Sumber Data Teknik Pengumpul Data Analisis Data

23 Pangkal tolak pencarian asas dan doktrin ini adalah norma-norma hukum positif, maka sebenarnya kemungkinan penyelenggaraan penelitian doktrinal ini bergantung pada sudah atau belum selesainya dan pada sudah atau belum lengkapnya penelitian inventarisasi. Sementara itu, hasil-hasil yang akan diperoleh dalam penelitian ini akan ditentukan pula oleh bahan-bahan apa yang di dalam penelitian inventarisasi nyatanya diidentifikasikan dan diklasifikasikan sebagai hukum. Dalam hubungan ini, dapatlah secara ringkas disimpulkan bahwa konsepsi hukum yang dipilih dalam penelitian inventarisasi akan sepenuhnya menjadi predeterminan hasil akhir setiap penelitian doktrinal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis normatif. Pada penelitian ini biasanya yang diteliti hanya bahan buku pustaka atau data sekunder, yang mungkin mencakup bahan hukum primer, sekunder dan tertier 37 .

2. Sumber Data

Berhubung metode penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, maka sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari bahan penelitian yang berupa bahan-bahan hukum, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum tersier, yaitu: a. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang terdiri dari Al-Quran, buku- buku fikih Islam, aturan hukum yang berbeda terdapat pada berbagai perangkat hukum atau peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan wasiat khususnya wasiat wajibah. 37 Soerjono Soekanto, Op Cit, Hal. 52 Universitas Sumatera Utara 24 b. Bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan mengenai bahan hukum primer, berupa hasil penelitian para ahli, hasil karya ilmiah, buku-buku ilmiah, buku- buku fikih yang berhubungan dengan penelitian ini. c. Bahan hukum tertier adalah meliputi dari kamus hukum warisan, artikel- artikel, yang bertujuan untuk mendukung bahan hukum primer dan sekunder.

3. Teknik Pengumpul Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan studi pustaka, yaitu menghimpun data dari hasil penelaahan bahan pustaka atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Untuk memperoleh data sekunder yang berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier, dalam penelitian ini akan menggunakan alat penelitian studi dokumen atau pustaka atau penelitian pustaka dengan cara mengumpulkan semua dokumen-dokumen, buku-buku, dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penelitian ini.

4. Analisis Data

Analisis data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu penelitian. Karena dalam penelitian ini data yang diperoleh akan diproses dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai didapat suatu kesimpulan yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data yang bersifat kualitatif. Kegiatan ini diharapakan akan memudahkan dalam menganalisis permasalahan yang akan dibahas, menafsirkan dan kemudian menarik kesimpulan dengan menggunakan metode deduktif, sehingga diharapkan akan memberikan solusi dan jawaban atas permasalahan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 25

