dapat naik, turun, atau stagnan. Hal yang harus diperhatikan oleh investor yang terlibat kegiatan dipasar modal atau manajemen perusahaan terbuka
yang sahamnya tercatat di pasar modal karena indikasi harga saham dapat pula dijadikan ukuran nilai perusahaan. Beberapa hal yang mepengaruhi harga saham
suatu badan usaha Menurut Weston dan Brigham, 2005, 24 yaitu: 1. Proyeksi Laba per Saham.
Dalam memaksimumkan harga saham badan suatu usaha yang harus diperhatikan dahulu adalah laba per saham. Oleh karena itu, jika manajemen
memperjuangkan kesehjahteraan pemegang saham yang ada saat ini, maka harus memusatkan perhatian pada laba per saham bukan pada total .
2. Saat diperolehnya laba. Dalam memaksimumkan laba per saham hal lain yang harus diperhatikan
adalah saat diperolehnya laba tersebut. Sehingga tergantung pada investasi
Universitas Sumatera Utara
mana yang memberikan nilai tambah terbesar kepada nilai saham, yang selanjutnya akan tergantung pada nilai waktu dari uang bagi para investor.
3. Tingkat Risiko. Masalah lain adalah risiko yang tergantung pada laba per saham yang
diproyeksikan juga tentang pada bagaimana pola pembiayaan badan usaha. 4. Proporsi utang badan usaha terhadap ekuitas.
Pembiayaan dengan menggunakan utang akan dapat menaikkan laba per saham yang diproyeksikan bila operasi badan usaha berhasil, namun utang
juga memperbesar resiko atas laba masa mendatang. 5. Kebijakan pembayaran deviden.
Masalah lain adalah menyangkut pembayaran deviden pemegang saham yang bertentangan dengan penahanan laba dan penginvestasiaanya kembali dalam
badan usaha guna meningkatkan pertumbuhan laba. Pemegang saham mengiginkan pertumbuhan laba.
2.1.5 Analisis Saham