2 Terjadi suatu perjanjian dimana pelaku, objek dan periodenya sama.
Selain ajaran-ajaran dari Al-Quran dan Hadist, pasar modal syariah di Indonesia juga diatur oleh Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun
1995. Bapepam-LK selaku regulator pasa modal di Indonesia, memiliki beberapa peraturan khusus terkait pasar modal syariah, sebagai berikut:
1 UU No.19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara 2 Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Pernerbitan Daftar
Efek Syariah 3 Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
4 Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah.
Selain peraturan yang berdasarkan dari Al- Qur’an dan Hadist, serta
peraturan UU NO.18 Tahun 1995, pasar modal di Indonesia juga terdapat fatwa yang dapat dijadikan sebagi rujukan ditetapkannya efek
syariah. Landasan fatwa ini di keluarkan oleh Dewan Syariah Nasional MUI DSN-MUI, fatwa ini diperlukan sebagai dasar untuk menetapkan
prinsip-prinsip syariah yang dapat diterapkan di pasar modal. Sampai
dengan saat ini, pasar modal syariah di Indonesia telah memiliki landasan fatwa sebagai berikut :
22
1 Fatwa DSN-MUI No. 20DSN-MUIIX2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah.
2 Fatwa DSN-MUI No. 32DSN-MUIIX2002 tentang obligasi syariah.
3 Fatwa DSN-MUI No. 33 DSN-MUIIX2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah.
4 Fatwa DSN-MUI No. 40 DSN-MUI X2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar
Modal. 5 Fatwa DSN-MUI No. 41DSN-MUIIII2004 tentang Obligasi
Syariah Ijarah. 6 Fatwa DSN-MUI No. 59DSN-MUIV2007 tentang Obligasi
Syariah Mudharabah Konversi. 7 Fatwa DSN-MUI No. 65DSN-MUIIII2008 tentang Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu HMETD Syariah. 8 Fatwa DSN-MUI No. 66DSN-MUIIII2008 tentang Waran Syariah.
22
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta : Prenadamedia Kencana, 2009, h. 163.
9 Fatwa DSN-MUI No. 69DSN-MUIVI2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara SBSN.
10 Fatwa DSN-MUI No. 70DSN-MUIVI2008 tentang Metode Penerbitan SBSN.
11 Fatwa DSN-MUI No. 72DSN-MUIVI2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease Back.
12 Fatwa DSN-MUI No. 76DSN-MUIVI2010 tentang SBSN Ijarah Asset To Be Leased.
13 Fatwa DSN-MUI No. 80DSN-MUIIII2010 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Reguler Bursa Efek.
14 Fatwa DSN-MUI No. 82DSN-MUIVIII2011 tentang Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah.
15 Fatwa DSN-MUI No. 94DSN-MUIIV2014 tentang Repo Surat Berharga Syariah SBS Berdasarkan Prinsip Syariah.
16 Fatwa DSN-MUI No. 95DSN-MUIVI2014 tentang SBSN Wakalah.
D. Produk Pasar Modal Syariah
Pada dasarnya produk di pasar modal berupa surat berharga efek, begitu pula dengan produk di pasar modal syariah yang berupa surat berharga efek yang
diperjualbelikan melalui pasar modal. Efek adalah setiap surat pengakuan utang , surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang,
right, warrans, opsi atau setiap derivatif dari efek atau instrumen yang ditetapkan oleh Bapepam-LK sebagai efek.
23
Sedangkan pasar modal syariah secara khusus memperjualbelikan efek syariah. Efek syariah adalah efek yang akad, pengelolaan, perusahaan, maupun
penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah yang didasarkan atas ajaran Islam yang penempatannya dilakukkan oleh DSN-MUI dalam bentuk fatwa. Sampai saat
ini efek syariah yang telah di terbitkan di pasar modal Indonesia meliputi Saham Syariah, Sukuk, Reksa Dana Syariah, Efek Beragun Aset Syariah, Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu Right Issue, dan Warran Syariah. 1.
Saham Syariah
Saham syariah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikikan suatu perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usah maupun cara
pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
24
Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun non-syariah, melainkan
berupa pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip-prinsip syariah.
25
Dalam hal ini, di Bursa Efekk Indonesia terdapat Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI yang merupakan indeks saham yang mencerminkan
23
Ibid., h. 133.
24
Fatwa DSN No.40DSN- MUIX2003 , “Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan
Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal”.
25
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta : Prenadamedia Kencana, 2009, h.138
keseluruhan saham syariah. Keseluruhan saham syariah yang berada di ISSI dan tercatat di BEI semuanya terdaftar dalam Daftar Efek Syariah DES.
Secara umum perusahaan yang akan menerbitkan efek syariah harus memenuhi hal-hal berikut :
26
a. Dalam anggaran dasar dimuat ketentuan bahwa kegiatan usaha serta secara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah pasar
modal. b. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan, aset yang dikelola, akad,
dan cara pengelolaan emiten atau perusahaan publik yang dimaksud tidak bertentangandengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
c. Emiten atau perusahaan publik memiliki anggota direksi dan anggota komisaris yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
2. Sukuk Obligasi Syariah
Sukuk yang juga di kenal dengan obligasi syariah merupakan efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepeemilikan yang bernilai sama dan mewakili
bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas kepemilikan aset berwujud tertentu, nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau
aktivitas investasi tertentu.
26
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 Tentang Penerbitan Efek Syariah.
Sukuk atau obligasi syariah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 32DSN-MUIIX2002 adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan
prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang
obligasi syariah berupa bagi hasilFee margin, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Setiap sukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset yang menjadi dasar pendukung underlying asset berupa sejumlah tertentu sebagai dasar
penerbitan sukuk. Selain itu, sukuk juga harus di struktur secara syariah agar instrumen keuangan ini aman dan terbebas dari riba, gharar,dan maysir.
Berbagai jenis sukuk yang dikenal secara internasional dan telah mendapatkan endorsment dari The Accounting and Auditing Organisation for
Islamic Financial Istitutions AAOIFI dan di adobsi dalam UU No. 19 Tahun 2008 tentang SBSN, antara lain :
27
a. Sukuk Ijarah, yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad Ijarah di mana satu pihak bertindak sendiri atau melalui wakilnya
menjual atau menyewakan hak manfaat kepada pihak lain berdasarkan harga dan periode yang disepakati, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan aset itu sedniri. Sukuk ijarah dibedakan menjadi Ijarah Al-
27
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta : Prenadamedia Kencana, 2009, h.143