BAB II WASIAT WAJIBAH BERDASARKAN FIKIH ISLAM

A. Pengaturan Wasiat Wajibah Dalam Fikih Islam. 1.

Wasiat. Secara garis besar wasiat merupakan penghibahan harta dari seseorang kepada orang lain atau kepada beberapa orang sesudah meninggalnya orang yang menghibahkan. Secara etimologi wasiat mempunyai beberapa arti yaitu menjadikan, menaruh kasih sayang, menyuruh, dan menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya. Pengertian wasiat secara etimologi hukum Islam adalah pemberian kepemilikan yang dilakukan seseorang untuk orang lain, sehingga ia berhak memilikinya ketika si pemberi meninggal dunia. 38 Pemberian kepada orang lain tersebut dapat berupa barang, piutang, atau manfaat untuk dimiliki oleh orang yang diberi wasiat sesudah orang yang berwasiat meninggal dunia. Wasiat ialah suatu tasharruf pelepasan terhadap harta peninggalan yang dilaksanakan sesudah meninggal dunia seseorang. Menurut asal hukum, wasiat adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan kemauan hati dalam keadaan apa pun. 39 Wasiat ialah pesan tentang suatu kebaikan yang akan dijalankan sesudah seseorang meninggal dunia. 40 38 H. M. Fahmi Al-Amruzi, Op Cit, Hal. 49 39 Hasbi Ash-Shiddieqy, Op Cit, Hal. 273 40 H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Sinar Baru Algesindo, Bandung, 2013, Hal. 371 25 Universitas Sumatera Utara 26 Wasiat adalah pesan terakhir dari seseorang yang mendekati kematiannya, dapat berupa pesan tentang apa yang harus dilaksanakan para penerima wasiat terhadap harta peninggalannya atau pesan dari luar harta peninggalan. 41 Wasiat adalah suatu tindakan untuk mengalihkan harta atau hak dari seseorang kepada orang lainnya dan berpindahnya setelah meninggal yang berwasiat. Dapat juga diartikan sebagai suruhan atau melakukan suatu perbuatan sesudah wafatnya seseorang. 42 Dalam Kompilasi Hukum Islam di Indonesia disebutkan bahwa yang dimaksud dengan wasiat adalah pemberian suatu benda dari pewaris kepada orang lain atau lembaga yang akan berlaku setelah pewaris meninggal dunia. Dari paparan di atas mengenai apa itu wasiat, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa timbulnya wasiat itu haruslah dengan cara suka rela dan tidak ada paksaan dalam bentuk apapun, yang menyangkut pelimpahan hak, yang dilakukan dengan cara baik itu secara lisan atau tulisan yang tidak disyaratkan adanya suatu kontra prestasi, yang pelaksanaannya dilakukan sesudah pemberi wasiat itu meninggal dunia. Menurut pandangan ilmu hukum, bahwa wasiat merupakan perbuatan hukum sepihak merupakan pernyataan sepihak, jadi dapat saja wasiat dilakukan tanpa dihadiri oleh penerima wasiat, dan bahkan dapat saja dilakukan dalam bentuk tertulis. Bahkan dalam prakteknya dewasa ini, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang 41 Anwar Sitompul, Op Cit. 60 42 Abdurrahman Al-Jaziri, Kitabul Fiqhi ‘Ala Masahibil Arba’ah, Juz III, Darul Fikri, Beirut, Tt, Hal. 315 Universitas Sumatera Utara 27 tidak dikehendaki dibelakangan hari, sering wasiat itu dilakukan dalam bentuk akta authentik, yaitu diperbuat secara notarial, apakah dibuat oleh atau di hadapan notaris, atau disimpan dalam protokol notaris. 43 Al-Quran masih mengakui hak untuk membuat pernyataan wasiat dalam pembagian waris, dimana harta waris tersebut dideskripsikan sebagai porsi dari harta yang masih tersisa, setelah pembagian wasiat dan utang-utang. 44 Kitab Undang-Undang Wasiat Mesir dalam pasal 38 membolehkan wasiat tidak boleh melebihi dari sepertiga bagian dari harta peninggalan kepada orang yang dapat menerima pusaka tanpa tergantung perizinan ahli waris sebagaimana hanya membolehkan wasiat kepada orang yang tidak menerima pusaka. 45

2. Sumber-Sumber Hukum Wasiat

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Hukum Islam Tentang Penetapan Hak Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Non Muslim”(Studi Putusan No. 0141/Pdt.P/2012/PA.Sby)

3 114 148

KAJIAN YURIDIS TENTANG WASIAT WAJIBAH KEPADA AHLI WARIS NON MUSLIM MENURUT HUKUM WARIS ISLAM

0 3 18

KAJIAN YURIDIS TENTANG WASIAT WAJIBAH KEPADA AHLI WARIS NON MUSLIM MENURUT HUKUM WARIS ISLAM (Studi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 368. K/AG/1995)

0 14 18

KAJIAN YURIDIS TENTANG WASIAT WAJIBAH KEPADA AHLI WARIS NON MUSLIM MENURUT HUKUM WARIS ISLAM (Studi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 368. K/AG/1995)

0 5 18

ANALISIS YURIDIS PEMBAGIAN HARTA WARIS MELALUI WASIAT WAJIBAH BAGI AHLI WARIS BEDA AGAMA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM DI INDONESIA (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 16K/AG/2010).

1 4 16

TERHADAP WASIAT WAJIBAH DALAM PERSPEKTIF FIKIH ISLAM (STUDI

0 1 13

BAB II DASAR-DASAR PENGATURAN WARISAN ANTARA SEORANG MUSLIM DENGAN NON MUSLIM DALAM HUKUM ISLAM A. Pembagian Warisan Dalam Pandangan Hukum Islam - Analisis Hukum Islam Tentang Penetapan Hak Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Non Muslim”(Studi Putusan No.

0 0 41

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Hukum Islam Tentang Penetapan Hak Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Non Muslim”(Studi Putusan No. 0141/Pdt.P/2012/PA.Sby)

0 0 23

Analisis Hukum Islam Tentang Penetapan Hak Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Non Muslim”(Studi Putusan No. 0141/Pdt.P/2012/PA.Sby)

0 0 17